Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
semua kebutuhan lahir maupun batin, sandang, pangan dan papan. Dahulunya
orang sudah dapat makan pagi dan malam dan rumah serta pakaian seadanya
sudah boleh dikatakan sejahtera. Lain hal dengan sekarang, ukuran sejahtera
sudah berubah polanya. Tidak hanya cukup sandang, pangan dan papan, akan
tanda jasa. Mereka bekerja keras tanpa membedakan antara si kaya dan
simiskin, lelaki atau perempuan, anak pejabat atau tidak, yang jelas semua anak
dididik dan dibinanya agar menjadi anak yang cerdas, berkualitas dan
Tanpa mereka tentulah kita-kita yang ada didunia ini, tidak ada apa-
apanya, mereka telah memberikan sesuatu pusaka yang tidak lekang oleh
Harry D. Fauzi 1
harrydfauzi@gmail.com
panas dan tidak lapuk oleh hujan, apa itu tidak lain adalah ilmu pengetahuan.
Pejabat, pegawai negeri maupun swasta, para pengusaha yang ada sekarang ini
tentu tidak akan seperti sekarang. Karena jasa dan pengabdian merekalah kita
Apa yang sudah mereka berikan kepada kita, dari sesuatu yang serba
buta dan tidak tahu sama sekali, kemudian mereka didik, mereka ajar, mereka
latih, sehingga menjadi anak cerdas dan pintar. Dari mula tidak tahu hurup dan
angka, sampai bisa dan mampu membaca dan berhitung, dari mulai tidak
pandai mengelap lelehan ingus di pipi sampai mampu menjadi anak yang
kebetulan di sekolah, sampai kepada anak mandiri, semua itu tidak terlepas
dari peran guru di sekolah. Sungguh besar jasa-jasamu guru, tidal terbalas
rasanya apa sudah engkau berikan kepada kami, engkaulah orang tua kedua
kami, yang tanpa perjuangan dan cita-citamu tentulah kami tidak berdaya.
Kini guru menuntut kesejahteraan, sesuatu yang wajar dan adil, karena
dengan sistem insentif yang wajar dan berkeadilan dapat diharapkan suatu
masyarakat. Apa lagi guru-guru kita yang mengajar nun jauh di sana, di
Harry D. Fauzi 2
harrydfauzi@gmail.com
medngabdian diri di pedesaan, itulah sebabnya sebagian guru tidak lama
Tuntutan hidup pada kondisi kini menyebabkan para guru harus bekerja
keras untuk melakukan sesuatu yang bersifat halal, sesuatu yang harus
Sehingga tidak aneh rasanya ada guru yang berprofesi ganda, pada pagi
gurau dan bercengkerama bersama rekan guru. Tetapi bila waktu tugas wajib
berakhir, maka terlihat sang guru bercengkerama bersama para tukang ojek,
kuli bangunan, pedagang pasar, dan profesinya lainnya. Hal ini membuktikan
kebutuhan keluargnya.
Demikian pula kita melihat guru, sejak pagi hari sudah berangkat ke
sekolah, kemudian pada sore harinya bahkan menjelang larut malam baru
mana mereka di tempatkan, maka sang guru bergegas menuju sekolah lain
Harry D. Fauzi 3
harrydfauzi@gmail.com
suatu tempat Bimbingan Belajar, juga tugas yang sama dan niat yang sama
untuk menambah pendapatan keluarga. Pada pagi hari berangkat dengan wajah
keluarga, serta menyandang sebuah tas tentengan yang berisi bahan ajar plus
suaminya. Nah pada waktu pulang dari bertugas terlihat dengan wajah kuyu
dan kondisi keletihan serta kondisi pakaian serba tidak menentu. Begitulah
kondisi guru kita, dan memang tidak semua sama, ada yang berada pada
kebanyakan di bawah rata-rata, ibarat gaji, pada tengah bulan atau sepertiga
bulan gaji yang diterima sudah ludes alias terkuras untuk keperluan sehari-hari,
dan bagaimana untuk tengah bulan atau sepertiga bulannya lagi, tentu tidak
lain harus bekerja keras dengan kegiatan lainnya, dengan nawaitu yang penting
halal.
Oleh sebab itu, sekali lagi kita prihatin dengan kesejahteraan guru, dan
akan bekerja dengan baik, belajar dan mengajar dengan baik, dedikasi dan
loyalitas tinggi apabila gaji yang mereka terima wajar dan berkeadilan.
