Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Harry Firman
1. Pendahuluan
menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah melalui penerapan metode ilmiah. Yang
dimaksud dengan metode ilmiah adalah metode kerja ilmuwan yang merupakan suatu
siklus proses berpikir secara induktif (dari observasi menuju teori) dan deduktif (dari
teori menuju implikasi-implikasi logisnya). Apabila metode ilmiah ini diterapkan pada
pertanyaan tentang sifat materi, maka akan terjadi penelitian kimia. Sedangkan, bila
dalam bidang kimia, maka yang terjadi adalah penelitian pendidikan kimia.
Kemampuan meneliti merupakan salah satu kemampuan profesional yang harus dimiliki
kemampuan mahasiswa meneliti. Penulisan skripsi atau tugas akhir pada dasarnya
pihak luar untuk memperoleh masukan. Apalagi apabila penelitian tersebut didanai pihak
luar atau perlu memperoleh persetujuan dari lembaga pendidikan, adanya rencana
menggambarkan latar belakang penelitian, permasalahan yang diteliti, tujuan dan manfaat
penelitian, serta prosedur pelaksanaan penelitian, dinamakan usulan penelitian, yang
lebih populer disebut “proposal penelitian”. Sementara itu setelah penelitian selesai
perguruan tinggi sebagai skripsi atau tugas akhir, penyandang dana penelitian, atau
dipublikasikan melalui media komunikasi profesi. Oleh karena itu kemampuan menyusun
proposal dan laporan penelitian menjadi sangat penting bagi para mahasiswa.
2. Proposal Penelitian
yang akan digunakan peneliti dalam memecahkan masalah. Proposal harus secara jelas
menjawab pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, dan bilamana tentang penelitian yang
akan dilakukan. Dari sudut bahasa, proposal penelitian menuntut pemakaian bahasa baku
dengan konstruksi kalimat yang ringkas, langsung, serta tidak bermakna ganda, agar tidak
Proposal penelitian berfungsi untuk: (1) Meyakinkan orang lain bahwa penelitian yang
bidang yang diteliti dan kompetensi peneliti dalam melaksanakan penelitian yang akan
dananya, sebagai kesepakatan tentang ruang lingkup kegiatan penelitian yang akan
dilakukan; (4) Menjamin semua aspek penelitian telah dipertimbangkan secara matang;
serta (5) Menjadi kerangka acuan bagi peneliti dalam melaksanakan proyek
penelitiannya, sehingga penelitiannya dapat dikendalikan agar berjalan sesuai dengan
1) Judul
Judul merefleksikan fokus serta ruang lingkup penelitian. Judul perlu singkat, jelas, dan
bermakna tunggal. Sebaiknya kalimat judul tidak lebih dari dua baris dan menggunakan
kalimat tunggal. Kata yang lebih penting harus ditulis lebih awal, sedangkan yang kurang
2) Pendahuluan
(latar belakang penelitian), masalah spesifik yang akan menjadi fokus penelitian yang
akan dilakukan, serta manfaat apa yang diperoleh dari hasil penelitian itu. Oleh
karenanya bagian pendahuluan umumnya terdiri atas: (1) Latar belakang, (2)
3) Tinjauan Pustaka
Bagian ini memaparkan hasil penelusuran pustaka yang terkait dan terpilih, untuk
mengatakan kepada pembaca (pembimbing, sponsor, atau penyandang dana) tentang: (1)
“State of the art” topik penelitian saat kini; (2) Penelitian terkait yang telah dilakukan,
serta hal-hal yang belum terungkap dari penelitian sebelumnya yang mendorong peneliti
4) Metode Penelitian
Disebut pula sebagai prosedur atau metodologi. Bagian ini menjadi bagian penting dari
Metode penelitian diperlukan untuk meyakinkan pembimbing (atau klien) bahwa peneliti
mempunyai rencana sistematis dan logis untuk penelitiannya, mengetahui data apa yang
penelitian kimia, bagian metode penelitian terdiri atas paparan rinci entang desain
penelitian, peralatan dan bahan yang akan digunakan, serta prosedur kerja yang akan
diterapkan. Pada proposal penelitian pendidikan kimia, bagian metode penelitian terdiri
atas desain penelitian, subyek penelitian, instrumen (alat pengumpul data) dan teknik
pengumpulan data, serta teknik analisis data. Untuk penelitian yang didanai pihak luar,
jadwal kerja dan anggaran biaya seringkali disertakan pada bagian ini.
