You are on page 1of 15

1.

Budaya Hidup Sehat

Ada beberapa hal yang sering dilewatkan dalam menjalani hidup, sehingga
akibat buruk dari kebiasaan ini akan datang mengganggu kesehatan kita. Hal ini bisa
terjadi hanya karena kebiasaan hidup yang tidak teratur. Kebiasaan tersebut adalah
antara lain melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak sampai
dengan ngemil snack berkalori tinggi.
Menurut Pete Cohen, psikolog dan physical trainer, bahwa tidak ada
manusia lahir dengan kebiasaan buruk. Kebiasaan ini dipelajari saat tumbuh dewasa.
Cara yang paling jitu untuk membuang kebiasaan buruk adalah dengan
menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik. Menurut beberapa penelitian,
diperlukan pengulangan 20 - 30 kali untuk kemudian menjadi kebiasaan baru.
Ada beberapa tips dibawah ini, mengenai cara menghargai hidup dengan
menjalani hidup secara sehat dan teratur, yaitu:

1. Minum air putih secara cukup


Kenapa terjadi? tubuh manusia tidak akan memberi sinyal berupa rasa haus sampai
tubuh benar-benar kekurangan air atau mengalami dehidrasi.
Mengapa air putih? karena dua per tiga tubuh kita terdiri dari air, maka air
merupakan unsur terpenting bagi tubuh. Setiap hari kita kehilangan 1,5 liter air
lewat kulit, paru-paru dan ginjal (berupa air kencing). Untuk itu kehilangan itu harus
digantikan dengan jumlah yang cukup, sehingga tubuh akan terhindar dari
kelelahan, sakit kepala, kulit kusam dan bad mood.

2. Sarapan pagi setiap hari


Kenapa terjadi? Alasan yang sering didengar adalah karena tidak cukup waktu
untuk sarapan.
Mengapa sarapan? Kalau sarapan terlewatkan maka akan mempengaruhi
produktivitas kerja. Untuk itu 'dengarkan' tubuh anda dengan melakukan sarapan
sehat secara rutin setiap hari. Sarapan sehat adalah makanan ringan yang cukup gizi
seperti segelas susu atau jus buah atau sarapan siap saji yang kaya gizi dan rendah
lemak.
3. Makan siang yang bergizi
Kenapa terjadi? Karena biasanya kelebihan karbohidrat sering terjadi saat makan
siang, atau kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung protein sebagau
sumber energi.
Mengapa harus bergizi? Biasanya ngemil makanan tinggi kalori akan jadi pilihan
utama apabila rasa lapar menyerang, seperti cokelat, keripik atau biskuit, yang
banyak mengandung lemak, gula dan garam.
Untuk itu memilih makan siang yang bergizi adalah cara yang bijaksana untuk
mengatasi rasa lapar. Cara yang bijaksana menurut Dr. Wendy Doyle, ahli diet,
dengan cara menambah lauknya, makan sepotong buah atau segelas yoghurt.

4. Siasati makan malam


Kenapa terjadi? Biasanya setelah lelah seharian kerja, maka akan malas kalau harus
mempersiapkan makan malam.
Mengapa disiasati? Karena biasanya bila tidak mempersiapkan makan malam maka
fast food atau take-away food, yang pasti mengandung tinggi lemak dan garam.
Cara mengatasinya??, makan sesuatu sebelum pulang kantor dan mengisi kulkas
dengan bahan makanan yang lebih tahan lama simpan untuk keadaan darurat. Kalau
terpaksa membeli makanan, lebih baik hindari makanan yang digoreng dan pikirkan
makanan tersebut mengandung gizi, yang paling tidak, cukup.
HIV/AIDS

a. Bahaya HIV-AIDS

Diantara dampak negatif dari kemudahan komunikasi di antara anggota


masyarakat secara global ke dalam negara kita adalah muncul dan berkembangnya
penyakit berbahaya antara lain HIV/AIDS. Untuk pertama kalinya penderita AIDS
diketahui pada tahun 1981 di Amerika Serikat dan penyakit ini kemudian
berkembang luas di benua Afrika dan negara barat seperti Eropa dan Amerika Latin
hingga Indonesia (1987). Dan pada tahun 1996 diketahui penderita HIV/AIDS di
Indonesia sebanyak 438 orang.