Harry D. Fauzi 4
harrydfauzi@gmail.com
Semangat Otonomi Daerah memungkinkan untuk meningkatkan
harus selalu digesa, dan ini perlu perjuangan, dan guru sudah melakukan
perjuangan itu dari hari ke hari, bagaimana memperjuangkan anak yang tidak
pendidikan untuk setiap tahun perlu disambut baik dan diperjuangkan setiap
tahun oleh kita semua. Guru menginginkan kesejahteraan yang mereka tuntut
anaknya, dan apabila telah pensiun hidup tenang dan lebih mendekatkan diri
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, bagi yang beragama Islam mungkin suatu
keharusan dan mutlak bagi seorang guru, guru yang baik adalah guru yang
mengerti dan memahami akan tugas dan kewajibannya. Diakui, bahwa guru
Harry D. Fauzi 5
harrydfauzi@gmail.com
dulu tidak memikirkan kesejahteraan, bagi mereka yang penting cukup untuk
hidup perbulan sudah cukup, akan tetapi guru kini penuh dengan berbagai
peningkat kulitas belajar dan mengajar, berdosa rasanya kalau kita hanya
mampu meminta, akan tetapi kurang untuk berbuat yang lebih baik. Karena itu,
1. Batasan Masalah
dilakukan pembatasan dalam masalah yang telah dirumuskan. Hal ini sejalan
yang ditemukan dalam penelitian itu sangat luas dengan rangkaian yang
Harry D. Fauzi 6
harrydfauzi@gmail.com
penerimaan penghasilan guru baik dari sekolah maupun di luar
sekolah.
2. Rumusan Masalah
Semua jenis penelitian apa pun akan dimulai dengan cara merumuskan
sulit dalam proses penelitian. Yang harus dirumuskan bukan sekedar ruang
Harry D. Fauzi 7
harrydfauzi@gmail.com
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
binaan.
Harry D. Fauzi 8
harrydfauzi@gmail.com
pun di tingkat kecamatan khususnya dalam meningkatkan kinerja
guru.
Oleh sebab itu, pengembangan suatu ilmu akan lebih memiliki makna apabila
1. Asumsi
teori dan pendapat yang dijadikan pegangan itu tidak dipersoalkan lagi benar
salahnya. Pada prinsipnya segala sesuatu itu dapat diterima oleh semua pihak
Harry D. Fauzi 9
harrydfauzi@gmail.com
titik tolak pemikiran yang kebenarannya dapat diterima oleh peneliti.” Adapun
Hal yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut ini.
Harry D. Fauzi 10
harrydfauzi@gmail.com
pengembangan komunikasi dengan lingkungan ini pun sangat erat
jika aspek ini tidak terpenuhi maka guru tersebut tidak akan pernah
intrapersonal.
penguasaan pengetahuan.
2. Hipotesis Penelitian
Harry D. Fauzi 11
harrydfauzi@gmail.com
Ho : tidak terdapat hubungan antara tingkat kesejahteraan dengan
Harry D. Fauzi 12
harrydfauzi@gmail.com
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Kompetensi Guru
kausalitas antara referensi kriteria yang efektif dan atau penampilan yang
ketika berhadapan dalam berbagai situasi dan tugas. Hubungan kausal memiliki
Harry D. Fauzi 13
harrydfauzi@gmail.com
a. Motif yang merupakan sesuatu yang dimiliki seseorang untuk
berpikir secara konsisten atau keinginan untuk melakukan suatu
aksi.
b. Kompetensi bawaan berupa karakterisasi fisik yang secara
konsisten merespon berbagai situasi atau informasi.
c. Konsep diri dalam bentuk tingkah laku, nilai atau imaji seseorang.
d. Kompetensi pengetahuan berupa penguasaan seseorang atas ilmu
pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri serta lingkungan
sekitarnya.
e. Kompetensi keterampilan yakni kemampuan untuk melakukan
tugas secara fisik atau mental.
(Yulaelawati, 2003)
an, keterampilan, dan nlai dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Perwujudan
ini hanya dapat diketahui apabila tersedia seperangkat hasil belajar yang
inti nilai-nilai profesi guru yang harus dikuasai dan dikembangkan oleh guru
1) Pembelajaran
Guru suka belajar dan memotivasi orang lain untuk belajar juga.
Harry D. Fauzi 14
harrydfauzi@gmail.com
Guru mendukung sistem organisasi sekolah dan kelas yang
2) Perhatian
3) Keunggulan
4) Kesetaraan
ini.
pembelajaran.
Harry D. Fauzi 15
harrydfauzi@gmail.com
c. Guru memahami bahwa pembelajaran siswa dipengaruhi oleh
pendidikan.
B. Kinerja Guru
Guru adalah kondisi yang diposisikan sebagai garda terdepan dan posisi
guru akan menjadi bahan pembicaraan banyak orang, dan tentunya tidak lain
kelemahan pada guru, hal itu tidak sepenuhnya dibebankan kepada guru, dan
mungkin ada system yang berlaku, baik sengaja ataupun tidak akan
Harry D. Fauzi 16
harrydfauzi@gmail.com
Banyak hal yang perlu menjadi bahan pertimbangan kita, bagaimana
kinerja guru akan berdampak kepada pendidikan bermutu. Kita melihat sisi
lemah dari system pendidikan nasional kita, dengan gonta ganti kurikulum
pendidikan, maka secara langsung atau tidak akan berdampak kepada guru itu
guru, dan mungkin juga akan dapat membuat guru frustasi akibat perubahan
tersebut. Hal ini sangat dirasakan oleh guru yang memiliki kemampuan
Selain itu, kinerja guru juga sangat ditentukan oleh output atau keluaran
pembentukan SDM berkualitas pula. Oleh sebab itu LPTK juga memiliki andil
efektif dan efisien disetiap struktur yang ada dipersekolahan. Kinerja terbentuk
Harry D. Fauzi 17
harrydfauzi@gmail.com
Era reformasi dan desentralisasi pendidikan menyebabkan orang bebas
melakukan kritik, titik lemah pendidikan akan menjadi bahan dan sasaran
empuk bagi para kritikus, adakalanya kritik yang diberikan dapat menjadi
sitawar sidingin di dalam memperbaiki kinerja guru. Akan tetapi tidak tertutup
kemungkinan pula akan dapat membuat merah telinga guru sebagai akibat dari
kritik yang diberikan, hal ini dapat memberikan dampak terhadap kinerja guru
yang bersangkutan.
