You are on page 1of 15

LAB/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Tutorial Klinik

Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
PSORIASIS UL!ARIS
Oleh :
"ka An##i $%&%'%()&$$**)&$+
Fenn, Pus-asari $'&%..(+&$$*%$ &$+
Amaliaturrahmah $/&''(0*&$$()' &$+
Pembimbing:
dr& A#nes Kartini1 S-&KK
2i3awakan 2alam Ran#ka Tu#as Ke-aniteraan Klinik
La3oratorium/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
RSU2 A3dul 4aha3 S5ahranie Samarinda
*$)*
0
BAB I
P"62A7ULUA6
)&) Latar Belakan#
Psoriasis suatu penyakit yang penyebabnya autoimun,
bersifat kronik residif, dan ditandai dengan adanya bercak-bercak
eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-
lapis dan transparan; disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan
Kbner.
1
Psoriasis vulgaris makin sering dijumpai di Indonesia. Insidens terbesar
didominasi oleh orang-orang kulit putih di Eropa dan Amerika, semakin ke Asia
semakin menurun insidennya.
2
i Eropa dilaporkan sebanyak !-"#, di Amerika
$erikat %-2&, dan di 'epang (,)#.
%
Psoriasis ulgaris !uga kerap disebut dengan psoriasis,
maka bila disebutkan sekedar psoriasis adala" psoriasis ulgaris.
Penyakit ini disebabkan ole" kelainan autoimun, memiliki sifat
kronik dan residif.
1
Penyakit ini tidak menyebabkan kematian namun hampir semua pasien
bermasalah dengan gangguan kosmetik yang tak jarang menimbulkan kendala
dalam kehidupan sehari-hari. itambah lagi perjalanan penyakit ini bersi*at
menahun dan residi*, dengan demikian pengobatan simptomatik dan
berkesinambungan menjadi sangat penting.
%,2
)&* Tu5uan
+ujuan dari penulisan tutorial kasus ini adalah untuk menambah
pengetahuan serta penatalaksanaan psoriasis vulgaris.
1
BAB II
LAPORA6 KASUS
(&) Status Pasien
+anggal Pemeriksaan : %! 'anuari 2(%2
Poli kulit dan kelamin ,$- A.$ $amarinda
Identitas Pasien
/ 0ama : +n. A
/ 'enis kelamin : 1aki-laki
/ -mur : 2" +ahun
/ $tatus : 2elum menikah
/ Alamat : 'l. 1oa 'anan ,+. (2 0o. III
/ $uku : 2ugis
/ Agama : Islam
/ Pendidikan : $3A
(&* Anamnesis8
Keluhan Utama 8 !atal
Riwa,at -en,akit sekaran# 8
4atal dirasakan pasien di seluruh tubuh pasien. 4atal dirasakan sepanjang
hari. 4atal juga disertai rasa panas di seluruh tubuh pasien, namun dalam
beberapa bulan ini gatal sangat mengganggu aktivitasnya sehari-hari. an
terasa sangat perih setelah digaruk terus menerus. A5alnya keluhan dirasakan
sejak ) bulan yang lalu. 4atal disertai dengan mun6ulnya sisik pada badan.
$isik mun6ul pertama kali di kepala seperti ketombe, kemudian menyebar ke
badan, tangan, dan kaki. Pasien sering berobat ke dokter dan mendapatkan
salep serta obat minum 7pasien lupa nama obat8 namun tidak ada perubahan.
#
$ejak satu bulan terakhir ini, gatal semakin bertambah sepanjang hari, dan
menggaruknya hingga sulit untuk tidur kemudian pasien memeriksakan diri ke
poli kulit dan kelamin.
