Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Kelompok : V
A. PENGERTIAN MATRIKS
Teori tentang matriks pertama kali dikembangkan oleh Arthur Cayley (1821–
1895) pada 1857. Sekarang, matriks telah menjadi alat yang berguna di berbagai
bidang. Adapun metode determinan ditemukan oleh Seki Kowa (1642–1708) pada
1683 di Jepang dan ditemukan pula oleh Gottfried Wilhelm Von Leibnitz (1646–
1716) di Jerman. Keduanya hanya menggunakan matriks dalam persamaan linear.
Matriks merupakan kumpulan bilangan yang tersusun menurut baris dan
kolom sedemikian sehingga tampak seperti bentuk sebuah persegi panjang atau
sistem penulisan objek yang dinyatakan dalam bentuk baris dan kolom. Objek
matriks dapat berupa bilangan real, bilangan kompleks ataupun fungsi. Sebuah
matriks biasanya dinyatakan dengan huruf besar, misalnya A. Setiap bilangan yang
terdapat dalam matriks disebut elemen matriks. Semua bilangan yang tersusun dalam
jalur horizontal disebut baris dan bilangan yang tersusun dalam jalur vertical disebut
kolom.
Elemen matriks bisa dinyatakan dengan notasi a 1j, dengan i menyatakan baris
dan j menyatakan kolom. Bentuk umum sebuah matriks dengan elemen a 1j
B. JENIS-JENIS MATRIKS
Matriks terdiri atas berbagai jenis antara lain, matriks nol, matriks baris, matriks
kolom, matriks persegi, matriks segitiga atas, matriks segitiga bawah, matriks
diagonal, dan matriks identitas.
a. Matriks Nol
Matriks nol adalah matriks yang semua elemennya bernilai nol, contohnya
0 0 0
A= 0 0 B= 0 0 C= 0 0
0 0 0 0
0 0
b. matriks baris.
Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri atas satu baris saja,
contohnya
5 3 1 3 -1
P= 0 0 0 Q= 0 0
0 0
Matriks P berordo 1 × 3, Q berordo 1 × 2, Matriks P an Q di atas hanya memiliki
satu baris saja sehingga disebut sebaai matriks baris.
c. Matriks Kolom
5Matriks kolom 5adalah matriks yang terdiri atas satu kolom, contohnya
K= L=
2 2
3
d. Matriks Persegi
Matriks persegi adalah matriks yang banyak baris dan banyak kolomnya
sama, contohnya
2 3 2 3 5
N= M= 0 -1 7
0 -1 3 4 4
a b c
N= 0 d e
0 0 f
a 0 0
b c 0
d e f
g. Matriks Diagonal
Ialah suatu matrix dimana semua elemen di luar diaogonal pokok mempunyai
nilai 0 dan paling tidak satu elemen pada diagonal pokok ≠ 0,biasanya diberi
simbol D.
Contoh:
1 0 0
D= 0 2 0
0 0 5
h. Matriks Identitas
Matriks identitas adalah matriks skalar yang elemen-elemen pada diagonal utamanya
bernilai 1.
Contoh:
1. n = 2 2. n = 3
1 0 0
1 0
I2 = I3 = 0 1 0
0 1
0 0 1
i. Matriks skalar
Ialah suatu bilangan konstan. Kalau k, suatu bilangan konstan, maka hasil k.I
dinamakan scalar matrix.
1 0 0 k 0 0
k.I3 = k 0 1 0 = 0 k 0
0 0 1 0 0 k
Contoh:
K=4
1 0 0 4 0 0
4.I3 = 4 0 1 0 = 0 4 0
0 0 1 0 0 4
A. Operasi Matriks
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama yaitu A=B, apabila A dan B
mempunyai jumlah baris dan kolom yang sama dan disamping itu elemen-elemen
pada baris dan kolom yang bersangkutan harus sama artinya aij = bij untuk semua
nilai I dan j, dimana:
aij = elemen matrix A dari baris i dan kolom j
bij = elemen matrix B dari baris i dan kolom j
contoh:
1.
2 4 2 4
A= dan B =
3 5 3 5
A =B
2.
1 0 0 1 0
A= 0 1 0 dan B= 0 1
1 3 2 5 5 7
A= 4 2 5 dan B = 3 1 4 A+B=C
3 1 6 6 2 10
4 3 -4 -2 0 1
A – B = A + (-1) B = - =
2 5 -1 -3 1 2
3) Perkalian matriks
a. Perkalian dengan scalar
Mengalikan matriks dengan sebuah bilangan atau mengalikan masing-
masing elemennya dengan bilangan tersebut.
Apabila matrix A harus dikalikan dengan scalar k ini berarti bahwa
semua elemen dari matrix A harus dikalilan dengan k, jadi apabila A =
(aij), maka kA = k(aij) = (aij) k = Ak.
Contoh:
4x 3 2 5 = 12 8 20
6 1 7 24 4 28
1. 8
A= 4 7 6 B= 5
2 3 1 9
2.
