Professional Documents
Culture Documents
Al-Qur’an merupakan salah satu kitab Agama yang masih terjamin keabsahannya,
baik isi kandungannya maupun teks penulisannya. Berbeda dengan kitab Injil yang
kononnya telah berubah seiring dengan perkembangan jaman. Memang kedua kitab ini
ada mencertakan kisah Mariam namun kedua-duanya berselisih pendapat.
Dalam penulisan ini, yang menjadi inti permasalahan adalah (1) siapakah Siti
Mariam itu sebenarnya dalam pandangan Al_Qur’an. (2) apakah kelebihannya sehingga
Siti Mariam diukir namanya di dalam Al-Qur’an. Dan (3) apakah benar Siti Mariam
melahirkan seorang anak tanpa bersuami.
Ketiaga persoalan ini telah menjadi pertanyaan sedap dalam kedua agama samawi
ini.
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesa
Sebelum kita melangkah lebih jauh. Banyak orang telah memberi komentar yang
bermacam-macam tentang Mariam. Ada yang mengatakan bahwa Mariam adalah Roh
Kudus. Ada juga yang mengatakan bahwa Mariam adalah satu-satunya wanita yang tetap
terjaga keperwanannya sampai ia meninggal dunia. Kisah-kisah mengenainya juga sangat
banyak beredar di dalam masyarakat. Terutama masyarakat Islam yang mengatakan
bahwa ketika Nabi Muhammad lahir kedunia ini disambut oleh Siti Mariam dan
Masyitah.
Informasi-informasi mengenai Siti Mariam yang tertera di atas belum tentu benar
tanpa adanya suatu penelitian yang benar. Setiap informasi yang telah ada dikumpulkan
dan dibuat suatu kajian komperatif yang menghasilkan jawaban yang dapat
dipertanggung jawabkan secar ilmiah.
Untuk mendapatkan jawaban yang lebih kuat kebenarannya adalah jawaban yang
diberikan oleh Al-Qur’an. Karena Al_Qur’an telah terjamin kebenarannya secara ilmiah
dan sejarah. Adapun jawaban yang bersumber dari cerita-cerita yang diwariskan melalui
lisan dan dari kitab Agama Kristen masih dipertanyakan kebenarannya. Apalagi seperti
kitab Injil yang sekarang misalnya yang telah terbukti dengan kesalahan ilmiahnya juga
tidak terjamin yang bahwasanya berasal dari Tuhan.
Al-Qur’an mengatakan bahwa Siti Mariam adalah seorang wanita yang shalehah
yang sangat menjaga dirinya dari perbuatan maksiat. Dia mengurung dirinya di dalam
mihrab sampai ia tidak pernah melihat lelaki apalagi bergaul dengannya. Dengan
pernyataan ini, berkemungkinan dari sinilah perspektif Al-Qur’an yang mengatakan
bahwa Siti Mariam adalah perempuan yang perawan yang sangat menjaga akan
kehormatan dirinya.
Kisah tentang sosok Siti Mariam dan kelebihannya serta kebenaran bahwa Ia
melahirkan anak tanpa bersuami ini telah diabadikan di dalam Al-Qur’an di beberapa
surat dan ayat. Dengan versi penyebutan ayat yang berbeda menunjukkan bahwa kisah
tentang Siti Maria mini telah menjadi pembahasan yang serius yang patut menjadi
pelajaran dan mau’izah bagi seluruh umat manusia.
Adapun surah dan ayat yang mengisahkan Mariam antara lain Surah Al-Baqarah,
ayat 42-47
42. Dan (Ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam,
Sesungguhnya Allah Telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu
atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).
43. Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama
orang-orang yang ruku'[194].
44. Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang kami
wahyukan kepada kamu (Ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka,
ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di
antara mereka yang akan memelihara Maryam. dan kamu tidak hadir di sisi mereka
ketika mereka bersengketa.
46. Dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah
dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh."
47. Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin Aku mempunyai anak,
padahal Aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman
(dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-
Nya. apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah Hanya cukup
Berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah Dia.
Dan masih namyak lagi ayat ayat yang memberi kabar tentang sosok Stiti
Mariam.