Professional Documents
Culture Documents
01/14/10
Walaupun sedikit saja orang yang
Mutu itu berada bisa mendefinisikan mutu jika
di mata orang ditanyakan, tetapi semua bisa
yang melihatnya mengetahui mutu
saat melihatnya.
2
ketika berbelanja
Orang terus di toko makanan
menerus
berhadapan
dengan mutu
ketika melakukan
pembelian besar
Lamanya Bagaimana
Respon ? menilai mutu restora
restoran itu? n
Persiapan
Makanan?
Excellent
Produk yang paling ekonomis, paling
berguna dan selalu memuaskan
pelanggan (Ishikawa)
Zero Defect, Defect-free
Pelanggan yang gembira (IBM)
Produk barang dan jasa inovatif yang
sepenuhnya memenuhi syarat-
syaratnya (Xerox)
01/14/10 Eravianti, S.Si.T, MKM 5
Mutu adalah kecocokan penggunaan
produk (fitness for use), untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pelanggan (Juran).
b. kuantitas
2. Proses
Semua kegiatan dokter dan tenaga
profesi lainnya dalam interaksi
profesional dengan pasien.
Jadi proses adalah apa dan
bagaimana kegiatan profesional itu
d. Akses organisasi
Berkaitan dengan sejauh mana
pelayanan diatur untuk kenyamanan
pasien, jam kerja klinik, waktu tunggu
3. Efektifitas (Effectiveness)
Kualitas pelayanan kesehatan tergantung dari efektifitas
yang menyangkut norma pelayanan kesehatan dan petunjuk
klinis sesuai dengan standar yang ada.
5. Efisiensi (Efficiency)
Pelayanan yang efisien akan memberikan
perhatian yang optimal daripada memaksimalkan
01/14/10
pelayanan kepada pasien dan masyarakat.
Petugas akan memberikanpelayanan yang terbaik
dengan sumber daya yang dimiliki.
31
7. Keamanan (Safety)
Berarti mengurangi risiko cedera, infeksi, efek
samping, atau bahaya lain yang berkaitan dengan
pelayanan.
8. Kenyamanan (Amnieties)
Berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang
tidak berhubungan langsung dengan efektifitas
klinis, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan
pasien dan bersedianya untuk kembali ke fasilitas
kesehatan untuk memperoleh pelayanan
berikutnya.
2. Mendefinisikan Kualitas
Kemampuan pelayanan yang diberikan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan
3. Mengukur Kualitas
Menggunakan metode statistik yang tepat untuk
menafsirkan hasil pengukuran.
Perlu informasi atas proses, kebutuhan pelanggan, dan
kualitas penyedia
5. Memahami Sistem
Kesalahan yang terjadi disebabkan oleh sistem (85%) dan
manusia (15%)
8. Komitmen Pemimpin
Menunjukkan segala sesuatu baik itu dengan
kata-kata maupun perbuatan atas komitmen
yang telah ditetapkan terutama untuk mutu
37
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
Terima kasih
Rei_gun
38
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
39
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
40
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
41
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
42
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
43
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
44
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
45
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
46
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
47
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
48
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
49
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
50
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
51
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
52
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
b. Kegiatan Pelaksanaan
1. Menetapkan masalah mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan
2. Menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan
3. Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan
kesehatan
4. Melaksanakan cara penyelesaian masalah mutu
pelayanan kesehatan
5. Menilai hasil yang dicapai dari dilaksanakannya cara
penyelesaian masalah mutu pelayanan kesehatan
6. Menyusun saran tindak lanjut untuk lebih
memantapkan serta meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan
53
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
2. Unsur proses
3. Unsur lingkungan
4. Unsur keluaran.
54
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
Ke empat unsur tsb saling berhubungan yaitu
seperti gambar di bawah ini:
Lingkungan:
•Kebijakan
•Organisasi &
manajemen
Proses: Keluaran:
Masukan:
Tindakan medis Aspek Medis
Tenaga
-Anamnesis -Kegagalan
- Medis
-Pem. fisik tindakan
- Paramedis
-Pem. penunjang -Efek samping
- Non medis
-Tindakan medis -Kematian
-Tindak lanjut
Dana
Aspek non
Tindakan non Medis
Sarana
Medis: -Pengetahuan
-Medis
-Informasi pasien
-Non medis
-Penyaringan -kepuasan
-Obat
-Konseling pasien
-Bahan habis
-Rujukan 55
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
56
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
Yang diselenggarakan
sebelum pelayanan
kesehatan.
