Professional Documents
Culture Documents
PKM KEWIRUSAHAAN
Disusun oleh:
Ketua Pelaksana : A. Dawamul Muthi F34061533/2006
Anggota : Nur Hidayat F34061189/2006
Aziz Wildan F34062160/2006
Febri Isni Prajayana F34061166/2006
Ryan Adam G74090041/2009
HALAMAN PENGESAHAN
A. JUDUL PROGRAM
“Ortodox Tea Shop”: Kedai & Outlet Aneka Macam Minuman Teh Inovatif
B. LATAR BELAKANG
Teh merupakan minuman penyegar yang sangat familiar dan banyak
dikonsumsi masyarakat Indonesia. Beberapa kandungan senyawa kimia dalam teh
dapat memberi kesan warna, rasa, dan aroma yang memuaskan peminumnya.
Sebagai sarana kesehatan kebiasaan minum teh sehari-hari akan lebih bermanfaat
daripada dikonsumsi secara insidentil sebagai sarana pengobatan, oleh karena itu,
teh lebih cocok diarahkan sebagai minuman fungsional daripada sebagai obat.
Karena kandungan senyawanya, terutama kandungan katekinnya, teh
tampaknya dapat disebut minuman fungsional. Beberapa kenyataan yang
dibuktikan melalui penelitian antara lain (Oguni, 1996) sebagai berikut.
1. Teh akan meningkatkan sistem pertahanan biologis tubuh terhadap kanker.
2. Teh mencegah timbulnya penyakit, seperti mengendalikan diabetes dan
tekanan darah tinggi.
3. Teh membantu penyembuhan penyakit, misalnya mencegah peningkatan
kolesterol darah.
4. Teh dapat mengatur gerak fisik tubuh dengan mengaktifkan sistem saraf
karena kandungan kafeinnya.
5. Katekin teh merupakan antioksidan yang kuat dan akan menghambat
proses penuaan.
Karena kelima fungsi yang harus dipenuhi oleh makanan fungsional ada dalam
teh, maka potensi teh menjadi minuman fungsional tampaknya tidak diragukan
lagi.
Perubahan zaman yang semakin modern dengan tuntutan aktivitas yang
padat perlahan telah merubah pola konsumsi makanan dan minuman kearah pola
konsumsi yang praktis, namun masih tetap memiliki manfaat bagi kesehatan.
Minuman-minuman penyegar yang praktis saat ini berkembang pesat seiring
dengan hal tersebut. Pengembangan bisnis dalam bidang minuman (beverage)
menjanjikan prospek yang positif untuk membangun perekonomian Indonesia.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persen pertumbuhannya yang mencapai 30,2%
4
setiap tahunnya (Food Review Indonesia, 2009). Beberapa jenis produk minuman
yang beredar di pasaran antara lain adalah jus, air mineral, soft drink, kopi, dan
teh.
Meminum teh memang sudah menjadi kebiasaan dan kebutuhan bagi
masyarakat Indonesia, dimana teh merupakan minuman penyegar dengan semua
kandungan kebaikan senyawa di dalamnya. Cara meminum teh sendiri di
masyarakat berbeda-beda. Teh sebagai minuman pelepas dahaga biasa, teh
sebagai minuman penyegar yang menawarkan kejutan-kejutan tertentu ketika
dikombinasikan dengan komponen bahan lain, teh sebagai minuman kesehatan
dan bahkan pada kalangan tertentu cara meminum teh akan memberikan prestise
tersendiri bagi peminumnya. Produk minuman teh dan cara meminum teh
menjadi dua faktor yang penting dalam menikmati minuman teh. Terbanyak
produsen minuman teh saat ini masih terfokus dalam inovasi produk. Masih
sangat jarang yang memadukan inovasi produk teh, cara penyajian, cara
meminum dan kemudahan mendapatkan produk.
Konsep usaha minuman teh dengan memadukan inovasi produk teh dan
kegunaanya bagi kesehatan dengan cara penyajian, cara meminum dan
kemudahan dalam mendapatkan produk diharapkan bisa menjadi solusi bagi
kepuasan dalam meminum teh.
C. PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang melatarbelakangi program ini adalah:
1. Potensi pengembangan industri minuman teh yang besar.
2. Teh sebagai salah satu komoditi andalan Indonesia memiliki banyak jenis
dengan rasa, warna, dan aroma masing-masing yang khas. Keragaman
jenis teh tersebut tidak semua dapat dinikmati masyarakat luas karena
lokasi produksinya jauh dari akses masyarakat. Oleh karena itu masyarakat
perlu dikenalkan dan diberi kemudahan untuk dapat menikmati beragam
jenis teh tersebut.
3. Belum banyak usaha yang menawarkan berbagai jenis produk minuman
teh yang dipadukan dengan konsep penyajian dan cara menikmati dalam
satu tempat.
5
D. TUJUAN PROGRAM
Program ini bertujuan untuk:
1. Mendapatkan keuntungan.
2. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan
mengangkat perekonomian masyarakat.
