Professional Documents
Culture Documents
Disusun :
Kepala Sekolah,
Penulisan karya tulis ini untuk belajar membuat karya tulis ilmiah sekaligus untuk
memberikan model pembelajaran secara kontekstual pada pelajaran TIK dan mata pelajaran
yang lain dengan menggunakan program Power Point.
Karya tulis ini berbentuk deskriptif atau paparan. Penulisan karya tulis ini
berdasarkan hasil dari pengalaman belajar Komputer di SMP Negeri 3 Bayat dan dari
beberapa sumber buku. Struktur atau tahapan-tahapan dalam mengoperasikan Power Point
telah di uji cobakan beberapa kali pada semua siswa..
Hasil dari penulisan karya tulis ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal bagi
siswa dan guru yang sebagian besar adalah pemula dalam belajar komputer. Siswa dan guru
yang telah mencoba model belajar ini, merasa lebih mudah dan tidak membosankan. Dengan
harapan semua guru bisa melakukan pembelajaran dengan menggunakan program Microsoft
Power Point.
Segala puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan karya
tulis ini untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar SMP Negeri 3 Bayat.
Maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ini untuk belajar membuat karya ilmiah
dan meningkatkan Kegiatan Belajar Mengajar di SMP Negeri 3 Bayat.
Selesainya penulisan karya tulis ini, penulis tidak lepas dari bimbingan dan bantuan
dari beberapa pihak, baik secara moral maupun material. Untuk itu penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepala Sekolah SMPN 3 Bayat
2. Semua pihak yang turut membantu terselesainya karya tulis ini.
Tetapi karena keterbatasan wakktu dan kemampuan, maka kami menyadari buku
ini masih jauh dari sempurna, selanjutnya saran dan kritik selalu kami harapkan untuk
membangun dan perbaikan dalam pelaporan karya tulis ini.
Akhir kata semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pembaca yang
budiman. Terimakasih.
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
I. BAB I...............................................................................PENDAHULUAN
A.............................................................................Latar Belakang Masalah
................................................................................................................... 1
B....................................................................................Identifikasi Masalah
................................................................................................................... 2
C...................................................................Batasan dan Rumusan Masalah
................................................................................................................... 2
V. DAFTAR PUSTAKA......................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan metode dan strategi yang masih
konvensional atau tradisional cenderung akan menghambat kompetensi perkembangan
identitas individu peserta didik. Pembelajaran di sekolah yang berorientasi pada target
penguasaan materi hanya sampai pada ranah kognitif (pemahaman dan pengetahuan).
Pembelajaran ini berhasil dalam kompetensi jangka pendek (mengingat) tetapi gagal dalam
hal membekali siswa untuk bisa memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang.
Strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan dalam prinsip KTSP telah dikesampingkan.
Ranah afektif dan ranah psikomotorik tak pernah diwujudkan dalam proses KBM. Dan
itulah yang terjadi di kelas-kelas SMP Negeri 3 Bayat, Klaten, Jawa-Tengah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Microsoft Power Point adalah suatu perangkat lunak atau Soft Ware yang diciptakan oleh
perusahaan Komputer yang bernama Microsoft milik Bill Gate warga negara Amerika
Serikat.
Soft Ware Power Point ada beberapa jenis cara pengoperasiannya. Yang membedakan
adalah tahun produksi atau model dari spesifikasi Komputer tersebut. Power Point pada
windows 96 akan berbeda dengan Power Point pada Windows XP atau windows 2004.
Namun perbedaan tersebut hanya pada pengoperasiannya sementara fungsinya sama.
Dalam kehidupan sehari-hari memang tidak begitu kelihatan, tetapi dalam kegiatan-
kegiatan yang bersifat ceremonial pastilah selalu kita jumpai program ini. Sebagai contoh
dalam acara presentasi di kantor-kantor, presentasi suatu perusahaan, presentasi penawaran
suatu produk dan pada acara-acara di televisi. Dari beberapa contoh presentasi tersebut,
berarti Power Point fungsinya untuk membuat dan melakukan Presentasi.
Jadi soft ware Power Point sama dengan soft ware Presentation (presentasi).
CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini
diharapkan hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan. Siswa bekerja dan mengalami, bukan hanya
transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih di utamakan dari
pada hasil dari pembelajaran (Zaepudin Arahim, S.Pd, 2004).
Siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaat belajar, dalam status apa
mereka dan bagaimana cara mencapainya. Dengan begitu siswa memposisikan sebagai diri
sendiri yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti. Dalam hal ini siswa
Laboratorium Computer SMP Negeri 3 Bayat 9
Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206
E_mail : smpn3bayat@ymail.com
www.smpn3bayat.co.cc
memerlukan guru atau model sebagai mediasi (pengarah dan pembimbing) dalam proses
pembelajaran.
Dengan komunikasi yang baik, pikiran guru hanya dapat murni melalui pikiran-
pikiran muridnya. Guru tidak dapat berpikir untuk murid-muridnya, atau tidak dapat
memaksakan pikirannya pada murid-muridnya. Berpikir murni, yaitu berpikir atas dasar
keterlibatannya dengan realitas (Paulo Freire, 1995).
