Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
NATALINE
NIM. 3351402527
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs.Sukirman.M.Si Dra.Margunani.MP
NIP. 131967646 NIP. 131570076
Mengetahui,
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Hari : Senin
Penguji Skripsi
Drs. Asrori. MS
NIP.131570078
Anggota I Anggota II
Drs.Sukirman.M.Si Dra.Margunani.MP
NIP. 131967646 NIP. 131570076
Mengetahui,
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
Nataline
NIM. 3351402527
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
PERSEMBAHAN
dan menyemangatiku.
4. Almamaterku
v
PRAKATA
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul:
selesaikan.
petunjuk dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
Semarang.
memberikan pengarahan dalam penelitian dan penulisan skripsi ini dan telah
dengan baik.
vi
5. Seluruh pimpinan dan auditor-auditor pada KAP di kota Semarang, yang
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
Sebagai akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi
Semarang, 2007
Penulis
vii
SARI
viii
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas audit para auditor
di KAP Kota Semarang tergolong baik. Kualitas tersebut dipengaruhi oleh batasan
waktu audit, pengetahuan di bidang akuntansi dan auditing, pemberian bonus,
serta pengalaman kerja. Kepada pemimpin KAP agar melakukan perjanjian
dengan klien untuk memberikan senggang waktu yang lebih longgar agar
diperoleh hasil audit dengan kualitas baik. Peningkatan bonus perlu dilakukan,
terutama bagi auditor yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik,
sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas audit.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
PRAKATA....................................................................................................... vi
SARI................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN
x
2.5 Pengalaman .................................................................................... 35
2.10 Hipotesis................................................................................... 44
3.3 Sampel............................................................................................ 45
xi
4.2.3 Deskripsi Variabel Penelitian................................................ 69
4.3 Pembahasan.................................................................................... 83
BAB V. PENUTUP
5.2 Saran............................................................................................... 90
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiii
Tabel 20. Gambaran Tentang Pengalaman ................................................ 74
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
SURAT REKOMENDASI
Yang bertanda tangan di bawah ini, dosen pembimbing skripsi dari mahasiswa :
Nama : Nataline
NIM : 3351402527
Jurusan/Prodi : Akuntansi / Akuntansi S1
Judul Skripsi : Pegaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi
dan Auditing, Bonus serta Pengalaman Terhadap Kualitas
Audit pada Kantor Akuntan Pulik di Semarang.
Menerangkan bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah menyelesaikan
bimbingan skripsi dan siap untuk diajukan pada sidang skripsi. Demikian surat
rekomendasi ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 2007
Drs.Sukirman.M.Si Dra.Margunani.MP
NIP. 131967646 NIP. 131570076
Mengetahui,
Drs. Sukirman,M.Si
NIP. 131967646
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
dapat semakin dipercaya oleh masyarakat luas. Jika kualitas kerja terus
1
2
informasi keuangan.
batasan waktu audit. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Samekto, Agus
banyak transaksi yang dapat dites oleh auditor. Penelitian lain dilakukan
oleh Kelley dan Margheim dalam (Cohn 2001) yang menyebutkan bahwa
ketika auditor menetapkan alokasi waktu audit yang sangat ketat, akan
3
penjelasan klien secara lemah dan mengurangi pekerjaan pada salah satu
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
(2002:173) bonus diartikan sebagai pembayaran secara satu kali yang tidak
menjadi bagian dari gaji pokok karyawan. Menurut Mathis, Robert L dan
sertifikasi profesional.
4
Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Akuntan Pulik yang ada di Semarang. Ada satu atau dua KAP di
kurang memuaskan.
mencari tau kesalahan yang ada. Tidak mengetahui metode apa yang
bahwa itu setimpal dengan hasil kerja mereka selama ini. Tak jarang
dari lima tahun. Seharusnya dengan pengalaman yang lebih dari lima
salah satu langkah audit, bahkan pada saat itu mereka terkadang tidak
mereka.
dibandingkan cara kerja dan hasil kerja mereka antara auditor yang sudah
yang belum pernah dilakukan penelitian dan keinginan untuk mencari cara
Publik di Semarang”
berikut :
ada di Semarang?
8
Semarang?
Tujuan dalam penelitian adalah hal pokok yang harus ada dan
Semarang.
Publik di Semarang.
9
kerjanya.
pekerjaannya.
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
akuntansi klien.
