You are on page 1of 12

PENGGUNA DAN PENGEMBANG SISTEM

Pendahuluan
Pada awalnya, pemakai output komputer pada perusahaan adalah pegawai
administrasi di bagian akuntansi, yang komputernya melaksanakan aplikasi seperti
pembayaran gaji pegawai, pengelolaan persedian (inventory control), dan
penagihan. Sebagian informasi juga disediakan bagi para manajer, tetapi hanya
sebagai output tambahan dari aplikasi akuntansi. Gagasan untuk menggunakan
komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM) merupakan suatu terobaosan
besar, karena menyadari bahwa para manajer memerlukan informasi untuk
pemecahan masalah. Ketika perusahaan-perusahaan menjangkau konsep SIM,
mereka mulai mengembangkan berbagai aplikasi yang secara khusus diarahkan
untuk mendukung manajen. Namun, bukan hanya manajemen yang memperoleh
manfaat dari penerapan SIM. Nonmanajer dan staf ahli juga menggunakan
outputnya. Selain itu juga dimanfaatkan oleh para pemakai yang berada di luar
perusahaan, yaitu para pelanggan akan menerima faktur dan laporan transaksinya,
para pemegang saham akan menerima cek deviden, dan pemerintah akan menerima
laporan pajak. Dengan demikian secara ringkas para pengguna dan pelaku sistem
informasi meliputi :
• Manajer
• Non-manajer
• Orang dan unit organisasi yang ada dalam organisasi dan lingkungannya.
Perusahaan hendaknya mengelola pengetahuan yang diwakili oleh sumber
-sumber daya inforamsinya. Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti
lunak, database, dan dalam pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pengguna
komputer dan spesialis informasi.
Pengembangan sistem adalah suatu aktivitas yang selalu berevolusi.
Bentuk organisasional dan peranan yang dimainkan oleh para pengguna dan
spesialis informasi terus - menerus mengalami perubahan.

Pengguna Sistem Informasi Manajemen


Dalam pembahasan pada materi SIM, yang akan dibahas lebih lanjut adalah para
pelaku dan pemakai dari kelompok manajer. Keberadaan manajer bisa kita saksikan
ada di mana-mana diberbagai tingkat dan dalam berbagai bidang fungsional
pada perusahaan. Manajer Dijumpai pada Semua Jenjang, sesuai dengan tingkatan
manajemen, yaitu :
• Tingkat Perencanaan Strategis (Strategic planning level) Merupakan manajer
pucak organisasi. Mereka mempunyai pengaruh atas keputusan-keputusan
yang diambil pada seluruh organisasi selama beberapa tahun mendatang.
Istilah lain yang digunakan yakni eksekutif.
• Tingkat Pengendalian Manajemen (Management control level) Merupakan
manajer tingkat menengah, yang memiliki tanggung jawab untuk merubah
rencana menjadi tindakan dan memastikan agar tujuannya tercapai.
• Tingkat Pengendalian Operasional (Operational conrol level) Merupakan
manajer tingkat bawah, yang bertangung jawab menyelesaikan rencana-
rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer ditingkat yang lebih tinggi.
Tingkat manajemen dapat mempengaruhi sumber informasi dan bentuk
penyajian informasi. Komponen sumber informasi dikategorikan dalam dua
kelompok besar yaitu dari lingkungan dan internal. Sedangkan bentuk penyajian
informasi juga dibagi atas dua kelompok besar yakni penyajian secara ringkas dan
rinci.
Dukungan Sistem Informasi bagi Organisasi
Sistem informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi,
eksekutif, dan area bisnis. SIM dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
informasi umum para manajer perusahaan; sistem informasi eksekutif dirancang
untuk digunakan oleh manajer tingkat strategic perusahaan; dan lima sistem informasi
ditingkat lebih rendah dalam figur tersebut mencakup kebutuhan — kebutuhan
inWriftsi unit dari area — area bisnis tersebut.
Selain keberadaan manajer itu ada di berbagi tingkatan organisasi atau
perusahaan. Manajer juga dijumpai dalam Bidang Fungsional perusahaan, tempat
berbagai sumberdaya dipisahkan menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Pembagian
bidang fungsional pada umunya yaitu seperti :
• Bidang fungsional keuangan (Finance)
• Bidang fungsional jasa informasi (Information services)
• Bidang fungsional pemasaran (Marketing)
• Bidang fungsional sumberdaya manusia (Human resources)
• Bidang fungsional manufaktur (Manufacturing)

