You are on page 1of 14

Usulan Program

Kali Asri Lestari

Penataan Sistem Sanitasi & Peningkatan Kualitas


Lingkungan melalui Revitalisasi Sempadan Kali
dengan Nilai Tambah Ekonomi

Pengusul:
RW 06
Kelurahan Kali Deres
Untuk diajukan dalam Sayembara Nasional Prakarsa Masyarakat
dalam Penataan Ruang untuk Kota Lestari
Jakarta, November 2009

1
I. Latar Belakang

Jakarta adalah salah satu kota dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Permasalahan utama
yang dihadapi oleh Jakarta adalah keterbatasan layanan publik di bidang sanitasi lingkungan.
Kondisi tersebut dipersulit dengan besarnya jumlah penduduk yang membutuhkan layanan yang
bersifat sangat mendasar. Ruang yang tersedia di Jakarta harus mampu mengakomodasi tekanan
kebutuhan masyarkat yang berbagai macam seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan
kemampuan pemenuhan layanan publik.

Wilayah Kalideres adalah salah satu daerah terluar dari Propinsi DKI Jakarta, berbatasan dengan
wilayah Tangerang. Secara spasial, wilayah ini unik karena letaknya yang strategis di perbatasan
menjadikannya “gerbang masuk” menuju kota Jakarta, baik dari arah bandara Soekarno-Hatta
maupun jalur utama Jakarta-Tangerang. Wilayah ini memliki kekhasan daerah peri-urban dimana
pembangunan telah dimulai namun masih menunjukkan karakteristik wilayah rural, baik dalam
masyarakat maupun kebiasaannya. Layaknya negeri Belanda yang memiliki kanal-kanal, wilayah
ini adalah daerah yang terlingkupi badan-badan air kecil dan besar seperti kali dan saluran air,
berikut jembatan yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya. Sejalan dengan
urbanisasi, masyarakat RW 6 Warung Gantung, sebagai bagian terluar dari Kelurahan Kalideres,
adalah masyarakat yang hidup dengan kali sebagai pusat kehidupan.

II. Gambaran Wilayah

Pada awalnya, RW 06 masih bergabung dengan RW 08. Sekitar tahun 1970- an, terjadi
pemekaran sehingga terbentuklah RW 06 dan RW 08. Untuk RW 06 sendiri, pada awalnya terdiri
dari 11 RT, dan sekitar tahun 1982, sebahagian 5 RT dipecah masing-masing menjadi 2 RT,
sehingga jumlah total RT sampai sekarang ini adalah 16 RT. Sekitar 1074 rumahtangga, atau 5971
penduduk, menempati lahan seluas 65,6 hektar dengan kali membelah secara fisik bagian tengah
wilayah.

2
Wilayah tersebut berbatasan dengan;
- Utara : Kotamadya Tangerang
- Selatan : Kecamatan Cengkareng
- Barat : Kotamadya Tangerang, Batu Ceper
- Timur : Kelurahan Cengkareng Barat

Keterbatasan lahan dan rendahnya pemahaman masyarakat akan perilaku hidup bersih dan sehat
mengakibatkan buruknya kondisi lingkungan sekitar. Sempadan kali percabangan saluran
Mookervaart yang seharusnya dijadikan lahan hijau kemudian dimanfaatkan menjadi toilet tanpa
adanya septiktank yang memadai. Akibatnya, terutama pada saat musim kering, saluran air
mengeluarkan bau yang tidak sedap juga bibit penyakit karena kotoran manusia yang terbuang
tidak bisa ditangani. Perilaku buang air besar di ruang terbuka pun masih ditemukan di sini. Tanpa
adanya fasilitas sanitasi yang mencukupi, masyarakat masih mempergunakan badan air seperti
empang dan kali, serta lahan kosong seperti kebun, untuk buang air besar. Selain itu, perilaku cuci
tangan dengan sabun, sebagai salah satu usaha untuk memutus mata rantai infeksi dan diare,
juga belum terpromosikan dengan baik. Masyarakat telah terbiasa mencuci tangan dengan air
saja, namun jarang menggunakan sabun karena merasa sudah cukup bersih. Keterbatasan-
keterbatasan tersebut, digabungkan dengan kondisi sosio-ekonomi masyarakat yang rendah,
adalah tantangan yang harus dihadapi masyarakat Warung Gantung. Untuk mencapai kondisi
lingkungan yang lebih baik, masyarakat dengan kemauan penuh harus berusaha untuk bersatu
dan berpartisipasi dalam inisiatif perbaikan lingkungan yang pada akhirnya juga turut berkontribusi
dalam peningkatan taraf ekonomi wilayah secara keseluruhan.

