You are on page 1of 11

MEMBINA UMAT DAKWAH

BERURAT DI HATI UMAT


uatu yang harus diterima sebagai

S
sunnatullah adalah bahwa zaman terus
beredar. Tiap-tiap zaman ada “rijal”-nya.
Babakan pentas bisa beralih. Pemainnya bisa
berganti. Jalan cerita wajar pula beralih dari babak ke
babak. Pergantian pemain di satu waktu adalah suatu
yang lumrah.
Itulah latar belakang pikiran Bapak Mohamad
Natsir, dalam usaha pembinaan umat yang akan
lebih panjang umurnya dari usia seorang
“pemimpin”. Pokok pikiran ini, menjadikan para
pelanjut tugas dakwah risalah, tidak diizinkan
berpangku tangan.
Membiarkan umat terombang ambing tanpa
arah dan tujuan, adalah kelalaian yang susah
dimaafkan. Terlebih oleh umat yang dibiarkan
terbawa hanyut, dalam berbagai keadaan dan situasi.
Ini adalah kesalahan besar.
Kewajiban da’i dalam satu gerakan Da’wah
Islamiyah, ialah meletakkan dasar kontinuitas.
Kesinambungan dakwah ditanamkan untuk menjaga

Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir 217


BERURAT DI HATI UMAT
aqidah umat. Memelihara kaedah hidup dengan
tamaddun yang benar, dan akhlak mulia sesuai
bimbingan Rasulullah SAW.
Di atas semua itu khitthah baru bisa diasaskan.
Jalannya adalah dengan membimbing
mempersiapkan tunas muda. Sebagai generasi yang
akan menyambung di pentas sejarah.

Perlu mempersiapkan jiwa dengan kelengkapan


pengetahuan, serta pengalaman. Mencetuskan api
cita-cita. Menggerakkan dinamika. Menghidupkan
“disiplin diri” yang tumbuh subur dari dalam diri.
Menumbuhkan Iman dan Taqwa. Harus ditanamkan
keyakinan bahwa upaya ini, bukanlah pekerjaan
“tersambil”.
Pekerjaan ini bukan sekedar pengisi waktu, yang
kebetulan berlebih. Sewaktu-waktu harus menjadi
pekerjaan yang masuk agenda. Harus disediakan
waktu, dan harus pula dilakukan dengan sadar,
secara “programatis.”
Para da’i ilaa Allah mesti membentuk diri
menjadi golongan yang berani merintiskan jalan.
Menjadi kelompok yang mempunyai inisiatif. Selalu
berusaha menggembirakan semangat umat, untuk
hidup. Selalu pula menghidupkan amal, dengan
bekerja secara ihsan.

218 Dakwah Komprehensif


MEMBINA UMAT DAKWAH
Setiap da’i wajib menjadi pendorong dalam
menumbuhkan dan memupuk semangat umat. Selalu
berusaha sekuat tenaga, dengan mengandalkan
kekuatan umat dari dalam, self help. Betapapun
kecil kekuatan umat ini, akan bisa diformulasi dan
diakumulasi, menjadi tenaga yang lebih besar.
Mampu mempersatukan potensi umat yang
berserakan. Di sini terletak keampuhan seorang da’i
ilaa Allah itu.
Karenanya, para penyandang tugas dakwah
tidak usah merasa ragu dan khawatir. Dalam
melakukan hubungan bermasyarakat acapkali harus
berhadapan kendala dan hambatan. Ini yang perlu
diyakini. Tidak ada istilah susah dan letih, di dalam
hati dan dada para da’i.
Di sini terletak dinamika dakwah.

Tugas dakwah hanyalah menghubungi secara


spontan, sopan dan zakelijk. Menjaga selalu tindak
laku yang correct.
Tidak pernah menggadaikan martabat pribadi.
Ada dua cara tindakan tercela dalam dakwah,
“cara sembrono yang tak tahu aturan”, dan “cara
pengemis yang minta- minta dikasihani”. Keduanya
tidak akan pernah mendapatkan penghargaan.

Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir 219


BERURAT DI HATI UMAT
Kunci keberhasilan dalam membangun umat
adalah menanamkan kemampuan umat untuk
berpartisipasi membangun diri serta lingkungannya.
Binalah umat supaya umat ikut pula membina.