Melalui dialog, guru-nya-murid serta murid-nya-guru tidak ada lagi dan yang
muncul adalah suasana baru “Guru-yang-murid dengan murid-yang-guru”. Guru tidak lagi
menjadi orang yang hanya mengajar, tetapi orang yang mengajar dirinya melalui dialog
dengan para murid, yang pada gilirannya disamping diajar mereka juga mengajar. Guru
mengajar-murid belajar, murid mengajar-guru belajar. Sehingga suasana didalam kelas
adalah suasana kegiatan belajar bersama dan memecahkan masalah bersama. Mereka
sama-sama bertanggung jawab atas apa yang mereka ajukan sebagai pendapat-
pendapatnya.
Pembelajaran ketrampilan dan pengetahuan harus ada model yang ditiru. Model
memberikan contoh cara melakukan sesuatu, guru bisa jadi model tetapi guru bukanlah
satu-satunya model yang harus memberi contoh. Tetapi model bisa dari siswa itu
sendiri. Misalnya salah satu siswa mendemontrasikan ketrampilan dan pengetahuannya
di depan teman sekelasnya. Dan ini sekaligus melatih siswa untuk bertanggung jawab
atas hasil karyanya.
Program Power Point sangat tepat untuk dipakai dalam penerapan metode CTL. Semua
pelajaran bisa dilakukan dengan program ini sehingga siswa tidak bosan dengan
mendengarkan guru berceramah didepan kelas sekaligus siswa bisa belajar presentasi
dalam mempertanggungjawabkan hasil karyanya.
Dengan demikian Pengetahuan dan ketrampilan siswa diperoleh bukan dari hasil
mengingat atau hafalan tetapi dari kerja nyata, sehingga tidak mudah lupa.
.
G. Kerangka Berpikir
Berdasarkan paparan kajian pustaka tersebut diatas bahwa dalam pelaksanaan Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM), seorang guru harus melakukan identifikasi apa saja hasil pembelajaran
yang akan dicapai oleh siswa. Guru harus memahami strategi-strategi apa yang akan digunakan
dalam pembelajaran tersebut. Dengan strategi CTL pembelajaran akan bisa mencapai hasil yang
diharapkan yaitu tercapainya ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Salah satu
model pembelajaran kontektual adalah mata pelajaran TIK pada program Power Point.
H. Hipotesis
Berpijak dari kerangka berpikir diatas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis yaitu
“Apakah dengan pendekatan CTL pembelajaran TIK pada program Microsoft Power Point
di SMP Negeri 3 Bayat bisa dicapai lebih efektif ”.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sobyek Penelitian
Sesuai dengan tujuan dari penulis untuk melakukan perbaikan Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM), maka penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa-
Tengah. Populasi siswa SMP Negeri 3 Bayat sebanyak 487 siswa. Dalam menentukan sampel
penelitian ini menggunakan Monogram Harry King (N ≤ 2000), dengan Margin of Error 2,8 %.
Selanjutnya dalam menentukan sampel dengan tehnik Multistage Random Sampling dan
responden yang di ambil sebagai sampel adalah 60 siswa, diambil secara random, yaitu : siswa
kelas VII 20, kelas VIII 20 dan kelas IX 20 siswa. Survey di laksanakan pada tanggal 1 sampai 18
April 2009.
Penelitian ini menggunakan 5 pertanyaan dalam bentuk angket. Siswa diberi angket satu-
satu untuk menjawab 5 pertanyaan. Setiap pertanyaan ada 5 kolom yang bisa diisi jawaban, tetapi
dari kelima kolom tersebut harus diisi salah satu. Selanjutnya dalam menjawab telah disediakan 5
opsi. Ke 5 opsi tersebut adalah pernyataan yang berhubungan dengan program KBM Power Point
dan KBM mata pelajaran yang lain. Jawaban-jawaban tersebut akan menunjukan suatu
kesimpulan realitas KBM di SMP Negeri 3 Bayat.
C. Analisis Data
Metode pembelajaran Microsof Power Point dengan pendekatan CTL secara tersetruktur
atau berurutan adalah seperti di halaman berikut ini :
1. Klik tombol Start >> All Program >> Microsoft Office >>
Microsoft Power Point. Maka muncul layar Editing Power Point seperti gambar di
bawah ini :
Title Bar
Menu Bar
Tool Bar
Lembar Kerja
Slide Aktif
Dokument
. Task Pane
Scrol Bar
Laboratorium Computer SMP Negeri 3 Bayat 13
Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206
E_mail : smpn3bayat@ymail.com
www.smpn3bayat.co.cc
Tool Bar Drawing
Status Bar
a) Klik View pada Menu Bar >> Klik Task Pane, sehingga muncul kotak dialog Task
Pane seperti gambar di bawah ini :
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
Layout gambar
2. Pilih salah satu model Layout yaitu dengan cara Klik pada
Drop Down (panah bawah) lalu Klik Apply to Selected Slides. Sehingga muncul
lembar kerja seperti gambar di bawah ini :
Kotak Teks
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
3. Untuk memberikan Effect Warna pada teks dengan cara Blok teks “SMP NEGERI 3
BAYAT”
4. Klik Font Color pada Menu Toolbar Standard, kemudian pilih warna yang anda
inginkan
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
4. Kemudian Klik salah satu gambar lalu Klik Ok. Maka gambar
akan muncul pada lembar kerja seperti gambar di bawah ini :
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
Scrol Bar
Laboratorium Computer SMP Negeri 3 Bayat 17
Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206
E_mail : smpn3bayat@ymail.com
www.smpn3bayat.co.cc
3. Klik salah satu warna desain yang anda inginkan dengan cara Klik Drop Down
(panah ke bawah pada warna desain) lalu Klik Apply to Selected Slides seperti
gambar berikut ini :
4. Drop Down
4. Setelah Klik Apply to selected slides, maka tampilan gambar seperti contoh gambar
di bawah ini.
