You are on page 1of 8

* Besaran

A. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang sudah didefinisikan.
Lambang
No Nama Besaran Lambang Satuan
Satuan
1 Panjang I meter M
2 Massa M Kilogram Kg
3 Waktu t Sekon s
4 Kuat arus listrik i Ampere A
5 Suhu T kelvin K
6 Itentitas cahaya I Candela Cd
7 Jumlah zat n Mole Mol
B. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannnya diturunkan dari besaran-besaran
pokok.
Lambang
No Nama Besaran Lambang Satuan
Satuan
1 Luas A Meter persegi m
2 Volume V Meter kubik m
3 Kecepatan v Meter per sekon m/s
4 Massa Jenis P Kilogram per Meter kubik Kg/m
5 Gaya F Newton N
6 Usaha W Joule J
7 Daya p Watt W

Besaran juga dapat dibedakan lagi ;


a. Besaran Saklar : besaran yang mempunyai besar (nilai) saja.
Contoh : Massa,Suhu,Waktu,Panjang
b. Besaran Vektor : besaran yang mempunyai nilai dan arah.
Contoh : Gaya,Percepatan,arus listrik

* Zat dan Wujudnya


A. Massa Zat
Rumus: Þ=M V=M M= Þ x V
V Þ Ket : P = Massa jenis Zat (Km/m )
M = Massa Zat (Kg)
V = Volume zat (m )
B. Berat Jenis Zat
Rumus : S = W V=S x W W= S Ket : W=Berat benda (N)
V V V =Volume ( m )
S =Berat jenis Zat (N/m )
* Suhu
Jenis
Celcius Reamur Fahrenherit Kelvin
Temperatur
Titik lebur 00 00 320 2730
Titik didih 1000 800 2120 3730
Jumlah skala 1000 800 1800 1000 a. T C = t
Perbandingan 5 4 9 5 + 273
e. P R = ( 9 x P + 32 )0F
b. TK = t – 273 0C 5
0
c. P C = ( 4 x P) R f. P F = ( 4 x {P – 32})0F
5 9
d. P C = ( 9 x P + 32 )0F g. P F = ( 5 x {P-32})0F
5 9
* Pemuaian Zat
A. Muai Panjang
L = lo a t Ket : L = lt – lo = perubahan panjang (m)
lt – 1 = lo a t lt = panjang akhir (m)
l = lo a t lo = panjang mula – mula (m)
lt = lo (1 + a t ) a = koefisien muai panjang(/oC)
t = t- lo = perubahan suhu (oC)
t = suhu akhir
to = suhu mula-mula (oC)
B. Muai Luas
A = Ao ß t Ket : A = At – Ao = Perubahan luas (m2)
At - Ao= Ao ß t At = luas akhir (m2)
At = Ao ß t+A Ao = luas mula-mula (m2)
At = Ao ( 1 + ß t ) ß = 2 a = koefisien muai luas (/oC)
t = t – lo = perubahan suhu (oC)
t = suhu akhir (oC)
to = suhu mula-mula (oC)
C. Muai Volume
V = Vo Y t Ket : V = Vt – Vo = perubahan volume (m3)
Vt – Vo = Vo Y t Vt = Volume air (m3)
Vt = Vo Y t + V Vo = Volume mula – mula (m3)
Vt = Vo (1 + Y t) t = t – lo = perubahan suhu (oC)
* Senyawa
Senyawa adalah gabungan zat tungal yang tersusun atas 2 unsur secara kimia,dengan
perbandingan tertentu.
Jumlah
No Nama senyawa Rumus kimia Unsur penyusun
atom
1 Air H2O H=2, O=1 3
2 Garam dapur NaCl Natrium=1, Cl=1 2
3 Gula C6 H12 O6 C=6, H=12, O=6 24
4 Asam klorida HCl Cl=1, H=1 2
5 Asam sulfat H2 SO4 S=1, O=4, H=2 7
6 Asam asetat CH3 COOH C=2, H=4, O=2 8
7 Asam sitrat CH5 OOH C=1, H=5, O=2 9
8 Asam askorbat C6 H8 O6 C=6, H=8, O=6 0
9 Kalsium karbonat Ca Co3 Ca=1, C=1, O=3 5
10 Sodakue Na H CO3 C=1, Na=1, H=1, O=3 68
11 Sukresa C11 H22 O11 Cl=1, H=22, O=1 44
12 Amoniak NH3 N=1, H=3 4
13 Magnesium Mg (OH)2 Mg=1, H=2, O=2 5
14 Alkohol C2 H5 OH C=2, H=6, O=1 3
15 Urea Co (NH2)2 C=1, O=1, N=2, H=4 9
16 Natrium hidrooksida NaOH Na=1, H=1, O=1 8
* Kalor
Kalor adalah energi panas yang mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke
benda yang bersuhu lebih rendah.
Rumus : Q = M . C . t M= Q t = Q
C . t M.C
Ket : Q = Kalor (joule)
M = Massa benda (Kg)
C = Kalor jenis benda (j/Kg C)
t = Perubahan suhu ( t)
A. Kapasitas Kalor
Rumus : H = Q H = M . C . t H=M.C
t t
Ket : H = kapasitas kalor (joule/kelvin)
Q = kalor (joule)
t = perubahan suhu (Kelvin)
B. Kalor Embun
Rumus : Q = M . V Ket : Q = banyak kalor (joule)
M = massa zat (Kg)
U = kalor embun (j/Kg)
C. Kalor Lebur
Rumus : Q = M . L M=Q L= Q
L M
Ket : Q = banyak kalor (joule)
M = massa zat (Kg)
L = kalor lebur
* Gerak
A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
GLB yaitu gerak yang menempuh instansi garis lurus yang sama.
Grafik S – t Grafik v – t