kiranya akan menjadi masukan yang sangat berarti bagi kenerja guru. Guru
yang baik tidak akan pernah putus asa, dan menjadi kritikan sebagai pemicu
akan datang. Kritik terhadap kinerja guru perlu dilakukan, tanpa itu bagaimana
guru mengetahui kinerja yang sudah dilakukannya selama ini, dengan demikian
akan menjadi bahan renungan bagi guru untuk perbaikan lebih lanjut.
semakin baik tingkat pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya. Oleh sebab
dan pelatih. Akan tetapi barangkali masih ada sebagian guru yang belum
Harry D. Fauzi 18
harrydfauzi@gmail.com
menunjukkan kinerja baik, tentunya secara akan berpengaruh terhadap kinerja
luar kelas. Sikap ini akan dibarengi pula dengan rasa tanggungjawabnya
yang akan digunakan, termasuk alat media pendidikan yang akan dipakai, serta
Kinerja guru dari hari kehari, minggu ke minggu dan tahun ke tahun
terus ditingkatkan. Guru punya komitmen untuk terus dan terus belajar, tanpa
itu maka guru akan kerdil dalam ilmu pengetahuan, akan tetap tertinggal akan
akselerasi zaman yang semakin tidak menentu. Apalagi pada kondisi kini kita
dihadapkan pada era global, semua serba cepat, serba dinamis, dan serba
kompetitif.
anak didik. Kinerja guru akan bermakna bila dibarengi dengan nawaitu yang
bersih dan ikhlas, serta selalu menyadari akan kekurangan yang ada pada
Harry D. Fauzi 19
harrydfauzi@gmail.com
sebagai upaya untuk meningkatkan kearah yang lebih baik. Kinerja yang
dilakukan hari ini akan lebih baik dari kinerja hari kemarin, dan tentunya
Dalam arti yang luas, pendidikan dapat mencakup seluruh proses hidup
sehingga dicapai taraf kedewasaan tertentu. Pada konteks ini, seorang guru
yang ideal menurut Makmun (1996) memiliki tugas dan peran sebagai berikut.
interaksi belajar mengajar dalam bentuk formal yang dikenal dengan peng-
Harry D. Fauzi 20
harrydfauzi@gmail.com
menjelaskan bahwa dalam konteks ini guru memiliki peran, tugas, dan
Harry D. Fauzi 21
harrydfauzi@gmail.com
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Peranan, tugas, serta tanggung jawab ini
mustahil dapat dipikul tanpa adanya upaya peningkatan kemampuan guru itu
dalam dua konteks yang sesungguhnya merupakan suatu kesatuan yang tidak
jabatan guru secara formal sebagai pendidik dengan berbagai tugas dan
peranan yang dipikulnya, sedangkan pada konteks yang kedua akan dilihat
dari kegiatan tersebut dapat mengubah masukan (input/raw input) yang berupa
peserta didik menjadi keluaran (output) yang berupa peserta didik yang
Harry D. Fauzi 22
harrydfauzi@gmail.com
terdidik. Artinya, pada sebelum proses pendidikan berlangsung si peserta didik
itu belum mengetahui apa-apa menjadi tahu, dari tidak memiliki keterampilan
menjadi terampil, dan yang dulu tidak memiliki sikap yang terarah kepada
(Seno, 1984:14).
Harry D. Fauzi 23
harrydfauzi@gmail.com
Gambar 2.1
Tugas Profesional Guru
Kewajiban
Hak
makhluk sosial, dan makhluk individu. Sebagai makhluk Tuhan, seorang guru
harus beriman dan beramal. Kualitas keimanan dan amaliah guru ini harus
seorang guru adalah keimanan ilmiah, demikian pula amal guru adalah amal
adalah ilmiah amaliah, amal guru adalah amaliah ilmiah, dan ilmu guru adalah
amaliah ilmiah.
Harry D. Fauzi 24
harrydfauzi@gmail.com
Sebagai makhluk sosial, harus disadari bahwa guru memiliki status pula
sebagai: (1) warga negara; (2) pegawai negeri/swasta; (3) karyawan Dinas
masyarakatnya.
Gambar 2.2
Status dan Kedudukan Guru
GURU
Makhluk Tuhan:
Iman amaliah ilmiah
Amal amaliah ilmiah
Ilmu amaliah ilmiah
Makhluk Sosial:
Warga Negara
Pegawai Negeri/Swasta
Karyawan Dinas Pendidikan
Anggota masyarakat luas
Guru
Makhluk Individu:
Ilmu
Derajat/Pangkat
Harta
Harry D. Fauzi 25
harrydfauzi@gmail.com
b. Kewajiban Guru
dalamnya berkaitan sangat erat dengan kewajiban seorang guru seperti berikut
ini.
