You are on page 1of 57

170 / vol. 36 no.

4
Juli - Agustus 2009

ISSN: 0125-913 X
http://www.kalbe.co.id/cdk

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


HIV VIRUS

Artikel :
241 Studi Cross-Sectional SHBG dan Testosteron sebagai Penduga
Gangguan Fungsi Ereksi pada Pria Usia Lanjut
Sutyarso

247 Aspek Ekonomi-Demografi Penduduk Lansia Indonesia


Evi Nurvidya Arifin

251 Vaksin HIV, Harapan atau Khayalan ?


Evelyn Phangkawira, Kiki MK Samsi

257 Aplikasi Cobas Amplicor System dalam Deteksi Dini Infeksi HIV
Sinta Sasika Novel, Runingsih

261 Hubungan Pemberian Selenium dan Vitamin C dengan


Peningkatan Kadar Kolinesterase Darah Petani Penyemprot
Organofosfat di Temanggung
Ari Suwondo

266 Penatalaksanaan Infertilitas Pria Terkini


Aucky Hinting

Berita Terkini :
271 Irbesartan Memperbaiki Fungsi Ereksi
276 Benarkah Prasugrel Lebih Baik Dibandingkan Clopidogrel ?
278 Kanker - Penyebab Kematian Pasien AIDS yang Kian Penting
280 Senyawa Baru yang Menghancurkan Bakteri TB
285 Probiotik, Echinacea Meningkatkan Imunitas Melawan Infeksi Flu Babi
286 Para Ilmuwan Menemukan bahwa Otot Jantung dapat Diperbaharui
Petunjuk untuk Penulis
CDK menerima naskah yang membahas berbagai aspek
kesehatan, kedokteran dan farmasi, bisa berupa tinjauan
kepustakaan ataupun hasil penelitian di bidang-bidang
tersebut, termasuk laporan kasus. Naskah yang dikirimkan
kepada Redaksi adalah naskah yang khusus untuk diterbitkan
daftar isi
oleh CDK; bila pernah dibahas atau dibacakan dalam suatu
pertemuan ilmiah, hendaknya diberi keterangan mengenai
nama, tempat dan saat berlangsungnya pertemuan tersebut.
content
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris; bila Editorial 238
menggunakan bahasa Indonesia, hendaknya mengikuti
kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Istilah medis
English Summary 240
sedapat mungkin menggunakan istilah bahasa Indonesia
yang baku, atau diberi padanannya dalam bahasa Indonesia.
Artikel
Redaksi berhak mengubah susunan bahasa tanpa mengubah
isinya. Setiap naskah harus disertai dengan abstrak dalam Studi Cross-Sectional SHBG dan Testosteron sebagai Penduga 241
bahasa Indonesia dan Inggris. Bila tidak ada, Redaksi berhak Gangguan Fungsi Ereksi pada Pria Usia Lanjut
membuat sendiri abstrak berbahasa Inggris untuk karangan Sutyarso
tersebut. Naskah berisi 2000 - 3000 kata ditulis dengan
Aspek Ekonomi-Demografi Penduduk Lansia Indonesia 247
program pengolah kata seperti MS Word, spasi ganda, font
Evi Nurvidya Arifin
Euro-stile atau Times New Roman 10 pt.
Vaksin HIV, Harapan atau Khayalan? 251
Nama (para) pengarang ditulis lengkap, disertai keterangan Evelyn Phangkawira, Kiki MK Samsi
lembaga/fakultas/institut tempat bekerjanya. Tabel / skema /

Editorial
grafik / ilustrasi yang melengkapi naskah dibuat sejelas- jelasnya Aplikasi Cobas Amplicor System dalam Deteksi Dini Infeksi HIV 257
dan telah dimasukkan dalam program MS Word. Sinta Sasika Novel, Runingsih

Kepustakaan diberi nomor urut sesuai dengan pemunculannya


Hubungan Pemberian Selenium dan Vitamin C dengan 261
dalam naskah; disusun menurut ketentuan dalam Cummulated Peningkatan Kadar Kolinesterase Darah Petani Penyemprot
Organofosfat di Temanggung
Index Medicus dan/atau Uniform Requirement for Manuscripts
Submitted to Biomedical Journals (Ann Intern Med 1979; 90 : 95-9). Ari Suwondo Masalah kependudukan merupakan masalah sosial yang juga mencakup kesehatan
Penatalaksanaan Infertilitas Pria Terkini 266
dan kesejahteraan masyarakat; kendati tidak langsung berhubungan dengan kedokteran,
Contoh :
1. Basmajian JV, Kirby RL.Medical Rehabilitation. Aucky Hinting tetapi perlu untuk membangun wawasan yang lebih luas √ masalah tersebut dibahas
1st ed. Baltimore, London: William and Wilkins, dalam edisi ini, disertai dengan beberapa aspek medis fertilitas.
1984; Hal 174-9.
2. Weinstein L, Swartz MN. Pathogenetic properties
of invading microorganisms. Dalam: Sodeman
Berita Terkini Artikel lain mengenai HIV yang masih tetap akan menjadi masalah kesehatan utama di
WA Jr. Sodeman WA, eds. Pathologic physiology:
Mechanism of diseases. Philadelphia: Irbesartan Memperbaiki Fungsi Ereksi 271
masa- masa mendatang; apakah bisa dicegah dengan vaksinasi ?
WB Saunders, 1974 ; 457-72.
3. Sri Oemijati. Masalah dalam pemberantasan filariasis Flunarizine untuk Skizofrenia 272
Beberapa berita singkat mengenai berbagai perkembangan di dunia kedokteran dapat
di Indonesia. Cermin Dunia Kedokt. 1990; 64: 7-10.
Kadar Testosteron yang Rendah Berhubungan dengan 274 sejawat nikmati di rubrik berita terkini.
Peningkatan Risiko LAF
Jika pengarang enam orang atau kurang, sebutkan semua;
bila tujuh atau lebih, sebutkan hanya tiga yang pertama dan Benarkah Prasugrel Lebih Baik Dibandingkan Clopidogrel ? 276
tambahkan dkk. Selamat membaca,
Efek Albumin pada Trauma Kepala 277
Naskah dikirim ke redaksi dalam bentuk softcopy / CD atau
Kanker - Penyebab Kematian Pasien AIDS yang Kian Penting 278
melalui e-mail ke alamat :
Redaksi CDK
Jl. Letjen Suprapto Kav. 4
Efek Suplementasi L. Reuteri terhadap Ig E Bayi 279 Redaksi
Cempaka Putih, Jakarta 10510 Senyawa Baru yang Menghancurkan Bakteri TB 280
E-mail: cdk.redaksi@yahoo.co.id Probiotik pada Pembedahan 282
Tlp: (021) 4208171. Fax: (021) 42873685
Probiotik, Echinasea Meningkatkan Imunitas Melawan Infeksi Flu Babi 285
Mengingat saat ini CDK sudah dapat diakses lewat internet
Para Ilmuwan Menemukan bahwa Otot Jantung dapat Diperbaharui 286
(online) maka (para) penulis hendaknya menyadari bahwa makalah
yang diterbitkan juga akan dapat lebih mudah dimanfaatkan
oleh lingkungan yang lebih luas.
Praktis 288
Korespondensi selanjutnya akan dilakukan melalui e mail; oleh
karena itu untuk keperluan tersebut tentukan contact person
Informatika Kedokteran 290
Opini 292
TURUT BERDUKA CITA
lengkap dengan alamat e-mailnya.
Info Produk 294 Telah meninggal dunia: Prof. DR. drg. Hendro Kusnoto, SpOrt
Laporan Khusus 297 Laboratorium Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Jakarta
Kegiatan Ilmiah 304
Beliau adalah salah satu anggota Redaksi Kehormatan Majalah CDK
Gerai 307
Meninggal pada hari Rabu, tanggal 8 April 2009 di Jakarta
Antar Sejawat 308
Agenda 310 Segenap Redaksi Majalah CDK turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.
RPPIK 312 Semoga arwah almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Tulisan dalam majalah ini merupakan pandangan/pendapat
masing-masing penulis dan tidak selalu merupakan pandangan
atau kebijakan instansi/lembaga tempat kerja si penulis.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
237 238
Petunjuk untuk Penulis
CDK menerima naskah yang membahas berbagai aspek
kesehatan, kedokteran dan farmasi, bisa berupa tinjauan
kepustakaan ataupun hasil penelitian di bidang-bidang
tersebut, termasuk laporan kasus. Naskah yang dikirimkan
kepada Redaksi adalah naskah yang khusus untuk diterbitkan
daftar isi
oleh CDK; bila pernah dibahas atau dibacakan dalam suatu
pertemuan ilmiah, hendaknya diberi keterangan mengenai
nama, tempat dan saat berlangsungnya pertemuan tersebut.
content
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris; bila Editorial 238
menggunakan bahasa Indonesia, hendaknya mengikuti
kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Istilah medis
English Summary 240
sedapat mungkin menggunakan istilah bahasa Indonesia
yang baku, atau diberi padanannya dalam bahasa Indonesia.
Artikel
Redaksi berhak mengubah susunan bahasa tanpa mengubah
isinya. Setiap naskah harus disertai dengan abstrak dalam Studi Cross-Sectional SHBG dan Testosteron sebagai Penduga 241
bahasa Indonesia dan Inggris. Bila tidak ada, Redaksi berhak Gangguan Fungsi Ereksi pada Pria Usia Lanjut
membuat sendiri abstrak berbahasa Inggris untuk karangan Sutyarso
tersebut. Naskah berisi 2000 - 3000 kata ditulis dengan
Aspek Ekonomi-Demografi Penduduk Lansia Indonesia 247
program pengolah kata seperti MS Word, spasi ganda, font
Evi Nurvidya Arifin
Euro-stile atau Times New Roman 10 pt.
Vaksin HIV, Harapan atau Khayalan? 251
Nama (para) pengarang ditulis lengkap, disertai keterangan Evelyn Phangkawira, Kiki MK Samsi
lembaga/fakultas/institut tempat bekerjanya. Tabel / skema /

Editorial
grafik / ilustrasi yang melengkapi naskah dibuat sejelas- jelasnya Aplikasi Cobas Amplicor System dalam Deteksi Dini Infeksi HIV 257
dan telah dimasukkan dalam program MS Word. Sinta Sasika Novel, Runingsih

Kepustakaan diberi nomor urut sesuai dengan pemunculannya


Hubungan Pemberian Selenium dan Vitamin C dengan 261
dalam naskah; disusun menurut ketentuan dalam Cummulated Peningkatan Kadar Kolinesterase Darah Petani Penyemprot
Organofosfat di Temanggung
Index Medicus dan/atau Uniform Requirement for Manuscripts
Submitted to Biomedical Journals (Ann Intern Med 1979; 90 : 95-9). Ari Suwondo Masalah kependudukan merupakan masalah sosial yang juga mencakup kesehatan
Penatalaksanaan Infertilitas Pria Terkini 266
dan kesejahteraan masyarakat; kendati tidak langsung berhubungan dengan kedokteran,
Contoh :
1. Basmajian JV, Kirby RL.Medical Rehabilitation. Aucky Hinting tetapi perlu untuk membangun wawasan yang lebih luas √ masalah tersebut dibahas
1st ed. Baltimore, London: William and Wilkins, dalam edisi ini, disertai dengan beberapa aspek medis fertilitas.
1984; Hal 174-9.
2. Weinstein L, Swartz MN. Pathogenetic properties
of invading microorganisms. Dalam: Sodeman
Berita Terkini Artikel lain mengenai HIV yang masih tetap akan menjadi masalah kesehatan utama di
WA Jr. Sodeman WA, eds. Pathologic physiology:
Mechanism of diseases. Philadelphia: Irbesartan Memperbaiki Fungsi Ereksi 271
masa- masa mendatang; apakah bisa dicegah dengan vaksinasi ?
WB Saunders, 1974 ; 457-72.
3. Sri Oemijati. Masalah dalam pemberantasan filariasis Flunarizine untuk Skizofrenia 272
Beberapa berita singkat mengenai berbagai perkembangan di dunia kedokteran dapat
di Indonesia. Cermin Dunia Kedokt. 1990; 64: 7-10.
Kadar Testosteron yang Rendah Berhubungan dengan 274 sejawat nikmati di rubrik berita terkini.
Peningkatan Risiko LAF
Jika pengarang enam orang atau kurang, sebutkan semua;
bila tujuh atau lebih, sebutkan hanya tiga yang pertama dan Benarkah Prasugrel Lebih Baik Dibandingkan Clopidogrel ? 276
tambahkan dkk. Selamat membaca,
Efek Albumin pada Trauma Kepala 277
Naskah dikirim ke redaksi dalam bentuk softcopy / CD atau
Kanker - Penyebab Kematian Pasien AIDS yang Kian Penting 278
melalui e-mail ke alamat :
Redaksi CDK
Jl. Letjen Suprapto Kav. 4
Efek Suplementasi L. Reuteri terhadap Ig E Bayi 279 Redaksi
Cempaka Putih, Jakarta 10510 Senyawa Baru yang Menghancurkan Bakteri TB 280
E-mail: cdk.redaksi@yahoo.co.id Probiotik pada Pembedahan 282
Tlp: (021) 4208171. Fax: (021) 42873685
Probiotik, Echinasea Meningkatkan Imunitas Melawan Infeksi Flu Babi 285
Mengingat saat ini CDK sudah dapat diakses lewat internet
Para Ilmuwan Menemukan bahwa Otot Jantung dapat Diperbaharui 286
(online) maka (para) penulis hendaknya menyadari bahwa makalah
yang diterbitkan juga akan dapat lebih mudah dimanfaatkan
oleh lingkungan yang lebih luas.
Praktis 288
Korespondensi selanjutnya akan dilakukan melalui e mail; oleh
karena itu untuk keperluan tersebut tentukan contact person
Informatika Kedokteran 290
Opini 292
TURUT BERDUKA CITA
lengkap dengan alamat e-mailnya.
Info Produk 294 Telah meninggal dunia: Prof. DR. drg. Hendro Kusnoto, SpOrt
Laporan Khusus 297 Laboratorium Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Jakarta
Kegiatan Ilmiah 304
Beliau adalah salah satu anggota Redaksi Kehormatan Majalah CDK
Gerai 307
Meninggal pada hari Rabu, tanggal 8 April 2009 di Jakarta
Antar Sejawat 308
Agenda 310 Segenap Redaksi Majalah CDK turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.
RPPIK 312 Semoga arwah almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Tulisan dalam majalah ini merupakan pandangan/pendapat
masing-masing penulis dan tidak selalu merupakan pandangan
atau kebijakan instansi/lembaga tempat kerja si penulis.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
237 238
Redaksi Kehormatan ENGLISH SUMMARY
Prof. Drg. Siti Wuryan A Prayitno, SKM, MScD, PhD
Bagian Periodontologi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Jakarta

Prof. Dr. Abdul Muthalib, SpPD KHOM The results, based on ANOVA, showed tunities and challenges for sustainable
Divisi Hematologi Onkologi Medik development of economies in the next half
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/
that in healthy subjects the TT significantly
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta reduced by increasing age and by low century, though as presented in this paper
ISSN: 0125-913 X
erectile function (p<0.05) but not affected Indonesia»s provinces are at different stages
http://www.kalbe.co.id/cdk Prof. Dr. Djoko Widodo, SpPD-KPTI
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonsia/ by the interaction of both factors. in this transition. This paper shows population
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
aged 60 and above numbered 15.8 million
Alamat Redaksi Prof. DR. Dr. Charles Surjadi, MPH SHBG concentration, on the contrary, signi- in 2005, or 7.3% of the population. Regional
Pusat Penelitian Kesehatan Unika Atma Jaya Jakarta
Gedung KALBE ficantly increased related to older age variation exists, for instance, Pacitan reached
Jl. Letjen. Suprapto Kav. 4 Prof. DR. Dr. H. Azis Rani, SpPD, KGEH (p<0.05) but not affected by erectile 14.2%, which is much higher than national rate.
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/
Cempaka Putih, Jakarta 10510 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta function nor its interaction with age. FTI
Tlp: 021-4208171 also significantly affected by age factor The age-structure transition has shifted the
Prof. DR. Dr. Sidartawan Soegondo, SpPD, KEMD, FACE
Fax: 021-4287 3685 Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ (p<0.05) but not by erectile function as well two groups of dependent population, the
E-mail: cdk.redaksi@yahoo.co.id RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta young and old, as the elements of the
as by health status of subjects. The conclu-
Web: http://www.kalbe.co.id/cdk DR. Dr. Abidin Widjanarko, SpPD-KHOM sions are: (1) testosterone is an important dependency ratio. This paper shows that the
Milis: http://groups.yahoo.com/group/milisCDK Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Kanker Dharmais, Jakarta dependency ratio declined from 0.86 in
factor in regulating erectile function of the
DR. Dr. med. Abraham Simatupang, MKes penis; (2) SHBG and FTI partially is useless 1970s to 0.50 in 2005, will continue to
Nomor Ijin Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta
in assessing erectile dysfunction. decline to 0.43 in 2020-25 and start to
151/SK/DITJEN PPG/STT/1976 Tanggal 3 Juli 1976 Prof. Dr. Sarah S. Waraouw, SpA(K) increase again to reach above 0.50 in 2040.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado
Penerbit Kalbe Farma
Cross-Sectional Study on Key words: sex hormone binding globu- Therefore, the demographic window of
Prof. DR. Dr. Rully M.A. Roesli, SpPD-KGH lin, erctile dysfunction, old age. opportunity in Indonesia occurs between
Pencetak PT. Temprint Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/ SHBG and Testosterone 2005 and 2040. The economic life cycle is
RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung CDK 2009; 36(4) : 241-245
as a Tool in Assessing fundamental to understanding the demo-
Dr. Aucky Hinting, PhD, SpAnd
Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya Erectile Dysfunction graphic-economic aspect of population
ageing.
Prof. DR. drg. Hendro Kusnoto, SpOrt.
Laboratorium Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Jakarta
in Old Age Male CDK 2009; 36(4) : 247-249
DR. Dr. Yoga Yuniadi, SpJP Sutyarso
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI/ Jurusan Biologi dan Program Studi
Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta
Pendidikan Dokter FMIPA Universitas Lampung HIV Vaccine:
Prof. DR. Dra. Arini Setiawati
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta Hope or Dream ?
Cross-Sectional Study on SHBG and Testos-
Prof. Dr. Faisal Yunus, PhD, SpP(K)
Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran
terone as a Tool in Assessing Erectile Dys- Evelyn Phangkawira, Kiki MK Samsi
Universitas Indonesia/SMF Paru RS Persahabatan, Jakarta function in Old Age Male: This study aimed Dept. of Child Heath, Faculty of Medicine,
Tarumanagara University,
Susunan Redaksi Prof. DR. Dr. Rianto Setiabudy, SpFK
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
to investigate the possibility of using SHBG
(sex hormone binding globulin) as well as
Sumber Waras Hospital, Jakarta, Indonesia

testosterone concentration as a tool in asses-


Dr. R.M. Nugroho Abikusno, MSc., DrPH
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta sing erectile dysfunction in old age male.
The world has tried so many ways and
Ketua Pengarah put their maximum effort in preventing
Dr. Boenjamin Setiawan, PhD Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS One hundred thirty five men of 50-70 years
Fakultas KedokteranUniversitas Udayana Denpasar, Bali
HIV epidemic. Vaccine as one of the most
old grouped based on factorial design, in
Pemimpin Umum popular paradigm in disease prevention
Prof. DR. Dr. Ignatius Riwanto, SpB(K) which two factors with three levels were
Dr. Erik Tapan Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/ has also been researched to contain the
used, with 10 subjects in each group. The
RS Dr. Kariadi, Semarang
first factor consists of: (1) diabetic 50-60 Demographic-Economic exploding HIV cases. Many HIV vaccines
Ketua Penyunting have been developed and will be tested
Dr. Budi Riyanto W.
Dr. Tony Setiabudhi, SpKJ, PhD
Universitas Trisakti/ Pusat Kajian Nasional Masalah Lanjut Usia, Jakarta
year old men; (2) healthy 50-60 year old Aspects of Indonesia’s to pass the first, second and third phase
men; and (3) healthy 61-70 year old men.
Manajer Bisnis Prof. DR. Samsuridjal Djauzi, SpPD, KAI Population Ageing trial, before being released to the com-
Sub Dept. Alergi-Imunologi, Dept. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran munity. This article will discuss challenges in
Nofa, S.Si, Apt. Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta The second factor was grouped based on Evi Nurvidya Arifin
developing HIV vaccines, and results of
Dr. Prijo Sidipratomo, SpRad(K)
the erectile function status: (1) normal Visiting Research Fellow, Institute of Southeast
Dewan Redaksi Asian Studies, Singapore several vaccine trials.
Departemen Radiologi FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta (IIEF>21); (2) moderate (IIEF 15-21); and (3)
Prof. Dr. Sjahbanar Soebianto Zahir, MSc. CDK 2009; 36(4) : 251-255
Dr. Michael Buyung Nugroho Prof. DR. Dr. Johan S. Masjhur, SpPD-KEMD, SpKN low (IIEF<15). The dependent variables are
Dr. Karta Sadana
Departemen Kedokteran Nuklir Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/ total testosterone concentration (TT), SHBG Increasing life expectancy and rapid fertility
RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung
Dr. Sujitno Fadli concentration, and free testosterone index decline in Indonesia since the 1970s have
Drs. Sie Djohan, Apt. Dr. Hendro Susilo, SpS(K) (FTI). The TT concentration was determined accelerated the transition of age structure of
Dept. Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RS Dr. Soetomo,
Ferry Sandra, Ph.D. Surabaya using Count-A-Count125/solid phase; SHBG population. In the twenty-first century, ageing
Budhi H. Simon, Ph.D. concentration was measured with radio- population is a global phenomenon, which
Prof. DR. Dr. Darwin Karyadi, SpGK
Institut Pertanian Bogor, Bogor, Jawa Barat immunometric (IRMA), while FTI was puts pressures on economic, health, social,
Tata Usaha defined by dividing TT concentration by and political situations in many countries
Dodi Sumarna Dr. Ike Sri Redjeki, SpAn KIC, M.Kes
Bagian Anestesiologi & Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/ SHBG concentration. including Indonesia. It presents both oppor-
RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
239 240
Redaksi Kehormatan ENGLISH SUMMARY
Prof. Drg. Siti Wuryan A Prayitno, SKM, MScD, PhD
Bagian Periodontologi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Jakarta