3. Memberikan nilai tambah pada teh, komoditas andalan dalam negeri.
4. Meningkatkan daya tarik produk.
5. Melatih kreativitas generasi muda dengan memadukan ilmu dan kreativitas
untuk mengembangkan produk-produk berbasis pertanian.
6. Melatih kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana
pembelajaran model agribisnis skala kecil.
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Bagi Perguruan Tinggi
Munculnya satu usaha kedai minuman penyedia berbagai jenis teh ini,
dapat menumbuhkan iklim kompetitif dikalangan mahasiswa untuk bersaing
melalui pengembangan intelektualitas dan kreatifitas, sehingga secara tidak
langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi.
Program ini merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi.
Dengan program ini pula akan meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan dan
teknologi khususnya dalam penerapan teknologi yang dapat dikembangkan lebih
lanjut.
2. Bagi Mahasiswa
Pelaksanaan program ini akan merangsang mahasiswa dalam
menumbuhkan jiwa kewirausahaan, berfikir positif, kreatif, inovatif dan dinamis.
6
Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja dalam tim
yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim.
Program ini akan menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam
berkarya dalam menerapkan teknologi sederhana yang berhasil guna. Program ini
dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap tuntutan konsumen
dalam bidang minuman kesehatan.
3. Bagi Masyarakat
Adanya kedai minuman teh ini akan membantu konsumen dalam memenuhi
kebutuhannya untuk dapat menikmati berbagai sajian minuman olahan teh. Kedai
ini juga akan dapat membangkitkan prestise bagi konsumen yang pernah
berkunjung dan mencoba produk yang ditawarkan.
Lokasi Usaha
Produksi akan dilakukan di Babakan Raya III, No. 56. Lokasi yang digunakan
sebagai tempat Outlet tetap terletak di kawasan Babakan Tengah. Lokasi ini
potensial karena merupakan salah satu pusat keramaian dikawasan kampus IPB
Darmaga. Outlat dinamis terletak di semua kantik kampus dan pusat keramaian
dan tempat publik.
7
Desain Outlet
Desain outlet tetap yang di buat menarik dan cocok untuk jadi tempat berkumpul
dan santai. Lokasi “kedai teh” yang berada langsung di pinggir jalan raya,
sehingga bisa langsung menarik orang dengan desain yang menarik dan nyaman.
Desain outlet dinamis dibuat praktis namun masih tetap menarik orang untuk
membeli produk yang ditawarkan.
Strategi Pemasaran
a) Kelompok Mahasiswa
Kelompok yang memiliki tingkat aktivitas yang tinggi, sangat dinamis dan
membutuhkan tempat-tempat untuk berkumpul sambil menikmati produk
tertentu.
• Targetting
Kegiatan targetting merupakan kegiatan penentuan fokus pasar. Target
utama pemasaran produk “kedai teh” adalah mahasiswa yang sering
membutuhkan tempat berkumpul dan bersantai yang nyaman dengan
menikmati sajian makanan atau minuman tertentu. “kedai teh” sangat pas
yang akanm enyediakan ruang untuk menikmati sajian inovasi minuman teh.
• Positioning
Positioning adalah suatu cara menempatkan produk dalam berbagai
produk sejenis yang beredar. Pelanggan melihat “kedai teh” sebagai outlet
produk inovasi minuman teh yang memberi kepuasan dalam menikmati teh
dengan berkumpul dan santai dalam kondisi yang nyaman.
9
2) Marketing Mix
• Produk
Produk yang akan ditawarkan di “kedai teh” adalah teh original (hitam dan
hijau), teh buah, teh susu/kopi, teh asam jawa, teh herbal (murbei dan
rosela).
• Harga
Produk-produk “kedai teh” dengan harga sesuai tipe , dengan perincian biaya
sebagai berikut:
Harga jual sudah termasuk keuntungan untuk mitra kerja dan “kedai teh”
Untuk mendorong rasa kepuasan dari para konsumen atas manfaat yang
telah diperoleh dari harga yang telah ditetapkan (Customer Value).
Mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk pemasaran dan
penjualan.
Keinginan untuk mendapatkan profit yang besar.
• Tempat
Outlet “kedai teh” tetap akan hadir di kawasan babakan tengah, karena
lokasi tersebut merupakan pusat keramaian dan sentra aktivitas ekonomi utama di
kawasan kampus IPB Darmaga. Lokasi yang mudah dijangkau dan strategis
membuat “kedai teh”akan sangat dekat denngan segmen utama dari penjualan
produk “kedai teh”. Untuk outlet dinamis akan hadir di kantin-kantin fakultas dan
tempat keramaian di kawasan Bogor.
