You are on page 1of 46

1

PEMBAHASAN I

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS

KOPERASI

 Pengurus koperasi adalah


adalah orang-orang yang bekerja di garis depan, mereka
adalah otak dari gerakan koperasi dan merupakan salah satu faktor yang
menentukan berhasil tidaknya suatu koperasi.
koperasi.
 Pengurus koperasi merupakan pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi.
 Tugas dan
dan kewajiban pengurus koperasi adalah
adalah memimpin organisasi dan usaha
koperasi serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan
keputusan-keputusan rapat anggota.

Menurut Leon Garayon dan Paul O. Mohn dalam bukunya “The Board of Directions
of Cooperatives” fungsi pengurus adalah:

 Pusat pengambil keputusan tertinggi


 Pemberi nasihat
 Pengawas atau orang yang dapat dipercaya
 Penjaga berkesinambungannya organisasi
 Simbol

Kewenangan pengurus dalam koperasi yaitu, terdiri dari:


 mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan,
 memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian
anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar,
 melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi
sesuai dengan tanggungjawabnya dan keputusan rapat anggota.
Syarat-syarat Umum untuk pengurus adalah
1. Mempunyai sikap mental yang baik yang dapat dilihat dari prilaku sehari-
hari.
2. Mempunyai pengetahuan tentang koperasi
3. Mempunyai waktu untuk mengelola koperasi

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
2

4. Pengurus merupakan pimpinan kolektif yang etrdiri atas beberapa


anggota pengurus.
Tugas dan kewajiban pengurus adalah:
 Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.
 Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:
1). Mengajukan proker
2). Mengajukan laporan keuangandan pertanggungjawaban tugas.
3). Menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan Inventaris.
4). Menyelenggarkan administrasi
5). Menyelenggarkan RAT.

Sedangkan ketentuan dalam Undang-Undang perkoperasian, BAB IX tentang


pengurus koperasi di jelaskan sebagai berikut:

BAB VIII TENTANG PENGURUS KOPERASI


Pasal 25
Pengurus berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:
1. Mengelola koperasi dan usahanya.
2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi.Menyelenggarakan rapat anggota koperasi.
3. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan
tugas.
4. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
5. Memimpin organisasi dan usaha koperasi, melakukan segala perbuatan
6. hukum untuk dan atas nama koperasi dan mewakili koperasi dihadapan
dan diluar pengadilan.
7. Dapat meminta jasa audit kepada koperasi jasa audit atau akuntan publik.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
3

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGELOLA (MANAJER)

a. Manajer ;

Manajer adalah seorang tenaga profesional yang memiliki kemampuan sebagai


pemimpin tingkat pengelola, yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus setelah
dikonsultasikan dengan Pengawas.

Berhubung tugas manajer sangat berat maka hendaknya manajer yang diangkat
memenuhi beberapa persyaratan seperti

 taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,


 sehat,
 jujur,
 berpendidikan cukup dan
 berpengalaman di bidang yang akan dikelolanya.

b. Tugas, fungsi dan tanggung jawab Manajer ;

1) Tugas manajer adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha, administrasi,


organisasi dan ketatalaksanaan serta memberikan pelayanan administratif kepada
Pengurus dan Pengawas,
2) Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer berfungsi :

 Sebagai pemimpin tingkat pengelola,


 Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian dan keuangan,
 Mengkoordinasikan kegiatan kepala-kepala unit usaha, kepala sekretariat
dan kepala keuangan dalam upaya mengatur, membina baik yang bersifat
tehnis maupun administratif

3) Berwenang mengambil langkah tindak lanjut atas kebijaksanaan yang telah


ditetapkan oleh Pengurus
4) Bertanggungjawab kepada Pengurus melalui Ketua.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
4

PEMBAHASAN II
KONSEP PENDAYAAN MODAL KERJA
1. MODAL KERJA
Pengertian Modal Kerja
Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas atau operasinya sehari-hari selalu
membutuhkan modal kerja (working capital). Modal kerja ini misalnya digunakan untuk
membayar upah buruh, gaji pegawai, membeli bahan mentah, membayar persekot dan
pengeluaran-pengeluaran lainnya yang gunanya untuk membiayai operasi perusahaan.
Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengertian dari modal kerja disini peneliti
kemukakan beberapa pendapat :
1. James C Van Harne (1997:214) menyatakan, bahwa “Modal kerja bersih adalah
aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar, dan modal kerja kotor adalah investasi
perusahaan dalam aktiva lancar seperti kas, piutang dan persediaan”
2. J. Fred Weston Eugene F. Brigham (1991:157), menyatakan bahwa “Modal kerja
adalah investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yaitu kas, surat berharga
jangka pendek, piutang dan persediaan”.

Jenis Modal Kerja


Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1990:54-55) Modal Kerja digolongkan
dalam beberapa jenis yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya antara
modal kerja ini terdiri dan :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
Jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga
kontinuitas usahanya
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
Modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan.
Modal kerja ini dibagi:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
5

Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.


b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capita)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui
sebelumnya.

Konsep Modal Kerja


 Konsep kuantitatif:
Konsep kuantitatif, mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam
unsur-unsur aktiva lancar di mana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar
kembali dalam bentuk semula atau aktiva di mana dana yang tertanam didalamnya akan
bebas lagi dalam waktu yang pendek. Konsep ini menunjukan jumlah dana ( fund) yang
tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Konsep ini menganggap bahwa modal kerja
adalah jumlah aktiva lancar ( gross working capital ).

 Konsep kualitatif:

Pada konsep kualitatif ini pengertian modal kerja juga dikaitkan dengan besarnya
jumlah utang lancar atau utang yang segera harus dibayar. Dengan demikian maka
sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi kewajiban finansial
yang segera harus dilakukan, dimana bagian aktiva lancar ini tidak boleh digunakan
untuk membiayai operasinya dalam menjaga likuiditas perusahaan. Menitik beratkan
pada kualitas modal kerja menurut konsep ini modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar
terhdap hutang lancar ( net working capital ). Sehingga menunjukan margin of protection
( tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek )

 Konsep fungsional:

Setiap dana yang dikerjakan atau digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan
untuk menghasilkan pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan dalam suatu
periode akuntansi tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan pendapatan bagi
periode tersebut (current income) dan ada sebagian dana lain yang juga digunakan

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
6

selama periode tersebut tetapi tidak seluruhnya digunakan untuk menghasilkan current
income. Menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam menghasilkan laba dari
usaha pokok perusahaan yaitu current income dan future income.

Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja :


Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4
faktor:
a. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat
terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan
mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi
dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap
kebutuhan modal kerja.
SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
Menurut S. Munawir sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari:
a. Hasil operasi perusahaan
b. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek).
c. Penjualan aktiva tidak lancar.
d. Penjualan saham atau obligasi (2004: 120)
Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap,
investai jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh
perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan
bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
7

PENGAWASAN TERHADAP PENGGUNAAN MODAL

Fungsi permodalan berkembang dari masa ke masa, yang semula orientasinya hanya
pada ”bagaimana cara mendapatkan modal” kemudian berkembang menjadi ”bagaimana
cara menggunakan/mengalokasikan modal”. Akhirnya kemudian berkembang dengan
fokus ”bagaimana mendapatkan modal dengan cara yang paling menguntungkan
sekaligus bagaimana menggunakan modal tersebut secara efektif dan efisien.” Inilah
yang dimaksud dengan pengertian permodalan secara luas. Dengan demikian ada dua
pokok masalah dalam permodalan, yaitu:

1) mendapatkan modal; dan

2) menggunakan modal.

Masalah permodalan dalam Koperasi menjadi bagian dari tugas pengurus. Pengurus
memikul tugas bagaimana dapat menjalankan koperasi dengan cara memperoleh dana
yang tidak merugikan koperasi, dan menggunakannya seefektif dan seefisien mungkin.
Hal ini merupakan wujud dari tujuan manajemen keuangan Koperasi. Tujuan tersebut
adalah memaksimisasi laba (SHU) yang pada akhirnya dapat memaksimisasi
kesejahteraan anggota. Jadi pengawasan terhadap penggunaan modal merupakan tugas
seluruh pengurus koperasi tanpa terkecuali.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
8

PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA KOPERASI

Dalam prakteknya apabila terjadi sisa uasha (atau sisa hasil usaha), maka sisa itu
akan tidak dikembalikan seluruhnya kepada anggota. Seperti sebagioan perlu ditahan
untuk di jadikan cadangan.