Prof. Dr. Abdul Muthalib, SpPD KHOM The results, based on ANOVA, showed tunities and challenges for sustainable
Divisi Hematologi Onkologi Medik development of economies in the next half
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/
that in healthy subjects the TT significantly
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta reduced by increasing age and by low century, though as presented in this paper
ISSN: 0125-913 X
erectile function (p<0.05) but not affected Indonesia»s provinces are at different stages
http://www.kalbe.co.id/cdk Prof. Dr. Djoko Widodo, SpPD-KPTI
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonsia/ by the interaction of both factors. in this transition. This paper shows population
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
aged 60 and above numbered 15.8 million
Alamat Redaksi Prof. DR. Dr. Charles Surjadi, MPH SHBG concentration, on the contrary, signi- in 2005, or 7.3% of the population. Regional
Pusat Penelitian Kesehatan Unika Atma Jaya Jakarta
Gedung KALBE ficantly increased related to older age variation exists, for instance, Pacitan reached
Jl. Letjen. Suprapto Kav. 4 Prof. DR. Dr. H. Azis Rani, SpPD, KGEH (p<0.05) but not affected by erectile 14.2%, which is much higher than national rate.
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/
Cempaka Putih, Jakarta 10510 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta function nor its interaction with age. FTI
Tlp: 021-4208171 also significantly affected by age factor The age-structure transition has shifted the
Prof. DR. Dr. Sidartawan Soegondo, SpPD, KEMD, FACE
Fax: 021-4287 3685 Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ (p<0.05) but not by erectile function as well two groups of dependent population, the
E-mail: cdk.redaksi@yahoo.co.id RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta young and old, as the elements of the
as by health status of subjects. The conclu-
Web: http://www.kalbe.co.id/cdk DR. Dr. Abidin Widjanarko, SpPD-KHOM sions are: (1) testosterone is an important dependency ratio. This paper shows that the
Milis: http://groups.yahoo.com/group/milisCDK Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Kanker Dharmais, Jakarta dependency ratio declined from 0.86 in
factor in regulating erectile function of the
DR. Dr. med. Abraham Simatupang, MKes penis; (2) SHBG and FTI partially is useless 1970s to 0.50 in 2005, will continue to
Nomor Ijin Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta
in assessing erectile dysfunction. decline to 0.43 in 2020-25 and start to
151/SK/DITJEN PPG/STT/1976 Tanggal 3 Juli 1976 Prof. Dr. Sarah S. Waraouw, SpA(K) increase again to reach above 0.50 in 2040.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado
Penerbit Kalbe Farma
Cross-Sectional Study on Key words: sex hormone binding globu- Therefore, the demographic window of
Prof. DR. Dr. Rully M.A. Roesli, SpPD-KGH lin, erctile dysfunction, old age. opportunity in Indonesia occurs between
Pencetak PT. Temprint Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/ SHBG and Testosterone 2005 and 2040. The economic life cycle is
RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung CDK 2009; 36(4) : 241-245
as a Tool in Assessing fundamental to understanding the demo-
Dr. Aucky Hinting, PhD, SpAnd
Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya Erectile Dysfunction graphic-economic aspect of population
ageing.
Prof. DR. drg. Hendro Kusnoto, SpOrt.
Laboratorium Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Jakarta
in Old Age Male CDK 2009; 36(4) : 247-249
DR. Dr. Yoga Yuniadi, SpJP Sutyarso
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI/ Jurusan Biologi dan Program Studi
Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta
Pendidikan Dokter FMIPA Universitas Lampung HIV Vaccine:
Prof. DR. Dra. Arini Setiawati
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta Hope or Dream ?
Cross-Sectional Study on SHBG and Testos-
Prof. Dr. Faisal Yunus, PhD, SpP(K)
Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran
terone as a Tool in Assessing Erectile Dys- Evelyn Phangkawira, Kiki MK Samsi
Universitas Indonesia/SMF Paru RS Persahabatan, Jakarta function in Old Age Male: This study aimed Dept. of Child Heath, Faculty of Medicine,
Tarumanagara University,
Susunan Redaksi Prof. DR. Dr. Rianto Setiabudy, SpFK
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
to investigate the possibility of using SHBG
(sex hormone binding globulin) as well as
Sumber Waras Hospital, Jakarta, Indonesia

testosterone concentration as a tool in asses-


Dr. R.M. Nugroho Abikusno, MSc., DrPH
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta sing erectile dysfunction in old age male.
The world has tried so many ways and
Ketua Pengarah put their maximum effort in preventing
Dr. Boenjamin Setiawan, PhD Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS One hundred thirty five men of 50-70 years
Fakultas KedokteranUniversitas Udayana Denpasar, Bali
HIV epidemic. Vaccine as one of the most
old grouped based on factorial design, in
Pemimpin Umum popular paradigm in disease prevention
Prof. DR. Dr. Ignatius Riwanto, SpB(K) which two factors with three levels were
Dr. Erik Tapan Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/ has also been researched to contain the
used, with 10 subjects in each group. The
RS Dr. Kariadi, Semarang
first factor consists of: (1) diabetic 50-60 Demographic-Economic exploding HIV cases. Many HIV vaccines
Ketua Penyunting have been developed and will be tested
Dr. Budi Riyanto W.
Dr. Tony Setiabudhi, SpKJ, PhD
Universitas Trisakti/ Pusat Kajian Nasional Masalah Lanjut Usia, Jakarta
year old men; (2) healthy 50-60 year old Aspects of Indonesia’s to pass the first, second and third phase
men; and (3) healthy 61-70 year old men.
Manajer Bisnis Prof. DR. Samsuridjal Djauzi, SpPD, KAI Population Ageing trial, before being released to the com-
Sub Dept. Alergi-Imunologi, Dept. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran munity. This article will discuss challenges in
Nofa, S.Si, Apt. Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta The second factor was grouped based on Evi Nurvidya Arifin
developing HIV vaccines, and results of
Dr. Prijo Sidipratomo, SpRad(K)
the erectile function status: (1) normal Visiting Research Fellow, Institute of Southeast
Dewan Redaksi Asian Studies, Singapore several vaccine trials.
Departemen Radiologi FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta (IIEF>21); (2) moderate (IIEF 15-21); and (3)
Prof. Dr. Sjahbanar Soebianto Zahir, MSc. CDK 2009; 36(4) : 251-255
Dr. Michael Buyung Nugroho Prof. DR. Dr. Johan S. Masjhur, SpPD-KEMD, SpKN low (IIEF<15). The dependent variables are
Dr. Karta Sadana
Departemen Kedokteran Nuklir Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/ total testosterone concentration (TT), SHBG Increasing life expectancy and rapid fertility
RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung
Dr. Sujitno Fadli concentration, and free testosterone index decline in Indonesia since the 1970s have
Drs. Sie Djohan, Apt. Dr. Hendro Susilo, SpS(K) (FTI). The TT concentration was determined accelerated the transition of age structure of
Dept. Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RS Dr. Soetomo,
Ferry Sandra, Ph.D. Surabaya using Count-A-Count125/solid phase; SHBG population. In the twenty-first century, ageing
Budhi H. Simon, Ph.D. concentration was measured with radio- population is a global phenomenon, which
Prof. DR. Dr. Darwin Karyadi, SpGK
Institut Pertanian Bogor, Bogor, Jawa Barat immunometric (IRMA), while FTI was puts pressures on economic, health, social,
Tata Usaha defined by dividing TT concentration by and political situations in many countries
Dodi Sumarna Dr. Ike Sri Redjeki, SpAn KIC, M.Kes
Bagian Anestesiologi & Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/ SHBG concentration. including Indonesia. It presents both oppor-
RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
239 240
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

Hasil studi epidemiologi juga menjelaskan bahwa SHBG berkore- (Sexual Health Inventory for Men/SHIM atau International Index
Studi Cross-Sectional SHBG dan lasi positif dengan umur, kadar testosteron total, dan hormon
tiroksin; tetapi berkorelasi negatif dengan insulin dan trigliserida,
of Erectile Function/IIEF), masing-masing kelompok dengan tiga
faktorial dan tiap faktorial terdiri dari 15 orang subyek (Tabel 1).
Testosteron sebagai Penduga Gangguan sehingga diasumsikan bahwa regulasi SHBG berhubungan dengan
metabolisme lipid, protein, dan karbohidrat.14 Selanjutnya dilakukan pengelompokan berdasarkan hasil kuesioner
Fungsi Ereksi pada Pria Usia Lanjut Aktivitas androgenik yang tinggi pada obesitas tampaknya
terbimbing, yaitu berdasarkan skor IIEF dari jawaban masing-
masing subyek (Tabel 2). Data yang diperoleh kemudian diuji
Sutyarso berhubungan dengan rendahnya kadar SHBG dan tingginya persen-
tase testosteron bebas. Di samping itu kadar SHBG dan testos- statistik ANOVA (analysis of variance) dan dilanjutkan dengan uji
Dosen Jurusan Biologi dan Program Studi Pendidikan Dokter FMIPA Universitas Lampung
teron bebas berkorelasi positif dengan meningkatnya insulin. Hal perbandingan berganda Tukey-test menggunakan program
ini karena aktivitas androgenetik yang tinggi menyebabkan statistik MINITAB Release 14.10 Statistical software, pada selang
ABSTRAK kelainan insulin.15 kepercayaan (CI, confidence intervals) 95% atau _ 5%
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kadar SHBG (sex hormone binding globulin) dan testoteron dalam
serum dapat digunakan sebagai faktor penduga gangguan fungsi ereksi pada pria lanjut usia. Penelitian ini mensur- Studi lain menunjukkan bahwa diet pada pria dapat mengubah Subyek penelitian
vei 135 pria berusia 50-70 tahun yang dikelompokkan berdasarkan dua faktor masing-masing dengan tiga tingkatan produksi dan metabolisme hormon seks (steroid) dan juga SHBG.16 Penderita diabetik usia 50-60 tahun sebanyak 45 pasien berasal
(faktorial 3x3) sehingga setiap kelompok terdiri dari 15 subjek. Faktor pertama adalah status kesehatan dan usia Sementara diet rendah lemak pada pria normal dapat menu- dari pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Abdul
runkan kadar SHBG dan meningkatkan konsentrasi testosteron Moeloek Bandar Lampung, dan 90 relawan sehat usia 50-70
terdiri dari: (1) pria penderita diabet berusia 50-60 tahun; (2) pria sehat berusia 50-60 tahun; dan (3) pria sehat beru-
bebas17. Di samping itu diet barat (40% kalori berasal dari tahun penduduk Kota Bandar Lampung dan sekitarnya, yang
sia 61-70 tahun. Faktor kedua adalah status fungsi ereksi terdiri dari: (1) normal (IIEF>21); (2) moderat (IIEF 15-21); lemak) yang diberikan pada pria vegetarian dapat meningkatkan
dan (3) rendah (IIEF<15). Variabel yang diamati terdiri dari kadar testosteron total, kadar SHBG, dan indeks testos- telah bersedia ikut serta dalam penelitian.
sekresi metabolit steroid melalui urin, sebaliknya menurun sekresinya
teron bebas (free testosterone index, FTI). Kadar testosteron total (TT) ditentukan dengan Count-A-Count125/fase pada pria omnivora yang diberi diet pria vegetarian.18 Dengan
padat, kadar SHBG ditentukan dengan teknik radioimmunometric (IRMA), sedangkan FTI ditentukan melalui pemba- demikian komposisi makanan (diet) merupakan faktor dalam Variabel penelitian
regulasi SHBG, sehingga SHBG tersebut sangat mungkin terlibat Darah tidak puasa diambil pada pukul 08.00-12.00 WIB melalui
gian kadar testosteron total dengan kadar SHBG. Hasil penelitian, berdasarkan ANOVA, menunjukkan bahwa kadar
dalam pengaturan fertilitas melalui keseimbangan hormon seks.19,20 pembuluh vena dari masing-masing subyek sebanyak 8-10mL.
TT pada subjek sehat nyata menurun dengan bertambahnya usia dan dengan rendahnya fungsi ereksi (p<0,05)
Serum diperoleh melalui cara sentrifugasi dengan kecepatan
tetapi tidak dipengaruhi oleh interaksi keduanya. Kadar SHBG nyata meningkat dengan bertambahnya usia (p<0,05)
Secara klinis gangguan fungsi ereksi atau disfungsi ereksi (DE) 2000 x g selama 20 menit, kemudian disimpan pada suhu -200C
tetapi tidak dipengaruhi oleh fungsi ereksi dan interaksinya dengan faktor usia. Selanjutnya, FTI juga nyata dipenga- pada pria adalah ketidak mampuan pria untuk mencapai dan sampai saat pemeriksaan.
ruhi usia (p<0,05) tetapi tidak oleh fungsi ereksi dan status kesehatan subjek. Dengan demikian dapat disimpulkan mempertahankan ereksi, sehingga kepuasan seksual sulit dicapai.
bahwa: (1) testosteron merupakan faktor penting pengatur fungsi ereksi penis; (2) SHBG dan FTI secara parsial tidak Sebagian besar kasus DE terjadi secara alami akibat proses Pemeriksaan testosteron total dan SHBG dilakukan di Laborato-
dapat digunakan sebagai faktor penduga gangguan fungsi ereksi. menua, gangguan psikologi, neurologi, hormonal, dan arterial rium Klinik Prodia PT Prodia Widyahusada, Jln. Kartini No. 16A
Kata kunci: protein pengikat hormon seks, gangguan fungsi ereksi, usia lanjut pada batang cavernosa penis, atau kombinasi faktor-faktor tersebut.
Bandar Lampung. Testosteron total diukur dengan teknik Coat-
A-Count125/fase padat sebagai bahan radioaktif. Pemeriksaan
Diperkirakan 20% pria berumur 60-80 tahun konsentrasi testos-
PENDAHULUAN kadar SHBG dengan cara tera immunoradiometrik (immuno-
teronnya di bawah normal, padahal testosteron diperlukan untuk
Pada sistem reproduksi pria, androgen merupakan hormon yang SHBG (sex hormone binding globulin) berfungsi memperta- radiometric, IRMA) menggunakan kit komersial buatan DPC
mempertahankan libido, fungsi organ reproduksi, fungsi seksual
sangat penting baik untuk perkembangan maupun pemeli- hankan keseimbangan dan disosiasi pengikatan testosteron (Diagnostic Products Corp.), California USA.
dan otot-otot badan.Telah dilaporkan bahwa penambahan
haraan jaringan khusus seperti testis, prostat, epididimis, vesika antara sistem sirkulasi dengan organ target, sedangkan biosinte-
umur pada pria berhubungan dengan penurunan testosteron
seminalis dan penis.1 Hormon androgen mempunyai pengaruh sis, regulasi dan bioavaibilitas SHBG diduga dikontrol oleh
serum.21 Sedangkan penentuan indeks testosteron bebas FTI (free testos-
psikotropik yaitu seksualitas, agresivitas, derajat aktivitas, perfor- banyak faktor. Ada dua teori mekanisme bagaimana testosteron
terone index) dilakukan dengan cara membagi kadar tesosteron
mance , kognisi, emosi, dan karakter.2,3 Sebagian besar andro- merangsang sel-sel organ target yang melibatkan SHBG. Pertama,
Oleh karena kadar SHBG serum meningkat pada usia lanjut, total (nmol/L) dengan kadar SHBG (nmol/L).22-25
gen pada pria adalah testosteron yang diproduksi oleh sel Leydig SHBG hanya bertindak sebagai alat transpot testosteron menuju
sedangkan testosteron total menurun sesuai dengan umur dan
dengan potensi androgenik sangat tinggi. Lebih dari 95% sel target, sedang testosteron sendiri masuk secara pasif ke
testosteron serum disekresi oleh testis, sekitar 7mg (3-10mg) dengan demikian mempengaruhi indeks testosteron bebas atau Tabel 1. Desain penelitian dan variabel pengamatan meliputi: Testosteron
dalam sitoplasma selanjutnya berinteraksi dengan gen pada
diproduksi setiap hari.4,5 FTI (Free Testosterone Index), maka pertanyaan yang timbul adalah total TT (nmol/L), SHBG (nmol/L), dan Indek testosteron bebas FTI (nmol/L).
kromosom. Kedua, SHBG bukan saja bertindak sebagai transport,
apakah ada hubungan antara gangguan fungsi ereksi dengan
tetapi juga sebagai jembatan untuk menempel pada reseptor sel
Pria sehat yang mengalami proses penuaan/usia lanjut secara SHBG serum.
sasaran. Dalam hal ini reseptor sel sasaran berada pada membran Status kesehatan dan usia
klinik mempunyai gejala yang sama dengan pria muda hipogo- luar sel sasaran, sedangkan caranya mengaktifkan gen sel sasaran
nadisme, yaitu menurunnya keinginan seksual, aktivitas, dan Penelitian ini secara deskriptif analitik bertujuan mengumpulkan
adalah melalui mekanisme ≈second messenger Cyclic-AMP∆.9,10 Status/Skor fungsi ereksi Diabetik usia Sehat usia Sehat usia
kemampuan ereksinya. Demikian juga terjadi penurunan masa informasi tentang kadar testosteron total dan SHBG dalam serum (International Index of 50-60 tahun 50-60 tahun 61-70 tahun
tubuh, tulang dan otot, kehilangan kekuatan dan virilisasi.6 Pada Kemampuan ikatan (binding capacity) SHBG terhadap hormon pada pria usia lanjut dengan keluhan gangguan fungsi ereksi. Erectile Function/IIEF) (n=45) (n=45) (n=45)
pria muda hipogonadisme, juga berhubungan dengan menu- seks pada hewan yang diberi makan rendah kalori lebih rendah
runnya kewaspadaan, perubahan kejiwaan, kurang energik dan dibandingkan dengan hewan uji yang diberi makan tinggi METODE PENELITIAN Normal (IIEF>21) 15 15 15
virilitas, penurunan keinginan seksualitas, penurunan masa otot kalori.11 Ada petunjuk bahwa biosintesis SHBG oleh sel hepa- Desain penelitian
dan kekuatan otot , penurunan libido dan keinginan seks, juga toma (HepG2) in vitro dihambat oleh hormon insulin dan dipacu Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan Moderat (IIEF15-21) 15 15 15
ditandai dengan meningkatnya prevalensi impotensi.7,8 oleh tiroksin dan estradiol.12,13 cross sectional, dilakukan pada 135 pria usia 50-70 tahun
sebagai subyek. Subyek tersebut kemudian dibagi menjadi dua Rendah (IIEF<15) 15 15 15
Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Duatahunan (PID) ke 2 Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) tanggal 24-26 Juli 2008 di Semarang, Jawa Tengah Indonesia kelompok berdasarkan status kesehatan/usia dan skor fungsi ereksi

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
241 242
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

Hasil studi epidemiologi juga menjelaskan bahwa SHBG berkore- (Sexual Health Inventory for Men/SHIM atau International Index
Studi Cross-Sectional SHBG dan lasi positif dengan umur, kadar testosteron total, dan hormon
tiroksin; tetapi berkorelasi negatif dengan insulin dan trigliserida,
of Erectile Function/IIEF), masing-masing kelompok dengan tiga
faktorial dan tiap faktorial terdiri dari 15 orang subyek (Tabel 1).
Testosteron sebagai Penduga Gangguan sehingga diasumsikan bahwa regulasi SHBG berhubungan dengan
metabolisme lipid, protein, dan karbohidrat.14 Selanjutnya dilakukan pengelompokan berdasarkan hasil kuesioner
Fungsi Ereksi pada Pria Usia Lanjut Aktivitas androgenik yang tinggi pada obesitas tampaknya
terbimbing, yaitu berdasarkan skor IIEF dari jawaban masing-
masing subyek (Tabel 2). Data yang diperoleh kemudian diuji
Sutyarso berhubungan dengan rendahnya kadar SHBG dan tingginya persen-
tase testosteron bebas. Di samping itu kadar SHBG dan testos- statistik ANOVA (analysis of variance) dan dilanjutkan dengan uji
Dosen Jurusan Biologi dan Program Studi Pendidikan Dokter FMIPA Universitas Lampung
teron bebas berkorelasi positif dengan meningkatnya insulin. Hal perbandingan berganda Tukey-test menggunakan program
ini karena aktivitas androgenetik yang tinggi menyebabkan statistik MINITAB Release 14.10 Statistical software, pada selang
ABSTRAK kelainan insulin.15 kepercayaan (CI, confidence intervals) 95% atau _ 5%
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kadar SHBG (sex hormone binding globulin) dan testoteron dalam
serum dapat digunakan sebagai faktor penduga gangguan fungsi ereksi pada pria lanjut usia. Penelitian ini mensur- Studi lain menunjukkan bahwa diet pada pria dapat mengubah Subyek penelitian
vei 135 pria berusia 50-70 tahun yang dikelompokkan berdasarkan dua faktor masing-masing dengan tiga tingkatan produksi dan metabolisme hormon seks (steroid) dan juga SHBG.16 Penderita diabetik usia 50-60 tahun sebanyak 45 pasien berasal
(faktorial 3x3) sehingga setiap kelompok terdiri dari 15 subjek. Faktor pertama adalah status kesehatan dan usia Sementara diet rendah lemak pada pria normal dapat menu- dari pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Abdul
runkan kadar SHBG dan meningkatkan konsentrasi testosteron Moeloek Bandar Lampung, dan 90 relawan sehat usia 50-70
terdiri dari: (1) pria penderita diabet berusia 50-60 tahun; (2) pria sehat berusia 50-60 tahun; dan (3) pria sehat beru-
bebas17. Di samping itu diet barat (40% kalori berasal dari tahun penduduk Kota Bandar Lampung dan sekitarnya, yang
sia 61-70 tahun. Faktor kedua adalah status fungsi ereksi terdiri dari: (1) normal (IIEF>21); (2) moderat (IIEF 15-21); lemak) yang diberikan pada pria vegetarian dapat meningkatkan
dan (3) rendah (IIEF<15). Variabel yang diamati terdiri dari kadar testosteron total, kadar SHBG, dan indeks testos- telah bersedia ikut serta dalam penelitian.
sekresi metabolit steroid melalui urin, sebaliknya menurun sekresinya
teron bebas (free testosterone index, FTI). Kadar testosteron total (TT) ditentukan dengan Count-A-Count125/fase pada pria omnivora yang diberi diet pria vegetarian.18 Dengan
padat, kadar SHBG ditentukan dengan teknik radioimmunometric (IRMA), sedangkan FTI ditentukan melalui pemba- demikian komposisi makanan (diet) merupakan faktor dalam Variabel penelitian
regulasi SHBG, sehingga SHBG tersebut sangat mungkin terlibat Darah tidak puasa diambil pada pukul 08.00-12.00 WIB melalui
gian kadar testosteron total dengan kadar SHBG. Hasil penelitian, berdasarkan ANOVA, menunjukkan bahwa kadar
dalam pengaturan fertilitas melalui keseimbangan hormon seks.19,20 pembuluh vena dari masing-masing subyek sebanyak 8-10mL.
TT pada subjek sehat nyata menurun dengan bertambahnya usia dan dengan rendahnya fungsi ereksi (p<0,05)
Serum diperoleh melalui cara sentrifugasi dengan kecepatan
tetapi tidak dipengaruhi oleh interaksi keduanya. Kadar SHBG nyata meningkat dengan bertambahnya usia (p<0,05)
Secara klinis gangguan fungsi ereksi atau disfungsi ereksi (DE) 2000 x g selama 20 menit, kemudian disimpan pada suhu -200C
tetapi tidak dipengaruhi oleh fungsi ereksi dan interaksinya dengan faktor usia. Selanjutnya, FTI juga nyata dipenga- pada pria adalah ketidak mampuan pria untuk mencapai dan sampai saat pemeriksaan.
ruhi usia (p<0,05) tetapi tidak oleh fungsi ereksi dan status kesehatan subjek. Dengan demikian dapat disimpulkan mempertahankan ereksi, sehingga kepuasan seksual sulit dicapai.
bahwa: (1) testosteron merupakan faktor penting pengatur fungsi ereksi penis; (2) SHBG dan FTI secara parsial tidak Sebagian besar kasus DE terjadi secara alami akibat proses Pemeriksaan testosteron total dan SHBG dilakukan di Laborato-
dapat digunakan sebagai faktor penduga gangguan fungsi ereksi. menua, gangguan psikologi, neurologi, hormonal, dan arterial rium Klinik Prodia PT Prodia Widyahusada, Jln. Kartini No. 16A
Kata kunci: protein pengikat hormon seks, gangguan fungsi ereksi, usia lanjut pada batang cavernosa penis, atau kombinasi faktor-faktor tersebut.
Bandar Lampung. Testosteron total diukur dengan teknik Coat-
A-Count125/fase padat sebagai bahan radioaktif. Pemeriksaan
Diperkirakan 20% pria berumur 60-80 tahun konsentrasi testos-
PENDAHULUAN kadar SHBG dengan cara tera immunoradiometrik (immuno-
teronnya di bawah normal, padahal testosteron diperlukan untuk
Pada sistem reproduksi pria, androgen merupakan hormon yang SHBG (sex hormone binding globulin) berfungsi memperta- radiometric, IRMA) menggunakan kit komersial buatan DPC
mempertahankan libido, fungsi organ reproduksi, fungsi seksual
sangat penting baik untuk perkembangan maupun pemeli- hankan keseimbangan dan disosiasi pengikatan testosteron (Diagnostic Products Corp.), California USA.
dan otot-otot badan.Telah dilaporkan bahwa penambahan
haraan jaringan khusus seperti testis, prostat, epididimis, vesika antara sistem sirkulasi dengan organ target, sedangkan biosinte-
umur pada pria berhubungan dengan penurunan testosteron
seminalis dan penis.1 Hormon androgen mempunyai pengaruh sis, regulasi dan bioavaibilitas SHBG diduga dikontrol oleh
serum.21 Sedangkan penentuan indeks testosteron bebas FTI (free testos-
psikotropik yaitu seksualitas, agresivitas, derajat aktivitas, perfor- banyak faktor. Ada dua teori mekanisme bagaimana testosteron
terone index) dilakukan dengan cara membagi kadar tesosteron
mance , kognisi, emosi, dan karakter.2,3 Sebagian besar andro- merangsang sel-sel organ target yang melibatkan SHBG. Pertama,
Oleh karena kadar SHBG serum meningkat pada usia lanjut, total (nmol/L) dengan kadar SHBG (nmol/L).22-25
gen pada pria adalah testosteron yang diproduksi oleh sel Leydig SHBG hanya bertindak sebagai alat transpot testosteron menuju
sedangkan testosteron total menurun sesuai dengan umur dan
dengan potensi androgenik sangat tinggi. Lebih dari 95% sel target, sedang testosteron sendiri masuk secara pasif ke
testosteron serum disekresi oleh testis, sekitar 7mg (3-10mg) dengan demikian mempengaruhi indeks testosteron bebas atau Tabel 1. Desain penelitian dan variabel pengamatan meliputi: Testosteron
dalam sitoplasma selanjutnya berinteraksi dengan gen pada
diproduksi setiap hari.4,5 FTI (Free Testosterone Index), maka pertanyaan yang timbul adalah total TT (nmol/L), SHBG (nmol/L), dan Indek testosteron bebas FTI (nmol/L).
kromosom. Kedua, SHBG bukan saja bertindak sebagai transport,
apakah ada hubungan antara gangguan fungsi ereksi dengan
tetapi juga sebagai jembatan untuk menempel pada reseptor sel
Pria sehat yang mengalami proses penuaan/usia lanjut secara SHBG serum.
sasaran. Dalam hal ini reseptor sel sasaran berada pada membran Status kesehatan dan usia
klinik mempunyai gejala yang sama dengan pria muda hipogo- luar sel sasaran, sedangkan caranya mengaktifkan gen sel sasaran
nadisme, yaitu menurunnya keinginan seksual, aktivitas, dan Penelitian ini secara deskriptif analitik bertujuan mengumpulkan
adalah melalui mekanisme ≈second messenger Cyclic-AMP∆.9,10 Status/Skor fungsi ereksi Diabetik usia Sehat usia Sehat usia
kemampuan ereksinya. Demikian juga terjadi penurunan masa informasi tentang kadar testosteron total dan SHBG dalam serum (International Index of 50-60 tahun 50-60 tahun 61-70 tahun
tubuh, tulang dan otot, kehilangan kekuatan dan virilisasi.6 Pada Kemampuan ikatan (binding capacity) SHBG terhadap hormon pada pria usia lanjut dengan keluhan gangguan fungsi ereksi. Erectile Function/IIEF) (n=45) (n=45) (n=45)
pria muda hipogonadisme, juga berhubungan dengan menu- seks pada hewan yang diberi makan rendah kalori lebih rendah
runnya kewaspadaan, perubahan kejiwaan, kurang energik dan dibandingkan dengan hewan uji yang diberi makan tinggi METODE PENELITIAN Normal (IIEF>21) 15 15 15
virilitas, penurunan keinginan seksualitas, penurunan masa otot kalori.11 Ada petunjuk bahwa biosintesis SHBG oleh sel hepa- Desain penelitian
dan kekuatan otot , penurunan libido dan keinginan seks, juga toma (HepG2) in vitro dihambat oleh hormon insulin dan dipacu Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan Moderat (IIEF15-21) 15 15 15
ditandai dengan meningkatnya prevalensi impotensi.7,8 oleh tiroksin dan estradiol.12,13 cross sectional, dilakukan pada 135 pria usia 50-70 tahun
sebagai subyek. Subyek tersebut kemudian dibagi menjadi dua Rendah (IIEF<15) 15 15 15
Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Duatahunan (PID) ke 2 Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) tanggal 24-26 Juli 2008 di Semarang, Jawa Tengah Indonesia kelompok berdasarkan status kesehatan/usia dan skor fungsi ereksi

