Professional Documents
Culture Documents
I. A. ALAT
2. Kaca benda dan kaca penutup, pinset, pipet tetes, preparat, dan lain-
lain.
B. BAHAN
1. Air
2. Serbuk Sari Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis x)
1
1.2. Menempatkan lensa obyektif pembesaran lemah (4x atau 10x)
dengan memutar revolver sampai berbunyi klik (posisinya
satu poros dengan lensa okuler).
1
secara perlahan dan hati-hati. (ingat bila menggunakan lensa
obyektif 100X, maka di atas sediaan perlu ditetesi minyak
imersi dahulu).
3. Memelihara Mikroskop
3.3. Usahakanlah agar lensa obyektif lemah (4X atau 10X) berada
satu poros dibawah lensa okuler. Aturlah kedudukan tabung
sedemikian rupa sehingga ujung lensa obyektif lemah berjarak
kurang lebih 1 cm dari atas meja benda.
1
3.6. Selanjutnya setiap akan menggunakan mikroskop, bersihkan
lensa atau bagian lainnya dengan kain lap bersih dari bahan
yang halus (flannel).
4. Pengukuran Mikroskopis/Mikrometer.
5. Menggambar Hasil.
1
III.TEORI DASAR
1
IV. HASIL PENGAMATAN
1
Berdasarkan Penelitian
Keterangan :
2. Tabung 7. Makrometer
1
3. Lensa Objektif 8. Mikrometer
Berdasarkan Literatur
1
V. ANALISIS DATA
1
sumber cahaya cukup terang, sedangkan
perrmukaan cekung digunakan apabila
intensitas dari sumber cahaya kurang
(keadaan gelap). Sebab cermin cekung selain
memantulkan cahaya juga mengumpulkan
cahaya.
2) lensa kondensor : terdiri atas lensa
kompleks untuk mengumpulkan cahaya yang
terpantul atau terbias dari cermin. Di dalam
kondensor terdapat diafragma yang berfungsi
mengatur banyaknya cahaya mengenai
spesimen. Apabila kondisi ruangan
kekurangan cahaya, maka dengan
menggunakan cermin cekung dan mengatur
kondensor akan diperoleh pencahayaan yang
lebih baik.
3) lensa obyektif : yang letaknya dekat dengan
sediaan, biasanya tredapat 2,3 atau lebih
lensa dipasang sekaligus pada revolver yang
dapat diputar. Bila akan mengubah posisi
lensa maka revolver yang diputar. Pada
umumnya dijumpai mikroskop dengan 3
lensa obyektif yaitu : 4 x, 10 x dan 40 x atau
45 x. jika diperhatikan pada batang lensa
obyektif tertera angka atau tulisan yang perlu
dipahami. Misalnya pada lensa obyektif
dengan kekuatan perbesaran 40 x tertera :
1
Pengertian / informasi dari angka dan tulisan tersebut
adalah :
• plan : plan akromatis, merupakan tipe lensa
obyektif yang dapat mengoreksi abersi
kromatis dua warna dan warna spektrum lain
tak dapat difokuskan secara sama, dapat
menghasilkan bayangan datar yang tajam.
• 40 : angka yang menunjukkan kemampuan
lensa untuk membesarkan bayangan
• 0,65 : Numerical Aparture (NA), yaitu angka
yang menunjukkan kemampuan lensa
menghimpun cahaya
• 160 : Angka yang menunjukkan panjang
tabung dalam ukuran milimeter
• 0,17 : Angka yang menunjukkan tebalnya
kaca penutup yang cocok digunakan pada
pembesaran tersebut
Lensa obyektif memiliki beberapa tipe yang biasa
digunakan pada berbagai mikroskop, antara lain : akromat,
semi akromat (flourit), apokromat, plan akromat (plan), dan
plan apokromat (paln apo).
