You are on page 1of 20

LAPORAN FISIKA

PENERAPAN KONSEP FISIKA DALAM


KEHIDUPAN SEHARI-HARI

OLEH :
KELOMPOK 4
Nyoman Wawan Sandi Prayoga
A.A. Gede Agung Brahma
Oya Iman Sanjaya
I Gede Yogi Astawan
I Nyoman Aldy Munawan
I Gede Dyotha Yogadipha Bagas
Bagas Setiawan
Gusti Agung Made Dwi Ade Saputra
I Putu Jerry Akira Dinata

1404405027
1404405028
1404405029
1404405030
1404405031
1404405032
1404405033
1404405034
1404405035

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

1. Kronologi Permasalahan
Pada kesempatan ini, diberikan kasus berupa seorang stuntman melakukan
aksinya berupa mengemudikan mobil off-road pada lintasan yang menanjak pada
kemiringan tertentu dengan kecepatan mobil tertentu sehingga seolah-olah mobil
yang dikemudikan menjadi terbang. Dalam laporan ini akan dibahas mengenai
konsep fisika apa yang digunakan secara tidak sengaja oleh seorang stuntman
tersebut sehingga dapat melakukan aksinya.
Dimana mobil yang digunakan pada umumnya adalah mobil yang telah
dimodifikasi sehingga mampu mengurangi beban dari mobil namun tetap
mengutamakan kekuatan mesin. Banyak jenis mobil yang digunakan dalam
kegiatan ini, pada umumnya menggunakan tipe Jeep atau ada juga yang telah
memodifikasi mobil tipe SUV. Beban mobil hasil modifikasi memiliki massa ratarata 1,9 ton , sehingga jika mobil dan satu orang penumpang diumpamakan
sebagai sebuah kesatuan massa diperoleh sekitar 2 ton.
Jadi, yang menjadi topik permasalahan pada kasus ini adalah berapa
kecepatan yang harus dimiliki mobil agar dapat melakukan atraksi dan berapa
perlambatan yang harus ia berikan ketika ingin berhenti.

Gambar 1.1 Aksi mobil terbang oleh stuntman

2. Data yang Diketahui


Dalam analisa kasus ini, menggunakan gabungan dari konsep fisika
dasar Gerak Lurus Beraturan (GLB), Gerak Lurus Berubah beraturan
(GLBB), gerak parabola, gaya gesekan, dan persamaan usaha total.

Besaran-besaran yang terlibat dalam kasus ini adalah:


a. Jarak lintasan ( s ).
b. Tinggi lintasan ( h ).
c. Besarnya sudut antara lintasan miring dengan bidang horizontal ( ).
d. Percepatan gravitasi ( g )
e. Koefisien gesek statis (s)
f. Koefisien gesek kinetis (

g. Massa mobil ( m )
h. Waktu (t)
2.1 Skema Lintasan
C

E
Gambar 2.1 Skema lintasan atraksi

2.2 Tabel Data


NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Besaran
Panjang lintasan A-B
Panjang lintasan B-C
Panjang lintasan E-F
Jarak antara dua tebing
Ketinggian titik C dari permukaan
Sudut kemiringan lintasan terhadap
permukaan tanah
Koefisien gesek kinetis
Percepatan gravitasi
Massa mobil dan penumpang
Kecepatan awal mobil

3. Tabel Rumus Kronologi Kejadian

Nilai
20 m
10 m
20 m
10 m
5m
30o
0,1
10 m/s2
2000 kg
0 m/s

No
.