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
241 242
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

Tabel 2. Pertanyaan dalam kuesioner terbimbing untuk menetapkan Indek masa tubuh BMI (body mass index)
status fungsi ereksi.24,25 Hasil analisis varian (ANOVA) data tersebut (Tabel 3) menunjuk-
Skor kan bahwa faktor usia dan faktor fungsi ereksi berbeda sangat
nyata (p<0,01), tetapi interaksi kedua faktor tersebut tidak
Pertanyaan 1. 2. 3. 4. 5.
berbeda nyata (p>0,05). Hasil uji lanjut Tukey (Tukey test) mem-
1. Bagaimana anda yakin Sangat rendah sedang tinggi Sangat
bahwa selama 6 bulan ini, rendah tinggi peroleh hasil bahwa BMI penderita diabetik usia 50-60 tahun
anda dapat ereksi dan berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap pria sehat kelompok
mempertahankannya
selama persetubuhan usia 50-60 tahun dan usia 61-70 tahun, tetapi tidak berbeda
dengan isteri nyata (p>0,05) antara pria sehat usia 50-60 tahun dengan usia
2. Pada saat anda ereksi setelah Hampir Kadang- Kadang- Sering Hampir 61-70 tahun (Gambar 1). Hasil uji selanjutnya memperoleh hasil
mengalami perangsangan tidak kadang kadang/ lebih selalu/
seksual, seberapa sering pernah/ /kurang sama dari selalu bahwa BMI faktor fungsi ereksi IIEF15-21 tidak berbeda nyata
penis anda cukup keras tidak dari dengan setengah (p>0,05) terhadap IIEF<15 dan IIEF>21, tetapi BMI terhadap
untuk dimasukkan ke dalam pernah setengah setengah
vagina isteri anda faktor IIEF<15 berbeda sangat nyata (p<0,01) dengan IIEF>21.
3. Setelah penis anda Hampir Kadang- Kadang- Sering Hampir
masuk ke dalam vagina, tidak kadang / kadang/ lebih selalu/ Testosteron total TT (total testosteron) Gambar 4. Indek testosteron bebas FTI (nmol/L) berdasarkan status
seberapa sering anda pernah/ kurang sama dari selalu
mampu mempertahankan tidak dari dengan setengah Hasil uji ANOVA terhadap testosteron total (Tabel 3) menunjuk- Gambar 1. Indek masa tubuh (kg/m2) berdasarkan status kesehatan/ kesehatan/usia (pria diabetik 50-60 tahun, pria sehat usia 50-60 tahun,
penis agar tetap tegang pernah setengah setengah kan bahwa faktor usia dan skor fungsi ereksi berbeda nyata usia (pria diabetik 50-60 tahun, pria sehat usia 50-60 tahun, pria sehat pria sehat usia 61-70 tahun) dan status/skor fungsi ereksi (IIEF<15,
dan keras
(p<0,05), tetapi interaksi kedua faktor tersebut tidak berbeda usia 61-70 tahun) dan status/skor fungsi ereksi (IIEF<15, IIEF>21, IIEF15-21) IIEF>21, IIEF15-21)
4. Ketika melakukan Sangat Sangat Sulit Agak Tidak
persetubuhan, seberapa sulit sekali sulit sulit sulit nyata (p>0,05). Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa kadar testos-
sulitkah anda mempertahan- teron total penderita diabet usia 50-60 tahun tidak berbeda DISKUSI
kan ereksi sampai ejakulasi
(mengeluarkan air mani) nyata (p>0,05) dibandingkan dengan pria sehat usia 50-60 tahun Ereksi penis adalah sebuah kejadian yang dikendalikan oleh faktor
5. Ketika anda melakukan Hampir Kadang- Kadang- Sering Hampir dan usia 61-70 tahun, tetapi berbeda sangat nyata (p<0,01) psikologi dan status hormonal. Pada saat terjadi rangsangan
persetubuhan, seberapa tidak kadang/ kadang/ lebih selalu/ antara pria sehat usia 50-60 tahun dibandingkan dengan usia seksual, impul saraf dapat menyebabkan dilepaskannya neuro-
sering anda merasa puas pernah/ kurang sama dari selalu
tidak dari dengan setengah 61-70 tahun (Gambar 2). transmiter dari ujung saraf cavernosa dan faktor-faktor pelepas
setengah setengah dari sel-sel endotel penis, menghasilkan relaksasi otot polos pembu-
Selanjutnya, hasil uji perbandingan (Tukey test) terhadap faktor luh arteri dan kapiler yang mensuplai darah ke jaringan erektil
HASIL
fungsi ereksi menunjukkan bahwa testosteron total pada status (tiga batang corpora cavernosa) sehingga suplai darah/aliran
Hasil pengukuran kadar SHBG dan testosteron total disajikan
fungsi ereksi moderat (skor IIEF 15-21) berbeda sangat nyata darah ke dalam penis terjadi berlipat ganda. Selanjutnya, darah
pada tabel 3.
(p<0,01) dibandingkan dengan (IIEF<15) dan (IIEF>21). Selain dalam jumlah besar terperangkap di dalam jaringan erektil corpora
Tabel 3. Kadar testosteron total TT, SHBG dan indek testosteron bebas itu, kadar testosteron total pada fungsi ereksi normal (IIEF>21) cavernosa sehingga terjadil ereksi; dalam keadaan seperti ini
FTI, yang berhubungan dengan faktor status kesehatan/usia dan faktor lebih tinggi dibandingkan dengan fungsi ereksi moderat (IIEF15- tekanan darah intrakavernosa mencapai 100 mHg.21
status/skor fungsi ereksi 21) dan fungsi ereksi rendah (IIEF<15) (Gambar 2)
Secara klinis, disfungsi ereksi pada pria dapat diartikan sebagai
Status kesehatan dan usia
SHBG (sex hormone binding globulin) Gambar 2. Kadar testosteron total TT (nmol/L) berdasarkan status ketidak mampuan pria untuk ereksi dengan sempurna, sehingga
Status/Skor fungsi Diabetik usia Sehat usia Sehat usia
ereksi (IIEF) 50-60 tahun 50-60 tahun 61-70 tahun Hasil uji ANOVA terhadap SHBG (Tabel 3) menunjukkan bahwa kesehatan/usia (pria diabetik 50-60 tahun, pria sehat usia 50-60 tahun, kepuasan seksual sulit dicapai. Istilah impoten lebih dikenal di
faktor usia berbeda sangat nyata (p<0,01), sebaliknya terhadap pria sehat usia 61-70 tahun) dan status/skor fungsi ereksi (IIEF<15, masyarakat, karena kelainan ini tidak saja sering dialami oleh pria
Normal (>21 IIEF): 25,35 Ø 3,04 23,26 Ø 1,41 22,88 Ø 1,95 faktor fungsi ereksi dan interaksi kedua faktor tersebut tidak ber- IIEF>21, IIEF15-21) yang sudah berumur, tetapi juga oleh yang masih relatif muda.
BMI (kg/m2) 17,56 Ø 7,41 16,98 Ø 8,03 15,31 Ø 7,79
47,16 Ø 8,60 50,78 Ø 57,50 Ø 18,11
beda nyata (p<0,05). Hasil uji perbandingan (Tukey test) terlihat Di Amerika, sekitar 52% pria berusia antara 40-70 tahun me-
Testosteron Total
(nmol/L) 0,38 Ø 0,16 16,15 0,27 Ø 0,12 bahwa kadar SHBG pada pria penderita diabet usia 50-60 tahun ngalami impotensi atau pernah mengalami gangguan fungsi
0,39 Ø 0,31
SHBG (nmol/L) tidak berbeda nyata dengan pria sehat usia 50-60 tahun (p>0,05), ereksi.26 Di Indonesia mungkin terjadi hal serupa, tetapi belum
Indek Testosteron
Bebas (nmol/L)
tetapi berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap pria sehat usia banyak diteliti.
61-70 tahun juga antara pria sehat usia 50-60 tahun dengan
usia 61-70 tahun (Gambar 3). Dengan demikian SHBG dalam Gangguan fungsi ereksi tersebut berhubungan dengan psikologi,
Moderat (15-21 IIEF) 23,42 Ø 1,46 22,35 Ø 1,44 23,01 Ø 1,87
BMI (kg/m2) 13,15 Ø 5,27 15,37 Ø 7,55 10,51 Ø 4,29 penelitian ini tidak dapat digunakan sebagai faktor penduga gang- neurologi, hormonal, kelainan vaskularisasi penis, dan atau kombi-
Testosteron Total 36,98 Ø 12,99 47,24 Ø 52,80 Ø 17,03 guan fungsi ereksi, tetapi perlu dibuktikan melalui kemampuan nasi faktor-faktor tersebut.21
0,39 Ø 0,24 15,67 0,22 Ø 0,11
(nmol/L) daya ikat (binding capacity) SHBG tersebut terhadap androgen.
0,37 Ø 0,26
SHBG (nmol/L)
Indek Testosteron Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gangguan fungsi ereksi
Bebas (nmol/L) Indek testosteron bebas (free testosterone index) terjadi pada pria penderita diabetik usia 50-60 tahun, dan pria
Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa faktor usia sangat sehat usia 50-70 tahun; tetapi masih diperlukan banyak infor-
Kurang (<15 IIEF) 22,66 Ø 1,33 22,37 Ø 1,22 22,08 Ø 1,71 berpengaruh terhadap indek testosteron bebas (p<0,01), tetapi masi faktor-faktor apa yang langsung mempengaruhinya. Kadar
8,99 Ø 1,98 12,53 Ø 6,07 8,41 Ø 1,99
BMI (kg/m2)
35,58 Ø 13,02 41,61 Ø 60,15 Ø 27,78 tidak berpengaruh pada fungsi ereksi (p>0,05). Hasil uji per- testosteron pada pria diabetik usia 50-60 tahun dengan kategori
Testosteron Total
(nmol/L)
0,28 Ø 0,12 15,97 0,19 Ø 0,13 bandingan rata-rata (Tukey test) diperoleh bahwa pria penderita gangguan fungsi ereksi rendah (IIEF<15) adalah lebih rendah
0,35 Ø 0,25
SHBG (nmol/L) diabet usia 50-60 tahun tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan Gambar 3. Kadar SHBG (nmol/L) berdasarkan status kesehatan/usia yaitu 8,99 Ø 1,98 nmol/L dibandingkan dengan 16,98 Ø 8,03
Indek Testosteron pria sehat usia 50-60 tahun, tetapi ada perbedaan antara pria (pria diabetik 50-60 tahun, pria sehat usia 50-60 tahun, pria sehat usia nmol/L pada pria sehat usia 50-60 tahun dengan kategori fungsi
Bebas (nmol/L)
sehat usia 50-60 tahun dengan usia 61-70 tahun (Gambar 4). 61-70 tahun) dan status/skor fungsi ereksi (IIEF<15, IIEF>21, IIEF15-21) ereksi normal (IIEF>21).

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
243 244
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

Tabel 2. Pertanyaan dalam kuesioner terbimbing untuk menetapkan Indek masa tubuh BMI (body mass index)
status fungsi ereksi.24,25 Hasil analisis varian (ANOVA) data tersebut (Tabel 3) menunjuk-
Skor kan bahwa faktor usia dan faktor fungsi ereksi berbeda sangat
nyata (p<0,01), tetapi interaksi kedua faktor tersebut tidak
Pertanyaan 1. 2. 3. 4. 5.
berbeda nyata (p>0,05). Hasil uji lanjut Tukey (Tukey test) mem-
1. Bagaimana anda yakin Sangat rendah sedang tinggi Sangat
bahwa selama 6 bulan ini, rendah tinggi peroleh hasil bahwa BMI penderita diabetik usia 50-60 tahun
anda dapat ereksi dan berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap pria sehat kelompok
mempertahankannya
selama persetubuhan usia 50-60 tahun dan usia 61-70 tahun, tetapi tidak berbeda
dengan isteri nyata (p>0,05) antara pria sehat usia 50-60 tahun dengan usia
2. Pada saat anda ereksi setelah Hampir Kadang- Kadang- Sering Hampir 61-70 tahun (Gambar 1). Hasil uji selanjutnya memperoleh hasil
mengalami perangsangan tidak kadang kadang/ lebih selalu/
seksual, seberapa sering pernah/ /kurang sama dari selalu bahwa BMI faktor fungsi ereksi IIEF15-21 tidak berbeda nyata
penis anda cukup keras tidak dari dengan setengah (p>0,05) terhadap IIEF<15 dan IIEF>21, tetapi BMI terhadap
untuk dimasukkan ke dalam pernah setengah setengah
vagina isteri anda faktor IIEF<15 berbeda sangat nyata (p<0,01) dengan IIEF>21.
3. Setelah penis anda Hampir Kadang- Kadang- Sering Hampir
masuk ke dalam vagina, tidak kadang / kadang/ lebih selalu/ Testosteron total TT (total testosteron) Gambar 4. Indek testosteron bebas FTI (nmol/L) berdasarkan status
seberapa sering anda pernah/ kurang sama dari selalu
mampu mempertahankan tidak dari dengan setengah Hasil uji ANOVA terhadap testosteron total (Tabel 3) menunjuk- Gambar 1. Indek masa tubuh (kg/m2) berdasarkan status kesehatan/ kesehatan/usia (pria diabetik 50-60 tahun, pria sehat usia 50-60 tahun,
penis agar tetap tegang pernah setengah setengah kan bahwa faktor usia dan skor fungsi ereksi berbeda nyata usia (pria diabetik 50-60 tahun, pria sehat usia 50-60 tahun, pria sehat pria sehat usia 61-70 tahun) dan status/skor fungsi ereksi (IIEF<15,
dan keras
(p<0,05), tetapi interaksi kedua faktor tersebut tidak berbeda usia 61-70 tahun) dan status/skor fungsi ereksi (IIEF<15, IIEF>21, IIEF15-21) IIEF>21, IIEF15-21)
4. Ketika melakukan Sangat Sangat Sulit Agak Tidak
persetubuhan, seberapa sulit sekali sulit sulit sulit nyata (p>0,05). Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa kadar testos-
sulitkah anda mempertahan- teron total penderita diabet usia 50-60 tahun tidak berbeda DISKUSI
kan ereksi sampai ejakulasi
(mengeluarkan air mani) nyata (p>0,05) dibandingkan dengan pria sehat usia 50-60 tahun Ereksi penis adalah sebuah kejadian yang dikendalikan oleh faktor
5. Ketika anda melakukan Hampir Kadang- Kadang- Sering Hampir dan usia 61-70 tahun, tetapi berbeda sangat nyata (p<0,01) psikologi dan status hormonal. Pada saat terjadi rangsangan
persetubuhan, seberapa tidak kadang/ kadang/ lebih selalu/ antara pria sehat usia 50-60 tahun dibandingkan dengan usia seksual, impul saraf dapat menyebabkan dilepaskannya neuro-
sering anda merasa puas pernah/ kurang sama dari selalu
tidak dari dengan setengah 61-70 tahun (Gambar 2). transmiter dari ujung saraf cavernosa dan faktor-faktor pelepas
setengah setengah dari sel-sel endotel penis, menghasilkan relaksasi otot polos pembu-
Selanjutnya, hasil uji perbandingan (Tukey test) terhadap faktor luh arteri dan kapiler yang mensuplai darah ke jaringan erektil
HASIL
fungsi ereksi menunjukkan bahwa testosteron total pada status (tiga batang corpora cavernosa) sehingga suplai darah/aliran
Hasil pengukuran kadar SHBG dan testosteron total disajikan
fungsi ereksi moderat (skor IIEF 15-21) berbeda sangat nyata darah ke dalam penis terjadi berlipat ganda. Selanjutnya, darah
pada tabel 3.
(p<0,01) dibandingkan dengan (IIEF<15) dan (IIEF>21). Selain dalam jumlah besar terperangkap di dalam jaringan erektil corpora
Tabel 3. Kadar testosteron total TT, SHBG dan indek testosteron bebas itu, kadar testosteron total pada fungsi ereksi normal (IIEF>21) cavernosa sehingga terjadil ereksi; dalam keadaan seperti ini
FTI, yang berhubungan dengan faktor status kesehatan/usia dan faktor lebih tinggi dibandingkan dengan fungsi ereksi moderat (IIEF15- tekanan darah intrakavernosa mencapai 100 mHg.21
status/skor fungsi ereksi 21) dan fungsi ereksi rendah (IIEF<15) (Gambar 2)
Secara klinis, disfungsi ereksi pada pria dapat diartikan sebagai
Status kesehatan dan usia
SHBG (sex hormone binding globulin) Gambar 2. Kadar testosteron total TT (nmol/L) berdasarkan status ketidak mampuan pria untuk ereksi dengan sempurna, sehingga
Status/Skor fungsi Diabetik usia Sehat usia Sehat usia
ereksi (IIEF) 50-60 tahun 50-60 tahun 61-70 tahun Hasil uji ANOVA terhadap SHBG (Tabel 3) menunjukkan bahwa kesehatan/usia (pria diabetik 50-60 tahun, pria sehat usia 50-60 tahun, kepuasan seksual sulit dicapai. Istilah impoten lebih dikenal di
faktor usia berbeda sangat nyata (p<0,01), sebaliknya terhadap pria sehat usia 61-70 tahun) dan status/skor fungsi ereksi (IIEF<15, masyarakat, karena kelainan ini tidak saja sering dialami oleh pria
Normal (>21 IIEF): 25,35 Ø 3,04 23,26 Ø 1,41 22,88 Ø 1,95 faktor fungsi ereksi dan interaksi kedua faktor tersebut tidak ber- IIEF>21, IIEF15-21) yang sudah berumur, tetapi juga oleh yang masih relatif muda.
BMI (kg/m2) 17,56 Ø 7,41 16,98 Ø 8,03 15,31 Ø 7,79
47,16 Ø 8,60 50,78 Ø 57,50 Ø 18,11
beda nyata (p<0,05). Hasil uji perbandingan (Tukey test) terlihat Di Amerika, sekitar 52% pria berusia antara 40-70 tahun me-
Testosteron Total
(nmol/L) 0,38 Ø 0,16 16,15 0,27 Ø 0,12 bahwa kadar SHBG pada pria penderita diabet usia 50-60 tahun ngalami impotensi atau pernah mengalami gangguan fungsi
0,39 Ø 0,31
SHBG (nmol/L) tidak berbeda nyata dengan pria sehat usia 50-60 tahun (p>0,05), ereksi.26 Di Indonesia mungkin terjadi hal serupa, tetapi belum
Indek Testosteron
Bebas (nmol/L)
tetapi berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap pria sehat usia banyak diteliti.
61-70 tahun juga antara pria sehat usia 50-60 tahun dengan
usia 61-70 tahun (Gambar 3). Dengan demikian SHBG dalam Gangguan fungsi ereksi tersebut berhubungan dengan psikologi,
Moderat (15-21 IIEF) 23,42 Ø 1,46 22,35 Ø 1,44 23,01 Ø 1,87
BMI (kg/m2) 13,15 Ø 5,27 15,37 Ø 7,55 10,51 Ø 4,29 penelitian ini tidak dapat digunakan sebagai faktor penduga gang- neurologi, hormonal, kelainan vaskularisasi penis, dan atau kombi-
Testosteron Total 36,98 Ø 12,99 47,24 Ø 52,80 Ø 17,03 guan fungsi ereksi, tetapi perlu dibuktikan melalui kemampuan nasi faktor-faktor tersebut.21
0,39 Ø 0,24 15,67 0,22 Ø 0,11
(nmol/L) daya ikat (binding capacity) SHBG tersebut terhadap androgen.
0,37 Ø 0,26
SHBG (nmol/L)
Indek Testosteron Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gangguan fungsi ereksi
Bebas (nmol/L) Indek testosteron bebas (free testosterone index) terjadi pada pria penderita diabetik usia 50-60 tahun, dan pria
Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa faktor usia sangat sehat usia 50-70 tahun; tetapi masih diperlukan banyak infor-
Kurang (<15 IIEF) 22,66 Ø 1,33 22,37 Ø 1,22 22,08 Ø 1,71 berpengaruh terhadap indek testosteron bebas (p<0,01), tetapi masi faktor-faktor apa yang langsung mempengaruhinya. Kadar
8,99 Ø 1,98 12,53 Ø 6,07 8,41 Ø 1,99
BMI (kg/m2)
35,58 Ø 13,02 41,61 Ø 60,15 Ø 27,78 tidak berpengaruh pada fungsi ereksi (p>0,05). Hasil uji per- testosteron pada pria diabetik usia 50-60 tahun dengan kategori
Testosteron Total
(nmol/L)
0,28 Ø 0,12 15,97 0,19 Ø 0,13 bandingan rata-rata (Tukey test) diperoleh bahwa pria penderita gangguan fungsi ereksi rendah (IIEF<15) adalah lebih rendah
0,35 Ø 0,25
SHBG (nmol/L) diabet usia 50-60 tahun tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan Gambar 3. Kadar SHBG (nmol/L) berdasarkan status kesehatan/usia yaitu 8,99 Ø 1,98 nmol/L dibandingkan dengan 16,98 Ø 8,03
Indek Testosteron pria sehat usia 50-60 tahun, tetapi ada perbedaan antara pria (pria diabetik 50-60 tahun, pria sehat usia 50-60 tahun, pria sehat usia nmol/L pada pria sehat usia 50-60 tahun dengan kategori fungsi
Bebas (nmol/L)
sehat usia 50-60 tahun dengan usia 61-70 tahun (Gambar 4). 61-70 tahun) dan status/skor fungsi ereksi (IIEF<15, IIEF>21, IIEF15-21) ereksi normal (IIEF>21).