Riwa,at -en,akit dahulu: tidak ada
Riwa,at -en,akit keluar#a: +idak ada anggota keluarga yang mengalami
keluhan serupa
(&( Pemeriksaan Fisik
9eadaan -mum : +ampak sakit sedang
9esadaran : 4:$ %& 7E
;
<
&
3
)
8
+anda <ital :
o 0adi : "=>?menit
o Perna*asan : 22>?menit

Status dermatolo#is :
1okalisasi : hair line, leher, trunkus, lengan, tungkai
E**loresensi : plak erythematous, bentuk bulat, sebagian ada yang tegak
linier, ukuran %-%; 6m@ skuama tebal, putih, kering@
*enomena 9obner 7A8
1okalisasi : tangan, kaki, badan
E**loresensi : papul, hiperpigmentasi, ekskoriasi, krusta
$
(&% 2ia#nosa Bandin#
Psoriasis <ulgaris
ermatitis seboroika
Pitiriasis rosea
(&' 2ia#nosa Ker5a
Psoriasis vulgaris
(&/ Penatalaksanaan
A. 0on medikamentosa
3enjelaskan penyakit pasien, *aktor penyebab dan *aktor yang mempengaruhi
timbulnya penyakit, terapi dan aturan penggunaan, komplikasi dan prognosis
Bindari hal-hal yang dapat menyebabkan stres
'angan menggaruk bagian tubuh yang gatal
Pasien seharusnya tidak menggunakan pakaian yang terlalu sempit.
2. 3edikamentosa
,? Asam salisilat ! #
deso>imethason ;( gram
<as Album ;( gram
3*. la 6ream da in pot 2> sehari
%
:+3 ( - ( C %
(&0 Pro#nosis
Dungtionam : bonam
$anationam : bonam
:osmeti6am : dubia ad malam
&
BAB III
P"MBA7ASA6
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin pada tanggal %! 'anuari 2(%2
dengan keluhan gatal. 2erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan *isik ditegakkan
diagnosis psoriasis vulgaris.
Pada anamnesis didapatkan gatal sepanjang hari yang sudah dirasakan
sejak %( tahun yang lalu bersamaan dengan mun6ulnya sisik pada badan, tangan,
dan kaki. Pasien sering berobat, namun keluhan tidak berkurang. +idak ada
keluarga yang memiliki keluhan serupa. Bal ini sesuai dengan teori dimana
didapatkan keluhan gatal ringan, kemudian skuama dan eritema yang bersi*at
kronik residi*. Psoriasis vulgaris merupakan kelainan herediter, namun pada kasus
ini penderita mengaku tidak ada keluarga yang menderita keluhan serupa. Daktor
pen6etus berupa alkohol, merokok tidak ditemukan.
$e6ara patogenesis psoriasis dapat disebabkan oleh beberapa *aktor
diantaranya:
a8 Daktor 4enetik:
2ila orangtuannya tidak menderita psoriasis maka resiko mendapat psoriasis
%2 #, sedangkan jika salah satu orangtuanya menderita psoriasis resiko dapat
men6apai !;-!E #. Bal lain yang menyokong adanya *aktor genetik ialah
bah5a psoriasis berhubungan dengan B1A.
2erdasarkan a5itan penyakit dikenal dua tipe:
Psoriasis tipe I 7bersi*at *amilial8 dan berhubungan dengan B1A-2%!,
2%", 25&" dan :5).
Psoriasis tipe II 7bersi*at non *amilial8 dan berhubungan dengan B1A-
22", :52
b8 Daktor Imunologik:
e*ek genetik dari psoriasis dapat di ekspresikan pada salah satu dari tiga
jenis sel, yakni 1im*osit +, sel penyaji antigen 7dermal8, atau keratinosit.
9eratinosis psoriasis membutuhkan stimuli untuk aktivasinya. 1esi psoriasis
matang umumnya penuh dengan sebukan 1im*osit + pada dermis yang
terutama terdiri atas lim*osit + :; dengan sedikit sebukan lim*ositik
'
epidermis. $edangkan untuk lesi baru umumnya lebih banyak di dominasi
oleh lim*osit + :=. 0i6kolo* 7%EE=8 berkesimpulan bah5a psoriasis
merupakan penyakit autoimun. 1ebih dari E( # kasus dapat mengalami remisi
setelah diobati dengan imunosupresi*.
