Professional Documents
Culture Documents
PERAIRAN TAWAR
BATUA
N
Komponen Abiotik : Tanah
Tanah dalam Bahasa Inggris disebut soil
menurut Dokuchaev: tanah adalah suatu benda fisis
yang berdimensi tiga terdiri dari panjang, lebar, dan
dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit
bumi.
Dalam pengertian tradisional tanah adalah medium
alami untuk pertumbuhan tanaman daratan
Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun
dari padatan (bahan mineral dan bahan organik),
cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan,
dan menempati ruang
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme.
Jenis tanah yang berbeda menyebabkan
organisme yang hidup didalamnya juga berbeda.
Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting
bagi pertumbuhan organisme, terutama
tumbuhan.
Indonesia adalah negara kepulauan dengan
daratan yang luas dengan jenis tanah yang
berbeda-beda.
Jenis-jenis tanah yang ada di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur
terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di
hutan hujan tropis yang lebat
Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang
baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan
beku serta batuan sedimen yang memiliki butir
kasar dan berkerikil
Lanjutan….
Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur
dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang
karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh :
Kalimantan Barat dan Lampung
Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang
terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa
Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur
Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur
untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan
pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan,
Papua dan Sumatera
Lapisan Tanah
Lapisan tanah adalah formasi yang dibentuk oleh
berbagai lapisan dalam tanah yang secara spesifik dapat
dibedakan secara geologi, kimia, dan biologi, termasuk
proses pembentukannya.
Setiap tanah biasanya memiliki tiga atau empat lapisan
yang berbeda. Lapisan dibedakan umumnya pada keadaan
fisik yang terlihat, warna dan tekstur adalah yang utama.
Sebagian besar jenis tanah mengacu pada pola utama
lapisan tanah yang terkadang disebut dengan lapisan tanah
yang ideal. Setiap lapisan ditandai dengan huruf, dengan
urutannya sebagai berikut: O-A-B-C-R
O Horizon - Bagian atas, lapisan tanah organik, yang terdiri dari
humus daun dan alas (decomposed masalah organik)
A Horizon - juga disebut lapisan tanah, yang ditemui di bawah
cakrawala O dan E di atas cakrawala. Bibit akar tanaman tumbuh
dan berkembang dalam lapisan warna gelap. Itu terdiri dari humus
(decomposed masalah organik) dicampur dengan partikel mineral
E Horizon - Ini eluviation (leaching) adalah lapisan warna terang
dalam hal ini adalah lapisan bawah dan di atas A Horizon B
Horizon. Hal ini terdiri dari pasir dan lumpur, setelah kehilangan
sebagian besar dari tanah liat dan mineral sebagai bertitisan
melalui air tanah (dalam proses eluviation)
B Horizon - juga disebut lapisan tanah sebelah bawah - ini adalah
lapisan bawah dan di atas E Horizon C Horizon. Mengandung
tanah liat dan mineral deposit (seperti besi, aluminium oxides, dan
calcium carbonate) yang diterima dari lapisan di atasnya ketika
mineralized bertitisan air dari tanah di atas
C Horizon - juga disebut regolith: di lapisan bawah dan di atas
Horizon B R Horizon. Terdiri dari sedikit rusak bedrock-up.
Tanaman akar tidak menembus ke dalam lapisan ini, sangat sedikit
bahan organik yang ditemukan di lapisan ini
R Horizon - The unweathered batuan (bedrock) yang lapisan
bawah semua lapisan lainnya
Komponen Abiotik : Batuan
Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari
lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan
adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan
dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat
dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan
tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain.
Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis
golongan. Mereka adalah :
batuan beku (igneous rocks),
transportasi
rekreasi
DLL
Setiap orang di muka bumi ini membutuhkan kurang lebih 2 liter air
bersih untuk minum setiap hari dan sekitar 13 juta m3 untuk seluruh
penduduk dunia setiap harinya.
Namun, inilah yang saat ini menjadi pokok masalah kita, umat manusia.
Air secara sangat cepat menjadi sumberdaya yang makin langka dan
tidak ada sumber penggantinya. Walaupun sekitar 70 persen permukaan
bumi ditempati oleh air, namun 97 persen darinya adalah air asin dan
tidak dapat langsung dikonsumsi manusia.
