You are on page 1of 13

1

ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN POSISI PASAR

STUDI EMPIRIS
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Stratejik

OLEH
GALIH PURWO NUGROHO
NIM 409413421069

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
DESEMBER 2009
2

BAGIAN I
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pasar
Istilah pasar mengandung pengertian yang beraneka ragam. Ada yang
mendefinisikannya sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, barang atau jasa
yang ditawarkan untuk dijual, dan terjadinya perpindahan kepemilikan. Selain itu pula
definisi yang menyatakan bahwa pasar adalah permintaan yang dibuat oleh sekelompok
pembeli potensial terhadap suatu barang atau jasa.
Pengertian tersebut masih bersifat umum dan biasanya dipandang dari sudut
pandang ekonomika. Sedangkan pengertian yang lebih spesifik dan dari sudut pandang
pemasaran adalah bahwa pasar terdiri atas semua pelanggan potensial yang memiliki
kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan sanggup untuk melibatkan diri
dalam proses pertukaran guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut. Dengan
demikian, besarnya pasar tergantung pada jumlah orang yang memiliki kebutuhan,
mempunyai sumber daya tersebut untuk ditukar supaya dapat memenuhi keinginan mereka.
Melalui analisis pasar perlu diidentifikasikan peran setiap orang dalam pengambilan
keputusan, citra pembelian mereka, dan pengaruh mereka terhadap pembelian. Hal ini sangat
penting karena mempunyai implikasi dalam merancang produk, menentukan peran-pen
komunikasi, dan mengalokasikan anggaran promosi.

1. Level Definisi Pasar


Ukuran suatu pasar tergantung pada jumlah pembeli yang berada dalam pasar
tersebut. Pembeli potensial memiliki tiga karakteristik pokok, yaitu mempunyai minat,
penghasilan dan akses. Ada lima definisi pasar:
a. Pasar potensial, yaitu sekumpulan konsumen yang memiliki tingkat minat tertentu
terhadap penawaran pasar tertentu.
b. Pasar yang tersedia, yaitu sekumpulan konsumen yang memiliki minat, penghasilan,
akses, dan kualifikasi untuk penawaran pasar tertentu.
c. Pasar yang dilayani, yaitu bagian dari qualified available market yang ingin
dimasuki perusahaan.
d. Pasar penetrasi, yaitu sekumpulan konsumen yang benar-benar telah membeli
produk.

2
3

Segmentasi pasar memliki tiga macam pola yang berbeda, yaitu:


2. Preferensi Homogen
Dalam pola ini semua pelanggan memiliki preferensi yang sama.
3. Preferensi Tersebar
Dalam pola ini, preferensi pelanggan sangat beraneka ragam dan berbeda-beda.
4. Preferensi Terkelompok-kelompok
Pada pola ini, pasar dapat menunjukkan kelompok-kelompok preferensi yang
terpisah-pisah, yang disebut segmen pasar alami.
Agar dapat bermanfaat secara maksimal, maka segmen-segmen pasar harus
memenuhi lima karakteristik berikut:
a. Dapat diukur (measurable), ukuran daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur.
b. Besar (substantial), segmen harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani.
c. Dapat dijangkau (accessible), segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
d. Dapat dibedakan (differentiable), segmen-segmen dapat dipisah-pisahkan secara
konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur-unsur dan
program-program bauran pemasaran yang berlainan.
e. Dapat diambil tindakan (actionable), program-program yang efektif dapat
dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Dalam melakukan evaluasi terhadap segmen pasar, perusahaan perlu memperhatikan tiga
faktor, yaitu:
a. Ukuran dan Pertumbuhan Segmen
Perusahaan harus menetukan apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik
ukuran dan pertumbuhan yang tepat. Hal ini memang bersifat relatif dan tergantung masing-
masing perusahaan. Pada dasarnya menghendaki pertumbuhan penjualan dan laba yang pesat
pada suatu segmen.
b. Daya Tarik Struktur Segmen
Ada kalanya suatu segmen memenuhi ukuran dan pertumbuhan yang dikehendaki,
tetapi tidak menarik bila dipandang dari aspek profitabilitas setiap perusahaan perlu menilai
dampak profitabilitas jangka panjang dari kelima kekuatan yang ada, yaitu perusahaan lain
dalam industri yang sama, pemasok pembeli, pendatang baru potensial, dan produk substitusi.
4

c. Tujuan dan Sumber Daya Perusahaan


Meskipun suatu segmen telah memenuhi kedua kriteria di atas, tetapi bila tidak
sesuai dengan tujuan perusahaan atau perusahaan tidak memiliki kapabilitas dan sumber daya
yang memadai, maka segmen tersebut harus diabaikan.