68 Daktor pen6etus
2erbagai *aktor pen6etus psoriasis yang disebut dalam kepustakaan,
diantaranya sters psikis, in*eksi *okal, trauma 7*enomena 9Fbner8, endokrin,
gangguan metabolik, obat, alkohol dan juga merokok.
Pemeriksaan *isik status dermatologis pada garis rambut, leher, trunkus
didapatkan plak erythematous, bentuk bulat, sebagian tak beraturan, ukuran %-%;
6m@ skuama tebal, putih, kering@ *enomena 9obner 7A8. 2erdasarkan teori, pada
psoriasis lesi berupa plak eritem, skuama berlapis-lapis, kasar, putih, *enomena
tetes lilin, AuspitG, dan 9obner dengan predileksi s6alp, hair line, ekstremitas
bagian ekstensor terutama siku dan lutut, serta lumbosakral.
iagnosis banding psoriasis adalah dermatitis seboroik, hanya saja
gambaran dermatitis seboroik adalah skuama berminyak, ber5arna kuning, tempat
predileksinya pada tempat seboroik, glandula sebasea yang akti*@ biasanya
batasnya kurang tegas, ketombe berbau tidak sedap, debris-debris terkumpul dan
melekat pada 5ajah, kelopak mata,dahi, leher, sternum, area mammae, diagnosa
banding lainnya adalah ptiriasis rosea yang gambarannya papul eritematous
dengan skuama halus, berbentuk koin, gambaran herald pat6h, hipopigmentasi
pada daerah sentral, bentuknya seperti pohon 6emara, dapat timbul di badan,
lengan dan paha, sembuh dalam !-= minggu.
Pengobatan psoriasis diantaranya adalah:
A. Pengobatan sistemik
9ortikosteroid dapat mengontrol psoriasis, dimana dosisnya ekuivalen
dengan !( mg prednisolon? hari. $etelah membaik dosis diturunkan
perlahan-lahan, kemudian diberi dosis pemeliharaan. Penghentian
mendadak dapat menyebabkan kekambuhan dan dapat terjadi psoriasis
pustulosa generalisata.
(
Obat sitostatik yang biasa digunakan adalah 3etrotreksat. Indikasinya ialah
untuk psoriasis , psoriasis pustulosa, psoriasis arthritis dengan lesi kulit,
dan eritroderma karena psoriasis yang sukar dikontrol oleh obat standar.
9ontra indikasinya adalah kelainan hepar, ginjal, system hematopoetik,
kehamilan, penyakit in*eksi akti*7+28, ulkus peptikum, 6olitis ulserosa, dan
psikosis.
:ara penggunaannya mula-mula diberikan dosis inisial & mg? os untuk
mengetahui, apakah ada gejala sensitivitas atau gejala toksik. 'ika tidak
terjadi e*ek yang tidak dikehendaki diberikan dosis ! > 2,& mg, dengan
interval %2 jam dalam seminggu dengan dosis total ",& mg. jika tidak
tampak perbaikan dosis dinaikkan 2,& C & mg? minggu. :ara lain adalah
diberikan i.m ",& C 2& mg dosis tunggal setiap minggu, namun6ara ini
banyak menimbulkan e*ek samping. an bila sudah ada perbaikan maka
dosis diturunkan atau masa interval diperpanjang kemudian dihentikan dan
kembali ke terapi topi6al.
$etiap 2 minggu dilakukan pemeriksaan@ Bb, jumlah 1eukosit, hitung jenis,
jumlah trombosit, *ungsi hati, ginjal dan urin lengkap.
E*ek samping dari penggunaan metrotreksat adalah nyeri kepala, alopesia,
gangguan saluran 6erna, sumsum tulang belakang, hepar dan lien.
1evodopa: berdasarkan uji 6oba sejumlah ;( # kasus psoriasis membaik.
osis yang dipakai antaranya 2 > 2&( mg C ! > &(( mg, e*ek sampingnya
berupa mual, muntah, anoreksia, hipotensi,gangguan psikis, dan gangguan
jantung.
$ 7diaminodi*enilsul*on8 dipakai sebagai pengobatan psoriasis pustulosa
tipe 2arber dengan dosis 2 > %(( mg sehari. E*ek samping yang
ditimbulkan berupa anemia hemolitik, methhemoglobinemia, dan
agranulositosis.
