Professional Documents
Culture Documents
PID
JONI IRAWAN
G1D006007
Teknik Elektro
Universitas Bengkulu
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam pada tugas besar ini adalah agar dapat
kontroler.Adapun kontroler yang dipakai PID. Dengan adanya kontroler yang ada,
diharapkan sistem kendali kecepatan Motor DC dapat lebih stabil dan memiliki
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
semakin kecil kesalahan yang terjadi, semakin baiklah kinerja sistem kontrol yang
diterapkan.
Apabila perbedaan antara nilai setting dengan nilai keluaran relatif besar,
maka kontroler yang baik seharusnya mampu mengamati perbedaan ini untuk segera
menghasilkan sinyal keluaran untuk mempengaruhi plant. Dengan demikian sistem
secara cepat mengubah keluaran plant sampai diperoleh selisih antara setting dengan
besaran yang diatur sekecil mungkin[Rusli, 1997].
variabel yang nilai parameternya dapat diatur disebut Manipulated variable (MV)
biasanya sama dengan keluaran dari pengendali (u(t)). Keluaran pengendali PID
akan mengubah respon mengikuti perubahan yang ada pada hasil pengukuran sensor
dan set point yang ditentukan. Pembuat dan pengembang pengendali PID
menggunakan nama yang berbeda untuk mengidentifikasi ketiga mode pada
pengendali ini diantaranya yaitu:
6
masukan dari sistem adalah kecepatan. Masukan ini kemudian dibandingkan dengan
y(t) Sensor
Kecepatan
8
kecepatan. Sensor ini dapat berupa rotary encoder yang menghasilkan pulsa-pulsa
Sedangkan pengendali hanya dapat menyediakan arus yang tidak terlalu besar. Oleh
karena itu dibutuhkan piranti penguat arus yang akan menguatkan sinyal keluaran
pengendali. Jadi pengendali hanya menghasilkan variasi tegangan dengan arus kecil
yang kemudian akan dikuatkan oleh penguat arus. Keluaran dari penguat arus inilah
yang akan masuk untuk memutar motor DC. Pengendali akan mempertahankan
kecepatan putar motor DC agar sesuai dengan masukan kecepatan yang diberikan.
BAB III
PEMBAHASAN
dimana Kt adalah konstanta jangkar motor yang bergantung pada banyaknya lilitan
pada jangkar, jumlah kutub medan, tipe belitan dan penampang jangkarnya.
Adapun besarnya tegangan ggl induksi lawan yang dibangkitkan motor ketika
berputar adalah sesuai dengan persamaan :
•
e = K t θ ....................................................................(2)
dθ •
=θ .................................................................(5)
dt
12
s ( Js + b)θ ( s ) = K t I ( s ) ....................................................(7)
Dengan mensubstitusikan I(s) persamaan 6 ke 7 maka didapat:
Keluaran (s) dan input V(s) untuk pengaturan posisi
θ ( s) Kt
= ...........................................................(8)
V (s) s (( Js + b)( Ls + R) + Kt 2 )
Untuk pengaturan kecepatan maka :
dθ
(t) =
dt
(s) = s (s)
maka Persamaan yang didapat :
θ ( s) Kt
=
V (s) (( Js + b)( Ls + R) + Kt 2 )
Ket :
θ ( s) 3.25
= 2
V (s) 0.00066 s + 1.58471s + 12.2665
13
3.5. Simulasi dengan Matlab 7 dengan Tuning secara Trial and error.
Ketik di Command Window
• Identifikasi respon secara Open loop Tanpa Kontroler
14
Penjelasannya
Tanpa Kontrol
Kontrol Proportional
a.Proportional
b.Integral
1
Vo = − Vidt
RC
1
Ki = -
RC
c.Derivative
∆Vs
Vo = -RC
∆t
Kd= -RC
3.7. Rangkaian Analog Pengaturan Kecepatan motor dengan Kontrol
Proportional
R2
Kp= (Nilai Kp di percobaan adalah 100 jadi R2=10000 K dan R1=100 K
R1
Sesuai dengan yang ada dipasaran)
20
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
• Motor DC mempunyai parameter yang terdapat di dalamnya.
• Sebuah Motor DC dapat diatur kecepatannya dengan menggunakan kontrol PID.
• Transfer function berguna untuk merancang suatu pengendali.
• Kontrol proportional berguna untuk mengurangi kesalahan
• Kontrol Integral berguna untuk menghilangkan steady state error
• Kontrol Derivative berguna untuk mengurangi overshoot.
• Penyatuan antar kontrol akan menghasilkan output yang lebih baik.
4.2. Saran
Tuninglah Suatu kontrol dengan baik kalau bisa bukan dengan cara Trial and error