Professional Documents
Culture Documents
Masalah mahram bagi wanita banyak diantara kaum muslimin yang kurang
memahaminya. Padahal banyak sekali hukum tentang pergaulan wanita yang
berkaitan erat dengan masalah mahram ini. Seperti hukum safar, pernikahan,
perwalian, khalwat, dan lainya. Mengingat pentingnya masalah ini, maka pada
kesempatan ini sengaja kami angkat masalah ini. Semoga bermanfaat….
DEFINISI MAHRAM
Berkata Imam Ibnu Qudamah Rahimahullah;" Mahram adalah semua orang yang haram
untuk dinikahi selama-lamanya dengan sebab nasab, persusuan, dan pernikahan ( Al
Mughni 6/555)
Syeikh Shaleh Al Fauzan Hafidzhahullah berkata; " Mahram wanita adalah suaminya
dan semua orang yang haram dinikahi selama-lamanya karena sebab nasab, seperti
bapak, anak, dan saudaranya, atau dari sebab-sebab yang mubah lain seperti saudara
sepersusuan, ayah ataupun anak tirinya" (Tanbihat 'ala ahkam takhtashu bil mu'minat
hal:67)
MACAM-MACAM MAHRAM
1. MAHRAM KARENA NASAB
Allah berfirman:
! "#$ %
% & ' ( ) * + ,
7#-./ $
01
#02 3*4
) 5
# # % 2
6
:# $
8-09 :# $
8-09 $
01# /; #$ $
7#$ $
01# /; #-./ $
<-09 $
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-
laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, " (An Nuur ; 31)
Para ulama' tafsir menjelaskan; "Sesungguhnya laki-laki yang merupakan mahram bagi
wanita adalah yang disebutkan dalam ayat ini, mereka adalah:
a. Ayah
Termasuk dalam kategori bapak yang merupakan mahram bagi wanita adalah kakek
dari bapak maupun dari ibu. Juga bapak-bapak mereka keatas.
1 | P a ge
Termasuk dalam kategori anak laki-laki yang merupakan mahram bagi wanita adalah
cucu, baik cucu dari anak laki-laki maupun anak perempuan dan keturunan mereka.
c. Saudara Laki-Laki
Yaitu saudara laki-laki kandung maupun saudara laki-laki sebapak atau seibu saja.
e. Paman
Yaitu paman dari bapak maupun paman dari ibu. Berkata syeikh 'Abdul karim Zaidan
Rahimahullah; "Tidak disebutkannya paman sebagai mahram dalam ayat ini ( An
Nuur:31) dikarenakan kedudukan paman sama kedudukannya dengan kedua orang
tua, bahkan kadang-kadang paman juga disbut sebagai bapak. Allah berfirman:
Sedangkan persusuan yang menjadikan seseorang menjadi mahram adalah lima kali
persusuan. Ini adalah pendapat yang rajih diantara seluruh pendapat para Ulama'
(Lihat Nailul Authar 6/749, Raudhah Nadiyah 2/175) Hal ini berdasar sebuah hadits:
'
P 1 O
! U
) 5
# T S
; 8 F
R Q
'
P 0 *1 '
P 1 O
! N
4 > - C - @ M 8$L ) 2 > G
"Termasuk yang diturunkan dalam Al Qur'an bahwa 10 kali persusuan dapat
mengharamkan (pernikahan) kemudian dihapus dengan 5 kali" (Riwayat Muslim
2/1075 dari aisyah )
V 4 O
- F W <-09 $ F W 1 O
! $ :<*- F W <
$
"…juga ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan;…"(An Nisaa'
: 23)
#02 3*4
)5
# # %
2
6
01# /; #-./ $
7#-./ $
01
3
"…..dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-
putera suami mereka,…." (An Nuur :31)
Q - : F W 8-09 _ F /. #-./ -0)*1< F > _ ? *- 4 d
S
, $ 0 F
7#e F 04^ -
F W 2-0
"Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak
mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui
bapak-bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama
dan maula-maulamu…."(Al Ahzab:5)
Imam Qurthubi Rahimahullah berkata;" Seluruh ulama' tafsir sepakat bahwa ayat ini
turun berkenaan dengan Zaid bin Haritsah . Para Imam hadits telah meriwayatkan
dari Ibnu Umar , beliau berkata; Dulu tidaklah kami memanggil Zaid bin Haritsah
dengan Zaid bin Muhammad sehingga turunlah firman Allah ;" Panggillah mereka
(anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka" (Al Jami' li
Ahkamil Qur'an 14/79)
4
Anak dari paman/bibi bukan termasuk mahram. Karena dibolehkan bagi kita untuk
menikahinya. Allah setelah menyebutkan macam-macam orang yang haram
dinikahi berfirman:
2. Saudara Ipar
Hal ini berdasar sebuah hadits:
k0 )
- Z
$ $ j- @ 0 J ! :! a
h- +g ! @ C ./S
Q- 3*4 @ 0 9 f - F G
'
0 ) - 0 )
-:@ ,
"Waspadalah kalian dari masuk kepada para wanita, Berkatalah seseorang dari
Anshar; "Wahai rasulullah bagaimana pendapatmu tentang ipar?" Rasulullah
bersabda; "Ipar adalah maut" (Riwayat Bukhari 5232 Muslim 2172)
Dalam hadits diatas telah sangat jelas bahwa saudara ipar bukan merupakan mahram.
3. Mahram Titipan
Kebiasaan ini terjadi ketika seorang wanita yang pergi haji tanpa ada mahramnya,
lalu mahram itu diwakilkan kepada orang lain. Ini merupakan kesalahan yang sangat
fatal. Syeikh Al Albani Rahimahullah berkata; "Ini termasuk bid'ah yang sangat keji,
sebab tidak hayal lagi terdapat penipuan terhadap syari'at. Dan merupakan tangga
kemaksiatan" (Hajjatun Nabi hal 108)
- H0 l >SD_# F
1< ?a ?$ 3*4 j- @0J! 3*4 j- 3*a
Kontribusi: Mas Heru Yulias Wibowo – Redaktur Buletin Da’wah An Nashihah Cikarang
Baru, - Bekasi. Untuk berlangganan bulletin An Nashihah hubungi bag. Sirkulasi: Mas
Arifin 08156094080