B. Analisis Struktur Pasar


Struktur pasar memliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk
pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkannya, banyaknya
perusahaan dalam indsutri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan
iklan dalam kegiatan industri.
Struktur pasar pada prinsipnya merupakan pengelompokan produsen ke dalam
beberapa bentuk pasar berdasarkan:
1. Jenis barang yang dihsilkan
2. Banyaknya / jumlah perusahaan dalam industri
3. Mudah tidaknya keluar masuk dalam industri
4. Peranan iklan dalam kegiatan industri (pasar).
Para ahli ekonomi dalam membahas struktur pasar tidak hanya melihat tingkah laku
perusahaan, tetapi lebih menitikberatkan pada berbagai kekuatan perusahaan dalam
mempengaruhi pasar. Tingkah laku perusahaan ditentukan oleh struktur pasar dimana
perusahaan itu berada.
Berdasarkan kriteria tersebut, dalam analisa ekonomi struktur pasar dibedakan
menjadi empat:
1. Pasar Persaingan Sempurna
Pengertian pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara
permintaan dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa
banyaknya atau tidak terbatas. Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang
paling ideal, karena struktur pasar ini akan dapat menjamin berlangsungnya aktivitas
produksi dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Oleh karena itu dalam analisis ekonomi
sering digunakan asumsi bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna.
Tetapi dalam praktik tidaklah mudah untuk menentukan suatu industri dapat digolongkan
ke dalam pasar persaingan sempurna yang sesungguhnya (sesuai teori).
5

Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna adalah:


a. Jumlah pasar dalam perusahaan sangat banyak.
b. Produk yang diperdagangkan serba sama (homogen).
c. Konsumen sepenuhnya memahami keadaan pasar.
d. Tidak ada hambatan untuk masuk atau keluar bagi setiap penjual.
e. Pemerintah tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.
f. Penjul atau produsen hanya berperan sebagai price taker (pengambil harga).
Model persaingan sempurna didasari oleh asumsi-asumsi sebagai berikut:
a. Terdapat sangat banyak penjual dan pembeli. Oleh karena terdapat sangat banyak
produsen atau perusahaan, maka setiap produsen atau perusahaan hanya memasok
produk sebagian kecil saja dari total produk yang ditawarkan di pasar. Pembeli juga
sangat banyak sehingga secara individual mereka tidak mempunyai kekuatan monopsoni
untuk mempengaruhi mekanisme di dalam pasar.
b. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah homogen. Pasar diartikan sebagai
gabungan dari produsen yang memproduksi produk yang homogen/ identik. Ini berarti
bahwa antara produk dari produsen yang satu dengan produk dari produsen yang lain
bersifat subtitusi sempurna. Oleh karena itu, para pembeli tidak dapat membedakan
produk-produk dari produsen yang ada.
c. Setiap produsen adalah pengambil harga (price taker). Implikasi dari kedua asumsi di
atas adalah bahwa produsen secara individual tidak dapat mempengaruhi harga pasar
yang berlaku dengan mengubah jumlah produk yang ditawarkan. Dengan demikian
setiap produsen hanya menerima harga pasar. Produsen dapat menawarkan produk
berapapun jumlahnya dengan harga pasar tersebut.
d. Perusahaan-perusahaan bebas masuk keluar dan masuk pasar (free entry and exit of
firm). Tidak ada hambatan bagi setiap perusahaan untuk masuk ke pasar atau keluar dari
pasar.
e. Maksimalisasi profit/ keuntungan. Tujuan dari semua perusahaan adalah
memaksimumkan keuntungan. Tidak ada tujuan lain.
f. Tidak ada regulasi dari pemerintah. Tidak ada intervensi pemerintah di dalam pasar
(seperti tarif, subsidi, pembatasan produksi, dsb.). Struktur pasar di mana telah dipenuhi
asumsi-asumsi di atas disebut pasar persaingan murni (pure competition). Untuk pasar
persaingan sempurna (perfect competition) memerlukan asumsi-asumsi tambahan
sebagai berikut.
6

g. Mobilitas faktor-faktor produksi sempurna. Faktor-faktor produksi bebas berpindah dari


satu perusahaan ke perusahaan lain melalui mekanisme ekonomi. Dengan kata lain,
terjadi persaingan sempurna di dalam pasar input.
h. Pengetahuan sempurna (perfect knowledge). Semua penjual dan pembeli diasumsikan
mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang kondisi pasar, baik kondisi sekarang
maupun yang akan datang. Dengan demikian kondisi ketidakpastian di masa mendatang
dapat diantisipasi. Informasi pasar dapat diperoleh dengan mudah tanpa biaya.

