Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Diat
Diyat ialah denda pengganti jiwa yang tidak berlaku atau tidak dilakukan padanya hukuman
bunuh.
a. Bila wali atau ahli waris terbunuh memaafkan yang membunuh dari pembalasan jiwa.
b. Pembunuh yang tidak sengaja
c. Pembunuh yang tidak ada unsur membunuh.
2. Macam-macam diyat
Diyat ada dua macam :
a. Diyat Mughalazhah, yakni denda berat
Diyat Mughalazhah ialah denda yang diwajibkan atas pembunuhan sengaja jika ahli waris
memaafkan dari pembalasan jiwa serta denda aas pembunuhan tidak sengaja dan denda atas
pembunuhan yang tidak ada unsur-unsur membunuh yang dilakukan dibulan haram, ditempat
haram serta pembunuhan atas diri seseorang yang masih ada hubungan kekeluargaan. Ada pun
jumlah diat mughallazhah ialah : 100 ekor unta terdiri 30 ekor unta berumur 3 tahun, 30 ekor
unta berumur 4 tahun serta 40 ekor unta berumur 5 tahun (yang sedang hamil).
Diyat Mukhoffafah dapat pula diganti uang atau lainya seharga unta tersebut. Diat Mukhoffafah
adalah sebagai berikut :
· Pembunuhan yang tersalah.
· Pembunuhan karena kesalahan obat bagi dokter.
· Pemotongan atau membuat cacat serta melukai anggota badan.
Gigi satu bernilai 5 ekor unta. Kalau seseorang meruntuhkan satu gigi orang lain harus
membayar dengan 5 ekor unta. Kalau meruntuhkan 2, harus membayar 10 ekor. Bagaimana
kalau seseorang meruntuhkan semua gigiorang lain, apakah harus membayar 5 ekor unta kali
jumlah gigi tersebut ? Ulama berbeda pendapat. Sebagian berpendapat : cukup membayar diyat
60 ekor unta (dewasa). Ulama lain berpendapat harus membayar 5 ekor unta kali jumlah gigi.
Hal Sumpah
Orang yang menuduh membunuh harus mengemukakan bukti dan oran g yang menolak tuduhan
harus bersumpah. Apabila ada pembunuhan yang tidak diketahui pembunuhnya, wali dari yang
terbunuh bisa menuduh kepada sesorang atatu suatu kelompok yang mempunyai kaitan dengan
pembunuhan, yaitu menyebutkan data-data.
E. KIFARAT PEMBUNUHAN
Pembunuh disamping dia wajib menyerahkan diri unutk dibunuh atau diat (denda) maka ia
diwajibkan juga membayar kifarat. Diyat adalah jenis denda sebagai tanda penyesalan atau
belasungkawa kepada keluarga korban. Sedang kifarat adalah jenis denda sebagai tanda taubat
kepada Allah SWT.
Ada pun kifarat akibat pembunuhan adalah memerdekakan hamba yang Islam atau dia wajib
puasa dua bulan secara berturut-turut. Hal ini selaras dengan QS. An Nisaa: 92
A. PEMBUNUHAN
Macam-macam pembunuhan dan hukumnya :
Pembunuhan ada 3 macam (1) Pembunuhan yang disengaja (Qatlul ‘amad); (2) Pembunuhan
yang tidak disengaja (Qatlul syibhul ‘amad); dan (3) Pembunuhan yang tidak ada unsur
membunuh (Qatlul Khatha’)
Orang yangmembunuh tanpa ada hak, harus diqishash, harus dibunuh juga. Kalau ahli waris
(yang terbunuh) memaafkan pembunuhan tersebut, pembunuhan tidak diqishash (dihukum
bunuh) tetapi harus membayar diyah yang besar, yaitu harus membayar dengan seharga 100 ekor
unta tunai, pada waktu itu juga. Hal ini selaras dengan hadits rasulullah, ‘Barang siapa yang
membunuh dengan sengaja, maka ia diserahkan pada keluarga terbunuh. Apabila mereka
mengkehendaki maka membunuhnya atau minta diyah dengan 30 ekor unta hiqqah, 30ekor unta
jadzaâ’ah dan 40 ekor unta khalafah (jumlahnya 100 ekor unta). Hasil perdamaian itu untuk
mereka (ahli waris si terbunuh). Demikian itu untuk memperkeras terhadap pembunuhan. (HR.
Tirmidzi)
Pembunuhan tidak sengaja tidak kena hukuman qishash tetapi pembunuhnya harus membayar
diyat besar, sebagaimana diyat bagi pembunuh sengaja yang dimaafkan ahli waris terbunuh.
Diyat itu boleh dibayar selama 3 tahun dengan angsuran setiap tahun 1/3-nya.
Orang membunuh orang lain tidak sengaja wajib memerdekakan seorang budak mu’min adil
B. QISHASH
1. Pengertian Qishash
Menurut syaraâ’ qishash ialah pembalasan yang serupa dengan perbuatan pembunuhan melukai
merusakkan anggota badan/menghilangkan manfaatnya, sesuai pelangarannya.
3. Syarat-syarat Qishash
a. Pembunuh sudah baligh dan berakal (mukallaf). Tidak wajib qishash bagi anak kecil atau
orang gila, sebab mereka belum dan tidak berdosa.
b. Pembunuh bukan bapak dari yang terbunuh. Tidak wajib qishash bapak yang membunuh
anaknya. Tetapi wajib qishash bila anak membunuh bapaknya.
c. Oran g yang dibunuh sama derajatnya, Islam sama Islam, merdeka dengan merdeka,
perempuan dengan perempuan, dan budak dengan budak.
d. Qishash dilakukan dalam hal yang sama, jiwa dengan jiwa, anggota dengan anggota, seperti
mata dengan mata, telinga dengan telinga.
e. Qishash itu dilakukan dengn jenis barang yang telah digunakan oleh yang membunuh atau
yang melukai itu.
f. Oran g yang terbunuh itu berhak dilindungi jiwanya, kecuali jiwa oran g kafir, pezina
mukhshan, dan pembunuh tanpa hak. Hal ini selaras hadits rasulullah, ‘Tidakklah boleh
membunuh seseorang kecuali karena salah satu dari tiga sebab: kafir setelah beriman, berzina
dan membunuh tidak dijalan yang benar/aniaya’ �(HR. Turmudzi dan Nasaâ’)
C. HIKMAH QISHASH
Hikmah qishash ialah supaya terpelihara jiwa dari gangguan pembunuh. Apabila sesorang
mengetahui bahwa dirinya akan dibunuh juga. Karena akibat perbuatan membunuh oran g, tentu
ia takut membunuh oran g lain. Dengan demikian terpeliharalah jiwa dari terbunuh.
Terpeliharalah manusia dari bunuh-membunuh.
Ringkasnya, menjatuhkan hukum yang sebanding dan setimpal itu, memeliharakan hidup
masyarakat: dan Al-Quran tiada menamai hokum yang dijatuhkan atas pembunuh itu, dengan
nama hukum mati atau hukum gantung, atau hukum bunuh, hanya menamai hukum setimpal dan
sebanding� dengan kesalahan. Operasi pemberantasan kejahatan yang dilakukan pemerintah
menjadi bukti betapa tinggi dan benarnya ajaran islam terutama yang berkenaan hukum qishash
atau hukum pidana Islam.