You are on page 1of 10

Berikut ini adalah versi HTML dari berkas

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/11004-9-864653538449.doc.
G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri
web.

MODUL 9

MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
POKOK BAHASAN :

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR

DOSEN PENGAMPU :

ADIYAS, SE.,MM.

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
9
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

MODUL

Manajemen Sumber Daya Manusia (3 SKS)

POKOK BAHASAN

PERENCANAAN DANPENGEMBANGAN KARIR

ADIYAS, SE, MM.

A. PENDAHULUAN

Salah satu dorongan orang bekerja pada suatu organisasi, termasuk


perusahaan adalah karena di sana ada kesempatan untuk maju. Sudah menjadi
sifat dasar dari manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari
posisi yang dipunyai saat ini, karena itulah mereka menginginkan suatu
kemajuan dalam hidupnya.

Kesempatan untuk maju yang termasuk ke dalam program pengembangan


dapat di wujudkan jika mereka diberikan kesempatan untuk mengikuti program
pelatihan dan pendidikan. Program pelatihan dan pendidikan yang mana yang
diikuti perlu direncanakan dengan baik, agar pada gilirannya mereka mempunyai
kesempatan untuk dipromosikan dipindahkan dari suatu jabatan ke jabatan lain
yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.

Berikut akan diberikan pemahaman tentang pengertian perencanaan dan


pengembangan karier, manfaat pengembangan karier bagi karyawan maupun
perusahaan, penempatan tenaga kerja, dan menggambarkan faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi perencanaan karier, selain itu juga akan dibahas
mengenai jalur karier yang diawali dengan penjelasan tentang karier dan
tahapan-tahapannya.
B. PENGERTIAN PERENCANAAN KARIER

Perencanaan karier terdiri atas dua suku kata, yaitu perencanaan dan
karier. Perencanaan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan rencana atau
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada masa mendatang. Sedangkan
karier adalah semua pekerjaan yang dilakukan seseorang selama masa
kerjanya yang memberikan kelangsungan, keteraturan, dan nilai bagi kehidupan
seseorang.

Secara umum, tahapan perjalanan karier seseorang dapat dikelompokkan


ke dalam 5 tahapan, yaitu pertumbuhan, penjajakan, pemantapan,
pemeliharaan, dan kemunduran. Pengelompokan itu didasarkan pada usia

Dalam tahap pertumbuhan dialami oleh mereka yang berusia di bawah 15


tahun. Tahap ini diakhiri dengan adanya konsep tentang minat dan kemampuan
dan mulai berpikir tentang alternatif keahlian.

Dalam usia 15 sampai 24 tahun, seseorang berada dalam tahap penjajakan.


Dalam usia ini, mereka mulai menggali beberapa keahlian secara serius dan
mulai mencoba untuk bekerja.

Pada usia 25 sampai 44 tahun, seseorang berada dalam tahap pemantapan.


Mereka secara terus-menerus melakukan pengujian terhadap kemampuan yang
dimilikinya dan mencoba untuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan minat
dan bakatnya.

Dari usia 45 hingga 65, seseorang sudah berada dalam tahap pemeliharaan
yang artinya ia tidak lagi akan berusaha untuk mencari pekerjaan yang baru,
melainkan akan mempertahankan pekerjaannya yang sekarang.

C. APA ITU PERENCANAAN KARIER ?

Perencanaan karier dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang


digunakan seseorang untuk memilih tujuan karier dan jalur karier untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan untuk
menyesuaikan tujuan karier dan kemampuan individu dengan kesempatan untuk
mengisinya secara sistematis.

D. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN KARIR

Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana


karier terdiri atas hal-hal berikut ini.

1. Menilai Diri Sendiri


Hal utama dalam memulai perencanaan karier adalah bertanya atau
memahami diri sendiri. Misalnya, orang seperti apakah saya?
Keterampilan apa yang saya miliki? Bagaimana dengan bakat dan nilai
yang saya miliki? Apakah saya menyukainya? Apa yang menjadi
kekuatan atau kelebihan dan kelemahan atau kekurangan saya?
Mengenali kesempatan-kesempatan, keterampilan, bakat, dan nilai
berhubungan pada kesempatan karier. Kesempatan dalam suatu
organisasi dipengaruhi oleh pertumbuhan atau kepadatan dari bisnis,
kebijakan organisasi tentang pengembangan dan promosi karyawan dari
dalam dan kebijakan dari internal kantor.

2. Menetapkan Tujuan Karier

Setelah seseorang dapat menilai kekuatan, kelemahan, bakat, dan


setelah mendapat pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja,
maka tujuan karier dapat dibentuk.

3. Menyiapkan Rencana-rencana

Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain kegiatan


untuk mencapai tujuan karier.