Contoh GLB : Mobil yang melaju lurus degan kecepatan tetap


B. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
```Grafik S – t

GLBB diperlambat GLBB dipercepat


```Grafik V –t

a = V akhir – V awal
t

` GLBB diperlambat GLBB dipercepat


* Listrik Statis
Partikel : Bagian terkecil suatu benda.
Atom : Bagian paling kecil dari suatu benda yang sifatnya tidak sama dengan zat
aslinya.

“Proton dan Netron tidak bisa berpindah,yang bisa berpindah hanyalah Elektron “
~Benda dikatakan Positif apabila Kehilangan atau Kekurangan Elektron.
Contoh : kaca didekatkan ke sutra,maka akan bermuatan positif
(karena elektron kaca pindah ke sutra/kekurangan elektron)
~Benda dikatakan Negatif apabila Kelebihan Elektron.
Contoh : plastik didekatkan ke kain wol,maka akan bermuatan negatif.
(karena elektron kain wol pindah ke plastik/kelebihan elektron)
Sifat –sifat muatan :
1. Muatan sejenis : tolak menolak (positif)
2. Muatan tidak sejenis : tarik menarik (untuk negatif)

*** Hukum Coloumb


Rumus : Fc = K. Q1 . Q2
R2 Ket : Fc = gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik (N)
Q1 = besar muatan pertama(C)
Q2 = besar muatan kedua (C)
R = jarak antara dua benda bermuatan (M)
K = konstanta pembanding besarnya 9 x 10 Nm/C
* Hukum Ohm
Rumus : V = I
R Ket : V = tegangan listrik (Volt)
I = kuat arus listrik (Ampere)
R = hambatan listrik (Ohm)
* Listrik Dinamis
Contoh rangkaian listrik sederhana :

A. Kuat arus
Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam satu detik.
Rumus : I = Q
T Ket : I = kuat arus (A)
Q = muatan listrik (C)
t = waktu (s)
B. Beda Potensial
Rumus : V = W Ket : V = beda potensial (v)
Q W = energi listrik (j/watt)
Q = muatan listrik (C/coloumb)
C. Mengukur kuat arus menggunakan Amperemeter
Rumus : Kuat arus = Skala yang ditunjuk x batas ukur
Skala maximal

D. Rangkaian Seri dan Rangkaian Pararel


*** Contoh Rangkaian Seri

Fungsi : Sebagai pembagi tegangan


Rumus : Rs = R1 + R2
*** Contoh Rangkaian Pararel

Fungsi :Sebagai pembagi kuat arus listrik


Rumus : Rp = 1 + 1
R 1 + R2
Hukum Ohm :
Rumus : V = R
I Ket : V = tegangan listrik (V)
I = kuat arus listrik (A)
R = hambatan listrik (ohm)

* Daya Hantar Listrik :


Rumus : R=ÞL
A Ket : R = hambatan kawat (ohm)
Þ = hambatan jenis kawat (ohm meter)
L = panjang kawat (m)
A = luas penampang kawat (m2)
Faktor yang mempengaruhi hambatan listrik :
1. Jenis Bahan
Contoh : jenis kabel yang terbuat dari tembaga lebih cepat menghantarkam listrik
2. Luas Penampang Kabel
Contoh : jika luas penampangnya besar,maka hambatannya kecil
3. Panjang Kabel
Contoh : jika kabelnya panjang,maka hambatannya besar.

“ Hambatan listrik berbanding lurus dengan panjang kabel “


* Hukum “Hambatan
Kirchoff listrik berbanding terbalik dengan lus penampang “
Contoh rangkaian dalam hokum kirchoff :

Vab =I R

You might also like