SISTEM
Sistem adalah sekelompok elemen yang bekerja sama (terintegrasi) untuk
mencapai suatu tujuan atau sasaran tertentu. Organisasi atau perusahaan terdiri dari
sejumlah sumberdaya yang bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang
ditentukan oleh pemiliki atau manajemen.Setiap sistem memiliki batas-batas luar
yang memisahkannya dari lingkungannya. Tidak semua sistem memiliki kombinasi
elemen sistem yang sama, namun secara umum bisa digambarkan terdiri dari
sumberdaya input (masukan), roses transformasi, dan sumberdaya output (keluaran).

ANALIS SISTEM Spesilis ini bekerja dengan pengguna untuk


mengembangkan sistem — sistem barn dan memperbaiki sistem — sistem yang
sudah ada. Analis sistem adalah orang yang ahli dalam mendefinisikan masalah
dan dalam membuat dokumentasi tertulis mengenai bagaumana komputer akan
membantu menyelasaikan masalh — masalah terakhir.

ADMINISTRATOR BASIS DATA Seorang spesilis informasi yang


bertanggung jawab atas basis data tersebut sebagai administrator basis data
(database administrator DBA). Tugas DBA terbagi dalam empat area uatama:
perencanaan, implementasi, operasi, dan keamanan. Kita akan menguraikan
tugas —tugas ini di Bab 6 ketika membahas sumber daya data.
WEBMASTER Webmaster bertanggung jawab atas isi dan penyajian
situs Web perusahaan. Webmaster hares bekerja sama dengan spesialis jarigan
untuk memastikan bahwa jaringan untuk memastikan bahwa jaringan
komunikasi antara perusahaan dan pelanggan dan/atau sekutu bisnisnya
selalu terbuka. Sites Web sangat mengandalkan gambar dan Webmaster
biasanya memiliki keahlian dalam manipulasi atau perancangan grafik. Sering
kali bawahan Webmaster bertanggung jawab dalam membuat gambar — gambar
yang tersedia tetap konsisten dan salinmg mendukung dalam seluruh halam situs
Web.
Sate tugas penting dari seorang Webmaster adalh melacak orang —
orang yang mengunjungi halaman Web perusahaan yang berbeda. Relasi dengan
pelanggan dapat sangat ditingkatkan dengan situ Web yang beropasi sepanjang hari,
setiap hari, namun rancangan situs Web yang buruk dapat dengan cepat menghapus
semua keuntungan tersebut.
Struktur Organisasi Inovatif
Struktur ini memiliki kesulitan karena dua alasan. Pertama, IT kini
memainkan peranan yang lebih besar di perusahaan daripada di masa fall. Kedua,
perubahan teknologi yang pesat menuntut agar Struktur memberikan perhatian
khusus untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian informasi bagi pengguna
sistem maupun pengembang, sekaligus memanfaatkan segala jenis sumber daya
informasi yang tersedia dari vendor dan konsultan.
Sebagai respons atas kebutuhan ini, para peneliti SIM mengindentifikasi —
tiga struktur inovatif, yang tersebut model sekutu (partner model), model
platform( platform model); dan model terskala (scalable model).
- Basis dari model sekutu adalah bahwa layanan informasi bekerja dengan area-
area bisnis dalam menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan inovasi
bisnis.
- Basis dari model platform adalah bahwa layanan informasi tidak akan secara
aktif mengawali inovasi bisnis, namun akan menyediakan sumber daya informasi
sehingga inovasi tersebut dapat dicapai oleh area-area bisnis.
- Basis dari model terskala kusus perusahaan yang beroperasi secara siklus,
memiliki kebutuhan untuk dapat menyesuaikan dengan cepat tingkat sumberdaya
informasi yang dimilikinya untuk merespons kondisi pasar.