Studi dari UNDP (United Nation Development Program) menyatakan bahwa


biaya langsung dan tak langsung sampai meninggal menghabiskan dana sebesar 14
milyar.

 HIV/AIDS dan Permasalahannya

1. AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV
yang mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak system kekebalan
tubuh manusia, dengan akibat turunnya/hilangnya daya tahan tubuhnya sehingga
mudah terjangkit dan meninggal karena penyakit infeksi, kanker lainnya. Dan
sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahnya atau obat untuk
penyembuhannya.

2. Menurut perhitungan WHO (1992) tidak kurang dari 3 orang di seluruh dunia
terkena infeksi virus AIDS setiap menitnya. Dan yang mengerikan adalah
jumlah penderita 70% adalah kalangan pemuda, usia produktif.

3. Kelompok resiko tinggi terjangkitnya penyakit bahaya ini adalah homoseksual,


heteroseksual, promiskuitas, penggunaan jarum suntik pecandu narkotik dan
free sex serta orang-orang yang mengabaikan nilai-nilai moral, etik, dan agama
(khususnya para remaja/generasi muda usia 13-25 tahun).

4. Pola dan gaya hidup barat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menyebabkan perubahan-
perubahan nilai kehidupan yang cenderung mengabaikan nilai-nilai moral, etik,
dan agama, termasuk nilai-nilai hubungan seksual antar individu.

5. Permasalahan lain yang berdampak sangat tinggi bagi penularan virus AIDS
adalah remaja yang meninggalkan rumah/minggat menjadi anak jalanan, dan
tuna susila yang melakukan seksual aktif dan pecandu narkoba secara bebas dan
tidak terjaga kebersihan/kesehatannya.

 Apakah Yang Dimaksud AIDS?

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit


yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Celakanya, apabila virus HIV sudah masuk ke dalam tubuh seseorang, secara pelan-
pelan merusak sistem kekebalan tubuhnya sehingga serangan penyakit lain, yang
biasanya tidak berbahaya, akan dapat menyebabkan kematian.

 Mengapa Perlu Tahu HIV/AIDS?

·AIDS adalah penyakit berbahaya yang mematikan.

· Belum ada obat penyembuhnya dan vaksin pencegahnya.

· AIDS dapat menyerang semua orang tanpa pandang bulu.

· Masa inkubasinya lama antara 5 sampai 7 tahun.

· Biasanya orang yang kemasukan virus HIV tidak diketahui oleh dirinya sendiri
maupun orang lain, bahwa dirinya mengidap virus HIV, karena dia tampak sehat
dan merasa dirinya sehat.
 Pandangan Salah Tentang HIV/AIDS

Banyak orang telah mendengar tentang AIDS, namun tidak semuanya


mempunyai pengetahuan yang sama dan benar tentang HIV/AIDS. Ini terlihat dari
pandangan salah yang sering ditemui antara lain:

• AIDS dianggap sebagai penyakit menular seksual biasa, seperti sipilis,


kencing nanah, dan penyakit menular lainnya.
• AIDS dianggap mudah dicegah, misalnya hanya dengan menjaga kebersihan
badan pasangannya, dengan minum jamu, atau obat antibiotika sebelum
melakukan hubungan seksua
• AIDS dianggap sebagai kutukan Tuhan sehingga pengidap HIV dan
penderita AIDS adalah orang yang terkutuk yang harus dikutuk.
• AIDS dianggap hanya menyerang kota-kota besar yang sering dikunjungi
oleh turis-turis dari mancanegara.

 Gejala-Gejala Penyakit AIDS (ARC=AIDS Related Complex)

Untuk memastikan apakah seseorang kemasukan virus HIV, ia harus


memeriksakan darahnya dengan tes khusus dan berkonsultasi dengan dokter. Jika
dia positif mengidap AIDS, maka akan timbul gejala-gejala yang disebut degnan
ARC (AIDS Relative Complex) Adapun gejala-gejala yang biasa nampak pada
penderita AIDS adalah:

1. Lelah berkepanjangan
2. Sering demam (>38 °C)
3. Sesak nafas dan batuk berkepanjangan
4. Berat badan turun mencolok
5. Bercak merah kebiruan pada kulit/mulut
6. Diare lebih satu bulan tanpa sebab yang jelas
7. Bercak putih/luka dalam mulut
 Siapa yang Beresiko Tinggi Tertular HIV/AIDS?

