You are on page 1of 31

HIV/AIDS

HIV (Human Immunodeficiensy Virus)


Adalah sekumpulan gejala akibat
rontoknya sistem kekebalan tubuh kita
HIV positif adalah orang terinfeksi HIV
dimana gejala akibat gangguan imun
belum ada
Retrovirus adalah penyebab penyakit
infeksi HIV/AIDS
Virus ini akan rusak dengan larutan klorin
(bayclin)

AIDS (Acquired Immunodeficiensy
Syndrome)
Stadium Lanjut (Akhir) dari Infeksi HIV
- Terjadi akibat defisiensi imunitas seluler


Penularan
Melalui cairan tubuh, melalui :
1. Darah
2. Air mani
3. Cairan servix/vagina

Caranya dengan :
1. Hubungan seksual
2. Transfusi darah
3. Pemakaian jarum suntik
4. Transplantasi organ atau jaringan
5. Perinatal (bayi yang lahir dari ibu yang mengidap
HIV)

HIV tidak ditularkan melalui :
1. Bersalaman, berpelukan, berciuman
2. Gigitan nyamuk
3. Telepon umum
4. Alat-alat makan/minum
5. WC/kloset
6. Tinggal serumah dengan penderita HIV
7. Kolam renang
Patofisiologi
Ada suatu sel dalam tubuh yang menjadi target
dari virus HIV dan nantinya akan bergabung
dalam DNA dalam tubuh
Maka jika satu kali orang itu terinfeksi HIV maka
seumur hidup dia akan terinfeksi oleh virus HIV
Dan semua orang yang terinfeksi HIV nantinya
akan berkembang masuk tahap AIDS pada 3-10
tahun pertama
Sesudah 13 tahun hampir semua orang yang
terinfeksi HIV menunjukkan gejala AIDS
kemudian meninggal
Sejak 1985 sampai 1996 jarang ditemukan di Indonesia

Mulai dilaporkan tahun 1981
- Di USA (Los Angeles dan New York)
- Kaum Homoseksual
- Menyebar cepat keseluruh dunia (Pandemi)
- Tahun 1987 masuk Indonesia
- Erat hubungan dengan perilaku (free sex dan obat
bius intravena)
- Menyebar baik di kota besar maupun kecil
(Kecamatan - Desa)
SEJARAH
CARA HIV MENYERANG SISTIM
KEKEBALAN TUBUH

HIV

LIMFOSIT T4

MEMPERBANYAK DIRI

LIMFOSIT PECAH

HIV MEMASUKI LIMFOSIT LAIN

JUMLAH LIMFOSIT T4 MENURUN

INFEKSI OPORTUNISIK

PENDERITA MENINGGAL
RIWAYAT INFEKSI HIV DEWASA
Infeksi
HIV AIDS mati
Mean 10 tahun
Range 0.5 - 20 tahun
Mean 0.5 - 2 tahun
Akut
Asymtomatic
sakit ringan
sakit berat

Masa tidak produktif secara ekonomi

Gejala
Infeksi HIV tidak akan langsung memperlihatkan tanda
atau gejala tertentu.
Gejala tidak khas pada infeksi HIV akut, 3-6 minggu
setelah terinfeksi
Gejala yang terjadi adalah demam, nyeri menelan,
pembengkakan kelenjar getah bening, ruam, diare, atau
batuk.
Setelah infeksi akut, dimulailah infeksi HIV asimptomatik
(tanpa gejala).
Masa tanpa gejala ini umumnya berlangsung selama 8-
10 tahun, tetapi ada beberapa orang yang perjalanan
penyakitnya cepat, sekitar 2 tahun
GEJALA MAYOR :
a. PENURUNAN BB > 10%
b. DIARE KRONIK > 1 BULAN
c. DEMAM 1 BULAN

