You are on page 1of 24

SIFAT DASAR FISIK LAUT

GELOMBANG AIR LAUT


Pertemuan 10

Forcep Rio Indaryanto, S.Pi

Jurusan Perikanan - Fakultas Pertanian


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Pendahuluan
• Gelombang laut adalah pergerakan naik turunnya
muka air laut yang membentuk lembah dan bukit
mengikuti gerak sinusoidal. Gambar 1. menunjukkan
gerak suatu gelombang yang berada pada sistem
koordinat x-y, dan menjalar searah sumbu x.
Pendahuluan
• Gelombang laut timbul akibat adanya gangguan
dari luar terhadap suatu perairan
• Gangguan tersebut dapat berasal dari angin,
gerakan kapal atau gempa di bawah laut
• Perhatian manusia terhadap proses terjadinya
gelombang sejak 1430. Para ahli menunjukan
bahwa gelombang laut sebenarnya merupakan
akumulasi (penjumlahan) dari gelombang-
gelombang sederhana.
Istilah dalam Gelombang
• Amplitudo (A) adalah jarak antara puncak
gelombang dengan permukaan rata-rata
• Panjang Gelombang ( λ dibaca “lamda”) adalah
jarak antara dua puncak gelombang yang
berturutan
• Tinggi Gelombang adalah jarak antara puncak
dengan lembah gelombang atau dua kali
Amplitudo
• Periode atau Frekuensi Gelombang adalah
waktu yang diperlukan untuk mengadakan suatu
siklus gelombang atau satu panjang gelombang
• Elevasi adalah tinggi permukaan air pada suatu
saat yang diukur dari permukaan air rata-rata
Puncak Gelombang

Panjang Gelombang

Amplitudo

Tinggi Gelombang
Permukaan air rata-rata

Lembah Gelombang

Salah satu gelombang yang bentuknya sederhana ialah gelombang


sinusoid, persamaannya dalam domain ruang dan waktu dapat
dinyatakan dalam fungsi matematika berikut:
Y = A sin ( ωt – k χ )
Keterangan; Y = elevasi / tinggi permukaan air
A = Amplitudo gelombang
ω = frekuensi sudut = 2 π f
t = waktu
k = bilangan gelombang = 2 π / λ
x = titik gelombang
Gerakan Orbit Gelombang
• Jika sebuah benda berada diatas
permukaan air yang dilewati gelombang akan
terlihat bahwa benda tersebut hanya bergerak pada
daerah yang sangat terbatas.
• Benda tersebut menunjukan gerakan melingkar
pada bidang vertikal.
• Dalam satu periode, benda tersebut mengadakan
satu gerakan orbit
• Orbit (orbital velocity) dirumuskan:
u=2πA/t
• Partikel air yang berada di bawahnya juga
mengadakan gerakan yang sama, tetapi dengan
orbit yang lebih kecil seiring dengan
bertambahnya kedalaman
• Hal ini dapat dirumuskan dengan
rz = A e-kz
rz = jari-jari orbit A = amplitudo
z = kedalaman k = bilangan gelombang
Gerakan permukaan gelombang
dapat dikelompokan sebagai berikut:
• Gerak osilasi, yaitu gerak gelombang akibat molekul air
bergerak melingkar. Gerak osilasi biasanya terjadi di laut lepas,
yaitu pada bagian laut dalam. Adanya gelombang dibangkitkan
oleh kecepatan angin, lamanya angin bertiup, luas daerah yang
ditiup angin (fetch), dan kedalaman laut. Gelombang ini
memiliki tinggi dan lembah gelombang. Puncak gelombang
akan pecah di dekat pantai yang disebut breaker atau gelora.
• Gerak translasi, yaitu gelombang osilasi yang telah pecah lalu
seperti memburu garis pantai, bergerak searah dengan gerak
gelombang tanpa diimbangi gerakan mundur.
• Gerak surf, yaitu gelombang yang tidak memiliki puncak dan
lembah. Gelombang ini dimanfaatkan untuk olah raga surfing.
• Gerak swash dan back swash berbentuk gelombang telah
menyentuh garis pantai. Kedatangan gelombang disebut swash,
sedangkan ketika kembali disebut back swash.
Keterangan :
a = Gerakan osilasi
b = Gerakan (surf atau breaker)
c = Gerakan translasi
d = Gerakan Swash
e = Gerakan back swash
f = Gerakan arus dasar
• Semakin mendekati pantai, maka kecepatan dan
panjang gelombangnya semakin kecil, tetapi tinggi dan
keterjalannya semakin besar
• Pada daerah dimana tinggi gelombang sama dengan
kedalaman perairan, maka gelombang yang berbentuk
sinusioidal berubah bentuk menjadi gelombang dengan
puncak-puncak yang menyempit dan lembah yang
memanjang, disebut gelombang pecah (breaking
waves).
• Pecahnya gelombang dibedakan menjadi :
• Plunging, terjadi jika puncak gelombang melebihi
kecepatan gelombang
• Spilling, terjadi jika muka gelombang pecah
sebelum tiba di pantai
• Surging, terjadi jika gelombang belum pecah ketika
mendekati pantai dan sempat mendaki lereng pantai
Gelombang Pendek dan Gelombang
Panjang
• Faktor yang mempengaruhi perambatan gelombang
laut adalah kedalaman perairan
• Dilihat dari perbandingan antara panjang gelombang
dan kedalaman, perairan dibedakan menjadi :
• Gelombang perairan dangkal (shallow water wave)
atau gelombang panjang (long wave), adalah
perairan yang panjang gelombang lebih besar dari
kedalaman perairannya
Z z = kedalaman
> 40
λ λ = panjang gelombang
Kecepatan merambat gelombang panjang hanya
tergantung pada kedalaman perairan
C = √gz
Gelombang Pendek dan Gelombang
Panjang
• Gelombang perairan dalam (deep water wave) atau
gelombang pendek (short wave), perairan yang
kedalaman perairan lebih besar dari panjang
gelombangnya
Z z = kedalaman
<2
λ λ = panjang gelombang
Kecepatan merambat gelombang pendek tidak lagi
tergantung pada kedalaman perairan tetapi pada
frekuensi.
C=√g
w
Refraksi Gelombang
• Gelombang yang datang mendekati pantai umumnya
cenderung untuk sejajar dengan garis pantai, hal ini
disebabkan oleh adanya refraksi gelombang oleh pantai
• Gelombang yang merambat di daerah pantai akan
membentuk sudut tertentu dengan pantai dan mengalami
perubahan kecepatan gelombang yang berbeda-beda pada
tiap titik muka gelombang, hal ini dipengaruhi oleh
kedalaman perairan
• Dengan adanya refraksi gelombang maka sepanjang pantai
bisa terjadi arus pantai (long shore current)
Arah
Muka Gelombang
Gelombang

