Professional Documents
Culture Documents
ROSIDA
NPM : AK.2.08.019
vData angka kejadian BBLR di RS Dr. Cipto 24% (1986)
vAngka kematian 70% dan 73% dari seluruh kematian di
sebabkan BBLR
vAngka Kelahiran 20 jt/ th terutama di Negara berkembang
v4 jt kematian neonatal, BBLR > 20 %
vAngka kelahiran BBLR, Asia selatan 22 %
vIndonesia 29,2 %
vDKI Jakarta : RS pusat rujukan 15 – 20 %
vJabar : - RS pusat rujukan 20 – 25 %,
vDi Dunia kejadian BBLR 15% dengan batasan 3,3-38%
lebih sering terjadi di Negara-negara berkembang atau
sosial ekonomi rendah,sedangkan di indonesia max 7% u/
menuju indonesia sehat 2010.Melihat kejadian terdahulu
BBLR s’hrsnya mjd perhatian yg mutlak thdp para ibu yg
m’ngalami k hamilan yg bresiko.
nin, faktor lingkungan dan keadaan sosial ekonomi. Faktor sosial ekonomilah yang sangat berperan terhadap timbulnya prematuritas. Ke
Penyebab kelahiran bayi BBLR misalnya : Penyakit yang berhubungan
langsung dgn kehamilan, faktor usia ibu dan faritas, faktor kebiasaan
ibu, faktor janin, faktor lingkungan & keadaan sosial ekonomi. Faktor
sosial ekonomilah yg sangat berperan t’hdp timbulnya prematuritas.
Kejadian tertinggi t’dpt pada golongan sosial ekonomi yang rendah.
Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan
pengawasan antenatal yang kurang
Perawatan BBLR ini sangat sulit dan mahal, jumlahnya terbatas, suku
cadang terbatas, pengaruh suhu dan pengaturannya perlu
pengetahuan dan pemantauan bayi harus optimal. Untuk perawatan
BBLR perlu dukungan keluarga yang sangat baik, sejak lahir dalam
perawatan rumah sakit sampai perawatan di rumah.
Kecemasan pada ibu akan menimbulkan kegelisahan atau ketidak
tenengan dalam menghadapi permasalahan dpt mengakibatkan
gangguan jiwa sang ibu, hal ini dapat menjadikan sang ibu jatuh sakit.
Pd saat bayinya membutuhkan ASI, ibunya tidak dpt memberikannya
karena sakit, juga pd saat dokter membolehkan bayi itu dibawa pulang
ibunya tidak dpt memberikan perawatan yg optimal pd bayinya karena
sakit. Menurut Hawari diperkirakan jumlah mereka yg menderita
gangguan kecemasan ini baik akut maupun kronis dgn perbandingan
antara wanita dan pria 2:1
Saat studi pendahuluan terhadap 10 orang ibu yang mempunyai BBLR
tdpt 6 org merasakan kecemasan dan 2 org lg biasasaja tdk
memperlihatkan kecemasan,sedangkan dr 2 org ibu di dpt data tidak
terlalu cemas.dgn demikian kecemasan pd ibu cukup tinggi,maka
peneliti tertarik dgn kasus ini.
RUMUSAN MASALAH
“Bagaimana gambaran tingkat kecemasan ibu yang mempunyai
BBLR di ruang cempaka RSUD Kelas B Kabupaten Subang”
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu yang mempunyai
BBLR di ruang cempaka RSUD Kelas B Kabupaten Subang”
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis
♦ Manfaat bagi Ilmu Keperawatan
Diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yang
bermanfaat dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan
keperawatan khususnya tentang tingkat kecemasan ibu dan
BBLR.
♦ Manfaat bagi Penelitian Selanjutnya
Memberikan masukan sebagai data dasar bagi peneliti
selanjutnya
Manfaat Praktis
♦ Manfaat bagi Praktisi Keperawatan
Sebagai masukan bagi keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan dan penanganan kecemasan ibu yang
mempunyai BBLR.
♦ Manfaat bagi Institusi
Menjadi bahan evaluasi bagi peningkatan mutu pelayanan
kesehatan pada waktu yang akan datang dan sebagai bahan
pertimbangan dan masukan bagi ruang Cempaka RSUD
Kelas B Kabupaten Subang.
TINJAUAN PUSTAKA
BBLR
Definisi, klasifikasi, etiologi, angka kematian, prinsip
penanganan BBLR, masalah jangka panjang yang
mungkin timbul pada BBLR.
KECEMASAN
Definisi, teori, faktor pencetus, tingkat kecemasan,
tipe kepribadian pencemas, respon fisiologi dan
psikologis terhadap kecemasan dan prinsip
penatalaksanaan,
METODELOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif survei analitik. Metoda deskriptif ad/ suatu
metoda penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu
keadaan secara objektif.
Survei analitik ad/ survei yg mencoba menggali bagaimana
dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi
(Notoatmodjo, 2005). Dengan menggunakan pendekatan
cross sectional melalui instrumen kuisioner.
PARADIGMA PENELITIAN
Ibu yang mempunyai BBLR yang dirawat dirumah sakit biasanya
dia mengalami kecemasan akibat ketakutan bayinya tidak
selamat.
Faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada ibu akan
mempengaruhi respon fisiologis dan psikologis terhadap
kecemasan ibu, awal dari penatalaksanaan kecemasan selalu
berupaevaluasi yang teliti dan menyeluruh tentang sebab –
sebab kecemasan, sehingga diketahui tingkat – tingkat
kecemasan ibu.
Dengan dilakukan penatalaksanaan menekankan prinsip elektrik-
holistik, penderita dilihat sebagai manusia seutuhnya, karena
manusia sangat berbeda secara individual. Kegiatan tersebut di
harapkan perawatan BBLR lebih fokus dan tidak terganggu
dengan kecemasan ibu.
Kerangka Konsep
1.Tidak ada kecemasan
yang mempunyai Bayi Berat Lahir Rendah
2.Kecemasan ringan
3.Kecemasan sedang
4.Kecemasan berat
5.Kecemasan berat sekali
Sumber : Notoatmodjo (2003), Dadang Hawari (2006).
Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti, yaitu : Gambaran Tingkat
Kecemasan Pada Ibu Yang Mempunyai BBLR Yang Dirawat Di Ruang
Perinatologi RSUD Kelas B Kabupaten Subang.
Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
x
p = x100%
n
Keterangan :
p = Presentase
x = Jumlah skor jawaban reponden
n = Jumlah seluruh item (Arikunto, 2002)
Etika Penelitian
Responden diberikan surat informasi penelitian
dan surat persetujuan menjadi responden dengan
menjamin kerahasiaan identitas responden