GEJALA MINOR :
a. BATUK > 1 BULAN
b. DERMATITIS - PRERITUS UMUM
c. HERPES ZOSTER, REKURENS
d. KANDIDIASIS OROFARING
e. LIMFADENOPATI UMUM
f. HERPES SIMPLEKS
GEJALA AIDS PADA ORANG DEWASA
KRONOLOGIS GEJALA HIV
- Tergantung reaksi Immune (jumlah sel CD4)
1. Infeksi primer (mulai terjadi infeksi 10 minggu):
Demam, nyeri otot, nyeri sendi, limfadenopati, letih,
ruam kulit, meninguenfalitis.
2. Deficiency Immune ringan ( sel CD4>500/l):
Guillaine-Barre Syndrome,Chronic demyelinating
neuropathy, Ideopathic thrombocytopenia, Reiters
syndrome, Polymyositis, Sjogrens syndrome, Bells
palse.
Mulai terjadi infeksi -5 tahun
3. Deficiency Imun Intermediet (sel CD4 200-500/L) :
Tinea, Onychomycosis, Gingivitis, Seborrhoic dermatitis,
Molloscum, Contagiosum, Herpes Zoster, Tubercullosis,
Sinusitis.
Antara 5-10 tahun
4. Defisiensi Imun Berat (sel CD4 < 200/L) :
Oral candidiasis, Hairy leucoplakia, Herpes simplex,
Cryptococcosis, Mycobacterium avium complek,
Cytomegaluvirus, Kaposis sarcoma, Non-Hodgskins lymfoma,
Cervical intraephitelial neuplasma,Primary central nervous
system lymfoma
Antara 5-13 tahun
FAKTOR PREDIKSI
1. Jumlah sel CD4 (Normal 1000/L)
2. Jumlah RNA virus (viral load)
1. TEST ANTIBODI DAN ANTIGEN HIV
2. TEST PENURUNAN IMUNITAS TUBUH
3. TEST ADANYA KEGANASAN ATAU
INFEKSI OPORTUNISTIK

DIAGNOSIS :
KLINIS
LABORATORIUM
DIAGNOSTIK LABORATORIUM
INFEKSI HIV / AIDS
PRINSIP PENGOBATAN :

A. PENGOBATAN ANTI VIRAL, SEDINI MUNGKIN
B. OBAT AWAL KOMBINASI
DOSIS PENUH

C. PENDERITA DIPANTAU
- JUMLAH LIMFOSIT CD4
- KONDISI KLINIK
- BEBAN VIRUS
PENGOBATAN
BEBERAPA JENIS OBAT YANG DIPERLUKAN :
A. OBAT ANTI RETROVIRAL
B. OBAT ANTI JAMUR
C. OBAT UNTUK SARKOMA KAPOSI
D. OBAT TBC
E. OBAT PNEUMONIA
F. OBAT UNTUK PENYAKIT INFEKSI, DLL.

PENCEGAHAN
a. Menghindari penularan melalui
hubungan seksual
b. Pencegahan melalui alat-alat suntik
atau alat-alat lain yang dapat melukai
kulit
c. Pencegahan melalui transfusi darah
d. Pencegahan penularan dari ibu hami ke
bayinya
PENCEGAHAN PENULARAN LEWAT
JALUR SEKSUAL

1. Dengan 1 partner yang setia
2. Hindari hubungan sex dengan masyarakat
yang berisiko tinggi (pengguna narkotika,
pekerja seks komersil dan pelanggannya,
serta narapidana)
3. Penggunaan kondom di tempat prostitusi

CARA PENCEGAHAN PENULARAN
LEWAT ALAT SUNTIK / DARAH
1. Test darah sebelum di transfusikan
2. Penggunaan alat disposible
3. Mematuhi UNIVERSAL PRECAUTION

UNIVERSAL PRECAUTIONS
1. PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BENDA TAJAM
SECARA AMAN
2. DEKONTAMINASI PERALATAN YANG TERCEMAR
SECARA AMAN
3. PENCUCIAN TANGAN
4. MENGGUNAKAN PELINDUNG UNTUK MENCEGAH
KONTAK LANGSUNG DENGAN DARAH / CAIRAN TUBUH
5. PEMBUANGAN SAMPAH TERCEMAR SECARA AMAN
PENCEGAHAN PENULARAN IBU
HAMIL HIV (+) KE ANAK NYA :
1. Memperpendek masa atau saat melahirkan
2. Tidak menyusui bayinya
3. Bila ekonomi memungkinkan
4. Resiko tertular 30 -60 %

SIFAT KIMIAWI HIV
1. PEMANASAN :
MATI 56
0
C SELAMA 10- 20 MENIT
2. DISINFEKTANS :
- GLUTARALDEHYDE
- HYPOCHLORIDE
MATI BEBERAPA MENIT
- ETHANOL 40 - 70%
3. PENGERINGAN : MENGURANGI INFEKTIFITAS
> 10 x LIPAT
2 %
Bila tersentuh dengan cairan tubuh (menolong
perdarahan, luka).
Menolong penderita buang air besar/air kecil.
Kotoran harus langsung di buang ke kloset.

