You are on page 1of 5

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Definisi Manajemen

Penerapan fungsi manajemen dalam penelitian ini adalah hal-hal

yang berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar. Sekolah

sebagai sebuah organisasi akan dapat berjalan efisien dan efektif jika

dikelola dengan sebaik-baiknya. Manajer melakukan fungsi manajerial

yang menyangkut masalah-masalah perencanaan, pengorganisasian,

koordinasi dan pengawasan, yang masing-masing dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a. Planning (perencanaan), adalah proses menetapkan tujuan yang


hendak dicapai di masa yang akan datang dan strategi yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut (Hansen, 1994 : 71 dalam
Sriyanto, 2002)
b. Organizing (pengorganisasian), manajemen berusaha untuk
menyusun dan membagi tugas-tugas yang perlu dikerjakan. Termasuk
menyusun struktur organisasi secara tegas, memisahkan tugas,
tanggungjawab dan wewenang masing-masing bagian dan
menetapkan maslah-maslah yang segera diselesaikan (Robert N.
Anthony, 1992 : 47 dalam Sriyanto, 2002)
c. Directing (koordinasi), adalah proses mengelola aktivitas harian dan
memeliharanya agar organisasi berfungsi sebagaimana mestinya.
Perselisihan antar departemen atau pegawai diselesaikan dan
masalah-masalah yang dihadapi segera diselesaikan (Hansen, 1994 :
68 dalam Sriyanto, 2002)
d. Controling (pengawasan), merupakan proses untuk meyakinkan
bahwa hasil yang dicapai sesuai dengan rencananya. Dengan
pengawasan dan pengendalian dapat : (1) mengenali masalah yang
ada untuk diselesaikan, (2) mengenali hasil yang dicapai secara efisien
dan efektif dan memberi penghargaan seperlunya (Robert N. Anthony,
1992 : 54 dalam Sriyanto, 2002).

By J35it@ - SMPN 3 Kartasura


7

2. Definisi Pembelajaran

Pendidikan adalah usaha manusia dengan penuh tanggung

jawab membimbing anak didik menuju kedewasaan dengan melalui

proses pemberitahuan tentang ilmu pengetahuan, ketrampilan dan tingkah

laku untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Proses ini sering disebut

proses pembelajaran. Sumadi Suryasubrata (1984 : 5) proses belajar

mengajar dalam pendidikan itu adalah perlakuan terhadap anak didik

dengan mengenalkan, melatih dan menilai pengetahuan, ketrampilan dan

tingkah laku sehingga terjadi perubahan kepribadiannya.

Menurut Winkel (dalam Suryosubroto, 2004 : 91), penentuan

tujuan pendidikan dalam pembelajaran adalah pemenuhan suatu

kebutuhannya akan ilmu pengetahuan, dengan asumsi semakin tinggi

tahap perkembangan siswa maka siswa semakin dapat diharapkan

mampu berpartisipasi dalam pembelajaran secara aktif, dengan mengejar

suatu tujuan pendidikan.

Menurut Pasal 4 Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen menyebutkan bahwa :

“Kedudukan guru sebagai tenaga profesional pada jenjang


pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan usia dini pada jalur
pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru
sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional”.

Proses komunikasi dalam pembelajaran perlu memperhatikan

faktor daya ingat siswa yang cenderung tidak sama antar siswa satu

dengan siswa yang lain, sehingga perlu ditangani secara sungguh-

By J35it@ - SMPN 3 Kartasura


8

sungguh agar dalam proses pembelajaran terjadi umpan balik antara

siswa dengan guru. Di samping itu perlu juga penggunaan metode

pembelajaran yang baik sehingga dapat diterima dan dipahami oleh siswa

selama pembelajaran itu dan membawa hasil atau prestasi belajar yang

lebih baik.

3. Manajemen Pembelajaran

Manajemen pembelajaran mempunyai pengertian kerjasama

untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar (Suryosubroto, 2004 : 16).

Manajemen pembelajaran dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem.

Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling

berinteraksi dalam suatu proses utuk mengubah masukan menjadi

keluaran (Suryosubroto, 2004 : 18).

4. Pembelajaran Kreatif

Pembelajaran kreatif yang banyak dikenal dan dikembangkan

dikembangkan saat ini adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan atau disingkat PAKEM. Pembelajaran yang dirancang

untuk mengaktifkan anak mengembangkan kreativitas sehingga efektif

namun tetap menyenangkan.

5. Manajemen Pembelajaran yang Kreatif

Manajemen pembelajaran yang kreatif mempunyai pengertian

kerjasama antar siswa dan guru untuk mencapai tujuan proses belajar

mengajar yang kreatif. Manajemen pembelajaran mengandung pengertian

proses untuk mencapai tujuan belajar mengajar. Proses itu dimulai dari

By J35it@ - SMPN 3 Kartasura


9

perencanaan, pengarahan, pemantauan dan penilaian (Suryosubroto,

2004 : 16).

a. Perencanaan diartikan sebagai langkah awal di dalam kegiatan

dengan cara membagi tugas-tugas kepada guru dan siswa di dalam

kelas selama proses pembelajaran.

b. Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-tugas

yang telah dibagikan dapat dikerjakan menurut kehendak yang

mengerjakannya, tetapi menurut aturan sehingga menyumbang

terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati.

c. Pengarahan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap

melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang

dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.

d. Proses pemantauan (monitoring), yaitu suatu kegiatan untuk

mengumpilkan data dalam usaha mengetahui sudah seberapa jauh

kegiatan belajar mengajar telah mencapai tujuannya, dan kesulitan

apa yang ditemui dalam pelaksanaan itu.

e. Proses kerjasama pembelajaran yang terakhir adalah penilaian untuk

melihat apakah tujuan yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.

Manajemen pembelajaran yang kreatif dalam penelitian ini

difokuskan pada penerapan pendekatan kontekstual di kelas. Pendekatan

kontekstual (Contekstual Teaching and Learning) merupakan konsep

belajar yang membantu guru mengaitkan antara yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan

By J35it@ - SMPN 3 Kartasura


10

antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Sejauh ini dunia pendidikan masih didominasi oleh pandangan

bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal.

Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan,

dan ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar. Untuk itu, diperlukan

sebuah strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa dan

membuat siswa tertarik untuk lebih mempelajarinya.

B. Penelitian Terdahulu

Kustinah (2004) meneliti dengan judul penelitian “Studi

Perbandingan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam antara Pembelajaran

yang Menggunakan Media Grafis dan Media Model pada Siswa”.

Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi

belajar Ilmu Pengetahuan Alam yang dicapai oleh siswa antara PBM yang

dilakukan dengan menggunakan media grafis dan media model.

Warsono (2005), dengan judul penelitian ”Kemampuan Manajerial

Kepala Sekolah Terhadap Keberhasilan Program Manajemen Peningkatan

Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)”, menyimpulkan bahwa masalah pengaruh

kemampuan manajerial kepala sekolah yang terdiri dari kemampuan

perencanaan, kemampuan pengorganisasian, kemampuan koordinasi dan

kemampuan pengendalian/pengawasan terhadap keberhasilan program

MPMBS, menunjukkan hasil yang positif.

By J35it@ - SMPN 3 Kartasura

You might also like