KOMPUTASI PENGGUNA AKHIR


Komputasi pengguna akhir timbul disebabkan oleh empat pengaruh utama:
• Dampak pendidikan komputer.
Selama awal tahun 1980-an, dampak program — program pendidikan
komputer yang baik di sekolah — sekolah negeri dan swasta, perguruan
tinggi, danperusahaan — perusahaan industri mulai terlihat.
• Antrian layanan informasi.
Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak pekerjaan dari
pada yang dapat mereka tangani. Situasi ini menjadi suatu hal yang sangat
penting srlam awal tahun 1980-an, ketika para pengguna mulai mengajukan
tuntutan — tuntutan untuk mendapatkan tambahan dukungan sistem kepada
layanan informasi.
• Murahnya peranti keras.
Selama periode yang sama, pasar dibanjiri oleh komputer mikro berharga
murah.
• Peranti lunak siap pakai.
Baik perusahaan peranti keras maupun peranti lunak membuat peranti lunak
yang akan mengerjakan tugas — tugas akutansi dasr sekalugus
memberikan informasi bagi pengambilan keputusan.

PENGGUNA SEBAGAI SUATU SUMBER DAYA INFORMASI


Pengguna dari sistem informasi perusahaan adalah sumber daya informasi
penting yang dapat memberikan satu kontribusi nyata dalam mencapai sasaran
strategic dan meraih keunggulan kompetitif Hal ini terutama berlaku ketika pengguna
dapat secara aktif ikut berpartisipasi dalam pengembangan sistem dan mempraktikkan
komputasi pengguna akhir.

Risiko Komputasi Pengguna Akhir


Sebaiknya, ketika pengguna akhir mengembangkan sistem mereka sendiri,
mereka akan menghadapkan perusahaan kepada sejumlah risiko.
• Sasaran sistem yang buruk
Pengguna akhir dapat menerapkan komputer pada aplikasi —aplikasi yang
seharusnya dijalankan dengan cara lain, seperti secara manual.
• Sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk
Para pengguna akhir, meskipun mereka memiliki tingkat kompetensi teknis
yang cukup tinggi, biasanya tidak akan dapat menyamai profesionalisme
dari spesialis informasi dalam hal perancangan sistem.

• Penggunaan sumber days informasi yang tidak efisien.


Ketika tidak terdapat kendali pusat atas akuisisi peranti keras dan
peranti lunak, perusahaan pada akhirnya bisa mendapatkan peranti keras
yang tidak sesuai dan peranti lunak yang berlebihan.
• Hilangnya integritas data.
Pengguna akhir bisa jadi tidak menjalankan kehatian – hatian yang diperlukan
dalam memasukkan data kedalam basis data perusahaan.
• Hilangnya keamanan.
Pengguna akhir dapat tidak menjaga data dan peranti lunak meraka.
Penjahat komputer dapat memperoleh akses ke sistem dan merugikan
perusahaan dalam banyak hat.
• Hilangnya kendali.
Pengguna mengembangkan sistem untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri
tanpa menyelaraskan dengan suatu rencana yang akan memastikan dukungan
komputer bagi perusahaan.

Pengetahuaan Pengembangan Sistem,


Pengetahuaan adalah sesuatu yang dapat dipelajari, balk itu melalui mata kuliah
formal ataupun melalui upaya sendiri seperti membaca dan mengamati. Jenis
pengetahuan yang memungkinkan seseorang memberikan kontribusi dalam
upaya – upaya pengembangan sistem meliputi pengetahuaan komputer,
pengetahuaan informasi, dasar – dasar bisnis, teori sistem, proses pengembangan
sistem, dan pembuatan model sistem.
1. Pengetahuan komputer ( computer literacy)
2. Pengetahuan informasi ( information literacy
3. Dasar – dasar bisnis ( business fundamentals)
4. Teori sistem ( systems theory)
5. Proses pengembangan sistem ( system developmentprocess)
6. Pembuatan model sistem ( systems modelling)

Keahlian Pengembangan Sistem


1. Keahlian komunikasi ( communications skills) melibatkan kemampuan
untuk menyampaikan informasi kepada satu orang atau lebih dengan menggunakan
komunikasi lisan, tulisan, atua gambar.
2. Kemampuan analitis ( analytical ability) melibatkan studi dan pemahaman
akhir atas suatu situai dengan tujuaan untuk merumuskan respons atau solusi.
3. Kreativitas ( creativity) adalah penciptaan ide atau solusi baru yang sepenuhnya
atau separuhnya baru.
4. Kepemimpinan ( leadership) adalah kemampuan untuk mengarahkan orang lain
untuk melaksanakan tugasnya.