• Promosi
Pemasaran merupakan faktor penting dalam berwirausaha, dalam
memasarkan produk-produk yang bersifat perishable (mudah rusak) dan bulky
(memerlukan tempat), perlu adanya strategi yang baik sehingga usaha ini dapat
terus berjalan.
b. Internet
Promosi dan pengenalan produk secara lebih luas akan dilakukan melalui
internet. Website yang dibuat akan memuat tentang deskripsi produk, cara
11
3) Aspek Finansial
Analisis Kelayakan Usaha digunakan untuk melihat bagaimanakah
keunggulan produk, peluang penjualan, biaya produksi, sehingga mendatangkan
laba dan layak untuk diproduksi dan menjamin keberlanjutan usaha setelah
kegiatan PKM Kewirausahaan diusulkan. Analisis sensitivitas usaha meliputi
analisis dengan Metode Payback Period, Metode Net Present Value (NPV),
Metode Internal Rate of Return (IRR) dan Analisis Titik Impas (Break Even
Point)
NPV yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang
dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas
terminal) di masa yang akan datang. Jika nilai NPV lebih besar dari 0 maka usulan
usaha diterima, jika lebih kecil maka usulan usaha ditolak, jika sama dengan 0
maka usulan usaha dapat diterima atau ditolak. Secara matemetis rumus untuk
menghitung NPV adalah sebagai berikut :
NPV = ∑ CFt . – Io
(1+ K)t
K = Suku Bunga
Io = ∑ CFt .
( 1+ IRR )t
Analisis titik impas adalah adalah suatu analisa yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antara beberapa variabel dalam proses produksi dengan
pendapatan yang diterima perusahaan. Secara matematis rumus yang digunakan
untuk menghitung BEP adalah sebagai berikut :
BEP = a .
P–b
b = Biaya Variable
P = Harga
Dikti Penanggung
jawab
Project Manager
Suplier
Keterangan :
Instruksional
Laporan
di mata konsumen
• Penetapan insentif
Penetapan insentif berdasarkan sistem bagi hasil. Besarnya bagi hasil yang
diperoleh dari tiap-tiap pelaksana kegiatan berdasarkan prestasi kerja yang telah
dilakukan, prestasi kerja dapat dinilai dari lamanya waktu yang dikorbankan untuk
melakukan tugas, penyelesaian tugas yang tepat waktu, pemenuhan target-target
perusahaan, dan tingkat kepuasan konsumen.
1. Lokasi
Inisiasi outlet“kedai teh” akan dilakukan di kawasan Babakan Tengah, Dramaga.
2. Persiapan
16
3. Pengumpulan Produk
Kerjasama dengan pemasok menggunakan sisten konsinyasi, dimana pembayaran
barang yang diambil dilakukan dikemudian hari setelah barang terjual.
5. Pelaporan Kegiatan
Pelaporan kegiatan dilakukan sebagai evaluasi dan pertanggungjawaban dalam
pelaksanaan kegiatan PKM Kewirausahaan ini bila usulan tersebut disetujui.
Pilot Plan
Lolos
Studi Kelayakan
Tidak Layak
ya
Persiapan
Tidak
Layak
ya
Pengumpulan Produk
Konsumen
1 Konsultasi
3 Pembelian Bahan
4 Pembelian Alat
6 Studi kelayakan
7 Riset pasar
8 Mencari Investor
10 Promosi
11 Evaluasi
12 Pembuatan Laporan
19
J. RANCANGAN BIAYA
Biaya Investasi
Tabel 3. Biaya Investasi
Harga
Nama Bahan Satuan Total harga
Satuan
Biaya Produksi
Tabel 4. Biaya Produksi
Harga
Nama Bahan Satuan Total harga
Satuan
Biaya Variabel
2 kg 10000 20000
Gula
Biaya Tetap
K. LAMPIRAN
Nama dan Biodata Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : Ahmad Dhawamul Muthi
b. NIM : F34061533
c. Fakultas/ Departemen : Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 7 jam/ minggu
2. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : Nur Hidayat
b. NIM : F34061189
c. Fakultas/ Departemen : Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 7 jam/ minggu
3. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : Ryan Adam
b. NIM : G74090041
c. Fakultas/ Departemen : FMIPA/Fisika
d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 7 jam/ minggu
4. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : Aziz Wildan
b. NIM : F34062160
c. Fakultas/ Departemen : Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 7 jam/ minggu
5. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : Febri Isni Prajayana
b. NIM : F34061166
c. Fakultas/ Departemen : Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
22
1. ANALISIS USAHA
Hasil Penjualan
= Rp 7.400.000,00 = 3,56
Rp 2.075.000,00
Perbandingan penerimaan dengan biaya adalah 3,56 artinya setiap
mengeluarkan biaya Rp 1,00 akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 3,56
sehingga usaha ini efisien untuk dijalankan.
1.3 Analisis Payback Period
Estimasi jangka waktu pengembalian investasi usaha ini dapat ditunjukkan
dengan menghitung nilai payback period. Payback period pada usaha kedai
teh ini adalah :
Payback period = Nilai investasi
Keuntungan per bulan
= Rp 7.080.000,00
Rp 5.285.250,00
= 1,3 bulan
Dari hasil perhitungan payback period di atas, dihasilkan angka sebesar
1,3 bulan. Artinya, dalam jangka waktu 1,3 bulan modal ini akan kembali.
25
Bulan ke-
Uraian 1 2 3 4 5 6
a Inflow
b Outflow
Investasi 7080000
biaya produksi 2075000 2075000 2075000 2075000 2075000 2075000
biaya penyusutan 39750 39750 39750 39750 39750 39750
total outflow 9194750 2114750 2114750 2114750 2114750 2114750