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
merupakan kegiatan sadar dalam membentuk perilaku manusia lain dan dirinya
sendiri dengan dua strategi utama, yakni memberi tahu dan memberi
tujuan, yakni para siswa atau peserta didik menjadi tahu apa yang seharusnya
diketahuinya, mengerti akan apa yang telah diketahuinya, dan menyadari akan
Harry D. Fauzi 26
harrydfauzi@gmail.com
pentingnya sesuatu tersebut bagi dirinya serta lingkungan sekitarnya. Tujuan
Gambar 2.3
Kewajiban Guru
Memberi tahu
Memberi kesempatan merencana
Tahu
Mengerti
Sadar
c. Hak Guru
manusia, guru memiliki hak-hak tertentu yang secara formal tertuang dalam
kepuasan batinnya.
Harry D. Fauzi 27
harrydfauzi@gmail.com
Dengan terpenuhinya hak-hak guru, dimungkinkan kinerja guru akan
guru pun akan dapat berjalan sesuai dengan konteksnya. Hak-hak guru yang
1) Hak profesional:
a) memiliki kebebasan akademis baik di dalam maupun di
luar kelas yang berkaitan dengan ilmu yang dikuasainya,
metode dan teknik pendidikan;
b) kebebasan untuk memberikan penilaian, penghargaan, dan
sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah
pendidikan;
c) memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam
melaksanakan tugas;
d) memperoleh dan memanfaatkan fasilitas pembelajaran;
e) kebebasan untuk berserikat dalam bidang profesi guru; dan
meningkatkan kemampuan profesional guru.
2) Hak penghasilan dan kesejahteraan:
a) memperoleh penghasilan yang layak;
b) mendapat cuti;
c) mendapat perawatan kesehatan;
d) mendapat jaminan pensiun dan tunjangan hari tua;
e) mendapat tunjangan jaminan sosial;
f) memperoleh tunjangan kemahalan biaya hidup; dan
g) memperoleh asuransi kesehatan, asuransi jiwa dan asuransi
kecelakaan bagi guru.
(Rancangan Kebijakan RUU tentang Guru)
dengan tuntutan profesinya. Hak-hak guru tersebut pada dasarnya meliputi (1)
perlakuan yang adil, (2) memperoleh penghargaan tepat pada waktunya, serta
Harry D. Fauzi 28
harrydfauzi@gmail.com
d. Tugas dan Fungsi Guru
Tugas utama guru adalah mendidik, dalam arti mengajar untuk mem-
takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berudi pekerti luhur, mempertebal
sejenisnya).
3) Selain tugas-tugas pokok dan tugas profesi, kepada guru juga dibeban-
Harry D. Fauzi 29
harrydfauzi@gmail.com
kepala sekolah, pembantu kepala sekolah bidang kurikulum, kesiswaan,
siswa.
Atas dasar uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi dan tugas
kegiatan nyata di sekolah. Meskipun sulit untuk ditentukan, namun tidak dapat
khususnya.
Harry D. Fauzi 30
harrydfauzi@gmail.com
Sejak Indonesia merdeka tahun 1945 hingga awal abad kedua puluh
satu ini, berpuluh juta bahkan ratusan juta anak bangsa dipercayakan kepada
bahwa kelak mereka menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh untuk
mewarisi pembangunan bangsa ini. Tugas dan tanggung jawab guru bukan saja
pribadi yang religius, berbudi pekerti luhur, mandiri dan memiliki tanggung
seutuhnya pada diri siswa memang tidak semata-mata berada di tangan guru.
Nasional sebagai suatu kesatuan yang utuh juga tidak dapat diabaikan (Furqon,
1998:34).
mana pun berada, akan dapat dengan mudah mengakses berbagai perkembang-
yang hampir tiada batas. Demikian pula halnya dengan jaringan internet dan e-
mail (yang pada saat ini dapat dengan mudah diakses oleh para siswa, terutama
Harry D. Fauzi 31
harrydfauzi@gmail.com
demikian besar untuk membentuk dan mengembangkan budaya baru melalui
akses-akses global dari berbagai belahan dunia. Sudah barang tentu hal ini akan
keberhasilan dan kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh tingkat sumber
daya manusianya, dan indikator sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat
kinerja guru.
moral yang ada di pundaknya. Semua itu akan terlihat kepada kepatuhan dan
dan teknologi yang dimiliki oleh guru pada saat ini menjadi ukuran penting di
Dengan demikian, pada konteks sekarang ini, peran dan fungsi guru kian
Harry D. Fauzi 32
harrydfauzi@gmail.com
a. Planner, artinya guru memiliki program kerja pribadi yang
jelas, program kerja tersebut tidak hanya berupa program
rutin, misalnya menyiapkan seperangkat dokumen
pembelajaran seperti Program Semester, Satuan Pelajaran,
LKS, dan sebagainya. Akan tetapi guru harus merencanakan
bagaimana setiap pembelajaran yang dilakukan berhasil
maksimal, dan tentunya apa dan bagaimana rencana yang
dilakukan, dan sudah terprogram secara baik;
b. Communicator, artinya guru harus mampu menjadi
komunikator yang baik dalam mensosialisasikan program-
programnya kepada rekan sekerjanya, masyarakat orang tua
siswa, para siswa, serta lembaga-lembaga terkait dalam
upaya peningkatan kualitas pendidikan.