1. Mereka yang melakukan hubungan seksual dengan orang yang terkena


HIV/AIDS tanpa menggunakan pengaman kondom.
2. Orang yang berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan yang
berisiko seperti pelacur dan homoseksual.
3. Orang yang mendapat transfusi darah yang tercemar virus.
4. Penggunaan alat suntik secara bergantian tanpa melalui sterilisasi
5. Anak yang lahir dari ibu yang mengidap virus HIV.
6. Orang yang karena pekerjaannya sering berhubungan dengan dengan
penderita HIV/AIDS seperti dokter, perawat, petugas transfusi darah, bidan,
dan sebagainya, karena dikhawatirkan ada luka di tubuhnya. Hal tersebut
akan menjadi pintu masuk virus HIV/AIDS.
7. · Para keluarga yang salah satu anggota keluarganya bepergian jauh dan
lama seperti pelaut, sopir truk, dan pedagang keliling.
8. Para keluarga yang hubungan suami/istri sedang tidak akur atau retak.
9. Para keluarga yang memiliki remaja menjelang akil baligh dan yang
mempunyai remaja putus sekolah yang perilakunya sehari-hari tidak
terkontrol.

b. Bagaimana Cara Penularan HIV/AIDS?

Cairan tubuh penderita AIDS yang berperan dalam penularan adalah darah,
sperma, cairan vagina, dan cairan tubuh lainnya yang tercemar HIV, misalnya air
ludah. Cara penularan AIDS terutama melalui:

1. Hubungan seksual, baik dengan sejenis maupun berbeda jenis kelamin yang
mengidap virus HIV.
2. Tukar menukar jarum suntik, akupunktur, tato, dan alat cukur yang tercemar
virus HIV.
3. Transfusi darah yang tercemar virus HIV.
4. Dari ibu hamil yang kemasukan virus HIV kepada bayi yang dikandungnya.
5. Pertolongan persalinan yang tercemar virus HIV.

 AIDS tidak menular karena:

1. Berjabat tangan, bersentuhan dengan badan, pakaian, dan barang-barang


penderita HIV/AIDS
2. Gigitan serangga atau nyamuk
3. Bercium pipi
4. Makanan dan minuman
5. Hidup serumah dengan penderita, asalkan tidak melakukan hubungan
seksual.
6. Berenang bersama-sama dalam satu kolam renang
7. Penderita bersin dan batuk di dekat kita
8. Menggunakan WC yang sama dengan penderita HIV/AIDS
9. Satu kantor atau sekolah, dll.
10. Namun demikian tetap perlu diwaspadai apabila ada kulit kita yang terluka
dapat menjadi pintu masuknya virus HIV.

c. Bagaimana Cara Menghindari dan Mencegah Tertularnya


HIV/AIDS?

· Melakukan penyebarluasan informasi HIV/AIDS kepada teman, kelompok, dan


keluarganya untuk mengurangi keresahan akibat berita yang salah dan
menyesatkan.
· Menghindari atau mencegah penyebaran HIV/AIDS pada diri sendiri, keluarga,
dan kelompoknya dengan jalan antara lain:

1. Mempertebal iman dan taqwa agar tidak terjerumus ke dalam hubungan seksual
pra nikah dan di luar nikah serta berganti-ganti pasangan.

2. Hindari alat tercemar

• Alat kedokteran disteril (disucihamakan) dengan betul


• Jarum suntik jangan bergantian dan tidak mengkonsumsi narkoba
• Alat cukur jangan bergantian
• Jarum tindik,tato,alat salon harus steril
• Hati-hati bila kerokan

3. Penderita HIV/AIDS sadar untuk tidak menularkan penyakit pada orang lain

4. Hindarkan penyalahgunaan obat narkotika, alkoholisme dan segala bentuk


pornografi yang dapat merangsang ke arah perbuatan seksual yang
menyimpang.