3
Gambar 1. Penggunaan Sempadan Sungai yang Belum Sesuai

4
Gambar 2. Peta Wilayah RW 06 Kalideres

5
III. Tujuan Pengajuan Proposal

Proposal ini adalah rencana masyarakat untuk memperbaiki lingkungan secara inovatif sekaligus
memberikan manfaat secara ekonomi. Secara khusus, tujuan pengajuan proposal adalah:
1. Memperoleh dukungan dari Pemerintah sebagai mitra masyarakat
2. Memperoleh dukungan untuk bermitra dengan pihak swasta maupun pihak lain yang
tertarik untuk bekerjasama dalam rangka usaha sanitasi lingkungan
3. Menjadi program percontohan andalah dalam hal membuka peluang-peluang perbaikan
sanitasi lingkungan yang mampu memberikan dampak ekonomi
4. Membangkitkan partisipasi masyarakat sebagai elemen dasar dalam proses penataan
ruang
5. Langkah awal untuk membuka dialog dengan pemangku kepentingan (stakeholder)

IV. Manfaat Proposal Bagi Warga dan Lingkungan

Pada dasarnya, proposal ini bermanfaat sebagai panduan untuk menyatukan masyarakat dalam
hal penataan ruang yang lebih baik, khususnya dalam hal sanitasi. Bagi warga masyarakat,
manfaat mendasar yang paling terasa adalah kondisi kesehatan yang lebih baik, sekaligus
kesempatan untuk mengembangkan wirausaha sebagai salah satu cara meningkatkan taraf
ekonomi. Secara khusus, manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat adalah:
1. Perbaikan kondisi lingkungan sekitar, terutama badan air, yang pada akhirnya juga akan
meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat
2. Peningkatan kepercayaan diri masyarakat karena mampu melihat lingkungannya yang
tertata lebih baik
3. Pembentukan ruang-ruang publik untuk bersosialisasi sebagai salah satu dasar penguatan
masyarakat
4. Membuka kesempatan kerjasama lintas wilayah antara Tangerang dan Jakarta

6
V. Rencana Kerja dan Strategi

Dalam perencanaannya, program penataan ruang akan dilaksanakan selama 1 tahun dimulai dari
Januari 2010 hingga Desember 2010. Sebelum memulai program, masyarakat akan menyatukan
pemahaman mengenai penataan ruang. Evaluasi tersebut digunakan sebagai dasar-dasar sendi
penataan ruang di RW 06. Pengurus RW sebagai penanggung jawab penuh program ini akan
bergerak sebagai pionir yang mensosialisasikan program penataan ruang kepada warga
masyarakat secara keseluruhan.

Masyarakat akan memusatkan awal penataan ruang dari wilayah kali yang berada di tengah-
tengah RW 06. Lumpur dan sampah dari pembersihan kali tidak akan dibuang begitu saja
melainkan diolah untuk dijadikan paving block yang akan digunakan untuk memperbaiki setapak
sepanjang bantaran kali. Selain itu, pupuk cair hasil olahan lumpur kali juga akan digunakan untuk
tetumbuhan yang akan menghiasi wilayah sepanjang bantaran kali. Dengan demikian, peningkatan
kualitas lingkungan fisik lewat revitalisasi kali akan menciptakan ruang-ruang tempat masyarakat
yang lebih sehat. Gabungan antara penghijauan dan perbaikan jalan adalah langkah awal untuk
membuka ruang publik dimana masyarakat memperoleh kesempatan untuk berdialog dan
meningkatkan kepercayaan diri.

Sebagai program yang menyatu dengan perbaikan lingkungan, limbah cair yang sebelumnya
masuk begitu saja ke dalam sungai akan terlebih dahulu diolah dengan sistem modular yang
sederhana dan dapat dikerjakan oleh masyarakat sendiri secara gotong royong. Partisipasi
masyarakat dalam penataan ruang di wilayah Warung Gantung akan diarahkan kepada perbaikan
fasilitas sanitasi di bantaran kali. Toilet yang tidak tertata dan tidak sesuai dengan standard akan
diperbaiki dan ditingkatkan sehingga tidak merusak kualitas badan air yang berbatasan dengan
wilayah Warung Gantung. Inovasi yang dipergunakan adalah sistem modular yang mampu
melayani lebih dari satu rumah tangga, sehingga mampu menghemat pengeluaran tetapi pada
saat bersamaan juga mengurangi pencemaran. Demikian juga dengan limbah padat, pemasangan
jaring di kali akan mencegah masuknya sampah yang sebelumnya mengurangi manfaat dari kali.
Pada skala rumah tangga, masyarakat akan berpartisipasi dalam pengolahan sampah organik

7
melalui komposting dan daur ulang sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan terjadi
pengurangan sampah yang signifikan.

