You are on page 1of 15

MODUL 2

BAB II
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA

Tujuan Instruksional Khusus

1. Mahasiswa memahami cara mengumpulkan data


2. Mahasiswa memahami cara mengolah data
3. Mahasiswa memahami cara menyajikan data
4. Mahasiswa memahami cara membuat tabel dan gambar distribusi frekuensi

Pokok Bahasan

1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Penyajian Data
4. Tabel Distribusi Frekuensi
5. Gambar Distribusi Frekuensi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
BAB II
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA

2.1. Pengumpulan Data


Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitas data yang
di kumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Ada 2 sumber data :
1. Data primer
Data primer adalah data yang langsung di ambil dari sumbernya.
Ada 3 cara pengumpulan data primer :
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan
pengamatan. Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan, biasanya dilakukan jika ingin diketahui hal-
hal yang lebih mendalam dari responden.
Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk di jawab.
Data yang di hasilkan bisa data yang kuantitatif atau kualitatif
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dari hasil mengumpulkan orang lain
Contoh : Data yang dimiliki perusahaan, Data BPS, Browsing di Internet dan
sebagainya.

2.2. Pengolahan Data


Pengolahan data adalah mentabulasi data, menjumlahkan atau memilah-milah data
menjadi data yang siap di sajikan dan kemudian di analisis sesuai dengan kebutuhan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
2.3. Penyajian Data
2.3.1. Penyajian Data Acak
Data yang sudah diolah kemudian disajikan. Tujuan penyajian data adalah
agar para pengguna mudah dalam membaca data.
Ada 2 cara penyajian data :

1. Tabel
Bentuk baku tabel
Judul Tabel
Judul kolom

Badan tabel

Catatan kaki : - keterangan


- sumber
Judul kolom
Syarat sebuah tabel yaitu minimal terdapat :
1. Judul tabel
2. Judul baris dan atau judul kolom
3. Catatan kaki yang berisi sumber data dan atau keterangan
Sumber adalah dari mana data tersebut diperoleh
Keterangan adalah penjelasan singkat jika ada data yang ekstrim

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
Contoh :
Jumlah Produksi Produk X di PT Y Tahun 2007
Jumlah
Bulan Produksi

Jan 31
Feb 34
Mar 32
Apr 35
Mei 36
Jun 46
Jul 44
Agt 46
Sep 43
Okt 47
Nov 48
Des 49
Sumber : Fiktif
2. Grafik
Ada beberapa mcam grafik/diagram :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
1. Diagram batang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
2. Diagram Garis

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
3. Diagram Titik

4. Diagram Lingkaran

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
2.3.2. Penyajian Data Berkelompok
Selain disajikan seperti penyajian data di atas, data, apalagi jika jumlahnya
banyak dapat di sajikan dengan terlebih dahulu dikelompokkan atau yang di
kenal dengan nama pembuatan tabel Distribusi Frekuensi.
Salah satu kegunaan dari distribusi frekuensi adalah : dapat di lihat, seperti
apakah distribusi atau penyebaran data yang ada.

Ada tiga jenis penyebaran data :


1. Berdistribusi negatif
Data berdistribusi negatif berarti kebanyakan data berada di bawah rata-
rata, atau jika di gambarkan sebagai berikut :

2. Berdistribusi simetris
Data berdistribusi simetris berarti kebanyakan data berada di sekitar rata-
rata, atau jika di gambarkan sebagai berikut :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
3. Berdistribusi positif
Data berdistribusi positif berarti kebanyakan data berada di atas rata-rata,
atau jika di gambarkan sebagai berikut :

Langkah Pembuatan Disribusi Frekuensi


1. Tentukan Rentang
Rentang adalah jarak antara data terkecil degan data terbesar atau
dengan persamaan :
R = Xmaks - Xmin
2. Tentukan Banyaknya Klas Interval
Banyaknya klas interval adalah banyaknya kelompok data. Untuk
menentukan berapa banyaknya kelompok digunakan rumus Sturges :
K = 1 + 3,3 log n
Dimana n adalah jumlah data

3. Tentukan Panjang Klas Interval


Panjang klas interval adalah panjang interval dari tiap kelompok data.
Persamaannya :
R
p=
K

4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi


Tentukan ujung bawah interval pertama, biasanya menggunakan data
terkecil atau data yang lebih kecil dari data terkecil

Contoh :
Berikut disajikan data tentang biaya perbaikan mobil di sebuah bengkel.
Sampel diambil sebanyak 50 mobil yang datang untuk melakukan perbaikan
mobilnya (dalam puluhan ribu rupiah). data terkecil
91 78 93 57 75 52 99 80 97 62
71 69 72 89 66 75 79 75 72 76
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
104 74 62 68 97 105 77 65 80 109 data terbesar
85 97 88 68 83 68 71 69 67 74
62 82 98 101 79 105 79 69 62 73
Dari data di atas, diperoleh jumlah data n = 50
data ter besar Xmaks = 109
data terkecil Xmin = 52
Distribusi frekuensinya sebagai berikut :
1. Rentang
R = 109 – 52 = 57
2. Banyak Klas Interval
K = 1 + 3,3 log 50
1 + ( 3,3 X 1,7 ) = 6,6
3. Panjang Klas Interval
R 57
p= = = 8,6 ≈ 9
K 6,6

