You are on page 1of 7

TUGAS INDIVIDU

Helvani Wida Septiana


(07/254619/TP/8924)

4. Di sebagian DI tersebut terjadi masalah drainase.


Tolonglah pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
untuk mengatasi masalah tersebut dengan menyusun
suatu langkah-langkah pemecahan masalah. Ada beberapa
alternatif untuk menyelesaikan masalah yaitu pengaturan
masa tanam, membangun sistem drainase atau
menggabungkan kedua-duanya. Gambarkanlah langkah-
langkah tersebut dalam sebuah bagan alir.

Agar dapat melakukan pekerjaan untuk mengatasi masalah


pengatusan pertanian dengan baik haruslah dilakukan tindakan
survai dan penyidikan kondisi lahan serta mengkaji data historis
yang tersedia. Dalam melakukan survai dan penyidikan ini
dibutuhkan pengumpulan semua data yang ada termasuk peta
rancangan dan catatan-catatan yang berhubungan dengan
masalah pengatusan yang ada serta wawancara dengan nara
sumber. Data yang telah terkumpul ini kemudian dievaluasi
untuk dapat dipakai mengidentifikasi masalah. Data yang
diperlukan antara lain :
1. Peta, termasuk peta situasi dan topografi, peta tanah, peta
geologi, peta air tanah, tata guna tanah dan tata jaringan
irigasi dan drainasi
2. Data : data klimat termasuk curah hujan, data debit
sungai, data pola tanam dan tata tanam, hasil dan produksi
tanaman
3. Data lainnya yang berhubungan dengan masalah tersebut,
antara lain ketersediaan dan kapasitas outlet saluran
Penghujan :
Air Berlebih Kemarau :
Pengaturan Masa Tanam RTTG padi
Sistem Drainase Palawija

pengatus, data ketersediaan pompa beserta suku cadang


dan bengkel perbaikan

Langkah- Pemecahan Masalah

Pengaturan masa tanam dilakukan dengan cara


menyesuaikan tanam. Apabila pada musim penghujan dianjurkan
menamam padi karena membutuhkan banyak air. Sedangkan
pada musim kemarau dianjurkan menanam palawija karena lebih
sedikit membutuhkan air.
Untuk pelaksanaan suatu proyek irigasi (dalam kasus ini
bangunan system drainase) tahapan proyek dilakukan dengan
tahapan yang sering disingkat dengan singkatan SIDLACOM
Pada tahap Survey, Investigation dan Design tahapan-
tahapan tersebut dibagi menjadi dua tahap lagi, yaitu tahap
studi dan tahap perancangan, tahap studi merupakan tahap
perumusan proyek dan penyimpilan akan dilaksanakan suatu
proyek, dalam hal ini garis besar untuk mengatasi masalah
drainasi terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu :
a. Identifikasi masalah
Mengedintifikasi faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya drainase. Faktor-faktor yang perlu diperhatkan
antara lain luas areal lahan dan kondisi topografinya, jenis
tekstur dan struktur tana, macam tanaman yang
dibudidayakan, kemungkinan pembuatan saluran yang
berkapasitas tinggi.
b. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk membatasi masalah
terjadinya genangan sehingga mempermudah dalam
melakukan penyidikan agar dapat mengetahui batas
interval faktor yang menyebabkan terjadinya drainase.
c. Survei Awal
Hal ini merupakan survai paling awal yang harus dilakukan
untuk mendapatkan data dan informasi sebanyak mungkin
agar dapat dipakai lagi dalam melakukan survai dan
penyidikan lebih lanjut.
Tujuan dari survai awal yaitu menentukan luas lahan yang
harus dikembangkan, menentukan persediaan, tata letak,
dan kapasitas outlet saluran pengatus, menyusun rencana
umum pengembangan dan menyusun perkiraan biaya dan
keuntungan yang didapatkan.
d. Survei Lanjutan
Merupakan kelanjutan dari survei awal namun lebih
terperinci. Data dan informasi yang diperoleh harus dapat
digunakan sebagai dasar pembuatan rancang bangun
secara kasar, misalnya menyusun kriteria rancang,
kebutuhan pengatusan dan sebagainya. Survei dilakukan
untuk mengetahui tempat-tempat yang dipilih bagi selokan
drainase atau cara pengaliran kelebihan air. Dalam hal ini
perhatian ditujukan pada tempat-tempat yang rendah atau
paling rendah diantara areal lahan yang diari serta yang
akan langsung memasuki saluran pembuang yang lama
seperti sungai ataupun celah-celah jurang dan lan-lain.
e. Survai Rancang Bangun
Survai rancang bangun mencakup survai terakhir yang
harus dilakukan sebelum pekerjaan konstruksi dilakukan.
Oleh sebab itu data yang dikumpulkan haruslah serinci dan
seaktual mungkin. Melalui survai rancang bangun ini dapat
diketahui sistem drainase yang sesuai yaitu sistem
drainase permukaan atau sistem drainase bawah
permukaan.