Pelatihan dan peningkatan kemampuan masyarakat akan menjadi tulang punggung yang
mendukung program ini secara keseluruhan. Pelatihan tersebut mencakup kemampuan penataan
ruang dan lingkungan yang dapat diaplikasikan secara sederhana dan murah, sekaligus juga
menyertakan aspek ekonomi sebagai penjaga keberlanjutan program di masa depan. Hasil dari
pelatihan akan disalurkan kembali kepada masyarakat yang lebih luas dalam promosi penataan
ruang dan lingkungan melalui berbagai macam bentuk, mulai dari kampanye masal hingga
penggunaaan grafiti pada dinding di sekitar sungai untuk menyampaikan pesan-pesan yang terkait
dengan perihal penataan ruang dan lingkungan.

Rencana Kerja ini adalah hasil pertemuan masyarakat Warung Gantung untuk merumuskan suatu
perencanaan yang mencakup elemen-elemen utama sebagai berikut;

A Persiapan Pelaksanaan Program Penataan


1 Kajian dan Evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan
2 Sosialisasi Rencana Tata Ruang
3 Identifikasi Peserta Rumah sehat
4 Identifikasi Sanitasi

B Peningkatan Kapasitas Masyarakat


1 Pelatihan Pemanfaatan Lumpur Kali
2 Pelatihan Pembuatan Kompos dan Daur Ulang
3 Pelatihan Budidaya Ikan Sistem Kerambah
4 Pelatihan Organisasi Manajemen

C Penataan Ruang Lingkungan Fisik


1 Kerja Bakti ( Kali Bersih )
2 Kerja Bakti Pembuatan Paving Block
3 Perbaikan Jalan Setapak
4 Penghijauan
5 Pembuatan Sarana Sanitasi Sistem Modular

D Pengelolaan Sampah dan Sanitasi


1 Pembuatan Kompos Padat
2 Pembuatan Kompos Cair
3 Pembuatan Kerajinan Rumah Tangga dari Bahan Daur Ulang

8
E Pengembangan Ekonomi
1 Penyaluran Dana Stimulan bagi Calon Pembudidaya Ikan
2 Budidaya Ikan Patin

F Promosi Perubahan Perilaku Bersih dan Sehat


1 Pembutan Grafiti untuk Promosi Kebersihan di Titik Strategis
2 Lomba Kebersihan & Promosi Perubahan Perilaku

G Membangun Jejaring dan Kemitraan


1 Pertemuan Stake Holder Forum untuk Keberlanjutan
2 Studi Banding

H Monitoring dan Evalusi

VI. Rencana Anggaran

Rencana Anggaran akan mencantumkan tidak hanya kontribusi pemerintah sebagai bagian dari
Sayembara Prakarsa Masyarakat untuk Kota Lestari, tetapi juga kontribusi masyarakat baik dalam
bentuk tenaga, material, maupun hal-hal lain. Secara umum, anggaran akan menghabiskan
sebesar Rp 179.000.000 (seratus tujuh puluh sembilan juta rupiah) dengan kontribusi masyarakat
sebesar Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah). Rincian mengenai Anggaran Biaya secara
keseluruhan dilampirkan pada proposal ini.

VII. Aktor Pelaksana Program

Aktor utama dalam pelaksanaan program adalah masyarakat dengan Pengurus RW 06 Warung
Gantung sebagai organisasi yang mewakili. Organisasi ini adalah ujung tombak dalam
membangkitkan partisipasi masyarakat. Secara keanggotaan, organisasi tersebut disusun atas
perwakilan berbagai macam elemen masyarakat. PKK sebagai organisasi perempuan akan
berperan besar dalam hal kampanye perbaikan lingkungan. Karang Taruna sebagai organisasi
pemuda dan pemudi adalah penggerak utama dalam mobilisasi masyarakat.
Secara teknis, masyarakat bekerja sama dengan Pemerintah Kelurahan dan Kecamatan
sebagai salah satu pemangku kebijakan. Masyarakat juga memperoleh bantuan teknis dan non-
teknis dari Mercy Corps Indonesia sebagai salah satu mitra kerja. Kinerja gotong royong dari
berbagai organisasi tersebut dengan masyarakat akan menciptakan sinergi yang mendukung
keberlangsungan dan keberlanjutan program.