4. Ujung bawah interval pertama digunakan angka 50

Tabel Distribusi Frekuensi


Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel

Interval Frekuensi (f) Nilai Tengah


BiayaPerbaikan Jumlah Mobil Xi
50- 59 2 54,5
60- 69 13 64,5
70- 79 16 74,5
80- 89 7 84,5
90- 99 7 94,5
100- 109 5 104,5
Σ 50

ujung atas interval


klas interval
ujung bawah interval

Keterangan tabel :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
1. Klas interval mempunyai panjang 10 yaitu ujung bawah interval kedua (60)
dikurangi ujung bawah interval pertama (50)
2. Frekuensi jumlah mobil adalah jumlah mobil yang mempunyai biaya
perbaikan dalam interval yang bersangkutan
3. Nilai tengah adalah nilai yang mewakili biaya perbaikan pada interval yang
bersangkutan, dimana nilai tengah (Xi) = (ujung bawah interval – ujung
atas interval) / 2
4. Batas bawah/atas interval adalah titik yang menghubungkan interval
sebelumnya dengan interval setelahnya. Batas atas interval partama sama
dengan batas bawah interval kedua yaitu (59 + 60)/2 = 59,5 atau secara
lengkap :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Batas Interval Batas
Bawah BiayaPerbaikan Atas
49,5 50- 59 59,5
59,5 60- 69 69,5
69,5 70- 79 79,5
79,5 80- 89 89,5
89,5 90- 99 99,5
99,5 100- 109 109,5

Tabel distribusi frekuensi ini dapat dilengkapi dengan distribusi yang lain
seperti :
1. Distribusi frekuensi kumulatif, dimana frekuensi disajikan dalam bentuk
kumulatif dengan frekuensi klas sebelumnya
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel

Interval Frekuensi (f) Frekuensi


BiayaPerbaikan Jumlah Mobil Kumulatif (F)
50- 59 2 2
60- 69 13 15
70- 79 16 31
80- 89 7 38
90- 99 7 45
100- 109 5 50
Σ 50

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
2. Distribusi frekuensi relatif, dimana frekuensi disajikan dalam bentuk
persentasi sebagai berikut :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel

Interval Frekuensi (f) Frekuensi


BiayaPerbaikan Jumlah Mobil Relatif (f rel)
50- 59 2 4
60- 69 13 26
70- 79 16 32
80- 89 7 14
90- 99 7 14
100- 109 5 10
Σ 50 100

Gambar Distribusi Frekuensi


1. Histogram
Histogram adalah gambar atau diagram batang dimana batang pada
setiap interval berhimpit dan terletak pada batas bawah/batas atas interval.
Tabel lengkap pada tabel distribusi biaya bengkel diatas :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Batas Interval Batas frekuensi (f) Nilai Tengah
Bawah BiayaPerbaikan Atas Jumlah Mobil Xi
49,5 50- 59 59,5 2 54,5
59,5 60- 69 69,5 13 64,5
69,5 70- 79 79,5 16 74,5
79,5 80- 89 89,5 7 84,5
89,5 90- 99 99,5 7 94,5
99,5 100- 109 109,5 5 104,5

Dan gambar histogramnya sebagai berikut :


Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
Biaya Perbaikan

2. Poligon
Poligon adalah gambar atau diagram garis dimana ujung garis menyentuh
sumbu horizontal. Garis dibuat dengan cara menghubungkan titik titik nilai
tengah di setiap interval
Tabel lengkap pada tabel distribusi biaya bengkel diatas :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Batas Interval Batas frekuensi (f) Nilai Tengah
Bawah BiayaPerbaikan Atas Jumlah Mobil Xi
49,5 50- 59 59,5 2 54,5
59,5 60- 69 69,5 13 64,5
69,5 70- 79 79,5 16 74,5
79,5 80- 89 89,5 7 84,5
89,5 90- 99 99,5 7 94,5
99,5 100- 109 109,5 5 104,5

Dan gambar poligonnya sebagai berikut:


Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
Biaya Perbaikan

3. Distribusi
Distribusi adalah gambar atau kurva yang merupakan penghalusan dari
poligon.
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel

Biaya Perbaikan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS
Menggambarkan distribusi tidak perlu selalu melalui titik titik pada poligon,
yang penting menuju puncak tertinggi kemudian menurun kembali. Jadi
hanya ada satu titik puncak maksimum.
Dari kurva diatas, dapat dilihat bahwa distribusi biaya perbaikan mobil di
bengkel itu mengikuti distribusi yang simetris.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Achmad Khodar MT

STATISTIKA DAN
PROBABILITAS

You might also like