You are on page 1of 9

TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI HORTIKULTURA

PAPRIKA
(Capsicum annuum L.)

Disusun Oleh :

Kinanthi Diah Cahyani


(H0606085)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
PAPRIKA
(Capsicum annuum L.)

Tanaman Paprika berasal dari Amerika Selatan banyak dikembangkan di


Hongaria. Kata paprika diambil dari bahasa Hongaria, yang menjelaskan paprika
adalah buah sekaligus bumbu penyedap yang memberi rasa pedas. Paprika
memang banyak dibudidayakan di negara itu. Paprika biasa dijumpai pada aneka
masakan dari berbagai belahan dunia. Di Jerman, Hongaria, dan Turki, paprika
digunakan untuk memberi rasa pada sosis. Di Indonesia pasti Anda tidak asing
lagi dengan paprika bercampur bawang bombay dan irisan daging sapi pada
masakan teriyaki olahan restoran cepat saji ala Jepang. Bahkan di Jepang, paprika
biasa digoreng dengan tepung menjadi tempura. Di Indonesia, paprika cukup
dikenal. Paprika banyak dikembangkan secara hidroponik di Jawa, Bali, dan Nusa
Tenggara Barat. Buahnya berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu sering
digunakan sebagai campuran salad.

Gambar Paprika
Paprika mempunyai rasa tidak pedas karena tidak ada kandungan Capsicin
yaitu zat yang menimbulkan rasa pedas cabe. Rasa pedas biasanya identik dengan
cabai. namun ternyata ada juga rasa pedas yang manis. Dan itu didapat dari jenis
cabai yang keberadaannya ada disekitar kita. Cabai yang dimaksud adalah
paprika. Paprika yang famili Solanaceae adalah jenis cabai yang berasa manis dan
sedikit pedas, bentuknya juga unik (besar dan gendut), sering digunakan sebagai
bumbu masakan atau bahan sayuran. Perbedaan dari cabai biasa adalah biji
paprika ini tidak turut dimakan.
Tanaman paprika umumnya tumbuh setinggi 50 cm - 150 cm. Tanaman ini
dapat cocok di berbagai iklim dan dapat tumbuh di berbagai belahan dunia. Untuk
budidaya dengan hidroponika tinggi bisa mencapai 3- 4m.

MANFAAT PAPRIKA
Meningkatkan daya imunitas tubuh : Dibandingkan dengan cabai lain, paprika
termasuk istimewa karena mengandung gizi yang sangat tinggi, terutama
vitamin C. Kandungan vitamin C pada paprika jauh lebih tinggi daripada
jeruk yang selama ini dikenal sebagai sumber vitamin C. Setiap 100 gram
paprika merah mengandung 190 mg vitamin C, tertinggi di antara jenis
paprika lainnya. Sebaliknya, 100 gram jeruk hanya mengandung 30-50 mg
vitamin C. Untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar
dapat bekerja maksimal.
Mencegah penyakit mata : Paprika juga kaya akan vitamin A dan betakaroten.
Paprika merah mengandung 3.131 IU vitamin A, tertinggi dibandingakan
jenis paprika lainnya. Vitamin A sangat diperlukan tubuh untuk mencegah
penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta
menjaga kesehatan kulit.
Mencegah kanker
Kanker kulit dan paru : kerena mengandung betakaroten yang memberikan
perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker. Dimana
kempampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan berasal dari
kesanggupannya menstabilkan radikal berinti karbon. Sebagian besar
kandungan betakaroten paprika terkonsentrasi pada bagian di dekat kulit.
Sama seperti sayuran lainnya, semakin tua warna paprika, betakaroten di
dalamnya semakin banyak.
Kanker prostat : Paprika yang mengandung likopen dalam sebuah penelitian
yang dilakukan di Universitas Yale pada 473 orang pria menemukan fakta
bahwa pria yang bebas kanker prostat memiliki lebih banyak likopen dalam
darahnya dibanding mereka yang sakit. Penelitian yang sama juga pernah
dilakukan oleh Universitas Harvard pada tahun 2002, membuktikan bahwa
laki-laki yang mengonsumsi likopen dalam jumlah banyak memiliki risiko
penyakit kanker lebih rendah, khususnya kanker prostat.
Meningkatkan jumlah sperma : Konsumsi likopen pada paprika merah diyakini
dapat meningkatkan kualitas seksual. Likopen diyakini dapat meningkatkan
jumlah sperma, memperbaiki struktur sperma, dan meningkatkan
agresivitasnya. Menurut All India Institute of Science New Delhi (2002),
likopen merupakan salah satu dari 650 jenis karotenoid yang secara normal
terdapat dalam konsentrasi tinggi pada testis.
Dan masih banyak manfaat yang terdapat pada paprika yakni mampu mengobati
luka memar dan keseleo, menumbuhkan jaringan rambut yang baru,
menurunkan kolesterol, membangun regenerasi sel tubuh, mengobati infeksi
tenggorokan dan hidung, menurunkan kadar gula darah, mencegah penyakit
sinusitis, penyakit telinga, melancarkan saluran pencernaan.
Manfaat lain: Paprika yang di kawasan Mediterania termasuk jenis bumbu
penyedap merupakan sumber antioksidan kuat. Dalam penelitian, paprika
memang masih kalah kuat dibandingkan oregano, bumbu lain asal kawasan
Mediterania.