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
243 244
HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian lain memberi indikasi bahwa testosteron pada Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa gangguan fungsi
pria sehat dengan fungsi ereksi normal (IIEF>21) adalah 16,74 Ø ereksi tidak langsung dipengaruhi oleh testosteron bebas, tetapi
4,19 nmol/L27 Penelitian lain menyimpulkan bahwa pria sehat mungkin berhubungan dengan penurunan kadar testosteron
usia lanjut yang mengalami gangguan fungsi ereksi juga di- plasma. Hal ini diperkuat oleh penelitian lain, bahwa testosteron
sebabkan rendahnya testosteron.22-27 plasma merupakan faktor hormonal yang penting dalam me-
ngontrol fungsi ereksi penis.21-25 Dengan demikian baik SHBG
Pada pria, penambahan usia berkorelasi negatif dengan produksi maupun indek testosteron bebas (FTI) tidak dapat digunakan
testosteron dan bioavailabilitasnya, sebaliknya berkorelasi positif sebagai faktor yang berpengaruh langsung terhadap fungsi ereksi.
terhadap produksi prorein SHBG.28,29 Infertilitas dalam bentuk
oligospermia dan azoospermia diduga disebabkan oleh hambatan Kelemahan penelitian ini adalah jumlah subyek yang sangat
biosintesis SHBG dan perbedaan efektivitas kerja testosteron.30 terbatas yaitu hanya 15 orang pada masing-masing kategori
Perbedaan efektivitas kerja testosteron pada sel germinal maupun fungsi ereksi dan faktor usia, tetapi hasil penelitian ini diharap-
jaringan target lainnya adalah karena sangat tergantung pada kan dapat digunakan sebagai data awal untuk penelitian lebih
kadar SHBG, struktur molekul, dan kemampuan ikatan SHBG.9 lanjut. Kajian tentang SHBG belakangan ini dikaitkan dengan
Dengan kata lain, juga akan mempengaruhi jaringan erektil berbagai penyakit di antaranya penyakit-penyakit metabolisme
pada penis, sehingga fungsi ereksinya normal. dan penyakit degeneratif terutama yang berhubungan dengan
hormon seks termasuk fertilitas dan seksualitas.
Kadar SHBG rata-rata pada pria normospermia (29,59 Ø 9,58
nmol/L) lebih tinggi dibandingkan pria azoospermia (19,76 Ø SIMPULAN
9,43 nmol/L).30 Apakah kadar SHBG juga berhubungan langsung Mekanisme fisiologi ereksi penis sangat rumit, dan dikontrol oleh
dengan fungsi ereksi masih harus dianalisis. kombinasi banyak faktor. Dalam penelitian ini sangat mungkin
ada hambatan psikologi dari para responden, sehingga kurang
Dari hasil penelitian ini, tampaknya SHBG tidak berhubungan baik menjawab pertanyaan.
langsung dengan fungsi ereksi, tetapi tergantung dari usia. Pada
pria sehat usia 50-60 tahun maka kadar SHBG dengan fungsi Namun demikian dapat disimpulkan bahwa: (1) testosteron
ereksi normal (IIEF>21) lebih tinggi 50,78 Ø 16,15 nmol/L merupakan faktor hormonal yang sangat penting dalam me-
dibandingkan dengan kategori fungsi ereksi rendah (IIEF<15) ngontrol fungsi ereksi penis, (2) SHBG dan indek testosteron
dan fungsi ereksi moderat (IIEF15-21) yaitu masing-masing bebas (FTI) secara parsial tidak bisa digunakan sebagai faktor
41,61 Ø 15,97 dan 47,24 Ø 15,67 nmol/L. penduga terhadap gangguan fungsi ereksi.

Pada pria sehat usia 61-70 tahun terjadi sebaliknya bahwa pada
kategori fungsi ereksi rendah (IIEF<15) kadar SHBGnya lebih
tinggi (60,15 Ø 27,78 nmol/L) dibandingkan dengan penderita
diabetik usia 50-60 tahun untuk kategori fungsi ereksi yang
sama (35,58 Ø 13,02 nmol/L).

Dengan demikian kadar SHBG tidak berhubungan langsung


dengan gangguan fungsi ereksi, tetapi dapat diduga berhubu-
ngan dengan kemampuan ikatannya terhadap androgen. Untuk
itu telah dilakukan penetapan indek testosteron bebas (FTI, free
testosteron index), yaitu dengan cara membagi testosteron total
(nmol/L) dengan SHBG (nmol/L).22,23 Oleh karena kadar SHBG
meningkat sebanding dengan bertambahnya usia, sebaliknya kadar
testosteron menurun sebanding dengan usia, maka FTI dalam
penelitian ini semakin rendah sebanding dengan bertambahnya
usia (Gambar 4). Analisis varian (ANOVA) terhadap Indek
testosteron bebas menunjukkan bahwa faktor usia sangat
berpengaruh terhadap FTI (p<0,01), tetapi tidak mempengaruhi
fungsi ereksi (p>0,05).

Testosteron total dan testosteron bebas tidak berhubungan


dengan keinginan seksual pada pria yang mengalami gangguan
fungsi ereksi, tetapi testosteron bebas berpengaruh terhadap
frekuensi dan kualitas ereksi pada malam hari (nocturnal erection),
DAFTAR PUSTAKA
dan ketika gangguan fungsi ereksi lebih berat (severe).24 Rincian daftar pustaka ada pada redaksi.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


245
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

Berbagai kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka kelahi- Sementara itu jumlah penduduk usia kerja (15-64) berjumlah
Aspek Ekonomi ran dan kematian telah berhasil mengubah piramida penduduk
Indonesia hingga pada suatu ketika akan berbentuk seperi Candi
144,4 juta, jumlah yang cukup banyak untuk memajukan
perekonomian bila dikelola dengan baik. Pertanyaannya, siapkah
Demografi Penduduk Lansia Indonesia Mendut (Gambar 2) yang berciri jumlah penduduk muda yang
relatif berimbang dengan jumlah penduduk tua (di atas 60 tahun).
dan bagaimanakah memanfaatkan jumlah yang besar dari
penduduk yang potential berproduksi?
Evi Nurvidya Arifin
Visiting Research Fellow, Institute of Southeast Asian Studies, Singapore

PENDAHULUAN DARI BOROBUDUR KE MENDUT: Sebuah Evolusi


Menjadi tua merupakan sebuah proses alami yang tak mungkin Piramida penduduk Indonesia akan dan telah mengalami evolusi
dihindari. Data statistik dari waktu ke waktu memperlihatkan bentuk dari bentuk yang menyerupai Candi Borobudur menuju
bahwa penduduk Indonesia makin lama makin berumur panjang. bentuk Candi Mendut. Pada saat menyerupai Candi Borobudur,
Jumlah penduduk yang berumur panjang semakin banyak. Kita piramida penduduk Indonesia mempunyai karakteristik beralas
simak data harapan hidup pada awal dekade 1970an, saat lebar, yang mencerminkan besarnya jumlah penduduk usia muda
penduduk Indonesia umumnya tidak akan hidup melewati karena angka kelahiran yang tinggi, dan kemiringan yang cukup
setengah abad. Persisnya, penduduk perempuan yang dilahirkan landai, mencerminkan angka kematian pada setiap kelompok
pada periode tersebut mempunyai harapan hidup selama 47.2 umur cukup tinggi. Bentuk candi Borobudur ini masih bisa kita
tahun, lebih lama 3 tahun daripada harapan hidup laki-laki1. amati pada tahun 1971 (Gb.1) dengan karakteristik jumlah
angka kelahiran dan kematian yang cukup tinggi. Pada akhir Gambar 2. Piramida Penduduk Indonesia 2035 Gambar 3. Piramida Penduduk Indonesia: 2005

Kondisi perekonomian dan politik Indonesia saat itu dan tahun- tahun 1960an, rata-rata anak yang dilahirkan antara 5 dan 6
orang per wanita usia reproduksi dan angka kematian bayi Dengan angka kelahiran yang makin menurun ditambah angka Dengan komposisi umur seperti ini, angka beban ketergantungan
tahun sebelumnya dalam keadaan tidak menguntungkan. Pertum-
mencapai di atas 100 per 1000 bayi lahir hidup; angka kematian harapan hidup yang makin tinggi, proporsi jumlah penduduk total di 2005 mencapai 50% untuk pertama kalinya, artinya
buhan ekonomi pada periode 1961-1965 melaju dengan sangat
bayi yang diestimasi dari sensus penduduk tahun 1971 sebesar tua akan makin tinggi pula. Diperkirakan antara tahun 2035 dan setiap dua orang penduduk usia kerja hanya menanggung seorang
pelan, yaitu 2 persen per tahun. Inflasi begitu tinggi. Secara
158 per 1000 bayi laki-laki lahir hidup dan 134 per 1000 bayi 2040 angka beban ketergantungan akan kembali mencapai 50% penduduk usia ∆beban∆. Dengan kata lain, pada saat ini masyara-
politik, masa ini adalah masa transisi dari regim Orde Lama ke untuk kedua kalinya. Pada saat itu komposisi beban ketergan- kat dan pemerintah berpotensi dapat menabung. Dalam beberapa
Orde Baru. Awal masa Orde Baru perekonomian Indonesia mulai perempuan lahir hidup. Pada saat ini menurut tahapan transisi
epidemiologi, penduduk Indonesia berada di tahap soft rock tungan penduduk tua mulai lebih besar dari yang muda. tahun ke depan, angka beban ketergantungan total masih akan
membaik. Sejalan dengan itu kondisi demografis penduduk terus mengecil sampai kira-kira 43% pada periode 2020-2025
dengan kematian karena penyakit-penyakit infeksi menjadi sebab
Indonesia juga meningkat secara menakjubkan. Dalam kurun Ketika penduduk Indonesia menyerupai Candi Mendut dengan lalu perlahan meningkat lagi dan menembus di atas 50%
utama kematian bayi.
waktu kira-kira dua dekade, harapan hidup saat lahir penduduk dasar piramida dan bagian atas yang sama besar, mencerminkan setelah tahun 2035 . Periode angka beban ketergantungan total
Indonesia menurut sensus penduduk tahun 1990 telah menjadi jumlah penduduk tua yang makin banyak sementara jumlah berada di bawah 50% disebut Demographic Window of Oppor-
sebesar 61,5 tahun untuk perempuan dan 58,1 tahun untuk penduduk muda tidak lagi banyak. Manakala jumlah penduduk tunity, sebuah jendela kesempatan secara demografis. Sebuah
laki-laki. Kemajuan terus diraih hingga pada periode tahun 2005 tua ini semakin banyak, saving masyarakat dan pemerintah juga kesempatan emas yang hanya terjadi sekali di suatu daerah.
diperkirakan penduduk Indonesia bahkan diharapkan hidup bisa semakin kecil karena penduduk tua ini sudah tak bisa Apabila dimanfaatkan secara baik, kesempatan ini akan berbuah
hingga 71,1 tahun untuk perempuan dan 67,1 tahun untuk berproduksi lagi tetapi masih terus mengkonsumsi bahkan bisa emas bagi perekonomian karena saatnya untuk melakukan
laki-laki2. Nampaknya trend ini akan terus berlanjut di masa- makin besar ketika hidupnya tidak sehat. Peningkatan proporsi investasi yang baik. Setelah tahun 2035, demographic window
masa mendatang. penduduk tua bisa mengubah pola pelayanan kesehatan, of opportunity itu akan kembali tertutup dan beban ketergan-
mengubah pola infrastuktur dan juga perekonomian. tungan akan makin diwarnai oleh beban pembiayaan bagi
Perubahan elemen-elemen demografi ini berdampak luas pada penduduk di atas 65 tahun.
perubahan struktur umur penduduk Indonesia yang pada akhirnya Dari Prambanan ke Mendut: Demographic Window of
bisa mempengaruhi keadaan ekonomi-sosial-politik Indonesia. Opportunity Perlu diingat bahwa keragaman antar propinsi di Indonesia
Untungnya sebelum berada di Candi Mendut Indonesia akan terlihat cukup jelas akibat keragaman proses perubahan demo-
Tulisan ini bertujuan mendiskusikan perubahan struktur penduduk berada di Candi Prambanan dulu, ketika masyarakat dan negara grafis dan perbedaan perkembangan ekonomi antar propinsi.
Indonesia yang dihiasi dengan makin banyaknya penduduk Gambar 1. Piramida Penduduk Indonesia: 1971 mempunyai potensi untuk menabung. Mengapa demikian? Kita simak keadaan di tahun 2000 dan 2005. Tabel 1 memper-
lansia, penduduk berumur 60 tahun ke atas. Tanpa mengesam- Candi Prambanan, itulah kondisi kependudukan Indonesia antara lihatkan angka beban ketergantungan total di propinsi yang di-
pingkan pentingnya dampak sosial dan politik, diskusi dibatasi Penduduk muda usia di bawah 15 tahun, yang belum bisa 2005-2035. Pada masa ini persentase penduduk muda akan makin dekomposisi menjadi angka beban ketergantungan muda dan
pada dampak ekonomi-demografis penuaan penduduk Indonesia. berproduksi tetapi sudah mengkonsumsi, berjumlah 51 juta berkurang sementara persentase penduduk yang berusia lebih tua. Terlihat jelas dari tabel tersebut bahwa beberapa propinsi
orang atau 44,0 persen dari penduduk Indonesia pada tahun tua mulai makin meningkat. Peningkatan jumlah penduduk usia khususnya propinsi di Jawa telah memasuki demographic window
Pembahasan dimulai dengan memaparkan perubahan struktur 1971. Banyaknya penduduk muda ini mengakibatkan konsumsi kerja merupakan potensi bagi pemerintah untuk bisa memper- of opportunity jauh sebelum Indonesia secara keseluruhan me-
penduduk Indonesia sepanjang rentang waktu yang menyang- dan kebutuhan masyarakat dan pemerintah yang tinggi akan banyak tabungan. Gambar 3 memperlihatkan piramida penduduk ngalaminya. Jakarta, Yogyakarta, dan Jawa Timur telah memasuki
kut masa lalu, masa kini dan masa depan; berikutnya mengenai sarana pendidikan, kesehatan dan barang-jasa lainnya untuk Indonesia tahun 2005. Bagian puncak piramida sudah tak lancip demographic window of opportunity sejak sebelum tahun 2000,
demographic window of opportunity, dan ditutup dengan sebuah kepentingan penduduk muda. Akibatnya, tabungan (saving) lagi. Pada tahun 2005, penduduk berumur di atas 65 tahun diperkirakan sejak awal 1990an. Sementara Jawa Tengah baru
renungan atau pemikiran untuk bagaimana memanfaatkan masyarakat dan pemerintah rendah. Beban ketergantungan cukup berjumlah 10,1 juta, penduduk muda berumur di bawah 15 tahun memasukinya pada tahun 2005, sedangkan Jawa Barat dan Banten
peluang emas dari jendela kesempatan secara demografis yang tinggi, sebesar 86% pada awal 1970-an. Ini berarti setiap 100 sebanyak 63,6 juta. Dengan kata lain, walau jumlahnya masih mungkin baru saja akan memasukinya. Jakarta cukup meng-
hanya terjadi sekali dalam sebuah perjalanan penduduk suatu penduduk usia kerja (15-64 tahun) menanggung beban 86 meningkat, persentase penduduk muda di tahun 2005 hanya khawatirkan, kesempatan itu mungkin sebentar lagi akan habis.
wilayah/negara. orang ; 82 orang di antaranya berusia di bawah 15 tahun. 29,1% telah berkurang dari 44.0% di tahun 1971. Tren dari 2000 ke 2005, angka beban ketergantungan total

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
247 248
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

Berbagai kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka kelahi- Sementara itu jumlah penduduk usia kerja (15-64) berjumlah
Aspek Ekonomi ran dan kematian telah berhasil mengubah piramida penduduk
Indonesia hingga pada suatu ketika akan berbentuk seperi Candi
144,4 juta, jumlah yang cukup banyak untuk memajukan
perekonomian bila dikelola dengan baik. Pertanyaannya, siapkah
Demografi Penduduk Lansia Indonesia Mendut (Gambar 2) yang berciri jumlah penduduk muda yang
relatif berimbang dengan jumlah penduduk tua (di atas 60 tahun).
dan bagaimanakah memanfaatkan jumlah yang besar dari
penduduk yang potential berproduksi?
Evi Nurvidya Arifin
Visiting Research Fellow, Institute of Southeast Asian Studies, Singapore

PENDAHULUAN DARI BOROBUDUR KE MENDUT: Sebuah Evolusi


Menjadi tua merupakan sebuah proses alami yang tak mungkin Piramida penduduk Indonesia akan dan telah mengalami evolusi
dihindari. Data statistik dari waktu ke waktu memperlihatkan bentuk dari bentuk yang menyerupai Candi Borobudur menuju
bahwa penduduk Indonesia makin lama makin berumur panjang. bentuk Candi Mendut. Pada saat menyerupai Candi Borobudur,
Jumlah penduduk yang berumur panjang semakin banyak. Kita piramida penduduk Indonesia mempunyai karakteristik beralas
simak data harapan hidup pada awal dekade 1970an, saat lebar, yang mencerminkan besarnya jumlah penduduk usia muda
penduduk Indonesia umumnya tidak akan hidup melewati karena angka kelahiran yang tinggi, dan kemiringan yang cukup
setengah abad. Persisnya, penduduk perempuan yang dilahirkan landai, mencerminkan angka kematian pada setiap kelompok
pada periode tersebut mempunyai harapan hidup selama 47.2 umur cukup tinggi. Bentuk candi Borobudur ini masih bisa kita
tahun, lebih lama 3 tahun daripada harapan hidup laki-laki1. amati pada tahun 1971 (Gb.1) dengan karakteristik jumlah
angka kelahiran dan kematian yang cukup tinggi. Pada akhir Gambar 2. Piramida Penduduk Indonesia 2035 Gambar 3. Piramida Penduduk Indonesia: 2005

Kondisi perekonomian dan politik Indonesia saat itu dan tahun- tahun 1960an, rata-rata anak yang dilahirkan antara 5 dan 6
orang per wanita usia reproduksi dan angka kematian bayi Dengan angka kelahiran yang makin menurun ditambah angka Dengan komposisi umur seperti ini, angka beban ketergantungan
tahun sebelumnya dalam keadaan tidak menguntungkan. Pertum-
mencapai di atas 100 per 1000 bayi lahir hidup; angka kematian harapan hidup yang makin tinggi, proporsi jumlah penduduk total di 2005 mencapai 50% untuk pertama kalinya, artinya
buhan ekonomi pada periode 1961-1965 melaju dengan sangat
bayi yang diestimasi dari sensus penduduk tahun 1971 sebesar tua akan makin tinggi pula. Diperkirakan antara tahun 2035 dan setiap dua orang penduduk usia kerja hanya menanggung seorang
pelan, yaitu 2 persen per tahun. Inflasi begitu tinggi. Secara
158 per 1000 bayi laki-laki lahir hidup dan 134 per 1000 bayi 2040 angka beban ketergantungan akan kembali mencapai 50% penduduk usia ∆beban∆. Dengan kata lain, pada saat ini masyara-
politik, masa ini adalah masa transisi dari regim Orde Lama ke untuk kedua kalinya. Pada saat itu komposisi beban ketergan- kat dan pemerintah berpotensi dapat menabung. Dalam beberapa
Orde Baru. Awal masa Orde Baru perekonomian Indonesia mulai perempuan lahir hidup. Pada saat ini menurut tahapan transisi
epidemiologi, penduduk Indonesia berada di tahap soft rock tungan penduduk tua mulai lebih besar dari yang muda. tahun ke depan, angka beban ketergantungan total masih akan
membaik. Sejalan dengan itu kondisi demografis penduduk terus mengecil sampai kira-kira 43% pada periode 2020-2025
dengan kematian karena penyakit-penyakit infeksi menjadi sebab
Indonesia juga meningkat secara menakjubkan. Dalam kurun Ketika penduduk Indonesia menyerupai Candi Mendut dengan lalu perlahan meningkat lagi dan menembus di atas 50%
utama kematian bayi.
waktu kira-kira dua dekade, harapan hidup saat lahir penduduk dasar piramida dan bagian atas yang sama besar, mencerminkan setelah tahun 2035 . Periode angka beban ketergantungan total
Indonesia menurut sensus penduduk tahun 1990 telah menjadi jumlah penduduk tua yang makin banyak sementara jumlah berada di bawah 50% disebut Demographic Window of Oppor-
sebesar 61,5 tahun untuk perempuan dan 58,1 tahun untuk penduduk muda tidak lagi banyak. Manakala jumlah penduduk tunity, sebuah jendela kesempatan secara demografis. Sebuah
laki-laki. Kemajuan terus diraih hingga pada periode tahun 2005 tua ini semakin banyak, saving masyarakat dan pemerintah juga kesempatan emas yang hanya terjadi sekali di suatu daerah.
diperkirakan penduduk Indonesia bahkan diharapkan hidup bisa semakin kecil karena penduduk tua ini sudah tak bisa Apabila dimanfaatkan secara baik, kesempatan ini akan berbuah
hingga 71,1 tahun untuk perempuan dan 67,1 tahun untuk berproduksi lagi tetapi masih terus mengkonsumsi bahkan bisa emas bagi perekonomian karena saatnya untuk melakukan
laki-laki2. Nampaknya trend ini akan terus berlanjut di masa- makin besar ketika hidupnya tidak sehat. Peningkatan proporsi investasi yang baik. Setelah tahun 2035, demographic window
masa mendatang. penduduk tua bisa mengubah pola pelayanan kesehatan, of opportunity itu akan kembali tertutup dan beban ketergan-
mengubah pola infrastuktur dan juga perekonomian. tungan akan makin diwarnai oleh beban pembiayaan bagi
Perubahan elemen-elemen demografi ini berdampak luas pada penduduk di atas 65 tahun.
perubahan struktur umur penduduk Indonesia yang pada akhirnya Dari Prambanan ke Mendut: Demographic Window of
bisa mempengaruhi keadaan ekonomi-sosial-politik Indonesia. Opportunity Perlu diingat bahwa keragaman antar propinsi di Indonesia
Untungnya sebelum berada di Candi Mendut Indonesia akan terlihat cukup jelas akibat keragaman proses perubahan demo-
Tulisan ini bertujuan mendiskusikan perubahan struktur penduduk berada di Candi Prambanan dulu, ketika masyarakat dan negara grafis dan perbedaan perkembangan ekonomi antar propinsi.
Indonesia yang dihiasi dengan makin banyaknya penduduk Gambar 1. Piramida Penduduk Indonesia: 1971 mempunyai potensi untuk menabung. Mengapa demikian? Kita simak keadaan di tahun 2000 dan 2005. Tabel 1 memper-
lansia, penduduk berumur 60 tahun ke atas. Tanpa mengesam- Candi Prambanan, itulah kondisi kependudukan Indonesia antara lihatkan angka beban ketergantungan total di propinsi yang di-
pingkan pentingnya dampak sosial dan politik, diskusi dibatasi Penduduk muda usia di bawah 15 tahun, yang belum bisa 2005-2035. Pada masa ini persentase penduduk muda akan makin dekomposisi menjadi angka beban ketergantungan muda dan
pada dampak ekonomi-demografis penuaan penduduk Indonesia. berproduksi tetapi sudah mengkonsumsi, berjumlah 51 juta berkurang sementara persentase penduduk yang berusia lebih tua. Terlihat jelas dari tabel tersebut bahwa beberapa propinsi
orang atau 44,0 persen dari penduduk Indonesia pada tahun tua mulai makin meningkat. Peningkatan jumlah penduduk usia khususnya propinsi di Jawa telah memasuki demographic window
Pembahasan dimulai dengan memaparkan perubahan struktur 1971. Banyaknya penduduk muda ini mengakibatkan konsumsi kerja merupakan potensi bagi pemerintah untuk bisa memper- of opportunity jauh sebelum Indonesia secara keseluruhan me-
penduduk Indonesia sepanjang rentang waktu yang menyang- dan kebutuhan masyarakat dan pemerintah yang tinggi akan banyak tabungan. Gambar 3 memperlihatkan piramida penduduk ngalaminya. Jakarta, Yogyakarta, dan Jawa Timur telah memasuki
kut masa lalu, masa kini dan masa depan; berikutnya mengenai sarana pendidikan, kesehatan dan barang-jasa lainnya untuk Indonesia tahun 2005. Bagian puncak piramida sudah tak lancip demographic window of opportunity sejak sebelum tahun 2000,
demographic window of opportunity, dan ditutup dengan sebuah kepentingan penduduk muda. Akibatnya, tabungan (saving) lagi. Pada tahun 2005, penduduk berumur di atas 65 tahun diperkirakan sejak awal 1990an. Sementara Jawa Tengah baru
renungan atau pemikiran untuk bagaimana memanfaatkan masyarakat dan pemerintah rendah. Beban ketergantungan cukup berjumlah 10,1 juta, penduduk muda berumur di bawah 15 tahun memasukinya pada tahun 2005, sedangkan Jawa Barat dan Banten
peluang emas dari jendela kesempatan secara demografis yang tinggi, sebesar 86% pada awal 1970-an. Ini berarti setiap 100 sebanyak 63,6 juta. Dengan kata lain, walau jumlahnya masih mungkin baru saja akan memasukinya. Jakarta cukup meng-
hanya terjadi sekali dalam sebuah perjalanan penduduk suatu penduduk usia kerja (15-64 tahun) menanggung beban 86 meningkat, persentase penduduk muda di tahun 2005 hanya khawatirkan, kesempatan itu mungkin sebentar lagi akan habis.
wilayah/negara. orang ; 82 orang di antaranya berusia di bawah 15 tahun. 29,1% telah berkurang dari 44.0% di tahun 1971. Tren dari 2000 ke 2005, angka beban ketergantungan total

