Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini terdiri dari tujuan umum dan
tujuan khusus
1
1. Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah memahami
tentang penerapan Model Praktik Keperawatan Profesional ; khususnya
kegiatan penciptaan iklom motivasi.
2. Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa
dapat :
a. Memahami konsep MPKP
b. Memahami konsep iklim motivasi
c. Memahami aplikasi kegiatan penciptaan iklim motivasi
dalam praktik MPKP
d. Memberikan saran alternatif dalam menciptakan iklim
motivasi dan praktik MPKP
C. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
2
BAB I : Pendahuluan yang berisikan Latar Belakang, Tujuan
Penulisan, Metode Penulisan, Ruang Lingkup, dan
Sistematika Penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Adapun dalam konsep MPKP yaitu terdiri dari pengertian, tujuan, dan pilar-
pilar dalam MPKP.
1. Pengertian
4
2. Tujuan MPKP
Iklim motivasi sebagai fokus bahasan makalah ini terdapat pada pilar ke –
I dan ke - II
5
B. Konsep Motivasi Dalam Keperawatan
1. Pengertian
a. Kebutuhan fisiologi
b. Kebutuhan akan rasa aman
c. Kebutuhan social
d. Kebutuhan yang mencerminkan harga diri
e. Kebutuhan aktualisasi diri
6
laku manusia dalam arah tekad tertentu. (Stoner& Freeman, 1995:134,
dalam buku Nursalam Mnurs(Honours)) Motivasi menurut Ngalim
Purwanto (2000:60) dalam buku Nursalam Mnurs(Honours) adalah bahwa
motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motivasi adalah perasaan atau pikiran yang
mendorong seseorang melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan
terutama dalam berperilaku (Sbortell & Kaluzny, 1994:59 dalam buku
Nursalam MNurs (Honours)).
2. Jenis-jenis Motivasi
7
Motivasi intrinsik kerja perawat adalah respons perawat yang
berhubungan dengan kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan
kepada pasien dan membuat kehidupan pasien menjadi berbeda. (Fletcher,
2001:9) dalam buku Nursalam MNurs (Honours). Menurut Herzberg
bahwa faktor intrinsik kerja meliputi: otonomi, status profesional, tuntutan
tugas, hubungan interpersonal, interaksi dan gaji/upah (Stamps, 1997:37)
dalam buku Nursalam MNurs (Honours). Berikut ini penjabaran tentang
faktor intrinsik kerja:
a. Otonomi
b. Status professional
8
Status profesional adalah perasaan perawat secara umum
dalam meningkatkan keterampilan profesional, kegunaan pekerjaan,
status pekerjaan dan harga diri terhadap profesi keperawatan (Ghale,
1998) dalam buku Nursalam MNurs (Honours). Menurut Maslow dan
Herzberg mengatakan bahwa meningkatnya harga diri atau status
individu akan meningkatkan kebutuhan psikologis sehingga kepuasan
menjadi meningkat.
a. Lingkungan
1) Komunikasi
2) Potensial Pertumbuhan
9
3) Kebijaksanaan Individu
4) Upah/Gaji
10
sebagaimana di bahas sebelumnya, yaitu komunikasi, potensial
perkembangan, kebijaksanaan, gaji atau upah, kondisi kerja.
1) Input
2) Hubungan manajer dan staf
3) Disiplin kerja
4) Lingkungan tempat kerja
5) Istirahat dan makan yang cukup
6) Diskriminasi
7) Kepuasan kerja
8) Penghargaan penampilan
9) Klirifikasi kebujaksanaan, prosedur, dan keuntungan
10) Mendapatkan kesempatan
11) Pengambilan keputusan
12) Gaya manajer
4. Teori Motivasi
Ada beberapa teori motivasi yang di ungkapkan oleh beberapa ahli, yaitu:
11
yang diasumsikan berciri seperti dikategorikan sebagi manusia X.
sebaliknya dalam organisasi terdapat pula para karyawan yang senang
bekerja, kreatif, menyenangi tanggung jawab, dan mampu
mengendalikan diri, maka mereka dikategorikan sebagai manusia Y.
Implikasinya pada motivasi pasti ada. Para manajer akan lebih berhasil
menggerakkan manusia X jika mengguanakan motivasi negative.
Sedangkan mengahadapi para bawahan yang termasuk kategori
manusia Y motivasi positiflah yang akan lebih efektif dalam buku
Russel C. Swanburg, pengantar kepemimpinan & manajemen
keperawatan untuk perawat klinis.