Etretinat dan Asitretin:
Etretinat retinoid aromatik, dipakai pada psoriasis yang sukar disembuhkan
dengan obat-obat lain mengingat e*ek sampingnya. apat pula digunakan
untuk eritroderma psoariatika. :ara kerjanya belum diketahui. Pada
psoriasis obat tersebut mengurangi proli*erasi sel epidermal pada lesi
)
psoriasis dan kulit normal. osis bervariasi, pada bulan pertama diberikan %
mg?9g22, jika tidak membaik dosis dapat sinaikkan %H mg?9g22.
E*ek samping diantaranya: pada kulit 7menipis8, selaput lender pada mulut,
mata, dan hidung kering@ penigkatan lipid darah, gangguan *ungsi hepar@
hyperostosis@ dan teratogenik.
Asitretin merupakan metabolit akti* etretinat yang utama. E*ek samping dan
man*aatnya sama dengan etretinat. 9elebihannya, 5aktu paruh
eleminasinya hanya 2 hari, dibandingkan dengan etretinat yang lebih dari
%(( hari.
2. Pengobatan +opikal
Preparat +er: e*eknya adalah anti radang. Preparat +er yang biasa digunakan
adalah yang berasal dari batubara karena lebih e*ekti* untuk pengobatan
psoriasis yang menahun. an untuk psoriasis akut digunakan preparat +er
yang berasal dari kayu.
9ortikosteroid topi6al memberikan hasil yang baik. -ntuk s6alp, muka,
daerah lipatan dan genitalia eksterna digunakan krim, kortikosteroid yang
dipakai adalah potensi sedang. $edang untuk batang tubuh dan ekstremitas
digunakan salep dengan potensi kuat atau sangat kuat bergantung pada
lamnya penyakit. an jika telah terjadi perbaikan potensinya dan
*rekuensinya dikurangi.
itranol: obat ini dikatakan e*ekti*, namun kekurangannya adalah
me5arnai kulit dan pakaian. 9onsentrasinyang biasa dipakai (,2 -(,= #
dalam pasta, salep atau krim. 1ama pemakaian hanya I - H jam sehari
sekali untuk men6egah iritasi. Penyembuhan dalam ! minggu.
Pengobatan dengan penyinaran: dengan menggunakan sinar A atau -< A
dimana dapat dipakai se6ara tersendiri atau dikombinasi dengan psoralen
7=- metoksipsoralen, metoksalen8 P-<A atau bersama dengan preparat
+E, yang dikenal sebagi pengobatan 6ara 4oe6kerman.
-< 2 di pakai untuk pengobatan psoriasis tipe plak, gutata, pustular, dan
eritroderma. osis -< 2 %2-2! m ' menurut tipe kulit, kemudian dinaikkan
berangsur-angsur %& # dari dosis sebelumnya. iberikan seminggu ! kali.
+raget pengobatan ialah penguranga "& # skor PA$I. Basil baik yang
di6apai pada "!,! # kasus terutama tipe plak.
*
:al6ipotriol ialah sintetik <itamin , preparatnya berupa krim atau salep &(
mg?g, e*eknya antiproli*erasi. Perbaikkan setelah % minggu,e*ektivitas salep
ini lebih baik dari 2etametason %"-valerat. E*ek sampingnya ;-2( #
penderita berupa iritasi yakni rasa terbakar dan tersengat, dapat pula
eritema dan skuamasi dan akan menghilang setelah penghentian obat.
+aGaroten merupakan molekul retinoid asetinik topikal, e*eknya
menghambat proli*erasi dan normalisasi petanda di**erensiasi dan
menghambat petanda proin*lamasi pada sel radang yang mengin*iltrasi
kulit, tersedia dalam bentuk gel dan krim dengan konsentrasi (,(& # - (,%
#. ikombinasikan dengan steroid topikal potensi sedang dan kuat
memper6epat penyembuhan dan mengurangi iritasi. E*ek sampingnya
berupa rasa gatal, rasa terbakar, dan eritem pada !( # kasus dan bersi*at
*otosensiti*.