Posisi

Titik A

Titik A-B

Titik B

Titik B-C

Konsep Fisika

Hukum Newton 1 pada


sumbu Y
Hukum Newton 2 pada
sumbu X
Mobil diam (siap-siap
unruk bergerak)

Hukum Newton 2
Gerak
lurus
berubah
beraturan
Konsep Usaha
Mobil
mengalami
percepatan
Mobil
mengalami
perubahan kecepatan
Mobil mengalami Gaya
gesek

Mobil
mulai
menaiki
bidang miring
Konsep Hukum Newton 2
Hukum Newton 2
Konsep vektor
Mobil
mengalami
perlambatan
Mobil
mengalami
perubahan kecepatan
Mobil mengalami gaya

Rumus

a y =0

NW =m a y

N=W

W =m g

Ff s=m a x

a x =0

Ff s=0

F=m a

N=W

W =m g

a=

v 2b =v 2a +2 as

f k =k N

W total= Ek+ Ep

Ff

1 2
s= a t
2

v b =v a +2 as

F=m a

N=Wcos

W =m g

a=

v
t

v
t

v 2c =v 2b +2 as

f k =k N

W total= Ek+ Ep

gesek
Mobil gaya
belakang

Titik C

Tarik

ke

Konsep vector
Konsep gerak parabola
Mobil mulai melompat
Mobil mengalami gerak
parabola

Konsep gerak parabola


Gerak lurus beraturan
Gerak
lurus
berubah
Titik C-D
beraturan
Kecepatan
mobil
mengalami perubahan

Titik D

Titik D-E

Konsep gerak parabola


Kecepatan mobil di titik C
sama dengan keceptan
mobil di titik D
Hukum Newton 2
Konsep vector
konsep usaha
Gerak
lurus
berubah
beraturan
Mobil
mengalami
percepatan
Mobil mengalami gaya

Ff
( k Ftarik ) s= Ek+ Ep

Ftarik =Wsin

1
s=v b t a t 2
2

V t =V o +at

v c =v b +2 as

v cx =v c cos

v cy =v c sin

v cx =v c cos

v cy =v c sin

v ct = v 2cyt + v 2x

v cyt =v cy g t

t cd =2

t ymax =

v c =v d

v d = v 2cyt + v 2x

F=m a

N=Wcos

W =m g

a=

v c sin
g
v c sin
g

v
t

gesek
Mobil mengalami
Tarik ke depan

10

11

Titik E

Titik E-F

Titik F

gaya

Hukum Newton 2
Gerak
lurus
berubah
beraturan
Hukum Newton 2
Mengalami
perlambatan
karena direm
Hukum Newton 1 pada
sumbu Y dan X
Mobil diam

v 2e =v 2d +2 as

f k =k N

W total= E k + Ep

v 2e =v 2d +2 as

v e =v d +2 as

a=

W N =m a

a=0

F=0

4. Penggambaran Analisis Vektor (Penguraian Gaya)


4.1 Analisis Vektor di Titik A
N

v
t

fs
W
4.2 Analisis Vektor Pergerakan Mobil dari Titik A Menuju B
N

fk

4.3 Analisis Vektor Pergerakan Mobil dari Titik B Menuju C


N

W sin

W cos

fk

4.4 Analisis Vektor di Titik C

Vy

VCD

Vx

4.5 Analisis Vektor Pergerakan Mobil dari Titik C Menuju D


Vy

VCD

4.6 Analisa Vektor di Titik D


N

fk

W sin
W cos

Vx

4.7

Analisa Vektor Pergerakan Mobil dari Titik E Menuju F


N

Frem

fk
W

C
h

5. Analisis dan Pembahasan


B
X

6.

Awalnya mobil diam di titik A kemudian sopir menginjak pedal gas


dengan tekanan tetap sehingga mesin mengasilkan gaya dorong F, sopir hanya
menekan gas dari titik A sampai titik C. Pada saat mobil melompat sampai titik F
sopir melepaskan injakannya pada pedal gas dan pada titik E sampai F sopir
menginjak pedal rem sehingga mobil mengalami gaya hambat Frem hingga berhenti
di titik F .