Tahap perancangan merupakan tahap pembahasan proyek


pekerjaan irigasi secara mendetail. Aspek-aspek yang tercakup
disini bersifat teknis.
a. Membangun Drainase yang baik
Dalam merancang bangun suatu drainase agar tidak terjadi
kelebihan pada lahan pertanaman, yang perlu diperhatkan
yaitu jenis tanah dan lahan yang akan diberi saluran
drainase, kondisi iklim terutama curah hujan, kedalaman
permukaan air tanah yang sesuai untu jenis tanaman yang
dibudidayakan. Dengan adanya drainase yang baik, maka
tanaman tidak akan mengalami genangan berlebih
sehingga produktivitas tanaman meningkat.
Pada pelaksanaannya penggalian-penggalian saluran dan
penempatan pipa hendaknya mentaati apa yang telah
dirancangkan, baik secara random, paralel, atau secara
mengikuti arah garis kontur atau secara memotong lereng
seperti yang telah dirancangkan oleh ahli irigasi. Dengan
demikian saluran drainase minimal sebaiknya disesuaikan
dengan saluran air irigasi, agar lebih menguntungkan
terutama dalam pemeliharaannya di kemudian hari.
Saluran irigasi dan drainase diberi jalan inspeksi, untuk
melancarkan pengawasan dan pemeliharaan saluran-
saluran tersebut.
Penggalian secara random (tidak teratur) diterapkan pada
lahan-lahan pertanaman dengan penurunan yang cukup
dalam danlebar. SAluran-saluran yang digali
menghubungkan suatu penurunan dengan penurunan
lainnya. Sedangkan pada lahan-lahan pertanaman yang
yang merupakan lahan penurunan dangkal sampai hamper
dangkal dengan topografi teratur, penggalian seluruh
drainase dibuat sejajar antara satu dengan yang lainya.
Penggalian saluran drainase pada lahan pertanaman yang
berkemiringan dilakukan dengan jalan memotong lereng
atau mengikuti garis kontur, sehingga kecepatan aliran
airnya dapat terbatasi dan erosi dapat dicegah.
b. Uji Bangunan Drainase
Uji bangunan dilakukan untuk memastikan bahwa
bangunan sudah dapat digunakan atau belum, jika
bangunan sudah memenuhi syarat fungsinya maka
bangunan tersebut sudah bisa digunakan dan jika belum
memenuhi syarat teknis maka bangunan drainase tersebut
belum dapat digunakan dan perlu melakukan identifikasi
ulang.
Diagram alir membangun sistem drainase

0100090000037800000002001c0000000000040000000301

0800050000000b0200000000050000000c029a0c710b04000000

2e0118001c000000fb021000070000000000bc02000000000102

022253797374656d000c710b000059840000985c110004ee8339

b8529a020c020000040000002d01000004000000020101001c00

0000fb029cff0000000000009001000000000440001254696d657

3204e657720526f6d616e0000000000000000000000000000000

000040000002d010100050000000902000000020d000000320a5

900ffff01000400000000006d0b990c205d2d00040000002d0100

00030000000000

You might also like