9
Susunan Pengurus RW 06 Kalideres
Pelindung : Camat Kalideres, Drs. Ruslan
Lurah Kalideres, H. Musa Mansyur, S.Sos.
Penasehat : Ust. H. M. Romli Arief
Ketua : Sehud Dimin
Wakil Ketua : Alimin
Sekretaris : Saidi, SH
Wakil Sekretaris : Heri Danuri, S. Kom.
Bendahara : H. Darma, S.Ip.
Wakjil Bendahara : Rumiyati
Seksi Pembangunan : Ir. H. Murodi
Seksi Pemuda : Purma Hermawan
Seksi Keamanan dan Ketertiban : Nahrawi Iqbal
Seksi Kesejahteraan Masyarakat : Ust. A. Nurdin

VIII. Produk Akhir

Produk akhir yang paling utama dari program yang dijelaskan dalam proposal ini adalah integrasi
antara sumber daya alam (kali) dengan sumber daya manusia yang berdasarkan kreatifitas
masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan program dalam proposal ini akan
mengedepankan kemampuan masyarakat untuk mengelola dan menjaga lingkungannya. Dengan
berbasis pada kemampuan dan pengetahuan lokal, program ini secara konkret memiliki beberapa
produk akhir sebagai berikut:
1. Penguatan Masyarakat; masyarakat yang bersatu untuk bekerjasama dalam hal perbaikan
dan penataan ruang yang memiliki dampak ekonomi
2. Penataan Ruang Lingkungan Fisik; sempadan kali yang asri dengan penghijauan dan
perbaikan jalan setapak bermodalkan kemampuan dan produk lokal
3. Pengelolaan Lingkungan; melalui pengelolaan limbah padat dan cair yang pada kali yang
asri dan lestari

10
4. Promosi Lingkungan Kreatif; masyarakat, khususnya pemuda, memiliki kesempatan untuk
menuangkan kreatifitasnya dalam penyampaian pesan-pesan kampanye lingkungan
kreatif di sepanjang kali

Ketiga produk akhir tersebut adalah dasar utama dalam perencanaan yang berkelanjutan. Dengan
menggabungkan kekhasan lokal dan sumber daya lingkungan yang diolah secara kreatif,
masyarakat sendiri yang akan menikmati hasilnya. Secara timbal balik, produk akhir tersebut juga
akan menguntungkan Pemerintah Lokal maupun Daerah dengan adanya lingkungan yang lebih
tertata secara baik dan didukung penuh oleh masyarakat.

11
Gambar 3. Gambaran Penataan Ruang Kali Asri Lestari

12
IX. Rencana Keberlanjutan
Masyarakat RW 06 Warung Gantung, Kalideres, akan menjadi penanggung jawab utama
program ini. Bersama-sama dengan pemerintah lokal, organisasi ini akan bertanggung jawab
dalam hal keberlanjutan program, baik secara ekonomi maupun secara sosial. Secara ekonomi, di
masa yang akan datang, keuntungan yang diperoleh dari program awal akah digunakan untuk
meningkatkan dan menambah lagi fasilitas sanitasi yang tersedia. Secara sosial, ruang publik yang
terbentuk di bantaran kali dapat dipergunakan sebagai sarana kampanye penguatan masyarakat.

Dari segi ekonomi, adanya aspek ekonomi sebagai kesatuan dari program akan menjaga
keberlangsungan perbaikan lingkungan. Pemasukan yang diperoleh dari pengelolaan kali,
pembudidayaan ikan misalnya, akan disisihkan untuk membiayai program perbaikan lingkungan
yang lebih lanjut. Pembentukan Koperasi Lingkungan yang didukung oleh Pengurus RW 06 akan
memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam hal kesempatan
berwirausaha dan memperoleh penghasilan tambahan yang terencana.

Secara berkala, masyarakat bersama dengan pemerintah Kelurahan maupun Kecamatan akan
bekerjasama untuk memonitor jalannya program penataan ruang ini. Adanya komunikasi antara
pemerintah dan masyarakat yang berkesinambungan tentu akan menjadi aspek penting dari
keberlanjutan proposal. Kinerja yang terbentuk adalah langkah awal untuk perbaikan penataan
ruang di masa yang akan datang.

X. Informasi & Kontak Person


Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi
Bapak Sehud Dimin (HP. 081382945263) dan
Bapak M. Romli (08128473824)
Alamat email : Rw06kalideres@yahoo.com

13
LAMPIRAN

14

You might also like