3. Laporan Penelitian
Belum sempurna suatu penelitian apabila hasilnya belum dituangkan dalam laporan.
Melalui dokumen laporan penelitian temuan penelitian dapat dikaji dan bahkan dirujuk
peneliti lain untuk pengembangan ilmu lebih lanjut. Laporan penelitian dapat berbentuk
laporan panjang dan rinci (misalnya skripsi), atau dapat pula dipublikasi dalam bentuk
pendeknya, yakni sebagai makalah seminar atau simposium, atau artikel jurnal ilmiah.
fokusnya, apa yang menjadi acuan konseptualnya, bagaimana desainnya, bagaimana data
dikumpulkan dan dianalisis, temuan apa yang diperoleh, apa implikasi temuan tersebut
tentunya dengan modifikasi dan perluasan. Modifikasi umumnya dilakukan pada metode
penelitian, karena laporan memaparkan apa yang dilakukan, dan sangat mungkin sedikit
berbeda dari apa yang direncanakan. Sementara itu perluasan dilakukan karena laporan
penelitian memuat hasil penelitian, yakni temuan, pembahasan, kesimpulan, dan saran.
Laporan penelitian versi panjang umumnya terdiri atas: (1) Pendahuluan; (2) Tinjauan
Pustaka; (3) Metode Penelitian; (4) Temuan dan Pembahasan; (5) Kesimpulan dan Saran;
serta (6) Daftar Pustaka. Sejumlah informasi yang dipandang penting untuk dibaca orang
(mempertajam apa yang ditulis dalam proposal). Bab tinjauan pustaka terutama
memaparkan kerangka teoritik yang melandasi penelitian serta kaitan penelitian yang
dalam proposal). Bab metode penelitian memaparkan desain penelitian yang dilakukan,
bahan dan peralatan yang digunakan, serta langkah prosedur pengumpulan data serta pola
analisis data yang telah dilakukan (memperinci dan memodifikasi apa yang tertulis pada
proposal). Bab temuan dan pembahasan terutama memaparkan data yang terkumpul
(biasanya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau skema), interpretasi dan analisis
terhadap persoalan yang sedang diteliti, serta tinjauan secara integratif kaitan antara
diungkapkan pada bab studi kepustakaan. Bab kesimpulan dan saran mengungkapkan
apa yang menjadi hasil paling penting dari penelitan yang telah dilakukan, serta saran-
Jika hasil penelitian dilaporkan dalam bentuk artikel jurnal, maka yang dipaparkan
hanyalah aspek-aspek yang sangat penting saja. Selain itu paparan dilakukan secara
ringkas karena jumlah halaman untuk artikel jurnal biasanya dibatasi. Pada umumnya
struktur artikel jurnal adalah sebagai berikut: (1) Pendahuluan, yang merupakan paparan
singkat tentang konteks penelitian dan permasalahan yang diteliti; (2) Metode, yang
merupakan paparan singkat tentang desain penelitian, alat-alat dan bahan yang
digunakan, serta prosedur penelitian; (3) Temuan dan Pembahasan, yang merupakan
paparan singkat hasil pengolahan data (dibantu dengan penyajian tabel dan grafik), serta
sebagai pernyataan umum hasil penelitian yang dilaksanakan; (5) Daftar pustaka, untuk
publikasi yang dirujuk dan membantu pembaca apabila berkeinginan menelaah lebih
Daftar Pustaka:
Moore, N. (1995). Cara Meneliti (Terjemahan Elly Suradikusumah). Bandung: Penerbit ITB.