KANDUNGAN GIZI
Vitamin A, Beta Karoten
Beta karoten adalah jenis antioksidan yang dapat berperan penting dalam
mengurangi konsentrasi radikal peroksil. Kemampuan betakaroten bekerja
sebagai anti oksidan berasal dari kesanggupannya menstabilkan radikal
berinti karbon. Karena betakaroten efektif pada konsentrasi rendah oksigen,
betakaroten dapat melengkapi sifat anti oksidan vitamin E yang efektif pada
konsentrasi tinggi oksigen. Betakaroten juga dikenal sebagi unsur pencegah
kanker.khususnya kanker kulit dan paru.Betakaroten dapat menjangkau lebih
banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lama dibandingkan dengan
vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap
munculnya kanker.
Vitamin B dan asam folat
Kandungan vitamin B dan asam folat pada paprika sangat baik untuk
mencegah aterosklerosis dan penyakit diabetes .Kedua vitamin tersebut
sangat diperlukan tubuh untuk mereduksi kadar homo sistein .Homosistein di
hasilkan dari siklus metilasi didalam tubuh .Homosistein sangat berbahaya
bagi tigbh karena akan mengganggu sirkulasi darah dan memicu penyakit
mematikan seperti jantung dan stroke.
Vitamin C
Adalah senyawa yang dibutuhkan tubuh dalam berbagai proses penting, mulai
dari pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada
tulang), pengangkut lemak, pengangkut elekton dari berbagai reaksi
enzimatik, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, serta pemacu
imunitas.
Paprika tiap 100 gram buah hijau segar adalah :
Protein 0,9 g, Vit A 540 IU,
Lemak 0,3 g, Vit B1 22,0 mg,
Karbohidrat 4,4 g, Vit B2 0,002 mg,
Ca 7,0 mg, Fe 0,4 mg, Niacin 0,4 mg dan Vit C 160 mg.
P 22 mg, Asam askorbat
Paprika juga kaya akan serat(dietary fiber)
Sangat membantu angka kolesterol di dalam tubuh dan mencegah terjadinya
kanker kolon. Pada paprika merah , terdapat likopen yang cukup tinggi .
Likopen
Likopen merupakan figmen karotenoid yang membawa warna merah.
Pigmen ini termasuk kedalam golongan senyawa fitokimia yang mudah di
temui pada buah-buahan yang berwarna merah seperti paprika. Likopen
dikenal dengan berbagai manfaat seperti anti kanker.
Vitamin B6
TheGeorge Mateljan Foundation (2006) menyatakan bahwa kandungan
vitamin B6 pada paprika termasuk katagori excellent. Hal itu di sebabkan
paprika mengandung vitamin B6 dengan tingkat densitas tinggi .Vitamin B6
pentinng bag otak untuk befungsi normal,membantu membentuk
protein,hormone,dan sel darah merah .
Kandungan gizi lain adalah :
Kalsium dan Fosfor, Zat Besi, Karbohidrat, Antioksidan Beta Cryptoxanthin.
Tetapi tetap saja ada kelemahan : Rasa pedas paprika berasal dari zat bernama
capsaicin. Zat ini bermanfaat melegakan saluran napas dari zat lendir.
Capsaicin dapat menyebabkan iritasi pada saluran cerna. Hindari sayuran ini
jika Anda punya penyakit lambung. Penelitian lain mengungkapkan bahwa
konsumsi capsaicin menyebabkan lambung mengeluarkan lendir yang
melindungi permukaannya dari zat penyebab iritasi seperti asam, aspirin,dan
alcohol.

MITOS
Konsumsi likopen pada paprika merah diyakini dapat meningkatkan
kualitas seksual. Likopen diyakini dapat meningkatkan jumlah sperma,
memperbaiki struktur sperma, dan meningkatkan agresivitasnya.