12
pentingnya pemeliharaan hubungan interpersonal. Sedangkan
kelompok pertumbuhan merupakan kebutuhan untuk perkembangan
secara intelektual. Pemuasan tiga kelompok kebutuhan ini secara
stimultan akan merupakan pendorong yang kuat bagi para karyawan
dalam meningkatkan produktifitas kerjanya.
13
komponen organisasi, akan tetapi juga tujuan-tujuan pribadi para
anggota organisasi yang bersangkutan.
g. Teori Penguatan
h. Teori keadilan
14
i. Teori Harapan
b) Valensi
15
Teori harapan memfokuskan analisnya pada tiga jenis hubungan yaitu :
16
Indikator yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Luthans
(1997) terdiri atas lima indicator, dalam buku Nursalam MNurs
(Honours)., yaitu :
17
secara langsung dan mempengaruhi karyawan dalam melakukan
pekerjaannya. Umumnya karyawan lebih suka mempunyai supervisi
yang adil, terbuka dan mau bekerjasama dengan bawahan.
18
Manajer memegang peran yang penting dalam memotivasi staf
untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
manajer harus mempertimbangkan keunikan/karakteristik dari stafnya dan
berusaha untuk memberikan tugas sebagai suatu strategi dalam
memotivasi staf. Kegiatan yang perlu dilaksanakan manajer dalam
menciptakan suasana yang motivatif adalah :
19
Peran Manajer Keperawatan dalam meningkatkan kepuasan kerja
perawat :
20
Adapun pembahasan yang seperti pengertian, tujuan, menciptakan iklim
motivasi, yaitu:
1. Pengertian
21
c. Pre conference tim
d. Post conference tim
4. Manajemen konflik
5. Pendelegasian atau supervise
2. Tujuan
22
7) Menghilangkan blok tradisionil antara staf dengan pekerjaan yang
telah dikerjakan
8) Memberikan tantangan kerja sebagai kesempatan untuk
mengembangkan diri
9) Melibatkan staf dalam pengambilan semua keputusan
10) Memastikan bahwa staf mengetahui alasan di belakang semua
keputusan dan tindakan
11) Memberikan kesempatan kepada staf untuk membuat penilaian
sesering mungkin
12) Menciptakan hubungan saling percaya dan saling tolong dengan
staf
13) Member kesempatan staf untuk mengontrol linkungan kerjanya
14) Menjadi role model bagi staf
15) Memberikan reinforcement sesering mungkin
23
Doa bersama dilakukan setiap pergantian dinas. Setelah selesai
operan semua staf berkumpul untuk melakukan ritual doa bersama
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Dengan
berdoa diharapkan timbul self awareness dan dorongan spiritual.
Table 1.12
Tanggal :
24
1) 4: jika anda selalu menegrjakan isi pertanyaan
2) 3: jika anda sering mengerjakan isi pertanyaan
3) 2 : jika anda kadang-kadang mengerjakan isi pertanyaan
4) 1 : jika anda tidak pernah mengerjakan isi pertanyaan
No Kriteria 4 3 2 1
1 Anda member harapan yang jelas kepada staf
2 Anda bersikap fair dan konsisten terhadap
semua staf
3 Anda mengembangkan konsep kerja
kelompok
4 Anda mengintegrasikan kebutuhan staf
dengan kebutuhan organisasi
5 Anda memberikan tantangan kerja sebagai
kesempatan untuk mengembangkan diri
6 Anda melibatkan staf dalam pengambilan
keputusan
7 Anda memberikan kesempatan kepada staf
menilai dan mengontrol pekerjaannya
8 Anda menciptakan hubungan saling percaya
dan menolong dengan staf
9 Anda menjadi role model bagi staf
10 Anda memberikan reinforcement (pujian)
Sub total
Total
Total Nilai
56
25
BAB III
Motivasi merupakan suatu hal yang sangat diperlukan dalam melakukan berbagai
hal agar tercipta suatu semangat baru yang lebih optimal seperti dalam penciptaan
semangat kerja tujuan motivasi disini salah satunya meningkatkan produktivitas
kerja agar lebih baik contohnya dengan memberikan penghargaan ataupun hanya
dalam bentuk sederhana. Ini dicontohkan disebuah ruangan dengan seorang
perawat pelaksana ang sedang melakukan asuhan keperawatan kepada seorang
klien.