OTOMATISASI KANTOR
Ketika kita melacak kembali jalan yang telah ditempuh oleh komputasi bisnis
selama 50 tahunan sejarahnya, kita wring kali menemui istilah otomatisasi
kantor ( office automation ). . Otomatisasi kantor ( office automation - OA)
meliputi seluruh sistem elektronik formal maupun informal yang terutama
berhubungan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang – orang di dalam
maupun di luar perusahaan.
Pergeseran dari Pemecahan Masalah Administratif ke Manajerial
Seiring dengan semakin bertambahnya pengetahuan komputer di kalangan
manajer dan profesional, mereka menyadari bahwa mereka dapat menggunakan
berbagai aplikasi untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Mereka
mulai menggunakan e-mail untuk berkomunikasi dengan pemecah masalah
lainnya, menggunakan penanggalan elektronik untuk menjadwalakan rapat dengan
pemecah masalah yang lain, melakukan konferensi video untuk menghubungkan para
pemecah masalah di wilayah geografis yang luas dan seterusnya.

KANTOR MAYA
Konsep kantor maya ( virtual office) mengakui bahawa pekerjaan kantor
dapat dilakukan hampir di semua lokasi geografis selama tempat k6r–j~itersebut
terhubung dengan satu atau lebih lokasi tetap perusahaan oleh suatu jenis kemampuan
komunikasi elektronik.
Telecommuting
Bukti akan adanya kantor maya mulai muncul sepanjang tahun 1970-an wiring
dengan murahnya harga peralatan komputer mikro dan peralatan komonukasi data
yang memungkinkan individu – individu untuk bekerja di rumah. Istilah
telecommuting diperkenalkan karma sepertinya merupakan satu cara yang
tepat untuk menggambarkan bagaimana karyawan dapat secara elektronik pergi ke
tempat kerja.
Keuntungan terbasar telecommuting bagi karyawan adalah fleksibilitas yang
diberikan dalam menjadwalkan tugas–tugas pekerjaan sehingga tugas pribadi juga
akan dapat diakomodasi.
Hoteling
Konsep ini di beri nama hoteling, dan ide di baliknya adalah bahwa
perusahaan menyediakan suatu fasilitas terpusat yang dapat dibagi bersama
oleh karyawan jika terdapat kebutuhan akan ruangan dan dukungan kantor.
Keuntungan hoteling adalah pemanfaatan sumber daya dan ruangan yang
lebih efektif dan fokus yang lebih baik pada apa yang dibutuhkan untuk mendukung
personel kantor.
Keuntungan Kantor Maya
Kantor maya mampu mengatasi kendala – kendala fisik dari suatu tempat
kerja dengan peranti elektronik sehingga memungkinkan diperolehnya beberapa
potensi keuntungan nyata, antara lain :
• Biaya fasilitas yang lebih rendah. Karma beberapa orang karayawan bekeraj
di tempat' lain, perusahaan tidak membutuhkan kapasitas orang yang
sebesar dulu, sehingga memungkinkan turunnya biaya untuk sewa dan
perluasan kantor.
• Biaya peralatan yang lebih rendah. sebagai ganti dari memberikan
seperangkat peralatan kantor kepada setiap orang, para karyawan dapat
Baling berbagi peralatan dengan cara yang sama seperti para partisipan di
dalam suatu jaringan area lokal berbagi sumber daya komputasi.
• Berkurangnya penghentian pekerjaan Sebagai huajn saiju, banjir,
badai, dan semacamnya menjadikan karyawan tidak dapat melakukan
perjalanan ke tempat kerja fisik, aktiofitas perusahaan dapat langsung
terhenti. Akan tetapi, dalam suatu kantor maya, sebagian besar pekerjaan
dapat terns dilanjutkan.
• Kontribusi sosial. Kantor maya memungkinkan perusahan
mempekerjakan orang –orang yang sebelumnya mungkin tidak memiliki
peluang untuk bekerja.
Kerugian Kantor Maya
Ketika sebuah perusahaan berkomitmen untuk menjalankan strategi kantor maya,
maka perusahaan tersebut akan melakukannya dengan telah memahami bahwa
beberapa dampak negatif akan dapat terjadi, yang meliputi :
• Moral yang rendah. sejumlah faktor dapat menyebabkan moral karyawan yang
rendah. salah satunya adalah adanya umpan balik positif yang berasal dari
interaksi tatap muka dengan atasan dan sesama rekan kerja.
• Kekhawatiran akan risiko keamanan. Keamanan data dan informasi dapat lebih
sulit untuk dikendalikan di dalam lingkungan kantor maya.