PEMBAHASAN
Pada titik A:
Hukum Newton 2
Ff s=m a
Karena mobil belum bergerak maka a=0 , sehingga persamaannya menjadi:
Ff s=m 0
F=f s
Gaya gesek statis:
f s= s N
Gaya normal mobil pada bidang horizontal:
NW =m a
Pada sumbu Y atau vertikal a=0 , seingga persamaannya menjadi:
N=W =m g=20.000 N

Pada titik A sampai B:


Dari titik A sampai B mobil mengalami percepatan dengan persamaan:
v 2b =v 2a +2 as
2

v b =0 +2 a 20

v
a= b
40
Dari titik A sampai B didapat resultan gaya:
Ff k =m a
Gaya gesek kinetis:
f k =k N
f k =0,1 20.000
f k =2000 N
subtitusikan persamaan
v 2b
a=
40
Ke persamaan
Ff k =m a
Hasilnya
F=5 v 2b +2000

Pada titik B sampai C:

Gaya gesek kinetis pada bidang miring:


f k =k N
f k =k mgcos
f k =0,1 2000 10 cos 30
f k =1000 3 N
Jadi gesek kinetis pada bidang miring adalah 1000 3 N
Persamaan usaha yang dilakukan oleh gaya F:
W total= Ek+ Ep
Ff
1
( k Wsin) s= m(v 2c v 2b )+mg(h c hb )
2

1
(F1000 320.000 sin 30 )10= 2000(v 2c v 2b )+ 2000 10(50)
2

Pada titik C sampai D:

Pada kejadian di titik C sampai D kita akan mendapatkan nilai

vc

v2c sin 2
R=
g
v 2c sin 2 30
12=
10
v 2c =80 3
v c =11,77 m/s
Masukkan nilai

vc

:
1
2

( F1000 320.000 sin 30 ) 10= 2000 ( 80 3v 2b ) +2000 10 ( 50 )


10 F10.000 3100.000=80.000 31000 v2b+ 100.000
10 F10.000 3100.000=( 80.000 31000 v 2b ) +100.000
Masukkan persamaan
F=5 v 2b +2000

Sehingga hasilnya:
10 ( 5 v 2b +2000 )10.000 3100.000=( 80.000 31000 v 2b ) +100.000
v 2b =319,89
v b =17,88 m/s
Percepatan mobil dari titik A ke B adalah:
a=

v 2b
40

a=

319,89
40
2

a=7,9 m/ s

Mencari nilai gaya yang bekerja (F):


F=5 v 2b +2000
F=5 319,89+2000
F=3.599,45 N

Mencari waktu dari titik A ke titik B:


a=

v
t

7,9=

17,88
t

t=2,26 s
Jadi waktu mobil dari titik A ke titik B adalah 40,492 s
Mencari koefisien gesekan statis pada titik A:
F=f s
3.599,45=f s

3.599,45= s 20.000
s =0,18
Jadi koefisien gesekan statis pada titik A adalah 0,18.
Kemudian melalui nilai dari besaran yang telah diketahui, perlambatan yang
dialami mobil dari titik B ke C adalah:
F=m . a

( FfkW sin )=m. a

( 3.599,451000 320.000 sin 30 )=2000 . a


a=4,05 m/s 2
Sehingga perlambatan dari titik B ke C adalah 4,05 m/s2
Dengan diketahuinya nilai a, maka waktu dari B ke C dapat diketahui dengan:
V C =V B +at
11,77=17,884,05 t
6,11=4,05 t

t=1,5 s
Mencari waktu lompat:
Waktu mobil ketika melompat hingga sampai ditanah lagi dirumuskan dengan:
t r=2 t ymax
t ymax

merupakan waktu yang diperlukan mobil untuk mencapai titik tertinggi,

dirumuskan dengan:
t ymax =

v c sin
g

t ymax =

11,77 sin 30
10

t ymax =0.588 s

Jadi waktu mobil untuk mencapai tinggi maksimum mobil adalah 0,588 s
Sehingga lama mobil melayang di udara:
t r=2 t ymax
t r=2 0.588=1.17 s
Jadi lama mobil melayang di udara atau untuk mencapai di titik D adalah 1.17 s
Tinggi maksimum yang dicapai mobil:
1
Y max =v cy t ymax g t 2ymax
2
penyumbuan vektor kecepatan:
v cx =v c cos=11,7 cos 30 =10,13 m/ s
v cy =v c sin=11,7 sin 30 =5.85 m/s
Sehingga tinggi maksimum yang dicapai mobil saat melompat di ujung tebing
adalah:
1
Y max =5.85 0.588 10 0.5882=1,7 m
2
Karena ketinggian tebing adalah 5 meter, jadi tinggi maksimum yang dicapai
mobil dari permukaan tanah adalah 6,7 m