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
247 248
TINJAUAN PUSTAKA

sudah mulai menaik lagi. Paling tidak antara 2015 hingga 2020 Namun melihat keragaman antar propinsi, beberapa propinsi
Jakarta akan sudah kehilangan demographic window of oppor- seperti Jakarta, Bali dan Sulawesi Utara telah dalam keadaan
tunity. Pada saat itu beban karena penduduk usia tua akan makin kritis, masa keemasan ini hampir berakhir.
terasakan. Beban membiayai penduduk tua di Jakarta sedikit
meningkat: dari kira-kira 3 orang (tahun 2000) ke 4 orang per Kita pasti akan tiba di candi Mendut; masih ada waktu untuk
100 penduduk usia kerja di tahun 2005. Pembiayaan di Jakarta persiapan agar tiba dengan kondisi yang jauh lebih baik. Seyogya-
akan makin tersedot untuk penduduk usia tua. nya life-cycle saving yang besar bisa dilaksanakan. Selama masa
usia produktif, bergiat-giat melakukan akumulasi aset dan
Propinsi di luar Jawa yang telah berada di masa demographic investasi. Pada masa pensiun, aset dan investasi digunakan untuk
window of opportunity lebih awal yaitu Bali. Pada tahun 2000, membiayai kehidupan saat itu.
beban ketergantungan total mencapai 45.5%, itulah titik terendah
Bali. Seperti kasus Jakarta, Bali kini mulai mengalami kenaikan Tabel 1. Dekomposisi Angka Beban Ketergantungan menurut Provinsi:
angka beban ketergantungan, menjadi 46.8% di tahun 2005. Indonesia, 2000 √ 2005
Tak ketinggalan dengan Jakarta dan Bali, Sulawesi Utara dalam
Provinsi Muda Tua Total
lima tahun terakhir mengalami kenaikan angka beban ketergan-
2000 2005 2000 2005 2000 2005
tungan dari 48.3% di tahun 2000 ke 49.3% di tahun 2005. Jawa-Bali
Mungkin Sulawesi Utara akan menutup kesempatan demografis Jakarta 32.22 33.53 2.91 3.70 35.13 37.22
dalam waktu yang tak lama lagi. Jawa Barat 47.45 44.47 6.68 6.61 54.13 51.08
Jawa Tengah 44.40 40.65 9.02 9.94 53.41 50.59
Yogyakarta 32.38 30.66 12.27 13.11 44.65 43.77
Beberapa propinsi di Sumatra dan Kalimantan baru saja mema- Jawa Timur 37.23 35.50 8.65 9.31 45.87 44.81
suki masa demographic window of opportunity di tahun 2005. Banten 54.67 48.53 4.23 3.85 58.90 52.38
Bali 37.21 38.03 8.33 8.78 45.54 46.81
Propinsi tersebut yaitu Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Suma-
Luar Jawa-Bali
tra Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Propinsi- Nanggroe Aceh
propinsi ini perlu segera memikirkan pembangunan ekonomi Darussalam 54.15 51.12 4.17 5.89 58.32 57.01
Sumatra Utara 57.86 53.49 5.60 5.32 63.46 58.81
mereka agar kesempatan emas dari komposisi penduduk yang
Sumatra Barat 55.23 51.41 8.63 8.42 63.86 59.83
secara demografis menguntungkan akan mendapatkan buahnya. Riau 50.90 50.50 3.27 3.45 54.17 53.95
Selain itu untuk mempersiapkan masa depan yang baik, penduduk Jambi 51.36 47.23 4.32 4.09 55.68 51.32
Sumatra Selatan 56.02 45.51 5.06 4.99 61.09 50.50
tua juga perlu dipersiapkan untuk tetap hidup lama, aktif dan
Bengkulu 53.95 48.76 4.83 4.58 58.79 53.34
produktif sehingga bebannya tidak sesuram yang dibayangkan. Lampung 51.63 46.51 5.79 6.62 57.42 53.13
Bangka-Belitung 50.30 44.04 5.59 5.52 55.88 49.56
Persoalan kelanjutusiaan di Indonesia juga bercirikan jumlahnya Kepulauan Riau - 38.27 - 2.65 - 40.92
Nusa Tenggara Barat 57.43 53.01 5.62 6.00 63.05 59.01
yang besar dengan pertumbuhan yang cepat. Pada tahun 2005, Nusa Tenggara Timur 63.10 64.43 7.19 7.24 70.29 71.67
jumlah penduduk usia 60 tahun ke atas sebanyak 15,8 juta Kalimantan Barat 55.01 49.09 4.39 4.43 59.41 53.52
orang, kira-kira sama dengan seluruh penduduk Jakarta di siang Kalimantan Tengah 51.96 50.31 3.58 3.33 55.55 53.64
Kalimantan Selatan 47.37 44.81 4.81 4.79 52.18 49.60
hari. Dari jumlah ini, 68% atau 10,6 juta berdomisili di Pulau Kalimantan Timur 47.01 45.50 3.06 2.91 50.07 48.42
Jawa. Keragaman antar kabupaten/kota di Jawa dan Luar Jawa Sulawesi Utara 41.04 40.78 7.30 8.54 48.34 49.32
juga jelas terlihat. Secara umum, kabupaten/kota di Jawa mem- Sulawesi Tengah 53.04 52.04 4.68 4.30 57.72 56.34
Sulawesi Selatan 52.01 49.60 6.95 7.01 58.96 56.61
punyai proporsi jumlah penduduk tua yang lebih tinggi dibanding- Sulawesi Tenggara 63.38 57.56 4.77 4.42 68.15 61.98
kan proporsi yang sama di luar Jawa, dengan proporsi tertinggi Gorontalo 50.72 52.39 4.92 4.65 55.64 57.04
diraih salah satunya oleh kabupaten Pacitan, kabupaten asal Pak Maluku 63.81 55.14 6.72 5.92 70.53 61.06
Maluku Utara 63.36 57.53 4.58 3.90 67.94 61.44
SBY, (14,2% untuk penduduk 60 tahun keatas, 10,0% untuk Papua 59.86 55.76 1.66 1.26 61.52 57.01
65 tahun keatas di tahun 2005). Beban ketergantungan di Pacitan TOTAL 46.82 43.80 6.77 7.02 53.59 50.81
mencapai 47,3% di tahun 2005. Persentase penduduk tua di
Sumber: Dikompilasi dan dihitung dari 30 publikasi Badan Pusat Statistik (2001) untuk tahun 2000
kabupaten ini secara demografis sudah seperti negara maju, walau dan Badan Pusat Statistik (2006)5 untuk tahun 2005.
secara ekonomi masih tertinggal. Catatan: Kepulauan Riau merupakan propinsi baru yang berpisah dari propinsi Riau di tahun 2003.
Nanggroe Aceh Darussalam tidak termasuk dalam SUPAS 2005, melainkan mempunyai
sensus khusus yang dilakukan pada tahun yang sama (SPAN 2005).
Bagaimana Memanfaatkan Peluang Emas?
Proses penuaan penduduk Indonesia sedang dan akan terus ber-
langsung dengan kecepatan yang diperkirakan makin cepat. KEPUSTAKAAN
Proses ini akan berdampak pada perubahan kondisi ekonomi, 1. Badan Pusat Statistik. Statistik 60 Tahun Indonesia Merdeka. 2005.
2. Ibid.
politik, dan sosial termasuk kesehatan. Pembiayaan dan pelayanan 3. Ananta A, Evi Nurvidya Arifin, Bakhtiar. Ethnicity and Ageing in Indonesia, 2000-2050. Asia
kesehatan akan berubah dengan makin diwarnai untuk memenuhi Population Studies J 2005;1(2):227 - 243.
4. Robine J. Introduction on demographic transition and dependency ratios: challenges and
kebutuhan kesehatan penduduk tua. Pasar kerja juga akan semakin opportunities. Paper presented at «International Seminar on Demographic Window and
menua. Namun, ada kesempatan emas dari perubahan penduduk Healthy Aging: Socioeconomic Challenges and Opportunities», IUSSP and the Asia MetaCentre
ini. Secara keseluruhan penduduk Indonesia akan mengalami in collaboration with Center of Healthy Aging and Family Studies, Peking University, Beijing,
10 - 11 May 2004.
Demographic Window of Opportunity sejak masa kini, lebih persisnya 5. Badan Pusat Statistik. Penduduk Indonesia: Hasil Survei Penduduk Antar Sensus 2005. Jakarta:
kira-kira antara 2005 dan 2035. Badan Pusat Statistik. 2006.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


249
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

MAKSUD, TUJUAN, DAN KEGUNAAN PENELITIAN Perbanyakan dilakukan dengan membentuk cDNA dari RNA
Aplikasi Cobas Amplicor System dalam Maksud penelitian ini untuk mempelajari deteksi RNA HIV target. Hasil amplifikasi akan(13,14) didenaturasi dengan menggu-
nakan detanuration solution untuk memasuki tahap hibridisasi.
penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Deteksi Dini Infeksi HIV menggunakan perangkat diagnostik Cobas Amplicor® Roche.
Tujuannya untuk mengetahui kemampuan sistem Cobas Ampli-
Amplikon akan berikatan dengan probe SK102 dan CP35 dalam
MWP (Micro Well Plate). Keberhasilan suatu hibridasasi ditentukan
(Human Immunodeficiency Virus) cor dalam mendeteksi keberadaan HIV dalam sampel. Kegunaan
penelitian ini adalah untuk penguji tingkat akurasi teknik Cobas
oleh deteksi dengan penambahan AV-HRP (Avidin-Horseradish
Peroxidase Conjugate) dan TMB (Tetramethylbenzidine). Proses
Amplicor sebagai salah satu cara deteksi dini infeksi HIV. amplifikasi, hibridisasi, dan deteksi dilakukan oleh Cobas Amplicor
Sinta Sasika Novel1, Runingsih2
System secara otomatis.
1. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran,Bandung,Indonesia
2. Staf Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Indonesia BAHAN DAN CARA KERJA
Bahan: reagen HIV-1 lysis, HIV-1 quantitation standard, HIV-1
spesimen diluents, NHP (Negative Human Plasma), HIV-1 negative
ABSTRAK control, HIV-1 Low (+) control, HIV-1 High (+) control, HIV-1 Master
Penelitian aplikasi Cobas Amplicor System dalam Deteksi Dini Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) dimaksud- Mix, HIV-1 Mn2+, HIV-1 microwell plate, detanuration solution,
kan untuk mempelajari deteksi RNA HIV penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) menggunakan hybridization buffer, AV-HRP (Avidin-Horseradish Peroxidase Conju-
perangkat diagnostik Cobas Amplicor® Roche. Tujuan penelitian ini adalah menilai kemampuan sistem Cobas gate), substrat A, substrat B, stop reagen, dan wash concentrate.
Amplicor untuk mendeteksi keberadaan HIV dalam sampel. Kegunaan penelitian ini adalah untuk penguji tingkat Cara Kerja: pengujian sampel menggunakan perangkat diagnostik
akurasi teknik Cobas Amplicor sebagai salah satu cara deteksi dini infeksi HIV. Hasil dari 18 pasien adalah 3 pasien Cobas Amplicor. Penelitian dimulai dengan pengambilan sampel,
negatif, 8 pasien positif low, dan 7 pasien positif high. Nilai Log dari 3 pasien negatif: pasien 1 (2.744), pasien 8 persiapan reagen, isolasi asam nukleat, persiapan kontrol, ampli-
(2.924), pasien 17 (1.996); 8 pasien positif low: pasien 2 (4.088), pasien 3 (3.526), pasien 4 (4.639), pasien 5 (4.459), fikasi, hibridisasi, dan deteksi.
Gambar 4. Sistematik mekanisme kerja Cobas Amplicor System.
pasien 6 (4.078), pasien 7 (3.719), pasien 15 (4.152), pasien 18 (3.064); 7 pasien positif high: pasien 9 (5.441), pasien Sumber : DiDomenico dkk, 1996
HASIL DAN DISKUSI
10 (6.198), pasien 11 (5.128), pasien 12 (5.608), pasien 13 (5.825), pasien 14 (5.074), pasien 16 (6.157).
Cobas Amplicor adalah suatu teknologi canggih dan sensitif Prinsip kerja Cobas Amplicor berdasarkan pada amplifkasi meng-
Kata kunci : AIDS, Cobas Amplicor System, HIV, Log, RNA.
untuk menghitung jumlah materi genetik virus HIV di dalam darah. gunakan teknologi PCR (Polymerase Chain Reaction)(11). Prinsip
Cobas Amplicor yang akurat dan sensitif memiliki kemampuan kerja PCR adalah menghasilkan kopi berlipat ganda dari sekuen
PENDAHULUAN Dua tipe HIV yang menginfeksi manusia yaitu HIV-1 dan HIV-2. deteksi secara konsisten, spesifisitas yang tinggi, dan reprodusi- nukleotida organisme target yang dapat mendeteksi target orga-
Istilah HIV (Human Immunodeficiency Virus) pertama kali di- Tipe HIV-1 lebih virulen dan mudah menular sedanglan HIV-2 bilitasnya baik(11). nisme dalam jumlah sangat rendah dengan spesifisitas tinggi(15).
gunakan sejak tahun 1986(1) sebagai penyebab AIDS (Acquired umumnya masih terisolasi di Afrika Barat(8,9). Diduga HIV pada Dalam prosesnya asam nukleat virus yang ada di dalam darah
Immune Deficiency Syndrome) yaitu sindrom akibat penurunan manusia berasal dari infeksi silang SIV (Simian Immunodeficiency Tahap awal pemeriksaan HIV dengan Cobas Amplicor adalah sampel akan digandakan berulang-ulang sehingga didapat jutaan
sistem kekebalan tubuh(2). Nama HIV pertama kali diusulkan Virus) di Afrika Barat dan Tengah(10). preparasi spesimen sesuai prosedur standar. RNA HIV-1 diisolasi kopi. Amplikon yang didapatkan akan direaksikan dengan reagen
oleh Luc Montagnier dari Perancis. HIV awalnya bernama LAV dari plasma sel yang dilisis menggunakan reagen working HIV-1 spesifik sehingga dapat dihitung jumlah partikel virus HIV dalam
(lymphadenopathy-associated virus)(3,4), kemudian Robert Gallo HIV menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia dengan lysis diikuti presipitasi RNA dengan alkohol. RNA yang sudah setiap mililiter darah yang diperiksa. Hasil pemeriksaan dilaporkan
dari Amerika Serikat memberi nama HTLV-III (human T lympho- menggunakan dua reseptor, yaitu reseptor non-CD4 untuk fusi terisolasi ditambahi HIV-1 specimen diluents, stabil selama 2 jam dalam copies/mL atau dalam perhitungan matematika logaritma (Log).
tropic virus type III)(5). virus dengan membran dan reseptor CD4 yang diekspresi pada atau disimpan pada suhu -210 C(12). Isolasi RNA dari setiap sampel
dimasukkan ke dalam tabung microamp yang sudah mengandung Tabel Nilai Log pada Pasien :
makrofag dan limfosit(7).
HIV termasuk dalam familia retrovirus, subfamilia lentiviridae. working master mix untuk memasuki tahap amplifikasi. Pasien Kode Pasien HIV-RNA LOG Hasil
Copies/mL
Virion bulat, berdiameter 80-100 nm, core silindris, dan memiliki
amplop. Genom yaitu RNA beruntai tunggal, lurus, positive-sense, Kontrol (-) - 644 2.809 Negatif
Kontrol L(+) - 5,378 3.731 Positif low
berukuran 9-10 kb(6). Memiliki glikoprotein pada amplop, enzim
Kontrol H(+) - 422,372 5.626 Positif high
transkriptase terkandung di dalam virion, dan protease digunakan Pasien 1 HE009061 555 2.744 Negatif
Gambar 2. Infeksi HIV ke dalam
untuk memproduksi virus infeksius(7). Pasien 2 HE009062 12,232 4.088 Positif low
sel makrofag (1) virus menempel
Pasien 3 HE009063 3,357 3.526 Positif low
pada membran sel dengan adanya Pasien 4 HE009064 43,522 4.639 Positif low
reseptor CD4 dan non-CD4, (2) Pasien 5 HE009065 28,783 4.459 Positif low
virus melalukan fusi dengan mem- Pasien 6 HE009066 11,970 4.078 Positif low
brane sel inang serta mengeluar- Pasien 7 HE009067 5,236 3.719 Positif low
Pasien 8 HE009068 840 2.924 Negatif
kan asam nukleat, (3) asam nukleat
Pasien 9 HE009069 276,089 5.441 Positif high
virus menyisip pada DNA sel inang, Pasien 10 HE080541 1,576,687 6.198 Positif high
(4) terbentuk mRNA dan mRNA Pasien 11 HE080542 134,167 5.128 Positif high
membentuk protein, (5) perakitan Pasien 12 HE080543 405,858 5.608 Positif high
virion, dan (6) virus baru terbentuk. Pasien 13 HE080544 667,949 5.825 Positif high
Pasien 14 HE080545 118,514 5.074 Positif high
Sumber : http://aidsinfo.nih.gov Gambar 3. Cobas Amplicor System (1) lokasi thermal cycler heating/ Pasien 15 HE080546 14,186 4.152 Positif low
cooling blocks, (2) pipet otomatis, (3) incubator, (4) tempat pencucian, Pasien 16 HE080547 1,434,057 6.157 Positif high
dan (5) fotometer. Pasien 17 HE080548 99 1.996 Negatif
Gambar 1. Struktur HIV
Sumber : DiDomenico dkk, 1996 Pasien 18 HE080549 1,158 3.064 Positif low
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:HIV_Viron.png

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
257 258
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

MAKSUD, TUJUAN, DAN KEGUNAAN PENELITIAN Perbanyakan dilakukan dengan membentuk cDNA dari RNA
Aplikasi Cobas Amplicor System dalam Maksud penelitian ini untuk mempelajari deteksi RNA HIV target. Hasil amplifikasi akan(13,14) didenaturasi dengan menggu-
nakan detanuration solution untuk memasuki tahap hibridisasi.
penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Deteksi Dini Infeksi HIV menggunakan perangkat diagnostik Cobas Amplicor® Roche.
Tujuannya untuk mengetahui kemampuan sistem Cobas Ampli-
Amplikon akan berikatan dengan probe SK102 dan CP35 dalam
MWP (Micro Well Plate). Keberhasilan suatu hibridasasi ditentukan
(Human Immunodeficiency Virus) cor dalam mendeteksi keberadaan HIV dalam sampel. Kegunaan
penelitian ini adalah untuk penguji tingkat akurasi teknik Cobas
oleh deteksi dengan penambahan AV-HRP (Avidin-Horseradish
Peroxidase Conjugate) dan TMB (Tetramethylbenzidine). Proses
Amplicor sebagai salah satu cara deteksi dini infeksi HIV. amplifikasi, hibridisasi, dan deteksi dilakukan oleh Cobas Amplicor
Sinta Sasika Novel1, Runingsih2
System secara otomatis.
1. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran,Bandung,Indonesia
2. Staf Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Indonesia BAHAN DAN CARA KERJA
Bahan: reagen HIV-1 lysis, HIV-1 quantitation standard, HIV-1
spesimen diluents, NHP (Negative Human Plasma), HIV-1 negative
ABSTRAK control, HIV-1 Low (+) control, HIV-1 High (+) control, HIV-1 Master
Penelitian aplikasi Cobas Amplicor System dalam Deteksi Dini Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) dimaksud- Mix, HIV-1 Mn2+, HIV-1 microwell plate, detanuration solution,
kan untuk mempelajari deteksi RNA HIV penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) menggunakan hybridization buffer, AV-HRP (Avidin-Horseradish Peroxidase Conju-
perangkat diagnostik Cobas Amplicor® Roche. Tujuan penelitian ini adalah menilai kemampuan sistem Cobas gate), substrat A, substrat B, stop reagen, dan wash concentrate.
Amplicor untuk mendeteksi keberadaan HIV dalam sampel. Kegunaan penelitian ini adalah untuk penguji tingkat Cara Kerja: pengujian sampel menggunakan perangkat diagnostik
akurasi teknik Cobas Amplicor sebagai salah satu cara deteksi dini infeksi HIV. Hasil dari 18 pasien adalah 3 pasien Cobas Amplicor. Penelitian dimulai dengan pengambilan sampel,
negatif, 8 pasien positif low, dan 7 pasien positif high. Nilai Log dari 3 pasien negatif: pasien 1 (2.744), pasien 8 persiapan reagen, isolasi asam nukleat, persiapan kontrol, ampli-
(2.924), pasien 17 (1.996); 8 pasien positif low: pasien 2 (4.088), pasien 3 (3.526), pasien 4 (4.639), pasien 5 (4.459), fikasi, hibridisasi, dan deteksi.
Gambar 4. Sistematik mekanisme kerja Cobas Amplicor System.
pasien 6 (4.078), pasien 7 (3.719), pasien 15 (4.152), pasien 18 (3.064); 7 pasien positif high: pasien 9 (5.441), pasien Sumber : DiDomenico dkk, 1996
HASIL DAN DISKUSI
10 (6.198), pasien 11 (5.128), pasien 12 (5.608), pasien 13 (5.825), pasien 14 (5.074), pasien 16 (6.157).
Cobas Amplicor adalah suatu teknologi canggih dan sensitif Prinsip kerja Cobas Amplicor berdasarkan pada amplifkasi meng-
Kata kunci : AIDS, Cobas Amplicor System, HIV, Log, RNA.
untuk menghitung jumlah materi genetik virus HIV di dalam darah. gunakan teknologi PCR (Polymerase Chain Reaction)(11). Prinsip
Cobas Amplicor yang akurat dan sensitif memiliki kemampuan kerja PCR adalah menghasilkan kopi berlipat ganda dari sekuen
PENDAHULUAN Dua tipe HIV yang menginfeksi manusia yaitu HIV-1 dan HIV-2. deteksi secara konsisten, spesifisitas yang tinggi, dan reprodusi- nukleotida organisme target yang dapat mendeteksi target orga-
Istilah HIV (Human Immunodeficiency Virus) pertama kali di- Tipe HIV-1 lebih virulen dan mudah menular sedanglan HIV-2 bilitasnya baik(11). nisme dalam jumlah sangat rendah dengan spesifisitas tinggi(15).
gunakan sejak tahun 1986(1) sebagai penyebab AIDS (Acquired umumnya masih terisolasi di Afrika Barat(8,9). Diduga HIV pada Dalam prosesnya asam nukleat virus yang ada di dalam darah
Immune Deficiency Syndrome) yaitu sindrom akibat penurunan manusia berasal dari infeksi silang SIV (Simian Immunodeficiency Tahap awal pemeriksaan HIV dengan Cobas Amplicor adalah sampel akan digandakan berulang-ulang sehingga didapat jutaan
sistem kekebalan tubuh(2). Nama HIV pertama kali diusulkan Virus) di Afrika Barat dan Tengah(10). preparasi spesimen sesuai prosedur standar. RNA HIV-1 diisolasi kopi. Amplikon yang didapatkan akan direaksikan dengan reagen
oleh Luc Montagnier dari Perancis. HIV awalnya bernama LAV dari plasma sel yang dilisis menggunakan reagen working HIV-1 spesifik sehingga dapat dihitung jumlah partikel virus HIV dalam
(lymphadenopathy-associated virus)(3,4), kemudian Robert Gallo HIV menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia dengan lysis diikuti presipitasi RNA dengan alkohol. RNA yang sudah setiap mililiter darah yang diperiksa. Hasil pemeriksaan dilaporkan
dari Amerika Serikat memberi nama HTLV-III (human T lympho- menggunakan dua reseptor, yaitu reseptor non-CD4 untuk fusi terisolasi ditambahi HIV-1 specimen diluents, stabil selama 2 jam dalam copies/mL atau dalam perhitungan matematika logaritma (Log).
tropic virus type III)(5). virus dengan membran dan reseptor CD4 yang diekspresi pada atau disimpan pada suhu -210 C(12). Isolasi RNA dari setiap sampel
dimasukkan ke dalam tabung microamp yang sudah mengandung Tabel Nilai Log pada Pasien :
makrofag dan limfosit(7).
HIV termasuk dalam familia retrovirus, subfamilia lentiviridae. working master mix untuk memasuki tahap amplifikasi. Pasien Kode Pasien HIV-RNA LOG Hasil
Copies/mL
Virion bulat, berdiameter 80-100 nm, core silindris, dan memiliki
amplop. Genom yaitu RNA beruntai tunggal, lurus, positive-sense, Kontrol (-) - 644 2.809 Negatif
Kontrol L(+) - 5,378 3.731 Positif low
berukuran 9-10 kb(6). Memiliki glikoprotein pada amplop, enzim
Kontrol H(+) - 422,372 5.626 Positif high
transkriptase terkandung di dalam virion, dan protease digunakan Pasien 1 HE009061 555 2.744 Negatif
Gambar 2. Infeksi HIV ke dalam
untuk memproduksi virus infeksius(7). Pasien 2 HE009062 12,232 4.088 Positif low
sel makrofag (1) virus menempel
Pasien 3 HE009063 3,357 3.526 Positif low
pada membran sel dengan adanya Pasien 4 HE009064 43,522 4.639 Positif low
reseptor CD4 dan non-CD4, (2) Pasien 5 HE009065 28,783 4.459 Positif low
virus melalukan fusi dengan mem- Pasien 6 HE009066 11,970 4.078 Positif low
brane sel inang serta mengeluar- Pasien 7 HE009067 5,236 3.719 Positif low
Pasien 8 HE009068 840 2.924 Negatif
kan asam nukleat, (3) asam nukleat
Pasien 9 HE009069 276,089 5.441 Positif high
virus menyisip pada DNA sel inang, Pasien 10 HE080541 1,576,687 6.198 Positif high
(4) terbentuk mRNA dan mRNA Pasien 11 HE080542 134,167 5.128 Positif high
membentuk protein, (5) perakitan Pasien 12 HE080543 405,858 5.608 Positif high
virion, dan (6) virus baru terbentuk. Pasien 13 HE080544 667,949 5.825 Positif high
Pasien 14 HE080545 118,514 5.074 Positif high
Sumber : http://aidsinfo.nih.gov Gambar 3. Cobas Amplicor System (1) lokasi thermal cycler heating/ Pasien 15 HE080546 14,186 4.152 Positif low
cooling blocks, (2) pipet otomatis, (3) incubator, (4) tempat pencucian, Pasien 16 HE080547 1,434,057 6.157 Positif high
dan (5) fotometer. Pasien 17 HE080548 99 1.996 Negatif
Gambar 1. Struktur HIV
Sumber : DiDomenico dkk, 1996 Pasien 18 HE080549 1,158 3.064 Positif low
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:HIV_Viron.png