SUMBER-SUMBER AIR
Air hujan langsung
Air permukaan
adalah air hujan yang turun dan mengalir di permukaan bumi dan
berkumpul pada suatu tempat yang relatif rendah, Kuantitas air
permukaan dipengaruhi oleh musim
seperti : air sungai, mata air, air danau, air situ, air beku/salju,dll
Air tanah
Air tanah dalam dan air tanah dangkal. Secara kualitas : baik,
sebagai sumber air minum tetapi Ca, Mg dan kesadahan yang
tinggi.
Air tanah dangkal < 40m,
Air tanah dalam 40-200 m,
Air tanah sangat dalam >200 m
Kualitas Air
Pengertian kualitas air sangat luas, mencakup karakteristik
atau sifat fisik, kimia, dan biologi ini terdiri dari berbagai
jenis, yang ditentukan oleh peruntukan air sendiri.
Kualitas air / baku matu air tingkat nasional yaitu pedoman
penetapan baku mutu lingkungan berdasarkan Keputusan
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup
nomor: Kep-02/MENKLH/I/1988 dan Peraturan Pemerintah
no. 20, tentang Pengendalian Pencemaran Air.
Di dalam kedua peraturan di atas dinyatakan empat golongan
peruntukan baku mutu air, yaitu:
Golongan A
air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung
tanpa pengolahan terlebih dahulu
Golongan B
air dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai
air minum dan untuk keperluan rumah tangga
Golongan C
air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan
Golongan D
air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan
dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri,
dan listrik tenaga air
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 1990
(penggalan) Daftar Kriteria Kualitas Air Golongan A, B, C & D
Parameter Satuan Kadar Maks Kadar Maks Kadar Maks Kadar Maks
(Gol A) (Gol B) (Gol C) (Gol D)
Fisika
oC Suhu ±3 C Suhu ±3oC Suhu ±3oC Suhu ±3oC
o
Suhu
Kimia Anorganik
Air Raksa mg/L 0,001 0,001 0,002 0,005
Amoniak bebas mg/L - 0,5 0,02 0,02
Arsen mg/L 0,05 0,05 1 1
Parameter Satuan Kadar Maks Kadar Maks Kadar Maks Kadar Maks
(Gol A) (Gol B) (Gol C) (Gol D)
Besi mg/L 0,3 5 -- Tergantung
Nitrat
kepekaan
mg/L 10 10 -- maks
Nitrit mg/L 1 1 0,06 tanaman
pH - 6,5-8,5 5-9 6-9
Tembaga mg/L 1 1 0,002
Timbal mg/L 0,05 0,1 0,03
Kimia Organik
Chlordane mg/L 0,0003 0,003 -- Tergantung
DDT
kepekaan
mg/L 0,03 0,042 0,002 maks
Fenol mg/L - 0,002 0,001 tanaman
Mikrobiologik
Koliform tinja Jml/100ml 0 2.000 -- ---
Total koliform Jml/100ml 3 1.000 -- ---
Komponen Abiotik : Lainnya
Suhu, berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan
syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis
organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
Air mempunyai beberapa sifat unik berkaitan dengan panas yang
secara bersama-sama mengurangi perubahan suhu sampai pada
tingkat minimal, sehingga suhu di dalam air perubahannya lebih
lambat jika dibandingkan dengan yang terjadi di udara. Keunikan
tersebut karena air memiliki sifat :
Panas jenis air tinggi, artinya diperlukan panas yang relatif
banyak untuk menaikan suhu 1oC dibutuhkan panas 1 kalori
Panas pelelehan air tinggi, artinya untuk melelehkan 1 gram es
menjadi air dibutuhkan 80 gram kalori
Panas penguapan air tinggi, artinya dibutuhkan 566 gram
kalori untuk menguapkan 1 gram air
Berat jenis air maksimal, terjadi pada suhu sekitar 3,98oC. Di
bawah dan di atas suhu tersebut, air akan memuai yang
mengakibatkan air menjadi lebih ringan. Sifat ini
mengakibatkan air danau musim dingin tidak membeku
seluruhnya, tetapi hanya di bagian permukaannya. Dengan
demikian, masih memungkinkan adanya kehidupan
organisme akuatik di perairan pada saat musim dingin.
