Professional Documents
Culture Documents
SYNDROME
Kep Medikal Bedah
Kelompok IX
Donny
Hartawinata
Janiati
Musyrifah
Definisi TSS
• TSS merupakan salah satu gangguan sistem
pada reproduksi wanita yang disebabkan oleh
infeksi bakteri (http:
//en.wikipedia.org/wiki/Toxic_shock_syndrom te
rjemahan
,)*
– TSS merupakan suatu infeksi yang biasanya
disebabkan oleh Stapilococcus, yang dengan
cepat keadaannya akan semakin memburuk
menjadi syok yang tidak dapat diatasi (
http://www.toxicshock.com/)*
– TSS merupakan infeksi
bakteri akut yang
melibatkan berbagai
sistem dalam tubuh. TSS
adalah gangguan
sistemik yang berpotensi
mengancam jiwa, yang
memiliki manifestasi
klinik utama : demam
mendadak, syok,
hipotensi
http://google.co.id/search?hl=id&q=t
oxic+shock+s&btnG=Telusuri&meta
=cr%3DcountryID)*
Epidemiologi
• TSS ditemukan pada remaja muda,
wanita postmenopause dan tentu saja
laki-laki. TSS lebih sering ditemukan
pada wanita usia 24 tahun dan wanita
yang lebih muda. Dan sering terjadi
sebelum mens dan selama periode post
partum. Kekambuhan berkembang
setelah terjadi dua gejala. Hampir 95%
penyebanya adalah penggunaan tampon
berdaya serap tinggi (Dunniho, 1992 )
Etiologi
TSS merupakan hasil dari respon
terhadap toksik yang dihasilkan
Staphylococcus Aereus. Sering terjadi pada
wanita selama masa reproduktif. Toksik
spesipik yang dihasikan S.Aereus sering
disebut TSST-1. sebagian besar wanita
memiliki antibodi terhadap S.aereus, akan
tetapi antibody ini hanya bertahan saat
terpapar bakteri itu pertama kali.
Syndrome yang sama, disebut toxic syock-
like syndrome (TSLS ) disebabkan oleh
bakteri Streptococus. Walaupun kasus TSS
berhubungan dengan wanita yang
menggunakan tampon selama menstruasi,
tetapi hanya 55% dari kasus TSS
berhubungan dengan menstruasi.
Penggunaan tampon daya serap tinggi dan
penggunaan kontrasepsi barier seperti
diafragma, contraceptive sponge, dan
cervical cap dapat menyebabkan TSS.
Penggunaan tampon
Invasi
Endotoksin
Eksotoksin TNF alfa Terjadinya
pus
•Menekan sintesis
•Terganggunya permiabelitas kapiler
•Ekstravasasi
SYOK
Patofisiologi
A. Pengkajian
• Riwayat infeksi sebelumnya
• Pola hidup yang berhubungan dengan sex
– Jumlah pasangan sexual pada saat ini
– Frekuensi hubungan sexual
– Perkiraan aktifitas sexual pada saat hamil
• Pola hidup yang lainnya, ex: alkohol, gizi
buruk, stress, keletihan
• Kontrasepsi yang digunakan
• Personal hygiene di daerah vagina
Diagnosa Kep Dan Rencana Kep
Ansietas
Dapat dihubungkan :
Patofisiologi
Setiap faktor yang mengganggu kebutuhan dasar
manusia akan makanan, air, kenyamanan, dan
keamanan.
Situasional
Berhubungan dengan ancaman aktual atau yang
dirasakan terhadap konsep diri :
1). Kehilangan benda-benda yang dimiliki
2). Kegagalan (atau keberhasilan)
3). Perubahan dalam status atau prestise.