57
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
a. Standarisasi
o Standarisasi adalah upaya menentukan standar-
standar tertentu yg harus dipenuhi.
o Untuk dapat menjamin terselenggaranya
pelayanan kesehatan bermutu ditetapkanlah
standarisasi pelayanan kesehatan
58
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
59
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
60
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
61
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
Pengertian
Suatu pengakuan yang diberikan oleh
pemerintah pada rumah sakit karena telah
memenuhi standar yang telah ditentukan
Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran seberapa jauh rumah
sakit- rumah sakit di Indonesia telah memenuhi
berbagai standar yang ditentukan, dengan
demikian mutu pelayanan rumah sakit dapat
dipertanggungjawabkan
62
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
Cakupan Akreditasi
63
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
Strategi
Strategi pelaksanaan akreditasi dilaksanakan secara
bertahap baik kegiatan pelayanan maupun rumah sakit
yang akan diakreditasi.
Metode
1. Survei Pra- Akreditasi
RS menilai diri sendiri setelah menerima kuesioner
pra-akreditasi
2. Survei Akreditasi
Dilakukan oleh surveyor yang ditugaskan oleh
Komisi Gabungan Akreditasi. Survei dilakukan di
RS seteleh kuesioner pra-akreditasi di evaluasi oleh
Komisi tersebut.
64
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
Keputusan Akreditasi RS
1. Tidak diakreditasi
Bila belum mampu memenuhi standar yang ditetapkan
2. Akreditasi Bersyarat
Telah memenuhi persyaratan minimal tetapi belum cukup
untuk mendapatkan akreditasi penuh
Berlaku satu tahun
Penilaian ulang. Bila memenuhi diberikan tambahan dua
tahun sbg akreditasi penuh.
65
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
3. Akreditasi Penuh
Diberikan untuk jangka waktu tiga
tahun. Setelah itu RS mengajukan
untuk periode berikutnya.
4. Akreditasi Istimewa
Memenuhi standar selama tiga periode
berturut2.
Status akreditasi selama lima tahun.
66
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
68
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
70
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
71
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
72
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
Diselenggarakan setelah
selesainya pelayanan kesehatan
Perhatian utama pada standar
keluaran
Jika penampilan tersebut di bawah
standar yang telah ditetapkan
maka berarti pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan kurang
bermutu.
73
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
ReviuRekam Medis
Penampilan pelayanan dinilai dari
rekam medis yg digunakan pada
pelayanan kesehatan. Semua
catatan yg ada dalam rekam medis
dibandingkan dengan standar yg
telah ditetapkan.
74
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
Reviu Jaringan
Penampilan pelayanan kesehatan yg dinilai
adalah dari jaringan yg diangkat pada
tindakan pembedahan. Misalnya tindakan
apendiktomi, jika gambaran patologi
anatomi dari jaringan yg diangkat sesuai dgn
diagnosa yg ditegakkan, maka mutu
pelayanannya baik.
Survei Klien
75
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
76
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
77
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
Perseorangan
Pada waktu menyelenggarakan pelayanan,
setiap pelaksana pelayanan kesehatan
dapat melaksanakan program menjaga
mutu
78
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
Kelompok
79
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
Para Ahli
Para ahli dihimpun dalam organisasi
untuk melaksanakan program
menjaga mutu.
Para ahli ini tidak terlibat langsung
dalam pelayanan kesehatan.
80
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
81
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
82
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
83
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
84
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
85
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
86
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
87
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
88
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
89
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
90
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
91
Eravianti, S.Si.T, MKM 01/14/10
92