Emolien@ melembutkan permukaan kulit. Pada batang tubuh, ekstremitas
atas dan ba5ah menggunakan salep dengan bahan dasar vaselin, *ungsinya
juga sebagai emolien dengan akibat meninggikan daya penetrasi bahan
akti*.
10
11
Penatalaksanaan pada kasus ini diberikan krim yang mengandung
kortikosteroid topikal, asam salisilat dan emolien berupa vas album,
penatalaksanaan ini sudah sesuai dengan teori, dimana untuk psoriasis vulgaris
yang ringan 7J %(# dari luas tubuh8, pengobatan lini pertamanya dapat diberikan
kortikosteroid topikal, disini diberikan deso>imethason (,2&# yang merupakan
kortikosteroid golongan II 7potensi tinggi8. 2iasanya, untuk daerah batang tubuh
dan ekstremitas digunakan kortikosteroid topikal potensi kuat, kemudian asam
salisilat untuk mengurangi proli*erasi epitel dan menormalisasi keratinisasi yang
terganggu dan emolien berupa vas album untuk melembutkan permukaan kulit,
dengan bahan dasar vaselin, *ungsinya juga untuk meninggikan daya penetrasi per
kutan bahan akti*. Pasien ini juga mendapatkan antihistamin untuk keluhan
gatalnya, berupa interhistin sekali sehari.
1#
BAB I
K"SIMPULA6
ilaporkan pasien 1aki-laki 2& tahun datang ke poli kulit dan kelamin
dengan keluhan gatal dan sisik sejak ) bulan yang lalu, hilang timbul. 4atal
meningkat sejak bebeapa bulan yang lalu. Pada pemeriksaan dermatologis di garis
rambut, leher, trunkus, lengan, tungkai didapatkan plak erythematous, berbentuk
bulat, sebagian ada yang tegak linier, sebagian tak beraturan, ukuran %-%; 6m@
skuama tebal, putih, kering@ *enomena Kobner 7A8. 2erdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan *isik ditegakkan diagnosa psoriasis vulgaris. Penatalaksanaan berupa
kortikosteroid topikal potensi tinggi berupa deso>imethason, asam salisilat dan
emolien serta anti histamin berupa interhistin.
1$
2AFTAR PUSTAKA
%. juanda A. Dermatosis Eritroskuamosa. alam : juanda A, BamGah 3,
Aisah $. Ked.L, Ilmu Penyakit 9ulit dan 9elamin. Edisi 9eempat. 'akaarta :
*akultas 9edokteran -niversitas Indonesia. 2&, hal : %=E-E&.
2. Darid. Perjalanan Imunologis Terapi Psoriasis. Darma6ia .ahana 9omunikasi
1intas $pesialis. <olume &, 0o.), hal : =.
!. Bandoko ,P. Psoriasis Vulgaris. alam : juanda A, BamGah 3, Aisah $.
Ked.L, Ilmu Penyakit 9ulit dan 9elamin. Edisi 9eempat. 'akaarta : *akultas
9edokteran -niversitas Indonesia. %;, hal : %22-2&.
;. Dry 1. The Encyclopedia of Visual Medicine Series n tlas of Psoriasis.
$e6ond Edition. 2((;. -$A : +aylor and Dran6is.
&. 4udjonsson 'E, Elder '+. Psoriasis. alam : .ol** 9, 4oldsmith 1A, 9atG $I,
4il6hrest 2A, Paller A$, 1e**ell '. Ked.L. DitGpatri6kMs ermatology In
4eneral 3edi6ine. $eventh Edition. <olume % N 2. 0e5 Oork : 36 4ra5 Bill.
%=, hal : %)E-E!.
). $oung ', 1eb5ohl 3. !linical Presentation Psoriasis. alam : 4ordon 92,
,uderman E3. KEd.L. Psoriasis and Psoriati6 Arthritis An Integrated
Approa6h. 4ermany : $pringer.2((&. <, hal : )"-"2.
1%

You might also like