You are on page 1of 3

Mengajarkan Budaya Minangkabau

BUHUL MASYARAKAT

H. Mas’oed Abidin 5
Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

K ehidupan bermasyarakat di Sumatera Barat sudah


lama direkat oleh
(ta’awun) di dalam tataran budaya berat sepikul ringan
hubungan kebersamaan

sejinjing, sebagai perwujudan dari nilai-nilai Adat Basandi


Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Tataran
budaya sedemikian dalam masa sangat panjang telah
mampu memberikan dorongan-dorongan beralasan
(motivasi) bagi semua perubahan (reformasi) dari satu
generasi ke generasi berikutnya di Ranah Bundo ini.
Bahkan, telah menjadi modal utama untuk meraih
kemajuan di berbagai bidang pembangunan di nagari,
dusun dan taratak. Serta memberikan sumbangan yang
tidak kecil dalam mewujudkan persatuan bangsa dalam
kesatuan wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia
tercinta ini.

Kandungan Kitabullah, mewajibkan kita


memelihara hubungan yang langgeng dan akrab dengan
karib dan tetangga, sebagai kewajiban iman dan taqwa
kita kepada Allah Yang Maha Esa, sesuai Firman-Nya;

‫َوا ْعبُ ُدوا هَّللا َ َوآل تُ ْش ِر ُكوا بِ ِه َش ْيئًا َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن إِحْ َس انًا َوبِ ِذي‬
ِ ُ‫ار ْال ُجن‬
‫ب‬ ِ ‫ار ِذي ْالقُ رْ بَى َو ْال َج‬ ِ ‫ْالقُرْ بَى َو ْاليَتَا َمى َو ْال َم َسا ِكي ِن َو ْال َج‬
6 H. Mas’oed Abidin
Mengajarkan Budaya Minangkabau

‫ت أَ ْي َم انُ ُك ْم إِ َّن هَّللا َ آل‬


ْ ‫الس بِي ِل َو َما َملَ َك‬ ِ ‫ب بِ ْال َج ْن‬
َّ ‫ب َوا ْب ِن‬ ِ ‫اح‬
ِ ‫الص‬ َّ ‫َو‬
‫ي ُِحبُّ َم ْن َكانَ ُم ْختَااًل فَ ُخورًا‬
“Sembahlah Allah, dan janganlah kamu mempersekutukan-
Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada
kedua orang ibu-bapak. Berhubungan baiklah kepada karib
kerabat. Berbuat ihsan kepada anak-anak yatim, kepada orang-
orang miskin, dan tetangga yang hampir, tetangga yang jauh,
dan teman sejawat serta terhadap orang-orang yang keputusan
belanja di perjalanan (yaitu orang-orang yang berjalan di jalan
Allah) dan terhadap pembantu-pembantu di rumah tanggamu.
Sesungguhnya Allah tidak suka terhadap orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri” (QS.4, An-Nisak
ayat 36).
Membina persaudaraan diperlukan pendidikan dan
pengenalan adat istiadat yang dibangun oleh
pemahaman ajaran agama berdasarkan Kitabullah (ajaran
Islam). Pengetahuan sejarah Islam dan peradaban
manusia amat penting diajarkan.

Martabat satu kaum akan hilang bila yang ada


hanya kewajiban tanpa hak apapun. Hak asasi tidak
pernah terwujud tanpa kewajiban asasi. Menumbuhkan
harga diri, dan memperbaiki nasib dengan ikhtiar disertai
akhlaq sabar dan tidak mudah berputus asa. Sikap jiwa
seperti ini sangat dituntut dalam menyambut Otonomi
Daerah di Sumatera Barat pada awal abad ini.

H. Mas’oed Abidin 7

You might also like