4. Melaksanakan Rencana-rencana

Untuk mengimplementasikan satu rencana kebanyakan diperlukan iklim


organisasi yang mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat atas
harus mengajak semua tingkatan dari manajemen untuk membantu
bawahan mereka dalam meningkatkan karier mereka.

E. MANFAAT PERENCANAAN KARIER

Dengan adanya perencanaan karier, maka perusahaan dapat:

1. menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), di mana


perhatian terhadap karier individual dalam perencanaan karier yang telah
ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana
mereka bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat
perputaran karyawan,

2. mendorong pertumbuhan, di mana perencanaan karier yang baik


akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan
berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara,

3. memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber day a


manusia di masa yang akan datang,
4. memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik
mengenai jalur potensial karier di dalam suatu organisasi,

5. mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan


karier membantu membangun penawaran internal atas talenta yang
dapat dipromosikan untuk mempertemukan dengan lowongan yang
disebabkan oleh masa pensiun, berhenti bekerja dan pengembangan,

6. menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global


menggunakan perencanaan karier untuk membantu mengindentifikasi
dan mempersiapkan penempatan di luar negeri,

7. membantu menciptakan keaneragaman angkatan kerja, ketika mereka


diberikan bantuan perencanaan karier, pekerja dengan latar belakang
berbeda dapat belajar tentang harapan-harapan organisasi untuk
pertumbuhan sendiri dan pengembangan,

8. membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karier


memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju
kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karier
yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di
masa depan, hal ini dapat memberikan performasi yang lebih baik untuk
pekerjaannya sekarang ini.

9. mengurangi kelebihan, perencanaan karier menyebabkan karyawan,


manajer, dan departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas
kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau menang sendiri dari
pembatasan subordinat kunci,

10. membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah


disetujui, perencanaan karier dapat membantu anggota kelompok agar
siap untuk jabatan-jabatan penting, persiapan ini akan membantu
pencapaian rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.

F. METODE PERENCANAAN KARIER

Perencanaan karier dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

1. pendidikan karier,

2. penyediaan informasi, dan

3. bimbingan karier.

G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN


KARIER
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi perencanaan karier, di
mana seseorang akan mengakui dan mau mempertimbangkan faktor-faktor
tersebut saat mereka merencanakan karier, yaitu sebagai berikut :

1. Tahap Kehidupan Karier

Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian


memandang perbedaan karier mereka pada berbagai tingkatan dalam
hidupnya.

2. Dasar Karier

Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang, dan pengalaman


yang berbeda satu dengan yang lain.

Ada lima perbedaan motif dasar karier yang menjelaskan jalan bagi orang-orang
untuk memilih dan mempersiapkan kariernya, di mana mereka menyebutnya
sebagai jangkar karier (career anchors) yaitu antara lain :

a. kemampuan manajerial,

b. kemampuan fungsional-teknis,

c. keamanan,

d. kreativitas,

e. otonomi dan kebebasan.

Kemampuan manajerial. Tujuan karier bagi manajer adalah untuk


mening-katkan kualitas dari diri sendiri, analitis, dan kemampuan
emosional. Manajer menggunakan dasar ini untuk mengatur orang atau
karyawan.

Kemampuan fungsional-teknis. Dasar ini digunakan untuk para teknisi


yang akan melanjutkan pengembangan dari bakat teknisnya. Orang-orang
tersebut tidak mencari kedudukan dalam manajerial.

Keamanan. Dasar ini digunakan untuk kesadaran keamanan individu


untuk memantapkan kesadaran karier mereka. Mereka seringkali melihat
ikatan mereka sendiri sebagai organisasi yang istimewa atau lokasi
geografi.

Kreativitas. Seseorang yang kreatif memiliki sedikit sikap seperti


pengusaha. Mereka ingin menciptakan atau membangun sesuatu yang
benar-benar milik mereka.
Otonomi dan kebebasan. Dasar karier ini digunakan untuk orang yang
memiliki hasrat kebebasan agar bebas dari aturan-aturan organisasi.
Mereka menilai otonomi dan ingin menjadi bos dari mereka sendiri dan
bekerja pada langkah mereka sendiri.

H. TIPE JALUR KARIER

Untuk mencapai tujuan karier selain harus melakukan perencanaan dan


pengembangan karier juga perlu dibentuk jalur karier, di mana jalur karier
biasanya memfokuskan pada mobilitas kedepan dalam jabatan khusus. Ada tiga
tipe metode di dalam jalur karier, yaitu sebagai berikut :

1. Jalur Karier Tradisional

Di mana kemajuan karyawan dalam organisasi adalah lurus kedepan dari


satu pekerjaan khusus ke pekerjaan selanjumya. Asumsi dari tiap
pekerjaan yang terdahulu adalah inti persiapan untuk menuju tingkatan
kerja yang lebih tinggi.