c. Inovator, artinya memiliki kemauan untuk melakukan
pembaharuan dan pembaharuan dimaksud berkenaan dengan
pola pembelajaran, termasuk di dalamnya metode mengajar,
media pembelajaran, sistem dan alat evaluasi, serta nurturant
effect lainnya. Secara individu maupun bersama-sama
mampu untuk mengubah pola lama, yang selama ini tidak
memberikan hasil maksimal, dengan mengubah kepada pola
baru pembelajaran, maka akan berdampak kepada hasil yang
lebih maksimal;
d. Motivator, artinya guru memiliki motivasi untuk terus belajar
dan belajar, dan tentunya juga akan memberikan motivasi
kepada anak didik untuk belajar dan terus belajar
sebagaimana dicontohkan oleh gurunya;
e. Capable personal, maksudnya guru diharapkan memiliki
pengetahuan, kecakapan dan keterampilan serta sikap yang
lebih mantap dan memadai sehinga mampu mengelola proses
pembelajaran secara efektif;
f. Developer, artinya guru mau untuk terus mengembangkan
diri, dan tentunya mau pula menularkan kemampuan dan
keterampilan kepada anak didiknya dan untuk semua orang.
Guru harus haus akan menimba pengetahuan dan
keterampilan, serta peka terhadap perkembangan IPTEK,
misalnya mampu dan terampil mendayagunakan komputer,
internet, dan berbagai model pembelajaran multi media.
(Isjoni. http://www.pendidikan.us/guru _masa_depan.html)
Harry D. Fauzi 33
harrydfauzi@gmail.com
bertanggung jawab, kreatif, melayani sesuai dengan visi, misi yang diinginkan
dengan berfokus menjadikan kelas yang konduktif secara intelektual fisik dan
sosial untuk belajar; menguasai materi, kelas, dan teknologi; punya sikap
berciri khas "the habits for highly effective people" dan "quantum teaching"
menunjukkan motivasi, percaya diri serta mampu mandiri dan dapat bekerja
sama. Selain itu guru masa depan juga dapat menumbuhkembangkan sikap,
kepedulian yang tinggi, dan memupuk kemampuan belajar mandiri anak didik,
bangga akan sekolahnya dan terdidik juga untuk mau menghargai orang lain
baik pendapat maupun prestasinya. Kerendahan hati juga perlu dipupuk agar
Harry D. Fauzi 34
harrydfauzi@gmail.com
berpikir kritis dan strategi belajar dengan manajemen waktu yang sesuai serta
pelatihan cara mengendalikan emosi agar IQ, EQ dan kedewasaan sosial siswa
berimbang.
kelas tidak diragukan. Di sisi lain, guru harus pula memiliki kebanggaan
dengan profesinya, dan akan tetap setia menjunjung tinggi kode etik
profesinya.
Kinerja guru dari hari ke hari, minggu ke minggu dan tahun ke tahun
terus ditingkatkan. Guru harus punya komitmen untuk terus dan terus belajar.
Tanpa itu, maka guru akan kerdil dalam ilmu pengetahuan, akan tetap
tertinggal oleh akselerasi zaman yang semakin melaju dan hampir tidak
menentu. Apalagi pada kondisi kini manusia dihadapkan kepada era global,
Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil
kecukupan materi belaka. Oleh sebab itu, Isjoni (2000) mengemukakan bahwa
Harry D. Fauzi 35
harrydfauzi@gmail.com
tingkat kesejahteraan seorang guru dapat dilihat melalui indikator-indikator
sebagai berikut.
optimal.
dari gaji guru (baik sebagai pegawai negeri ataupun sebagai guru
lain. Pada konteks ini tidak tertutup kemungkinan seorang guru memiliki
Bahkan, pada sejumlah kasus penghasilan seorang guru sebagai tukang ojek
lebih besar daripada gaji golongan III/C. Penghasilan tambahan serupa ini
Harry D. Fauzi 36
harrydfauzi@gmail.com
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
suatu obyek, satu set kondisi sistem pemikiran pada saat sekarang atau yang
dan faktual.
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
Harry D. Fauzi 37
harrydfauzi@gmail.com
tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu
deskriptif adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata serta tidak
yang ada;
berlangsung; dan
fenomena sosial yang perlu dipahami, oleh sebab itu dalam analisis ini juga
didukung oleh analisis kualitatif, agar lebih jelas, bermakna, dan mendalam,
Harry D. Fauzi 38
harrydfauzi@gmail.com
“Pendekatan kombinasi kuantitatif dan kualitatif dalam analisis dapat
sosial yang disajikan dalam tabel lebih semakin jelas, bermakna dan semakin
hidup”.
tujuan penelitian dan masalah yang akan dikaji karena membahas masalah
kondisi tertentu yang dalam hal ini adalah tingkat kesejahteraan guru dalam
2. Teknik Penelitian
berikut.