PENELITIAN
Sebuah penelitian yang dilakukan di India terhadap 30 pasangan tidak
subur membuktikan bahwa konsumsi likopen sebanyak 20 mg selama 3 bulan
terus-menerus dapat meningkatkan jumlah sperma sebanyak 67 persen,
memperbaiki struktur sperma sebanyak 63 persen, dan menaikkan kecepatan
sperma sebanyak 73 persen. Menurut All India Institute of Science New Delhi
(2002), likopen merupakan salah satu dari 650 jenis karotenoid yang secara
normal terdapat dalam konsentrasi tinggi pada testis. Jika konsentrasi likopen
rendah, pria akan mudah mengalami ketidaksuburan. Likopen pada paprika merah
dapat mempertahankan fungsi mental dan fisik para lansia. Setelah masuk ke
dalam aliran darah, likopen akan menangkap radikal bebas pada sel-sel tua dan
memperbaiki sel-sel yang telah mengalami kerusakan.
BUDIDAYA PAPRIKA
Paprika merupakan salah satu sayuran yang memiliki prospek yang cerah.
Peluang pasar luar dan dalam negeri masih terbuka lebar karena pasokan lebih
kecil dibandingkan permintaan. Produksi dalam negeri masih terbatas, karena
paprika merupakan tanaman yang memerlukan kondisi agroklimat dan terbatas
pada daerah dataran tinggi. Walaupun bukan merupakan tanaman sayuran asli
Indonesia, perubahan gaya hidup dan pola konsumsi penduduk (khususnya
perkotaan) berupa menu sayuran permintaan terhadap paprika menunjukkan
peningkatan. Paprika yang lebih dikenal dengan nama cabai manis ini banyak
ditemukan di pasar swalayan, dan juga di pasar tradisional di daerah perkotaan.
Paprika adalah tanaman subtropis sehingga akan lebih cocok ditanam pada daerah
dengan ketinggian di atas 750 m dpl (di atas permukaan laut).
Di Indonesia, tanaman ini banyak diusahakan di daerah seperti Brastagi,
Lembang, Cipanas, Bandung, Dieng, dan Purwokerto. Walaupun jika
dibandingkan dengan permintaan jenis cabai yang lain, permintaan paprika lebih
kecil, luas penanaman paprika terus berkembang seiring dengan permintaan pasar
yang terus meningkat. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi paprika
adalah melalui intensifikasi dan teknologi penanaman. Teknik budidaya secara
hidroponik merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi pada
kondisi lahan yang semakin sempit sebagai akibat dari konversi lahan pertanian
untuk kawasan industri dan pemukiman. Keuntungan-keuntungan yang dapat
diperoleh dari teknik budidaya hidroponik antara lain adalah pertumbuhan
tanaman dapat lebih dikontrol, produksi tidak tergantung musim, dan harga jual
komoditi lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual komoditi yang
dibudidayakan secara tradisional di tanah. Teknik budidaya secara hidroponik
memiliki banyak keuntungan, namun di sisi lain budidaya secara hidroponik
memerlukan modal yang besar serta pengetahuan dan ketrampilan khusus dalam
pelaksanaannya.
Usaha budidaya paprika di Kabupaten Bandung mulai marak sejak tahun
1994. Pada awal usaha ini dilakukan, petani paprika menggunakan modal mereka
sendiri. Baru pada tahun 1997 mulai ada kredit dari bank untuk pengembangan
usaha budidaya paprika. Di Kabupaten Bandung usaha ini cukup dapat bertahan
selama masa krisis ekonomi.
Peluang pasar komoditi paprika baik di pasar global, regional, dan lokal
perlu di raih antara lain melalui program-program yang mendukung
pengembangan komoditi ini dari mulai pembudidayaannya di lahan petani,
pengolahan hasilnya menjadi berbagai produk agroindustri, dan pemasaran
produk-produk tersebut. Dukungan tersebut sekaligus juga mengembangkan usaha
kecil/menengah yang merupakan pelaku bisnis usaha budidaya tanaman sayuran,
khususnya paprika.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, http://id.wikipedia.org/wiki/Paprika
Anonim, http://darialam.blogspot.com/2008/10/manfaat-paprika-bagi-tubuh.html
Anonim, http://dairez.multiply.com/journal/item/8
Anonim, http://lilyflowers-8.blogspot.com/2009/06/manfaat-paprika.html
Anonim, http://kupukupudanpelangi.blogspot.com/2009/08/paprika.html
Anonim, http://armansa.wordpress.com/2008/08/09/paprika-bikin-sperma-agresif/
Anonim, http://www.asmaul.org/2007/06/15/paprika-meningkatkan-sperma-
benarkah/
Anonim, http://ksupointer.com/2009/paprika-cegah-kanker-dan-tingkatkan-
kualitas-sperma
Anonim, http://www.insankamil.org/coffe-break-f29/info-sehat-t718-30.htm

You might also like