Di sinilah tugas berat yang terletak dipikulan


pundak “pemimpin”. Demikian diantara pesan Bapak
Mohamad Natsir, untuk bekal para du’at di mana
saja.1
Hubungan antara pemimpin yang mencintai
dengan umat yang dicintai tidak pernah putus.
Hubungan sedemikian tidak bisa dihalangi oleh jarak
yang jauh. Tidak pernah putus karena waktu yang
panjang. Tidak juga akan terhalang oleh tebalnya
dinding penjara.
Bukti-bukti semacam ini telah bertebaran
banyak sekali, di sepanjang ‘jalan berliku’ yang
bernama “jalan perjuangan”. Hubungan batin
masih tetap terpelihara, oleh ahlulbithanah.2
Hubungan batin menjadi jembatan rasa yang
kokoh. Disebut “mawaddah fil qurba”. Hubungan
batin semakin kokoh akan mengikat pertemanan
semakin dekat. Hubungan timbal balik akan terjalin
erat karena “ukhuwwah Islamiyah”. Umat yang telah
terbentuk oleh perjalanan panjang sejarah itu, akan
bersatu dalam pertautan hati dengan hati.

220 Dakwah Komprehensif


MEMBINA UMAT DAKWAH
Satu contoh pengalaman sejarah, dalam
perjalanan di “Rimbo Masang”.3 Sesudah semua
orang turun meninggalkan tempat ijok , dalam
4

keadaan sulit dan jumlah jamaah sangat kecil. Dalam


perjalanan perjuangan menantang resiko untuk
menghidupkan perjuangan. Modal utama hanya
tawakkal kepada Allah dan kebulatan tekad.
Kekuatan akan tumbuh dari hasil musyawarah.
Dengan memelihara keutuhan persatuan secara
bulat, dengan keutamaan persaudaraan dalam ikatan
jamaah, baik sebagai perseorangan maupun
bersama-sama, tujuan yang dicitakan, Insya Allah
dapat dicapai.
Kesejahteraan masyarakat banyak niscaya akan
wujud. Begitu pula untuk seluruhnya. Tidak ada
tempat dalam hidup jamaah itu,
berbelakang-belakangan.
Dalam pelayaran yang panjang, jangan terjadi,
satu ke hilir satu ke mudik. Tentu tidak akan terjejak
tanah tepi.
Hidup dengan tidak indah-mengindahkan antara
satu dengan yang lain, sangat dicela. Apalagi hidup
dengan saling bertentangan.
Hidup berebutan hidup, hanya akan menjadi
kejaran bagi seorang yang mengharapkan untung
atas kerugian orang lain. Dan yang lainnya

Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir 221


BERURAT DI HATI UMAT
memperoleh kemuliaan dengan menghinakan orang
yang lain. Suatu kehidupan yang tercela dalam
norma apapun. Tatacara hidup seperti itu, bukanlah
hidup orang-orang bersaudara dalam iman.
Tolong menolong adat dunia yang hendak
selamat.
Bukan perebutan hidup yang menjadi pokok
pangkal dari hidup berjamaah itu. Berlomba-lomba
berbuat baik.

Memperbanyak manfaat bagi sesama manusia


seperti tersebut dalam bimbingan Rasulullah SAW,
“Sebaik- baik manusia ialah orang yang paling
banyak bermanfaat bagi sesama manusia”.
Masalah yang dihadapi dan segera dipecahkan,
adalah mengefektifkan ikatan jamaah.
Kuatnya ikatan jamaah menjadi alat perjuangan.
Ikatan jamaah akan terlahir melalui gerakan
dakwah yang efektif.
Persatuan umat mulai dengan menjaga dan
memelihara komunikasi, informasi dan pembinaan
kaderisasi kepemimpinan.
Mohamad Natsir berpesan, “persatuan hati
dengan hati tidak bisa di beli dengan pertukaran
materi, sungguhpun seisi bumi ditumpah- ruahkan

222 Dakwah Komprehensif


MEMBINA UMAT DAKWAH
dalam upaya mempertemukan hati dengan hati,
niscaya usaha itu akan sia- sia belaka”.
Inilah segi lain dari sisi Rahmat Allah.



 


 
 



 

 
  

 



 
 
 


  



 
 

 

 

 
 


  

 

 

 

 

” dan jika mereka bermaksud menipumu, maka


sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi
pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan
pertolongan-Nya dan dengan para Mukmin, dan
yang mempersatukan hati mereka (orang-orang
yang beriman) – Keterangan Allah ini telah dibuktikan

Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir 223


BERURAT DI HATI UMAT
ketika penduduk Madinah yang terdiri dari suku Aus dan
Khazraj selalu bermusuhan sebelum Nabi Muhammad
s.a.w hijrah ke Medinah dan mereka masuk Islam,
permusuhan itu hilang --, walaupun kamu
membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di
bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan
hati mereka, akan tetapi Allah telah
mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia
Maha gagah lagi Maha Bijaksana. ” ( QS.8, Al-Anfal :
62-63 ).

