Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
MOHAMMAD IBRAHIM
NPM : 707.1.1.1040
E-Mail : Moh.ibrahimoc@gmal.com
KEMISKINAN
•KEMISKINAN ABSOLUT
•KEMISKINAN RELATIF
•KEMISKINAN STRUKTURAL
•KEMISKINAN KULTURAL
• Kemiskinan absolut:
– diidentifikasikan jumlah penduduk yang hidup di bawah
garis kemiskinan tertentu
– Didasarkan pada pada konsumsi, terdiri dari dua elemen:
1.Pengeluaran yang diperlukan untuk membeli standar gizi
minimum dan kebutuhan mendasar lainnya
2.Jumlah kebutuhan lain yang sangat bervariasi
– Garis kemiskinan (poverty line):
• Rp/kapita/bulan
• Desa vs kota
• Kemiskinan relatif:
– pangsa pendapatan nasional yang diterima oleh masing-
masing golongan pendapatan
– Dibandingkan lingkungan di mana tinggal
• Kemiskinan kultural
• Kemiskinan struktural
KEMISKINAN ABSOLUT :
Adalah kemiskinan yang mengacu
kepada sejumlah penduduk yang
hidup di bawah garis kemiskinan
internasional atau yang kurang dari
tingkat pendapatan minimum
tertentu.
Garis kemiskinan tersebut tidak mengenal tapal batas
antarnegara dan tidak ada hubungannya dengan
tingkat pendapatan per kapita di suatu negara. Dan
perbedaan tingkat harga per hari dalam PPP dolar
hingga kurang lebih US$1 mengakibatkan jumlah
kemiskinan pada masing masing individu.
Kadar dan jangkauan distribusi pendapatan yang
menjadi landasan dasar bagi setiap analisis masalah
kemiskinan.
Kemiskinan absolut dapat saja terjadi di mana saja
termasuk di negara negara maju, walaupun kadarnya
jauh berbeda, baik dalam jumlah total maupun dalam
persentase terhadap jumlah penduduk.
Jumlah Penduduk yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan di Dua Belas Negara yang Memiliki 80 Persen dari
Total Penduduk Miskin Dunia, 1997
Total 996
Sumber : Population Reference Bureau, 1997 World Population Data Sheet (Washington, D.C.: Population Reference Bureau, 1997), World Bank, World
Development Indicators, 1998 (Washington, D.C.: Worl Bank 1998), tabel 2-7
jumlah penduduk dan persentase populasi di negara negara sedang berkembang dan negara negara dalam
transisi yang hidup dengan pendapatan kurang dari US$1 per hari, 1987-1993
Headcount Index
persentase (persentase
jumlah penduduk miskin Kesenjangan
pendu penduduk di
(juta Orang) Kemiskinan (%)
duk bawah garis
kemiskinan)
Wilayah 1987 1990 1993 1987 1990 1993 1987 1990 1993
Negara negara sedang berkembang dan 85.0 1227 N.A 1314 30.1 N.A 29.4 9.5 N.A 9.2
negara negara transisi
Eropa timur dan Asia tengah 85.9 2 N.A 15 0.6 N.A 3.5 0.2 N.A 1.1
Negara negara sedang berkembang 85.0 1225 1261 1299 33.3 32.9 31.8 10.8 10.3 10.5
Amerika latin dan Karibu 83.9 91 101 110 22 23 23.5 8.2 9 9.1
Timur tengah dan Afrika utara 46.7 10 10 11 4.7 4.3 4.1 0.9 0.9 0.6
Afrika sub-sahara 65.9 180 201 219 38.5 39.3 39.1 14.4 14.5 15.3
Asia selatan 98.4 480 480 515 45.4 43 43.1 14.1 12.3 12.6
Cina, Asia timur, dan Pasifik 88.0 464 468 446 28.2 28.5 26 8.3 8.3 7.8
Sumber : world Bank, Poverty Reduction and the World Bank (wahington, D.C.: World Bank, 1996)
N. A. = Tidak Diketahui
MENGUKUR GARIS KEMISKINAN
(BISA BERVARIATIF)
World Bank : parameter yang didasarkan
pada garis kemiskinan (poverty line).
Pendekatan ini disandarkan pada kemampuan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya
(basic needs). World Bank saat ini menetapkan
ukuran $2 per hari atau kurang dari Rp
18.000,00, sebagai batasan poverty line.
