Professional Documents
Culture Documents
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
MODUL
Disusun Untuk Kampus STIE
Yang Dibimbing oleh Bapak Prayitno, SE
Agus Muhardi
29.01.207P
Jurusan Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas
November 2009
Muhammad Brame Raufi Agean
2
I. KATA PENGANTAR
dapat menyelesaikan modul ini dengan baik. Di mana modul ini penulis sajikan
dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan modul, yang
penulis sajikan adalah sebagai berikut :
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
program strata satu STIE MURA. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan
bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan
modul ini tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Orang tua tercinta yang telah memberikan dorongan moril maupun materil.
2. Putra tersayang yang telah membantu penulisan modul ini.
modul ini.
Muhammad Brame Raufi Agean
3
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu
sehingga terwujudnya penulisan ini. Akhir kata penulis mohon saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
Lubuklinggau, November 2009
Agus Muhardi
Penulis
Muhammad Brame Raufi Agean
4
Pengantar Ekonomi Makro
Materi:
1. Ruang lingkup analisis makro ekonomi
2. Perhitungan pendapatan nasional
3. Penentuan kegiantan ekonomi
4. Keseimbangan ekonomi 2 sektor
5. Keseimbangan ekonomi 3 sektor
6. Keseimbangan ekonomi terbuka
7. Keseimbangan AD( Demond/Permintaan) dan AS (Suppllies/Penawaran)
8. Uang, Institusi keuangan & penawaran uang
9. Penawaran uang & Kegiatan ekonomi negara
10. Pengangguran inflasi dan kebijakan pemerintah
11. Perdagangan luar negeri, proteksi & globalisasi
terbuka
13. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Muhammad Brame Raufi Agean
5
BAB 1, 2, 3
Ruang lingkup analisis makro ekonomi
Ilmu ekonomi sudah ada sejak tahun 1776 pertama kali dipelopori oleh:
“Mahzab Klasik”
tidak akan terjadi inflasi dan tidak perlu menggunakan neraca.
Depression” Pada tahun itulah tidak berlaku lagi Mahzab klasik
Sehingga pada tahun 1936. Pakar ekonomi “Jhon Maynard Keynes” atau
disebut Zaman Keynes, yaitu pada zaman ini masalah “The Great Depression”
Interest and Money”, Dalam buku ini di jawab bahwa :
1. Mengkritik kaum Klasik
Teori/Mahzab Klasik yang diciptakan tidak berlaku lagi
2. Pengeluaran Agregat
Menentukan suatu negara tergolong miskin/kaya/maju/mundur dilihat dari
pengeluaan agregat(besar). Pengeluaran = Pembelian/Pembelanjaan
Isi Utama Ekonomi Makro
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Kestabilan kegiatan ekonomi
3. Pengangguran
4. Kenaikan harga‐harga/inflasi
5. Neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Muhammad Brame Raufi Agean
6
Alat pengamat prestasi kegiatan ekonomi :
1. Pendapatan Nasional
periode tertentu.
negara itu sendiri (milik sendiri) / nilai seluruh barang/jasa akhir yang
dihasilkan untuk seluruh warga negara selama 4 tahun
dalam wilayah negara dalam 1 tahun
2. Pertumbuhan Ekonomi (Perkembangan)
P.Nril.n – Pnril.o X100 = ……….%
PNril.o
PNB = PBD – balas jasa produksi secara netto yang mengalir keluar negara
Produk Nasional Neto (PNN) = PNB – Penyusutan
Pendapatan Nasional = PNN – Pajak tidak langsung
3. Pendapatan Perkapital (Pendapatan Per Individu (Perorangan)
PNn (th dasar) = Rp……..
J. Penduduk n (th sekarang
Untuk mengetahui berapa pertambahan kemakmuran
PPn ‐ PPo x 100 = …………….%
PPo
n = tahun yang berlaku
o = tahun awal
Muhammad Brame Raufi Agean
7
4. Penggunaan Tenaga Kerja (Pengangguran)
Contoh :
AK (membutuhkan kerja) 18 – 55 : 10 juta Jiwa
MP (mencari kerja) : 8 Juta Jiwa
Bekerja : 6 Juta Jiwa
Menganggur : 2 Juta Jiwa
Menganggur
Pengangguran = x 100
MP
5. Perubahan Harga (Inflasi)
adalah : untuk memperhitungkan berapa kenaikan saham dalam perjam
Digunakan untuk menentukan
a. Jenis barang
b. Weightage (w) : Kepentingan relatih
c. Harga barang
d. Harga Indeks (H.1)
Σ HBo x w
IH =
Σ HBn x w
Muhammad Brame Raufi Agean
8
6. Neraca Perdagangan
Neraca Pembayaran
7. Kurs Valuta Asing
Perbandingan Nilai Mata Uang
Perhitungan Pendapatan Nasional
1. Cara Pengeluaran
4 yang harus diperhitungkan :
a) Konsumsi rumah tangga
b) Konsumsi Pemerintah
c) Konsumsi pihak swasta (dalam negeri & luar negari)
d) Produk Netto/Export Netto
2. Cara Produk Netto
Dilihat dari nilai tambah yang diciptkan, penambahan dari setiap proses
3. Cara Pendapatan
Dihitung dari sumbangan/Faktor produksi, yaitu:
a) Tanah : Sewa
b) Modal : Bunga
c) Tenaga Kerja : Upah/Gaji
d) Keahlian/kewirausahaan : Pee / Upah
Muhammad Brame Raufi Agean
9
BAB 4
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN
DUA SEKTOR
Dalam kegiatan ekonomi, terdiri dari 2 perlakuan yaitu :
1. Pelaku Rumah Tangga
2. Perusahaan
( Faktor Produksi )
( Balas Jasa )
RT PERUSAHAAN
( Konsumsi RT )
( Barang Jasa )
( saving/menabung (S))
( Investasi (I))
Penjelasan :
modal, tenaga kerja, kewirausahaan)
balas jasa atas fakrot produksi tst.
− tanah : sewa ‐ tenaga kerja : gaji
− modal : bunga ‐ kewirausahaan : keuntungan
Muhammad Brame Raufi Agean
10
¾ RT akan mendapatkan income/pendapatan atas balas jasa yang di dapat,
yang di konsumsi tetapi ada juga yang ditabung/saving di lembaga keuanan
kepada investor
¾ Modal yang dipinjam, investasikan kepada perusahaan
Y= C + S
Penentu Konsumsi & Tabungan
1. Kekayaan yang terkumpul
2. Suku Bunga
3. keadaan Perekonomian
4. Distribusi pendapatan : akan dikemanakan/dikeluarkan
untuk apa pendapatan yang telah didapat
5. Sikap berhemat : prinsip‐prinsip ekonomi
6. Ada/tidaknya dana pensiun
Penentu Investasi
Investasi / penanaman modal yaitu : Suatu tindakan untuk menanamkan modal
agar menambah omset perusahaan agar dapat menambah proses produksi
Muhammad Brame Raufi Agean
11
Penentu Investasi :
1. Keuntungan yang diramalkan
2. Suku bunga
3. Keadaan perekonomian
4. Pendapatan nasional
5. Kemajuan teknologi
6. Keuntungan perusahaan
Fungsi Konsumsi dan Tabungan :
a. Fungsi Konsumsi
konsumsi dan pendapatan
b. Fungsi Tabungan
tabungan dan Pendapatan
C + S dapat menentukan tingkat kecondongan
1. Tingkat Kecondongan Mengkonsumsi
a. MPC ( Marginal Propensity to Consumse )
yaitu: Perbandingan tingkat penambahan konsumsi dengan penambahan
pendapatan dalam kegiatan perekonomian
b. APC ( Average Propensity to Consumse )
yaitu: Perbandingan tingkat konsumsi dengna tingkat pendapatan dalam
Muhammad Brame Raufi Agean
12
Hubungan MPC dan MPS
MPC + MPS = 1
MPC1 + MPS1 = 1 + 0 = 1
MPC2 + MPS2 = 0,167 + 0,83 = 1
MPC3 + MPS3 = 0,25 + 0,75 =1
Hubungan APC dan APS
APC + APS = 1
APC1 + APC1 = 1,5 + (‐0,5) = 1
APC2 + APC2 = 1,4 + (‐0,4) =1
APC3 + APC3 = 0,9375 + 0,0625 = 1
APC4 + APC4 = 0,8 + 0,2 = 1
Persamaan Konsumsi dan Tabungan
Persamaan Konsumsi
C= a + b.y
Ket :
C = Tingkat Konsumsi
a = Besarnya konsumsi pada saat pendapatan sama dengan nol (0) atau min (‐)
b = Kecondongan Konsumsi
y = Tingkat Pendapatan
Muhammad Brame Raufi Agean
13
Persamaan Tabungan
S = ‐a + (1‐b).y
Ket :
S = Tingkat Tabungan
a = Besarnya tabungan pada saat pendapatan sama dengna nol (0) atau min (‐)
b = Kecondongan tabungan
y = Tingkat Pendapatan
2. Tingkat Kecondongan Menabung
a. MPS ( Marginal Propensity Save )
penambahan pendapatan dalam kegiatan perekonomian
b. APS ( Average Propensity Save )
Perbandingan tingkat pendapatan dalam kegiatan perekonomian
Muhammad Brame Raufi Agean
14
Contoh Soal 1 :
No y c
1 200 300
‐50 ‐50
2 250 350
‐150 ‐25
3 400 375
‐25
‐100
4 500 400
MPC = Δ C APC = C
Δ Y Y
MPC1 = ‐50 =1 APC1 = 300 =1,5
‐50 200
MPC2 = ‐25 = 0,167 = 1 APC2 = 350 = 1,4
‐150 6 250
MPC3 = ‐25 = 0,25 = 1 APC3 = 375 = 0,9375
‐100 4 400
APC4 = 400 =0,8
500
Muhammad Brame Raufi Agean
15
Contoh Soal 2 :
No y c s
MPS = Δ S APC = S
Δ Y Y
MPS1 = ‐0 =0 APS1 = ‐100 = ‐0,5
‐50 200
MPS2 = ‐125 = 0,833 APS2 = ‐100 = ‐0,4
‐150 250
MPS3 = ‐75 = 0,75 APS3 = 25 = 0,0625
‐100 400
APS4 = 100 = 0,2
500
Muhammad Brame Raufi Agean
16
dipengaruhi oleh pendapatannya.
tingkat tabungan.
untuk konsumsi sehingga tabungan = 0
Pendapatan SW+ Negara terdiri dari :
a. Pendapatan Perseorangan ( y = C + S )
b. Pendapatan Perusahaan ( y = C + i )
antara tingkat konsumsi RT dengan pendapatan nasional dalam perekonomian.
Fungsi Tabungan : sw+ fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat
hubungan RT dan pendapatan nasional dalam perekonomian.