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
257 258
HASIL PENELITIAN

Penentuan pasien negatif atau positif dilihat dari nilai HIV-RNA DAFTAR PUSTAKA
(copies/mL). Pada pemeriksaan ini, pasien negatif HIV bila nilai 1. Coffin J, Haase A, Levy JA, dkk. What to call the AIDS virus?. Nature 1986; 321: 1-10.
2. Dybul M, Fauci AS, Bartlett JG, Kaplan JE, Pau AK, and the Panel on Clinical Practices for
HIV-RNAnya di bawah 1,100 copies/mL; pasien positif L(+) nilai
Treatment of HIV. Guidelines for using antiretroviral agents among HIV-infected adults and
HIV-RNAnya 1,100-9,700 copies/mL; dan pasien positif H(+) nilai adolescents. Ann Intern Med. 2002; 137: 381-433.
HIV-RNAnya 76,000-750,000 copies/mL. Dari data di atas di- 3. Barre-Sinoussi F, Chermann JC, Rey F, dkk. Isolation of a T-lymphotropic retrovirus from a
peroleh 3 pasien negatif, 8 pasien positif low, dan 7 pasien patient at risk for acquired immune deficiency syndrome (AIDS). Science. 1989; 220: 868-871.
positif high. 4. Crystal S, Akincigil A., Sambamoorthi U, dkk. The diverse older HIV-positipopulation: a national
profile of economic circumstances, social support, and quality of life. AIDS 2003; 33: S76-S83.
5. Popovic M, Sarngadharan MG, Read E, dan Gallo RC. Detection, isolation, and continuous
SIMPULAN
production of cytopathic retroviruses (HTLV-III) from patients with AIDS and pre-AIDS. Science
1. Cobas Amplicor System dapat mendeteksi infeksi HIV. 1984; 224: 497-500.
2. Hasil Cobas Amplicor System apabila melebihi nilai ambang 6. Hallfors DD, Iritani BJ, Miller WC, Bauer DJ. Sexual and drug behavior patterns and HIV and
STD racial disparities: the need for new direction. Am. J. Publ. Health 2007; 97(1): 125-32.
positif maka spesimen dinyatakan positif low atau high ter-
7. Brooks GF, Butel JS, Morse SA. Mikrobiologi Kedokteran Jilid 2. Diterjemahkan oleh : Nani
infeksi HIV sesuai dengan nilai HIV-RNA copies/mL. Widorini. Jakarta: Salemba Medika, 2005.
3. Cobas Amplicor System dapat digunakan untuk deteksi dini 8. Reeves JD, Doms RW. Human immunodeficiency virus type 2. Gen Virol. 2002; 83: 1253-65.
infeksi HIV dan memantau pengobatan pasien HIV dengan 9. Kahn JO, Walker BD. Acute Human Immunodeficiency Virus type 1 infection. N Engl J Med.
1998; 331: 33-9.
memeriksa jumlah materi genetik virus di dalam darah.
10. Gao F, Bailes E, Robertson DL, dkk. Origin of HIV-1 in the chimpanzee Pantroglodytes
troglodytes. Nature 1999; 397: 436-41.
11. DiDomenico N, Link H, Knobbi R, Caratsch T, Weschler W, Loewy ZG, Rosenstraus M. Cobas
AmplicorTM: fully automated RNA and DNA amplification and detection system for routine
diagnostic PCR. Clin. Chem. 1996; 42(12): 1915-23.
12. Mulder J, McKinney N, Christopherson C, Sninsky J, Greenfield L, Kwok S. Rapid and simple
PCR assay for quantitation of human immunodeficiency virus type 1 RNA in plasma:
application to acute retroviral infection. J Clin Microbiol. 1994; 32: 292-300.
13. Kellogg DE, Sninsky JJ, Kwok S. Quantitation of HIV-1 proviral DNA relative to cellular DNA by
the polymerase chain reaction. Anal Biochem. 1990; 189: 202-208.
14. Nuovo GJ, Gallery F, MacConnel P, Becker I, Bloch W. An improved technique for the in situ
detection of DNA after polymerase chain reaction amplification. Am J Pathol. 1991; 139: 1239-1244.
15. Bugawan TL, AppleR, ErlichHA.A method for typing polymorphism at the HLA-A locus using
PCR amplification and immobilized oligonucleotide probes. Tissue Antigens 1994; 44: 137-47.

.id
oo.co
i@yah
edaks
cdk.r

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


259
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

endogen SOD dan GPX. Selain itu, juga berperan penting mem- Apabila _ = 0,05, power 0,80 serta selisih rerata ChEA yang
Hubungan Pemberian Selenium dan pertahankan kestabilan Se di dalam lambung (Se stabil pada
suasana asam)16,17.
dianggap bermakna adalah 5% dan simpang baku dari selisih
rerata adalah 10%, besar sampel minimal adalah 33 untuk
Vitamin C dengan Peningkatan Kadar Tujuan penelitian : menjelaskan pengaruh Selenium + vitamin
setiap kelompok. sehingga dibutuhkan 99 orang.

Kolinesterase Darah Petani Penyemprot C terhadap kadar ChEA melalui kadar Hemoglobin dan enzim
Glutation peroksidase darah sebagai upaya pencegahan keracunan
Karena responden adalah petani yang sangat jarang kontak
dengan petugas kesehatan, terlebih terhadap jarum suntik,
Organofosfat di Temanggung akut pestisida organofosfat pada petani penyemprot pestisida.
maka untuk menghindari drop out, jumlah responden masing-
masing 35 petani per kelompok.
METODE
Ari Suwondo Desain penelitian adalah eksperimen murni dengan rancangan
Staf Pengajar Bagian K-3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Pretest-Posttest Control Group Design18 .Populasi target adalah Kriteria inklusi :
seluruh petani penyemprot pestisida organofosfat, sedangkan 1. Umur petani antara 25-45 tahun.
ABSTRAK populasi terjangkau adalah seluruh petani penyemprot organo- 2. Tidak menderita hemoroid atau penyakit perdarahan
Latar belakang : Gejala keracunan organofosfat timbul akibat hambatan aktivitas enzim kolinesterase darah ( ChEA ), fosfat yang bertempat tinggal di desa Pasuruan, Kecamatan Bulu, spontan lain.
Kabupaten Temanggung. Petani desa Pasuruan dipilih karena 3. Status gizi normal berdasarkan tinggi badan dan berat badan.
kembali normalnya ChEA sangat tergantung pada kemampuan detoksikasi dengan bantuan enzim glutation
mereka menjadi petani secara turun temurun, tidak mempunyai
peroksidase (GPX) di hati, enzim yang sangat tergantung pada Selenium. 4. Jenis kelamin laki-laki.
pekerjaan lain, memenuhi kriteria inklusi, makan dan minum dari
Tujuan penelitian : mempelajari pengaruh penambahan Selenium dan vit C terhadap kadar ChEA, GPX dan Hb hasil bumi mereka dan mempraktekkan penyemprotan pestisida
petani penyemprot pestisida, sebagai upaya pencegahan keracunan akut pestisida organofosfat. organofosfat yang tidak sesuai aturan. Kriteria eksklusi :
1. Bertempat tinggal tidak tetap di lokasi penelitian.
Metoda: penelitian eksperimen murni dengan desain Pretest-posttest Control Groups Design. Sampel 99 petani
penyemprot organofosfat di desa Pasuruan, kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah yang Pada populasi terjangkau dilakukan randomisasi untuk menen- 2. Terjadi alergi atau komplikasi lain akibat perlakuan.
memenuhi kriteria inklusi; dibagi menjadi 3 kelompok masing-masing 33 orang. Kelompok I diberi Selenium, kelom- tukan subyek penelitian dan kontrol. Perlakuan pada penelitian
ini adalah pemberian Selenium (kelompok I), Selenium + Vitamin Prosedur Penelitian :
pok II Selenium + vit C dan kelompok III sebagai kontrol. Perlakuan selama 7 hari berturut-turut. Pemeriksaan kadar C (kelompok II) sedangkan kelompok III adalah kelompok Penelitian dilakukan melalui 2 tahap yaitu : Tahap I, adalah tahap
ChEA, GPX dan Hb dilakukan sebelum dan setelah perlakuan ( hari ke 8 ). kontrol (Bagan 1). persiapan pemilihan lokasi penelitian dan tahap ujicoba terha-
Hasil : Ada perbedaan bermakna kadar ChEA kelompok Selenium dibandingkan kelompok kontrol ( p = 0,050 ), dap 9 orang sukarelawan. Ujicoba dilakukan untuk mendapat-
juga pada kelompok Selenium + Vit C dibandingkan kelompok kontrol ( p = 0,014 ). Bagan 1. Rancangan penelitian. Pretest-Prosttest Control Group Design18
kan dosis yang sesuai untuk kelompok responden di daerah
Simpulan: Penambahan Selenium 200 ±g selama 7 hari meningkatkan kadar ChEA sebesar 1,85% dan kadar Hb penelitian. Ujicoba dilaksanakan dengan membagi 9 orang
sebesar 2.66%. O1 ----------------X1 --------------- O2
sukarelawan menjadi 3 kelompok masing-masing 3 orang.
Kata kunci : Selenium, vit C, Eksperimen, kadar ChEA, GPX dan Hb. R O3 --------------- X2 --------------- O4 Kelompok I diberi suplemen Selenium 100 ±g, kelompok ke II
O5 ---------------- C --------------- O6 diberi Selenium 100 ±g + vit C 50 mg dan kelompok III sebagai
PENDAHULUAN kontrol. Sampel darah diambil sebelum perlakuan (pretest) dan
Keracunan akut pestisida masih merupakan masalah di masyarakat, Enzim glutation peroksidase (sangat tergantung Selenium) Keterangan: pada hari ke 8 (setelah 7 hari perlakuan) sebagai posttest.
19 negara melaporkan 500.000 kasus pertahun dengan angka sangat berperan dalam pengaktifan kembali enzim kolinesterase R : Randomisasi
kematian 1% yang berarti 5.000 orang meninggal karena keracu- melalui : (1). Pengaktifan AMP siklik yang secara langsung dapat X1 : Perlakuan pemberian suplemen Se (200 ±g)
Hasil tahap uji coba ini, pada kelompok perlakuan hanya kadar
nan pestisida pertahun. Angka kejadian keracunan sesungguhnya mengaktifkan enzim kolinesterase. (2). Keseimbangan NADP X2 : Pemberian suplemen Se ( 200 ±g ) +Vit.C (100 ±g)
Hb yang meningkat, sedangkan kadar GPX dan ChEA turun.
lebih besar yaitu 2 juta pertahun, 40.000 kasus di antaranya dan NADPH pada jalur glikolisis erobik dalam eritrosit sehingga C : Kontrol.
Kemudian dosis dinaikkan menjadi Selenium 200 ±g dan vit C
meninggal, sebagian besar (75%) terjadi di negara sedang ber- eritrosit tidak rusak; kerusakan eritrosit dapat mnurunkn produksi O1,3,5 : Pengukuran ChEA, GPX dan Hb sebelum perlakuan
O2,4,6 : Pengukuran ChEA, GPX dan Hb setelah perlakuan 100 mg Hasil uji coba dapat dilihat di lampiran 1
kembang. Di Indonesia, tahun 1979-1986, 27 propinsi melaporkan kolinesterase darah. (3). Peranan ko faktor prostaglandin pada
26 juta orang penderita keracunan pestisida akut di 98 kabupaten sintesis tromboksan A2 yang memacu trombogenesis dan
dan 2092 orang meninggal; penyebab keracunan terbesar pestisida vasokonstriksi pembuluh darah; bersamaan dengan terben- Perhitungan besar sampel minimal menggunakan rumus besar Tahap II adalah tahap pelaksanaan menggunakan prosedur
golongan organofosfat dan karbamat 1,2. tuknya tromboksan akan diaktifkan cAMP yang secara langsung sampel untuk data numerik sebagai berikut : yang sama pada 99 orang petani penyemprot pestisida organo-
mengaktifkan kinase protein termasuk kinase protein enzim fosfat di desa Pasuruan Kecamatan Bulu Temanggung ; mereka
Gejala keracunan organofosfat akibat hambatan aktifitas enzim kolinesterase. (4). Sebagai antioksidan yang dapat melindungi dibagi menjadi 3 kelompok masing-masing 33 orang. Kelompok
kolinesterase darah baru muncul jika aktifitas kolinesterase darah sel termasuk eritrosit dari kerusakan akibat radikal bebas. (5). I diberi suplemen Selenium 200 ±g, kelompok II diberi Selenium
< 50% (keracunan sedang dan berat). Aktifitas kolinesterase Sebagai ko faktor proses oksidasi dealkilasi ikatan organofosfat 200 ±g + Vit C 100 mg dan kelompok III sebagai kontrol.
darah pada petani penyemprot dengan keracunan sedang akan dengan kolinesterase darah6,11,12,13.
normal kembali dalam waktu 3 minggu; pada keracunan derajat Sebelum suplementasi diambil sampel darah 15 ml untuk
ringan, kadar kolinesterase pada sinap cepat kembali normal Penambahan Se akan meningkatkan konsentrasi GPX yang pengukuran kadar GPX, ChEA dan Hb, kemudian diberi suple-
dan gejala keracunan akan hilang dalam 24 jam3-6. Kembali selanjutnya akan meningkatkan konsentrasi enzim kolinesterase Keterangan :
_ = Selisih rerata kedua kelompok yang bermakna men Selenium atau Selenium + Vit C selama 7 hari berturut
normalnya aktifitas kolinesterase sangat tergantung pada aktifitas darah (ChEA)14,15.
S_ = Perkiraan simpang baku selisih rerata turut, hari ke 8 diambil sampel darah kembali untuk pengukuran
detoksikasi di hati melalui cara oksidasi-dealkilasi pada ikatan
organofosfat dengan kolinesterase dengan bantuan enzim Vitamin C dikenal sebagai antioksidan, berperan membantu _ = Tingkat kemaknaan (95%) ulang kadar GPX, ChEA dan Hb. Data dianalisis menggunakan
glutation peroksidase7-10. mengurai radikal bebas secara simultan bersama antioksidan 1-_= Power penelitian (80%) uji t-test berpasangan dan uji Mancova.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
261 262
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

endogen SOD dan GPX. Selain itu, juga berperan penting mem- Apabila _ = 0,05, power 0,80 serta selisih rerata ChEA yang
Hubungan Pemberian Selenium dan pertahankan kestabilan Se di dalam lambung (Se stabil pada
suasana asam)16,17.
dianggap bermakna adalah 5% dan simpang baku dari selisih
rerata adalah 10%, besar sampel minimal adalah 33 untuk
Vitamin C dengan Peningkatan Kadar Tujuan penelitian : menjelaskan pengaruh Selenium + vitamin
setiap kelompok. sehingga dibutuhkan 99 orang.

Kolinesterase Darah Petani Penyemprot C terhadap kadar ChEA melalui kadar Hemoglobin dan enzim
Glutation peroksidase darah sebagai upaya pencegahan keracunan
Karena responden adalah petani yang sangat jarang kontak
dengan petugas kesehatan, terlebih terhadap jarum suntik,
Organofosfat di Temanggung akut pestisida organofosfat pada petani penyemprot pestisida.
maka untuk menghindari drop out, jumlah responden masing-
masing 35 petani per kelompok.
METODE
Ari Suwondo Desain penelitian adalah eksperimen murni dengan rancangan
Staf Pengajar Bagian K-3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Pretest-Posttest Control Group Design18 .Populasi target adalah Kriteria inklusi :
seluruh petani penyemprot pestisida organofosfat, sedangkan 1. Umur petani antara 25-45 tahun.
ABSTRAK populasi terjangkau adalah seluruh petani penyemprot organo- 2. Tidak menderita hemoroid atau penyakit perdarahan
Latar belakang : Gejala keracunan organofosfat timbul akibat hambatan aktivitas enzim kolinesterase darah ( ChEA ), fosfat yang bertempat tinggal di desa Pasuruan, Kecamatan Bulu, spontan lain.
Kabupaten Temanggung. Petani desa Pasuruan dipilih karena 3. Status gizi normal berdasarkan tinggi badan dan berat badan.
kembali normalnya ChEA sangat tergantung pada kemampuan detoksikasi dengan bantuan enzim glutation
mereka menjadi petani secara turun temurun, tidak mempunyai
peroksidase (GPX) di hati, enzim yang sangat tergantung pada Selenium. 4. Jenis kelamin laki-laki.
pekerjaan lain, memenuhi kriteria inklusi, makan dan minum dari
Tujuan penelitian : mempelajari pengaruh penambahan Selenium dan vit C terhadap kadar ChEA, GPX dan Hb hasil bumi mereka dan mempraktekkan penyemprotan pestisida
petani penyemprot pestisida, sebagai upaya pencegahan keracunan akut pestisida organofosfat. organofosfat yang tidak sesuai aturan. Kriteria eksklusi :
1. Bertempat tinggal tidak tetap di lokasi penelitian.
Metoda: penelitian eksperimen murni dengan desain Pretest-posttest Control Groups Design. Sampel 99 petani
penyemprot organofosfat di desa Pasuruan, kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah yang Pada populasi terjangkau dilakukan randomisasi untuk menen- 2. Terjadi alergi atau komplikasi lain akibat perlakuan.
memenuhi kriteria inklusi; dibagi menjadi 3 kelompok masing-masing 33 orang. Kelompok I diberi Selenium, kelom- tukan subyek penelitian dan kontrol. Perlakuan pada penelitian
ini adalah pemberian Selenium (kelompok I), Selenium + Vitamin Prosedur Penelitian :
pok II Selenium + vit C dan kelompok III sebagai kontrol. Perlakuan selama 7 hari berturut-turut. Pemeriksaan kadar C (kelompok II) sedangkan kelompok III adalah kelompok Penelitian dilakukan melalui 2 tahap yaitu : Tahap I, adalah tahap
ChEA, GPX dan Hb dilakukan sebelum dan setelah perlakuan ( hari ke 8 ). kontrol (Bagan 1). persiapan pemilihan lokasi penelitian dan tahap ujicoba terha-
Hasil : Ada perbedaan bermakna kadar ChEA kelompok Selenium dibandingkan kelompok kontrol ( p = 0,050 ), dap 9 orang sukarelawan. Ujicoba dilakukan untuk mendapat-
juga pada kelompok Selenium + Vit C dibandingkan kelompok kontrol ( p = 0,014 ). Bagan 1. Rancangan penelitian. Pretest-Prosttest Control Group Design18
kan dosis yang sesuai untuk kelompok responden di daerah
Simpulan: Penambahan Selenium 200 ±g selama 7 hari meningkatkan kadar ChEA sebesar 1,85% dan kadar Hb penelitian. Ujicoba dilaksanakan dengan membagi 9 orang
sebesar 2.66%. O1 ----------------X1 --------------- O2
sukarelawan menjadi 3 kelompok masing-masing 3 orang.
Kata kunci : Selenium, vit C, Eksperimen, kadar ChEA, GPX dan Hb. R O3 --------------- X2 --------------- O4 Kelompok I diberi suplemen Selenium 100 ±g, kelompok ke II
O5 ---------------- C --------------- O6 diberi Selenium 100 ±g + vit C 50 mg dan kelompok III sebagai
PENDAHULUAN kontrol. Sampel darah diambil sebelum perlakuan (pretest) dan
Keracunan akut pestisida masih merupakan masalah di masyarakat, Enzim glutation peroksidase (sangat tergantung Selenium) Keterangan: pada hari ke 8 (setelah 7 hari perlakuan) sebagai posttest.
19 negara melaporkan 500.000 kasus pertahun dengan angka sangat berperan dalam pengaktifan kembali enzim kolinesterase R : Randomisasi
kematian 1% yang berarti 5.000 orang meninggal karena keracu- melalui : (1). Pengaktifan AMP siklik yang secara langsung dapat X1 : Perlakuan pemberian suplemen Se (200 ±g)
Hasil tahap uji coba ini, pada kelompok perlakuan hanya kadar
nan pestisida pertahun. Angka kejadian keracunan sesungguhnya mengaktifkan enzim kolinesterase. (2). Keseimbangan NADP X2 : Pemberian suplemen Se ( 200 ±g ) +Vit.C (100 ±g)
Hb yang meningkat, sedangkan kadar GPX dan ChEA turun.
lebih besar yaitu 2 juta pertahun, 40.000 kasus di antaranya dan NADPH pada jalur glikolisis erobik dalam eritrosit sehingga C : Kontrol.
Kemudian dosis dinaikkan menjadi Selenium 200 ±g dan vit C
meninggal, sebagian besar (75%) terjadi di negara sedang ber- eritrosit tidak rusak; kerusakan eritrosit dapat mnurunkn produksi O1,3,5 : Pengukuran ChEA, GPX dan Hb sebelum perlakuan
O2,4,6 : Pengukuran ChEA, GPX dan Hb setelah perlakuan 100 mg Hasil uji coba dapat dilihat di lampiran 1
kembang. Di Indonesia, tahun 1979-1986, 27 propinsi melaporkan kolinesterase darah. (3). Peranan ko faktor prostaglandin pada
26 juta orang penderita keracunan pestisida akut di 98 kabupaten sintesis tromboksan A2 yang memacu trombogenesis dan
dan 2092 orang meninggal; penyebab keracunan terbesar pestisida vasokonstriksi pembuluh darah; bersamaan dengan terben- Perhitungan besar sampel minimal menggunakan rumus besar Tahap II adalah tahap pelaksanaan menggunakan prosedur
golongan organofosfat dan karbamat 1,2. tuknya tromboksan akan diaktifkan cAMP yang secara langsung sampel untuk data numerik sebagai berikut : yang sama pada 99 orang petani penyemprot pestisida organo-
mengaktifkan kinase protein termasuk kinase protein enzim fosfat di desa Pasuruan Kecamatan Bulu Temanggung ; mereka
Gejala keracunan organofosfat akibat hambatan aktifitas enzim kolinesterase. (4). Sebagai antioksidan yang dapat melindungi dibagi menjadi 3 kelompok masing-masing 33 orang. Kelompok
kolinesterase darah baru muncul jika aktifitas kolinesterase darah sel termasuk eritrosit dari kerusakan akibat radikal bebas. (5). I diberi suplemen Selenium 200 ±g, kelompok II diberi Selenium
< 50% (keracunan sedang dan berat). Aktifitas kolinesterase Sebagai ko faktor proses oksidasi dealkilasi ikatan organofosfat 200 ±g + Vit C 100 mg dan kelompok III sebagai kontrol.
darah pada petani penyemprot dengan keracunan sedang akan dengan kolinesterase darah6,11,12,13.
normal kembali dalam waktu 3 minggu; pada keracunan derajat Sebelum suplementasi diambil sampel darah 15 ml untuk
ringan, kadar kolinesterase pada sinap cepat kembali normal Penambahan Se akan meningkatkan konsentrasi GPX yang pengukuran kadar GPX, ChEA dan Hb, kemudian diberi suple-
dan gejala keracunan akan hilang dalam 24 jam3-6. Kembali selanjutnya akan meningkatkan konsentrasi enzim kolinesterase Keterangan :
_ = Selisih rerata kedua kelompok yang bermakna men Selenium atau Selenium + Vit C selama 7 hari berturut
normalnya aktifitas kolinesterase sangat tergantung pada aktifitas darah (ChEA)14,15.
S_ = Perkiraan simpang baku selisih rerata turut, hari ke 8 diambil sampel darah kembali untuk pengukuran
detoksikasi di hati melalui cara oksidasi-dealkilasi pada ikatan
organofosfat dengan kolinesterase dengan bantuan enzim Vitamin C dikenal sebagai antioksidan, berperan membantu _ = Tingkat kemaknaan (95%) ulang kadar GPX, ChEA dan Hb. Data dianalisis menggunakan
glutation peroksidase7-10. mengurai radikal bebas secara simultan bersama antioksidan 1-_= Power penelitian (80%) uji t-test berpasangan dan uji Mancova.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
261 262
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