Selainya itu koperasi juga tidak boleh melupakan, bahwa sesumgguhnya ada
orang-orang yang bekerja tetapi belum diberi pengharapan dari uang persediaan ongkos
pelayanan itu. Mereka itu adalah pengurus dan karyawan-karyawan yang setiap hari
menjaga toko, mengerjakan pembukuan, mengatur gudang dan sebagainya..Oleh sebab
itu sebagian lagi ditahan untuk orang-orang tersebut.

Masih ada lagi yang harus di perhatikan , yaitu: untuk pendidikan. Ternyata
bahwa anggota pengurus dan karyawan-karyawan selalu harus diberi pendidikan/latihan
agar supaya mengerti, paham dan terampil melayani anggota koperasi. Juga koperasi
tidak boleh lupa akan fungsi sosialnya pada masyarakat, kalau di daerah tersebut ada
bencana yang menimpa. Selain itu koperasi pun wajib meningkatkan kemajuan daerah
dimana koperasi bekerja. Bukankah koperasi menggunakan jalan desa/kabupaten atau
kota serta jembatan untuk mengangkut beras? Bukankah toko atau gudang koperasi
aman karena ada penjagaankemanan di daerah? Maka untuk itu perlu disisikan sebagian
dari sisa hail usaha.

Sesungguhnya bukan anggota saja yang membayar bongkos pelayanan, dan


memberi ” keuntungan-keuntungan” itu, tetapi juga bukan anggota, Halini disebabkan
karena koperasi juga melayani masyarakat. Akan tetapi karena pelayanan kepada bukan
anggota sangat sukar dicatat maka sisa usaha yang mestinya harus dikembalikan dengan
cara lain. Caranya yaitu dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk dana sosial dan
dana pembagunan daerah kerja.

Pembagian sisa hasil usaha sebagai berikut:

25% untuk cadangan

30% untuk anggota menurut pembagian banyaknya pembelian pada koperasi.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
9

20% untuk anggota penyimpan (setinggi-tingginya 8% dari simpanan anggota).

10% untuk dana pengirus.

5% untuk dana karyawan.

5% untuk dana pendidikan koperasi.

2,5% untuk dana sosial.

2,5% untuk dana pembagunan kerja.

Kalau koperasi tersebut juga melayani bukan anggota, maka jumlah sisa usaha yang
diperoleh dari bukan anggota dibagi sebagai berikut:

30% untuk cadangan.

10% untuk dana pengurus.

5% untuk dana karyawan.

50% untyuk dana pembangunan daerah kerja.

Pembagian dalam % di atas ini hanyalah berupa pedoman dan dapat diubah
menurutrapat anggota, dengan mengingat ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Sebagai lembaga ekonomi, maka koperasi juga melakukan berbagai kegiatan usah
dalam rangka pelayanan kepada anggotanya, Usaha-usaha tersebut juga harus dikelola
secara profesional dan secara efisien agar dapat menghasilkan barang-barang yang
bermutu dengan harga yang layak sehingga anggota dapat merasakan manfaatnya. Selain
itu perusahaan tersebut juga harus dapat mendatangkan keuntungan, sehingga
perusahaan koperasin dapat mengembangkan usahanya, serta manfaat yang dirasakan
anggota juga semakin besar/

Sehubungan dengan keuntungan usaha ini, ada yang sementara orang yang
berpendapat, bahwa koperasi tidak boleh mengambil untung.”koperasi harus menjual
barang-barangnya lebih murah dari pada dipasran umum kepada anggotanya, meskipun

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
10

hal ini akan mengakibatkan kerugian, kata mereka. Pendapat tersebut berkaitan dengan
ungkapan, bahwa koperasi itu tidak beriorentasi pada upaya mencari keuntungan (buksn
profitoriented) melainkan beriorentasi pada manfaat (benefit oriented). Benar memang
semua kegiatan yang dilakukan oleh koperasi harus bertujuan memberi manfaat kepada
anggotanya, terutama dalam bentuk kesejahteraan materill.Tapi bukan berarti,jika
manfaat yang diutamakan, kemudian keuntungan tidak diperhatikan.Keuntungan dalam
koperasi tetap penting bahkan suatu keharusan, sama halnya dengan di perusahaan bukan
koperasi, sebagai pertanda perusahaan kopersi juga di kelola secara profesionl dan secara
efisien.

Dalam koperasi keuntungan itu bisa disebut dengan istilah Sisa Hasil Usaha
(SHU).Pada pasal 34 ayat (1)UU No.12/26 dinyatakan:”Sisa Hasil Usaha adalah
pendapatan koperasi yang diperoleh di dalam satu tahun buku setelah di kurangi dengan
penyusutan-penyusutan dan biaya-biaya dari tahun buku yang bersangkutan”.Sesuai
dengan salah satu sendi-sendi dasr koperasi, yang mengatakan”Pembagian Sisa Hasil
Usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota” maka pembagian SHU dibedakan
antar yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan berasal dari
anggota usah yang berasal dari uasha yang diselengarakan untuk bukan anggota.

1. SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dibagi untuk:

1) Cadangan koperasi.

2) Anggota sebanding dengan jasa yang diberikannya.

3) Dana pengurus.

4) Dana pegawai/karyawan

5) Dana pendidikan koperasi.

6) Dana sosial.

7) Dana pembangunan Daerah kerja.

1. SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan dibagi untuk:

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
11

1) Cadangan koperasi.

2) Dana pengurus.

3) Dana pegawai/karyawan.

4) Dana pendidikan.

5) Dana sosial

6) Daana Pembngunan Daerah Kerja.

Besarnya pembagian masing-masing bagian diatur dalam Anggaran Dasar.

PERHITUNGAN PEMBAGIAN SHU

Rumus pembagiaan SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut:

SHUA = JUA + JMA

Keterangan

SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota

JUA : Jasa Usaha Anggota

JMA : Jasa Modal Anggota

Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat dihitung sebagai
berikut.

SHUPA = VA x JUA + SA x JMA

VUK TMS

SHUPA : Sisa Hasil Usaha per Anggota

JUA : Jasa Usaha Anggota

JMA : Jasa Modal Usaha

VA : Volume Usaha Anggota (total transaksi anggota)

UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi koperasi)

SA : jumlah simpanan anggota

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
12

TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)

Contoh:

Bila SHU bagian anggota menurut AD/ART koperasi Arimbi adalah 40% dari total
SHU, dan rapat anggota menetapkan bahwa SHU bagian anggota tersebut dibagi secara
proporsional menurut jasa usaha anggota sebesar 70% dan jasa modal anggota 30%,
maka ada 2 cara menghitung pesentase JUA dan JMA yaitu:

Langsung dihitung dari total SHU koperasi, yaitu:

JUA = 70% x 40% total SHU koperasi setelah pajak

= 28% dari total SHU koperasi

JMA = 30% x 40% total SHU koperasi setelah pajak

= 12% dari total SHU koperasi

Contoh :

Jumlah anggota, simpanan, dan volume usaha koperasi

Jumlah anggota : 5 anggota

Total Simpanan anggota : Rp20.000

Total Transaksi Usaha : Rp28.500

Anggota 1 Jumlah Simpanan 4000 Total Transaksi Usaha 8000

Anggota 2 Jumlah Simpanan 6000 Total Transaksi Usaha 7000

Anggota 3 Jumlah Simpanan 2000 Total Transaksi Usaha 6500

Anggota 4 Jumlah Simpanan 4000 Total Transaksi Usaha 0

Anggota 5 Jumlah Simpanan 4000 Total Transaksi Usaha 7000

Dengan menggunakan rumus perhitungan SHU di atas diperoleh SHU per anggota
berdasarkan kontribusi terhadap modal dan transaksi usaha. Seperti diketahui rumus
SHU per anggota adalah:

VA x JUA + SA x JMA

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
13

VUK TMS

SHU Usaha Anggota = Va / VUK

SHU Usaha Anggota 1 = 8000/28500 = 0.28

SHU Usaha Anggota 2 = 7000/28500 = 0.24

SHU Usaha Anggota 3 = 6500/28500 = 0.23

SHU Usaha Anggota 4 = 0/28500 =0

SHU Usaha Anggota 5 = 7000/28500 = 0.24

Jumlah JUA = 0.99

SHU Modal Anggota = Sa / TMS

SHU Modal Anggota 1 = 4000/20000 = 0.2

SHU Modal Anggota 2 = 6000/20000 = 0.3

SHU Modal Anggota 3 = 2000/20000 = 0.1

SHU Modal Anggota 4 = 4000/20000 = 0.2

SHU Modal Anggota 5 = 4000/20000 = 0.2

Jumlah JMA= 1

SHUPA = JUA + JMA

SHUPA 1 = 0.28 + 0.2 = 0.48

SHUPA 2 = 0.24 + 0.3 = 0.54

SHUPA 3 = 0.23 + 0.1 = 0.33

SHUPA 4 = 0.2 + 0 = 0.2

SHUPA 5 = 0.2 + 0.24 = 0.44

Jumlah SHUPA = 1.99

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
14

TUGAS PENGAWAS / BADAN PEMERIKSA

1. Pengawas bertugas :

a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.

b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan.