FUNGSI KONSUMSI = C = a + b‐y
FUNGSI TABUNGAN = S = ‐a + (1‐b)y
Muhammad Brame Raufi Agean
17
melalui 3 cara, yaitu:
1. Cara Angka / Tabel
2. Cara Aljabar
3. Cara Grafik
a. Pendekatan Pengeluaran Agregat – Penawaran Agregat
b. Pendekatan Suntikan – Bocoran
Contoh soal Perekonomian 2 Sektor
Dik : ‐ Fungsi Konsumsi : C = 90 + 0,75y
‐ Besarnya Investasi : i = 120
‐ Tingkat Pendapatan : 0 120 240 360 480 600 720 840 960 1080
Dit: ‐ Carilah titik keseimbangan dalam perekonomian 2 sektor dengan cara:
a. Angka / table
b. Aljabar
c. Grafik
Muhammad Brame Raufi Agean
18
Jawab:
a. Melalui Angka / Table
No Y I C S AE = I + C Keadaan Perekonomian
1 0 120 90 ‐90 210
2 120 120 180 ‐60 300
3 240 120 270 ‐30 390
4 360 120 360 0 480 Ekpansi
5 480 120 450 30 570
6 600 120 540 60 660
7 720 120 630 90 750
8 840 120 720 120 840 Keseimbangan
9 960 120 810 150 930
10 1080 120 900 180 1020 Kontraksi
Notes:
b. Aljabar
1. y = c + i 2. s = i
y = 90 + 0,75y + 120 y = c + s
y = 210 + 0,75y y = (90 + 0,75y) + s
y – 0,75y = 210 ‐s = 90 + 0,75y ‐ y
0,25y = 210 ‐s = 90 – 0,25y
y = 210/0,25 s = ‐90 + 0,25y
y = 840 ∴ s = i
‐90 + 0,25y = 120
Notes y = 1 190 – 120 = ‐0,25y
210 = 0,25y
y = 210/0,25
y = 840
Muhammad Brame Raufi Agean
19
c. Grafik
Muhammad Brame Raufi Agean
20
BAB 5
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN
TIGA SEKTOR
Dalam kegiatan ekonomi, terdiri dari 3 perlakuan yaitu :
1. Pelaku Rumah Tangga
2. Pemerintah
3. Perusahaan
( Faktor Produksi )
( Balas Jasa )
Pajak/ Pengeluaran
Taxes (T) Pemerintah
PEMERINTAH
Pengeluaran Pajak/
Pemerintah Taxes (T)
RT PERUSAHAAN
( Konsumsi RT )
( Barang Jasa )
( Saving(S) Tabungan) (Investasi (i))
LEMBAGA KEUANGAN ( dipinjamkan ) INVESTOR
Muhammad Brame Raufi Agean
21
3 Bentuk Pajak / Taxes ( T )
1. Regresif
pendapatannya lebih besar begitu juga sebaliknya.
2. Proposional
Persentase pungutan pajak tetap dari setiap tingkat pendapatan
3. Progresif
pendapatan (menggunakan range.jark)
Penentuan Pengeluaran Pemerintah:
1. Proyekti Jumlah Penerimaan Pajak
2. Tujuan Ekonomi yang akan di capai
3. Politik & Keamanan
3 (Tiga) cara:
1. Angka / Tabel
2. Aljabar
a. Pendekatan Pengeluaran Agregat – Penawaran Agregat
b. Pendekatan Suntikan ‐ Bocoran
Muhammad Brame Raufi Agean
22
Contoh Soal 3 Sektor:
Dik : Fungsi c = 60 + 0,75y
Funsi Tabungan s= ‐100+0,25y, besarnya investasi perusahaan i=120, pajak
0,240,480......s/d 1080
Dit : carilah keseimbangan perekonomian 3 sektor dengan
1. Angka/Table
2. Aljabar
3. Grafik
Jawab:
1. Angka/Table
ket keadaan
No Y I G T C S AE (c+i+g)
perekonomian
1 0 120 60 40 60 ‐100 240
2 240 120 60 40 240 ‐40 420 Expansi
3 480 120 60 40 420 20 600
4 720 120 60 40 600 80 780
5 960 120 60 40 780 140 960 Keseimbangan
6 1200 120 60 40 960 200 1140
7 1440 120 60 40 1140 260 1320 Kontraksi
2. Aljabar
2. y = c + i + g 1. s + t = i + g
y = 60 + 0,75y + 120 + 60 (‐100 + 0,25y) + 40 = 120 + 60
y = 60 + 0,75y + 180 0,25y – 100 + 40 = 180
y= 0,75 + 240 0,25y – 60 = 180
y ‐ 0,75y + 240 0,25y = 180 + 60
0,25y = 240 0,25y = 240
y = 240/0,25 y = 240/0,25
y = 960 y = 960
Muhammad Brame Raufi Agean
23
3. Grafik
Muhammad Brame Raufi Agean
24
BAB 6
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA
( EMPAT SEKTOR )
Dalam kegiatan ekonomi, terdiri dari 4 perlakuan yaitu :
1. Pelaku Rumah Tangga
2. Pemerintah
3. Perusahaan
4. Luar Negeri
( Faktor Produksi )
( Balas Jasa )
Pajak/ Pengeluaran
Taxes (T) Pemerintah
PEMERINTAH
Pengeluaran Pajak/
Pemerintah Taxes (T)
RT PERUSAHAAN
( Konsumsi RT )
( Barang Jasa )
( Saving(S) Tabungan) (Investasi (i))
( dipinjamkan )
LEMBAGA KEUANGAN INVESTOR
( Impor ( M ) ) ( Expor ( X ) )
LUAR NEGERI
Muhammad Brame Raufi Agean
25
3 (tiga) cara :
1. Angka / Tabel
2. Aljabar
y = c + i + g + x ‐ m y = Tingkat Pendapatan s = Tabungan
s + t + m = i + g + x c = Konsumsi t = Pajak
i = Investasi g = Peng Pemerintah
x = Expor m = Impor
yd = Pendapatan Disposibel
yd = y‐t
3. Grafik
a. Pendekatan Pebngeluaran Agregat – Penawaran Agregat
b. Pendekatan Suntikan – Bocoran
Contoh Soal 4 Sektor:
Dik: Fungsi c = 500 + 0,8yd, besar Pajak 25% dari tingkat pendapata, besar
investasi 500, pengeluaran pemerintah 1000 besarnya tabungan (s) = ‐500 +
0,15y, besarnya expor 800, besarnya impor 10% dari tingkat pendapatan.
Dengan tingkat pendapatan 0,800,1600,2400,3200,4000,4800,5600,6400,7200.
Dit : carilah keseimbangan perekonomian 3 sektor dengan
1. Angka/Table
2. Aljabar
3. Grafik
Muhammad Brame Raufi Agean
26
Jawab:
a. Aljabar / Tabel
c = 500 + 0,8yd
c = 500 + 0,8 (y – t)
c = 500 + 0,8 (y – 0,25y)
c = 500 + 0,6y
AE Ket. Keadaan
No Y I G T C S M X
(C+I+G+X‐M) Perekonomian
1 0 500 1000 0 500 ‐500 0 800 2800
2 800 500 1000 200 980 ‐380 80 800 3200
3 1600 500 1000 400 1460 ‐260 160 800 3600
4 2400 500 1000 600 1940 ‐140 240 800 4000 Ekpansi
5 3200 500 1000 800 2420 ‐20 320 800 4400
6 4000 500 1000 1000 2900 100 400 800 4800
7 4800 500 1000 1200 3380 220 480 800 5200
8 5600 500 1000 1400 3860 340 560 800 5600 Keseimbangan
9 6400 500 1000 1600 4340 460 640 800 6000
10 7200 500 1000 1800 4820 580 720 800 6400 Kontrasi
b. Aljabar
Muhammad Brame Raufi Agean
27
c. Grafik
Muhammad Brame Raufi Agean
28
BAB 7
Keseimbangan AD –AS
Permintaan Agregat, dan kata AS adalah ringkasan dari istila Aggregate
Supply atau Penawaran Agregat.
Penawaran Agregat adalah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dalam
suatu negara pada suatu tahun tertentu.
penawaran barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan‐perusahan dalam suatu
negara. Berarti penawaran agregat sama dengan barang dan jasa yang
ditawarkan (diproduksikan) perusahaan‐perusahan dalam perekonomian.
agregat dapat didefinisikan sebagai tingkat pengeluaran yang akan dilakukan dalam
ekonomi pada berbagai tingkat harga.
penawaran agregat ( Y = AE ). Dalam analisis AD – AS diperhatikan bagaimana
jelas), akan tetapi dapat disimpulkan bahwa analisis Y = AE memisalkan bahwa
tingkat harga tidak berubah.
Muhammad Brame Raufi Agean
29
Analisi AD – AS memperbaiki kelemahan yang di dapati dalam teori
Klasik dan teori Keynes. Teori Klasik berpendapatan dalam perekonomian tidak
mereka berpendapat:
(i) perekonomian selalu mencapai kesempatan kerja penuh
dan kualiatas faktor‐faktor produksi yang tersedia dan tingkat teknologi
yang digunakan,
(iii) pertambahan uang dalam perekonomian akan menimbulkan inflasi.
Pandangan Klasik yang dinyatakan dalam (2) dikritik oleh Keynes dalam
bukunya : The General Theory of Employment, Interest and Money (diterbitkan tahun
1936). Pandangan Keynes yang utama adalah :
pengangguran selalu berlaku.
tidak mempengaruhi harga.
moneter.
Muhammad Brame Raufi Agean
30
Dalam analisis AD – AS kelemahan teori Klasik dan Keynes diperbaiki.
Teori Klasik pada sasarnya sangat menumpukan perhatian ke atas segi
permintaan. Dalam AD – AS kedua aspek ini yaitu segi permintaan dan
nasional (atau dalam penentuan kegiatan ekonomi negara). Permintaan agregat
perusahan dalam suatu negara pada berbagai tingkat harga. Tingkat kegiatan
harga di mana permintan agregat (AD) sama dengan penawaran agregat (AS).
Dua kelemahan penting Analisis Keynesia:
Apabila diperhatikan bentuk analisis AD‐AS, dan membandingkannya
dengan analisis makroekonomi Keynesia, pada dasarnya dapat ditunjukkan dua
kelemahan penting dari analisis Keynesian, yaitu:
pengeluaran agregat dan keseimbangan pendapatan nasional.
pendapatan nasional.
Muhammad Brame Raufi Agean
31
AD dibentuk oleh nilai AE pada berbagai tingkat harga. Kurva AD menurun ke
bawah, dari sisi kiri ke arah kanan – dan berarti semakin rendah harga semakin
berikut:
(i) pendapatan ril dan konsumsi rumah tangga meningkat apabila harga
turun,
menyebabkan investasi meningkat
(iii) harga yang semakin rendah akan menambah ekspor dan mengurangi
impor.
tingkat harga yang berlaku dalam perekonomian dan pendapatan nasional riil
waktu ke waktu. Secara analisis, perubahan keseimbangan ini dapat disebabkan
oleh tiga faktor, yaitu: perubahan AD saja, Peubahan As saja, dan perubahan
serentak atau secara berturutan dalam AD dan AS.
Muhammad Brame Raufi Agean
32
KONSEP PENTING
teori yang menerangkan bagaimana pengeluran agregat (AE) akan menentukan
sejauh mana Kegiatan ekonomi negara akan dicapai pasa suatu waktu tertentu.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang: Satu pemisalan yang selalu
bahwa produktivitas tenaga kerja adalah berbeda, yaitu tenaga kerja terdahulu
adalah lebih baik dari tenaga kerja sesudahnya. Apabila tenaga kerja pertama
menghasilkan 100 unit sehari, maka hukum ini tenaga kerja kedua produksinya
kurang dari 100 unit. Semakin banyak pekerjaan yang digunakan, semakin
sedikit produktivitas pekerjaan yang berikut.
dari teori makroekonomi Klasik yang pada dasarnya berpendapat bahwa dalam
dan jasa yang diwujudkan akan selalu mendapatkan pembeli.
menghindari inflasi.
Muhammad Brame Raufi Agean
33
Kurva Philips: Suatu Kurva yang menunjukkan hubungan di antara kenaikan
upah atau kenaikan harga denga tingkat pengangguran dalam ekonomi pada
suatu jangka waktu tertentu. Sifat hubungannya adalah: semakin rendah tingkat
pengangguran, semakin tinggi tingkat kenaikan harga‐harga dan tingkat upah.
tingkat kegiatan ekonomi, pendapatan nasional riil dan tingakat harga umum di
perekonomian.