Pada titik D ke E:
Karena mengalami gerak parabola maka

v c =v d =11,77

m
s

Konsep usaha:
Dengan menganggap jarak antara D dan E mendekati 8 m

W total= Ek+ Ep
f
1
( k +Wsin) s= m(v 2e v 2d )+mg(he hd )
2

1
2

(1000 3+20.000 sin 30 ) 8= 2000 ( v 2e 80 3 ) + 2000 10 ( 05 )


v 2e =304,70
v e =17,45

m
s

Percepatan mobil saat turun (dari D ke E)


v 2e =v 2d +2 as
304,70=80 3+2 a 8
a=10,38 m/ s2
Waktu mobil dari D ke E:
a=

v
t

10,38=

17,4511,77
t

t=0.55 s

Pada titik E ke F:
Karena dari ttik E sampai titik F sopir menginjak pedal rem sehingga
timbul gaya hambat sebesar Frem sehingga mobil berhenti di titik F.
Konsep Usaha, untuk mencari besar Frem :
W total= Ek+ Ep

F rem f
1
( k ) s= m(v 2f v 2e )+mg(h f he )
2

1
2
(F rem2000 ) 20= 2 2.000 ( 0 304,70 ) +2.000 10 ( 00 )

Frem=

344700
20

Frem =17235 N
Frem bernilai negative karena berlawanan arahnya berlawanan dengan arah
gerak.
Perlambatan yang dialami mobil:
v 2f =v 2e +2 as
02=304,70+2 a 20
a=

304,70
40

a=7,6

m
s2

Tanda negatif menunjukkan perlambatan.


Waktu mobil dari titik E hingga berhenti di titik F:
a=

v
t

7,6=
t=

017,45
t

17,45
7,6

t=2.29 s

6. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari kasus diatas, dapat disimpulkan
bahwa konsep dasar fisika dapat membantu dalam menganalisa kejadian-kejadian
dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah aksi yang dilakukan oleh
stuntman pada mobil off-road.
Hasil analisa mengenai kasus ini adalah:
a. Gaya yang diberikan oleh mesin sehingga mobil dapat bergerak adalah
3.599,45 N .
b. Koefisien gesek statis bidang permukaan di titik A adalah 0,18 .
c. Waktu yang dibutuhkan mobil bergerak dari titik A menuju B adalah 2,26
detik.
d. Percepatan mobil dari titik A menuju B adalah 7,9 m/s2.
e. Kecepatan di titik B adalah 17,88 m/s.
f. Kecepatan di titik C adalah 11,77 m/s.
g. Perlambatan yang dialami dari titik B menuju C adalah 4,05 m/s2.
h. Waktu yang dibutuhkan mobil bergerak dari titik B menuju C adalah 1,5
detik.
i. Ketinggian loncatan mobil maksimum dari permukaan tanah adalah 6,7 m.
j. Waktu yang diperlukan saat mobil meloncat hingga mencapai tanah adalah
1,17 detik.
k. Pada saat di titik D mobil melaju dengan kecepatan yang sama dengan V c
yaitu 11,77 m/s.
l. Mobil mengalami percepatan dari titik D menuju E sebesar 10,38 m/s2.
m. Waktu yang dibutuhkan mobil bergerak dari titik D menuju E adalah 0,55
detik.
n. Mobil mengalami gaya pengereman sebesar 17235 N yang menyebabkan
mobil berhenti di titik F.
o. Perlambatan yang dialami mobil dari titik E menuju F adalah sebesar 7,6
m/s2.
p. Pergerakan mobil dari titik E menuju F memerlukan waktu sebesar 2,29
detik.

q. Waktu total yang dibutuhkan mobil bergerak dari titik A menuju F adalah
7,77 detik

You might also like