2. Pengawas berwenang :

a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.

b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

3. Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

Dalam BAB VIII Pengawas/Badan Pemeriksa dijelaskan sebagai berikut:


Pasal 36
Pengawas berkewajiban dan tanggungjawab untuk :
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi,
sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.
2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya dan menyampaikan kepada
rapat anggota.
3. melakukan pengawasan terhadap proses pengangkatan pengelola.
4. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
5. mendalami segala keterangan yang diperlukan.
6. Menyampaikan hasil temuannya kepada pengurus dan memberikan saran perbaikan.
7. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

Pasal 37
Pengawas berwenang memberhentikan sementara (Scorsing) pengurus apabila pengurus
melakukan pelanggaran terhadap AD, ART, dan keputusan rapat anggota yang
mengakibatkan kerugian koperasi.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
15

PEMBAHASAN III

PENGERTIAN PEMBELANJAAN

1. Pengertian Pembelanjaan Dalam Arti Sempit :

Definisi menurut Liefmann, (Ibid –Loc. Cit) yaitu “Pembelanjaan itu meliputi
usaha – usaha untuk menyediakan uang, dengan uang maka berusaha untuk memperoleh
atau mendapatkan aktiva”.

2. Pengertian Pembelanjaan Dalam Arti Luas :

Dalam arti luas pembelanjaan dapat didefinisikan yaitu sebagai keseluruhan


usaha suatu perusahaan dalam bidang keuangan yang dimulai dari perencanaan sumber
dana penggunaan, tindakan untuk mendapatkan hingga usaha – usaha untuk
memanfaatkan dana yang diperoleh secara optimal dalam rangka mencapai tujuan
koperasi.

Fungsi utama pembelanjaan, yaitu :

Penganggaran Arus Uang (Forecasting Cash Flow)

Dalam rangka operasinya kopersai harus mampu memperkirakan dengan tepat


jadwal – waktu dan sumber – sumber aliran uang masuk serta mempergunakan dana
yang masuk itu, baik untuk melunasi para kreditor, maupun untuk memenuhi kewajiban
– kewajiban keuangan lainnya. Dalam kaitan ini tujuan utama suatu penganggaran arus
uang yaitu menyesuaikan (sinkronisasi) arus uang masuk dengan aliran / arus yang
keluar dalam operasional suatu usaha.

Penganggaran arus uang ini adalah termasuk tugas utama bagian keuangan,
selain dari pengelolaan harta dan kas koperasi. Bagian keuangan juga menjadi pengawas
koperasi yang menjamin pemanfaatan dan kas secara optimal serta membantu bagian-
bagian lain dalam meraih tujuan perusahaan. Untuk itu dalam merumuskan rencananya
bagian keuangan terlebih dahulu memeriksa usulan rencana keuangan bagian lainnya.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
16

USAHA – USAHA PEMENUHAN KEBUTUHAN DANA

Usaha pemenuhan kebutuhan dana dalam suatu koperasi merupakan salah satu
permasalahan yang dihadapi oleh koperasi itu sendiri. Di mana koperasi mencari
sumber-sumber dana yang memiliki syarat yang tidak berbelit-belit

Macam-macam dana

1. Ditinjau dari sumber asalnya, terdiri dari :

a. Sumber internal yaitu sumber yang dananya berasal dari kekuatan sendiri, atau usaha
memenuhi kebutuhan dana dari internal koperasi. Seperti : akumulasi penyusutan, laba
ditahan. Pembelanjaan internal dalam koperasi ada 2 macam:

 Pembelanjaan aktif yaitu usaha menggunakan dana yang dimiliki dengan cara yang
seefektif mungkin.Jangan sampai ada dana yang menganggur dan jangan sampai
kekurangan dana.
 Pembelanjaan pasif yaitu usaha atau aktivitas perusahaan untuk mencari dana yang
dibutuhkan dengan seefisien mungkin.

b. Sumber eksternal yaitu usaha pemenuhan kebutuhan dana dari luar koperasi, seperti :
dana para pemilik, pengambil bagian, para kreditur, dan lain – lain.

2. Ditinjau dari jangka waktunya :

a. Sumber dana kredit jangka pendek (short term debt), adalah kredit dengan jangka
waktu paling lama 12 bulan. Bentuk kredit jangka pendek sebagian besar berupa kredit
perdagangan, yaitu kredit untuk menggerakkan usaha, seperti:

Kredit Penjual atau Kredit Leveransir. Kredit penjual adalah kredit atas suatu produk
yang diberikan oleh penjual kepada para pembelinya.

Kredit Pembeli atau Kredit Afnemer. Kredit pembeli adalah kredit yang diterima oleh
para penjual barang dari perusahaan pembelinya. Di sini umumnya terjadi pembeli

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
17

membayar terlebih dahulu untuk barang – barang yang dibelinya, yang penyerahannya
baru akan dilakukan beberapa wktu kemudian.

Kredit Rekening Koran. Kredit rekening Koran adalah jenis kredit yang diperoleh para
nasabah bank dengan plafon tertentu dan pengambilannya bertahap menurut keperluan
nasabah tersebut. Oleh karena itu beban bunga atas kredit ini hanya dikenakan terhadap
jumlah uang yang dipakai saja.

Kredit Wesel atau Kredit Diskonto. Kredit wesel adalah kredit yang diberikan bank atasa
dasar ‘surat pengakuan hutang’ yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan terhadap pihak
lainnya yang isinya menerangkan tentang kesanggupan perusahaan tersebut untuk
membayar sejumlah uang pada waktu tertentu. Pihak penerima wesel tersebut dapat
segera mencairkan dana yang disebutkan dalam surat wesel tersebut dengan bantuan
suatu bank. Bank kemudian akan memberikan pinjaman sesuai dengan nilai nominal
surat wesel setelah dikurangi dengan nilai bunganya terhitung dari jatuh tempo.

Kredit Promes. Kredit promes adalah kredit yang dikeluarkan oleh bank atas dasar
adanya ‘surat sanggup’ yang diterbitkan oleh para nasabah. Surat sanggup atau
promissory note adalah suatu surat yang yang berisikan janji si terhutang untuk
menyanggupi pembayaran sejumlah uang pada waktu tertentu kepada ‘sipiutang’.

b. Kredit Jangka Menengah (Medium Term Debt), adalah kredit yang jangka waktunya
antara 1 sampai 5 tahun. Bentuk kredit ini antara lain, Leasing. Leasing adalah suatu alat
atau cara untuk mendapatkan “services” dari suatu aktiva tetap. Disini hak milik atas
aktiva yang disewakan itu tetap berada di tangan pemiliknya, namun demikian pemilik
tersebut ada pula yang ingin menjual dan memberikan kesempatan kepada penyewa
untuk memiliki aktiva yang disewanya.

c. Kredit Jangka Panjang (Long Term Debt), yaitu kredit dengan jangka waktu lima
tahun atau lebih. Kredit ini lazim digunakan untuk membiayai ekspansi (perluasan)
usaha dan modernisasi peralatan atau perlengkapan koperasi. Sebab untuk keperluan itu
biasanya membutuhkan dana dalam jumlah yang relatife cukup besar.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
18

USAHA – USAHA PENGALOKASIAN DANA

Pengalokasian Dana (allocation of funds)

Dana – dana yang telah berhasil diperoleh oleh bagian keuangan


selanjutnya akan dialokasikan atau diinvestasikan sesuai dengan rencana kebutuhannya
semula. Dalam kaitannya ini dapat dibedakan dalam dua tujuan investasi, yaitu :

a. Investasi dalam modal kerja, seperti :

 Investasi dalam kas, sebagai bagian dari modal kerja. Kas dapat berupa ; uang tunai
dan uang di bank (demand deposits). Demand deposits adalah sejumlah simpanan
uang di bank dalam bentuk “rekening giro” yang pencairannya dapat dilakukan
setiap saat.
 Investasi dalam piutang. Piutang diartikan sebagai suatu jumlah tagihan terhadap
pihak lain akibat adanya transaksi usaha yang disetujui dengan penutupan atau
pembayaran yang ditunda selama jangka waktu tertentu. Besarnya nilai transaksi
yang ditunda tersebut dalam pencatatan harus turut diterakan dalam ‘debit neraca’,
sebagai bagian dari invertasi modal kerja dibawah judul atau perkiraan ‘piutang’ atau
khusus bagi perusahaan perdagangan ia disebut sebagai account recei-vable atau
costumer receivable atau piutang dagang.
 Investasi dalam persediaan barang atau bahan. Persediaan barang atau bahan atau
inventor merupakan jenis investasi modal kerja yang paling dinmais, baik dalam
perusahaan perdagangan maupun dalam perusahaan industri (pabrik). Masalahnya
investasi dalam persediaan ini adalah sangat penting, terutama perusahaan terhadap
kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan.