Sedangkan menurut Francis dan Wilson dalam (Balance Vol 1 2004 : 45),
kualitas audit diproksi dengan reputasi (brand name) dan banyaknya klien
10
11
IAI tahun 1994 dinyatakan bahwa kriteria atau ukuran mutu mencakup
profesional auditor.
1. Independensi
staf.
3. Konsultasi
4. Supervisi
5. Pengangkatan
6. Pengembangan profesi
7. Promosi
jawab yang akan mereka terima di masa depan. Prosedur dan kebijakan
9. Inspeksi
dapat diukur.
audit, memahami industri klien, responsif atas kebutuhan klien, taat pada
oleh auditor. Hal ini terbukti dengan tingkat kesalahan yang dibuat
berpengalaman.
kebutuhan kliennya.
5. Independensi (Independence)
dipengaruhi.
dengan cermat dan teliti sehingga menghasilkan audit yang baik, dapat
program profesi akuntan (PPA) agar kerja auditnya berkualitas hal ini
sifat, luas, dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan dan membuat
suatu program audit secara tertulis, dengan tepat dan matang akan
tidak jujur, tetapi juga tidak boleh menganggap bahwa manajer adalah
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dalam hal ini standar
1. Standar Umum :
seksama.
19
3. Standar Pelaporan
Indonesia.
sebelumnya.
atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan yang dapat
pendapatnya.
bukti yang sahih dan relevan. Kesahihan bukti merupakan fungsi tiga
yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pos yang bersaldo tidak
2. Factor ekonomis
banyak.
22
keandalan bukti audit tersebut. Bukti audit yang kompeten adalah bukti
audit adalah tindakan yang dilakukan atau metode dan teknik yang dipakai
mengumpulkan data.
1. Teknik audit
b. Konfirmasi (confirmation)
f. Pengamatan (observation)
g. Rekonsiliasi
i. Inspeksi (inspection)
j. Prosedur analitis
23
2. Prosedur Audit
a. Inspeksi
b. Pengamatan (observation)
sedang dilaksanakan.
d. Konfirmasi
e. Penelusuran (tracing)
g. Perhitungan (counting)
berwujud.
h. Penelaahan (scanning)
j. Prosedur analitik
lain.
25
d. Menilai independensi
menarik kesimpulan
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Objektivitas
6. Kerahasiaan
7. Perilaku Profesional
profesi.
28
8. Standar Teknis
pekerjaan pada salah satu langkah audit di bawah tingkat yang diterima
dengan frekuensi dan jumlah salah saji dan mengorbankan perhatian yang
waktu tidak realistis pada tugas audit khusus akan berdampak kurang
terlalu lama hal ini akan berdampak negatif pada biaya dan efektivitas
pelaksanaan audit.
harus tepat waktu, sehingga hal-hal seperti disebutkan pada uraian diatas
yang diberikan, semakin banyak transaksi yang dapat dites oleh auditor.
hal ini pimpinan Kantor Akuntan Publik menetapkan alokasi waktu audit
keputusan.
keputusan ekonomi.
hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau
organisasi tersebut.
pendidikan dan pelatihan teknis yang cukup dalam praktik akuntansi dan
jika dalam hal auditor atau asistennya tidak mampu menangani suatu
2.4 Bonus
bonus adalah pembayaran secara satu kali yang tidak menjadi bagian dari
hanya satu kali di luar gaji pokok mereka apabila memenuhi syarat-syarat
tertentu.
baku terlampoi.
profesional.
bonus yaitu :
35
bawah karena pada level bawah sistem penilaian prestasi kerjanya belum
Sebenarnya bonus seperti itu lebih tepat disebut sebagai gaji ke empat dan
2.5 Pengalaman
tahun sebagai akuntan dengan reputasi baik di bidang audit bagi akuntan
yang ingin memperoleh izin praktik dalam profesi akuntan publik (SK
kualitas auditor.
komponen keahlian audit yang penting dan merupakan faktor yang sangat
tugasnya.
kekeliruan yang terjadi dan memiliki salah pengertian yang lebih sedikit
IAI dan standar atau praktek akuntansi lain yang berlaku umum.
komprehensif lainnya.
ekonomi.
menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
hasil usaha dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
disajikan secara wajar tetapi ada pembatasan terhadap ruang lingkup audit
baik yang dikenakan klien atau apapun oleh keadaan seperti kegagalan
keuangan hasil usaha dan arus kas entitias tertentu sesuai dengan prinsip
klien.
