Professional Documents
Culture Documents
1PENDAHULUAN
A. TUJUAN
B. PENGANTAR
Didalam suatu unit usaha dikenal adanya berbagai macam fungsi yang saling
berkaitan antara yang satu dengan lainnya, diantaranya terdapat tiga fungsi
3. Produksi (operasi) yang merupakan penghasil dari produk atau jasa yang
produksi dan pengukuran kinerja. Selain itu akan dibahas pula tentang ruang
lingkup keputusan yang perlu diambil serta strategi operasi yang merupakan
I. SISTEM PRODUKSI
Pada masa lalu pengertian produksi hanya dikaitkan dengan unit usaha
perabot, semen dsb, namun pengertian produksi pada saat ini menjadi
Ada sekurang – kurangnya 4 perbedaan pokok antara usaha jasa dan usaha
pabrikasi, yaitu :
a. Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang real sehingga
ditentukan standarnya
d. Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam usaha jasa sedang
Jumlah pesanan relatif tidak terlalu besar dan jenis produk yang
- Assembly line
- Continuous
dari konsumen.
Karakteristik umum dari ketiga jenis transformasi ini dapat dilihat pada
Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai faktor yang harus dikelola
lain.
(output) baik yang berupa produk maupun jasa yang sesuai dengan
permintaan dan kebutuhan konsumen dengan kualitas yang baik dan harga
yang terjangkau serta disampaikan tepat pada waktunya. Bertitik tolak dari
tanggung jawab ini maka ukuran kinerja suatu sistem operasi dapat diukur
dari :
1. Ongkos Produksi
Bila dikaitkan dengan tujuan suatu sistem usaha, maka ukuran kinerja sering
diatas bahwa sistem produksi hanyalah salah satu dari sub sistem yang ada
mudah. Oleh sebab itu untuk mengukur kinerja sistem produksi diambil
yang murah diharapkan bahwa produk / jasa dapat dipasarkan dengan harga
yang harganya murah namun juga produk/jasa yang berkualitas, oleh sebab
itu baik buruknya suatu sistem produksi juga diukur dari kualitas produk/jasa
teknologi semata
3. Tingkat Pelayanan
Bagi konsumen untuk menilai baik buruknya suatu sistem produksi / operasi
lebih dinilai dari pelayanan yang dapat diberikan oleh system produksi kepada
merupakan ukuran yang tidak mudah untuk diukur, sebab banyak dipengaruhi
produk / jasa.
Agar dapat dicapai kinerja sistem operasi diatas maka seorang manajer
dihindarkan.
1. Proses Produksi
dimaksud meliputi :
Teknologi produksi
Type peralatan
berdampak jangka panjang dan tidak mudah diubah dalam waktu yang
jumlah dan waktu yang tepat. Dipandang dari sudut waktu dibedakan atas :
horisontal dsb
3. Persediaan (Inventory)
dari pengaturan bahan baku, barang setengah jadi maupun produk jadi.
4. Tenaga Kerja
Mengelola orang merupakan pekerjaan terpenting yang perlu dibuat oleh
seorang manajer mengingat tenaga kerja tidak hanya sebagai salah satu
aktivitas didalam sistem produksi. Keputusan dalam kategori ini dimulai sejak
5. Kualitas Produksi
dihasilkan, oleh sebab itu manajer produksi wajib untuk melakukan kegiatan –
kegiatan agar produk / jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Tabel berikut ini merupakan salah satu contoh keputusan – keputusan yang
Tabel 1
sehingga kelima kategori keputusan yang telah diuraikan diatas dapat diambil
Dari gambar diatas nampak bahwa strategi operasi terdiri dari 4 komponen
yaitu,
1. Misi (Mission)
dengan kata lain misi merupakan penjabaran dari bisnis strategi dalam
terminologi yang lebih operasional. Selain itu misi harus dapat menyatakan
Kompetensi merupakan sesuatu yang dapat dilakukan lebih baik dari pesaing
yang ada. Tentunya kompetensi ini tidak lepas kaitannya dengan misi yang
lowest cost, highest quality, best delivery atau greatest flexibility, ataupun
3. Tujuan (Objective)
Tujuan fungsi operasi dapat dinyatakan dalam bentuk ongkos (cost), kualitas
terkuantifikasi dan dapat diukur, tabel 2 berikut ini merupakan contoh dari
dapat dicapai. Kebijakan operasi ini harus dibuat untuk setiap kategori
tenaga kerja dan kualitas). Dengan demikian akan dapat dijumpai beberapa
tersebut tidak selalu selaras bahkan saling bertentangan. Oleh sebab itu
yang ada dengan berpegang pada tujuan yang telah dinyatakan. Tabel 3
1. Siklus Fabrikasi
sebagai berikut :
2. Siklus Penjadwalan
Jadwal yang telah dibuat, ada kemungkinan rencana yang dibuat terlalu
perubahan volume permintaan yang cukup berarti. Apabila hal ini terjadi maka
nampak bahwa jadwal operasi tidak selalu sama dengan volune permintaan
barang / jasa, sebab tidak semua volume permintaan akan dipenuhi jika
A. TUJUAN
produktivitas kerja
B. PENGANTAR
deregulasi dan debirokrasi, karena hasil industri kita ditantang untuk dapat
pasar domestic tidak bisa dihindari, bukan hanya karena harus bersaing
dengan produk dalam negeri yang sejenis, tetapi juga dengan produk –
produk impor, karena kita tidak bisa lagi melakukan proteksi pasar terlalu
ketat. Sudah tidak bisa disangsikan lagi, bahwa salah satu faktor yang dapat
maupun produktivitas makro. Banyak pidato – pidato, baik oleh para pakar
namun, sebagaian besar baru berbicara tentang “Why ?” dan masih sedikit
yang berbicara tentang “How ?“. Pokok bahasan ini lebih banyak ditujukan
C. PENDAHULUAN
penyelesaian pekerjaan dari yang sepantasnya. hal serupa dialami pula oleh
pelanggan menjadi lebih lama. Untuk mengatasi hal ini, secara teknis,
Tata letak (Lay out) peralatan atau keadaan ruang kerja yang kurang
Para pekerja yang berasal dari kelompok sosial kerja yang mempunyai
D. PERBAIKAN PRODUKTIVITAS
serta adanya kemampuan menajemen yang efektif. Perlu pula disadari bahwa
Keadaan negara yang penuh damai serta keadaan politik dan ekonomi
mempunyai sumber daya alam (bahan baku), namun sejak perang dunia II,
Jepang telah menjadi negara yang cinta damai; dan dalam masa damai
Lebih lanjut, kuatnya pasar, akan mendorong untuk tumbuhnya industri. Pada
suatu saat, dimana pasar sudah jenuh, tumbuhnya industri akan tersaring
perusahaan yang efisien, yang akan mampu berkompetisi dan akan tetap
bertahan.