5. Kalau suami istri sudah terinfeksi virus HIV, maka pakailah kondom dengan
benar dalam melakukan hubungan seksual.

6. Melakukan tindakan pengamanan terhadap pencemaran virus HIV/AIDS


melalui jarum suntik, transfusi darah, dan luka yang terbuka.

7. Bagi wanita pengidap virus HIV dianjurkan untuk tidak hamil.

8. Hindarkan pemakaian pisau cukur, gunting kuku, atau sikat gigi milik orang
lain.

 Bagaimana Sikap Kita Terhadap Pengidap Virus HIV dan Penderita


AIDS?
· Berpikirlah positif dan tenang, serta hindarilah tingkah laku yang bisa menularkan
virus HIV.

· Perlakukan penderita AIDS secara manusiawi dan bijaksana serta jangan


dikucilkan dari pergaulan.

· Anjurkan penderita untuk selalu memeriksakan diri ke petugas kesehatan.

· Bimbing ke jalan agama agar tetap percaya diri, dan yakinkan tobatnya diterima
Tuhan dan tetap beramal baik hingga akhir hayatnya.

· Ringankan penderitaan batin penderita AIDS.

· Jika penderita AIDS meninggal dunia, diusahakan perawatan jenazahnya secara


khusus.

 Upaya Pencegahan HIV/AIDS Menurut Ajaran Islam

1. Memahami ajaran Islam dengan mengetahui bahwa ada lima komponen


kehidupan yang dijadikan standar kesejahteraan hidup dalam ajaran fiqih Islam,
yaitu jiwa, akal, fikiran, harta benda, nasab/keturunan dan agama/ keyakinan.

2. Memahami arti kesehatan, bahwa menurut kesimpulan munas MUI Tahun 1983
kesehatan adalah “ketahanan jasmaniah rohaniah dan sosial yang dimiliki
sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunan-Nya
dan memelihara serta mengembangkannya, dan ada tiga jenis kesehatan, yaitu
kesehatan fisik, kesehatan mental, dan kesehatan masyarakat. Dalam kontek
kesehatan fisik, Nabi bersabda “Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas
dirimu”.

3. Melalui dakwah Islamiyah dengan cara amar ma’ruf nahi mungkar.

4. Mewaspadai tipu daya setan dan tingkah lakunya, dimana Allah berfirman:
Artinya:
(Allah) berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir.
Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku
akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya.” (Al-A’raf: 18)

5. Mencegah melalui pendidikan sejak dini, baik lingkungannya maupun keluarga.


Pendidikan agama Islam bagi anak-anak sejak pra-sekolah sampai sekolah.

 Perawatan/Penanggulangan Penderita HIV/AIDS

1. Melakukan taubat kepada Allah, artinya meskipun Allah membenci manusia yang
melakukan dosa, akan tetapi jika pendosa itu bertaubat, beriman dan beramal
sholeh, maka dosa-dosanya akan dihapus oleh Allah dan akan diganti dengan
kebaikan.

2. Tetap melaksanakan ibadah kepada Allah, artinya meskipun dalam keadaan sakit
HIV/AIDS harus diajak terus berupaya menjalankan ibadah shalat, sebab
kebaikan yang terdapat dalam sholat itu akan menghapuskan kejelekan/
kejahatan.

“Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka
ketahuilah, sesungguhnya Al Quran itu diturunkan dengan ilmu[713] Allah, dan
bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada
Allah)?”

(Surat Huud:14)

3. Tetap berbaik sangka dan tidak putus asa.

4. Berjanji untuk tidak menularkannya kepada orang lain dan tidak lagi melakukan
perzinahan yang mengakibatkan orang tertular HIV/AIDS.

5. Beramal Sholeh dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Posisi Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim, letaknya sangat strategis
sebagai jalur lalu lintas antar negara menjadi risikan penularan HIV/AIDS, yaitu
penyakit yang sangat berbahaya yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang
sehingga penderita tidak mampu bertahan terhadap serangan suatu penyakit. Begitu
pula Jawa Timur dan khususnya Kota Malang yang telah menjadi berhimpunannya
Mahasiswa, pelajar, serta wisatawan asing dan domestik sangat rawan tertular
penyakit HIV/AIDS, karena sulitnya pengawasan terhadap seseorang yang
terjangkitnya menular yang membahayakan itu.