5 8 4 3 1
A= 7 B= 2 5 8 6
4
1 5
2 7 8 4 3 1
A.B= 3 4 . 2 5 8 6
-1 1 3 -1 -5 3
A3 = A X A2 = = 6 -2
2 0 -2 2
b. 3A2 - 2A3 = 3 3 -1 - 2 -5 3
-2 2 6 -2
9 6 -10 6
=
-6 6 12 -4
19 -9
=
-18 10
D. Matrik Transpose
Matriks A transpose didapatkan dari matriks A dengan memindahkan elemen
baris menjadi elemen kolom atau dengan memindahkan elemen kolom menjadi
elemen baris.
Jika kita memiliki matriks A, maka matriks transpose dari A biasa ditulis sebagai A T,
misalnya :
a b c
A=
a d
e
maka matriks transpose A adalah : A = b
T T
d f d
c f
E. Matriks invers A-1
Matriks invers dari suatu matriks A adalah matriks B yang bila
diperkalikan dengan matrik A memberikan matriks satuan I, yakni :
AB=I
Selanjutnya, notasi matriks invers A dinyatakan dengan A-1 dapat dibuktikan
bahwa
AB-1=A-1A=I
Cara mencari matriks invers
Sebuah matrik yang dikalikan matriks inversnya akan menghasilkan matrik
satuan.
A A-1 = I
Contoh
5 2
Jika A = , hitunglah A
-1
− 3 1
5 2
Penyelesaian A = ,
− 3 1
a b
Misalkan A-1=
c d
Gunakan persamaan
AB-1=A-1A=I
Metode matriks kofaktor
1
A-1= KT
det A
Dengan K adalah matrik kofaktor dari matrik A
Contoh
5 2
Hitunglah invers dari matrik A =
− 3 1
Penyelesaian
5 2
det A = = 5 + 6 = 11
− 3 1
matrik kofaktor K yang diperoleh dari persamaan adalah:
K = dan
5 2
KT =
−3 1
Dengan menggunakan persamaan (5.4) diperoleh :
T
-1 1 1 − 2
A =
11 3 5
Catatan
1. jika matrik A adalah matrik ordo n x n dan det A ≠ 0 maka matrik tersebut
mempuyai matrik invers A-1 matrik A disebut matrik nonsingular
2. jika det A = 0 maka matriks A disebut matriks singular matriks singular tidak
mempunyai matrik invers.
Determinan
Pada Sub bab A telah dikenalkan pada matriks persegi, yaitu matriks yang
jumlah baris dan jumlah kolomnya sama. Pada bagian ini, akan dikenalkan pada
determinan dari suatu matriks persegi.
a. Determinan Matriks 2 × 2
A = a b
c d
= ad - bc
Contoh :
Tentukan nilai determinan dari matriks berikut :
- 4 -3
A = 2 -1
Penyelesaian :
Det A = -4 -3 = (-4x( - 1)) – ( - 3 x 2 )
2 -1
= 4 + 6 = 10
b. Determinan Matriks 3 × 3
Determinan dari matriks A adalah pengurangan D1 oleh D2, maka det A = D1 – D2
Det A = a b c a b
d e f d e
g h i g h
Contoh :
M22 = 2 3 = - 4 – 9 = -13
3 -2
Jika baris ke-1 dan kolom ke-2 dari matriks tersebut dihilangkan maka akan
diperoleh matriks baru dengan ordo 2 × 2, determinan dari matriksnya dinamakan
minor. Karena kita menghilangkan baris kesatu dan kolom kedua maka minor
tersebut dinamakan minor dari baris ke-1 kolom ke-2 yang dilambangkan oleh M12.
2) Kofaktor
Jika Mij merupakan minor ke-ij dari matriks A maka kofaktor adalah hasil perkalian
elemen minor Mij dengan (–1) I + j. Dengan demikian, Kij = (–1) I + j Mij Sehingga
diperoleh matriks kofaktor dari matriks A adalah :
3) Adjoin Matriks
Matriks adjoint
Matriks adjoint A, dinotasikan denagn kT, adalah matriks yang elemenya terdiri
dari elemen kofaktor A yang ditransposkan. K disebut matriks kofaktor.
Contoh 1
Carilah matriks adjoint A=kT dari;
A= 1 3
2 4
Penyelesaian :
Kofaktor baris 1: + 4 -2
Kofaktor baris 2:-3 +1
Jadi,
-2 -3
T
K= dan k =
-3 1 -2 1
Catatan :
Untuk matriks k, elemenya terdiri dari kofaktor matriks A, yakni(-1)i+j Mij, dan
kT sering dinyatakan juga dengan A.
KESIMPULAN
d f d
c f
Matriks adjoint A, dinotasikan denagn kT, adalah matriks yang elemenya terdiri
dari elemen kofaktor A yang ditransposkan. K disebut matriks kofaktor.