Harry D. Fauzi 39
harrydfauzi@gmail.com
menghindari pembiasan informasi sehingga pembahasan hasil
penelitian ini secara empiris menarik karena aktivitas yang terkait dengan topik
kegiatan penelitian dan kesepakatan dengan pihak-pihak yang lain yang dapat
Harry D. Fauzi 40
harrydfauzi@gmail.com
C. Populasi dan Sampel Penelitian
D. Instrumen Penelitian
1. Bentuk Instrumen
itu, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun dalam bentuk
jawaban, yaitu Sangat Realistis (SR), Realistis (R), Cukup Realistis (CR),
Kurang Realistis (KR) dan Tidak Realistis (TR). Dan skor yang diperoleh
Harry D. Fauzi 41
harrydfauzi@gmail.com
d. Untuk jawaban Kurang Realistis (KR) diberi skor 2
positif atau negatif, setiap pertanyaan merupakan penjabaran dan satu indikator
variabel yang mendapatkan skor penelitian. Setiap pertanyaan diikuti oleh lima
alternatif jawaban, yaitu Selalu (SL), Sering (S), Kadang-kadang (KK), Jarang
(JR) dan Tidak Pernah (TP). Adapun skor yang diperoleh responden adalah
sebagai berikut.
Harry D. Fauzi 42
harrydfauzi@gmail.com
c. Merumuskan butir-butir pertanyaan sesuai dengan penjabaran konsep
Harry D. Fauzi 43
harrydfauzi@gmail.com
Variabel Aspek yang Diamati Indikator
ilmu pengetahuan melalui ber-
bagai cara.
14) Rajin mengikuti seminar dan
sejenisnya dengan biaya sendiri.
15) Memiliki perpustakaan sendiri di
rumah.
16) Selalu melengkapi perpustakaan
rumah dengan buku-buku bermu-
tu setiap bulan.
17) Selalu tergoda untuk melakukan
penelitian.
18) Menulis dan membuat karangan
ilmiah dan diterbitkan melalui
penerbit atau media massa.
c. Mengembangkan 19) Memiliki relasi seprofesi lebih
komunikasi ke dari 50 orang yang selalu
berbagai arah berhubungan secara aktif.
20) Memiliki relasi di luar profesi
guru dalam jumalh banyak dan
selalu berhubungan aktif.
Harry D. Fauzi 44
harrydfauzi@gmail.com
Variabel Aspek yang Diamati Indikator
tahuan baik.
12) Menguasai dan memahami serta
mengaplikasikan ilmu pengetahu-
an yang berhubungan langsung
dengan mata pelajaran yang
menjadi tugasnya.
13) Melakukan diskusi dengan teman
sejawat di sekolah maupun di luar
sekolah untuk mengembangkan
wawasan keilmuan.
14) Aktif dalam kegiatan MGMP atau
yang sejenis.
15) Mendokumentasikan setiap hal
yang bersifat keilmuan dalam file
khusus.
f. Penerapan di- 16) Datang ke sekolah tepat waktu.
siplin melaksana- 17) Masuk ke kelas tepat waktu.
kan tugas 18) Melaksanakan proses pembel-
ajaran sesuai dengan program
yang ditetapkan.
19) Melaksanakan penilaian secara
periodik dan sistematis.
20) Melaporkan setiap hasil pembel-
ajaran siswa secara berkala.
g. Kemampuan 21) Mempersiapkan kebutuhan
mengembangkan mengajar sendiri tanpa bantuan
kreativitas orang lain.
22) Menciptakan atau membuat
media pembelajaran sesuai
kebutuhan.
23) Menyusun buku atau diktat
pembelajaran bagi siswa.
24) Melakukan penelitian sesuai
bidang tugasnya.
25) Menyusun karya tulis ilmiah baik
hasil penelitian maupun
pemikiran sendiri.
Harry D. Fauzi 45
harrydfauzi@gmail.com
E. Pengumpulan Data dan Analisis Data
pokoknya.
2. Analisis Data
yang diawali dengan deskripsi data penelitian dari kedua variabel dalam bentuk
a. Uji Normalitas
atau tidak, melalui uji Liliefors dengan menentukan nilai Lo seperti rumus di
bawah ini.
Lo = | F(z) – S(z) |
Harry D. Fauzi 46
harrydfauzi@gmail.com
Hasil perhitungan tersebut lalu dibandingkan dengan nilai L1 dari tabel
Liliefors jika Lo < L1, maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Dalam pengujian ini
2 2
pada tabel χ . Jika χ hitung < χ2tabel, maka sampel berasal dari populasi
homogen.
Harry D. Fauzi 47
harrydfauzi@gmail.com
r n−2
t=
1− r2
0.05 dan (n-2). Apabila thitung > ttabel, maka koefesiensi korelasi signifikan
yang dijelaskan oleh variabel bebas melalui regresi linier adalah dengan
mengkuadratkan nilai t.
berikut.