HASIL Rerata kadar Hb sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok


Pada saat pengambilan darah I (pretest) terkumpul 105 sampel; Kontrol (p=0,017), kelompok Se (p=0,001), dan kelompok Se +
dilanjutkan dengan pemberian perlakuan selama 7 hari. Saat Vitamin C (p=0,007) secara statistik berbeda bermakna (p<0,05).
pengambilan sampel darah ke II (posttest) 3 responden tidak Hal ini berarti ada perbedaan signifikan rerata kadar Hb antara
sebelum dan sesudah pemberian perlakuan pada ketiga kelompok.
datang karena ada urusan keluarga di luar kota, bukan karena
komplikasi perlakuan penelitian; ke tiga orang tersebut dinyatakan Perbedaan rerata kadar ChEA sebelum dan sesudah perlakuan
drop out. Untuk menghindari bias hasil penelitian, maka analisis pada kelompok Kontrol (p=0,124), kelompok Se (p=0,294), dan
dilakukan terhadap jumlah responden yang sama untuk tiap kelompok Se + Vitamin C (p=0,122) secara statistik tidak bermakna
kelompok perlakuan yaitu 33 responden, sehingga jumlah total (p>0,05).
responden yang dianalisis adalah 99 orang.
Perbedaan rerata kadar GPX sebelum dan sesudah perlakuan
Tabel 1 : Distribusi Responden Menurut Karakteristik dan Beberapa pada kelompok Kontrol (p=0,390) dan kelompok Se + Vitamin C
Variabel Lainnya di Desa Pasuruan Kecamatan Bulu Kabupaten (p=0,991) tidak bermakna (p>0,05). Sedangkan pada kelompok
Temanggung Tahun 2008 Selenium perbedaan rerata kadar GPX sebelum dan sesudah
Grafik 1. Perbandingan Rerata Kadar Hemoglobin (Hb) ketiga kelom- perlakuan terlihat bermakna ( p= 0,001).
pok Responden Sebelum dan Sesudah Perlakuan (n=33 per kelompok) Grafik 3. Perbandingan Rerata Kadar Glutation Peroksida (GPX)
Klp Placebo (n=33) Klp Se (n=33) Klp Se + Vit C (n=33)
Variabel Sebelum dan Sesudah Pemberian Perlakuan (n=33 per kelompok) ANALISIS MULTIVARIAT
Min Max Mean (SD) Min Max Mean (SD) Min Max Mean (SD) b. Kadar Aktivitas Kolinesterase (ChEA) Darah Analisis statistik multivariat menggunakan Multivariate Analysis
Rerata kadar ChEA darah kelompok Kontrol turun 159,4 U/L Rerata kadar GPX dalam darah pada kelompok Kontrol mening- of Covariance (MANCOVA) untuk mengetahui apakah ada
Umur 25,0 44,7 32,9 (6,5) 25,0 45,1 34,6 (6,4) 25,0 43,0 34,0 (5,5)
kat 0,9 U/gHb(2,53%) setelah perlakuan yaitu dari 35,5 U/gHb perbedaan nyata pada beberapa variabel terikat antar kelompok
(2,12%) setelah perlakuan dari 7525,1 U/L saat pretest menjadi
Indeks Massa saat pretest menjadi 36,4 U/gHb saat posttest . Di kelompok perlakuan dengan melakukan kontrol terhadap beberapa
7365,7 U/L saat posttest. Sebaliknya di kelompok Selenium
Tubuh 17,0 24,2 20,4 (1,7) 16,9 25,6 20,1 (2,0) 17,1 23,4 19,8 (1,8) perlakuan pemberian Selenium rerata kadar GPX dalam darah covariat yang diduga memiliki pengaruh langsung terhadap
meningkat sebesar 143,1 U/L(1,85%) - dari 7733,6 U/L saat turun cukup tajam sebesar 5,4 U/gHb(12,73%) yaitu 42,4
Kadar Hb
variabel terikat. Setelah uji normalitas data dan uji kesamaan
pretest 13,3 17,3 15,3 (1,0) 12,8 16,3 15,0 (0,8) 13,5 16,7 15,3 (0,8) pretest menjadi 7876,7 U/L saat posttest; di kelompok Selenium U/gHb saat pretest menjadi 37,0 U/gHb setelah diberi Selenium. varian-kovarian terpenuhi, dilakukan uji Mancova (Lampiran 2)
+ Vitamin C meningkat sebesar 143,5 U/L(2,14%) - dari 6697,1 Kadar rerata GPX pada kelompok Selenium + Vitamin C juga
Kadar ChEA 4042 12194 7525,1 4704 12209 7733,6 1704 10345 6697,1 meningkat sangat sedikit - 0,015 U/gHb(0,04%); dari 36,418
pretest (1818,8) (1608,3) (2243,3) U/L menjadi 6840,6 U/L (Grafik 2). Hubungan antara pemberian Selenium dan vit C dengan
U/gHb pretest menjadi 36,433 U/gHb posttest. Aktivitas Kolinesterase
Kadar GPX Pada tahap uji coba, Selenium 100 ±g dan vit C 50 mg selama
pretest 20,9 53,6 35,5 (8,5) 26,5 66,6 42,4 (12,1) 28,3 64,6 36,4 (8,1)
d. Uji Beda Rerata Sebelum dan Sesudah Perlakuan 7 hari berturut-turut menurunkan kadar ChEA darah baik pada
Kadar Hb
Analisis statistik menggunakan uji t dua sampel berpasangan kelompok perlakuan maupun pada kelompok kontrol. Dosis
posttest 13,0 17,1 15,0 (1,1) 13,6 17,0 15,4 (0,8) 13,0 17,2 15,0 (0,9) untuk melihat perbedaan kadar Hb, ChEA, dan GPX sebelum kemudian ditingkatkan menjadi Selenium 200 ±g dan vit C 100
dan sesudah perlakuan pada tiga kelompok (tabel 2). mg, selama 7 hari berturut-turut; hasilnya kadar ChEA meningkat
Kadar ChEA 2624 11594 7365,7 2459 12580 7876,7 1500 10213 6840,6
posttest (1918,0) (1879,3) (2204,9) bermakna di kelompok perlakuan, tetapi justru turun di kelompok
kontrol ( Tabel 1, grafik 2 ). Hasil ini menunjukkan bahwa suplemen
Kadar GPX Tabel 2. Ringkasan Hasil Analisis Perbedaan Sebelum dan Sesudah Selenium atau Selenium+vit C selama 8 hari beraktivitas dapat
posttest 23,8 56,9 36,4 (9,2) 22,0 62,3 37,0 (9,6) 23,8 56,8 36,4 (7,2)
Perlakuan dengan Uji T Dua Sampel Berpasangan secara nyata meningkatkan kadar ChEA darah petani penyemprot
Lama kerja organofosfat yang selama penelitian tetap menjalankan aktivitas
sbg penyemprot 2 10 5,3 (1,8) 2 15 5,8 (2,4) 1 15 6,7 (2,8)
No Variabel Nilai t Nilai p Keterangan penyemprotan; dibandingkan dengan penurunan bermakna, kadar
Jumlah jenis
ChEA darah pada kelompok kontrol.
pestisida 3 6 3,6 (0,8) 2 7 3,8 (1,0) 2 4 3,1 (0,3) Kelompok Kontrol

1 Kadar Hemoglobin 2,521 0,017 Ada perbedaan Hubungan antara pemberian Selenium dan Vit C dengan GPX
Jumlah jam
menyemprot 4 7 5,7 (0,6) 2 7 4,4 (1,5) 2 10 4,1 (1,5) Grafik 2. Perbandingan Rerata Kadar kolinesterase (ChEA) ketiga 2 Kadar ChEA 1,582 0,124 Tidak ada perbedaan Kadar GPX darah petani penyemprot pestisida yang diberi dosis
kelompok Responden Sebelum dan Sesudah Perlakuan (n=33 per Selenium 100 ±g dan vit C 50 mg selama 7 hari berturut-turut
kelompok) 3 Kadar GPX -0,872 0,390 Tidak ada perbedaan
pada tahap uji coba, turun sebesar 5,4 U/g Hb. Pada kelompok
Kelompok Selenium Selenium + vit C, juga terjadi penurunan sebesar 10,2 U/g Hb.
ANALISIS BIVARIAT
c. Kadar Glutation Peroksida (GPX) 1 Kadar Hemoglobin -3,768 0,001 Ada perbedaan Dosis kemudian dinaikkan menjadi Selenium 200 ±g dan vit C 100
a. Kadar Hemoglobin (Hb) mg selama 7 hari berturut-turut, hasilnya pada kelompok Selenium,
Glutation peroksidase adalah enzim yang keberadaannya sangat 2 Kadar ChEA -1,067 0,294 Tidak ada perbedaan
Kadar hemoglobin saat pengukuran awal (pretest) dibandingkan kadar GPX darah tetap turun sebesar 5,4 U/g Hb, sedangkan
tergantung pada Selenium, sehingga konsentrasinya dalam darah
kadar hemoglobin setelah perlakuan (posttest) untuk ketiga 3 Kadar GPX 3,609 0,001 Ada perbedaan pada kelompok Selenium + vit C, meningkat sebesar 0,015 U/g
akan berubah pada penambahan Selenium atau Selenium + vit C.
kelompok perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1, Grafik 1. Kelompok Selenium + Vit C Hb. Perbedaan hasil ini disebabkan oleh penambahan vit C.
Fungsi metabolisme enzim GPX sangat luas, di antaranya, sebagai
Kadar hemoglobin rata-rata kelompok Kontrol dan kelompok
antioksidan endogen dan sebagai katalisator proses oksidasi 1 Kadar Hemoglobin 2,898 0,007 Ada perbedaan
Dari penelitian ini tampak bahwa pada penambahan vit C dosis
Selenium + Vitamin C masing-masing turun 0,3 g/dl (1,96 %) kimiawi. Kadar Glutation Peroksida (GPX) dalam darah saat 2 Kadar ChEA -1,587 0,122 Tidak ada perbedaan kecil 50 mg terjadi penurunan kadar GPX darah, tetapi ketika
setelah perlakuan, sedangkan di kelompok Selenium meningkat pengukuran awal dan setelah perlakuan untuk ketiga kelompok 3 Kadar GPX -0,011 0,991 Tidak ada perbedaan dosis vit C ditingkatkan menjadi 100 mg terjadi peningkatan
0,4 g/dl(2,66%). dapat dilihat pada Grafik 3. kadar GPX darahnya (lihat Tabel 1,Grafik 3). Hasil ini sesuai

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
263 264
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

HASIL Rerata kadar Hb sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok


Pada saat pengambilan darah I (pretest) terkumpul 105 sampel; Kontrol (p=0,017), kelompok Se (p=0,001), dan kelompok Se +
dilanjutkan dengan pemberian perlakuan selama 7 hari. Saat Vitamin C (p=0,007) secara statistik berbeda bermakna (p<0,05).
pengambilan sampel darah ke II (posttest) 3 responden tidak Hal ini berarti ada perbedaan signifikan rerata kadar Hb antara
sebelum dan sesudah pemberian perlakuan pada ketiga kelompok.
datang karena ada urusan keluarga di luar kota, bukan karena
komplikasi perlakuan penelitian; ke tiga orang tersebut dinyatakan Perbedaan rerata kadar ChEA sebelum dan sesudah perlakuan
drop out. Untuk menghindari bias hasil penelitian, maka analisis pada kelompok Kontrol (p=0,124), kelompok Se (p=0,294), dan
dilakukan terhadap jumlah responden yang sama untuk tiap kelompok Se + Vitamin C (p=0,122) secara statistik tidak bermakna
kelompok perlakuan yaitu 33 responden, sehingga jumlah total (p>0,05).
responden yang dianalisis adalah 99 orang.
Perbedaan rerata kadar GPX sebelum dan sesudah perlakuan
Tabel 1 : Distribusi Responden Menurut Karakteristik dan Beberapa pada kelompok Kontrol (p=0,390) dan kelompok Se + Vitamin C
Variabel Lainnya di Desa Pasuruan Kecamatan Bulu Kabupaten (p=0,991) tidak bermakna (p>0,05). Sedangkan pada kelompok
Temanggung Tahun 2008 Selenium perbedaan rerata kadar GPX sebelum dan sesudah
Grafik 1. Perbandingan Rerata Kadar Hemoglobin (Hb) ketiga kelom- perlakuan terlihat bermakna ( p= 0,001).
pok Responden Sebelum dan Sesudah Perlakuan (n=33 per kelompok) Grafik 3. Perbandingan Rerata Kadar Glutation Peroksida (GPX)
Klp Placebo (n=33) Klp Se (n=33) Klp Se + Vit C (n=33)
Variabel Sebelum dan Sesudah Pemberian Perlakuan (n=33 per kelompok) ANALISIS MULTIVARIAT
Min Max Mean (SD) Min Max Mean (SD) Min Max Mean (SD) b. Kadar Aktivitas Kolinesterase (ChEA) Darah Analisis statistik multivariat menggunakan Multivariate Analysis
Rerata kadar ChEA darah kelompok Kontrol turun 159,4 U/L Rerata kadar GPX dalam darah pada kelompok Kontrol mening- of Covariance (MANCOVA) untuk mengetahui apakah ada
Umur 25,0 44,7 32,9 (6,5) 25,0 45,1 34,6 (6,4) 25,0 43,0 34,0 (5,5)
kat 0,9 U/gHb(2,53%) setelah perlakuan yaitu dari 35,5 U/gHb perbedaan nyata pada beberapa variabel terikat antar kelompok
(2,12%) setelah perlakuan dari 7525,1 U/L saat pretest menjadi
Indeks Massa saat pretest menjadi 36,4 U/gHb saat posttest . Di kelompok perlakuan dengan melakukan kontrol terhadap beberapa
7365,7 U/L saat posttest. Sebaliknya di kelompok Selenium
Tubuh 17,0 24,2 20,4 (1,7) 16,9 25,6 20,1 (2,0) 17,1 23,4 19,8 (1,8) perlakuan pemberian Selenium rerata kadar GPX dalam darah covariat yang diduga memiliki pengaruh langsung terhadap
meningkat sebesar 143,1 U/L(1,85%) - dari 7733,6 U/L saat turun cukup tajam sebesar 5,4 U/gHb(12,73%) yaitu 42,4
Kadar Hb
variabel terikat. Setelah uji normalitas data dan uji kesamaan
pretest 13,3 17,3 15,3 (1,0) 12,8 16,3 15,0 (0,8) 13,5 16,7 15,3 (0,8) pretest menjadi 7876,7 U/L saat posttest; di kelompok Selenium U/gHb saat pretest menjadi 37,0 U/gHb setelah diberi Selenium. varian-kovarian terpenuhi, dilakukan uji Mancova (Lampiran 2)
+ Vitamin C meningkat sebesar 143,5 U/L(2,14%) - dari 6697,1 Kadar rerata GPX pada kelompok Selenium + Vitamin C juga
Kadar ChEA 4042 12194 7525,1 4704 12209 7733,6 1704 10345 6697,1 meningkat sangat sedikit - 0,015 U/gHb(0,04%); dari 36,418
pretest (1818,8) (1608,3) (2243,3) U/L menjadi 6840,6 U/L (Grafik 2). Hubungan antara pemberian Selenium dan vit C dengan
U/gHb pretest menjadi 36,433 U/gHb posttest. Aktivitas Kolinesterase
Kadar GPX Pada tahap uji coba, Selenium 100 ±g dan vit C 50 mg selama
pretest 20,9 53,6 35,5 (8,5) 26,5 66,6 42,4 (12,1) 28,3 64,6 36,4 (8,1)
d. Uji Beda Rerata Sebelum dan Sesudah Perlakuan 7 hari berturut-turut menurunkan kadar ChEA darah baik pada
Kadar Hb
Analisis statistik menggunakan uji t dua sampel berpasangan kelompok perlakuan maupun pada kelompok kontrol. Dosis
posttest 13,0 17,1 15,0 (1,1) 13,6 17,0 15,4 (0,8) 13,0 17,2 15,0 (0,9) untuk melihat perbedaan kadar Hb, ChEA, dan GPX sebelum kemudian ditingkatkan menjadi Selenium 200 ±g dan vit C 100
dan sesudah perlakuan pada tiga kelompok (tabel 2). mg, selama 7 hari berturut-turut; hasilnya kadar ChEA meningkat
Kadar ChEA 2624 11594 7365,7 2459 12580 7876,7 1500 10213 6840,6
posttest (1918,0) (1879,3) (2204,9) bermakna di kelompok perlakuan, tetapi justru turun di kelompok
kontrol ( Tabel 1, grafik 2 ). Hasil ini menunjukkan bahwa suplemen
Kadar GPX Tabel 2. Ringkasan Hasil Analisis Perbedaan Sebelum dan Sesudah Selenium atau Selenium+vit C selama 8 hari beraktivitas dapat
posttest 23,8 56,9 36,4 (9,2) 22,0 62,3 37,0 (9,6) 23,8 56,8 36,4 (7,2)
Perlakuan dengan Uji T Dua Sampel Berpasangan secara nyata meningkatkan kadar ChEA darah petani penyemprot
Lama kerja organofosfat yang selama penelitian tetap menjalankan aktivitas
sbg penyemprot 2 10 5,3 (1,8) 2 15 5,8 (2,4) 1 15 6,7 (2,8)
No Variabel Nilai t Nilai p Keterangan penyemprotan; dibandingkan dengan penurunan bermakna, kadar
Jumlah jenis
ChEA darah pada kelompok kontrol.
pestisida 3 6 3,6 (0,8) 2 7 3,8 (1,0) 2 4 3,1 (0,3) Kelompok Kontrol

1 Kadar Hemoglobin 2,521 0,017 Ada perbedaan Hubungan antara pemberian Selenium dan Vit C dengan GPX
Jumlah jam
menyemprot 4 7 5,7 (0,6) 2 7 4,4 (1,5) 2 10 4,1 (1,5) Grafik 2. Perbandingan Rerata Kadar kolinesterase (ChEA) ketiga 2 Kadar ChEA 1,582 0,124 Tidak ada perbedaan Kadar GPX darah petani penyemprot pestisida yang diberi dosis
kelompok Responden Sebelum dan Sesudah Perlakuan (n=33 per Selenium 100 ±g dan vit C 50 mg selama 7 hari berturut-turut
kelompok) 3 Kadar GPX -0,872 0,390 Tidak ada perbedaan
pada tahap uji coba, turun sebesar 5,4 U/g Hb. Pada kelompok
Kelompok Selenium Selenium + vit C, juga terjadi penurunan sebesar 10,2 U/g Hb.
ANALISIS BIVARIAT
c. Kadar Glutation Peroksida (GPX) 1 Kadar Hemoglobin -3,768 0,001 Ada perbedaan Dosis kemudian dinaikkan menjadi Selenium 200 ±g dan vit C 100
a. Kadar Hemoglobin (Hb) mg selama 7 hari berturut-turut, hasilnya pada kelompok Selenium,
Glutation peroksidase adalah enzim yang keberadaannya sangat 2 Kadar ChEA -1,067 0,294 Tidak ada perbedaan
Kadar hemoglobin saat pengukuran awal (pretest) dibandingkan kadar GPX darah tetap turun sebesar 5,4 U/g Hb, sedangkan
tergantung pada Selenium, sehingga konsentrasinya dalam darah
kadar hemoglobin setelah perlakuan (posttest) untuk ketiga 3 Kadar GPX 3,609 0,001 Ada perbedaan pada kelompok Selenium + vit C, meningkat sebesar 0,015 U/g
akan berubah pada penambahan Selenium atau Selenium + vit C.
kelompok perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1, Grafik 1. Kelompok Selenium + Vit C Hb. Perbedaan hasil ini disebabkan oleh penambahan vit C.
Fungsi metabolisme enzim GPX sangat luas, di antaranya, sebagai
Kadar hemoglobin rata-rata kelompok Kontrol dan kelompok
antioksidan endogen dan sebagai katalisator proses oksidasi 1 Kadar Hemoglobin 2,898 0,007 Ada perbedaan
Dari penelitian ini tampak bahwa pada penambahan vit C dosis
Selenium + Vitamin C masing-masing turun 0,3 g/dl (1,96 %) kimiawi. Kadar Glutation Peroksida (GPX) dalam darah saat 2 Kadar ChEA -1,587 0,122 Tidak ada perbedaan kecil 50 mg terjadi penurunan kadar GPX darah, tetapi ketika
setelah perlakuan, sedangkan di kelompok Selenium meningkat pengukuran awal dan setelah perlakuan untuk ketiga kelompok 3 Kadar GPX -0,011 0,991 Tidak ada perbedaan dosis vit C ditingkatkan menjadi 100 mg terjadi peningkatan
0,4 g/dl(2,66%). dapat dilihat pada Grafik 3. kadar GPX darahnya (lihat Tabel 1,Grafik 3). Hasil ini sesuai