Berdasarkan asumsi-asumsi di atas kita akan menganalisis ekuilibrium atau


keseimbangan produsen/ perusahaan dan pasar/ industri di dalam jangka pendek dan jangka
panjang. Ekuilibrium produsen dicapai pada saat perusahaannya mencapai keuntungan
maksimum. Ekuilibrium pasar atau industri dicapai apabila (a) semua perusahaan dalam
posisi ekuilibrium, dan (b) jumlah produk semua perusahaan tersebut sama dengan jumlah
permintaan konsumen.

2. Pasar Monopoli
Arti dari pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan
penawaran di mana hanya ada satu penjual/ produsen yang berhadapan dengan banyak
pembeli atau konsumen.
Ciri-ciri pasar monopoli adalah:
a. Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran.
b. Tidak ada barang substitusi/ pengganti yang mirip (close substitue).
c. Produsen memiliki kekuatan menentukan harga, dan
d. Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan
berupa keunggulan perusahaan.
Ada beberapa penyebab terjadinya pasar monopoli, diantara penyebabnya adalah
sebagai berikut:
a. Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan
pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti P.T.
PLN.
b. Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga
lama-kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan produk
tersebut.
7

c. Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk
diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
d. Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya
dikuasai oleh satu daerah tertentu deperti timah dari Pulau Bangka.
e. Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan
dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha.

3. Pasar Persaingan Monopolistik (Pasar Persaingan Tidak Sempurna)


Arti dari pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan
penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama.
Pasar monopolistik merupakan merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada
spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual
produk yang sejenis. Contoh: produk sabun yang memiliki keunggulan misalnya untuk
kecantikan, kesehatan, dll.
Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:
a. Terdapat banyak penjual/ produsen yang berkecimpung di pasar.
b. Barang yang diperjualbelikan merupakan differentiated product.
c. Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
d. Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/ iklan.
e. Keluar masuk pasar barang produk relatif lebih mudah.

4. Pasar Oligopoli
Adalah salah satu bentuk struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa penjual/
produsen yang memproduksi barang yang identik atau mirip.
Ciri-ciri pasar oligopoli adalah:
a. Terdapat beberapa penjual dengan banyak pembeli.
b. Adanya keterangan harga.
c. Tumbuh subur kartel.
d. Harga ditentukan penjual.
8

C. Posisi Pasar
Posisi pasar yaitu menentukan posisi produk tersebut pada benak konsumen. Dalam
istilah marketing yang umum digunakan adalah positioning. Banyak definisi positioning oleh
para pakar marketing dengan versi dan model mereka masing-masing. Philip Kotler
mengatakan, “Positioning is the act of designing the company’s offering and image occupy a
distinctive place in the target customer, benefit, and prices”. Artinya bahwa positioning
adalah segala upaya untuk mendesain produk dan merek kita agar dapat menempati sebuah
posisi yang unik di benak pelanggan. Hasil akhir dari positioning adalah terciptanya nilai
proporsi yang pas, yang menjadi pelanggan untuk membeli. Dengan kata lain bahwa
positioning adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasarannya agar tercipta kesan
tertentu pada ingatan atau benak konsumen.
Pikiran konsumen penuh sesak dengan informasi tentang produk dan jasa yang
ditawarkan, mereka tentunya tidak dapat mengingat secara detail spesifikasi produk saat
kebutuhan akan produk timbul. Konsumen hanya mengingat produk berdasarkan posisi
produk dari yang mereka pikirkan dan mereka dengar. Dengan demikian untuk
menggerakkan produk pada posisi tertentu pada benak konsumen diperlukan alat positioning
merek dan advertising.
Dengan demikian harus dipahami bahwa positioning pada hakekatnya merupakan
sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada pelanggannya. Janji ini harus ditepati,
kemampuan perusahaan untuk memenuhi janjinya merupakan bagian yang sangat penting
dari strategi perusahaan. Oleh sebab itu, penetuan positioning yang tepat merupakan hal yang
krusial dan memerlukan persiapan yang panjang. Penempatan produk pada dasarnya
bukanlah sekedar janji dan slogan semata.
9

