Professional Documents
Culture Documents
PURPURA
1. DEFINISI
o PURPURA adalah suatu keadaan perdarahan berupa petekie atau ekimosis di kulit /
selaput lendir dan berbagai jaringan dengan penurunan jumlah trombosit karena sebab
yang tidak diketahui. (PURPURA pada anak tersering terjadi pada umur 2 – 8 tahun),
lebih sering terjadi pada wanita. (Kapita selekta kedokteran jilid 2).
o PURPURA adalah salah satu gangguan perdarahan didapat yang paling umum terjadi.
(Perawatan Pediatri Edisi 3)
o PURPURA adalah syndrome yang di dalamnya terdapat penurunan jumlah trombosit yang
bersirkulasi dalam keadaan sum-sum normal.
2. ETIOLOGI
o Hipersplenisme.
o Infeksi virus.
o Intoksikasi makanan / obat (asetosal para amino salisilat (PAS). Fenil butazon,
diamokkina, sedormid).
o Bahan kimia.
o Autoimnue.
3. JENIS PURPURA
a. Akut.
b. Kronik
c. Kambuhan
o Relaps berulang.
4. MANIFESTASI KLINIS
c. Epistaksis.
e. Menoragia.
f. Memar.
h. Hematuria.
i. Melana.
5. PATOFISIOLOGI
PURPURA adalah salah satu gangguan perdarahan di dapat yang paling umum
terjadi. PURPURA adalah syndrome yang di dalamnya terdapat penurunan jumlah trombosit
yang bersirkulasi dalam keadaan sum-sum normal. Penyebab sebenarnya tidak diketahui,
meskipun diduga disebabkan oleh agen virus yang merusak trombosit. Pada umumnya
gangguan ini didahului oleh penyakit dengan demam ringan 1 – 6 minggu sebelum timbul
gejala. Gangguan ini dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu akut, kronik dan kambuhan.
Pada anak-anak mula-mula terdapat gejala diantaranya demam, perdarahan, petekie, purpura
dengan trombositopenia dan anemia.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
c. Leukosit biasanya normal: bila terjadi perdarahan hebat dapat terjadi leukositosis.
d. Sum-sum tulang biasanya normal, tetapu megakariosit muda dapat bertambah dengan
maturation arrest pada stadium megakariosit.
7. PENATALAKSANAAN
a. PURPURA Akut
o Bila setelah 2 minggu tanpa pengobatan jumlah trombosit belum naik, maka berikan
kortikosteroid.
o Bila tidak berespon terhadap kortikosteroid, maka berikan immunoglobulin per IV.
b. PURPURA Menahun
o Splenektomi.
- Indikasi:
o Resisten terhadap pemberian kortikosteroid dan imunosupresif selama 2 – 3
bulan.
- Kontra indikasi:
o Anak usia sebelum 2 tahun: fungsi limpa terhadap infeksi belum dapat diambil
alih oleh alat tubuh yang lain (hati, kelenjar getah bening dan thymus)
1. PENGKAJIAN
b. Tanda-tanda perdarahan.
o Menoragie.
o Hematuria.
o Perdarahan gastrointestinal.
d. Aktivitas / istirahat.
e. Sirkulasi.
f. Integritas ego.
Tanda : DEPRESI.
g. Eliminasi.
h. Makanan / cairan.
i. Neurosensori.
Tanda : – epistaksis.
j. Nyeri / kenyamanan.
k. Pernafasan.
l. Keamanan
a. Gangguan pemenuhan nutrisi dan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Gangguan pemenuhan nutrisi dan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia.
Tujuan:
Criteria standart:
Intervensi keperawatan:
Rasional : porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan yang sesuai dengan kalori.
Tujuan:
Kriteria standart:
Intervensi keperawatan:
Tujuan:
Criteria standart:
Intervensi keperawatan:
o Kaji / awasi frekuensi pernafasan, kedalaman dan irama.
Rasional : membantu meningkatkan difusi gas dan ekspansi jalan nafas kecil.
Tujuan:
Criteria standart:
Intervensi keperawatan:
o Kaji kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas normal, catat laporan kelemahan,
keletihan.
Rasional : manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk emmbawa
jumlah oksigen ke jaringan.
Tujuan:
Criteria standart:
Intervensi keperawatan:
o Jelaskan bahwa darah yang diambil untuk pemeriksaan laboratorium tidak akan
memperburuk PURPURA.
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
5. EVALUASI
Penilaian sesuai dengan criteria standart yang telah ditetapkan dengan perencanaan.
C. LITERATUR
Betz L. Cecily, dkk. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Jakarta: EGC.
——–. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2. FKUI: Media Aesculapius.