Adanya kekeliruan kebijakan yang menyangkut penentuan besarnya investasi dalam


inventory sehingga mengganggu kontinuitas pelayanan terhadap pelanggan, tentu saja
akan berakhir dengan sempitnya kapasitas perusahaan untuk meraih keuntungan.

b. Investasi dalam aktiva tetap, yaitu :

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
19

 Investasi dalam harta tetap. Disbanding dengan investasi dalam modal kerja yang
perputaran dana tertanamnya cukup singkat (paling lama 1 tahun), maka investasi
dalam aktiva tetap memerlukan pertimbangan yang matang dan terencana. Sebab
kembalinya dana yang tertanam umunya cukup lama.
 Investasi dalam efek. Efek atau surat – surat berharga (securites) dapat dibeli
perusahaan dengan dua tujuan, yaitu :

1. Menjaga likuiditas perusahaan dengan jenis investasi yang bersifat


sementara sehingga dalam neraca investasi dalam efek ini dimasukkan
dalam aktiva lancar dengan judul atau perkiraan “marketable securites”.
2. Memperoleh pendapatan dalam jangka pangjang dan didalam neraca
tergolong sebagai “permanent investment” atau investment, contoh :
obligasi, saham – saham baik saham preferen maupun saham biasa.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
20

PEMBAHASAN IV
MASALAH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

A. Pendahuluan
Salah satu dari masalah-masalah utama dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah
produktivitas tenaga kerja yang rendah. Padahal, untuk mempertahankan pertumbuhan
ekspor non-migas, khususnya ekspor industri manufaktur pada waktu-waktu paska krisis
ekonomi, Indonesia tidak dapat lagi mengandalkan diri pada sumber-sumber keunggulan
komparatif yang tradisional, seperti tenaga kerja yang murah dan kekayaan alam.
Indonesia perlu mengembangkan keunggulan komparatif yang dinamis, yakni sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas, produktif, dan profesional.
Rendahnya produktivitas sering kali dikaitkan dengan tingkat pendidikan.
Diasumsikan makin tinggi tingkat pendidikan sesorang, makin tinggi pula tingkat
produktivitas yang mungkin dapat dicapainya. Karena ini barangkali, kemampuan
membaca dan menulis merupakan salah satu elemen penting tahap-tahap awal program
industrialisasi (Wie, 1995). Pada tingkat industrialisasi yang lebih tinggi dibutuhkan
ketrampilan teknik yang lebih maju.
Masalah produktivitas tenaga kerja, khususnya mereka yang bekerja di sektor aneka
industri menengah dan besar dalam artikel ini merupakan sasaran telaahan. Pembahasan
akan dititikberatkan terutama pada aspek sosialnya. Dapatkah masalah produktivitas
tenaga kerja dipahami dari aspek sosial yang tercipta di lingkungan kerja? Adakah
masalah-masalah sosial khusus tertentu mendorong meningkatnya produktivitas atau
justru sebaliknya?

B. Konsep dan Teori Produktivitas


Pengertian produktivitas tenaga kerja dalam tulisan ini adalah tingkat kemampuan
tenaga kerja dalam menghasilkan produk. Cara yang lazim digunakan adalah dengan
membagi nilai tambah dengan jumlah tenaga bekerja yang terlibat dalam produksi
tersebut (Pangestu, 1997:41).
Dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya yang telah maju, tingkat per-
tumbuhan produktivitas tenaga kerja Indonesia sampai tahun 1990 masih ter-belakang,

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
21

masing-masing sekitar setengah atau dua pertiga di bawah produktivitas tenaga kerja
Malaysia dan Thailand.
Berbagai faktor mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, termasuk juga faktor
sosial ketenagakerjaan, sehingga produktivitas tenaga kerja mengalami penurunan atau
tetap rendah. Berbagai faktor yang berkenaan dengan sosial ketenagakerjaan tersebut
dapat dikelompokkan ke dalam sebab yang kondisional, yang mendasar sifatnya, sebab
tidak langsung dan sebab yang langsung. Gaya hidup industrial merupakan sebab yang
sifatnya mendasar tersebut. Posisi dan status pekerja dalam bekerja merupakan sebab
tidak langsungnya. Sementara tingkat kepuasan pekerja terhadap hasil pekerjaan
merupakan sebab langsung dari merosot atau rendahnya produktivitas tenaga kerja.

C. Gaya Hidup Industrial


Pekerja-pekerja di perusahaan aneka industri menengah dan besar yang diteliti
bersifat heterogen. Paling tidak hal itu dapat dilihat dari segi etnis. Garis pemisah antara
satu etnis dengan etnis lain cukup jelas, sekalipun di daerah tertentu, garis pemisah itu
tampak samar-samar. Perbedaan yang bersifat kesukuan ini tampaknya tercermin pada
kebiasaan kerja mereka.
Sebuah fenomena yang mencolok adalah dominasi pekerja suku bangsa Jawa,
mencapai 62,2% dari seluruh pekerja yang bekerja di perusahaan-perusahaan aneka
industri menengah dan besar (Hikam, 1998; Wiranta, 1998) Melihat kenyataan tersebut,
apakah produktivitas tenaga kerja yang ada dipengaruhi oleh kebiasaan kerja pekerja-
pekerja orang Jawa? Atau lebih jauh dari itu, apakah kemerosotan produktivitas tenaga
kerja sebagaimana yang telah diuraikan diatas ada kaitanya dengan filsafah Jawa "alon-
alon waton kelakon" (lambat-lambat asal selamat)?

D. Sistem Upah
Berdasarkan data-data empiris, sistem upah yang umumnya diberlakukan di
perusahaan-perusahaan menempatkan pekerja pada posisi yang kurang menguntungkan.
Dalam pembagian keuntungan misalnya, kelompok kerja menempati posisi yang
marginal. Penetapan upah kerja didasarkan pada prinsip keuntungan yang sebesar-
besarnya bagi perusahaan, dan dinamika upah kerja tidak berkaitan langsung dengan
produktivitas. Artinya tinggi rendahnya upah riil banyak tergantung pada manajer

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
22

perusahaan, atau bahkan pada pemilik perusahaan (Hikam, 1996; Wiranta, 1998: 17).
Dalam penetapan upah, pekerja merupakan kelompok yang tidak perlu dilibatkan dan
mereka kurang menikmati keuntungan perusahaan yang seharusnya mereka peroleh.
Kondisi seperti ini antara lain yang mendorong pemerintah campur tangan dan
memberlakukan UMR. (Masduqi, 1996; Hikam, 1998).
Rendahnya upah kerja jelas menyebabkan pekerja tidak betah bekerja dan
mendorong pekerja berusaha pindah kerja, mencari pekerjaan lain yang menjanjikan
upah yang lebih besar. Dari hasil penelitian kasus di Aceh, Samarinda, dan Semarang,
terlihat tingginya persentase perpindahan kerja. Sebagian besar atau 54,1% dari 150
responden menyatakan pernah pindah pekerjaan (Hikam, 1996). Padahal, apabila pekerja
telah setia dan bekerja di satu perusahaan dalam waktu yang lama, mereka akan menjadi
makin produktif. Pengalaman kerja yang lama tersebut akan memberikan keterampilan
bagaimana melakukan pekerjaan yang lebih baik, menguasai cara-cara untuk
memperkecil biaya produksi, dan bagaimana meningkatkan kualitas.
Selain upah yang kecil, sistem pengupahan yang tidak mempertimbangkan masa kerja
juga mempunyai pengaruh yang kurang baik. Pekerja yang bekerja sebagai operator,
yakni tingkat terbawah dari pelapisan pekerja di perusahaan-perusahaan, akan menerima
upah yang sama, baik bulanan atau harian, dengan pekerja yang baru masuk, sekalipun ia
telah bekerja bertahun-tahun di perusahaan tersebut (Wiranta, 1998). Sementara
kesempatan untuk promosi menempati jenjang yang lebih tinggi dalam struktur
kepegawaian perusahaan sangat terbatas.
Training atau pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan selain tidak
banyak, juga kurang mendukung promosi karir mereka. Latihan-latihan yang diadakan
lebih bermanfaat untuk meningkatkan ketrampilan pekerja dalam menjalankan tugas
mereka. Penetapan upah harian atau upah bulanan juga tidak didasarkan pada aturan
yang jelas. Di perusahaan-perusahaan, sering terjadi kasus seseorang pekerja yang baru
masuk memperoleh upah bulanan. Sementara mereka yang telah bertahun-tahun bekerja
di perusahaan tersebut tetap berstatus sebagai pekerja dengan upah harian. Dari
keterangan beberapa pekerja yang kebetulan di unit kerjanya terjadi kasus demikian
diketahui bahwa pekerja-pekerja seperti tersebut adalah mereka yang dibawa atau yang
dimasukkan oleh mandor atau shift master. Upah bulanan lebih menguntungkan pekerja
dibandingkan dengan upah harian. Seorang pekerja dengan upah bulanan akan