JK(reg)
Fh =
JK(S)/(n − 2)
Harry D. Fauzi 48
harrydfauzi@gmail.com
Harga Fhitung dibandingkan dengan Ftabel, apabila Fhitung > Ftabel maka
JK(TC)/(k - 2)
Fh =
JK(G)/(n − k)
Kemudian hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dan apabila Fhitung <
Ftabel, maka koefesian regresi linier. Selanjutnya uji signifikansi regresi ganda
JK(reg)/2
Fh =
JK(S)/(n − 3)
Setelah Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel dan apabila Fhitung > Ftabel,
Harry D. Fauzi 49
harrydfauzi@gmail.com
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian yang meliputi deskripsi data
1. Data Kualitatif
Tabel 4.1
Data Guru yang Memiliki Pekerjaan Sampingan
Pemilih
Aspek yang yang
Indikator
Diamati Menyatakan
Ya
Harry D. Fauzi 50
harrydfauzi@gmail.com
Pemilih
Aspek yang yang
Indikator
Diamati Menyatakan
Ya
Harry D. Fauzi 51
harrydfauzi@gmail.com
tingkat kesejahteraan yang relatif baik dibandingkan dengan guru pada
umumnya. Fakta ini didukung oleh angka rata-rata yang mencapai 16,58 orang
dari 28 sampel yang dipilih, atau sebesar 59,21 %. Guru-guru ini memiliki
berbagai cara.
Sekolah
Tabel 4.2
Data Aktivitas Guru yang Memiliki Pekerjaan Sampingan di Sekolah
Jumlah yang
Aspek yang
Indikator Menyatakan
Diamati
Ya
Harry D. Fauzi 52
harrydfauzi@gmail.com
Jumlah yang
Aspek yang
Indikator Menyatakan
Diamati
Ya
Harry D. Fauzi 53
harrydfauzi@gmail.com
Jumlah yang
Aspek yang
Indikator Menyatakan
Diamati
Ya
luar tugas pokoknya tetap memiliki aktivitas yang tinggi di sekolahnya. Hal ini
21,68 orang dari 28 responden, atau sebesar 77,43 %. Angka persentase ini
sangat tinggi apabila dikaitkan dengan aktivitas mereka yang lebih tinggi
baik, melaksanakan tugas dengan disiplin yang juga lebih baik, serta memiliki
Harry D. Fauzi 54
harrydfauzi@gmail.com
2. Data Kuantitatif
ditelaah secara cermat untuk diolah dengan tabulasi. Mengingat data yang
diperoleh relatif banyak, maka data tersebut diolah terlebih dahulu dengan
1) menentukan rentang yang diperoleh dari selisih antara data terbesar dan
data terkecil;
3,33 log n;
panjang kelas.
sentral yang meliputi rata-rata hitung, standar deviasi, modus, median, dan
ini.
sampai dengan 125. Rentang skor teoritis ini diperoleh dari jumlah item yang
Harry D. Fauzi 55
harrydfauzi@gmail.com
3) untuk jawaban Kadang-kadang (K) diberi skor 3;
113 dengan rentang 93. Skor rata-rata kinerja guru yang diperoleh adalah
92,96 dengan standar deviasi sebesar 10,72 dan modus sebesar 93 serta median
93. Banyak kelas yang diambil adalah 7 dan panjang kelasnya adalah 6.
Tabel 4.3
1 72 - 78 2
2 79 - 85 4
3 86 - 92 7
4 93 - 99 8
5 100 - 106 4
6 107 - 113 3
Harry D. Fauzi 56
harrydfauzi@gmail.com
Agar lebih jelas, penyajian data di atas ditampilkan dalam bentuk
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
74,5 81,5 88,5 95,5 102,5 109,5
terendah adalah 72 dan skor teringgi adalah 113, maka diperoleh nilai tengah
teoritis yaitu 62,5 dan nilai tengah empiris adalah 93. Dengan demikian, data
teoritis antara 19 sampai dengan 95. Rentang skor teoritis ini diperoleh dari
jumlah item yang terdapat dalam instrumen penelitian sebanyak 19 item yang
Harry D. Fauzi 57
harrydfauzi@gmail.com
1) Untuk jawaban Sangat Realistis (SR) diberi skor 5
77 dengan rentang 34. Skor rata-rata tingkat kesejahteraan guru yang diperoleh
adalah 60,68 dengan standar deviasi sebesar 8,27 dan modus sebesar 63 serta
median 61,5. Banyak kelas yang diambil adalah 7 dan panjang kelasnya adalah
5.
Tabel 4.4
1 43 - 49 3
2 50 - 56 6
3 57 - 63 9
4 64 - 70 6
5 71 - 77 4
Harry D. Fauzi 58
harrydfauzi@gmail.com
10
0
45,5 52,5 59,5 66,5 73,5
terendah adalah 43 dan skor tertinggi adalah 77, maka diperoleh nilai tengah
teoritis yaitu 42.5 dan nilai tengah empiris adalah 61,5. Dengan demikian, data
hipotesis. Persyaratan yang dimaksud meliputi (1) data berasal dari sampel
dengan pasangan X dan Y yang diambil secara acak, (2) setiap kelompok data
berdistribusi normal, (3) untuk setiap kelompok harga X memiliki varians yang
Harry D. Fauzi 59
harrydfauzi@gmail.com
1. Uji Normalitas Data
dengan menggunakan uji Lilifors dan uji linearitas dengan teknik uji linearitas
diseimbangkan dengan LO < Ltabel pada taraf signifikansi 0,05. Jika persyaratan
normal.
ini dilaksanakan dengan uji Bartlet yang menggunakan uji Chi Kuadrat.
