You are on page 1of 2

TRANSFER FIKTIF RP1,6 M

Kepala BRI Tapung Ditahan


Kamis, 03/03/2011 - 09:31:22 WIB
KAMPAR-Kepala Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kecamatan Tapung Raya, Kabupaten
Kampar, Riau, Masril, ditahan oleh Kepolisian Resor Kampar, Rabu (2/3) kemarin. Pria 40
tahun itu dilaporkan telah melakukan transfer fiktif sebesar Rp1,6 miliar.

Kepala Polres Kampar Ajun Komisaris Besar Polisi MZ Muttaqien, didampingi Kepala
Bagian Humas Ajun Komisaris Polisi H Khodirin, kepada Halloriau.com, mengungkapkan,
Masril dilaporkan oleh pegawai BRI Cabang Bangkinang, Rustian Martha (52) pada Selasa
(1/3).

Kasus transfer fiktif ini dilaporkan oleh Kepala BRI Kabupaten Kampar, Sudarman dan
seorang pegawai di BRI Rustian Marta.

''Keduanya melaporkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau laporan maupun
dokumen kegiatan usaha. Laporan atau transaksi rekening bank yang dilakukan tersangka
sebesar Rp1,6 miliar itu tanpa disertai uangnya. Hanya dalam catatan ada transfer uang,
faktanya fiktif,'' kata Muttaqien.

Seperti dilansir detikcom, kronologi transfer fiktif ini bermula pada Rabu (23/02) lalu. Saat
tim pemeriksa internal dari BRI Cabang Bangkinang, Ibukota Kabupaten Kampar melakukan
pemeriksaan ke Unit BRI Tapung, ditemukan kejanggalan transaksi.

Hasil pemeriksaan itu menyebutkan, adanya kejanggalan antara jumlah saldo neraca dengan
kas tidak seimbang.

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, kata Muttaqien, diketahui adanya transaksi
gantung yaitu adanya pembukaan setoran kas sebanyak Rp1,6 miliar. Uang sebanyak itu
diketahui ditransfer dari BRI Unit Pasir Pangaraian II ke Unit BRI Tapung.

''Dalam hal ini tersangka membuat laporan adanya transaksi Rp1,6 miliar, namun dalam
pemeriksaan tim BRI Bangkinang, transfer tersebut tidak disertai uangnya. Kejanggalan
inilah yang akhirnya tim pemeriksaan internal BRI mencium adanya transaksi fiktif tersebut.
Sehingga kasus penggelapan ini dilaporkan ke pihak kepolisian,'' terang Muttaqien.

Dalam kasus ini, tersangka dijerat dengan UU No 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU
No 7 tahun 1992 tentang perbankan. Tersangka diancam hukuman 10 tahun kurungan
ditambah denda.

''Kita juga masih memerisa sejumlah saksi dari pihak BRI sendiri serta tim ahli perbankan.
Tersangka sekarang sudah kita tahan,'' jelas Muttaqien. (Aul)

Sumber:
http://www.halloriau.com/read-hukrim-7671-2011-03-03-kepala-bri-tapungditahan.html#sthash.ILTZ2qnL.dpuf
Diakses pada hari minggu, 4 Januari 2015 pukul 18.56 WIB

You might also like