Professional Documents
Culture Documents
STUDI EMPIRIS
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Stratejik
OLEH
GALIH PURWO NUGROHO
NIM 409413421069
BAGIAN I
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pasar
Istilah pasar mengandung pengertian yang beraneka ragam. Ada yang
mendefinisikannya sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, barang atau jasa
yang ditawarkan untuk dijual, dan terjadinya perpindahan kepemilikan. Selain itu pula
definisi yang menyatakan bahwa pasar adalah permintaan yang dibuat oleh sekelompok
pembeli potensial terhadap suatu barang atau jasa.
Pengertian tersebut masih bersifat umum dan biasanya dipandang dari sudut
pandang ekonomika. Sedangkan pengertian yang lebih spesifik dan dari sudut pandang
pemasaran adalah bahwa pasar terdiri atas semua pelanggan potensial yang memiliki
kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan sanggup untuk melibatkan diri
dalam proses pertukaran guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut. Dengan
demikian, besarnya pasar tergantung pada jumlah orang yang memiliki kebutuhan,
mempunyai sumber daya tersebut untuk ditukar supaya dapat memenuhi keinginan mereka.
Melalui analisis pasar perlu diidentifikasikan peran setiap orang dalam pengambilan
keputusan, citra pembelian mereka, dan pengaruh mereka terhadap pembelian. Hal ini sangat
penting karena mempunyai implikasi dalam merancang produk, menentukan peran-pen
komunikasi, dan mengalokasikan anggaran promosi.
2
3
2. Pasar Monopoli
Arti dari pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan
penawaran di mana hanya ada satu penjual/ produsen yang berhadapan dengan banyak
pembeli atau konsumen.
Ciri-ciri pasar monopoli adalah:
a. Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran.
b. Tidak ada barang substitusi/ pengganti yang mirip (close substitue).
c. Produsen memiliki kekuatan menentukan harga, dan
d. Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan
berupa keunggulan perusahaan.
Ada beberapa penyebab terjadinya pasar monopoli, diantara penyebabnya adalah
sebagai berikut:
a. Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan
pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti P.T.
PLN.
b. Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga
lama-kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan produk
tersebut.
7
c. Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk
diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
d. Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya
dikuasai oleh satu daerah tertentu deperti timah dari Pulau Bangka.
e. Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan
dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha.
4. Pasar Oligopoli
Adalah salah satu bentuk struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa penjual/
produsen yang memproduksi barang yang identik atau mirip.
Ciri-ciri pasar oligopoli adalah:
a. Terdapat beberapa penjual dengan banyak pembeli.
b. Adanya keterangan harga.
c. Tumbuh subur kartel.
d. Harga ditentukan penjual.
8
C. Posisi Pasar
Posisi pasar yaitu menentukan posisi produk tersebut pada benak konsumen. Dalam
istilah marketing yang umum digunakan adalah positioning. Banyak definisi positioning oleh
para pakar marketing dengan versi dan model mereka masing-masing. Philip Kotler
mengatakan, “Positioning is the act of designing the company’s offering and image occupy a
distinctive place in the target customer, benefit, and prices”. Artinya bahwa positioning
adalah segala upaya untuk mendesain produk dan merek kita agar dapat menempati sebuah
posisi yang unik di benak pelanggan. Hasil akhir dari positioning adalah terciptanya nilai
proporsi yang pas, yang menjadi pelanggan untuk membeli. Dengan kata lain bahwa
positioning adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasarannya agar tercipta kesan
tertentu pada ingatan atau benak konsumen.
Pikiran konsumen penuh sesak dengan informasi tentang produk dan jasa yang
ditawarkan, mereka tentunya tidak dapat mengingat secara detail spesifikasi produk saat
kebutuhan akan produk timbul. Konsumen hanya mengingat produk berdasarkan posisi
produk dari yang mereka pikirkan dan mereka dengar. Dengan demikian untuk
menggerakkan produk pada posisi tertentu pada benak konsumen diperlukan alat positioning
merek dan advertising.
Dengan demikian harus dipahami bahwa positioning pada hakekatnya merupakan
sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada pelanggannya. Janji ini harus ditepati,
kemampuan perusahaan untuk memenuhi janjinya merupakan bagian yang sangat penting
dari strategi perusahaan. Oleh sebab itu, penetuan positioning yang tepat merupakan hal yang
krusial dan memerlukan persiapan yang panjang. Penempatan produk pada dasarnya
bukanlah sekedar janji dan slogan semata.