Penawaran agregat (Aggregate Supply atau AS): Nilai pendapatan nasional rill
perekonomian pada berbagai tingkat harga umum. Dalam analisis yang lebih
agregat dibedakan kepada: Short Run Aggregat Supply (SRAS) dan Long Run
Aggregate Supply (LRAS).
Permintaan agregat (Aggregate Demand atau AD): Nilai riil pengeluaran yang
investasi swasta dan pemerintah, pengeluran konsumsi pemerintah, ekpor, dan
impor.
Muhammad Brame Raufi Agean
34
perusahan, pemerintah dan negara lain.
Teori dana dapat pinjam (loanable fund theory): Suatu teori mengenai
penentuan suku bunga yang dikemukakan oleh ahli‐ahli ekonomi Klasik yang
pada hakikatnya berpendapatan bahwa suku bunga ditentukan oleh keinginan
masyarakat unutk menabung dan keinginan perusahan‐perusahaan memenjam
untuk tujuan membiayai investasi.
perekonomian. Terori Klasik berkeyakinan :
(i) perekonomian selalu mencapai kesempatan kerja penuh
(ii) output negara ditentukan oleh jumlah faktor produksi yang tersedia
dan tingkat teknologi yang di gunakan.
harga dan tidak mempengaruhi ouput negara.
hubungan erat dengan tingkat harga dan ouput negara. Menurut teori ini
mengakibatkan kenaikan harga‐harga.
Muhammad Brame Raufi Agean
35
BAB 8
Uang, Institusi Keuangan dan Penawaran Uang
suatu sistem kegiatan ekonomi masyarakat di mana kegiatan produksi dan
dan jual beli dilakukan secara pertukaran barang dengan barang atau barter.
perdagangan. Semua negara di dunia ini sudah dapat digolongkan sebagai
“perekonomian uang”
BEBERAPA KELEMAHAN PERDAGANGAN BARTER
Bentuk‐bentuk masalah yang dihadapi dalam perdagangan secara barter.
Perekonomian Barter Memerlukan “Kehendak Ganda yang Selaras
coincidence of wants” adalah: tiap pihak yang ingin melakukan pertukaran
memiliki barang yang diingini pihak lain, dan mencari barang yang dimiliki
pihak lain.
Penentuan Harga Sukar Dilakukan
Dalam kegiatan pertukaran dengan menggunakan uang, berbagai barang dapat
jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperolehnya.
Muhammad Brame Raufi Agean
36
Perekonomian Barter Membatasi Pilihan Pembeli
kepada syarat yang ditentukan pihak lain yang mengingini barang dimilikinya.
Menyulitkan Pembayaran Tertunda
pembayaran di masa yang kemudian, dapat dengan mudah dilakukan. Dalam
sistem barter, penjualan secara kredit akan dibayar dalam bentuk barang juga
dan ini menyukarkan perdagangan karena:
(i) timbul masalah untuk menentukan jenis barang yang akan digunakan
untuk pembayaran
(ii) harus dibuat perjajian mengenai mutu barang yang akan digunakan
sebagai pembayaran.
Sukar Menyimpan Kekayaan
harta‐harta yang berisfat uang seperti saham, tabungan di bank dan sebagainya.
Dalam perekonomian barter menyimpan kekayaan sukar dilakukan.
Muhammad Brame Raufi Agean
37
DEFINISI DAN CIRI‐CIRI UANG
Dari kesulitan‐kesulitan yang akan timbul sebagai akibat dari ketiadaan uang
seperti yang baru diterangkan di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa uang
diciptakan dalam perekonomian dengan tujuan untuk melancarkan kegiatan
benda‐benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantaraan untuk
“disetujui” dalam definisi ini adalah terdapat kata sepakat di antara anggota‐
anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat
perantaraan dalam kegiatan tukar menukar.
haruslah benda itu memenui syarat‐syarat berikut:
(i) Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
(ii) Mudah dibawa‐bawa
(iii) Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya.
(iv) Tahan lama
(v) Jumlahnya terbatas (tidak berlebih‐lebihan)
(vi) Bendanya mempunyai mutu yang sama.
Muhammad Brame Raufi Agean
38
BEBERAPA FUNGSI UANG
Dalam ilmu ekonomi perantara atau fungsi uang dalam melancarkan kegiatan
perdagangan dibedakan menjadi empat jenis:
UANG SEBAGAI PERANTARA TUKAR MENUKAR
Dengan adanya uang, kegiatan tukar menukar akan jauh lebih mudah
barter.
UANG SEBAGAI SATUAN NILAI
dari kesanggupannya untuk bertindak sebagai satuan nilai. Yang dimaksudkan
dengan Satuan Nilai adalah satuan ukuran yang menentukan besarnya nilai dari
berbagai jenis barang.
UANG SEBAGAI ALAT BAYARAN TERTUNDA
membayarkannya pada masa yang akan datang.
UANG SEBAGAI ALAT PENYIMPAN NILAI
Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk
uang lebih menguntungkan dari menyimpannya dalam bentuk barang.
Muhammad Brame Raufi Agean
39
JENIS UANG SEPANJANG SEJARAH
PENGGUNAAN EMAS DAN PERAK SEBAGAI UANG
Ciri‐Ciri Khusus Emas dan Perak
untuk digunakan sebagi uang adalah:
sebagai perhiasan.
ii. Emas maupun perak mempunyai mutu sama.
dibagi‐bagi apabila diperlukan.
iv. Jumlah sangat terbatas dan untuk memperolehnya perlu biaya dan
usaha.
v. Kedua barang itu sangat stabil nilannya kerena mereka tidak berubah
mutuhnya dalam jangka panjang dan tidak mengalami kerusakan.
Kelemahan Penggunaan Emas dan Perak Sebagai Uang.
uraian berikut.
transaksi belum begitu besar nilainya, masalah menyimpan uang belum
timbul karena belum banyak ruangan yang di perlukan.
2. Merupakan benda yang berat Kalau nilai transaksi adalah kecil, maka
jumlah mata uang emas dan perak di gunakan dalam transaksi tersebut
Muhammad Brame Raufi Agean
40
tidak terlalu banyak. Maka berat tersebut belum menimbulkan kesulitan
kepada kedua belah pihak yang melakukan transaksi tersebut.
nilai perdagangan.
PERKEMBANGAN PENGGUNAAN UANG KERTAS DAN UANG BANK
Pada ketika ini emas dan perak tidak lagi digunakan sebagai uang. Di semua
negara uang terutama dibuat dari kertas atau berbentuk tabungan di bank yang
dapat di keluarkan dengan menggunakan cek. Uang yang dibuat dari logam
(bukan emas dan perak) merupakan bagian yagn sangat kecil dalam
keseluruhan jumlah uang dalam perekonomian.
JENIS‐JENIS LEMBAGA KEUANGAN
Yang dimaksudkan dengan lembaga keuangan atau institusi keuangan adalah
disimpankan kepada mereka.
Lembaga keuangan yang lazim terdapat di sesuatu negara dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis:
1. Bank umum atau bank perdagangan. Institusi ini adalah bank yang bukan
dari menciptakan sendiri uang giral.
Muhammad Brame Raufi Agean
41
menginvestasikan uang tersebut.
simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka lama (yaitu
tabungan tersebut.
4. Pasar saham. Suatu lembaga yang fungsi utamanya adalah menjadi pusat
di mana saham perusahaan‐perusahan diperjualbelikan.
dengan menjanjikan akan membuat sejumlah ganti rugi kepada individu,
akan diinvestasikan atau dipinjamkan.
Muhammad Brame Raufi Agean
42
BEBERAPA KEISTIMEWAAN DARI BANK UMUM
Telah dikatakan bahwa bank umum merupakan lembaga keuangan yang paling
penting dan paling berpengaruh dalam ekonomi. Ini disebabkan karena bank
lembaga keuangan lainnya.
Keistimewaan 1: Tabungan Dapat Diambil dengan Cek
menggunakan cek, yaitu tabungan giral.
Keistimewaan 2: Dapat menciptakan “Daya Beli”
Keistimewaan yang keuda dari bank umum bersumber dari kemampuannya
untuk menciptakan daya beli baru atau menghapuskan daya beli yang ada
didalam perekonomian.
Keistimewaan 3: Memberikan Pinjaman Jangka Pendek
Keistimewaan yang ketiga dari bank umum bersumber dari corak kegiatan
memberikan pinjaman jangak pendek.
Muhammad Brame Raufi Agean
43
PERKEMBANGAN BANK SENTRAL
Pada masa ini hampir setiap negara mempunyai Bank Sentral, yaitu Suatu bank
yang diberikan tugas oleh pemerintah untuk mengatur dan mengawasi kegiatan
lembaga‐lembaga keuangan yang terdapat dalam perekonomian.
Berdasarkan kepada fungsi yang harus dilaksanakannya ini bank sentral dapat
pemerintah yang diserahi tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi kestabilan
lembaga keuangan itu akan membatu menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang
stabil.
PERBEDAAN KEGIATAN BANK SENTRAL DAN BANK UMUM
Kalau dibandingkan kegiatan yang dijalankan oleh bank sentral dan bank
umum, maka akan dapat dilihat bahwa di antara kedua‐duanya terdapat
berikut:
bank umum mempunyai jumlah yang lebih banyak.
maju dan negara berkembang bank sentral dimiliki atau dikuasai oleh
pemerintah.
3. Tujuan kegiatan bank sentral dan bank umum berbeda Tujuan dari
bank umum yang terutama adalah berusaha agar kegiatan mereka dapat
para pemiliknya.
Muhammad Brame Raufi Agean
44
logam bank sentral diberikan hak oleh pemerintah untuk mencetak mata
uang, yaitu mengeluarkan uang logam dan uang kertas.
FUNGSI UTAMA BANK SENTRAL
Kalau diperhatikan peranan dan kegiatan yang dijalankan oleh bank sentral di
berbagai negara, maka akan dapat dilihat bahwa pada umumnya bank sentral
ditugaskan oleh pemerintah untuk menjalankan lima kegiatan berikut :
i. Bertindak sebagai bank kepada pemerintah
ii. Bertindak sebagai bank kepada bank‐bank umum
lainnya
iv. Mengawasi keseimbangan kegitan perdagangan luar negeri
melancarkan kegiatan produksi dan perdagangan
Muhammad Brame Raufi Agean
45
KONSEP PENTING
Treasury bill: Pinjaman pemerintah yang akan dibayar kembali didalam jangka
pendek. Treasury bill biasanya berjangka tiga bulan, tetapi ada juga yang
berjangka enam bulan, sembilan bulan atau satu tahun. Treasury bill tersebut
kepada bank sentral.
(A) mempunyai satu barang dan ingin di tukarkan kepada pihak lain (B) dan
dikehendaki A dan memerlukan barang yang dimiliki A.
yang perlu disediakan oleh bank tersebut.
Deposito berjangka: Tabungan dalam bank perdagangan atau intansi keungan
lainnya yang hanya dapat di ambil pemiliknya apabila tempo penyimpanan
berakhir.
oleh uang dalam melancarkan dan mempertinggi efisiensi kegiatan ekonomi.
Muhammad Brame Raufi Agean
46
Kekayaan mudah tunai: Dinamakan juga sebagai uang kuasi atau separuh
tabungan giral dan surat pinjaman pemerintah yang dapat dengan mudah
ditukar menjadi uang tanpa mengalami kerugian.
Nilai Uang: Kemampuan dari seunit untuk memperoleh barang dan jasa. Nilai
uang akan merosot apabila harga meningkat oleh karena jumlah barang yang
dapat dibelinya semakin sedikit.
Penawaran uang: Jumlah uang yang terdapat dalam perekonomian dan terdiri
dari uang dalam peredaran dan tabunga giral dan disingkat sebagai M1. dalam
arti yang luas penawaran uang M2 meliputi pula deposito berjangka dan
depositi tabungan.
uang tunai yang dilakukan oleh nasabah‐nasabah ke dalam sistem bank atau
sebagai akibat kegiatan memberikan pinjaman.