4). Kurang penghargaan dari orang lain
• Berhubungan dengan perubahan dalam
lingkungan (aktual atau risti) :
1). Perawatan rumah sakit
2). Perpindahan
3). Pensiun
4). Bahaya terhadap keamanan
5). Polutan lingkungan
• Berhubungan dengan ancaman terhadap
konsep diri :
1). Perkembangan seksual
2). Dewasa
• Berhubungan dengan konsep diri
• Berhubungan dengan ancaman terhadap
konsep diri :
1). Kehilangan sensori
2). Kehilangan motorik
3). Masalah financial
4). Perubahan pension
• Kriteria hasil
Seseorang akan :
– Menggambarkan ansietas dan pola
kopingnya
– Menghubungkan peningkatan
psikologi dan kenyamanan fisiologi.
– Menggunakan mekanisme koping yang
efektif dalam menangani ansietas.
Intervensi
– kaji tingkat ansietas: ringan, sedang, berat
panik.
– beri kenyamanandan ketentraman klien
– singkirkan stimulasi yang berlebihan, batasi
dengan kontak orang lain, klien atau
keluarga yang juga mengalami cemas.
– Bila ansietas telah berkurang dan cukup
untuk terjadi pemahaman, bantu klien
mengenali ansietas untuk memulai dan
memahami atau memecahkan masalah.
– Ajarkan penghentian ansietas untuk
digunakan bila situasi sterss tidak
dapat dihindari.
– Gali intervensi ansietas.
– Bila tepat, beri aktivitas yang dapat
menurunkan tegangan.
Defisit volumen cairan
Dapat dihubungkan
• muntah dan diare
Kriteria hasil :
• Tanda-tanda dehidrasi tidak ada,
mukosa mulut dan bibir lembab, balan
cairan seimbang..
Intervensi
– kaji yang disukai dan yang tidak disukai, beri caiaran
kesukaan dalam batas diet.
– rencanakan asupan cairan untuk setiap 8 jam.
– kaji pengertian individu tentang alasan untuk
mempertahankan hidrasi yang adekuat dan metode
untuk mencapai tujuan asupan cairan.
– pantau asupan dan haluarannya.
– timbang berat badan setiap hari dengan jenis baju
yang sama, pada waktu yang sama.
– pantau kadar elektrolit darah, nitrogen urea darah,
osmolitas urin dan serum kretianin, hematokrid, dan
hemoglobin.
– pertimbangkan kehilangan cairan tambahan yang
berhubungan dengan muntah, diare, demam, slang,
dan drein.
Keletihan
Dapat dihubungkan
• Berhubungan dengan penyakit dan syok.
• Imobilitas yang berkepanjangan
• kebutuhan nutrisi yang berlebihan/ kurang.
Kriteria hasil :
• Penurunan pada shock
• Melakukan perkerjaan yang ringan tanpa bantuan
• Nutrisi terpenuhi secara baik
Intervensi
– menjelaskann sebab keletihan individu.
– beri desempatan mengekspresikan perasaan
mengenai efek keletihan pada kehidupan seorang.
– bantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan,
kemempuan minat.
– instruksikan individu untuk mencatat tingkat
keletihan setiap jam selama periode Pili 24 jam.
– catat aktivitas dari waktu penilaian.
– Bantu individu untu mengidentifikasi tugas-tugas
yang dapat didelegasikan.
– Rencanakan tugas-tugas penting selama periode
tingkat energi tinggi.
– Ajari individu tentang teknik penghematan energi.
• Rasionalnya : atur kegiatan yang mudah dicapai,
kurangi perjalanan dengan turun naik anak
tangga, bagi tugas-tugas yang sulit, dan istirahat
terlebih dahulu sebelum memulai tugas yang
sulit dan berhenti melakukan tugas sebelum
keletihan terjadi.
Dapat dihubungkan
• Kurang pengetahuan
Kriteria hasil
• Mengetahui cara merawat diri
• Mengetahui anjuran penggunaan tampón
berdaya serap tinggi
Intervensi
Gambar 1.2
Letak Pemasangan Tampon