Karena, semata- mata Rahmat Allah itulah


hati- hati bisa berbekas melahirkan gerak nyata.
Seperti merajut sehelai benang menjadi kain sutera
atau menganyam mendong menjadi tikar” 5

Tujuan terutama yang akan diraih dalam setiap


program dakwah adalah mempersatukan jamaah.
Melalui pemantapan ukhuwah dengan selalu
menumbuhkan rasa pemilikan, love of belonging.
Upaya menanamkan tanggung jawab serta
keter- libatan erat pada masing-masing kegiatan
dakwah yang tengah berjalan. Perubahan pergantian
masa menampilkan pengalaman berharga yang
mahal.
Bila setiap pengalaman dapat dipetik sebagai
pelajaran bermutu, tentu menumbuhkan semangat.
Rasa berpantang putus asa. Bertawakkal dalam
melakukan kewajiban sepenuh hati. Dengan tekad

224 Dakwah Komprehensif


MEMBINA UMAT DAKWAH
tidak berhenti sebelum sampai. Yang dituju adalah
keridhaan Allah semata. Begitu butir nasehat Pak
Natsir.6

Ada baiknya diambil pelajaran dari


kesulitan-kesulitan dan kepayahan yang diderita oleh
kaum yang telah lalu. Perhatikan pula, bagaimana
ikhtiar menyelesaikan setiap kesulitan.
Setiap ikhtiar ada yang berhasil dan adakalanya
gagal.
Karena itu dakwah yang dijalankan, mesti
dilandasi dorongan optimisme yang besar.
Pengalaman akan selalu melahirkan ketenangan,
dalam menghadapi beragam macam arus yang
beredar di keliling.
Pengalaman akan lebih meneguhkan pendirian.
Amat berguna bilamana pada satu masa berjumpa
dengan gelombang yang datang menerpa.
Pada tiap-tiap zaman, akan ada perubahan itu.
Telah menjadi hukum alam akan menghadapi
setiap perubahan senantiasa, dan selalu akan
mendapatkan giliran dari Ilahi.

Begitu pesan dakwah Bapak Mohamad Natsir.

Pesan Pesan Dakwah Mohamad Natsir 225


BERURAT DI HATI UMAT

226 Dakwah Komprehensif


1
Catatan :
Harian Umum Singgalang, Rabu, 10 Pebruari 1993, Memoar untuk Bapak Mohamad Natsir.
2
QS. 8-Al Anfaal, ayat 63
3
Rimbo Masang, suatu daerah terakhir persinggahan Bapak Mohamad Natsir dan rombongan
dalam perlawatan selama PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) pada tahun
1958-1961, di Sumatera Barat, yang terletak pada perbatasan daerah Agam dan Pasaman.
Rombongan kecil ini di antaranya (Buchari Tamam, Dt. Ilangik, Dt.Majo Labih, Lahmuddin,
Mangku Said – HMS.Dt.Tan Kabasaran -, Djoefry Soelthany, Tasman Mansur), dengan setia
mengiring Bapak Mohamad Natsir sampai keakhir perjalanan beliau di daerah Sumatera Barat.
Sesudah tahun 1961 Bapak Mohamad Natsir dibawa ke Padangsidempuan. Selama tiga bulan
beliau di sana, penulis sering bersama beliau di kediaman Jl. Kawal Samudera, di samping
rumah Komandan Korem 22 Kawal Samudera (Kol. Bahary Effendy Siregar). Kemudian, setelah
itu beliau dipindahkan ke Batu, Malang.
4
Tempat ijok (bhs. Minang), berarti tempat menyingkir sementara, dalam keadaan situasi sulit,
terutama dalam masa-masa pergolakan di daerah-daerah (masa perjuangan).
5
Pidato Bapak Mohamad Natsir pada Ulang Tahun Yayasan Kesejahteraan di Gedung Bagindo
Azischan Padang, Mei 1967.
6
Taushiyah Bapak Mohamad Natsir.

TEGAK RUMAH KARENA SENDI,


SENDI RUNTUH RUMAH BINASA,
TEGAK BANGSA KARENA BUDI,
BUDI HANCUR HILANGLAH BANGSA.

You might also like