You are on page 1of 29

Klaster Industri

Aromatik
Kutai Timur

K∙O∙M∙I∙T∙E
Pechole borneo
Lembaga Kolaboratif Pemajuan Klaster Industri Aromatik Kutai Timur
Pengantar
• Dokumen ini disampaikan sebagai
bahan diskusi dalam rangka
kunjungan Komite Klaster Industri
Nilam “Medal Nilam Wangi”
Kabupaten Sumedang.
• Disampaikan di Sangatta, 26 Januari
2010
Perkembangan nilam di
Kutai Timur
• Akhir tahun 2006, muncul ide dari petani
untuk pengembangan budidaya nilam di Kutai
Timur setelah mendapat gambaran mengenai
komoditas dan budidaya nilam di Malang.
• Awal tahun 2007, koordinasi dengan PT.
Kaltim Prima Coal (KPC) untuk membuka
demplot nilam yang dikelola langsung oleh
petani dimana bibit didatangkan dari Malang.
• Pertengahan tahun 2007, beberapa petani
mengikuti pelatihan budidaya nilam di
BALITTRO - Bogor (Balai Penelitian
Tanaman Obat dan Aromatik) dengan
dukungan dari CSR PT. KPC.
Perkembangan nilam di
Kutai Timur
• Akhir tahun 2007, penyulingan nilam dibangun dan
memulai penyulingan perdana oleh Bupati Kutai Timur.
Kelembagaan penyulingan pertama adalah berbentuk
Koperasi dengan nama KSU Bukit Subur Mandiri.
• Pertengahan tahun 2008 seluruh stakeholder yang
terkait dengan nilam menyelenggarakan Lokakarya
Pengembangan Industri Nilam di Kutai Timur. Para
peserta lokakarya bersepakat untuk menggunakan
Platform Klaster Industri. Salah satu outputnya
terbentuk Lembaga Kolaboratif Pemajuan Klaster
Industri Aromatik Kutai Timur dengan nama Komite
Pechole Borneo.
• Kegiatan inisiasi Klaster Industri ini difasilitasi oleh
NGO PUPUK (Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha
Kecil) Bandung.
Perkembangan nilam di
Kutai Timur
• Setelah terbentuk Komite Pechole
Borneo keterlibatan stakeholder terkait
bertambah.
• Sejak saat itu, pengembangan nilam
oleh masyarakat di Kutai Timur tidak
bisa dibendung lagi dan terus
bertambah banyak hingga saat ini
meskipun fluktuatif.
• Selama tahun 2009 perkembangan
harga minyak nilam turun.
• Awal 2010 mulai masa tanam.
• Pada saat ini terdapat 14 alat suling
dengan kapasitas bervariasi.
Sekilas perkembangan
Nilam di Kutai Timur
Penyulingan perdana, dan
proses inisiasi Klaster
Industri Aromatik di Kutai
Timur.
Alat suling baru dan kebun
bibit hasil penelitian
BALITTRO di Kutai Timur.
VISI Komite Pechole Borneo

1)Mewujudkan daya saing daerah


melalui peningkatan kapasitas
inovasi di kabupaten Kutim.
2)Meningkatkan perekonomian
masyarakat melalui agribisnis nilam.
MISI Komite Pechole Borneo

1)Meningkatkan transaksi yang wajar


melalui kompetisi yang sehat antar
pelaku agribisnis nilam.
2)Membangun jaringan agribisnis
nilam.
3)Meningkatkan SDM pelaku agribisnis
nilam.
4)Membangun tata kelola agribisnis
nilam.
TUJUAN Komite Pechole Borneo

1)Mengembangkan komoditi nilam.