BAGIAN II
STUDI EMPIRIS

A. Perusahaan Laba ( Profit Oriented )


Perusahan laba (profit oriented) adalah perusahaan yang tujuannya adalah untuk
mendapatkan laba. Contoh dari perusahaan laba (profit oriented) misalnya adalah Indosat
Tbk. PT Indosat Tbk., sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk.
(Persero), adalah sebuah perusahaan penyelenggara jalur telekomunikasi di Indonesia.
Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia
untuk jasa seluler (Mentari, Matrix, IM3, StarOne). Saat ini, komposisi kepemilikan saham
Indosat adalah: Publik (45,19%), Qatar Telecom QSC (40,37%), serta Pemerintah Republik
Indonesia (14,44%), termasuk saham Seri A. Indosat juga mencatatkan sahamnya di Bursa
Efek Jakarta, Bursa Saham Singapura, serta Bursa Saham New York.
Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan
memulakan operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha
Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang,
Indosat menyediakan layanan telekomunikasi internasional seperti SLI dan layanan transmisi
televisi antarbangsa.
PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah
pengawasan PT Indosat. Ia mula beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM.
Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator GSM
pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix.
Pada tanggal 19 Oktober 1994 Indosat mulai memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek
Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan New York Stock Exchange.
Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep
syariah pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah Indosat mendapat
peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp 175.000.000.000,00. dalam tenor
lima tahun. Pada tahun 2005 nilai emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar Rp
285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh
perusahaan-perusahaan lainnya.
Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor
telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak
lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat

9
10

Multi Media Mobile (IM3) dan ia menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan
pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia
(Satelindo).
Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke
Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi
PMA. Pada bulan November 2003 Indosat mengakuisisi PT Satelindo, PT IM3, dan
Bimagraha. Penjualan 41,94% saham Indosat tersebut menimbulkan banyak kontroversi.
Pemerintah RI terus berupaya untuk membeli kembali (buyback) saham Indosat tersebut agar
pemerintah menjadi pemegang saham yang mayoritas dan menjadikan kembali Indosat
sebagai BUMN, namun hingga kini upaya pemerintah tersebut belum terealisasi akibat
banyaknya kendala.
Dengan adanya kepemilikan saham tidak langsung oleh Temasek pada PT
Telkomsel dan PT Indosat Tbk telah memunculkan dugaan terjadinya praktek kartel dan
oligopoli di bidang jasa layanan seluler. Hal ini disebabkan untuk jasa layanan seluler
khususnya di jalur GSM, hanya ada tiga „pemain besar‟ yaitu PT Telkomsel, PT Indosat dan
PT Excelcomindo Pratama, Tbk (XL). Ini artinya sekitar 75 market share telekomunikasi
Indonesia di “kuasai” oleh Temasek dan dugaan awal terjadinya praktek Oligopoli kolusif di
pasar telekomunikasi Indonesia.
Pada tanggal 1 Maret 2007 STTC menjual kepemilikan saham Indosat sebesar 25%
di Asia Holdings Pte. Ltd. ke Qatar Telecom.
Layanan seluler bagi Indosat merupakan jenis layanan yang memberikan
penerimaan paling besar, yakni hingga mencapai 75% dari seluruh penerimaan pada tahun
2006. Berdasarkan data tahun 2006, Indosat menguasai 26,9% pasar operator telepon seluler
GSM (yakni melalui Mentari dan IM3) dan 3,7% pasar operator CDMA (melalui StarOne).
Berdasarkan struktur pasar yang telah dijelaskan pada bagian pertama dapat
diketahui bahwa PT. Indosat Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang memasuki pasar
oligopoli. Di mana pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdapat beberapa penjual/
produsen yang memproduksi barang yang identik atau mirip. Selain Indosat perusahaan
sejenis yang bergerak pada bidang yang sama adalah Telkomsel, Exelkomindo,Axis, Mobile
8, 3 (three),dll. Dari semua perusahaan telekomunikasi seluler yang ada mungkin pesaing
yang paling ketat adalah Telkomsel yang sampai saat ini menjadi market leader. Sedangkan
Indosat menempati posisi kedua setelah Telkomsel.
11

