Professional Documents
Culture Documents
id
Iwan Setiawan,ST., MT
iwan@elektro.ft.undip.ac.id
1
iwan@elektro.ft.undip.ac.id
terutama dengan digunakannya metode pemrograman ISP (In system Programming). Dengan
menggunakan metode ini kita dapat memprogram sistem microcontroller sekaligus
mengujinya pada sistem minimum atau papan pengembang (development board) secara
langsung tanpa perlu lagi perangkat “pembakar“ program atau emulator secara terpisah. Selain
itu, ditinjau dari aspek perangkat lunak pemrogramannya, dewasa ini banyak alternatif bahasa
aras tinggi dari pihak ke-tiga, baik gratis maupun komersil yang dapat digunakan.
Penggunaan bahasa aras tinggi ini (seperti Pascal, C, basic dan sebagainya) selain akan
menghemat waktu pengembangan, kode program yang disusun juga akan bersifat lebih
modular dan terstruktur.
Bagi para pemula yang berminat memperdalam microcontroller baik sekedar untuk tujuan
penyaluran hobi atau kelak untuk tujuan yang lebih profesional, dewasa ini banyak
microcontroller dari berbagai vendor yang dapat dijadikan sarana untuk berlatih (misal
microcontroller PIC produk Microchip, COP-8 produk National, AT89S51/52 dan AVR
produk Atmel, HC11 produk Motorola dan lain sebagainya). Untuk memutuskan
microcontroller mana yang akan dijadikan sarana berlatih dan akan diperdalam secara serius,
ada baiknya hal-hal berikut ini dijadikan bahan pertimbangan :
- Apakah microcontroller tersebut mudah dijumpai dipasaran
- Apakah banyak dukungan pihak ketiga dalam penggunaan microcontroller tersebut,
(misalnya perusahaan-perusahaan pembuat papan pengembang, pemasok compiler
serta debbuger untuk pemrogramannya, dan sebagainya)
- Apakah banyak referensi dan contoh-contoh program untuk panduan anda berlatih
(misalnya dari sumber-sumber internet dan buku)
- Apakah banyak forum-forum diskusi (terutama di Internet) tempat anda dan
programer lain berbagi pengalaman.
Dengan berbagai macam kelebihan yang dimiliki serta hal-hal yang menjadi bahan
pertimbangan diatas, dewasa ini microcontroller AVR 8 bit produk perusahaan Atmel adalah
salah satu microcontroller yang banyak merebut minat kalangan profesional dan juga cocok
dijadikan sarana berlatih bagi para pemula. Hal ini selain karena ragam fitur yang ditawarkan,
juga disebabkan kemudahan untuk memperoleh microcontroller tersebut (berikut papan
pengembangnya) di pasaran dengan harga yang relatif murah. Selain itu berkaitan dengan
rancangan arsitekturnya, microcontroller AVR ini juga cocok diprogram dengan
menggunakan bahasa pemrograman aras tinggi (terutama bahasa C).
2
iwan@elektro.ft.undip.ac.id
konsep dan istilah-istilah dasarnya hampir sama, pemrograman level assembler-nya pun
relative tidak jauh berbeda.
Berdasarkan arsitekturnya, AVR merupakan microcontroller RISC (Reduce Instruction Set
Computer) dengan lebar bus data 8 bit. Berbeda dengan sistem AT89S51/52 yang memiliki
frekuensi kerja seperduabelas kali frekuensi oscilator, frekuensi kerja microcontroller AVR ini
pada dasarnya sama dengan frekuensi oscilator, sehingga hal tersebut menyebabkan kecepatan
kerja AVR untuk frekuensi oscilator yang sama, akan dua belas kali lebih cepat dibandingkan
dengan microcontroller keluarga AT89S51/52.
Dengan instruksi yang sangat variatif (mirip dengan sistem CISC-Complex Instruction Set
Computer) serta jumlah register serbaguna (general Purpose Register) sebanyak 32 buah
yang semuanya terhubung secara langsung ke ALU (Arithmetic Logic Unit), kecepatan
operasi microcontroller AVR ini dapat mencapai 16 MIPS (enam belas juta instruksi per
detik) —sebuah kecepatan yang sangat tinggi untuk ukuran microcontroller 8 bit yang ada di
pasaran sampai saat ini.
Untuk memenuhi kebutuhan dan aplikasi industri yang sangat beragam, microcontroller
keluarga AVR ini muncul di pasaran dengan tiga seri utama: tinyAVR, ClasicAVR (AVR),
megaAVR. Berikut ini beberapa seri yang dapat anda jumpai di pasaran:
Keseluruhan seri AVR ini pada dasarnya memiliki organisasi memori dan set instruksi yang
sama (sehingga dengan demikian jika kita telah mahir menggunakan salah satu seri AVR,
untuk beralih ke seri yang lain akan relative mudah). Perbedaan antara tinyAVR, AVR dan
megaAVR pada kenyataannya hanya merefleksikan tambahan-tambahan fitur yang
ditawarkannya saja (misal adanya tambahan ADC internal pada seri AVR tertentu, jumlah
Port I/O serta memori yang berbeda, dan sebagainya). Diantara ketiganya, megaAVR
umumnya memiliki fitur yang paling lengkap, disusul oleh AVR, dan terakhir tinyAVR.
Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, tabel 1.1 berikut memperlihatkan perbedaan ketiga
seri AVR ditinjau dari jumlah memori yang dimilikinya.
Table 1.1. Perbedaan seri AVR berdasarkan jumlah memori
Microcontroller AVR Memori (byte)
Jenis Paket IC Flash EEPROM SRAM
TinyAVR 8–32 pin 1 – 2K 64 – 128 0 – 128
AVR (classic AVR) 20–44 pin 1 – 8K 128 – 512 0–1K
MegaAVR 32–64 pin 8 – 128 K 512 – 4 K 512 – 4 K
Seperti terlihat pada tabel tersebut, Semua jenis AVR ini telah dilengkapi dengan memori
flash sebagai memori program. Tergantung serinya, kapasitas memori flash yang dimiliki
bervariasi dari 1K sampai 128 KB. Secara teknis, memori jenis ini dapat diprogram melalui
saluran antarmuka yang dikenal dengan nama Serial Peripheral Interface (SPI) yang terdapat
pada setiap seri AVR tersebut. Dengan menggunakan perangkat lunak programmer
3
iwan@elektro.ft.undip.ac.id
(downloader) yang tepat, pengisian memori Flash dengan menggunakan saluran SPI ini dapat
dilakukan bahkan ketika chip AVR telah terpasang pada sistem akhir (end system), sehingga
dengan demikian pemrogramannya sangat fleksibel dan tidak merepotkan pengguna (Secara
praktis metoda ini dikenal dengan istilah ISP-In System Programming – sedangkan perangkat
lunaknya dinamakan In System Programmer).
Untuk penyimpanan data, microcontroller AVR menyediakan dua jenis memori yang berbeda:
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) dan SRAM (Static
Random Access memory). EEPROM umumnya digunakan untuk menyimpan data-data
program yang bersifat permanen, sedangkan SRAM digunakan untuk menyimpan data
variabel yang dimungkinkan berubah setiap saatnya. Kapasitas simpan data kedua memori ini
bervariasi tergantung pada jenis AVR-nya (lihat tabel 1). Untuk seri AVR yang tidak memiliki
SRAM, penyimpanan data variabel dapat dilakukan pada register serbaguna yang terdapat
pada CPU microcontroller tersebut.
Selain seri-seri diatas yang sifatnya lebih umum, Perusahaan Atmel juga memproduksi
beberapa jenis microcontroller AVR untuk tujuan yang lebih khusus dan terbatas, seperti seri
AT86RF401 yang khusus digunakan untuk aplikasi wireless remote control dengan
menggunakan gelombang radio (RF), seri AT90SC yang khusus digunakan untuk peralatan
sistem-sistem keamanan kartu SIM GSM, pembayaran via internet, dan lain sebagainya.
4
iwan@elektro.ft.undip.ac.id
Dalam kaitannya dengan pemrograman microcontroller, Tak pelak lagi bahasa C saat ini
mulai menggeser penggunaan bahasa aras rendah assembler. Penggunaan bahasa C akan
sangat efisien terutama untuk program microcontroller yang berukuran relatif besar.
Dibandingkan dengan bahasa assembler, penggunaan bahasa C dalam pemrograman memiliki
beberapa kelebihan berikut: Mempercepat waktu pengembangan, bersifat modular dan
terstruktur, sedangkan kelemahannya adalah kode program hasil kompilasi akan relative lebih
besar (dan sebagai konsekuensinya hal ini terkadang akan mengurangi kecepatan eksekusi).
Khusus pada microcontroller AVR, untuk mereduksi konsekuensi negative diatas, Perusahaan
Atmel merancang sedemikian sehingga arsitektur AVR ini efisien dalam mendekode serta
mengeksekusi instruksi-instruksi yang umum dibangkitkan oleh compiler C (Dalam
kenyataannya, pengembangan arsitektur AVR ini tidak dilakukan sendiri oleh perusahaan
Atmel tetapi ada kerja sama dengan salah satu vendor pemasok compiler C untuk
microcontroller tersebut, yaitu IAR C)
Table 1.2. Beberapa Compiler C untuk microcontroller AVR
Compiler C Platform Keterangan
-DOS
IAR C Komersil
-Windows
CodeVisionAVR -Windows Komersil,
-DOS
ImageCraft’s C -Windows Komersil
-Linux
-DOS
AVR-GCC General Public Licence
-Windows
C-AVR -Windows Komersil
Small C for AVR -DOS Komersil
GNU C for AVR -Linux General Public Licence
-Linux,
LCC-AVR Free
-Windows
Dunfields AVR -Windows Komersil
Seperti halnya compiler C untuk sistem microprocessor, di pasaran ada beberapa varian
compiler C untuk memprogram sistem microcontroller AVR yang dapat dijumpai (lihat tabel
1.2).
Dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya, saat ini CodeVisionAVR produk Perusahaan
Pavel Haiduc merupakan compiler C yang relative banyak digunakan dibandingkan compiler-
compiler C lainnya.
5
iwan@elektro.ft.undip.ac.id
Khusus untuk library fungsi, disamping library standar (seperti fungsi-fungsi matematik,
manipulasi String, pengaksesan memori dan sebagainya), CodeVisionAVR juga menyediakan
fungsi-fungsi tambahan yang sangat bermanfaat dalam pemrograman antarmuka AVR dengan
perangkat luar yang umum digunakan dalam aplikasi kontrol. Beberapa fungsi library yang
penting diantaranya adalah fungsi-fungsi untuk pengaksesan LCD, komunikasi I2C, IC RTC
(Real time Clock), sensor suhu LM75, SPI (Serial Peripheral Interface) dan lain sebagainya.
Untuk memudahkan pengembangan program aplikasi, CodeVisionAVR juga dilengkapi IDE
yang sangat user friendly (lihat gambar 1.1). Selain menu-menu pilihan yang umum dijumpai
pada setiap perangkat lunak berbasis Windows, CodeVisionAVR ini telah mengintegrasikan
perangkat lunak downloader (in system programmer) yang dapat digunakan untuk
mentransfer kode mesin hasil kompilasi kedalam sistem memori microcontroller AVR yang
sedang diprogram.
6
iwan@elektro.ft.undip.ac.id
Gambar 1.2. Code Generator yang dapat digunakan untuk menginisialisasi register-register pada
microcontroller AVR.
Disamping versi yang komersil, Perusahaan Pavel Haiduc juga mengeluarkan
CodeVisionAVR versi Demo yang dapat didownload dari internet secara gratis (lihat alamat
URL: http://www.hpinfotech.ro) Dalam versi ini, memori flash yang dapat diprogram dibatasi
maksimal 2K, selain itu tidak semua fungsi library yang tersedia dapat dipanggil secara bebas.
Gambar 1.3. Kode-kode program yang dibangkitkan otomatis oleh code generator
7
iwan@elektro.ft.undip.ac.id
Komputer
.c .asm Assembler .hex Port LPT Donggle Saluran SPI Target akhir
Editor Compiler C ISP
(avrasm32.exe) (kompatible kanda) (chip AVR)
Seperti terlihat pada gambar 1.4, CodevisionAVR produk Pavel Haiduc pada dasarnya telah
mengintegrasikan komponen-komponen penting dalam pemrograman microcontroller AVR:
Editor,Compiler C, assembler dan ISP (In System Programmer). Khusus dengan ISP, ada
beberapa jenis perangkat keras programmer dongle (berikut papan pengembangnya) yang
telah didukung oleh perangkat lunak CodevisionAVR ini, salah satu diantaranya adalah
Kanda System STK 200/300 produk Perusahaan Kanda yang terhubung pada saluran
antarmuka port Paralel Komputer (gambar 1.5). Jika anda berencana membuat dongle yang
kompatible dengan produk Kanda, rangkaiannya dapat dilihat pada Lampiran A (lihat situs:
http:\\www.grandtonics.com). Atau jika mau membeli sistem yang siap pakai (berupa dongle
beserta papan pengembangnya), salah satu produk dalam negeri dengan harga yang relative
murah adalah DT AVR nano/micro System (gambar 1.6) produk Innovative Electronics,
Surabaya. Alamat URL:http//www.innovative_electronic.com., Sistem ini kompatibel dengan
kanda System STK 200/300. Untuk tujuan-tujuan percobaan, produk innovative_electronic ini
sudah sangat memadai, selain mudah dihubungkan dengan modul-modul perangkat
input/output, seperti modul LCD, keypad, array LED, penggerak motor stepper, dan
sebagainya, sistem ini juga telah dilengkapi konverter TTL ke RS232 yang bermanfaat untuk
komunikasi microcontroller AVR dengan komputer.
Berkaitan dengan perangkat lunak downloader, pada dasarnya anda dapat menggunakan
perangkat lunak lain (di luar CodeVisionAVR) untuk keperluan transfer kode mesin kedalam
sistem memori microcontroller AVR. Salah satunya adalah ISP_AVR yang dibuat oleh Holger
Buss dan Ingo Busker dari Jerman. Perangkat lunak beserta rangkaian antarmukanya dapat
di-download secara gratis pada alamat URL: http://www.mikrocontroller.com.
8
iwan@elektro.ft.undip.ac.id
Gambar 1.5. Papan pengembang Kanda System STK 200/300 produk Perusahaan Kanda
Gambar 1.5. Papan pengembang DT AVR micro System compatible dengan STK 200/300
Referensi
Dari Berbagai sumber