Disamping itu, keterlibatan para pemegang saham / pemilik
Kalau kita coba telaah lebih dalam, maka terdapat perbedaan yang
Dalam memilih strategi dan masalah – masalah pokok yang harus segera
diatasi, hasil survey oleh Japan Management Association (JMA) pada bulan
dua isue kritis, khususnya 5 tahun setelah krisis minyak, yang terkait dengan
prioritas produk pasar; artinya manajemen Barat akan berusaha agar produk
yang dibuatnya segera laku dipasar, dengan melakukan (antara lain) merger,
menuju suatu pasar tertentu, telah didahului oleh kesiapan internal (akibat
dari barang yang meruh dan jelek, menjadi barang yang murah dan baik.
prioritas manajemen.
orang tua sangat antusias untuk menyekolahkan anak – anaknya pada tingkat
mungkin.
ukuran
: ongkos jam langsung dari setiap fasilitas produksi, kali waktu standar
oleh ketelitian data tentang ongkos langsung dan waktu standar produksi.
dari data biaya yang berlaku atau dengan perkiraan dan dari data finansial.
Agar ongkos mesin / menit ini rasional, perlu diadakan analisis untuk
dapat dilakukan oleh bagian keuangan dengan bantuan bagian produksi, dan
dapat diselesaikan dalam waktu relatif singkat. Cukup diperlukan para analisis
yang berpengetahuan.
kerja. Pada bab ini akan dibahas tentang cara – cara / metoda analisis kerja,
kerja (produksi).
penyelesaian suatu pekerjaan secara wajar oleh pekerja yang normal dengan
tahapan berikut :
(beberapa usulan)
5. Perhitungan prestasi atau waktu baku untuk masing – masing metode kerja
yang diusulkan
baku
H. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Orang yang sudah merasa puas dengan kondisi yang ada akan menjadi pasif,
sehingga tidak akan pernah menemukan perbaikan atau kemajuan.
Tumbuhnya rasa tidak puas merupakan awal perbaikan. Jika rasa tidak puas
sudah tumbuh, harus segera diarahkan agar timbul perbaikan. Rasa tidak
puas yang tidak terarah, akan menimbulkan keluhan dan kekecewaan yang
seksama di suatu tempat kerja akan menolong kita untuk segera menemukan
permasalahan.
4. Diagram pareto
metoda kerja yang lebih baik. Proses perbaikan metoda kerrja harus dilandasi
oleh semangat “Tidak ada cara yang paling baik, tetapi selalu ada cara yang
lebih baik” Untuk itu perlu usaha yang sungguh – sungguh dan kreatif dalam
4. Proses manufaktur
8. Manajemen
9. Operator
Beberapa “alat” atau prinsip – prinsip kerja yang biasa digunakan untuk
1. Studi gerakan
3. Ergonomi
A Check Sheet for motion Economy and Fatigue Reduction These twenty two rules or
principles of motion economy may be profitably to shop and office work alike. Although not all
are applicable to every operation, they do from a basis or a code for improving the efficiency
kerja diantaranya :
1. Waktu kerja
2. Fisiologi kerja
3. Psikologi kerja
4. Sosiologi kerja
yang wajar
tersebut dilakuan.
2. Cara tidak langsung; yaitu perhitungan waktu didasarkan pada tabel – table
yang sudah tersedia, dengan terlebih dahulu membakukan metode kerja yang
digunakan.
adalah teknik Jam Henti (Stopwatch Time Study) dan teknik Sampling
Waktu baku: waktu yang diperlukan oleh seorang pekerja normal untuk
saat itu.
operatornya
9. Tetapkan faktor penyesuaian (p) dan kelonggaran (l) kerja yang wajar
3. Laksanakan pengamatan
5. Analisis hasil studi; tetapkan rasio delay atau ukuran performansi atau