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
Scrol Bar
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
1. Desain ini akan membuat obyek bergerak sesuai dengan yang anda inginkan
dengan memilih beberapa model animasi, caranya :
2. Klik Drop Down Task Pane
3. Kemudian Klik Slide Design-Animation Schemes, maka
muncul menu Animasi seperti di bawah ini :
Drop Down Task Pane
Scrol Bar
Tes Animasi
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
1. Klik Drop Down Task Pane kemudian Klik Slide Transition, sehingga
muncul kotak dialog Slide Transition seperti di bawah ini :
Mengatur Penampilan
Play (Tes Animasi)
Effect Lambat
Effect Sedang
Effect Cepat
Scrol Bar
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
Add Effect
Entrance
More Effects
Effect Options…
3. Kemudian Klik Effect Options…… sehingga muncul kotak dialog seperti gambar di
bawah ini :
Beberapa pilihan
effect suara
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
Effect Options
4. Kemudian Klik Effect Options…. Sehingga muncul kotak dialog seperti gambar di
bawah ini :
All at once
By word
By letter
Demikian Editing Animasi Teks SMP NEGERI 3 BAYAT telah selesai, dan untuk Editing
Animasi Teks KLATEN dilakukan dengan langkah-langkah seperti pada Editing Animasi
Teks SMP NEGERI 3 BAYAT, yaitu :
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
Entrance
More Effects
Scrol Bar
Effect Options…
Beberapa pilihan
Effect Suara
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
Add Effect
Exit
More Effects
Scrol Bar
Effect Options…
5. Klik Drop Down Sound, sehingga muncul kotak dialog seperti di bawah ini :
Volume Effect
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
Effect Options
5. Selanjutnya Klik Drop Down Animate Text, sehingga muncul menu pilihan
seperti gambar dibawah ini :
All at once
By word
By letter
Effect
By word
By letter
Demikian Editing Animasi Teks keluar (Exit) pada teks SMP NEGERI 3 BAYAT telah
selesai, dan untuk Editing Animasi Teks keluar pada teks KLATEN dilakukan dengan
langkah-langkah seperti pada Editing Animasi Teks keluar untuk teks SMP NEGERI 3
BAYAT, yaitu :
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
Add Effect
Exit
More Efect
Scrol Bar
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
Effect Options…
5. Klik Drop Down Sound, sehingga muncul kotak dialog seperti di bawah ini :
Apabila Task Pane belum tampak, tampilkan dengan cara Klik View kemudian Klik Task Pane
- Very Slow
- Slow
- Medium
- Fast
- Very Fast
With Previous
After Previous
Direction : mengatur
object masuk/keluar melalui :
- Atas/bawah
- Kanan/kiri
- Pojok bawah kanan/kiri
- Pojok atas kanan/kiri
Menggunakan Mouse
Otomatis
Waktu Jeda (dalam
detik)
New
New Slide
Lembar Kerja 1
Print Range
Color
Model-model hasil
cetakan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisa dan pembahasan dari distribusi skor hasil survey tersebut di atas, bahwa
pelaksanaan pembelajaran strategi Contextual Teaching and Learning (CTL) pada program
Microsoft Power Point di SMP Negeri 3 Bayat sangat memuaskan siswa. Hal ini ditunjukan
dengan hasil survey bahwa 83,33 % siswa sangat puas, 6,67 % siswa senang. Sementara 3,33 %
siswa ragu-ragu, 5,0 % siswa tidak senang dan hanya 1,67 % siswa yang sangat tidak senang.
Artinya metode ini sangat efektif, sangat disenangi dan bisa memuaskan mayoritas siswa di SMP
Negeri 3 Bayat.
B. Saran-saran
Pendidikan pada dasarnya merupakan pembebasan sosial. Dengan demikian selayaknya
guru membumikan materi pelajaran di ruang pendidikan. Pembelajaran di kelas bukan tumpukan
informasi yang ditimbunkan di kepala siswa secara paksa. Realitas sosial seharusnya diakomodasi
dalam materi pembelajaran. Hal ini penting agar siswa tidak tuna realitas sosial, tuna ketrampilan
dan mati rasa atas nilai-nilai kemanusiaan.
Maka dari itu seharusnya pembelajaran harus kontekstual, yaitu mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini diharapkan hasil pembelajaran lebih
bermakna bagi peserta didik.