9
BAGIAN II
STUDI EMPIRIS
9
10
Multi Media Mobile (IM3) dan ia menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan
pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia
(Satelindo).
Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke
Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi
PMA. Pada bulan November 2003 Indosat mengakuisisi PT Satelindo, PT IM3, dan
Bimagraha. Penjualan 41,94% saham Indosat tersebut menimbulkan banyak kontroversi.
Pemerintah RI terus berupaya untuk membeli kembali (buyback) saham Indosat tersebut agar
pemerintah menjadi pemegang saham yang mayoritas dan menjadikan kembali Indosat
sebagai BUMN, namun hingga kini upaya pemerintah tersebut belum terealisasi akibat
banyaknya kendala.
Dengan adanya kepemilikan saham tidak langsung oleh Temasek pada PT
Telkomsel dan PT Indosat Tbk telah memunculkan dugaan terjadinya praktek kartel dan
oligopoli di bidang jasa layanan seluler. Hal ini disebabkan untuk jasa layanan seluler
khususnya di jalur GSM, hanya ada tiga „pemain besar‟ yaitu PT Telkomsel, PT Indosat dan
PT Excelcomindo Pratama, Tbk (XL). Ini artinya sekitar 75 market share telekomunikasi
Indonesia di “kuasai” oleh Temasek dan dugaan awal terjadinya praktek Oligopoli kolusif di
pasar telekomunikasi Indonesia.
Pada tanggal 1 Maret 2007 STTC menjual kepemilikan saham Indosat sebesar 25%
di Asia Holdings Pte. Ltd. ke Qatar Telecom.
Layanan seluler bagi Indosat merupakan jenis layanan yang memberikan
penerimaan paling besar, yakni hingga mencapai 75% dari seluruh penerimaan pada tahun
2006. Berdasarkan data tahun 2006, Indosat menguasai 26,9% pasar operator telepon seluler
GSM (yakni melalui Mentari dan IM3) dan 3,7% pasar operator CDMA (melalui StarOne).
Berdasarkan struktur pasar yang telah dijelaskan pada bagian pertama dapat
diketahui bahwa PT. Indosat Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang memasuki pasar
oligopoli. Di mana pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdapat beberapa penjual/
produsen yang memproduksi barang yang identik atau mirip. Selain Indosat perusahaan
sejenis yang bergerak pada bidang yang sama adalah Telkomsel, Exelkomindo,Axis, Mobile
8, 3 (three),dll. Dari semua perusahaan telekomunikasi seluler yang ada mungkin pesaing
yang paling ketat adalah Telkomsel yang sampai saat ini menjadi market leader. Sedangkan
Indosat menempati posisi kedua setelah Telkomsel.
11
Sedangkan ditinjau dari analisis posisi pasar maka Indosat merupakan perusahaan
telekomunikasi seluler yang memposisikan dirinya sebagai pelopor GPRS dan Multimedia
berkat keunggulan salah satu produknya yaitu IM3. Sehingga dalam iklan yang dilakukan
Indosat terhadap produk IM3 lebih menonjol dari pada produk yang lain. Dalam iklannya
IM3 selalu menonjolkan layanan akses data atau GPRS dan Multimedia. Dari strategi ini
ternyata diikuti oleh pesaing-pesaingnya namun keadaan ini belum mampu menggoyahkan
Indosat khusunya IM3 yang memiliki pangsa pasar sebesar 26,9 % bersama Mentari.
DAFTAR PUSTAKA
Umar, Husein. 2002. Strategic Manajemen In Action. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Reksohadiprodjo, Soekanto. Manajemen Strategi Edisi 3. Yogyakarta: BPFE
David, Fred. R. 2006. Manajemen Strategis Edisi 10. Pnerbit Salemba Empat
Sukirno. Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
http://economy.okezone.com/read/2009/07/23/278/241342/278/askes-jadi-asuransi-nirlaba
http://www.rynest.com/RCG/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=22
http://www.ptaskes.com/info-perusahaan.php?p=18
http://www.legalitas.org/?q=node/62
http://id.wikipedia.org/wiki/Indosat
http://mediaasuransi.blogspot.com/
13