Meskipun suhu air lebih stabil daripada suhu udara, tetapi suhu
air tetap merupakan faktor pembatas karena kebanyakan
organisme perairan bersifat stenothermal atau hanya mampu
mentolelir kisaran suhu yang sempit >< eurithermal
Umumnya organisme perairan hidup secara normal pd kisaran
suhu 25-32°C
Transparansi, atau kecerahan adalah sifat fisik air yang
berhubungan dengan kekuatan intensitas cahaya matahari ke dalam
perairan. Penetrasi cahaya sering dirintangi oleh partikel-partikel
yang tersuspensi maupun yang terlarut di dalam air, dan dapat
mengurangi ketebalan lapisan fotosintesis perairan
Transparansi diukur dengan menggunakan “Piring Secchi/Secchi
Disk”. Ditemukan oleh A.Secchi orang Italy pada tahun 1865.
Penentuan pengukuran kecerahan yaitu pada saat Piring Secchi
masih terlihat dan apabila diturunkan sedikit menjadi tidak terlihat
atau dimana intensitas matahari tinggal 5%
Dalam kegiatan perikanan, sebaiknya tingkat kecerahan antara 25-
40 cm. Nilai kecerahan kurang dari 25cm berarti kepadatan
plankton di perairan tersebut terlalu tinggi,dapat menimbulkan
terjadinya penurunan kandungan oksigen terlarut hingga mencapai
titik kritis pada malam dan dini hari; dan jika > 40cm berarti tingkat
kesuburannya rendah.
Ketinggian, menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut,
karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan
kimia yang berbeda.
Angin, selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan
dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu
Arus, berperan dalam penyebaran gas-gas vital, garam-garam dan jasad-
jasad kecil.
Kadar gas-gas respirasi, pada ekosistem perairan tawar kadar oksigen
dan karbon dioksida adalah faktor pembatas bagi kehidupan. Oleh
karena itu, kadar oksigen terlarut (DO = dissolved oxygen) dan
permintaan oksigen hayati (BOD = biological oxygen demand)
merupakan faktor yang selalu diukur pada setiap penelitian perikanan air
tawar
Kadar garam biogenik, Nitrat dan Fosfat terdapat dalam jumlah yg
terbatas pada ekosistem air tawar, keterbatasan ini juga terjadi pada
beberapa jenis garam-garaman seperti Ca. Oleh sebab itu, kadar garam
pada air tawar tidak lebih dari 0,5 promil
Komponen Biotik : Hewan
Nimfa mayfly
Kerang, cacing
(Annelida), siput,
Chironomid dan larva
diptera
Periphyton (Aufwuchs), yaitu organisme yang menempel pada
substrat seperti batuan, pasir, tanah, batang dan daun tanaman
Contoh:
Siput kolam
Nimfa damsel
Nimfa capung
pemanjat
Rotifera
Cacing pipih
Bryozoa
Hydra
Larva Kutu
Plankton, yaitu organisme yang hidup melayang dipermukaan air
atau kehidupannya tergantung pada arus. Berdasarkan jenisnya
dibagi menjadi :
Phytoplankton (tumbuhan) mendapat makanan dari difusi air
Zooplankton (binatang) kemampuan bergerak secara horizontal
dan vertikal. Zooplankton didominasi oleh crustacea umumnya:
copepoda dan cladocera
Berdasarkan ukurannya dibagi menjadi :
> 2 mm (megaplankton) :
0,2 – 2 mm (makroplankton) :
20 – 200 micrometer (mikroplankton): diatoma
2.0 – 20 micrometer (nanoplankton) : flagellata
0.2 – 2.0 micrometer (picoplankton):phytoplankton kecil
Berdasarkan stadia hidupnya dibagi menjadi :
Meroplankton, sebagian daur hidupnya menjadi plankton
Holoplankton, seluruh daur hidupnya menjadi plankton
Neuston, yaitu Organisme yg beristirahat atau berenang pada
permukaan perairan. Contoh : Kumbang Whirligig (famili
Gyrinidae), Strider air (famili Gerridae), Strider air berbahu lebar
(famili Veliidae)