2)Mengantarkan kesejahteraan
masyarakat melalui agribisnis
nilam
3)Mengontrol kualitas produksi
minyak nilam
4)Memasarkan minyak nilam
5)Mengembangkan benih nilam
kepada petani
6)Meningkatkan SDM petani nilam
(petani spesialis)
TUJUAN Komite Pechole Borneo

8) Mewujudkan peningkatan
perekonomian masyarakat
berbasis penguatan posisi dan
kapasitas petani nilam
9) Mewujudkan produk unggulan
Kutim melalui produksi nilam.
10)Memastikan semua pihak dalam
klaster nilam dapat berperan aktif.
11)Meningkatkan daya saing daerah
melalui sector agribisnis nilam.
12)Mengembangkan perkebunan
Pengurus Komite Pechole Borneo
No NAMA JABATAN
1 H. Suradi Ketua
2 Widiatmoko Wakil Ketua
3 Arif Wibisono Sekretaris
4 Trajang Bendahara
5 Ahmad Supriyoto Divisi Pengembangan
Jaringan / Networking
6 Pramono Divisi Pengembangan
Triwahyudi Program
7 Wiwit Aditya Divisi Organisasi &
Kelembagaan
8 M. Hidayat Divisi Pengembangan SDM
9 Fadin Purimahua Divisi Teknologi Informasi &
Komunikasi
Prakarsa dalam Lingkungan
Usaha Klaster Industri Aromatik

Strategi
Strategi
prsh
prsh &&
persaingan
persaingan

Kondisi
Kondisi Kondisi
Kondisi
Faktor
Faktor Permintaan
Permintaan
(Input)
(Input)

Industri
Industri
pendukung
pendukung
&& terkait
terkait
Kondisi Faktor (Input)
• Skema pembiayaan berisiko
• Peningkatan peran lembaga riset
• Pembentukan gugus tugas untuk
legalisasi Komite Pechole Borneo
• Perbaikan infrastruktur jalan
Strategi perusahaan &
struktur persaingan
• Diversifikasi usaha (budidaya, penangkaran bibit, transportasi,
penyulingan, fabrikasi, pengepul minyak)
• Peningkatan kapasitas pelaku usaha (Studi banding/ benchmarking,
pelatihan, seminar, temu penyuling, dll)
• Perbaikan struktur persaingan (penambahan pelaku usaha sejenis)
• Kegiatan litbang di tingkat pelaku (adaptasi varietas, proses
penyulingan, desain alat suling)
• Pengembangan sistem informasi berbasis SMS “Pechole Borneo
Center”
• KPC menggunakan share value dalam pengembangan kluster industri
nilam
• Kegiatan pendataan dan pemutakhiran data pelaku usaha kluster
industri nilam
Industri pendukung
dan terkait
• Perbanyakan lapis-lapis usaha (pembuat alat
suling dan pencacah lokal, pergudangan)
• Penyepakatan formasi klaster industri
• Terbentuk Komite Klaster Pechole Borneo
• Perluasan cakupan wilayah klaster (Kukar,
Penajam Paser Utara, Berau, Balikpapan,
Tanah Grogot, Barito Utara).
Kondisi permintaan
• Investasi yang menyebabkan tumbuhnya
permintaan lokal (bibit, terna, alat suling,
minyak nilam, pencacah nilam).
Peta Pelaku Klaster Industri
Nilam di Kutai Timur (Jan 2010)
Petani Kakao Petani Sawit PT. KPC

Penangkar bibit
Petani nilam
● Kec. Sangatta
Pembeli m.
Kotoran ternak Selatan nilam Sangatta:
Pembuat
● Kec. Bengalon - UD. Tani
sapi kompos
● Kec. Rantau Pulung Sejahtera
- UD. Nilam
kambing Penjual BBM Sari Jaya
Penyuling nilam

Kec. Sangatta
ayam Selatan Pedagang m.
Penjual jerigen ●Kec. Bengalon
nilam Blitar
●Kec. Rantau Pulung