Penanggulangan penyakit baru khususnya HIV/AIDS, hendaknya memper-


hatikan empat dimensi, yaitu dimensi biologis, psikologis, sosiologis dan spiritual.
Oleh karena itu pendidikan moral, etik agama sudah harus ditanamkan sejak dini.
Begitu pula penanggulangannya ditanamkan sejak dini. Begitu pula penang-
gulangannya dilakukan secara kuratif dan preventif harus diupayakan da’wah secara
kaffah dan akurat serta intensif, terutama tentang tata kehidupan seksual yang
Islami, hidup bersih dan nilai-nilai kepasrahan terhadap kebesaran Allah dan arti
taubatan nasuha.
2. Loncat Indah

Arvid Spångberg (Olimpiade 1908)


Pengertian dari olahraga loncat indah:
Loncat indah adalah olahraga yang pertama kali ditemukan di Eropa dan
mulai menjadi olahraga kompetisi di Inggris pada tahun 1905. Loncat indah
merupakan perpaduan gerakan akrobatik di udara dan loncatan. Pada dasarnya
loncat indah terdiri dari loncatan yang dimulai dari langkah take off atau pantulan
take off kemudian masuk ke air. Penggunaan papan loncat adalah kombinasi dari
gerakan saat di udara setelah take off dan sebelum masuk ke air.
Pengertian dari olahraga loncat indah:
Loncat indah pada dasarnya adalah terjun ke dalam kolam renang dan kini di
kenal sebagai olahraga kompetisi individu dan team(terdiri dari dua orang) dengan
pertandingan yang terpisah antara pria dan wanita. Dimana setiap peloncat
merancang sendiri gerakan yang akan dilakukan di udara dari ketinggian papan dan
menampilkan salah satu gerakan sederhana jatuh kepala atau gerakan jungkir-
balik(salto) yang lebih sulit, sebelum masuk ke dalam air.1
Terdapat kesimpulan bahwa olahraga loncat indah lebih dominan menggunakan
skill dari pada sumber energi untuk melakukannya, tetapi sumber energi tetap harus
dilatih agar Vo2 max diatas 50 karena akan memudahkan atlet loncat indah untuk
berkonsentrasi dengan baik. Pada dasarnya loncat menggunakan otot tungkai dan
body core karena merupakan pusat keseimbangan tubuh untuk dapat melakukan
gerakan – gerakan akrobatik. Sehingga secara garis besar otot yang dominan pada
cabang olahraga loncat indah adalah otot body core dan otot tungkai (lower body)
dan otot lengan. Sedangkan bagian deltoid harus sangat rileks.
 Latihan yang dilakukan dalam weight training untuk memperkuat otot
tungkai dalam loncat indah adalah:
1. Half squat dan full squat tetapi untuk pemula hanya diberikan wall squat
dengan menekuk kaki dengan sudut 45 – 30 derajat selama minimal 1 menit.
Otot yang dominant pada gerakan ini adalah quadriceps (rectus femoris,
vastus lateralis, vastus intermedius),
2. Leg curl dengan otot utama bicep femuris dan gastrocnemius,
3. Standing calf juga harus dilatih untuk bersiap dan mendapat keseimbangan
juga kekuatan untuk menekan papan pada posisi golongan kebelakang dan
kedalam, otot utamanya adalah triceps surae dan gastrocnemius medial head
dan lateral head, soleus.
4. Body core dengan latihan sit up dengan otot utamanya: rectus abdominis,
external oblique dan back extension dengan otot utamanya: iliocostalis
lumborum dan quadratus lumborum, iliocostalis thoracis
5. Lakukan stretching untuk mengembalikan otot – otot yang tegang dan
melatih fleksibilitas agar tubuh dapat lentur melakukan gerak ektrim saat
diudara.

1
BUDAYA HIDUP SEHAT DAN
LONCAT INDAH

Disusun oleh :
• Tazkiatun Nisa
• Intan Nurjayanti
Madrasah Aliyah Negeri 13 Jakarta Selatan
2009

You might also like