Kriteria yang digunakan adalah Ho diterima jika χ2hitung < χ2tabel pada taraf
signifikansi 0,05.
Harry D. Fauzi 60
harrydfauzi@gmail.com
Berdasarkan hasil perhitungan untuk pengujian homogenitas varian
Kinerja Guru (Y) atas Tingkat Kesejahteraan Guru (X) diperoleh hasil χ2hitung =
8,643 yang berarti lebih kecil daripada χ2tabel = 48,6 untuk ∂ 0,05 dengan dk
20, sehingga Ho diterima. Atas dasar perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa
C. Pengujian Hipotesis
positif antara kinerja guru (Y) dan tingkat kesejahteraan guru (X). Hubungan
Sy
ini ditunjukkan dengan persamaan regresi Ŷ = a + bX di mana harga b = r
Sx
0,386X1 dari harga JK di atas disusun dalam daftar analisis varian (ANAVA)
Tabel 4.5
Analisis Varians untuk Regresi Linier Y dan X
Ŷ = 0,492 + 0,0187X
Harry D. Fauzi 61
harrydfauzi@gmail.com
Keterangan:
** : Regresi sangat signifikan (Fhitung = 26,3807 > Ftabel = 3,67)
dk : derajat kebebasan
JK : jumlah kuadrat
RJK : Rata-rata jumlah kuadrat
Fhitung : Nilai F yang diperoleh dari hasil perhitungan
Ftabel : Nilai F berdasatkan tabel
bahwa harga Fh regresi diperoleh sebesar 26,3807 sedangkan harga Ftabel dengan
Atas dasar hal tersebut ternyata harga Fhitung regresi lebih besar daripada harga
sehingga Fhitung lebih kecil daripada Ftabel. Dengan demikian, dapat disimpulkan
guru (Y) ditunjukkan oleh koefisien korelasi ry1 = 0,994. Untuk lebih jelasnya
Harry D. Fauzi 62
harrydfauzi@gmail.com
Tabel 4.6
Uji signifikansi Koefisien Korelasi antara Tingkat Kesejahteraan
Guru (X) dan Kinerja guru (Y)
Harga thitung yang diperoleh adalah 4,853 sedangkan dari tabel distribusi
student ”t” dengan dk 27 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh harga ttabel
sebesar 1,23. Oleh karena thitung jauh lebih besar daripada ttabel, maka dapat
bahwa koefisien antara tingkat kesejahteraan guru (X) dengan kinerja guru (Y)
positif antara tingkat kesejahteraan guru (X) dan kinerja guru (Y), atau dengan
kata lain, makin tinggi tingkat kesejahteraan guru akan semakin tinggi pula
Harry D. Fauzi 63
harrydfauzi@gmail.com
BAB V
A. Kesimpulan
Harry D. Fauzi 64
harrydfauzi@gmail.com
Kedua, guru-guru yang memiliki pekerjaan sampingan di luar tugas
pokoknya ini ternyata memiliki aktivitas yang tinggi pula di sekolah. Angka
oleh guru, mereka tetap menjalankan kegiatan pokoknya dengan disiplin yang
baik. Lebih dari itu, guru-guru yang memiliki pekerjaan sampingan ini ternyata
kesimpulan ini adalah semakin tinggi tingkat kesejahteraan guru maka makin
guru akan diikuti oleh peningkatan kemampuan profesional guru 0,41 unit pada
Harry D. Fauzi 65
harrydfauzi@gmail.com
B. Saran
sebagai sosok guru yang dinamis, inovatif, dan kreatif selama pemerintah
selayaknya tidak selalu bergantung kepada orang tua siswa, tetapi mampu
jalur lain di luar lingkungan sekolah. Unit produksi yang berkaitan erat dengan
hajat masyarakat banyak agaknya dapat dijadikan pilihan yang menarik bagi
wilayah yang strategis karena berada di antara dua kabupaten yang memiliki
Sukabumi. Oleh karena itu, jenis unit produksi yang dapat dikembangkan
Harry D. Fauzi 66
harrydfauzi@gmail.com
adalah koperasi primer yang dapat membuka kesempatan usaha secara luas
Keempat, penelitian ini masih sangat terbatas dan dalam ruang yang
terlalu luas. Oleh karena itu, diharapkan ada pihak-pihak lain yang dapat
Harry D. Fauzi 67
harrydfauzi@gmail.com
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Dikdasmen.
Houston. W.R. et al. 1988. Touch the Future Teach! St. Paul: West Publishing
Company.
Harry D. Fauzi 68
harrydfauzi@gmail.com
Rusmin. 2000. Kompetensi Guru Menyongsong Kurikulum Berbasis
Kompetensi. http://www.indomedia.com/bpost/042003/22/opini/
opini1.htm
Harry D. Fauzi 69
harrydfauzi@gmail.com