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
23

mendapatkan gaji penuh, sekalipun ia absen tidak masuk kerja asalkan dengan alasan
yang dapat diterima. Sementara pekerja dengan upah harian akan menerima gaji dengan
potongan jumlah hari tidak masuk, sekalipun dengan alasan yang kuat. Sistem
penggajian yang menempatkan para pekerja pada posisi yang kurang menguntungkan
dapat melahirkan interpretasi yang negatif, dan yang seperti ini tentu saja akan
berpengaruh pada semangat kerja mereka.

E. Sistem Bonus
Faktor lain yang mungkin mempengaruhi suasana kerja dan yang lebih lanjut
menyebabkan rendahnya semangat kompetitif di kalangan pekerja adalah sistem bonus
dan penilaian prestasi yang kurang transparan. Penentuan siapa yang berhak memperoleh
uang insentif, bonus atau bentuk insentif yang lain, adalah wewenang perusahaan.
Pekerja tidak mengetahui secara jelas dasar penilaian prestasi tersebut. Berdasarkan data
lapangan, level terendah yang mengetahui sistem penilaian ini adalah mandor. Lebih dari
itu, hasil wawancara dengan sejumlah manajer personalia dan manajer produksi
memberi kesan kuat bahwa pemberian insentif tidak didasarkan atas hak yang harus
diperoleh pekerja, tetapi pada usaha untuk meningkatkan produksi.
Ada sejumlah penghasilan tambahan yang dapat dikelompokkan pada uang insentif.
Pertama adalah THR, yakni insentif yang diberikan satu tahun sekali menjelang hari Idul
Fitri. Uang THR ini diberikan pada setiap pekerja dengan jumlah yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sejauh ini uang insentif THR tidak menimbulkan hal-hal yang negatif di
kalangan pekerja. Selain THR, ada uang insentif tiga bulanan, tahunan atau uang insentif
lainnya yang diberikan kepada orang-orang tertentu. Berbeda dengan THR, pada saat-
saat pemberian uang insentif ini, ketidakpuasan selalu muncul dan kasak-kusuk
senantiasa terjadi di antara mereka, yang isinya ketidakpuasan terhadap orang-orang
tertentu yang menurut penilaian mereka tidak pantas mendapat uang insentif. Di
kalangan pekerja pabrik garmen di Semarang misalnya saat-saat seperti ini disebut
sebagai saat-saat (periode) nggrundel (ngomel-ngomel). Bisa dimengerti karena sistem
pemberian uang insentif dengan kriteria yang hanya diketahui oleh sekelompok kecil
orang membuka peluang terjadinya ketidakjujuran.

F. Kepuasan dan Terbatasnya Inisiatif

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
24

Selain menyebabkan munculnya sikap yang skeptis dan statis, kurang tumbuhnya
sikap kompetitif di kalangan pekerja juga mendorong lahirnya sikap yang cepat puas dan
kurangnya inisiatif, mereka sulit memahami bahwa keterkaitan antara prestasi dan
imbalan (upah) yang diperolehnya itu ada. Lebih-lebih bagi para pekerja yang merasa
seharusnya mendapat insentif karena prestasinya, ternyata tidak memperoleh. Sementara
yang kebetulan menerima uang insentif merasa bahwa itu adalah atas kebaikan
perusahaan, dan bukannya sesuatu yang memang merupakan hak bagi mereka.

G. Tingkat Kepuasan Kerja


Sikap cepat puas diri terhadap hasil pekerjaan yang dicapai, apapun kualitasnya,
dapat membawa mereka pada skala ekonomi subsistem, dan yang lebih lanjut akan
berpengaruh pada kreativitas mereka. Sekalipun mereka tetap bekerja, akan tetapi apa
yang mereka lakukan lebih didasarkan pada pandangan tenaga atau kemampuan yang
ada untuk mem-peroleh ha- sil sekedar mencukupi kebutuhan, bukannya berdasarkan
prinsip ekonomi murni, yakni dengan kemampuan dan tenaga yang dimiliki diusahakan
untuk memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya. Pandangan seperti itu sedikit banyak
tercermin pada sebagian besar pekerja di perusahaan-perusahaan aneka industri. Mereka
pada umumnya menjawab berpenghasilan cukup bila ditanya tentang pendapatan
mereka. Ketika ditanya kemungkinan pindah kerja untuk memperoleh upah yang lebih
besar, hampir semuanya mempunyai keinginan untuk itu. Akan tetapi, mereka tidak
mela-kukannya karena takut tidak dapat memperoleh lagi pekerjaan. Kemampuan untuk
bersaing dari mereka tampaknya cukup terbatas. Lebih-lebih bila diingat surplus
angkatan kerja yang cukup tinggi (Hadisuwito, 1996: 79-86; Anonim, 1994: 25-28).
Tingkat upah yang pas-pasan ditambah dengan situasi kerja yang membuka
kemungkinan munculnya ketidakpuasan sebagaimana yang telah diuraikan kurang
memacu semangat pekerja untuk lebih berprestasi. Mereka bekerja sebatas wajar-wajar
saja, sekalipun sebagian besar dari mereka (93,2%) menyadari bahwa pekerja yang rajin
dan disiplin dapat meraih sukses di masa mendatang (Hikam, 1996).

H. Keterbatasan Inisiatif
Selain pada terbatasnya tingkat kepuasan, kurangnya inisiatif juga merupakan
akibat logis dari rendahnya tingkat kompetitif di kalangan pekerja. Ini terlihat misalnya

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
25

pada kebanggaan yang tidak pada tempatnya terhadap pekerja yang mereka miliki.
Pekerja-pekerja yang penuh inisiatif tentunya akan merasa bangga terhadap
pekerjaannya bila dapat menunjukkan prestasi yang gemilang. Sebaliknya, kebanggaan
pekerja-pekerja yang kurang inisiatif, bila ada, bukannya didasarkan pada prestasi yang
mereka capai, tetapi dapat juga karena faktor lain.
Hasil penelitian tentang produktivitas dan kinerja pada pekerja di sektor aneka
industri di Aceh, Samarinda, dan Semarang menunjukkan hasil yang menarik. Hampir
semua responden yang diteliti, yakni 85% menyatakan bangga atas pekerjaan yang
mereka miliki. Hanya 4,7% yang menyatakan tidak bangga. Selebihnya tidak menjawab
atau tidak tahu (Hikam, 1996). Akan tetapi kebanggaan mereka tidak didapatkan pada
prestasi yang mereka capai, melainkan karena ia bekerja dan dengan statusnya itu
mereka merasa lebih dihormati masyarakat, mereka mendapatkan "dirinya", atau karena
alasan yang lain.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
26

KLASIFIKASI TENAGA KERJA DAN KOMPENSASI PEKERJAAN

Tenaga kerja menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan :
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat
baik yang telah ditempati maupun jumlah lapangan kerja yang masih kosong
(permintaan tenaga kerja).

Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun
rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
maupun faedah suatu barang.

Klasifikasi tenaga kerja, antara lain:

a. Angkatan Kerja

 golongan yang bekerja


 golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan

b. Kelompok Bukan Angkatan Kerja

 golongan yang bersekolah


 kelompok yang mengurus RT
 golongan lain atau penerima pendapatan tidak tetap

Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya)


yang terbagi atas:

1. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara,
akuntan, psikologi, peneliti

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
27

2. Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman. Contoh: montir, tukang kayu,
tukang ukir, sopir, teknisi.
3. Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah
tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani. Contoh:
tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani.

KOMPENSASI

Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja
karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan
harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah
diberikannya kepada organisasi / perusahaan tempat ia bekerja.