41
XV, 2005) berdasarkan tujuan audit yang dilakukan, audit terbagi dalam
semakin berkualitasnya sebuah KAP, maka secara tidak langsung hal itu
Baik tidaknya suatu audit atau berkualitas atau tidaknya suatu audit
dapat dipengaruhi oleh batasan waktu audit. Batasan waktu yang dimaksud
audit.
kualitas audit. Dan hal lain yang tak kalah pentingnya dalam
kantor akuntan publik tempat mereka bekerja akan semakin dipercaya oleh
BATASAN
WAKTU
PENGETAHUAN
AKUNTANSI KUALITAS
DAN AUDITING AUDIT
BONUS
PENGALAMAN
Gambar 1
Kerangka Berpikir
44
2.10 Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja
238 orang.
populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan metode
N
n=
1 + Ne 2
45
46
Keterangan :
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
adalah 10%.
N
n=
1 + Ne 2
238
=
1 + 238(10%) 2
238
=
1 + 238(0,01)
238
=
3.38
= 70,41 ≈ 70
penelitian :
47
Tabel 1.
Nama Kantor Akuntan Publik dan alamat
berjumlah 74 kuesioner.
48
Tabel 2.
Jumlah Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebar 85
KAP yang tidak mau berpatisipasi 7
KAP yang bersedia berpartisipasi 13
Kuesioner yang tidak kembali 5
Kuesioner yang kembali 80
Kuesioner yang tidak lengkap 6
Kuesioner yang dapat dioleh 74
Sumber : data primer diolah
Tabel 3.
Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner
dalam perincian
49
Tabel 4
Perincian kuesioner yang dapat diolah
Tabel 5
Definisi Operasional
sebagai berikut :
pengalaman.
audit ditentukan dengan memberi skor dari jawaban angket yang di isi
benar, maka akan mendapat skor 1. Dan jika jawabannya salah mendapat
skor 0.
skor dari jawaban angket yang di isi responden dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap analisa
3.6.1 Validitas
dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari veriabel yang diteliti
dengan cara analisa faktor. Cara mengukur analisa faktor adalah dengan
mengkorelasikan skor yang ada pada faktor dengan skor total dengan
N .∑ xy − (∑ x )(∑ y )
rxy =
{N ∑ x 2
}{
− (∑ x ) N ∑ y 2 −(∑ y )
2 2
}
Keterangan:
skor total. Suatu item pertanyaan dikatakan valid jika nilai rxy lebih besar
nilai rtabel pada tingkat sifnifikasi 5%. Hasil uji validitas angket dengan
Tabel 6
Hasil Uji Validitas Variabel Batasan Waktu
No rxy Critical value Kriteria
1 0.709 0.602 Valid
2 0.879 0.602 Valid
3 0.721 0.602 Valid
4 0.771 0.602 Valid
5 0.806 0.602 Valid
Sumber : data primer diolah
adalah valid, karena nilai rxy lebih besar nilai rtabel (0,602). Dengan
Tabel 7
Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Akuntansi dan Auditing
critical critical
No rxy value kriteria No rxy value Kriteria
1 0.666 0.602 Valid 31 -0.179 0.602 Tidak valid
2 0.866 0.602 Valid 32 0.666 0.602 Valid
3 0.666 0.602 Valid 33 0.672 0.602 Valid
4 0.666 0.602 Valid 34 0.901 0.602 Valid
5 0.681 0.602 Valid 35 0.910 0.602 Valid
6 0.758 0.602 Valid 36 0.666 0.602 Valid
7 -0.073 0.602 Tidak valid 37 0.672 0.602 Valid
8 0.752 0.602 Valid 38 0.866 0.602 Valid
9 0.652 0.602 Valid 39 0.681 0.602 Valid
10 -0.073 0.602 Tidak valid 40 0.771 0.602 Valid
11 0.901 0.602 Valid 41 0.910 0.602 Valid
12 0.686 0.602 Valid 42 1.000 0.602 Valid
13 0.167 0.602 Tidak valid 43 -0.089 0.602 Tidak valid
14 0.764 0.602 Valid 44 0.842 0.602 Valid
15 0.621 0.602 Valid 45 -0.025 0.602 Tidak valid
16 0.651 0.602 Valid 46 0.666 0.602 Valid
17 -0.025 0.602 Tidak valid 47 0.771 0.602 Valid
18 -0.106 0.602 Tidak valid 48 -0.071 0.602 Tidak valid
19 0.866 0.602 Valid 49 0.698 0.602 Valid
20 0.910 0.602 Valid 50 0.663 0.602 Valid
21 0.544 0.602 Tidak valid 51 0.579 0.602 Tidak valid
22 0.672 0.602 Valid 52 0.683 0.602 Valid
23 -0.073 0.602 Tidak valid 53 0.698 0.602 Valid
24 0.663 0.602 Valid 54 0.598 0.602 Tidak valid
25 0.652 0.602 Valid 55 0.866 0.602 Valid
26 -0.073 0.602 Tidak valid 56 0.764 0.602 Valid
27 0.686 0.602 Valid 57 0.614 0.602 Valid
28 0.544 0.602 Tidak valid 58 0.686 0.602 Valid
29 0.842 0.602 Valid 59 0.713 0.602 Valid
30 0.681 0.602 Valid 60 0.686 0.602 Valid
Sumber : data primer diolah
lebih besar nilai rtabel (0,602) sedangkan 15 soal tidak valid karena
Hasil analisis validitas angket tentang bonus dapat dilihat pada tabel
8 berikut.
