Professional Documents
Culture Documents
KARBOHIDRAT
2.1 PENDAHULUAN
2.1.2 Relevansi
Pembahasan materi dalam bab ini sangat berhubungan
dengan materi pada bab-bab selanjutnya. Mahasiswa akan
mengetahui batasan-batasan tentang struktur, tata nama,
konfigurasi dan penggolongan karbohidrat. Pemahaman tentang
bagaimana ikatan glikosidik terbentuk oleh dua monosakarida, serta
senyawa-senyawa yang terbentuk sebagai derivat karbohidrat dan
analisisnya serta keterkaitannya dengan bidang lain seperti kimia
organik, kimia analitik dan senyawa biomolekul lainnya.
2.1.3 Tujuan
hemiketal.
Piranosa
Pada gugus keton atom karbon nomor dua (C-2) pada fruktosa
bentuk rantai terbuka dapat bereaksi dengan gugus hidroksil atom
karbon nomor lima (C-5) membentuk hemiketal intramolekul. Cincin
lima ini disebut furanosa karena kesamaannya dengan furan.
Gambar 2.7 : Struktur tiga disakarida yang umum: sukrosa, maltosa dan laktosa,
Konfigurasi α atom C anomerik pada ujung pereduksi maltosa dan laktosa terlihat
pada gambar ini
Gambar 2.10 Konformasi selulosa (ikatan β -1,4), struktur distabilkan oleh ikatan
hidrogen antara unit-unit glukosa.
Hal 42 a.p
Pereaksi Molisch
Pereaksi Molisch terdiri atas larutan α - naftol dalam alkohol.
Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya,
kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat. terbentuk
dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi
warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi furfural dengan α -
naftol. Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk karbohidrat, namun
dapat digunakan sebagai reaksi pendahuluan dalam analisis kualitatif
karbohidrat. Hasil negatif merupakan bukti bahwa tidak ada
karbohidrat.
Hal 43 a.p
OH- OH-
OH OH
Dari reaksi ini tampak gugus fosfat yang diikat oleh atom
masih mempunyai sifat asam karena masih ada atom H yang
dilepaskan sebagai ion H +. Oleh karena itu α -D-glukosa -6
fosfat disebut asam α -D-fruktopiranosa-6-fosfat.
e. Isomerisasi
Kalau dalam larutan asam encer monosakarida dapat
stabil tidak demikian halnya apabila monosakarida dilarutkan
dalam basa encer. Glukosa dalam larutan basa encer akan
berubah sebagian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga
monosakarida ini ada dalam keadaan keseimbangan. Demikian
pula apabila yang dilarutkan itu fruktosa atau manosa,
keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga.
Reaksi ini dikenal sebagai transformasi Lobry de Bruin van
Eckenstein yang berlangsung melalui proses enolisasi.
Dari struktur glukosa, fruktosa dan manosa tampak bahwa ada
kesamaan posisi gugus -OH dan atom H pada atom karbon nomor 3,
4 dan 5. Diketahui bahwa ketiga senyawa ini membentuk osazon
yang sama.
b. Gula Amino
Ada tiga senyawa yang penting dalam kelompok ini, yaitu D-
Glukosamina, D-galaktosamina dan D-manosamina. Pada umumnya
senyawa-senyawa ini berikatan dengan asam uronat dan merupakan
bagian dari mukopolisakarida. Asam hialuronat adalah suatu polimer yang
terdiri atas unit-unit disakarida. Tiap unit terbentuk dari satu molekul N-
asetilglukosamina dan 1 molekul asam glukuronat.
c. Alkohol
Baik gugus aldehida maupun gugus keton pada monosakarida
dapat direduksi menjadi gugus alkohol dan senyawa yang terbentuk
adalah polihidroksi alkohol. Berikut ini adalah contoh reaksi reduksi
beberapa monosakarida. Glukosa akan terbentuk sorbitol, dari manosa
terbentuk manitol, sedangkan fruktosa akan membentuk manitol dan
sorbitol. Reaksi reduksi ini dapat dilakukan dengan Natrium amalgam atau
dengan gas hidrogen pada tekanan tinggi dan dengan katalis logam.
fruktosa
2.2.2 Latihan
2.2.4 Rangkuman
2.3 PENUTUP
BUKU SUMBER
SENARAI
Aldehida : Molekul organik dengan gugus karbonil yang terletak
pada ujung kerangka karbon.