ORGANISASI MAYA
Di sebuah organisasi maya ( virtual organization ),operasi keseluruhan
perusahaan dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi tidak terikat pada lokasi —
lokasi fisik.
Dampak Sosial Organisasi Maya
industri — industri yang paling tertarik pada konsep kantor maya dan
organisasi maya adalah industri yang memberikan nilai tambah dalam bentuk
informasi, ide, dan kecerdasan intelligence ).
Tingkat kompetensi yang tinggi seperti ini membutuhkan dedikasi pihak
lembaga —lembaga pendidikan maupun pemerintah di semua tingkat untuk
mendorong dan memfasilitasi terjadinya perubahan.

PENGEMBANGAN SISTEM
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
telah ada.

1. Tim Pengembangan Sistem


Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personal - personal yang
kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :
1. Manajer Analis Sistem
2. Ketua Analis Sistem
3. Analis Sistem Senior
4. Analis Sistem Junior
5. Pemrogram Aplikasi Senior
6. Pemrogram Aplikasi Junior
Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan
cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat
disesuaikan berdasarkan kebutuhan.

2. Perlunya Pengembangan Sistem


Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa
hal :
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
Permasalahan yang timbul dapat berupa :
- Ketidakberesan sistem yang lama
Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak
dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
- Pertumbuhan organisasi
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin
meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus
disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan
tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan
manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan


Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau
efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan
rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-
kesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi
perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat
mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajemen.

3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah


Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-
instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya
peraturan pemerintah

3. Indikator Diperlukannya Pengembangan Sistem


1. Keluhan pelanggan
2. Pengiriman barang yang sering tertunda
3. Pembayaran gaji yang terlambat
4. Laporan yang tidak tepat waktu
5. Isi laporan yang sering salah
6. Tanggung jawab yang tidak jelas
7. Waktu kerja yang berlebihan
8. Ketidakberesan kas
9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10. Banyaknya pekerja yang menganggur
11. Kegiatan yang tumpang tindih
12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
14. Persediaan barang yang terlalu tinggi
15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
16. Biaya operasi yang tinggi
17. File-file yang kurang teratur
18. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan
20. Investasi yang tidak efisien
21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
22. Kapasitas produksi yang menganggur
23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
24. DLL.

4. Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam hal :


1. Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time. Throughput :
jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu Respon time :
Rata-rata waktu tertunda di antara dua transaksi.
2. Kualitas informasi yang disajikan
3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah sumber daya
yang digunakan
4. Kontrol (pengendalian)
5. Efisiensi
6. Pelayanan
5. Prinsip Pengembangan Sistem
Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah :
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
- Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan
- Investasi yang terbaik harus bernilai
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses
pengembangan sistem
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
6. Jangan takut membatalkan proyek
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

6. Siklus Hidup Pengembangan Sistem


Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul permasalahan-
permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu
dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke
proses yang pertama. Siklus ini disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian
aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi.
Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase,
yaitu :
a. Perencanaan sistem
b. Analisis sistem
c. Perancangan sistem secara umum / konseptual
d. Evaluasi dan seleksi sistem
e. Perancangan sistem secara detail
f. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem
g. Pemeliharaan / Perawatan Sistem

7. Pendekatan Pengembangan Sistem


Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu Pendekatan
Klasik, Pendekatan Terstruktur, Pendekatan Dari Bawah Ke Atas, Pendekatan Dari
Atas Ke Bawah.
Pendekatan Klasik
Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan Pendekatan
Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan Konvensional (conventional
approach). Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti
tahapan-tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa
pengembangan akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System Life Cycle.
Pendekatan terstruktur (Structured Approach)
Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik yang
dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang
dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik
dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan sistem yang terstruktur telah banyak
yang diperkenalkan baik dalam buku - buku, maupun oleh perusahaan-perusahaan
konsultan pengembang sistem. Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat
dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur.
Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)
Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional
dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-
kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan
kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari
pendekatan klasik. Pendekatan dari bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis
sistem disebut juga dengan istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah
data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul
mengikuti datanya.
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) dimulai dari level atas
organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan
mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari
pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan
informasi ditentukan, maka proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan
output, input, basis data, prosedur - prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga
merupakan ciri-ciri pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun bila digunakan
pada tahap analis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang
menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan
menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.