Tabungan giral: Tabungan dalam bank perdangan yang dapat diambil oleh
pemiliknya dengan menggunakan cek.
keuangan lain yang dapat diambil melalui ATM atau hadir sendiri di institusi
keuangan yang menyimpan uang tersebut.
Muhammad Brame Raufi Agean
47
Sistem bank: Kumpulan institusi keuangan yang terdiri dari bank perdagangan
dalam seluruh perekonomian dan bank sentral. Dalam pengertian yang lebih
dalam perekonomian.
Sitem barter: Sistem pertukaran yang berlaku dalam masyarakat di mana uang
tidak digunakan dalam pertukaran, dan oleh karenannya barang yang dijual
harus ditukar dengan barang lain yang sama nilainya.
Uang: Suatu benda diterima oleh masyarakat sebagai alat untuk menentukan
nilai suatu barang dan sebagai alat perantaraan dalam tukar menukar barang.
Uang dalam edaran: Jumlah uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan
oleh bank sentral dan berada dalam masyarakat (perekonomian).
Muhammad Brame Raufi Agean
48
BAB 9
Penawaran Uang dan Kegiatan Ekonomi Negara
Semenjak beberapa abad yang lalu ahli‐ahli ekonomi menganalisis efek
dari perubahan penawaran uang ke atas tingkat harga dan kegiatan ekonomi
negara. Analisis‐analisis yang menjelaskan tentang perubahan di antara
penawaran uang denga tingkat harga dan kegiatan ekonomi negara dinamakan
teori keuangan.
Akan tetapi semenjak masa Keynes, analisis mengenai uang meliputi pula
analisis mengenai efek perubahan penawaran uang ke atas pendapatan nasional
dan kesempatan kerja. Pandangan‐pandangan tersebut akan diuraikan dalam
bab ini. Di samping itu satu hal penting lain yang akan diuraikan dalam bab ini
adalah mengenai kebijakan pemerintah untuk mengendalikan penawaran uang.
Dengan demikian pada hakikatnya bab ini akan membicarakan dua hal berikut:
i. Teori‐teori keuangan yang utama yaitu: teori kuantitas, teori sisa tunai
yang dikemukakan ahli ekonomi Klasik dan teori keuangan Keynes.
ii. Kebijakan moneter, yaitu: langkah‐langkah pemerintah (melalui bank
sentral) untuk mengendalikan kegiatan ekonomi negara dan harga‐
harga dengan cara mengendalikan perubahan‐perubahan dalam
penawaran uang dan tingkat bunga.
Muhammad Brame Raufi Agean
49
PENAWARAN UANG DAN HARGA:
PANDANGAN KLASIK
Ahli‐ahli ekonomi sebelum Keynes, terutama ahli‐ahli ekonomi Klasik,
menumpuhkan analisis mereka kepada efek dari perubahan‐perubahan
penawaran uang ke atas tingkat harga. Teori keuangan ini boleh dibedakan
dalam dua bentuk: yaitu teori kuantitas (quantity theory of money) dan teori
sisa tunai (cash balance theory). Dalam uraian yang akan dibuat, dengan nyata
akan dapat dilihat bahwa kedua‐dua teori tersebut mempunyai bentuk yang
berbeda. Akan tetapi pandangan pokok teori tersebut adalah sama, yaitu:
perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama
persentasinya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan
menaikan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang
akan menurunkan harga juga pada tingkat yang sama. Pertambahan
penawaran uang sebanyak 5 persen akan menaikan harga pada tingkat 5 persen
juga. Apabila tidak tersapat perubahan dalam penawaran uang, harga juga
tidak berubah.
PERSAMAAN PERTUKARAN
Teori kuantitas uang biasanya diterangkan dengan menggunakan persamaan
pertukaran.
MV = PT
Ket:
M : penawaran uang
V : laju perderan uang
P : tingkat harga
T : jumlah barang‐barang dan jasa yang diperjualbelikan dalam
perekonomian.
Di dalam persamaan tersebut M diartikan sebagai penawaran uang
dalam pengertian sempit (M1). Ini berarti M sama dengan mata uang dalam
edaran tambahan uang bank atau uang giral. Besarnya V ditentukan oleh
keseringan uang yang tersedia berpindah tangan dalam masyarakat dalam suatu
tahun tertentu. Apabila penawaran uang digunakan sebanyak lima kali untuk
transaksi dalam setahun maka nilai V dalah lima (5). P memberikan gambaran
tentang indeks haraga atau tingkat harga umum dalam ekonomi tersebut. Oleh
karena itu dalam persamaan yang sederhana di atas yang dperhatikan hanyalah
perubahan dalam indeks harga. Perubahan ini menggambarkan perubahan
rata‐rata tingkat harga dalam perekonomian
Muhammad Brame Raufi Agean
50
Jumlah barang dalam ekonomi, yaitu T, mempunyai arti berikut:
i. ia adalah nilai fisikal dan bukan nilai uang, dan
ii. ia meliputi barang‐barang jadi maupun barang setengah jadi
Oleh karena itu PT tidak sama nilainya dengan pendapatan nasional.
Teori kuantitas uang ada kalanya dinyatakan dengan menggunakan persamaan
berikut:
MVy = Y
Ket:
M : penawaran uang
Vy : laju peredaran uang yang dibelanjakan untuk membeli barang‐barang jadi
saja
Y : pendapatan nasional
Nilai Y : sama dengan tingkat harga dikalikan jumlah barang‐barang jadi yang
diperjualbelikan (Y < PT ) sebagai keandaan ini maka Vy < V
TEORI KUANTITAS UANG (quantity theory of money)
Pandangan dari teori kuantitas uang dapat diringkas sebagai berikut:
perubahan dalam penawaran uanga akan menimbulkanperubahan yang sama
tingkatnya ke atas harga‐harga, dan perubahan kedua variable tersebut
adalah ke arah yang sama.
Asumsi dan Pandangan Teori Kuantitas
Teori kuantitas uang dikemukakan oleh Irving Fisher, seorang ahli ekonomi
Amerika yang tergolong dalam golongan ahli‐ahli ekonomi Klasik. Pandangan
teori kuantitas didasarkan kepada dua asumsi berikut:
1.Laju peredaran uang, atau V, adalah tetap Menurut ahli ekonomi Klasik
kelajuan perederan uang tergantung kepada beberapa faktor teknikal
seperti sistem pembayaran gaji, ciri‐ciri kegiatan perdagangan, efesiensi
sistem pengagkutan dan kepadatan penduduk. Faktor‐faktor ini tidak
mengalami perubahan dalam jangka pendek, dan oleh karena itu cara‐
cara masyarakat untuk menggunakan uang dan berbelanja tidak
berubah.
2. Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalan ekonimi Oleh karena itu
jumlah barang‐barang adalah tetap dan tidak dapat ditambah. Di
samping itu penawaran tidak akan pernah kurang dari produksi barang
pada kesempatan kerja penuh oleh karena, sesuai dengan Rumusan Say,
setiap barang yang dikelurkan akan dibeli masyarakat (Supply creates its
Muhammad Brame Raufi Agean
51
own demand). Maka untuk memaksimumkan untung mereka akan selalu
memproduksikan barang pada tingkat kesempatan kerja penuh. Ini
berarti T adalah tetap jumlahnya, ia tidak bertambah maupun berkurang.
Sebagai implikasi dari kedua asumsi di atas maka menurut persamaan
MV = PT, apabila M berubah maka ia hanya akan mengubah nilai P pada
tingkat yang sama dengan perubahan M.
Contoh Angka
Dik : Dalam suatu perekonomian T = 500, penawaran uang 200 dan laju
peredearan uang adalah 5
Dit : Hitunglah tingkat harga berdasarkan teori kuantitas
Jab : MV = PT
200 x 5 = 500P
1000 = 500P
P = 2
TEORI SISA TUNAI (cash balance theory)
Beberapa tahun sebelum Irving Fisher mengembangkan teori kuantitas,
seorang ahli ekonomi Ingris, Yaitu Alfred Marshall dari Cambridge,
mengembangkan teori sisa tunai. Teori ini juga menerangkan sifat hubungan di
antara penawaran uang dan tingkat harga. Teori ini juga berpendapatan bahwa
perubahan dalan penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga‐harga
yang sama tingkatnya. Teori sisa tunai diterangkan dengan menggunakan
persamaan berikut:
M = kPT
Ket:
M : penawaran uang
V : laju perderan uang
P : tingkat harga
T : jumlah barang‐barang dan jasa yang diperjualbelikan dalam
perekonomian.
k : bagian dari pendapatan masyarakat yang tetap dipegang mereka dalam
bentuk tunai.
Sekitar 20 persen dari pendapatan akan dipegang masyarakat dalam bentuk
tunai, maka k = 1/5. Dalam teori sisa tunai, m = kPT atau M/k = PT. Sedangkan
persamaan teori kuantitas, M/k = MV, atau k =1/V.
Muhammad Brame Raufi Agean
52
KRITIK‐KRITIK KE ATAS TEORI KUANTITAS UANG
Ahli‐ahli ekonomi modern yang menyokong teori kuantitas uang dikenal
sebagai golongan Monetaris. Mereka berpendapat bahwa pemerintah perlu
mengatur penawaran uang agar inflasi dapat dihindari dan perekonomian
dapat berkembang dengan teguh. Berdasarkan kepada keyakinan ini golongan
Monetaris berpandapat bahwa kebijakan moneter adalah alat yang paling
efektif untuk mengedalikan kegiatan ekonomi.
Segolongan ahli‐ahli ekonomi lainnya, yang dinamakan Keynesian,
karena memberi sokongan kepada pandanga Keynes, Mempunyai pandanga
yang berbeda. Mereka melihat bahwa teori kuantitas mengadung beberapa
kelemahan dan tidak dapat memberikan penjelasan yang baik mengenai sifat‐
sifat perhubungan di antara penawaran uang dan tingkat harga dan kegiatan
ekonomi negara. Kritik‐kritik utama yang dikemukakan ke atas teori kuantitas
diterangkan di bawah ini.
1. Pemisalan bahwa T adalah tetap kurang tepat Asumsi ini erat
hubungannya dengan keyakinan bahwa perekonomian selalu mencapai
tingkat kesempatan kerja penuh. Oleh karena ahali‐ahli ekonimi Klasik
berpendapatan kesempatan kerja penuh selalu tercapai maka seterusnya
mereka berpendapatan bahwa jumlah barang‐barang dalam perekonomian
tak dapat ditambah, maka T tetap.
Golongan Keynesian berpendapat bahwa kesempatan kerja penuh tidak
selalu dicapai; yang banyak berlaku adalah kegiatan ekonomi yang tidak
menggunakan faktor‐faktor produksi secara sepenuhnya dan menyebabkan
pengaguran. Oleh karena itu jumlah barang‐barang (T) masih boleh di
tambah.
2. Laju peredaran uang tidak selalu tetap dalam jangka pendek dan jangka
panjang Di samping faktor‐faktor yang disebut oleh ahli‐ahli ekonomi
Klasik, banyak lagi faktor‐faktor lain yang mempengaruhi kelajuan
peredaran uang. Pengangguran yang tinggi mengurangi pengeluran
masyarakat, dan ini mengurangi laju peredaran uang. Inflasi menyebabkan
orang lebih suka berbelanja sekarang dari di masa akan datang; maka
peredaran uang bertambah cepat. Dalam jangka panjang, kemajuan dan
perkembangan institusi keuangan mengurangi sisa tunai dan ini
mempercepat laju peredaran uang. Dengan demikian terdapat faktor‐faktor
penting dalam jangka pendek dan jangka panjang yang akan mempengaruhi
dan boleh mengubah laju peredaran uang.