Lensa obyektif tipe akromatis dari berbagai mikroskop
dengan panjang tabung 160 mm mempunyai informasi
sebagai berikut seperti tabel berikut :
1
Tabel 1. Lensa obyektif tipe akromatis dari mikroskop dengan panjang tabung
160 mm
Pembesaran Numerical Aparture WD
4x 0,10 34,70 mm
10 x 0,25 7,63 mm
40 x 0,65 0,53 mm
4x 4x 10 x
NA 0,10 0,25 0,65
WD 34,70 7,63 0,53
1
Perbesaran total
5x 20 x 50 x 200 x
Lensa okuler
10 x 40 x 100 x 400 x
15 x 60 x 150 x 600 x
1
subpanggung yang padanay melekat kondensor
yang berfungsi untuk memfokuskan cahay ke
obyek yang diamati.
Di bawah kondensor terdapat diafragma untuk mengatur
banyak sedikitnya cahaya yang diperlukan.
4) Sekrup penggerak sediaan / obyek : jumlahnya
2 tersusun pada satu sumbu yang berfungsi untuk
menggerakkan sediaan ke muka dan ke belakang
(sekrup atas), menggerakkan sediaan ke kiri dan
ke kanan (sekrup bawah).
5) Sekrup pengatur jarak antara teropong
dengan sediaan : jumlahnya 2 buah atau
menjadi satu, yang mempunyai dua fungsi yaitu
sebagai pengatur atau penggerak kasar
(makrometer) dan sebagai penggerak halus
(mikrometer).
2. Cara menggunakan mikroskop
a. letakkan mikroskop pada meja datar dan kokoh
b. puterlsh pembawaaobyektif, sehingga obyektif yang
perbesarannya yang paling lemah tepat di atas
kondensor
c. putarlah knop makrometer, sehingga teroponh
terangkat dari meja benda, atau turunkan meja
bendanya apabila makrometernya pada meja benda
d. bukalah diafragma sampai maksimum
e. dengan melihat ke dalam okuler, aturlah cermin
sedemikian rupa sehingga didapat lingkaran pandang
yang terang
1
f. letakkan preparat yang akan diamati pada meja
benda, kemudian turunkan teropong dengan hati-hati
sampai ujung lensa obyektif hampir menyentuh
permukaan sediaan atau naikkan meja benda apabila
makrometernya pada meja benda
g. dengan melihat melalui okuler putarlah mikrometer
dengan perlahan-lahan sehingga spesimen pada
sediaan nampak jelas
h. untuk mencari bagian spesimen yang diinginkan,
geser sediaan hingga ketemu dan kemudian jepitlah
sedian hingga tidak bergeser-geser
i. pertajam fokus spesimen dengan perlahan-lahan
memutar knop mikrometer
j. apabila bayangan nampak terlalu terang, kurangi
permukaan diafragma sedikit demi sedikit, hingga
lensa obyektif yang dikehendaki tepat di atas
spesimen.
k. untuk perbesaran lensa obyektif yang paling kuat
(1000 x)
VI. KESIMPULAN
1
mikroskop cahaya dan mikroskop elekron.
Mikroskop yang umum dipakai di perguruan
tinggi dan di sekolah-sekolah adalah mikroskop
cahaya. Untuk mikroskop elektron,
perawatannya harus secara khusus dan harganya
sangat mahal.
3) Mikroskop mempunyai peran yang sangat
penting dalam suatu eksperimen, khususnya
eksperimen Biologi. Jadi, sebelum melakukan
eksperimen terutama yang berhubungan dengan
mikroskop, harus dikenal terlebih dahulu tentang
mikroskop, bagian-bagiannya, fungsi, cara
penggunaannya dan terampil menggunakannya.
1
Nasir, Mohammad dkk.1992. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Depdikbud.
Jakarta.
Noorhidayati & Siti Wahidah. 2009.Penuntun Praktikum Biologi Umum.
FKIP UNLAM. Banjarmasin.