56
Tabel 8
Hasil Uji Validitas Variabel Bonus
karena nilai rxy lebih besar nilai rtabel (0,602). Dengan demikian semua butir
tabel 9 berikut.
Tabel 9
Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman
karena nilai rxy lebih besar nilai rtabel (0,602). Dengan demikian semua butir
Tabel 10
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit
karena nilai rxy lebih besar nilai rtabel (0,602). Dengan demikian semua butir
3.6.2 Reliabilitas
rumus:
⎡ k ⎤ ⎡ ∑σ b ⎤
2
r11 = ⎢ ⎢1 − ⎥
⎣ k − 1⎥⎦ ⎢⎣ σ 1 2 ⎥⎦
58
Keterangan:
Tabel 11
Hasil Uji Reliabilitas
dapat diperoleh koefisien alpha untuk batasan audit sebesar 0,8297, untuk
kualitas audit sebesar 0,9504. Nilai alpha lebih besar daripada rtabel =
data dari hasil penelitian agar dapat diintepretasikan sehingga laporan yang
59
langkah:
ditetapkan
n × 100%
%= (Muh. Ali, 1992: 104)
N
Keterangan:
N = jumlah nilai
tertinggi)
setiap itemnya diberi skor dengan rentang 1-4, maka dapat ditentukan:
Rentang = 75%
Kriteria ini digunakan untuk setiap variabel sebab yang memiliki skor
antara 1-4 yaitu variabel batasan waktu audit, bonus, pengalaman dan
antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu antara batasan waktu
audit (X1), pengetahuan akuntansi dan auditing (X2), bonus (X3), dan
pengalaman (X4) terhadap kualitas audit (Y) pada program akuntansi baik
Keterangan :
Ŷ = Kualitas audit
X3 = Bonus
X4 = Pengalaman
1. Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
dilihat dari grafik normal P-P plot dari hasil analisis menggunakan
normal.
satu model. Menurut Algifari (2000:84) apabila hal ini terjadi berarti
antara variabel bebas itu sendiri saling berkorelasi sehingga dalam hal
3. Uji Heteroskedastisitas
Apabila pola scatter plot membentuk pola tertentu, maka model regresi
dari output SPSS. Apabila titik-titik tersebar tidak teratur dan berada di
Selain itu dapat dilihat dari hasil uji Glesjer yaitu meregresikan
bantuan program SPSS release 10. apabila nilai p value < 0,05 dapat
bantuan program SPSS release 10. apabila nilai p value < 0,05 dapat
Kantor Akuntan Publik (KAP), yaitu suatu badan usaha yang telah
mendapatkan ijin dari Menteri Keuangan atau pejabat lain yang berwenang
akuntan public adalah akuntan yang telah memperoleh ijin dari Menteri
Selain itu KAP dapat juga berbentuk koperasi jasa audit yang hanya
64
65
Januari 2007.
Semarang.
yang diterima kembali oleh peneliti adalah sebanyak 80, maka tingkat
sampling. Seluruh kuesioner yang diterima dapat diolah dan dianalisis oleh
tabel 12.