Muhammad Brame Raufi Agean
53
3. Perhubungan di antara penawaran uang dan harga adalah lebih rumit dari
yang diterangkan oleh teori kuantitas Apabila ekonomi menghadapi
masalah pengangguran, persamaan MV = PT tidak dapat digunakan untuk
menerangkan bagaimana perubahan penawaran uang akan mempengaruhi
harga dan jumlah produksi barang dan jasa. Adakah harga tetap dan jumlah
produksi bertambah mengikuti pertambahan penawaran uang? Adakah P
dan T akan berbambah? Atau adakah T tetap tidak berubah dan P
bertambah? Jawaban manakah dari ketiga pertanyaan ini adalah jawaban
yang sebenarnya, tidak di terangkan oleh teori kuantitas.
4. Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk
melicinkan kegiatan tukar‐menukar dan transaksi dengan menggunakan
uang. Dalam persamaan MV = PT, masyarakat dianggap meminta uang
untuk tujuan membiayai transaksi saja Berdasarkan persamaan MV = PT,
harga‐harga akan tetap stabil apabila kenaikan T sebanyak 5 persen diikuti
oleh pertambahan M sebanyak 5 persen juga. Ini menunjukkan persamaan
MV = PT menganggap bahwa uang hanya digunakan untuk tujuan transaksi
jual beli barang. Dalam teori Keynes uang digunakan juga untuk tujuan
berjaga‐jaga dan spekulasi.
5. Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang ke atas
suku bunga Dalam teori kuantitas tidak diperhatikan efek perubahan dari
penawaran uang ke atas suku bunga. Ini desebabkan karena dalam teori
Klasik, suku bunga ditentukan oleh penawaran tabungan dan permintaan
tabungan untuk investasi. Oleh sebab itu mereka berpendapat bahwa
penawaran uang tidak mempengaruhi suku bunga. Pandangan golongan
Keynesia adalah berbeda. Menurut golongan Keynesia penawaran uang
mempengaruhi suku bunga.
Muhammad Brame Raufi Agean
54
TEORI KEUANGAN KEYNES
Teori keuangan Keynes terutama menerangkan tiga hal, yaitu:
i. Tujuan‐tujuan masyarakat untuk meminta (menggunakan) uang,
ii. Faktor‐faktor yang menentukan tingkat bunga.
iii. Efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara.
Dalam hal (iii) Keynes juga menjelaskan masalah yang akan dihadapi
apabila dalam perekonomian wujud keadaan yang dinamakan perangkat
kecairan. Hal (i) dan (ii) akan diterangkan dalam bagian ini, sedangkan hal (ii)
diterangkan dalam bagian berikut.
TUJUAN‐TUJUAN MEMEGANG UANG
Di dalam analisis Keynes masyarakat meminta (memegang) uang untuk tiga
tujuan: untuk transaksi, untuk berjaga‐jaga dan untuk spekulasi.
Permintaan Uang untuk Transaksi
Memegang uang untuk membayar transaksi merupakan tujuan memegang
uang yang paling penting. Di dalam perekonomian modern di mana tingkat
spesialisasinya tinggi, uang sangat penting peranannya untuk melancarkan
kegiatan ekonomi dan trnsaksi jual beli.
Permintaan Uang untuk Berjaga‐Jaga
Di Samping untuk membiayai transaksi, uang diminta pula oleh msyarakat
untuk menghadapi keadaan kesusahan atau masalah penting lain di masa
depan. Masa depan adalah keadaan yang tidak boleh diramalkan.
Permintaan Uang untuk Spekulasi
Dalam ekonomi modern, di mana institusi keuangna sudah berkembang,
masyarakat menggunakan pula uangnya untuk tujuan spekulasi, yaitu
disimpan atau digunakan untuk membeli surat‐surat berharga – seperti obligasi
pemerintah, saham perusahaan dan ”treasury bill”. (surat perbendaharaan
negara surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk memperoleh
dana jangka pendek dengan menjualnya di bawah harga nominal.)
Muhammad Brame Raufi Agean
55
PERMINTAAN UANG DLAM GRAFIK
Yang diartikan dengan permintaan uang adalah jumlah uang yang dimintak oleh
masyarakat untuk ketiga‐tiga tujuan meminta uang, yaitu tujuan transaksi, tujuan
berjaga‐jaga dan tujuan spekulasi.
Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga‐jaga ditentukan oleh
pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak
uang diperlukan untuk tujuan transaksi dan berjaga‐jaga. Sedangkan
permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh suku bunga. Apabila
suku bunga tinggi, permintaan uang untuk spekulasi adalah rendah oleh karena
uang digunakan untuk membeli surat‐surat berharga. Sebaliknya apabila tingkat
bunga rendah, maka permintaan uang untuk spekulasi tinggi oleh karena
masyarakat tidak bersedia melakukan pembelian surat‐surat berharga dan akan
memegang uang.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG, DAN SUKU BUNGA
Dalam teori Keynes suku bunga di tentukan oleh permintaan dan penawaran
uang
Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu
kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang
pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersbut disebut
ʺpokok utangʺ (principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan
sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu disebut ʺsuku bungaʺ
KESIMPULAN: PERANAN UANGA DALAM PEREKONOMIAN
Dengan menggunakan analisis AD‐AS sekarang dapatlah dibuat penilaian
mengenai peranan uang dalam kegiatan ekonomi suatu negara. Dalam bab ini
menerangkan tentang pandangan golongan Klasik (teori Kuantitas) dan
pandangan golongan Keynesian (analisis mekanisme transmisi).
Setelah kedua pandangan tersebut dikemukan, Milton Friedman –
pelopor golongan Monetaris, mengemukakan pandangan baru yang pada
dasarnya menyempurnakan pandangan teori kuantitas, tetapi pada waktu yang
sama mempertimbangan pandangan Keynes.
Teori Friedman berpendapat bahwa pertambahan penawaran uang dapat
menimbulkan kenaikan harga maupun kenaikan pendapatan nasional riil.
Melalui analisis AD‐AS seterusnya dapat dibuktikan bahwa pandangan
golongan Klasik dan Keynes tidak sepenuhnya benar. Pandangan Klasik kurang
tepat karena (i) kesempatan kerja penuh tidak selalu tercapai oleh sebab itu T
dapat berubah, dan (ii) kenaikan haraga yang mungkin berlaku tidaklah sebesar
seperti yang diramalkan oleh teori kuantitas, yaitu kenaikan harga adalah sama
Muhammad Brame Raufi Agean
56
Muhammad Brame Raufi Agean
57
Mengubah Suku Bunga dan Suku Diskonto
Dalam menjalankan tugasnya untuk mengawasi kegiatan bank‐bank
perdaganan, bank senteral harus memastikan agar masyarakat tidak kehilangan
kepercayaan kepada sistem bank. Salah satu cara untuk mewujudkan hal ini
adalah dengan berusaha agar bank‐bank perdagangan selalu sanggup
membayar semua cek yang dikeluarkan oleh nasabah‐nasabahnya.
Untuk mencapai tujuan ini ada dua langkah yang dapat dilakukan oleh bank
sentral. Yang pertama adalah dengan membuat pengarahan‐pengarahan atau
peraturan‐peraturan tentang corak dan jenis investasi yang dapat dilakukan
oleh bank‐bank perdagangan. Dan yang kedua adalah dengan memberikan
pinjaman kepada bank‐bank yang menghadapi masalah dalam cadangannya,
yaitu cadangannya dalah kurang dari cadangan minimum yang ditetapkan oleh
peraturan.
Mengubah Tingkat Cadangan Minimum
Kesuksesan kedua jenis kebijakan moneter yang baru di bicarakan di atas
sangat tergantung kepada apakah kebanyakan bank perdagangan mempunyai
kelebihan cadangan atau tidak. Apabila kelebihan cadangan terdapat dalam
kebanyakan bank perdagangan, kedua‐dua tindakan di atas tidak dapat
digunakan untuk membuat perubahan‐perubahan dalam penawaran uang.
KEBIJAKAN MONETER KUALITATIF
Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif biasanya dibedakan dalam dua jeni,
yaitu:
i. Pengawalan pinjaman secara terpilih. Kebijakan ini dilakukan
dengna menentukan jenis‐jenis pinjaman mana yang harus
dikurangi atau digagalkan.
ii. Pembujukan moral. Dalam melaksanakan kebijakan ini bank
sentral mengadakan pertemuan langsung dengan bank‐bank
perdgangan untuk memintak mereka melakukan langkah‐langkah
tertentu.
Muhammad Brame Raufi Agean
58
Pengawasan Pinjaman Secara Terpilih
Tujuan utama dari melaksanakan pengawasan pinjaman secara terpilih adalah
untuk memastikan bahwa bank‐bank perdagangan memberikan pinjaman‐
pinjaman dan melakukan investasi‐investasi yang sesuai dengan yang diingini
oleh pemerintah.
Beberapa contoh langkah‐langkah bank sentral untuk mengendalikan pinjaman
bank‐bank perdagangan adalah:
i. Mengarahkan supaya bank‐bank perdagangan memberikan pinjaman
kepada pembelia‐pembeli rumah biaya murah dengan tingkat bunga
yang rendah.
ii. Menggalakkan pemberian pinjaman kepada pedang‐pedangan kecil.
iii. Memberikan syarat yang lebih ringan untuk pinjaman kepda
pedagang kecil dan industri rumah tangga.
Kebijakan pinjaman secara terpilih dapat pula dilakukan ke atas:
i. Pinjaman bank perdaganan kepada para konsumen
ii. Pinjaman untuk membeli saham‐saham di pasar modal.
Muhammad Brame Raufi Agean
59
KONSEP PENTING
Cadangan minimum: Sejumlah dana yang perlu disimpan oleh bank‐bank
umum di dalam banknya sendiri, di bank sentral dan di bank lain yang
jumlahnya harus tidak kurang dari jumlah yang ditetapkan oleh bank sentral.
Jumlah dana minimum yang diperlukan dinyatakan sebagai persentasi dari
simpanan giral.
Kebijakan moneter kuantitatif: Kebijakan moneter yang dijalankan oleh bank
sentral, yang bertujuan untuk mempengaruhi penawaran uang atau suku bunga
dan perubahan tersebut diharapkan dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi.
Kebijakan moneter kualitatif: Kebijakan yang dijalankan oleh bank sentral,
yang bertujuan mempengaruhi kegiatan dalam sektor‐sektor tertentu dan
dilakukan melalui peraturan atau melalui perbincangan langsung dengan
institusi‐institusi keuangan.
Laju peredaran uang: Kekerapan uang bertukar tangan dalam suatu tahun
tertentu. Apabila secara rata‐rata penawaran uang digunakan untuk transaksi
sebanyak 4 kali dalam setahun maka laju peredaran uanga dalah 4.
Mekanisme transmisi: Suatu proses yang menggambarkan bagaimana
perubahan dalam penawaran uang pada akhirnya akan mempengaruhi
kegaitan ekonomi dan pendapatan nasional. Proses tersebut menggambarkan
peristiwa berikut:
(i) perubahan penawaran uang akam mengubah suku bunga
(ii) perubahan suku bunga akan mengubah investasi dan
pengeluaran agregat
(iii) perubahan pengeluaran agregat akan mempengaruhi kegiatan
ekonomi dan pendapatan nasional.
Operasi pasar terbuka: Salah satu alat dalam menjalankan kebijakan moneter
kuantitatif, yang bertujuan untuk mempengaruhi penawaran uang dengan cara
bak sentral melakukan penjualan atau pembelian surat jaminan di daln pasaran
uang atau pasaran modal. Untuk menggalakkan pertambahan penawaran uang
bank sentral memberikan surat berharga. Apbila yang ingin dicapai adalah
pengurangan penawaran uang, bank sentral akan menjual surat berharga.