(14 penyuling)
Toko saprodi

Bengkel pembuat alat Jasa Jasa


suling dr Malang Pergudangan transportasi

Bengkel pembuat alat


Jasa las Jasa konstruksi BPR Kutim
suling dan pencacah

LSM Abdi Komite Pechole


Pemkab Kutim BALITTRO CE-KPC NGO PUPUK
Kutim Borneo
Total Transaksi Industri Nilam di
Kutim per Ags 2008 – Jan 2010
1,125,000,000 Total
, 10%
Rp.11,321,848,000
4,449,200,000
3,519,328,800 , 39%
, 31%

2,228,320,000
, 20%

Minyak Terna (daun) Bibit Alat Suling


Transaksi seputar nilam -
pendataan komite pechole borneo
Detail
Luasan Tanam
Agustus 2008
Februari 2009
Januari 2010
Transaksi Minyak
Agustus 2008
sebaran alat suling per jan
2010 (14 penyuling)
sebaran petani nilam per
jan 2010 (± 100 hektar)
Isu perkuatan yang akan
dilakukan
1. Melakukan kunjungan lapangan untuk
memastikan hubungan antar pelaku usaha
terjalin dengan baik.
2. Melakukan sosialisasi pemanfaatan Pechole
Borneo Center ke lapis-lapis pelaku usaha
nilam di Kutai Timur dan instansi terkait.
3. Koordinasi dengan dinas/instansi terkait untuk
mendorong komitmen bersama dalam
pemajuan agribisnis nilam.
4. Melakukan up date data pelaku usaha serta
informasi perkembangan agrobisnis nilam di
Kutai Timur.
Isu perkuatan yang akan
dilakukan
5. Mengundang eksportir minyak nilam ke
Kutai Timur pada saat kondisi nilam
pulih kembali.
6. Temu Kelompok Kerja (Pokja/Komite)
Nilam se-Indonesia.
7. Mengikuti seminar/konferensi
nasional/internasional tentang atsiri.
8. Menumbuhkan pelaku baru khusus
pembeli minyak (skala menengah) di
Kutai Timur.
Isu perkuatan penting lainnya

Beberapa isu
utama yg
muncul utk
memperbaiki
daya saing
Beberapa harapan
• Terbangun komitmen yang kuat dari segenap
anggota Komite Pechole Borneo dalam mengawal
pengembangan industri aromatik.
• Komite Pechole Borneo semakin dirasakan
perannya oleh semua pelaku industri aromatik di
Kutai Timur.
• Menjadi lembaga yang mampu mengembangkan
jejaring industri aromatik.
• Aktif memberikan kontribusi kepada Pemda Kutai
Timur dalam pengembangan kebijakan terkait
dengan industri aromatik.
• Menjadikan Kutai Timur sebagai penghasil minyak
aromatik terbaik yang berorientasi kepada
pelestarian lingkungan (go green).
• Meningkatnya jumlah dan pendapatan pelaku usaha
yang terlibat dalam industri aromatik.
Pechole Borneo Centre
• SMS ke 081321205305
• Fungsi
− Sistem ini dapat dipergunakan oleh semua pelaku usaha
(petani, pedagang, dan komite dan komunitas untuk
pemantauan/ pengumpulan info harga, dan info lainnya.
− Memantau dan mengumpulkan problem yang terjadi di
lapangan dan menyebarkannya melalui sms.
• Manfaat
− Membantu pelaku usaha untuk memantau dan mengelola
info harga, info lainnya serta dapat djadikan sebagai media
koordinasi antar pelaku nilam yang efektif di Kutai Timur.
K ∙ O ∙ M ∙ I ∙ TE ∙

pecholeborneo
Le m b a ga K o l a b o r a ti f P e m a j u a n Ru m p u n U sa h a A r o m a t i k K u t a i T i m u r

TERIMA KASIH

J l . Yo s S u d a r s oI I , G g. S a n t a in o 7 8 ,S a n g a t t,a7 5 2 4 ,6 K u t a iT i m u r
T l p/ f a x: +6 2 5 4 9 2 5 3 3 1 , e m a i l : p e c h o l e . b o r n e o @ y a h o o . c o m

You might also like