8. Metodologi Pengembangan Sistem


Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep
pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu
pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Metode adalah suatu cara, teknik yang
sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi Pengembangan sistem berarti
metode-metode, prosedur-prosedur, konsep - konsep pekerjaan, aturan-aturan dan
postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang akan digunakan untuk mengembangkan
suatu sistem informasi. Urut - urutan prosedur untuk pemecahan masalah dikenal
dengan istilah Algoritma Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode,
prosedur - prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat
(dalil) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.
Klasifikasi dari metodologi :
1. Functional decomposition methodologies
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem -
subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang
dan ditetapkan. Yang termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah :
- HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)
- Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR)
- Information Hiding
2. Data Oriented Methodologies
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.
Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :
1. Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat digambarkan
secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam modul-
modul di sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
- SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
- Composite Design
- SSAD (Structured System Analysis and Design)
2. Data Structured oriented methodologies
Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem. Yang
termasuk dalam metodologi ini adalah :
- JSD (Jackson’s System Development)
- W/O (Warnier/Orr)
3. Prescriptive Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah : ISDOS (Information System
Design dan Optimization System), merupakan perangkat lunak yang
dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah
mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai
dua komponen, yaitu :
1. PSL (Program Statement Language), merupakan komponen utama dari
ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam
bentuk machine readable form. PSL dirancang sehingga output yang
dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa untuk
menggambarkan sistemnya dan bukan merupakan bahasa pemrograman
prosedural.
2. PSA (Program Statement Analyzer) merupakan paket perangkat lunak
yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk
mengecek data yang dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan
sebagai output laporan.

9. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem


Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya adalah :
1. HIPO diagram
2. Data flow diagram
3. Structured chart
4. SADT diagram
5. Warnier / Orr diagram
6. Jackson’s diagram
Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan
disemua metodologi yang ada. Alat-alat ini berupa suatu bagan, diantaranya :
1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting) :
a. Bagan alir sistem (System Flowchart)
b. Bagan alir program (Program Flowchart)
- Bagan alir logika program (Program logic Flowchart)
- Bagan alir program komputer (Detailed computer program Flowchart)
c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart) atau disebut juga Bagan alir
formulir
d. Bagan alir hubungan database (Database relationship Flowchart)
e. Bagan alir proses (Process Flowchart)
f. Gant chart
2. Bagan untuk menggambarkan tata letak (Layout charting)
3. Bagan untuk menggmbarkan hubungan personil (Personal relationship
charting) :
a. Bagan distribusi kerja (Working distribution chart)
b. Bagan organisasi (Organization chart)

Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem diantaranya :


1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT
(Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk
penjadwalan proyek
2. Teknik untuk menemukan fakta (Fact finding technique), yaitu teknik yang
dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta
dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik ini diantaranya adalah
- Wawancara (Interview)
- Persiapan yang dilakukan :
- buat janji pertemuan
- pastikan orang yang akan diwawancarai
- pokok permasalahan
- Pada saat wawancara yang perlu diperhatikan :
- Siapa yang akan diwawancarai
- Pokok permasalahan
- Tanggapan
- Kapan akan bertemu kembali
- Observasi (Observation)
- Daftar pertanyaan (Questionaires)
- Pengumpulan Sampel (Sampling)

3. Teknik analisis biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau Cost


Benefit Analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung
biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi seperti ;
- biaya pengadaan
- biaya persiapan
- biaya proyek
- biaya operasi
serta manfaat yang didapat dari sistem informasi seperti ;
- manfaat mengurangi biaya
- manfaat mengurangi kesalahan
- manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas
- manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen

4. Teknik untuk menjalankan rapat


Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya adalah untuk ;
- mendefinisikan masalah
- mengumpulkan ide-ide
- memecahkan permasalahan-permasalahan
- menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi
- menganalisis kemajuan proyek
- mengumpulkan data atau fakta
- perundingan-perundingan
Tahapan pelaksanaan kegiatan ;
- merencanakan rapat
- menjalankan rapat
- menindaklanjuti hasil rapat

5. Teknik Inspeksi / Walkthrough


Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini dapat
dilakukan dengan cara memverifikasi hasil dari setiap tahap pengembangan
sistem. Verifikasi hasil kerja secara formal disebutdengan Inspeksi
(inspection) sedangkan yang tidak formal disebut Walkthrough.

10. Penyebab kegagalan pengembangan sistem :


1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan
pemakai
3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak
direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik
DAFTAR REFERESI

McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall,


New Jersey, 1998.
McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.

You might also like