Muhammad Brame Raufi Agean
60
Penawaran Uang: Jumlah uang yang ada dalam ekonomi – yang meliputi uang
kertas, uang logam dan tabungan giral pada suatu masa tertentu. Definisi ini
dinamakan MI. Penawaran uang M2 meliputi M1 tambahan tabungan dan
deposito berjangka di bank perdagangan.
Perangkat kecairan: Suatu keadaan di sektor keuangan di mana permintaan
uang telah menjdi elastis sempurna pada suku bunga yang sangat rendah
sehingga pertambahan dalam penawaran uang tidak akan mewujudkan lagi
pengurangan dalam suku bunga.
Permintaan uang: Jumlah uang yang diperlukan masyarakat dalam suatu
waktu tertentu. Jumlah uang yang diperlukan ini ditentukan oleh tiga faktor
berikut: jumlah yang diperlukan untuk transaksi, jumlah yang diperlukan
untuk berjaga‐jaga dan jurnal yang diperlukan untuk spekulasi.
Persamaan pertukaran: Suatu persamaan matematika yang menggambarkan
bahwa nilai transaksi dalam perdagangan yang dibayar dengan uang adalah
sama dengan nilai barang dan jasa yang dibayar oleh uang tersebut. Persamaan
pertukaran adalah MV = PT.MV menggambarkan jumlah uang yang
dibelanjakan, sedangkan PT menunjukkan jumlah barang yang
diperjualbelikan.
Pengawasan kredit terpilih: Salah satu alat yang digunakan untuk menjalankan
kebijakan moneter kualitatif – yaitu bank sentral akam membuat peraturan atau
arahan pengawasan kredit kepada kegiatan‐kegiatan tertentu (seperti kredit
untuk pembelian saham atau kredit untuk pembangunan perumahan atau
untuk pembianaan).
Pujukan moral: Salah satu alat yang digunakan untuk menjalankan kebijakan
moneter kualitatif dengan cara bank sentral bertemu dengan direktur atau
pegawai tinggi institusi keuangan, terutama bank perdagangan (bank umum),
dan meminta atau membujuk institusi keuangan tersebut untuk menjalankan
tindakan‐tindakan tertentu untuk membantu mengatasi masalah yang sedang
dihadapi dalam perekonomian.
Suku bank (suku diskonto): Slah satu alat dalam menjalankan kebijakan
moneter kuantitatif, yaitu dengan cara mengubah suku bunga yang ditetapkan
oleh bank sentral apabila bank umum meminjam atau mendiskontokan surat
berharga ke bank sentral.
Muhammad Brame Raufi Agean
61
Teori sisa tunai: Teori keuangan yang dikemukakan oleh ahli ekonomi dari
Cambridge (yaitu oleh Marshall) yang pada hakikatnya berkeyakinan bahwa
pertambahan penurunan uang akan menaikkan harga‐harga yang sama
tingkatnya dengan kenaikan penawaran uang. Teori sisa tunai diterangkan
dengan menggunakan persamaan: M = kPT.
Teori keuangan: Pandangan ahli‐ahli ekonomi terkemuka yang menerangkan
hubungan di antara penawaran uang dengan harga dan pendapatan nasional
dan pandangan‐pandangan lain mengenai suku bunga, sistem keuangan dan
institusi keungan.
Teori Keuangan Keynes: Pandangan Keynes mengenai:
(i) permintaan dan penawaran uanga
(ii) penentuan suku bunga
(iii) peranan uang dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi menurut
Keynes, Pertama, ada tiga tujuan untuk meminta uang – yaitu untuk
transksi, berjaga‐jaga dan spekulasi; kedua, suku bunga ditentukan
oleh penawaran dan permintaan uang; dan ketiga, melalui
”mekanisme transmisi” uang dapat mempengaruhi pendapatan
nasional dan kesempatan kerja.
Teori kuantitas: Teori keuangan yang dikemukakan oleh Irving Fisher
(termasuk golongan Klasik) dengan menggunakan persamaan MV = PT.
Pandangan teori kuantitas adalah sama dengan teori sisa tunai, yaitu
pertambahan penawaran uang akan menyebabkan kenaikan harga yang sama
tingkatannya dengan tingakt pertambahan pwnawaran uang.
Muhammad Brame Raufi Agean
62
BAB 10
Pengangguran, Inflasi dan Kebijakan Pemerintah
Pengangguran dan inflasi adalah dua masalah ekonomi utama yang
dihadapi setiap masyarakat. Kedua‐dua masalah ekonomi itu dapat
mewujudkan beberapa efek buruk yang bersifat ekonomi, politik dan sosial.
MASALAH PENGANAGGURAN
Dalam membedakan jenis‐jenis pengangguran, terdapat dua cara untuk
menggolongkannnya, yaitu:
i. Berdasarkan kepada sumber/penyebab yang mewujudkan
pengangguran tersebut
ii. Berdasarkan kepada ciri pengangguran yang wujud.
JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBABNYA
Berdasarkan penggolongan ini penganggguran dapat dibedakan kepada jenis
pengangguran berikut:
Pengangguran Normal atau Friksional
Apabila dalam suatu ekonomi terdapat pengangguran sebanyak dua atau tiga
persen dari jumlah tenaga kerja maka ekonomi itu sudah dipandang sebagai
mencapai kesempatan kerja penuh. Pengangguran sebanyak dua atau tiga
persen tersebut dinamakan pengangguran normal atau pengangguran friksional.
Pengangguran Siklikal
Kemerosotan permintaan agregat ini mengakibatkan perusahan‐perusahan
mengurai pekerja atau menutup perusahaannya, maka pengaguran akan
bertambah. Pengangguran yang wujud tersebut dinamakan Pengangguran
Siklikal.
Pengangguran Struktural
Kemerosatan yang ditimbulkan oleh salah satu atau beberapa faktor berikut:
wujudnya barang baru yang lebih baik, kemajuan teknologi mengurangi
permintaan ke atas barang tersebut, biaya pengeluaran sudah sangat tinggi dan
tidak mampu bersaing, dan ekspor produksi industri itu sangat menurun oleh
Muhammad Brame Raufi Agean
63
karena persaingan yang lebih serius dari negara‐negara lain. Kemerosotan itu
akan menyebabkan kegiatan produksi dalam industri tersebut menurun, dan
sebagian pekerja terpakasa diberhentikan dan menjadi pengangguran.
Pengangguran yang wujud digolongkan sebagai pengangguran struktural.
Pengangguran Teknologi
Pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaan mesin dan kemajuan
teknologi lainya dinamakan pengangguran Teknologi.
JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN CIRINYA
Berdasarkan kepada ciri pengangguran yang berlaku, pengangguran dapat pula
digolongkan sebagai berikut:
Pengangguran Terbuka
Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan
yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Sebagai akibatnya dalam
perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak dapat
memperoleh pekerjaan. Efek dari keadaan ini di dalam suatu jangka masa yang
cukup panjang mereka tidak melakukan pekerjaan. Jadi mereka menganggur
secara nyata dan sepenuh waktu.
Pengangguran Tersembuyi
Pengangguran ini terutama wujud di sektor pertanian atau jasa. Setiap kegiatan
memerlukan tenaga keraja, dan jumlah tenaga keraja yang digunakan
tergantung kepada banyak faktor.
Pengangguran Bermusim
Pengangguran ini terutama terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Pada
musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan
mereka terpaksa menganggur. Pada musim kemarau pula para pesawah tidak
dapat mengerjakan tanahnya.
Setengah Menganggur
Di negara‐negara berkembang penghijrahan atau migrasi dari desa ke kota
adalah sangat pesat. Sebagi akibatnya tidak semua orang yang pindah ke kota
dapat memperoleh pekerjaan dengan mudah.
Muhammad Brame Raufi Agean
64
BEBERAPA TUJUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Beberapa Tujuan dari kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah
pengangguran.
Tujuan Bersifat Ekonomi
Tujuan untuk mengatasi pengangguran didasarkan kepada pertimbangan‐
pertimbangan yang bersifat ekonomi. Dalam hal ini ada tiga pertimbangan
utama: untuk menyediakan lowongan pekerjaan baru, untuk meningkatakan
taraf kemakmuran masyarakat dan memperbaiki kesamaan pembagaian
pendapatan.
Menyediakan lowongan pekerjaan Kebijakan pemerintah untuk mengatasi
pengagguran merupakan usaha yang terus‐menerus. Dengan kata lain, ia
merupakan usaha dalan jangka pendek maupun jangka panjang.
Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat Kenaikan kesempatan kerja dan
pengurangan pengganguran sangat berhubungan dengan pendapatan nasional
dan tingkat pendapatan nasional.
Memperbaiki Pembaigan Pendapatan Pengaguran yang semakin tinggi
menimbulkan efek yang buruk kepada kesamarataan pembagian pendapatan.
Semakin banyak pengangguran , semakin banyak golongan tenaga kerja yang
tidak mempunyai pendapatan.
Tujuan Bersifat Sosial dan Politik
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran juga berusaha
untuk mencapai beberpa tujuan yang bersifat sosial dan politik.
Meningkatakan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga Ditinjau dari
segi mikro, tujuan ini merupakan hal yang sangat penting. Apabila kebanyakan
anggota dalam suatu rumah tangga tidak mempunyai pekerjaan, berbagai
masalah akan timbul.
Menghindari masalah kejahatan Di satu pihak pengangguran menyebabkan
para pekerja kehilangan pendapatan. Akan tetapi di lain pihak, ketiadaan
pekerjaan tidak akan mengurangi kebutuhan untuk berbelanja.
Mewujudkan kestabilan politik Kestabilan ekonomi dan pertumbuhan
ekonomi yang diperlukan untuk menaikan taraf kemakmuran masyarakat
memerlukan kestabilan politik.
Muhammad Brame Raufi Agean
65
Mengapakah pengangguran perlu diatasi?
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengaguran didorong oleh tujuan
bersifat ekonomi dan tujuan bersifat sosial dan politik.
Dari segi ekonomi tujuan mengatasi pengangguran adalah:
i. Menyediakan kesempatan kerja
ii. Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat dan memperbaiki
distribusi pendapatan.
Tujuan bersifat sosial adalah:
i. meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga
ii. menghindari masalah kriminal dan mewujudkan kestabilan politik.
Berdasarkan kepada sumber yang menyebabkannya, masalah inflasi dibedakan
kepada tiga bentuk: inflasi tarikan pemerintah, inflasi desakan biaya dan inflasi yang
diimpor, seterusnya berdasarkan kepada kelanjuannya, inflasi dibedakan kepada
inflasi merayap, inflasi moderat, dan inflasi hiperinflasi. Dalam ekonomi tidaklah
mungkin mewujudkan inflasi ”nol persen” yang berkepanjangan. Oleh sebab
itu dalam perekonomian yang sangat stabil sekalipun, inflasi merayap akan
selalu berlaku. Inflasi menimbulkan beberapa efek buruk kepada
perekonomian, yaitu: dapat memperburuk prospek pertumbuhan jangka panjang,
mengurangi pendapatan riil, mengurangi nilai kekayaan berbentuk uang dan
memperburuk distribusi pendapatan.
Bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah inflasi dan
pengangguran adalah sebagai berikut:
(a) Untuk mengatasi pengangguran:
i. Kebijakan fiskal: mengurangi pajak dan menambah pengeluaran
pemerintah
ii. Kebijakan moneter: menambah penawaran uang,
mengurangi/menurunkan suku bunga dan menyediakan kredit khusu
untuk sektor atau kegiatan tertentu.
iii. Kebijakan segi penawaran: mendorong lebih banyak investasi,
mengembangkan infrastruktur, meningkatkan efiseinsi administrasi
pemerintah, memberi subsidi dan mengurangkan pajak perusahaan
dan individu.