Tabel 12
Tingkat Pengembalian Kuesioner
penelitian.
Tabel 13
Jenis Kelamin Responden
kuesioner yang diterima, dapat diketahui tentang posisi atau jabatan dari
Tabel 14
Posisi/Jabatan Responden
mempunyai tiga tingkatan jabatan, yaitu yang utama, pimpinan dari KAP
(28,38%), dan tingkatan yang ketiga yaitu auditor yunior yang berjumlah
Tabel 15
Pendidikan Terakhir Responden
belum ada.
69
Tabel 16
Pengalaman Kerja
pengalaman kerja antara 2-5 tahun, dan hanya 16,22% dengan pengalaman
< 1 tahun. Dari data sebanyak 21,63% auditor memiliki pengalaman antara
dependen.
Indikator dari variabel ini yaitu tekanan yang muncul akibat adanya
Tabel 17
Gambaran tentang batasan waktu audit
target waktu yang telah ditentukan. Dengan waktu yang ada, ternyata
diembannya.
kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan
baik, hal ini karena latar belakang auditor yang sebagian besar lulusan
Tabel 18
Gambaran tentang Pengetahuan Auditor tentang Akuntansi
dan Auditing
3. Bonus
karyawan atau pekerja yang hanya diberikan setahun sekali bila syarat-
Tabel 19
Gambaran tentang Penerimaan Bonus
(27,03%) yang merasa kurang baik atas bonus yang diterimanya dan 3
4. Pengalaman
Tabel 20
Gambaran tentang Pengalaman
memiliki pengalaman kurang baik. Hal ini wajar karena sebagian besar
para auditor sudah berpengalaman > 5 tahun. Dari data pada tabel 15
5. Kualitas Audit
Tabel 21
Gambaran Kualitas Audit oleh Auditor di Kota Semarang
kurang baik.
Dalam uji asumsi klasik ini meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas
1. Uji Normalitas
dilihat dari grafik normal P-P plot dari hasil analisis menggunakan
program SPSS release 10. Apabila grafik yang diperoleh dari output
.75
.50
0.00
0.00 .25 .50 .75 1.00
Gambar 2
P-P Plot pengujian normalitas model regresi
2. Uji Multikolinieritas
satu model. Menurut Algifari (2000:84) apabila hal ini terjadi berarti
antara variabel bebas itu sendiri saling berkorelasi sehingga dalam hal
dapat dilihat dari nilai variance inflance faktor (VIF) berdasarkan hasil
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai VIF < 10, yang berarti
Tabel 22
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Batasan waktu .489 2.046
Pengetahuan
.425 2.351
akuntansi dan auditing
Bonus .420 2.383
Pengalaman .595 1.680
a. Dependent Variable: Kualitas audit
3. Uji Heterokedastisitas
Apabila pola scatter plot membentuk pola tertentu, maka model regresi
terlihat dari output SPSS. Apabila titik-titik tersebar tidak teratur dan
heteroskedastisitas.
^
dihitung dengan Y- Y . Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 23
Hasil uji hetersokedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.929 2.009 3.947 .000
Batasan waktu -.078 .105 -.118 -.742 .461
Pengetahuan
-.052 .078 -.113 -.663 .510
akuntansi dan auditing
Bonus -.036 .115 -.054 -.312 .756
Pengalaman -.124 .113 -.159 -1.098 .276
a. Dependent Variable: |e|
masing variabel bebas > 0,05 yang berarti bahwa data tidak
mengandung heteroskedastisitas.
auditing, bonus dan pengalaman terhadap kualitas audit dapat dilihat dari
80
analisis regresi ganda yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran dan
Tabel 24.
Ringkasan Hasil Analisis Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 20.591 3.448 5.972 .000
Batasan waktu .382 .181 .217 2.110 .039
Pengetahuan
.293 .134 .242 2.192 .032
akuntansi dan auditing
Bonus .525 .198 .294 2.649 .010
Pengalaman .404 .193 .195 2.089 .040
a. Dependent Variable: Kualitas audit
dianggap tetap.
auditing, bonus dan pengalaman terhadap kualitas audit dapat dilihat dari
hasil uji F. Kriteria pengujiannya apabila nilai p value < 0,05, dapat
Tabel 24
Hasil Uji F
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1326.281 4 331.570 31.037 .000a
Residual 737.125 69 10.683
Total 2063.405 73
a. Predictors: (Constant), Pengalaman, Pengetahuan akuntansi dan auditing,
Batasan waktu, Bonus
b. Dependent Variable: Kualitas audit
< 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, yang berarti ada
diperoleh thitung sebesar 2,110 dengan nilai p value 0,039. Karena nilai
nilai p value 0,032. Karena nilai p value 0,032 < 0,05 dapat
3. Pengaruh Bonus
thitung sebesar 2,649 dengan nilai p value 0,010. Karena nilai p value
audit.