Beberapa efek positif pada organisasi / perusahaan dalam pemberian kompensasi


sebagai berikut di bawah ini :

1. Mendapatkan karyawan berkualitas baik


2. Memacu pekerja untuk bekerja lebih giat dan meraih prestasi gemilang
3. Memikat pelamar kerja berkualitas dari lowongan kerja yang ada
4. Mudah dalam pelaksanaan dalam administrasi maupun aspek hukumnya
5. Memiliki keunggulan lebih dari pesaing / kompetitor

Jenis-Jenis Kompensasi Yang Diberikan Pada Karyawan :

1. Imbalan Ektrinsik

• Imbalan ektrinsik yang berbentuk uang antara lain misalnya :gaji, upah, honor,
bonus, komisi, insentif, upah, dll
• Imbalan ektrinsik yang bentuknya sebagai benefit / tunjangan pelengkap
contohnya seperti : uang cuti, uang makan, uang transportasi / antar jemput,
asuransi, jamsostek / jaminan sosial tenaga kerja, uang pension, rekreasi,
beasiswa melanjutkan kuliah, dsb

2. Imbalan Intrinsik

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
28

• Imbalan dalam bentuk intrinsik yang tidak berbentuk fisik dan hanya dapat
dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, jenjang karir yang jelas, kondisi
lingkungan kerja, pekerjaan yang menarik, dan lain-lain.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Kompensasi


Sistem pemberian kompensasi oleh organisasi kepada karyawan dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Faktor-faktor ini merupakan tantangan setiap organisasi untuk
menentukan kebijaksanaan kompensasi untuk karyawaan. Faktor-faktor tersebut
antara lain sebagai berikut:
1. Produktivitas
2. Kemampuan untuk membayar
3. Kesediaan untuk membayar
4. Suplai dan permintaan
5. Organisasi karyawan
6. Berbagia peraturan dan perundang-undangan.

Pengaruh Lingkuan External Pada Kompensasi


Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi upah dan kebijakan kompensasi
adalah sesuatu yang berada diluar perusahaan, seperti:
Pasar tenagakerja
Pasar tenaga kerja mempengaruhi desain kompensasi dalam dua cara: pertama,
tingkat persaingan tenaga kerja sebagai menentukan batas rendah atau floor tingkat
pembayaran. Jika tingkat pembayaran suatu perusahaan terlalu rendah, tenaga kerja yang
memenuhi syarat tidak akan bersedia bekerja di perusahaan itu.

Kondisi ekonomi
Salah satu aspek yang juga mempengaruhi kompensasi sebagai salah satu factor
eksternal adalah kondisi-kondisi ekonomi industry, terutama derajat tingkat persaingan,
yang mempengaruhi kesanggupan untuk membayar perusahaan itu dengan gaji tinggi.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
29

PEMBAHASAN V

FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan
dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa
digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja mansuia,
modal dan kewirausahaan.

A. Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini
meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
- Tanah, tumbuhan, hewan.
- Udara, sinar matahari, hujan.
- Bahan tambang, dan lain sebagainya.

B. Sumberdaya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)


Coba Anda lihat di sekitar lingkungan tempat tinggalmu, faktor-faktor produksi
sumberdaya alam apa saja yang ada, dan dapat digunakan untuk produksi apa!
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani
yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun
faedah suatu barang.
Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya)
yang terbagi atas
1. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti
2. Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman.
Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi.
3. Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah
tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.
Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
30

Dari klasifikasi tenaga kerja di atas, coba Anda klasifikasi tenaga kerja yang mana
paling banyak di daerah Anda.

C. Sumberdaya Modal
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang
digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala untuk
mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala merupakan hasil
produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses
produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan

Modal dapat dibedakan menurut:

 Kegunaan dalam proses produksi


 Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan
berkali-kali dalam proses produksi. Contoh: gedung, mesin-mesin
pabrik.
 Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai
dalam proses produksi. Contoh: bahan baku, bahan pembantu.

 Bentuk Modal
1. Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses
produksi. Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
2. Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi
mempunyai nilai dalam perusahaan. Contoh: nama baik perusahaan dan merek
produk.
D. Sumberdaya Pengusaha
Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang
atau jasa secara efektif dan efisien.
Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha
perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
31

PENGERTIAN DAN PROSES PRODUKSI

A. Pengertian Proses Produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk
memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).

Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik
menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang
ada.

Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan
dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

1. Jenis-Jenis Proses Produksi

Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi.
Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan
bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa
adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah
sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus
(Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).

Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam


perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses
produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola
yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu
berubah (Ahyari, 2002).

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
32

Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau
jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan
yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai
faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap
situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan
sebagai berikut (Yamit, 2002):

a. Proses produksi terus-menerus

Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran
produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam
proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki
karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk
yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.

b. Proses produksi terputus-putus

Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus
dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat
sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses,
sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.

c. Proses produksi campuran

Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus


dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap
perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

Persediaan Bahan Baku

1. Pengertian Fungsi dan Jenis-Jenis Persediaan.

Pengendalian persedian merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena


persediaan fisik banyak melibatkan investasi rupiah terbesar. Menurut Handoko (2000),
bila perusahaan menamankan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
33

biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai “Opportunity Cost”


(dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan”. Sebaliknya, bila
perusahaan tidak mempunyai persediaan yang cukup dapat mengakibatkan biaya-biaya
karena kekurangan bahan.

Fungsi-fungsi persediaan antara lain (Handoko, 2002) :

1. Fungsi Decoupling

Fungsi persediaan ini operasi-operasi perusahaan secara internal dan ekstrenal


sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan langanan tanpa tergantung pada
supplier. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang
tidak pasti dari langganan. Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuation Stock.

2. Fungsi Economis Lot Sizing

Persediaan berfungsi untuk mengurangi biaya-biaya per unit saat produksi dan
membeli sumberdaya-sumberdaya. Persediaan ini perlu mempertimbangkan
penghematan-penghematan (potongan pembelian, biaya pengangkutan lebih murah dan
sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar,
dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa
gudang, investasi, resiko kerusakan).

3. Fungsi Antisipasi

Persediaan berfungsi sebagai pengaman bagi perusahaan yang sering menghadapi


ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang-barang. Persediaan
ini penting agar kelancaran proses produksi tidak terganggu.

Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas (Handoko, 2002):

1. Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan barang-


barang berwujud mentah.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
34

2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased paris), yaitu


persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh
dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi produk.
3. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan
barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses
produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses
lebih lanjut menjadi barang jadi.
4. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan
barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan
bagian atau komponen barang jadi.
5. Persedian barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang
yang telah selesai diproses atau diolah dalam bentuk produk dan siap untuk dijual
atau dikirim kepada pelanggan.

Peranan Persediaan

Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi


perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-
barang serta menyampaikan kepada pelanggan. Persediaan bagi perusahaan, antara lain
berguna untuk:

1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan


yang dibutuhkan perusahaan.
2. Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat
digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
3. Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.
4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
5. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
6. Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau
penjualannya.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
35

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN KOPERASI

A. PERENCANAAN (PLANNING)
Pengertian dan Arti penting
“Perencanaan” adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan
itu sendiri dilaksanakan.

Syarat – Syarat Perencanaan yang baik


a) Berdasarkan pada alternative
Agar dapat menetapkan perencanaan yang baik maka sebelumnya agar disusun
berbagai alternative, misalnya untung dan rugi kelebihan dan kekurangannya, kendala
dan dukungannya, sehingga dapat menentukan perencanaan yang paling baik.
b) Harus realistis
Bila perencanaan tidak realistis, mungkin baik diatas kertas saja akan tetapi tidak
dapat dilaksanakan dalam prakteknya. Misalnya : keterbatasan dalam teknologi,
keterbatasan sumber dana, tenaga kerja, dsb.
c) Harus ekonomis
Disamping keterbatasan diatas, juga harus mempertimbangkan tingkat ekonomis
dalam suatu rencana. Hindarkan faktor pemborosan, biaya, waktu, tempat, dsb.
d) Harus luwes (fleksibel)
Dalam hal ini perencanaan harus fleksibel, artinya setiap saat dapat dievaluir
sesuai dengan perkembangan organisasi, situasi dan kondisi pada waktu tersebut. Pada
dasarnya perencanaan itu disusun berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, namun
dalam prakteknya sering terjadi berbagai penyimpangan yang tidak dapat dihindarkan.
e) Didasari partisipasi
Dalam pembuatan perencanaan hendaknya dapat diikutkan berbagai pihak untuk
memperoleh masukan (input) agar lebih sempurna. Dengan adanya partisipasi,
perusahaan akan memperoleh manfaat ganda, karena disamping rencana menjadi lebih
baik, juga dapat menambah semangat kerja para karyawan (karena merasa ).