2. Jalur Karier Jaringan

Di mana pada jalur karier ini merupakan suatu jaringan kerja yang vertikal
dan rentetan dari kesempatan-kesempatan horizontal. Jalur karier
jaringan mengakui pertukaran dari pengalaman pada tingkat khusus dan
butuh untuk meluaskan pengalaman pada satu tingkat sebelum
dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi.

3. Jalur Karier Dual

Jalur karier ini mengakui bahwa spesialis teknik dapat dan akan
memberikan kontribusi dari keahlian mereka pada perusahaan tanpa
berharap menjadi manajer.

Demikianlah setelah diuraikan secara mendetail dapat dilihat bahwa


perencanaan dan pengembangan karier merupakan hal yang sangat penting,
bukan hanya bagi individu atau karyawan tetapi juga bagi perusahaan secara
keseluruhan dalarn mencapai tujuan.

I. PENGEMBANGAN KARIER

Implementasi perencanaan karier merupakan pengembangan karier. Untuk


itu pengembangan karier dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi
karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana kariernya melalui
pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja.
Titik awal pengembangan karier dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana
setiap orang bertangungjawab atas pengembangan atau kemajuan kariernya.
Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan karier dapat
dilakukan. Untuk mengarahkan pengembangan karier agar mengun-tungkan
karyawan dan organisasi, departemen SDM mekakukan pelatihan dan
pengembangan bagi karyawan.

J. MANFAAT PENGEMBANGAN KARIER

Pada dasarnya pengembangan karier dapat bermanfaat bagi organisasi


maupun karyawan.

Bagi organisasi, pengembangan karier dapat :

1. menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan,

2. meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan


memper-tahankan karyawan-karyawan yang berkualitas.

3. menjamin agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita mempunyai


kesempatan yang sama untuk meningkatkan karier,

4. mengurangi frustrasi karyawan,

5. mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah


organisasi, dan

6. meningkatkan nama baik organisasi.

Bagi karyawan, pengembangan karier identik dengan keberhasilan, karena


pengembangan karier bermanfaat untuk dapat :

1. menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya,

2. menambah tantangan dalam bekerja,

3. meningkatkan otonomi, dan

4. meningkatkan tanggung jawab.

KESIMPULAN

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. Karier adalah suatu urutan kegiatan kerja yang terpisah, tetapi ber-
hubungan yang memberikan kesinambungan, keteraturan, dan arti bagi
kehidupan seseorang. Hal tersebut dibentuk oleh banyak faktor yang
diantaranya keturunan, kebudayaan, orang tua, tingkat umur, pendidikan,
dan pengalaman-pengalaman.

2. Perencanaan karier adalah suatu proses di mana individu menyusun


tujuan karier dan mengenal kemampuan mereka untuk mencapainya,
yang merupakan bagian pokok dari pengembangan karier.

3. Pengembangan karier adalah suatu perencanaan karier yang diimple-


mentasikan melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja,
serta pengalaman kerja.

4. Pada tahap karier seseorang dapat disimpulkan bahwa kebutuhan


dan harapan berubah pada saat orang-orang bergerak melalui setiap
tahap karier dan lamanya setiap tahap adalah bervariasi.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perencanaan karier, yang


akan menentukan berhasil tidaknya suatu perencanaan karier yang
dilakukan adalah tahap hidup (life stage) dan anchors career (dasar
karier).

6. Keberhasilan dalam perencanaan dan pengembangan karier


memberikan manfaat yang menguntungkan baik bagi karyawan maupun
bagi per-usahaan, antara lain dapat menurunkan tingkat perputaran
karyawan (turnover), mendorong pertumbuhan, serta dapat meningkatkan
kemampuan karyawan.

7. Untuk mencapai tujuan karier selain merencanakan karier, karyawan


juga harus memperhatikan dan membentuk jalur kariernya agar dapat
dipro-mosikan ke jabatan yang lebih tinggi. Ada beberapa tipe dari jalur
karier, yaitu jalur karier tradisional, jalur karier jaringan, dan jalur karier
dual.

DAFTAR PUSTAKA

Gery Dessler, Manajemen SDM, 1998

Edwin B. Fuppo, Manajemen Personalia, 1998

T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan SDM, 2001


Ati Cahyati, Stategi Kebijakan MSDM, 2005

Drs. H. Melayu, S.P. Hasibuan, MSDM (versi revisi), 2005

Marihot Efendi Hariandja, Drs., M.Si, MSDM, 2002

You might also like