Isodepth Z3

Isodepth Z2

Isodepth Z1

Arus Pantai
Pantai
Muka
Gelombang
Arah
Isodepth Z3
Gelombang

Isodepth Z2

Isodepth Z1
Tsunami
• Tsunami merupakan gelombang destruktif dan umumnya dikaitkan
dengan pergeseran tanah di dasar laut yang langsung menimbulkan
gelombang transversal
• Nama Tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu Tsu = Pelabuhan
dan Nami = gelombang
• Menjadi bahasa dunia setelah gempa besar 15 Juni 1896 yang
melanda kota pelabuhan Sanriku (JEPANG) dan menewaskan
22.000 orang serta merusak pantai timur Honshu sepanjang 280 km
• Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer
per jam di lautan dalam dan dapat melanda daratan dengan
ketinggian gelombang mencapai 30 m atau lebih. Tinggi gelombang
Tsunami maksimum yang mencapai pantai berkisar antara 4 – 24
meter dan jangkauan gelombang ke daratan berkisar antara 50
sampai 200 meter dari garis pantai.
Tanda-tanda akan datangnya tsunami
di daerah pinggir pantai adalah :

• Air laut yang surut secara tiba-tiba.


• Bau asin yang sangat menyengat.
• Dari kejauhan tampak gelombang putih
dan suara gemuruh yang sangat keras
Tsunami terjadi jika :

• Gempa besar dengan kekuatan gempa > 6.3


SR
• Lokasi pusat gempa di laut
• Kedalaman dangkal < 40 Km
• Terjadi deformasi vertikal dasar laut
Potensi Tsunami di Indonesia :
• Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap
tsunami, terutama kepulauan yang berhadapan
langsung dengan pertemuan lempeng, antara lain
Barat Sumatera, Selatan Jawa, Nusa Tenggara,
Utara Papua, Sulawesi dan Maluku, serta Timur
Kalimantan.
• Tsunami di Indonesia pada umumnya adalah
tsunami lokal, dimana waktu antara terjadinya
gempabumi dan datangnya gelombang tsunami
antara 20 s/d 30 menit

You might also like