Manfaat Perencanaan bagi Organisasi


a) Sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
36

b) Untuk memilih dan menetapkan skala prioritas


c) Untuk mengarahkan dan menuntun pelaksanaan kegiatan
d) Untuk mengurangi dan menghadapi ketidakpastian (uncertainly)
e) Mendorong tercapainya tujuan, misalnya kesejahteraan anggota, memperluas
usaha dst
Untuk Perencanaan bagi Organisasi
a) Falsafah f) Program
b) Kebijakan g) Aturan
c) Tujuan h) Jadwal
d) Strategi i) Anggaran
e) Prosedur j) Taktik, dll

Tahap-tahap Penyusunan Perencanaan


a) Menetapkan dan merumuskan tujuan
b) Melakukan analisis kesempatan/swot
c) Melakukan analisis sumber daya
d) Identifikasi dan Pengembangan alternative
e) Implementasi strategi
f) Pelaksanaan keputusan

Perencanaan Strategis (Strategic Planning)


Perencanaan strategis adalah suatu proses perencanaan jangka panjang yang
disusun untuk mencapai tujuan Organisasi.
a) Sifat-sifat Perencanaan Strategis :
(1) Menyangkut kurun waktu yang panjang/lama
(2) Menyangkut persoalan yang mendasar
(3) Memberikan kerangka dasar dalam pengambilan keputusan
(4) Sebagai alat pemersatu dalam pengambilan keputusan
(5) Umumnya digunakan oleh Manajer puncak

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi pentingnya perencanaan strategis


(1) Adanya peningkatan dan perubahan teknologi;

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
37

(2) Semakin rumit dan kompleks tugas manajerial


(3) Makin panjang waktu dan dampak dimasa depatn,
(4) Makin rumitnya lingkungan luar

B. PENGAWASAN (CONTROLLING)
1) Pengertian dan arti pentingnya;
“Pengawasan adalah merupakan tindakan atas proses kegiatan untuk mengetahui hasil
pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, kemudian dilakukan perbaikan dan mencegah
terulangnya kembali kesalahan tersebut”.
H. Koontz dan CO Donnel, mengatakan bahwa :
“Perencanaan dan Pengawasan ibarat kedua sisi dari mata uang yang sama (planning and
controlling are the two sides of the same coin)”

2) Fungsi Pengawasan;
Melihat dari sasaran pengawasan, maka fungsi pengawasan adalah :
1. Mencegah terjadinya berbagai penyimpangan atau kesalahan.
2. Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi;
3. Untuk mendinamisir organisasi/koperasi serta segenap kegiatan manajemen
lainnya;
4. Untuk mempertebal rasa tanggung jawab;

3) Prinsip-prinsip Dasar Pengawasan ;


1. Adanya perencanaan tertentu dalam Pengawasan;
2. Adanya pemberian instruksi/perintah dan wewenang;
3. Dapat merefleksikan berbagai sifat dan kebutuhan dari berbagai kegiatan
yang diawasi;
4. Pengawasan harus bersifat fleksibel;
5. Dapat merefleksikan pola organisasi

4) Macam-macam Pengawasan;
Pengawasan dapat dibedakan dari berbagai sudut pandang, antara lain:
1. Dari subyek yang mengawasi :

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
38

- Pengawasan internal dan eksternal;


- Pengawasan langsung dan tidak langsung;
- Pengawasan formal dan informal;
- Pengawasan manajerial dan staf

2. Dari sudut obyek yang diawasi :


 Material dan produk jadi, yang sasarannya:
a) Kualitas produk/material dengan standar kualitas
b) Kuanantitas produk/material dengan standar kuantitas
- Keuangan dan biaya, yang sasarannya:
a) Anggaran dan pelaksanaannya
b) Biaya-biaya yang dikeluarkannya
c) Pendapatan/penerimaan dalam bentuk uang
- Waktu/time, sasarannya adalah :
a) Penggunaan waktu
b) Pemberian waktu/timing
c) Kecepatan atau speed
 Personalian, sasarannya :
a) Tingkat kejujuran
b) Kesetiaan/loyalitas
c) Kerajinan dengan absensi
d) Tingkah laku dan kesetiakawanan

5) Waktu Pengawasan :
1. Pengawasan preventif, dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan
2. Pengawasan represif, dilakukan setelah terjadinya penyimpangan

6) Sifat Pengawasan :
1. Inspektif, yaitu melakukan pemeriksaan setempat (on the spot), untuk mengetahui
sendiri keadaan yang sebenarnya
2. Komporatif, yaitu membandingkan antara hasil dengan rencana yang ada.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
39

3. Verifikatif, yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh staf, terutama pada bidang
keuangan dan atau material.
4. Investigatif, yaitu melakukan penyelidikan untuk mengetahui terjadinya
penyelewengan yang tersembunyi.

7) Prosedur Pengawasan :
Langkah-langkah yang ditempuh meliputi :
1. Menetapkan rencana pengawasan;
2. Melaksanakan pengawasan;
3. Melakukan penilaian/evaluasi

8) Teknik-teknik Pengawasan :
Agar dapat melakukan pengawasan efektif dan efisien, perlu teknik pengawasan sebagai
berikut :
1. Pengawasan yang menitik beratkan pada hal-hal yang menyolok (control by exeption)
2. Pengawasan yang menitik beratkan pada pengeluaran
3. Pengawasan yang menitik beratkan pada orang-orang yang dipercaya (control through
key person)
4. Pengawasan dengan menjalankan suatu rangkaian pemeriksaan/verifikasi/audit secara
sistematis (control through audits)

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
40

PENTINGNYA PENDEKATAN PEMASARAN


Dalam situasi persaingan yang semakin kompetitif, perusahaan yang ingin sukses
harus menempatkan pelanggan pada posisi utama. Untuk itu, perusahaan harus
menghayati beberapa pendekatan bisnis berikut ini.

1. Berorientasi Produksi
Perusahaan pada umumnya berkosentrasi untuk mencapai efisiensi produksi
dengan cara menekan biaya dan melakukan distribusi secara masal. Perusahaan
beranggapan bahwa pelanggan akan tertarik dengan harga murah dan tersedianya produk
pada semua tempat.

2. Berorientasi Produk
Perusahaan fokus pada pembuatan produk yang berkualitas dan berusaha
memperbaiki produk dari waktu ke waktu. Perusahaan beranggapan bahwa pelanggan
akan memilih produk-produk yang paling berkualitas dengan fitur yang inovatif.

3. Berorientasi Penjualan
Perusahaan pada umumnya lebih menyukai pendekatan penjualan karena
dampaknya dirasakan langsung berupa pangsa pasar yang semakin meningkat. Usaha
promosi penjualan dan tim penjualan dilakukan secara agresif dengan harapan pelanggan
akan terdorong untuk melakukan pembelian.

4. Berorientasi Pemasaran
Perusahaan yang berorientasi Pemasaran berusaha mencapai tujuan yaitu
menciptakan, mengkomunikasikan dan mendistribusikan Nilai Pelanggan yang terbaik
untuk pasar sasaran dibandingkan pesaing.

Theodore Levitt, pakar pemasaran dari Harvard University membedakan secara


jelas antara Pendekatan Pemasaran dan Penjualan. Perbedaan tersebut nampak dalam
bahasan berikut ini.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
41

Pendekatan Pemasaran
 Fokus kepada kebutuhan pelanggan
 Menciptakan kepuasan untuk memperoleh laba
 Lebih menekankan pada kerjasama antar divisi di dalam
perusahaan untuk melayani kepentingan pelanggan dalam mencapai laba

Pendekatan Penjualan
 Fokus kepada kebutuhan penjual
 Menekankan pada volume penjualan untuk mendapatkan laba
 Lebih menekankan pada penjualan tatap muka dan promosi yang
gencar untuk memperoleh laba.

Pada dewasa ini, Pendekatan Pemasaran terus berkembang seiring dengan


perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal. Pengaruh Pemanasan Global
menyebabkan pebisnis dituntut untuk lebih peduli terhadap kelestarian bumi. Selain itu,
kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi produk yang aman dan ramah lingkungan
juga semakin berkembang. Munculnya bisnis baru seperti Minuman Air Mata Kucing
yang menghilangkan rasa haus sekaligus menyegarkan tubuh menjadi fenomena menarik
di Indonesia. Demikian pula penggunaan Kardus sebagai pembungkus oleh supermarket-
supermaket yang peduli lingkungan juga semakin meningkat. Inilah era baru Pemasaran
Holistik yaitu bukan sekedar memperhatikan pelanggan dan perusahaan saja, melainkan
juga lingkungan eksternal, seperti : lingkungan di sekitar perusahaan, pemerintah,
masyarakat dan juga kepentingan bumi.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
42

SALURAN PEMASARAN

A. Definisi Saluran Pemasaran

Banyak produsen yang membuat suatu produk tidak menjual secara langsung
produknya kepada konsumen akhir (end user), pertimbangan biaya distribusi biasanya
menjadi faktor utama perusahaan memilih tidak mendistribusikanya sendirian ke
konsumen akhir terutama untuk wilayah pemasaran yang belum tercover oleh
perusahaan.