Sehingga, orang yang pendapatannya kurang
dari jumlah tersebut, dikategorikan sebagai
kaum miskin absolut. Dengan menggunakan
pendekatan ini, maka dapat disimpulkan bahwa
di Indonesia saat ini setidaknya terdapat 110
juta jiwa penduduk yang hidup dalam kondisi
miskin absolut (INFID, 2007)
INDEKS KEMISKINAN MANUSIA
UNDP : HDI (Human Development Index), HPI
(Human Poverty Index) dan Gender-Related
Development Index (GDI)
HDI mengukur seluruh capaian pembangunan,
berdasarkan tiga dimensi dasar kemanusiaan yakni ;
tingkat harapan hidup, tingkat pendidikan dan
pendapatan rata-rata.
HPI mengukur kemiskinan dengan menggunakan empat
variable kunci, yakni ; prosentase tingkat kematian
sebelum usia 40 tahun, prosentase jumlah orang dewasa
yang masih buta huruf, prosentase jumlah orang yang
tidak punya akses terhadap pelayanan kesehatan dan air
bersih, serta prosentase anak anak usia di bawah lima
tahun yang kekurangan berat badan.
GDI mengukur sejauh mana pembangunan berjalan
linear dengan pemberdayaan perempuan.
SEBERAPA BESAR TINGKAT KEMISKINAN
TERJADI?
Menggunakan cara Headcount Index:
menghitung jumlah miskin sebagai
proporsi dari populasi
Diperbaiki dengan cara Poverty Gap:
menghitung transfer yang akan membawa
pendapatan setiap penduduk miskin
hingga tingkat di atas garis kemiskinan
Negara A Negara B
Pendapatan tahunan
Pendapatan tahunan
P V P V
(a) Jurang kemiskinan yang relatif besar (b) Jurang kemiskinan yang relatif kecil
KARAKTERISTIK EKONOMI
KELOMPOK PENDUDUK MISKIN
• KEMISKINAN DI PEDESAAN
• KAUM WANITA DAN KEMISKINAN
• ETNIK MINORITAS, PENDUDUK
PRIBUMI, DAN KEMISKINAN
KEMISKINAN DI PEDESAAN
• Pada umumnya penduduk miskin tinggal di
pedesaan.
• Kebanyakan wanita dan anak anak dari pada laki
laki dewasa.
• Sering dikonsentrasikan diantara kelompok etnis
minoritas dan penduduk pribumi.
• Ironisnya, pada umumnya perhatian pemerintah
negara negara berkembang sebagian besar
justru lebih tercurah ke daerah daerah
perkotaan dan berbagai sektor ekonominya,
yakni sektor2 industri modern dan komersial.
TABEL 5 - Peringkat Indeks Kemiskinan Manusia (HPI) pada Sepuluh Negara Berkembang Peringkat
7: Teratas dan Sepuluh Negara Berkembang Peringkat Terbawah, 1997
Peringka
Peringkat Negara A B C t Negara A B C
Trinidad dan
1 Tobago 4.1 -4 --- 69 Burundi 49.0 -3 ---
2 Kuba 5.1 -18 --- 70 Madagaskar 49.5 9 -1
3 Cili 5.4 1 -13 71 Guinea 50.0 0 -19
4 Singapura 6.6 3 --- 72 Mozambik 50.1 2 ---
5 Kosta Rika 6.6 2 -15 73 Kamboja 52.5 11 ---
10.
6 Kolombia 7 -3 -6 74 Mali 54.7 0 ---
10.
7 Meksiko 9 -1 -9 75 Ethiopia 56.2 2 -14
10. Burkina
8 Yordania 9 -11 1 76 Faso 58.3 1 ---
11.
9 Panama 2 2 -13 77 Sierra Leone 59.2 -1 ---
11.
10 Uruguay 7 6 --- 78 Nigeria 66.0 2 3
Sumber : World Bank, World Develop[ment Report, 1990: Poverty (New York: Oxford University Press,1990), Tabel 2-2.
ENAM KARAKTERISTIK
PENDUDUK MISKIN (Nurdin, 1993)
1. Sebagian besar berdomisili di pedesaan
2. Juml angg keluarga lebih bsr dr angk
rata2
3. Kepala keluarga biasanya wanita
4. Pemilikan asset minimal atau tdk punya
5. Sumber pendapatannya sektor pertanian
6. Pendapatan utk memenuhi kebutuhan
pokok.
KEMISKINAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
1976 - 2001
Selama periode 1976 sampai 2001, telah terjadi peningkatan batas garis
kemiskinan, yang disesuaikan dengan kenaikan harga barang-barang yang
dikonsumsi oleh masyarakat.
Perkembangan terakhir kondisi kemiskinan ( tahun 2002) adalah sebesar 38,4 juta
jiwa (18,2%) dengan presentase penduduk miskin perkotaan sebesar 14,5% dan di
perdesaan sebesar 21,1%.
KAUM WANITA DAN
KEMISKINAN
Pada umumnya kemiskinan lebih banyak diderita oleh
kaum wanita dan anak anak
Mereka yg paling menderita kekurangan gizi, paling
sedikit mendapatkan pelayanan kesehatan, air bersih,
sanitasi, dan bentuk jasa lainnya.
Banyaknya wanita yang menjadi kepala keluarga
Rendahnya kesempatan dan kapasitas mereka dalam
mencetak pendapatan sendiri.
Upah buruh wanita biasanya lebih rendah (meskipun
porsi atau beban kerjanya sama)
Kaum wanita terhalangi oleh norma tertentu yang
menganggap wanita bekerja sbg suatu aib yg harus di
hindari.
Program2 pengentasan kemiskinan lebih banyak tertuju
kepada kaum pria.
ETNIK MINORITAS, PENDUDUK
PRIBUMI, DAN KEMISKINAN
Suku yg dominan biasanya menguasai
lapangan kerja
Penduduk pribumi biasanya menderita
kemiskinan lebih parah ketimbang rata2
penduduk
Mereka (etnik minoritas dan pddk pribumi)
mengalami malnutrisi, buta huruf, hdp dlm
lingk kesehatan yg buruk serta
menganggur.
TABEL 5 - 9:Kemiskinan Penduduk Pribumi di Amerika Latin
Sumber : George Psacharopoulos dan Harry A. Patrinos, Indigenous people and poverty in Latin Amerika, Finance and
Development 31 (Maret 1994), hal. 41. Dicetak ulang dengan ijin.
TINGKAT PENDAPATAN,
PERTUMBUHAN, DAN JANGKAUAN
KEMISKINAN
0.75 -
0.50 -
Koefisien Gini 0.35 -
0.25 -
Investa
si
pendidik
Tekh an
nolog rendah
Tingka
i
t
renda
investa
h
Produk si
tivitas rendah
Keku rendah
rang
an Tabu
skill ngan
renda
Produ
h
ksi Penda
renda patan
h renda
h
Permintaa
n perkapita
rendah
Lingkaran Kemiskinan
(Malassis, 1975)
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
(Penduduk Desa)
Rahasan dan Kamaruddin (1993: 5 – 7)
1. Program penanggulangan kemiskinan haruslah program yg
dilandaskan pada kegiatan peningkatan kemampuan utk
menghasilkan income bagi keg tersebut.
2. Diterapkannya sec utuh prinsip pembinaan dgn pendekatan
kelompok, kemitraan, keluarga serta berprinsip pada
keserasian dan keswadayaan, belajar sambil bekerja dan
kepemimpinan dari petani itu sendiri.
3. Dirancangkannya pola pelatihan bagi petugas pembina yg
mampu meningkatkan antusiasisme, dedikasi dan
kemampuan para petugas pembina dalam menggali dan
mengembangkan aspirasi keluarga miskin,
4. Diterapkannya pola kredit yg memdidik dan disiplin bagi
petani kecil sehingga pd akhirnya mempunyai kredibilitas
utk berhubungan dengan Bank secara normal.
5. Diterapkannya cara kerja yg terbuka diantara
petugas pembina, sehingga memacu kreativitas
dan produktivitas kerja.
6. Dilaksanakannya latihan kepemimpinan
perencanaan partisipatif sehingga tumbuh
kesatuan kepemimpinan dan perencanaan dalam
penanggulangan kemiskinan.
7. Digunakannya berbagai kredit utk berbagai
macam usaha memiliki peluang pasar terbesar.
8. Digunakannya prinsip pendekatan kelompok,
keluarga, keserasian, kepemimpinan dari
kelompok, kemitraan, swadaya, dan belajar sambil
bekerja.
MATOR
SAKALANGKONG
ADA ….
PERTANYAAN??