Katim : Bayu
26
Disebuah ruangan bedah wanita seorang perawat yang bernama Dayang sedang
melakukan asuhan keperawatan dengan klien terpasang trakeostomi yang akan dia
lakukan yaitu mengganti balutan dimana pada saat melakukan tindakan perawat
tersebut ditemani oleh seorang katim.
Perawat : Ass, ibu perkenalkan nama saya dayang yunila hikmah, ibu pada
hari ini hingga seminggu kemudian saya akan merawat ibu.pada hari ini saya
akan membantu ibu untuk melakukan perawatan trakeostomi pada ibu saya harap
kerja samanya.bagaimana apa ibu sudah siap
Katim : apa yang kamu lakukan sudah sangat bagus tinggal di tambah sedikit lagi
agar lebih baik seperti halnya kasa yang ditempatkan diatas kanul trakeostomi
yaitu kasa lembab.
Perawat : tujuan dari kasa lembab itu untuk apa pak bukankah kasa lembab
dan kasa kering itu sama saja, hanya berfungsi untuk menutupi kanul agar tidak
terkontaminasi oleh bakteri nosokomial.
Katim : justru dengan menggunakan kasa lembab bakteri tidak mudah masuk
karena kasa yang kita gunakan adalah kasa yang telah mengandung cairan naCl
dan dengan kasa lembab membantu dalam melembabkan udara yang masuk.
Perawat : oh...begitu ya pak, jadi pemberian kasa lembab lebih baik dari
pada kasa kering. Terima kasih pak atas penjelasannya.
Katim : sama-sama sekarang kamu sudah tahukan jadi saat melakukan tindakan
di lain waktu ilmu kamu yang sudah baik sekarang bisa menjadi sangat –sangat
baik nantinya.Tapi selain pemberian kasa lembab adakah hal lain yang perlu kamu
perhatikan saat melakukan perawatan trakeostomi?
27
Perawat : ada pak,yaitu pemberian posisi kepala klien agar sedikit
menengadah ke atas agar saat pergantian kanul dapat dilakukan dengan mudah
dan tetap terjaga kesterilannya.
Katim : ya itu juga merupakan salah satu hal yang paling penting dilakukan saat
perawatan trakeostomi.semuanya sudah bagus tinggal sedikit
penambahan.semangat ya.
Selesai dengan apa yang telah di lakukan perawat dan katim mereka keluar dari
ruangan.katim menuju ke ruangan karu karena sesuai dengan perjanjian pagi tadi
setelah superfisi perawat oleh katim,ini giliran karu mensuferfisi katim.
Katim : pada hari ini saya dan perawat pelaksana telah memberikan asuhan
keperawatan pada seorang pasien yang terpasang trakeostomi. Sempat tadi saat
melakukan tindakan perawat tersebut memberikan kasa kering untuk menutup
kanul trakeostomi,tapi saya memberi pengarahan padanya agar mengganti kasa
tersebut dengan kasa yang lembab.
Karu : oh...ya bagus sekali apa yang telah anda lakukan, katim seperti ini
yang bisa dijadikan role model bagi perawat pelaksana, hanya saja sebaiknya pada
saat tindakan tersebut salah selain diberikan pengarahan juga langsung diberikan
contoh.
Katim :oh baik pak akan saya lakukan hal itu pada kesempatan lain saat
mendapat kasus yang sama ataupun kasus-kasus lainnya. Kalau begitu saya
permisi kembali keruangan, terima kasih pak assalamualaikum.
28
Karu : waalaikum salam.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
29
dapat dilibatkan dalam berbagai kegiatan seperti, pengambilan keputusan,
menciptakan/mengontol suasana kerja yang kondusif.
B. Saran
30
Diharapkan kepada pihak manajemen rumah sakit agar
memfasilitasi setiap ruangan-ruangan pelayanan kesehatan dalam
menerapkan MPKP khusunya pelaksanaan penciptaan iklim motivasi
dan memberikan pelatihan kepimpinan kepada setiap Kepala Ruangan
(Karu) agar metode MPKP dapat berjalan dengan baik.
3. Perawat pelaksana
DAFTAR PUSTAKA
31
Swansburg. R.C. 2000 Pengantar Kepemimpinan dan manajemen keperawatan
untuk perawat klinis. Terjemahan. Jakarta; EGC
Modul model keperawatan profesional jiwa (MPKP jiwa) oleh : Tim MPKP
http//: www.iklimmotivasidalampraktekkeperawatan.com
http//: www.perananiklimmotivasidalamMPKP.com
http//: www.penerapanMPKPdalamiklimmotivasi.com
32