Diantara produsen dan konsumen ada sekelompok perantara yang menyalurkan


produk diantara mereka. Perantara ini sering disebut dengan saluran pemasaran. Saluran
pemsaran adalah organisasi – organisasi yang saling tergantung yang tercakup dalam
proses yang membuat produk dan jasa menjadi tersedia untuk digunakan atau
dikonsumsi oleh konsumen. Perangkat ini lah yang menjadi alur lintas produk dari
produsen ke konsumen setelah diproduksi.

Perantara pemasaran produk ini bermacam macam dan biasanya bertigkat. Untuk
tingkat pertama biasanya di tempati perwakilan wilayah yang biasanya perusahaan
sendiri menanganinya. Kemuadian ada agen tunggal yang mencangkup daerah
pemasaran lebih kecil. Perlu diingat agen juga merupakan perwakilan perusahaan juga
karena bisa bertindak atas nama perusahaan Selanjutnya biasanya disusul oleh pedagang
biasa yang menjual tidak hanya satu produk perusahaan. Di tingkat ini bisanya sudah
sampai ke konsumen akhir tetapi ada juga yang disalurkan ke tingkat yang lebih kecil
lagi seperti warung –warung yang kemudian bisa dipakai langsung oleh konsumen akhir.

Selain perantara distribusi ada satu lagi perantara penting walaupun tidak
melakukan penjualan langsung namun punya andil dalam menyampaikan barang ke
konsumen yaitu fasilitator seperti agen iklan, distributor, bank dan lain –lain.

Keputusan memilih saluran pemasran adalah salah satu keputusan penting dalam
pemasaran. Saluran pemasaran salah satu yang mementukan keputusan pemasaran yang
lainnya seperti dalam hal penetapan harga produk (pricing) sangat ditentukan keputusan
ini. Ketika perusahaan memilih memasarkan di toko terbatas pasti harganya pun tinggi

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
43

karena ada nilai eksklusifitas. Berbeda ketika perusahaan memasarkan di toko secara
massal pasti harganya pun lebih murah Perlu diingat juga saluran pemasaran tidak hanya
melayani pasar tetapi juga menciptakan pasar.

1. Strategi Saluran Pemasaran

Menurut Kottler (2006) dalam bukunya manajemen pemasaran mengemukakan


ada dua strategi yang sering digunakan perusahaan dalam mengelola saluran pemasaran
terutama dalam penciptaan saluran pemasaran baru, yaitu strategi dorong dan strategi
tarik. Pemakaian strategi ini tergantung keputusan perusahaan terutama tergantung
popularitas produk perusahaan tersebut.

Strategi dorong dalam pelaksanaanya adalah mencoba membujuk perantara agar


mau memasarkan produknya dengan memberikan fasilitas fasilitas tertentu misal
potongan yang tinggi dalam pembelian produk. Strategi ini cocok dilakukan untuk
produk yang loyalitas mereknya masih rendah dan pilihan merek dilakukan ditoko.
Strategi ini cocok untuk produk baru yang mempunyai dana promosi terbatas, sehingga
mencoba menggunakan salauran pemasaran yang sudah berpengalaman dalam
memasarkan berbagai produk.

Strategi tarik dalam pelaksanaanya adalah dengan cara perusahaan membangun


positioning produk melalui promosi ke konsumen seperti iklan media cetak, elektronik
atau melalui even even. Sehingga dengan fokus kepada promosi akan membuat
konsumen tertarik untuk mencoba. Permintaan konsumen terhadap produk yang
diiklankan biasanya menarik banyak perusahaan ingin menjadi agen atau salah satu
saluran pemasaranya.

B. Peran Saluran Pemasaran

Ada beberapa hal yang mendorong perusahaan membuat keputusan mendelegasikan


sebagian tugas penjualanya kepada perantara. Namun perusahaan mendapatkan
keuntungan dari keputusan tersebut yakni:

 Banyak produsen tidak memiliki sumberdaya keuangan untuk


melakukan pemasaran langsung sehingga hanya bisa fokus ke produksi

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
44

 Para produsen yang memang mendirikan saluranya sendiri


sering dapat memperoleh laba yang lebih besar dengan meningkatkan investasinya
dalam bisnis utamanya dari pada mengeluarkan biaya untuk pemasaran produknya
 Dalam beberapa kasus pemasaran langsung sama sekali tidak
dapat dilakukan menjual secara eceran langsung ke konsumen

C. Tingkat Saluran

Produsen dan konsumen memang bagian utama dari saluran pemasaran. Namun kita
perlu mengetahui jumlah perantara produk hingga sampai ke konsumen sehingga dapat
ditentukan tingkat saluranya. Menurut kotler ada dua jenis saluran pemasaran dengan
masing masing empat tingkatan saluran yaitu :

1. Saluran Pemasaran Konsumen yang memiliki empat tingkatan yaitu tingkat nol,
tingkat satu, tingkat dua, tingkat tiga.

2. Saluran Pemasaran Industri yang memiliki empat tingkatan yaitu tingkat nol,
satu,dua dan tiga.

D. Strategi Distribusi

Strategi distribusi adalah hal yang perlu dipikirkan secara tepat sesuai dengan tujuan
perushaan mengenai produknya. Apakah akan dijual eksklusif atau dijual masal dengan
harga rendah. Berikut tiga strategi distribusi yang sering digunakan perusahaan dalam
mendistribusikan produknya.

1. Distribusi Eksklusif

Strategi ini dalam prakteknya adalah dengan membatasi perantara produk demi
menjaga eksklusifitas produk dan menjaga harga produk agar tetap tinggi. Biasanya ada
perjanjian eksklusif antara produsen dan perantara utama sebagai pemegang lisensi.
Sistem penjualan nya pun sangat menjaga citra produk agar harga produk tidak turun.

2. Distribusi Selektif

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
45

Strategi ini dengan menggunakan beberapa perantara yang mempunyai jangkauan


pemasaran luas sehingga perusahaan tidak perlu mendirikan gerai dimana mana karena
akan berakibat tidak efisien dan akan menurunkan harga

3. Distribusi Intensif

Strategi ini menggunakan banyak perantara dalam pemasaran produk dari produsen.
Pendirian banyak gerai menjadi strategi utama dalam meningkatkan penjualan produk.
Konsekuensi bagi perusahaan yang memakai strategi ini harus menerima resiko perang
harga antar gerai karena tiap gerai saling berkompetisi mendapatkan pelanggan dengan
produk yang sama.

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)
46

PROMOSI PENJUALAN

Upaya pemasaran yang bersifat media dan nonmedia untuk merangsang


keinginan Mencoba konsumen, meningkatkan permintaan konsumen atau untuk
memperbaiki Kualitas produk Hal penting dari promosi penjualan adalah; upaya
pemasaran melalui promosi penjualan harus dilakukan dalam jangka pendek

Teori Perilaku Konsumen Dalam Promosi Penjualan


Ada dua hal yang harus dicermati:
a) Level of adaptation/tingkat adaptasi
Bila promosi penjualan dilakukan terlalu sering, konsumen cenderung tidak lagi
memberikan respon terhadap kegiatan promosi penjualan.
b) Theshold level/tingkat ambang batas
 Batas konsumen memberikan respon terhadap suatu aktifitas tertentu
 Thershold level yang dibutuhkan untuk menarik perhatian konsumen akan
semakin tinggi jika promosi penjualan dilakukan terus menerus.
 Contoh; jika tiap bulan harga didiskon 20% maka konsumen cenderung tidak
tertarik lagi, sehingga untuk menarik perhatian konsumen diskon harus dinaikkan
lagi, Misalnya menjadi 50%

Peran Promosi Penjualan


 Untuk memperkenalkan produk baru
 Membangun merek dengan penguatan pesan iklan dan citra perusahaan
 Mendorong konsumen segera melakukan pembelian
 Merangsang permintaan
 Memperbaiki kinerja pemasaran
 Sebagai bagian dari bauran promosi lainnya
 Mendorong konsumen menggunakan produk .

Tugas portopolio
Mister candera (A1A108038)

You might also like