Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Sumber polutan
Transportasi Industri Permukiman Sumber lain
Polutan udara
KOTA LESTARI
1.3. Manfaat
Perbaikan Kualitas Udara
Hasil kegiatan ini sangat penting sebagai dasar pengelolaan lingkungan hidup untuk
meningkatkan kualitas lingkungan. Penentuan tata letak hutan kota yang tepat dan
disesuikan dengan kondisi lingkungan seperti topografi, iklim (curah hujan, suhu udara,
angin), letak sumber pencemar dan letak permukiman, man kota akan dapat menjerap dan
menyera polutan dengan maksimal. Hal ini akan sangat mengurangi konsentrasi polutan
udara di atmosfer perkotaan. Selain itu hutan kota juga dapat menghasilkan oksigen yang
sangat penting dan menyehatkan manusia. Pengelolaan hutan kota yang tepat akan dapat
meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
L = aV + bW + c X + d Y + eZ
K
Keterangan :
L = Luas hutan kota (ha)
a = CO2 yang dihasilkan seorang manusia (g/jam)
b = CO2 yang dihasilkan dari pembakaran bensin (g/jam)
c = CO2 yang dihasilkan dari pembakaran solar (g/jam)
d = CO2 yang dihasilkan dari pembakaran minyak tanah (g/jam)
e = CO2 yang dihasilkan dari pembakaran LPG (g/jam)
V = Jumlah penduduk
W = Jumlah konsumsi bensin
X = Jumlah konsumsi solar
Y = Jumlah konsumsi minyak tanah
Z = Jumlah konsumsi LPG
K = Kemampuan hutan dalam menyerap CO2 yaitu sebesar 8.000 gram/jam/ha
(Prabang 2009)
Dahlan E.N. 2004. Membangun Kota Kebun (Garden City) Bernuansa Hutan Kota. IPB
Press. Bogor.
Departemen Dalam Negeri. 1988. Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 tentang Luas
Ruang Terbuka Hijau. Jakarta.
Rosenberg M. 2009. Urban Heat Island : Urban Heat Islands and Warm Cities.
http:// geography.about.com/od/urbaneconomicgeography/a/urbanheatisland.htm
BAB IV. PEMBIAYAAN
Ir.
Rachmad
Hermawan, M.Sc
Dr.
Ir. Lilik Budi
Prasetyo