(b) Untuk mengatasi inflasi
Muhammad Brame Raufi Agean
66
(b) Untuk mengatasi inflasi
i. Kebijakan fiskal: menambah pajak dan mengurangi pengeluaran
pemerintah
ii. Kebijakan moneter: mengurangi, menaikkan suku bunga dan
membatasi kredit.
iii. Dasar segi penawaran: melakukan langkah‐langka yng dapat
mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti
mengurangi pajak impor dan pajak ke atas bahan mentah, melakukan
penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi dan
menggalakkan perkembangan teknologi.
KONSEP PENTING
Hiperinflasi: Suatu keadaan kenaikan harga‐harga dalam perekonomian yang
tingkatnya adalah sangat tinggi dan mencapai jauh lebih tinggi dari 10 persen
dan seringkali melebihi 100 persen. Kenaikan harga yang lambat dinamakan
inflasi merayap dan apabila lebih cepat sedikit dinamakan inflasi moderat
(sederhana).
Inflasi desakan biaya: Kenaikan harga‐harga yang disebabkan oleh kenaikan
dalam biaya produksi sebagai akibat kenaikan harga bahan mentah atau
kenaikan upah.
Inflasi diimpor: Kenaikan harga‐harga yang disebabkan oleh kenaikan harga‐
harga barang impor yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam
negeri.
Inflasi tarikan permintaan: Kenaikan harga‐harga yang disebabkan oleh
pertambahan pengeluaran yang besar yang tidak dapat dipenuhi oleh
kemampuan memproduksi yang tersedia.
Inflasi tertekan dan inflasi terbuka: Kenaikan harga‐harga yang tidak berjalan
secara sewajarnya oleh karena pemerintah membuat peraturan dan undang‐
undang untuk menyekat kenaikan harga dinamakan inflasi tertekan. Kenaikan
harga‐harga di mana pemerintah tidak campur tangan langsung untuk
mengendalikan harga dinamakan inflasi terbuka.
Muhammad Brame Raufi Agean
67
Muhammad Brame Raufi Agean
68
BAB 11
Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi
Melakukkan perdagangan memberi kepada berbagai negara untuk berkembang
lebih cepat, dan meningkatkan pendapatan kesempatan masyarakat. Melalui
spesialisasi dan perdagangan kesejahteraan masyarakat berbagai negara dapat
ditingkatkan. Sejak beberapa abad yang lalu ahli‐ahli ekomomi telah
menggunakakan berbagai pandangan yang menerangkan tentang berbagai
kebaikan perdagangan.
Empat kebijakan perdagangan yang utama adalah:
(i) dapat memperoleh barang yang tidak dihasilkan di luar negeri
(ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui spesialisasi
(iii) memperluas pasaran barang‐barang domestik
(iv) memperoleh barang modal yang lebih baik, dana modal yang lebih
banyak, dan tenaga kerja serta kepakaran yang lebih baik dari negara
lain.
Keuntungan dari spesialisasi merupakan faktor yang paling utama yang
menerangkan sebabnya berbagai negara melakukan perdagangan. Walaupun
berbagai negara dapat menghasilkan barang yang sama jenisnya, perdagangan
yang menguntungkan semua pihak yang melakukan perdagangan dapat
diwujudkan. Melalui perdagangan kemakmuran dunia dapat ditingkatkan dan
setiap negara menimati barang yang lebih banyak.
Spesialisasi dapat mewujudkan dua bentuk keuntungan dari perdagangan:
multak dan berbanding. Negara memperoleh keuntungan mutlak dalam
perdagangan apabila negara itu dapat menghasilkan sesuatu barang dengan
lebih murah biayanya dari negara‐negara lain. Sesuatu negara dikatakan
menikmati keuntungan berbanding apabila negara itu dapat menikmati harga
pertukaran di antara barang tersebut dengan barang lain, yang lebih murah dari
negara lain, walaupun efisiensi pengeluarannya lebih rendah dari negara lain.
Dalam analisis ekonomi dua cara dapat digunakan untuk menunjukkan
keuntungan dari perdagangan. Cara pertama adalah dengan menggunakan
contoh angka. Dengan cari ini ditunjukkan dua keuntungan dan perdangangan,
yaitu keuntungan multak dan berbanding. Cara kedua adalah dengan
Muhammad Brame Raufi Agean
69
Muhammad Brame Raufi Agean
70
Globalisasi merupakan konsep yang menerangkan:
(i) peningkatan ketergantungan sesuatu negara dangan berbagai negara
lain di dunia
(ii) peningkatan kegiatan perdagangan bebas dan aliran modal yang
lebih bebas.
Faktor‐faktor yang menimbulkan globalisasi adalah:
(i) perkembangan politik dunia
(ii) peningkatan kegiatan perdagangan bebas
(iii) perkembangan investasi portfolio ke berbagai negara
(iv) perkembangan perusahaan multinasional
(v) kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan
Globalisasi dapat menggalakkan pertumbuhan ekonomi melalui efek yang
berikut ini:
(i) spesialisasi dan perdagangan mempertinggi efesinesi penggunaan
faktor‐faktor produksi dunia dan meningkatkan efesinsi kegiatan di
dalam negeri
(ii) melalui impor yang lebih banyak dan kenaikan pendapatan
masyarakat, kemakmuran masyarakat berbagai negara akan
meningkat
(iii) pasar produksi dalam negeri dapat diperluas
(iv) dapat memperoleh barang modal dan teknologo produksi yang lebih
baik.
(v) Dapat memperoleh tambahan dana untuk keperluan mempercepat
pembangunan.
Globalisasi dapat menimbulkan efek buruk sebagai berikut:
(i) Menimbulkan efek buruk kepada pertumbuhan sektor industri
pengolahan
(ii) Memperburuk keadaan neraca pembayaran
(iii) Menimbulkan ketidakstabilan sektor keuangan yang lebih besar
(iv) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang
– yaitu apabila negara yang telah sepenuhnya menjalankan kegiatan
perdagangan bebas tidak mampu bersaing di pasar luar negeri.
Muhammad Brame Raufi Agean
71
KONSEP PENTING
Globalisasi: Peningkatan dalam saling ketergantungan dalam keadaan dan
kegiatan ekonomi di antara berbagai negara di dunia.
Harga Relatif: Harga sesuatu barang yang diproduksi oleh sesuatu negara
dinyatakan dalam unit barang lain (yang juga diproduksi di negara itu), yaitu
diperlukan untuk memperoleh barang yang pertama.
Halangan perdagangan: Berbagai bentuk peraturan yang mengatur
perdagangan diantara satu negara dengan negara lain yang bersifat mengurangi
arus kemasukan barang dari luar negara.
Halangan bukan‐tarif: Hambatan dalam perdagangan luar negeri yang bukan
berbentuk pajak impor atau kuato, tetapi dalam bentuk peratura‐peraturan
yang mengurangi kecenderungan untuk mengimpor.
Investasi portfolio: Investasi dalam bentuk membeli harta‐harta keuangan
seperti saham, dan bon (obligasi). Pada masa ini investasi seperti itu datangnya
bukan dari dana modal dalam negeri saja tetapi juga dari luar negeri.
Investasi asing langsung (atau Foreign Direct Investment: FDI): Investasi ke
sesuatu negara yang berbentuk penumbuhan kegiatan menghasilkan barang
atau jasa dengan menggunakan modal dari luar dan kepakaran asing dan
pemilikan perusahaan tetap berada di tangan pemilik modal. Investasi ini
terutama dilakukan oleh perusahaan multinasional.
Kebijakan diversifikasi: Langkah‐langkah pemerintah untuk memperkukuh
struktur ekonomi dangan cara menggalakkan perkembang berbagai kegiatan
ekonomi di semua sektor produksi terutama di sektor pertanian, pertambangan
dan perindustrian.
Keuntungan berbanding: Keuntungan/laba yang diperoleh dari spesialisasi
dan perdagangan international apabila sesuatu negara melakukan spesialisasi
dalam memproduksi barang yang harga relatifnya lebih murah dari negara lain.
Negari ini belum tentu lebih efesien dari negara lain dalam memproduksi
Muhammad Brame Raufi Agean
72
barang tersebut. Keuntungan yang diperoleh bersumber dari harga relatif yang
lebih murah.
Keuntungan mutlak: Keuntungan/laba yang diperoleh dari spesialisai dan
perdangan luar negeri apabila suatu negara melakukan spesialisasi kepada
memproduksi sesuatu barang yang efisiensi produksinya adlah lebih tinggi dari
di negara lain.
Keuntungan dari perdagangan: Pertambahan konsumsi yang dicapai apabila
perdagangan dilakukan, berbanding dengan konsumsi yang akan dicapai apbila
spesialisasi dan perdagangan tidak dilakukan. Keuntungan perdagangan
meliputi memperoleh barang yang lebih murah atau lebih baik mutunya.
Kuota: Satu bentuk hambatan perdagangan dan proteksi di mana pemerintah
menetapkan jumlah barang yang dapat diimpor dalam suatu periode atau suatu
tahun tertentu.
Kurs pertukaran: Harga barang yang berlaku dalam perdagangan luar negeri,
yang menunjukkan banyaknya unit barang ekspor yang harus dipertukarkan
(dijual) dalam perdangan luar negeri untuk memperoleh sejumlah tertentu
barang diimpor.
Perdagangan bebas: Kegiatan ekspor dan impor di antara berbagai negara yang
dilakukan secara bebas – yaitu tanpa sembarang hambatan perdagangan dalam
melakukan kegiatan tersebut.
Proteksi: Kebijakan perdagangan luar negeri yang dilakukan suatu negara yang
pada dasarnya menghambat kemasukan berbagai jenis barang impor dengan
menggunakan berbagai alat untuk melaksanakan kebijakan perlindungan
(proteksi), seperti pajak impror (tarif), kuota dan hambatan bukan tarif.
Perusahaan multinasional: Perusahaan raksasa, yang melakukan operasi di
berbagai negara di samping operasi di negara asalnya. Perusahaan ini tetap
dimiliki oleh perusahaan di negara asalnya (perusahaan induk).
Spesialisasi: Kegiatan produksi dalam suatu negara, yang tidak menghasilkan
semua barang yang diperlukannya, tetapi membatasi kepada kegiatan
memproduksi dengan hanya menghasilkan barang yang memiliki keuntungan
Muhammad Brame Raufi Agean
73
Muhammad Brame Raufi Agean
74
BAB 12
Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka
NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai
transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di antara suatu negara
dengan negara lain dala suatu tahun tertentu. Suatu neraca pembayaran dapat
dibedakan kepada dua bagia yang utama, yaitu neraca berjalan dan neraca
modal.
NERACA BERJALAN
Neraca berjalan mencatata transaksi‐transaksi berikut:
i. ekspor dan impor barang tampak
Transaksi ini meliputi hasil‐hasil sektor pertanian, barang‐barang produksi
industri, dan barang‐barang yang diproduksi oleh sektor pertambangan dan
berbagai jenis ekspor dan impor barang tampak lainnya.
ii. ekspor dan impor jasa (atau barang tak tampak)
Transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari
barang‐barang tampak yang diekspor atau diimpor, perbelanjaan para
pelancong, dan pendapatan investasi (yang meliputi keuntungan, bunga ke atas
modal yang diinvestasikan, dan dividen).
iii. pembayaran pindahan neto ke luar negeri
Ini meliputi pembayaran pindahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah
maupun pihak swasta. Transaksi ini meliputi pembayaran di mana
penerimanya tidak perlu ”membayar” dalam bentuk uang atau jasa.