4. Pengaruh Pengalaman
thitung sebesar 2,089 dengan nilai p value 0,040. Karena nilai p value
kualitas audit.
83
Tabel 26.
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
4.3 Pembahasan
pada auditor di KAP Kota Semarang tergolong sangat baik, terbukti dari
59,46% dalam kategori sangat baik dan 31,08% dalam kategori baik. Hal
kualias audit, hal ini dibuktikan dari analisis uji parsial diperoleh p value =
0,039 < 0,05. Dari hasil analisis regresi tersebut diperoleh koefisien regresi
sebesar 0,382, yang berarti bahwa setiap terjadi kenaikan satu skor untuk
variabel batasan waktu akan diikuti kenaikan kualitas audit sebesar 0,382
auditnya.
audit dengan sangat ketat memiliki efek samping yang merugikan publik,
pekerjaan pada salah satu langkah audit di bawah tingkat yang diterima.
85
tidak realistis pada tugas audit khusus akan berdampak kurang efektifnya
pelaksanaan tes. Sebaliknya bila penetapan batasan waktu terlalu lama hal
ini akan berdampak negatif pada biaya dan efektivitas pelaksanaan audit.
Hal serupa juga dikemukakan dari hasil eksperimen yang dilakukan oleh
tinggi tingkat batasan waktu audit, maka kualitas audit akan semakin
menurun.
diperoleh hasil audit yang lebih baik maka perlu batasan waktu yang tidak
Audit
kualitas audit diterima terbukti dari hasil uji parsial dengan p value =
0,032. Dari hasil analisis regresi diperoleh koefisien regresi sebesar 0,293
yang berarti bahwa setiap terjadi kenaikan satu skor untuk variabel
86
merupakan syarat yang utama, sebab auditor tidak akan dapat menjalankan
ini sesuai dengan pendapat Arrens dan Loebbecke (1996: 21), disebutkan
bahwa jika dalam hal auditor atau asistennya tidak mampu menangani
lain yang lebih mampu, atau mengundurkan diri dari penugasan. Pendapat
tentang akuntansi dan auditing bagi para auditor agar kompeten dalam
dikeluarkan.
87
dari hasil uji parsial dengan nilai p value = 0,010 < 0,05. Dari analisis
dapat terlampaui.
terbukti dari hasil uji parsial dengan nilai p value = 0.040 < 0.05. Dari
audit sebesar 0,404. Pengalaman bagi para audit merupakan hal penting
88
akuntan dengan reputasi baik di bidang audit bagi akuntan yang ingin
Libby dan Trotman dalam (Jurnal Maksi Vol 1 2002:5), seorang auditor
berpengalaman.
90
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
tergolong baik.
dari hasil uji parsial maupun uji simultan diperoleh pvalue < 0,05.
5.2 Saran
90
91
Ayu, Stephana Dyah. 2005. ’Peranan Auditor Dalam Sistem Informasi EDP’.
Dalam Majalah Ilmiah Kopertis Wilayah VI :Vol XV.
Elen, Ilham, Sabarudin. 2001. ’Metodologi Auditing’. Dalam Jurnal Bisnis dan
Akuntansi: Vol 3.
Guntur, Yohanes Sri., Bambang Soepomo, dan Gitoyo. 2002. ’Analisis Pengaruh
Terhadap Profesionalisme dan Analisis Pengaruh Profesionalisme
Terhadap Hasil Kerja (Outcomes)’. Dalam Jurnal Maksi Vol 1.
Guy, Dan M., C. Wayne Alderman, dan Alan J. Winters 2001. Auditing. Edisi 5
jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Mathis, Robert L dan John H. Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta : Salemba Empat.
Widagdo, Ridwan., Sukma Lesmana dan Soni Agus Irwandi. 2002. Analisis
Pengaruh Atribut-Atribut Kualitas Audit terhadap Kepuasan Klien.
Dalam Simposium Nasional Akuntansi 5.