Professional Documents
Culture Documents
LEVEL
ANALISIS TEORI KLASIK TEORI MODERN
Auguste Comte
Budaya Pitirim Sosokin Struktural Fungsional
William F Ogburn Konflik
Emile Durkheim Struktural Fungsional
Struktur Karl Marx Konflik
Interaksi Simbolik
Interaksi Georg Simmel Pertukaran
Struktural Fungsional
Konflik
b. George Ritzer (Sosiologi: Ilmu Penget Berparadigma Ganda)
Budaya campuran:
* Idealistis => terintegrasi
* Tiruan => tidak terintegrasi
WILLIAM FIELDING OGBURN (1886 – 1959)
1. Mengembangkan teori disequilibrium (teori
guncangan) akibat ketimpangan penerimaan bud
materi dan non materi.
3. Perbandingan dg Durkheim:
Durkheim => realis sosial
Max Weber => nominalis
4. Metode kerja: kualitatif, subyektif, Verstehen.
9. Macam2 otoritas:
Tradisional
Kharismatik
Rasional legal
Campuran
1. Simmel menjembatani :
a. Realisme – Nominalisme (Durkheim – M Weber)
b. Konflik – Solidaritas (K Marx – E Durkheim)
1. Landasan teori :
a. Pragmatisme
b. Behaviorisme sosial
A B
A B
C D
d. Kelebihan seseorang merupakan investasi yg
diperhitungkan dlm interaksi (usia, keturunan,
pendidikan, pengalaman, keahlian, dll)
7. Kontribusi Thibaut dan Kelly:
a. Memperluas analisis pertukaran ke kelompok yg
lebih besar
b. Interaksi dimulai dg penjajagan utk dilanjutkan
atau diputuskan
c. Mutu interaksi dipengaruhi faktor endogen (lelah,
rasa puas, dll) dan eksogen (lingkungan, latar blk,
dll)
d. Ada alternatif interaksi utk dipilih
e. Perhitungan cost – benefit kadang2 tidak disadari
f. Ada kemungkinan koalisi antara pihak2 yg terlibat
g. Jika klp bertambah besar, interaksi akan semakin
kompleks, tidak langsung danimpersonal
8. Kontribusi Peter Blau:
a. Pertukaran terjadi pd level mikro dan makro
(mensyahkan etruktur kekuasaan: ada sub dan
super struktur)
b. Pertukaran tak seimbang merupakan sumber
utama struktur kekuasaan (yg lemah sub ordinasi
kepada yg kuat, utk kemudian diakui sbg otoritas)
c. Sub ordinasi bisa dihindari dg:
* Penolakan pemberian
* Pembalasan yg seimbang
* Penggunaan sumber lain
* Penggunaan kekerasan
d. Perbandingan cost – benefit tak seimbang bisa
berdampak pd munculnya oposisi
9. Contoh proposisi pertukaran
a. Jika pd masa lalu suatu stimulus menimbulkan
tindakan yg mendatangkan ganjaran, maka makin
mirip stimulus yg ada makin mungkin orang ybs
melakukan tindakan yg sama atau hampir sama
a. Makin sering suatu tindakan mendapat ganjaran,
makin sering seseorang melakukannya
b. Makin tinggi nilai suatu tindakan, makin senang
orang melakukannya
c. Makin sering seseorg mendapat ganjaran, makin
kurang bernilai baginya utk meningkatkannya
d. Jika seseorg tidak menerima ganjaran seperti yg
diharapkan, atau menerima hukuman di luar
dugaannya, maka ia akan berkecil hati
TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL:
INTEGRASI DAN KETERATURAN SOSIAL
1. Fokus perhatian:
a. Apa yg membuat masyarakat bersatu
b. Bagaimana landasan sos itu dipertahankan
c. Bagaimana tindakan individu yg berkontribusi
kepada masy diarahkan pd kesejahteraan masy
1. Akar teori :
a. Karl Marx, Max Weber, Georg Simmel
b. Psikoanalisis
c, Fenomenologi
3. HISTORIS
Mulai berkembang di Frankfurt (1930 – an).
Dibubarkan Nazi. Di AS bertemu sos radikal dg
fokus masalah2 sos (industrialisasi, urbanisasi,
rasionalisasi berlebihan, situasi politik)
6. TOKOH – TOKOH:
a. Wright Mills
b. Robert Mitchels
c. Ralph Dahrendorf
d. Lewis Coser
e. Randal Collins
7. POKOK FIKIRAN WRIGHT MILLS
Masy didominasi kaum elit (pol, ekon, militer)
Elit di suatu bidang mudah jadi elit di bidang lain
Kerjasama antar elit dlm mempertahankan dominasi
1. DASAR:
Menguatnya kesadaran bhw dunia penuh dg
kehid yg saling tergantung dan saling
pengaruhi:
* antar individu, klp, stratum, organisasi
* antar komponen/segi kehidupan
* antar wilayah (geo, pol, kota - desa), dll
* antara kehid dg lingkungan
2. Analisis kesalingtergantungan sistemik tsb tdp
pd berbagai teori:
• Str’al fungs => masy stabil krn konsensus nilai
• Konflik => sumber dikuasai kaum dominan
• Interasi simbolik => pemilikan simbol bersama
• Pertukaran => imbalan dan penghargaan
TUJ - PENILAIAN
TINDAKAN II
DAMPAK
1. Akar Intelektual:
Edmund Husserl (1859 – 1938):
Phenomenology: aliran filsafat yg berpendapat
bhw pengetahuan diperoleh melalui alat indera
(yg lain: spekulasi)
Sosiologi fenomenologi menerangkan dunia tepat
spt yg tampak se-hari2 (phenomenon = kejadian
OBYEKTIF SUBYEKTIF
MIKROSKOPIK
PERINTAH KOLEKTIF
INSTRUMENTAL NORMATIF
TINDAKAN
(MATERIALIS) (IDEALIS)
RASIONAL SUKARELA
TINDAKAN AGEN
INDIVIDU
TINGKAT MAKRO
DOKTRIN AGAMA SISTEM EKONOMI
(PROTESTAN) (KAPITALIS)
NILAI ORIENTASI
INDIVIDUAL PERILAKU EKONOMI
TINGKAT MIKRO
PROTESTANTISME KAPITALISME
(SISTIM RELIGIUS) SISTIM EKONOMI
TINGKAT MAKRO
TINGKAT MIKRO
NILAI INDIVIDUAL PERILAKU EKONOMI
e. RANDAL COLLINS, KARIN KNORR-CETINA DAN
AARON CIQUIREL (LANDASAN MIKRO SOSIOLOGI
MAKRO)