Sedangkan ditinjau dari analisis posisi pasar maka Indosat merupakan perusahaan
telekomunikasi seluler yang memposisikan dirinya sebagai pelopor GPRS dan Multimedia
berkat keunggulan salah satu produknya yaitu IM3. Sehingga dalam iklan yang dilakukan
Indosat terhadap produk IM3 lebih menonjol dari pada produk yang lain. Dalam iklannya
IM3 selalu menonjolkan layanan akses data atau GPRS dan Multimedia. Dari strategi ini
ternyata diikuti oleh pesaing-pesaingnya namun keadaan ini belum mampu menggoyahkan
Indosat khusunya IM3 yang memiliki pangsa pasar sebesar 26,9 % bersama Mentari.

B. Perusahaan Nirlaba ( Non Profit Oriented )


Perusahaan nirlaba adalah perusahaan yang tujuan utamanya bukan untuk mencari
keuntungan atau profit oriented, melainkan perusahaan yang mempunyai tujuan sosial dalam
menjalankan segala aktivitasnya. Dapat kita contohkan perusahaan nirlaba misalnya adalah
P.T. Askes (Persero).
P.T. Askes (Persero) resmi meluncurkan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia atau
disebut InHealth sebagai anak usaha bidang asuransi kesehatan komersial. Inhealth yang telah
beroperasi sejak April 2009 lalu ini, secara resmi membuat Askes telah memisahkan lini
bisnis asuransi komersial dari kegiatannya sebagai penyelenggara asuransi kesehatan sosial.
Direktur Utama Askes I Gede Subawa mengatakan pemisahan ini dilakukan agar
Askes dapat mempersiapkan diri sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial
sebagaimana diamanatkan Undang Undang No 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional. Dengan begitu, Askes akan menjadi lembaga nirlaba untuk melayani asuransi PNS,
pensiunan PNS, TNI, Polri, dan veteran.
"Pemisahan ini juga penting agar Askes melalui Inhealth bisa lebih fokus dalam
menyediakan dan meningkatkan kualitas pelayanan asuransi kesehatan komersial yang sudah
dirintis Askes sejak 17 tahun lalu," ujar Subawa, dalam acara peluncuran Inhealth, di Hotel
Borobudur, Jakarta, Kamis (23/7/2009).
Selanjutnya, Inhealth akan fokus dalam bidang asuransi jiwa dengan produk
unggulan asuransi kesehatan, yang berdasarkan mekanisme managed care dan indemnity. Di
awal beroperasi, Inhealth akan melakukan konversi 2,1 juta orang dari 2.100 badan usaha
klien Askes yang komersial.
"Oleh karenanya, berdasarkan skala ekonomi, portofolio nasabah ini, Inhealth akan
segera mencapai critical mass," kata Direktur Utama Inhealth Rosa Christina Ginting.
12

Berdasarkan struktur pasar maka PT Asuransi Jiwa InHealth dapat digolongkan


sebagai perusahaan asuransi yang memasuki pasar monopolistik dimana Inhealth ini akan
menguasi pangsa pasar dari PNS, pensiunan PNS, TNI, Polri, dan veteran. Dari ciri-ciri pasar
monopolistik pada bagian pertama maka Askes memenuhi ciri-ciri sebagai perusahaan yang
memasuki pasar monopolistik.
Dilihat dari posisi pasar maka Inhealth ingin memposisikan produknya sebagai
produk asuransi jiwa yang bersifat sosial yang hanya melayani PNS, pensiunan PNS, TNI,
Polri, dan veteran. Posisi yang ingin diraih oleh Inhealth bukan serta merta keinginan dari
perusahaan semata namun merupakan amanat UU No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional.
13

DAFTAR PUSTAKA

Umar, Husein. 2002. Strategic Manajemen In Action. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Reksohadiprodjo, Soekanto. Manajemen Strategi Edisi 3. Yogyakarta: BPFE
David, Fred. R. 2006. Manajemen Strategis Edisi 10. Pnerbit Salemba Empat
Sukirno. Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
http://economy.okezone.com/read/2009/07/23/278/241342/278/askes-jadi-asuransi-nirlaba
http://www.rynest.com/RCG/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=22
http://www.ptaskes.com/info-perusahaan.php?p=18
http://www.legalitas.org/?q=node/62
http://id.wikipedia.org/wiki/Indosat
http://mediaasuransi.blogspot.com/

13

You might also like