Muhammad Brame Raufi Agean
75
NERACA MODAL
Neraca modal meliputi dua golongan transaksi, yaitu aliran modal jangka
panjang dan aliran modal keuangan swasta.
Aliran Modal Jangka Panjang
Ia meliputi dua jenis aliran modal: aliran modal resmi dan investasi langsung
oleh pihak swasta ke negara‐negara lain.
Modal Swasta dan Kesilapan‐Ketinggalan
Dua akaun penting lain dalam neraca pembayaran meliputi akun ”modal swasta”
dan ”kesilapan dan ketinggalan” . yang dimaksudkan dengan ”Modal Swasta”
adalah aliran‐aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan yang
dapat dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta yang asal atau valuta
lainnya. Aliran keuangan ini selalu dinakan juga sebagai ”hot money”
Muhammad Brame Raufi Agean
76
KONSEP PENTING
Cadangan mata uang asing: Simpanan mata uang asing yang dimliki bank
sentral, yang diperoleh dari kelebihan dalam neraca keseluruhan. Cadangan ini
merupakan jumlah lebihan yang terkumpul hingga ke suatu masa tertentu.
Deprisiasi nilai mata uang: Pengurangan nilai mata uang sesuatu negara di
pasaran luar negeri yang disebabkan oleh perubahan permintaan dan
penawaran mata uang dalam pasaran valuta asing. Perubahan tersebut berlaku
otomatis tanpa dilakukan oleh pemerintah. Dalam bahasa inggeris istilahnya
adalah : currency deprtciation. Keadaan ini berlaku dalam sistem kurs pertukaran
berubah bebas. Apabila nilai mata uang domestik meningkat, maka di
namakan: apresiasi nilai atau appreciation of currency.
Devaluasi (menurunya nilai mata uang): Langkah pemerintah untuk
mengurangi nilai mata uang domestik berbanding dengan nilai mata uang
asing. Langkah seperti ini dilakukan untuk memperbaiki neraca pembayaran.
Investasi (penanaman modal) langsung: Investasi dari luar negara untuk
mendirikan industri pengolahan atau kegiatan ekonomi lain dalam suatu
negara.
Investasi portfolio: Investasi dalam bentuk membeli harta keuangan seperti
bond, saham perusahaan dan obligasi pemerintah. Dalam neraca pembayaran
investasi portfolio meliputi investasi asing dalam harta keuangan.
Kebijakan memindahkan perbelanjaan: Langkah‐langkah pemerintah melalui
kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan kebijakan segi penawaran yang
bertujuan mendorong perkembangan ekpor dan mengurangi perbelanjaan
impor.
Kebijakan pengurangan perbelanjaan: Langkah‐langkah pemerintah melalui
kebijakan fiskal dan kebijakan moneter yang bertujuan mengurangi
perbalanjaan agregat, melalui pengurangan C,I dan G. Pengurangan ini dengan
sendirinya akan mengurangi impor.
Kurs pertukaran mata uang asing: Nilai mata uang negara‐negara lain
dinyatakan dalam unit mata uang domestik.
Muhammad Brame Raufi Agean
77
Muhammad Brame Raufi Agean
78
Neraca modal jangka panjang: Salah satu akaun dalam neraca pembayaran,
yang menunjukkan aliran modal ke sektor pemerintah dan aliran modal untuk
investasi korporat – yaitu investasi perusahaan asing.
Neraca akaun berjalan: Perbedaan nilai aliran masuk dengan aliran keluar
yang meliputi tiga akaun berikut: akaun barangan, akaun jasa (termasuk
pendapatan investasi) dan akaun pembayaran pindahan.
Neraca keseluruhan: Defisit atau surplus di antara keuangan yang masuk ke
sebuah negara dengan aliran keuangan yang keluar dari negara tersebut.
Neraca keseluruhan merupakan gabungan di antara neraca berjalan dan neraca
modal.
Neraca pembayaran: Suatu catatan atau data yang menunjukkan berbagai
bentuk aliran masuk dan aliran keluar keuangan yang disebabkan oleh
transaksi dalam neraca berjalan dan neraca modal, yang berlaku dalam suatu
tahun tertentu. Pada umumnya data yang diterbitkan meliputi aliran bersih,
yaitu aliran masuk keuangan dikurangi aliran keluar keuangan.
Neraca perdagangan: Perbedaan di antara nilai ekspor dengan nilai impor
dalam suatu tahun tertentu.
Neraca jasa: Perbedaan di antara nilai ekspor jasa dengan impor jasa dalam satu
tahun tertentu. Dalam neraca jada diliputi nilai transaksi berikut: (i)
pengangkutan dan asuransi, (ii) pelancongan, (iii) transaksi pemerintah, dan (iv)
jasa lain.
Pendapatan investasi: Hasil yang diperoleh investasi asing yang datang di
sesuatu negara. Pendapatan investasi ini terutama dalam bentuk keuangan
yang dikirim ke pusat perusahaan yang berada di negara lain.
Penuruanan nilai (menurunkan nilai) mata uang: (Lihat devalusai.) Kasus ini
berlaku dalam sistem kurs pertukaran tetap. Pada pokoknya ini merupakan
langka pemerintah/bank senteral untuk menurunkan nilai mata uang domestik
(dan berarti menaikan nilai mata uang asing). Apabila nilai mata uang domestik
dinaikan (dalam nilai mata uang asing), langka ini dinamakan revaluasi.
Pindah semasa (pindahan bersih): Aliran ke luar masuk uang dan masuk uang
dari dan ke sesuatu negara yang bukan bersifat melakukan investasi atau
melakukan jual beli barang dan jasa. Aliran keuangan tersebut terutama
berbentuk pemberian.
Muhammad Brame Raufi Agean
79
BAB 13
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah masalah makroekonomi
dalam jangka panjang. Setiap negara mempunyai kesempatan untuk
mewujudkan pertumbuhan ekonomi oleh kerena itu faktor‐faktor produksi
bertambah dari satu periode ke periode lainnya dan oleh karenanya pendapatan
nasional dapat ditingkatkan. Akan tetapi belum tentu perkembangan yang
berlaku dapat mencapai potensi pertumbuhan yang dapat diwujudkan. Apbaila
hal ini berlaku, masalah pengangguran dapat menjadi semakin serius. Keadaan
seperti ini dapat dilihat dalam perekonomian yang selalu mengalami
pertumbuhan yang lambat.
Pertumbuhan ekonomi mempunyai arti yang sedikit berbeda dengan
pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan PDB atau
PNB rill. Sedangkan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi
yang diikuti oleh pertumbuhan dalam aspek lain dalam perekonomian seperti
perkembangan pendidikan, perkembangan kemahiran tenaga kerja, perbaikan
teknologi dan kenaikan dalam taraf kemakmuran masyarakat. Pembangunan
ekonomi hanya berlaku apabila pendapatan per kapital mengalami kenaikan
secara berkepanjagan.
Tingkat pembangunan ekonomi dan tara kemakmuran masyarakat yang
dicapai biasanya diukur oleh data pendaptan per kapita nominal. Pada saat ini,
untuk mengukur taraf kemakmuran masyarakat ditentukan juga per kapita
PPP. Pendapatan per kapita nominal dihitung dengan formula: PDB di bagi
dengan jumlah penduduk dan dinilai dalam dolar US. Sedangkan pendapatan
per kapita PPP disesuikan dengan menggunakan tingkat harga yang berlaku di
Amerika Serikat dalam membandingkan pendapatan per kapital berbagi
negara.
Sejak lama ahli‐ahli ekonomi telah mengalami faktor‐faktor penting yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan kepada pertumbuhan
ekonomi yang berlaku di berbagai negara dapat disimpulkan bahwa faktor
utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan suatu negara
adalah: kekayaan sumber alam dan tanahnya, jumlah dan mutu tenaga kerja,
Muhammad Brame Raufi Agean
80
barang‐barang modal tersedia, tingkat teknologi yang digunakan dalam sistem
sosial dan sikap masyarakat.
Beberapa teori telah dikemukakan yang menerangkan mengenai hubungan di
antara berbagai faktor produksi dengan pertumbuhan ekonomi. Pandangan
teori‐teori tersebut diringkas kan di bawah ini:
i. Teori Klasik: Menekankan tentang pentingnnya faktor‐faktor
produksi dalam menaikan pendapatan nasional dan mewujudkan
pertumbuhan. Akan tetapi yang terutama diperhatikan ahli ekonomi
Klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut mereka tentang kerja
yang berlebihan dakan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
ii. Teori schumpeter: Menekankan tentang peranan usahawan yang
akan melakukan inovasi dan investasi untuk mewujudkan
pertumbuhan ekonomi
iii. Teori Harrod‐Damor: Menunjukkan peranan investasi sebagai faktor
yang menimbulkan pertambahan pengeluran agregat. Teori ini pada
dasarnya menekankan peranan segi permintaan dalam mewujudkan
pertumbuhan.
iv. Teori Neo‐Klasik: Melalui kajian empirikal teori ini menunjukkkan
bahwa perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran
masyarakat merupakan faktor yang terpenting yang mewujudkan
pertumbuhan ekonomi.
Kebanyakan negara berkembang menghadapi banyak masalah dalam
mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonominya. Hambatan‐
hambatan terpenting dalam mempercepat pembangunan ekonomi di negara
berkembang adalah:
i. Kegitan sektor pertanian masih tetap tradisional dan
produktivitasnya sangat rendah.
ii. Kebanyakan negara menghadapi masalah kekurangan dana modal
dan barang modal (peralatan produksi) yang modern
iii. Tenaga terampil, terdidik dan keahlian keusahawan penawarannya
masih jauh di bawah jumlah yang diperlukan.
iv. Perkembangan penduduk sangat pesat.
v. Berbagai masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik sering
dihadapi.
Muhammad Brame Raufi Agean
81
Muhammad Brame Raufi Agean
82
Penduduk optimum: Jumlah penduduk yang paling sesuai bagi suatu negara,
dan ditentukan dari melihat pada jumlah penduduk yang manakah tingkat
pendapatan per kapita mencapai nilai paling tinggi.
Pertumbuhan ekonomi: Tingkat kenaikan PDB atau PNB rill pada suatu tahun
tertentu apabila dibandingkan dengna tahun sebelumnya.
Muhammad Brame Raufi Agean
83
DAFTAR PUSTAKA
Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Muhammad Brame Raufi Agean
84
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
3. Biodata Mahasiswa
N I M : 29.01.207P
Nama Lengkap : Agus Muhardi
Tempat & Tanggal Lahir: Musi Rawas, 29 Agustus 1980
Kec. Lubuklinggau Timur II
Telepon : 0856 647 18 999
II. Pendidikan
a. Formal
1. SD Negeri 4 Curup, lulus tahun 1993.
2. SMP Negeri 4 Curup, lulus tahun 1996.
3. SMK Negeri 1 Curup, lulus tahun 1999.
4. AMIK BSI Tangerang, lulus tahun 2003
b. Tidak Formal
1. Kursus komputer Paket WS/Lotus 123, lulus tahun 1997.
2. Kursus komputer Program dBASE III Plus, lulus tahun 1998.
3. Kursus komputer Pakae Microsoft Office 95, lulus tahun 1998.
Muhammad Brame Raufi Agean
85
1. Dari tahun Januari 2006 – Juni 2006, Staff IT. Di PT. DADA
INDONESIA Sadang.
INFORMATIKA (AMIK – BSI ) Tangerang
INDONESIA Tangerang.
4. Dari tahun 1998 ‐ 1999, Asisten Instruktur. Pusat Pendidikan Komputer
Citra Info Komputer (C I K O ) Curup.
Lubuklinggau, November 2009
Saya yang bersangkutan
Agus Muhardi
Muhammad Brame Raufi Agean