TINDAKAN YANG MEMERLUKAN PEMAKAIAN
SARUNG TANGAN
Depresi mental berat :
ketegangan jiwa, sulit tidur, tidak ada selera
makan, gelisah, menyendiri, putus asa,
keinginan bunuh diri/keinginan untuk menulari
orang lain
Perlu bimbingan mental oleh konseler

DAMPAK PSOKOLOGIS PENDERITA HIV/AIDS
Penderita menghabiskan sebagian besar waktunya di
rumah, maka :
Sebagian besar perawatannya dilakukan oleh keluarga
Keluarga/pendamping perlu memiliki pengetahuan dan
keterampilan tentang cara-cara merawat penderita
Mereka perlu memahami cara penularan dan pencegahan
infeksi HIV
Perawat/dokter memberikan bantuan dan bimbingan
tentang apa yang perlu dilakukan
BAGAIMANA PERANAN KELUARGA DALAM
MERAWAT PENDERITA HIV/AIDS DI RUMAH ?

HAL-HAL YANG BOLEH DILAKUKAN OLEH
KELUARGA
Memberi makanan, memandikan, mengganti baju
Menyuntik, memasang infus, dan tindakan medis lainnya dilakukan
perawat/dokter
Bila penderita memerlukan pengawasan yang teliti, keluarga perlu
mengetahui cara mengukur suhu, tekanan darah, menghitung
pernafasan dan mencatat hasil pengukuran
Bila penderita mengalami gangguan kesehatan sederhana seperti:
batuk, demam, diare maka dapat diberikan pengobatan sementara
Bila keluhan semakin berat perlu menghubungi perawat/dokter
Keluarga juga perlu mengetahui keadaan darurat, seperti tanda-
tanda kejang, penurunan tekanan darah, dehidrasi. Bila ada tanda-
tanda tersebut keluarga menghubungi perawat/dokter/di bawa
kerumah sakit

Beberapa keadaan darurat yang sering terjadi :
Panas. Penderita perlu dikompres, diberi obat penurun panas,
bila dua kali pemakaian tidak berhasil segera menghubungi
dokter.
Diare. Pada keadaan ini makanan diganti, diberi obat anti diare,
bila tetap diare menghubungi dokter/rumah sakit.
Batuk. Berikan obat batuk, sputum dan darah dibuang didalam
tempat yang tertutup dan diberi lysol.
Perdarahan lewat anus. Tekan anus dengan kasa (jangan lupa
pakai sarung tangan) selanjutnya dibawa ke dokter.
Kejang dan pingsan. Segera dibawa ke dokter.


APA KEADAAN DARURAT YANG SERING TERJADI
DAN BAGAIMANA CARA MENGATASINYA ?
APA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
MENGENAI KEBERSIHAN ?
Hal yang menyangkut kebersihan yang penting diperhatikan
adalah
Baju/alat tenun, terlebih dahulu direndam dengan chlorin
0,5% setelah itu dicuci dengan deterjen.
Alat makan direndam dengan air panas kemudian dicuci
dengan deterjen.
Kamar dibersihkan seperti biasa, usahakan agar kamar
harus selalu kena sinar matahari dan memiliki ventilasi yang
baik.
Kamar mandi harus memiliki sistem drainase yang baik.
Lantai dan kloset dibersihkan memakai deterjen/lysol dan
pemutih.

APA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
MENGENAI MAKANAN
Makanan harus mengandung nilai gizi yang tinggi
sesuai kriteria 4 sehat 5 sempurna.
Bila kondisi lemah makanan harus disesuaikan dengan
kebutuhan kalori tubuh.
Sebaiknya menghindari minuman beralkohol dan rokok
Bila diperlukan, keluarga harus bisa memberikan
makanan melalui selang hidung.
Olah raga yang dianjurkan antara lain : jalan kaki,
joging (jangan terlalu capai), senam pernafasan.
Jangan memilih gerakan tangan dan kaki yang
terlalu berat.

BERAPA KEBUTUHAN ISTIRAHAT PENDERITA ?
Sebaiknya tidak sering keluar malam, tidur kurang
lebih dari 6 jam sehari, jangan kerja terlalu berat.

APA KEPERLUAN PENDERITA
UNTUK BEROLAH RAGA
Untuk dapat merawat penderita HIV/AIDS
perlu diketahui patogenesis diagnosis dan
pengobatannya.
Perlu juga diketahui pencegahan agar tidak
tertular
Diperlukan peran keluarga untuk memberikan
dukungan moral pada penderita

RINGKASAN

You might also like