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
263 264
HASIL PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA

dengan penelitian Henning (1991) pada kelompok laki-laki sehat


yang diberi vit C dosis rendah ( 5 s/d 20 mg/hari ) kadar total Penatalaksanaan
glutation secara bermakna menurun. Penelitian Johnston (1993)
terhadap orang dewasa sehat yang diberi vit C 500 mg/hari,
kadar glutation darahnya meningkat secara bermakna.
Infertilitas Pria Terkini
Aucky Hinting
Hubungan antara Penambahan Selenium dan Vit C dengan Departemen Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya
kadar Hemoglobin
Penambahan Selenium 100 ±g dan vit C 50 mg selama 7 hari ABSTRAK
berturut-turut menaikkan kadar Hb darah baik di kelompok Penatalaksanaan pria infertil saat ini masih merupakan masalah bagi para klinisi karena keterbatasan dalam
Selenium maupun pada kelompok Selenium + vit C. Ketika dosis membuat diagnosis, memberikan pengobatan rasional dan tidak tersedianya fasilitas. Dengan protokol
dinaikkan menjadi Selenium 200 ±g dan vit C 100 mg, kelom- yang ada, diagnosis infertilitas pria saat ini dapat ditegakkan dan pengobatan dapat diberikan secara
pok Selenium tetap menunjukkan kenaikan kadar Hb, sedang- konvensional maupun lanjut. Pengobatan konvensional yang diberikan secara spesifik berdasar diagnosis
kan kelompok Selenium + vit C, kadar Hb darahnya justru turun. kausal, dapat memberikan hasil yang cukup efektif. Namun, data-data menunjukkan bahwa proporsi pria
Keadaan ini semata-mata disebabkan oleh penambahan dosis infertil yang bisa diobati secara spesifik hanya sebagian kecil. Sebagian besar kasus-kasus pria infertil datang
vit C, mengingat pada kelompok Selenium saja baik dosis 100 dalam keadaan tidak bisa diobati (untreatable) atau telah dilakukan pengobatan tanpa hasil sehingga tidak
±g maupun 200 ±g, kadar Hb darahnya tetap meningkat. ada pilihan pengobatan yang efektif. Oleh karena itu teknologi reproduksi berbantu (TRB)/ (Assisted Repro-
Penurunan kadar Hb pada penambahan vit C akibat efek Pro- ductive Technology = ART) memegang peranan penting dalam penanganan infertilitas pria. Sejak dilapork-
Oksidant vit C pada proses reduksi besi feri15. Kombinasi vit C annya keberhasilan injeksi satu spermatozoon ke dalam sitoplasma oosit (Intra Cytoplasmic Sperm Injection
dengan redok aktif besi dapat memicu terbentuknya lipid = ICSI), teknik ini menjadi pilihan penanganan infertilitas pria yang paling efektif. Namun demikian, tidak
peroksidasi yang akhirnya dapat merusak membran sel eritrosit. semua klinik memiliki fasilitas ICSI dan tidak semua pasien mampu dan mau mengikuti program ICSI. Pada
In vivo, besi terikat pada protein transferin dan feritin pada sperma dengan kelainan ringan, bilamana pihak istri normal, maka masih ada tempat untuk mencoba
kondisi tidak siap sebagai katalisator, walaupun demikian pro- teknik lain seperti inseminasi intra uterin (IUI). Dalam hal ini yang terpenting adalah bagaimana kita melaku-
oksidan alamiah yang kuat dari komplek vit C √ besi dapat kan seleksi pasien dan menerapkan pilihan pengobatan dengan tepat. Dengan memberikan pelayanan
meningkatkan risiko kerusakan oksidatif pada seseorang yang yang lengkap mulai dari pengobatan konvensional sampai ICSI, maka saat ini hampir semua masalah
memiliki simpanan besi tinggi dan mendapat suplemen vit C DAFTAR PUSTAKA infertilitas pria dapat ditangani dengan hasil yang efektif.
1. Kaloyanova F P, EI batawi MA. Human Toxicology of Pesticides. Florida, Boston London
(Tabel 1 dan Grafik 1 ).
CRC Press. 1991; 3-34.
2. WHO International Programme on Chemical Safety. Organophosphorous Insecticides.
Hasil uji statistik Mancova (Lampiran 1): A General Introduction. WHO Geneva 1986. PENDAHULUAN PENGOBATAN KONVENSIONAL
1. Ada perbedaan bermakna kadar ChEA kelompok Selenium 3. Moreto A. et.al. Biological Monitoring of Occupational Exposures to Organophos- Penatalaksanaan pria infertil merupakan masalah bagi para Secara konvensional dapat dilakukan konseling, pemberian
phate Insecticides. CRC Press. 1995; 217-21. klinisi yang menangani infertilitas. Hal ini terutama karena obat-obatan, pembedahan, eliminasi faktor-faktor toksik
dengan kelompok kontrol ( p = 0,050 ), juga antara kelompok 4. Lotti M. Treatment of Acute Organophosphate Poisoning. Med. J. Aust. 1991 (154);
Selenium + Vit C dengan kontrol ( p = 0,014 ). sedikitnya pengetahuan tentang penyebab infertilitas pria, dan lingkungan atau pengobatan empiris pada pria infertil.
51-55.
2. Tidak ada perbedaan bermakna kadar GPX antara kelompok 5. Kusnoputranto H. Toksikologi Lingkungan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, serta keterbatasan nilai diagnostik analisis semen pada diagno- Pengobatan konvensional bisa dibagi menjadi pengobatan
Selenium dengan kelompok kontrol ( p = 0,202 ), juga tidak Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1995. sis infertilitas pria. Sehingga seringkali pria infertil ditangani kausal atau spesifik yang berdasarkan patofisiologi, dan
6. O»Brien RD, Yamamoto I. Eds. Biochemical Toxycology of Insecticides. New York, San tanpa diagnosis klinis, hanya berdasar analisis semen yang pengobatan empirik yang hanya berdasarkan pendekatan
ada perbedaan bermakna kadar GPX antara kelompok Fransisco, London : Academic Press, 1970.
Selenium + Vit C dengan kontrol ( p = 0,511 ). akurasinya juga meragukan. hipotetik.
7. Djojosumarto P. Toksikologi Pestisida; Pestisida dan Aplikasinya. Agromedia Pustaka
3. Ada perbedaan bermakna kadar Hb antara kelompok Selenium 2008 (1) : 238-261.
8. Spears. R. Recognized and Possible Exposure to Pesticides. Handbook of Pesticide Pemeriksaan pria pasangan infertil telah disederhanakan dan PENGOBATAN SPESIFIK
dengan kelompok kontrol ( p = 0,0001 ), tetapi tidak untuk Toxicology, 1991 (1): 245-272. dibakukan dalam Penuntun WHO untuk Pemeriksaan dan Kesulitan melakukan sanggama dapat diatasi dengan kon-
kelompok Selenium + Vit C dibanding kontrol ( p = 0,534 ). 9. Ekha Isvasta. Dilema Pestisida dalam Tragedi Revolusi Hijau. Yogyakarta: Kanisius, 1988.
Diagnosis Baku Pasangan Infertil yang telah diterbitkan pada seling psikologis atau memberikan pengobatan disfungsi ereksi
10. Hollingworth RM. The Dealkylation of Organophosphorus triester by Liver Enzyme.
Biochem. Tox. Of Insecticides 1970 ; 75-92. tahun 1993 (WHO, 1993) dan direvisi pada tahun 2000 dengan obat-obatan seperti sildenafil atau vasodilator intra
SIMPULAN
11. Fukami J, Shishido T. The Role of GSH on Liver»s Microsome. J. Ecol Entomol. 1966 (59) (WHO, 2000). Penelitian menunjukkan bahwa protokol kavernosa, sehingga konsepsi dapat terjadi secara alamiah.
(1). Penambahan Selenium 200 ±g pada petani penyemprot : 1338. WHO ini dapat diaplikasikan dengan memuaskan (Hinting Perlu diingat bahwa faktor penyebab dari gangguan ereksi
organofosfat dapat meningkatkan kadar ChEA darah sebesar 12. Stenersen J. Biochemical Metabolism of some Organophosphorus Compound. J. Ecol
et al., 2001). Faktor penyebab didapatkan pada sekitar 60% atau ejakulasi seperti diabetes mellitus harus diatasi Dalam
Entomol. 1969 ; 62 : 1043.
1,85%, penambahan Selenium 200 ±g dan vit C 100 mg kasus infertilitas pria, sedangkan sisanya bersifat idiopatik. beberapa kasus disfungsi ereksi atau gangguan ejakulasi
13. Cowarf RP, Bonner FL, Epps EA. Rate of Hydrolysis of Seven Organo-Phosphorus
meningkatkan 2,14% kadar ChEA darah. Pesticides. Bull. Environ. Toxicol.1971; 6(3) : 231-234, Walaupun diagnosis infertilitas pria saat ini dapat ditegakkan, yang tidak terobati perlu dilakukan penampungan sperma
(2). Penambahan Selenium 200 ±g pada petani penyemprot 14. Brody T. Selenium and Gluthation Peroxidase. Nut. Biochem. 1994; 9 : 209-279. namun kondisi yang masih bisa diobati secara konvensional khusus atau pengambilan sperma epididymis/testis untuk
organofosfat menurunkan kadar GPX darah sebesar 12,73%, 15. Levander OA. Selenium; Trace Element in Human and Animal Nutrition. Academic
hanya sekitar 20% (Bhasin et al, 1994; Hinting et al., 2001). dilakukan TRB.
Press. Orlando 1986 (2) : 209-279.
penambahan Selenium 200 ±g dan vit C 100 mg, mening- 16. Henning SM, Zhang JZ, Mc Kee RW, Sweindseid ME, Jacob RA. Glutathion blood Sebagian besar kasus-kasus pria infertil datang dalam keadaan
katkan kadar GPX darah sebesar 0,04%. levels and other Oxidant Defence Indices in men fed diets low in vit C. J Nutr 1991 ;121 tidak bisa diobati (untreatable) atau telah dilakukan pengo- Sebab endokrin karena defisiensi gonadotropin (hipogona-
(3). Penambahan Selenium 200 ±g pada petani penyemprot : 1969-1975. batan tanpa hasil sehingga tidak ada pilihan pengobatan gotropik) dapat diobati dengan penyuntikan hormon gona-
17. Youngson R. Antioxidant : Vitamin C & E for Health. Sheldon Press, Great Britain,
organofosfat meningkatkan kadar Hb darah sebesar 2,66%, yang efektif. Oleh karena itu teknologi reproduksi berbantu dotropin. Dibutuhkan penyuntikan lebih dari 3 bulan untuk
London 1998.
penambahan Selenium 200 ±g dan vit C 100 mg malah 18. Campbell DT, Stanley JC. Experimental and Quasi-experimental designs for Research. (TRB)/(Assisted Reproductive Technology = ART) memegang menghasilkan sperma yang cukup untuk konsepsi. Kadang-
menurunkan kadar Hb darah sebesar 1,96%. Land Mc Nally College Pub.Chicago, 1966. peranan penting dalam penanganan infertilitas pria. kadang konsepsi tidak kunjung tiba walaupun sperma telah

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
265 266
HASIL PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA

dengan penelitian Henning (1991) pada kelompok laki-laki sehat


yang diberi vit C dosis rendah ( 5 s/d 20 mg/hari ) kadar total Penatalaksanaan
glutation secara bermakna menurun. Penelitian Johnston (1993)
terhadap orang dewasa sehat yang diberi vit C 500 mg/hari,
kadar glutation darahnya meningkat secara bermakna.
Infertilitas Pria Terkini
Aucky Hinting
Hubungan antara Penambahan Selenium dan Vit C dengan Departemen Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya
kadar Hemoglobin
Penambahan Selenium 100 ±g dan vit C 50 mg selama 7 hari ABSTRAK
berturut-turut menaikkan kadar Hb darah baik di kelompok Penatalaksanaan pria infertil saat ini masih merupakan masalah bagi para klinisi karena keterbatasan dalam
Selenium maupun pada kelompok Selenium + vit C. Ketika dosis membuat diagnosis, memberikan pengobatan rasional dan tidak tersedianya fasilitas. Dengan protokol
dinaikkan menjadi Selenium 200 ±g dan vit C 100 mg, kelom- yang ada, diagnosis infertilitas pria saat ini dapat ditegakkan dan pengobatan dapat diberikan secara
pok Selenium tetap menunjukkan kenaikan kadar Hb, sedang- konvensional maupun lanjut. Pengobatan konvensional yang diberikan secara spesifik berdasar diagnosis
kan kelompok Selenium + vit C, kadar Hb darahnya justru turun. kausal, dapat memberikan hasil yang cukup efektif. Namun, data-data menunjukkan bahwa proporsi pria
Keadaan ini semata-mata disebabkan oleh penambahan dosis infertil yang bisa diobati secara spesifik hanya sebagian kecil. Sebagian besar kasus-kasus pria infertil datang
vit C, mengingat pada kelompok Selenium saja baik dosis 100 dalam keadaan tidak bisa diobati (untreatable) atau telah dilakukan pengobatan tanpa hasil sehingga tidak
±g maupun 200 ±g, kadar Hb darahnya tetap meningkat. ada pilihan pengobatan yang efektif. Oleh karena itu teknologi reproduksi berbantu (TRB)/ (Assisted Repro-
Penurunan kadar Hb pada penambahan vit C akibat efek Pro- ductive Technology = ART) memegang peranan penting dalam penanganan infertilitas pria. Sejak dilapork-
Oksidant vit C pada proses reduksi besi feri15. Kombinasi vit C annya keberhasilan injeksi satu spermatozoon ke dalam sitoplasma oosit (Intra Cytoplasmic Sperm Injection
dengan redok aktif besi dapat memicu terbentuknya lipid = ICSI), teknik ini menjadi pilihan penanganan infertilitas pria yang paling efektif. Namun demikian, tidak
peroksidasi yang akhirnya dapat merusak membran sel eritrosit. semua klinik memiliki fasilitas ICSI dan tidak semua pasien mampu dan mau mengikuti program ICSI. Pada
In vivo, besi terikat pada protein transferin dan feritin pada sperma dengan kelainan ringan, bilamana pihak istri normal, maka masih ada tempat untuk mencoba
kondisi tidak siap sebagai katalisator, walaupun demikian pro- teknik lain seperti inseminasi intra uterin (IUI). Dalam hal ini yang terpenting adalah bagaimana kita melaku-
oksidan alamiah yang kuat dari komplek vit C √ besi dapat kan seleksi pasien dan menerapkan pilihan pengobatan dengan tepat. Dengan memberikan pelayanan
meningkatkan risiko kerusakan oksidatif pada seseorang yang yang lengkap mulai dari pengobatan konvensional sampai ICSI, maka saat ini hampir semua masalah
memiliki simpanan besi tinggi dan mendapat suplemen vit C DAFTAR PUSTAKA infertilitas pria dapat ditangani dengan hasil yang efektif.
1. Kaloyanova F P, EI batawi MA. Human Toxicology of Pesticides. Florida, Boston London
(Tabel 1 dan Grafik 1 ).
CRC Press. 1991; 3-34.
2. WHO International Programme on Chemical Safety. Organophosphorous Insecticides.
Hasil uji statistik Mancova (Lampiran 1): A General Introduction. WHO Geneva 1986. PENDAHULUAN PENGOBATAN KONVENSIONAL
1. Ada perbedaan bermakna kadar ChEA kelompok Selenium 3. Moreto A. et.al. Biological Monitoring of Occupational Exposures to Organophos- Penatalaksanaan pria infertil merupakan masalah bagi para Secara konvensional dapat dilakukan konseling, pemberian
phate Insecticides. CRC Press. 1995; 217-21. klinisi yang menangani infertilitas. Hal ini terutama karena obat-obatan, pembedahan, eliminasi faktor-faktor toksik
dengan kelompok kontrol ( p = 0,050 ), juga antara kelompok 4. Lotti M. Treatment of Acute Organophosphate Poisoning. Med. J. Aust. 1991 (154);
Selenium + Vit C dengan kontrol ( p = 0,014 ). sedikitnya pengetahuan tentang penyebab infertilitas pria, dan lingkungan atau pengobatan empiris pada pria infertil.
51-55.
2. Tidak ada perbedaan bermakna kadar GPX antara kelompok 5. Kusnoputranto H. Toksikologi Lingkungan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, serta keterbatasan nilai diagnostik analisis semen pada diagno- Pengobatan konvensional bisa dibagi menjadi pengobatan
Selenium dengan kelompok kontrol ( p = 0,202 ), juga tidak Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1995. sis infertilitas pria. Sehingga seringkali pria infertil ditangani kausal atau spesifik yang berdasarkan patofisiologi, dan
6. O»Brien RD, Yamamoto I. Eds. Biochemical Toxycology of Insecticides. New York, San tanpa diagnosis klinis, hanya berdasar analisis semen yang pengobatan empirik yang hanya berdasarkan pendekatan
ada perbedaan bermakna kadar GPX antara kelompok Fransisco, London : Academic Press, 1970.
Selenium + Vit C dengan kontrol ( p = 0,511 ). akurasinya juga meragukan. hipotetik.
7. Djojosumarto P. Toksikologi Pestisida; Pestisida dan Aplikasinya. Agromedia Pustaka
3. Ada perbedaan bermakna kadar Hb antara kelompok Selenium 2008 (1) : 238-261.
8. Spears. R. Recognized and Possible Exposure to Pesticides. Handbook of Pesticide Pemeriksaan pria pasangan infertil telah disederhanakan dan PENGOBATAN SPESIFIK
dengan kelompok kontrol ( p = 0,0001 ), tetapi tidak untuk Toxicology, 1991 (1): 245-272. dibakukan dalam Penuntun WHO untuk Pemeriksaan dan Kesulitan melakukan sanggama dapat diatasi dengan kon-
kelompok Selenium + Vit C dibanding kontrol ( p = 0,534 ). 9. Ekha Isvasta. Dilema Pestisida dalam Tragedi Revolusi Hijau. Yogyakarta: Kanisius, 1988.
Diagnosis Baku Pasangan Infertil yang telah diterbitkan pada seling psikologis atau memberikan pengobatan disfungsi ereksi
10. Hollingworth RM. The Dealkylation of Organophosphorus triester by Liver Enzyme.
Biochem. Tox. Of Insecticides 1970 ; 75-92. tahun 1993 (WHO, 1993) dan direvisi pada tahun 2000 dengan obat-obatan seperti sildenafil atau vasodilator intra
SIMPULAN
11. Fukami J, Shishido T. The Role of GSH on Liver»s Microsome. J. Ecol Entomol. 1966 (59) (WHO, 2000). Penelitian menunjukkan bahwa protokol kavernosa, sehingga konsepsi dapat terjadi secara alamiah.
(1). Penambahan Selenium 200 ±g pada petani penyemprot : 1338. WHO ini dapat diaplikasikan dengan memuaskan (Hinting Perlu diingat bahwa faktor penyebab dari gangguan ereksi
organofosfat dapat meningkatkan kadar ChEA darah sebesar 12. Stenersen J. Biochemical Metabolism of some Organophosphorus Compound. J. Ecol
et al., 2001). Faktor penyebab didapatkan pada sekitar 60% atau ejakulasi seperti diabetes mellitus harus diatasi Dalam
Entomol. 1969 ; 62 : 1043.
1,85%, penambahan Selenium 200 ±g dan vit C 100 mg kasus infertilitas pria, sedangkan sisanya bersifat idiopatik. beberapa kasus disfungsi ereksi atau gangguan ejakulasi
13. Cowarf RP, Bonner FL, Epps EA. Rate of Hydrolysis of Seven Organo-Phosphorus
meningkatkan 2,14% kadar ChEA darah. Pesticides. Bull. Environ. Toxicol.1971; 6(3) : 231-234, Walaupun diagnosis infertilitas pria saat ini dapat ditegakkan, yang tidak terobati perlu dilakukan penampungan sperma
(2). Penambahan Selenium 200 ±g pada petani penyemprot 14. Brody T. Selenium and Gluthation Peroxidase. Nut. Biochem. 1994; 9 : 209-279. namun kondisi yang masih bisa diobati secara konvensional khusus atau pengambilan sperma epididymis/testis untuk
organofosfat menurunkan kadar GPX darah sebesar 12,73%, 15. Levander OA. Selenium; Trace Element in Human and Animal Nutrition. Academic
hanya sekitar 20% (Bhasin et al, 1994; Hinting et al., 2001). dilakukan TRB.
Press. Orlando 1986 (2) : 209-279.
penambahan Selenium 200 ±g dan vit C 100 mg, mening- 16. Henning SM, Zhang JZ, Mc Kee RW, Sweindseid ME, Jacob RA. Glutathion blood Sebagian besar kasus-kasus pria infertil datang dalam keadaan
katkan kadar GPX darah sebesar 0,04%. levels and other Oxidant Defence Indices in men fed diets low in vit C. J Nutr 1991 ;121 tidak bisa diobati (untreatable) atau telah dilakukan pengo- Sebab endokrin karena defisiensi gonadotropin (hipogona-
(3). Penambahan Selenium 200 ±g pada petani penyemprot : 1969-1975. batan tanpa hasil sehingga tidak ada pilihan pengobatan gotropik) dapat diobati dengan penyuntikan hormon gona-
17. Youngson R. Antioxidant : Vitamin C & E for Health. Sheldon Press, Great Britain,
organofosfat meningkatkan kadar Hb darah sebesar 2,66%, yang efektif. Oleh karena itu teknologi reproduksi berbantu dotropin. Dibutuhkan penyuntikan lebih dari 3 bulan untuk
London 1998.
penambahan Selenium 200 ±g dan vit C 100 mg malah 18. Campbell DT, Stanley JC. Experimental and Quasi-experimental designs for Research. (TRB)/(Assisted Reproductive Technology = ART) memegang menghasilkan sperma yang cukup untuk konsepsi. Kadang-
menurunkan kadar Hb darah sebesar 1,96%. Land Mc Nally College Pub.Chicago, 1966. peranan penting dalam penanganan infertilitas pria. kadang konsepsi tidak kunjung tiba walaupun sperma telah

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
265 266
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

muncul, sehingga perlu dipertimbangkan untuk melakukan Pengobatan bedah lain pada infertilitas pria adalah vasova- TEKNOLOGI REPRODUKSI BERBANTU dan ICSI sama. Apabila konsentrasi sperma < 10 jt/ml, motilitas
TRB atau kriopreservasi sperma. Demikian juga hiperprolak- sostomy pada azoospermia pasca vasectomy, vasoepididy- < 30% dan morfologi normal < 4% angka fertilisasi maupun
tinemi dapat diobati dengan bromokriptin. mostomy pada obstruksi kauda epididymis dan reseksi INSEMINASI INTRA UTERIN (IUI) kehamilan cIVF lebih rendah dari ICSI. Disini jelas pada sperma
transuretra dari kista pada prostat yang membuntu duktus Inseminasi intra uterin (intra uterine insemination = IUI) adalah normal tidak perlu dilakukan ICSI dan pada sperma abnormal
Infertilitas imunologik karena otoimunitas sperma dapat diobati ejakulatorius. tindakan untuk memasukkan spermatozoa yang telah di- perlu dilakukan ICSI. Sedangkan pada sperma borderline,
dengan pemberian kortikosteroid. Namun pengobatan jangka preparasi langsung kedalam kavum uteri. Dibandingkan konsentrasi 10-20 jt/ml, motilitas 30-50% dan morfologi
panjang tidak dianjurkan karena dapat timbul efek samping Banyak faktor yang menentukan keberhasilan pembedahan eknik inseminasi lain seperti inseminasi intra-servikal, intra- normal 4-14% angka fertilisasi maupun kehamilan cIVF
yang serius. Sehingga seringkali kasus-kasus infertilitas imuno- tersebut dan dibutuhkan peralatan dan ketrampilan khusus tubal atau intra-peritoneal, IUI memberikan angka keber- lebih rendah dari ICSI. Sehingga saat ini pada sperma
logik membutuhkan TRB. untuk melaksanakannya. Pada saat ini lebih mudah untuk hasilan yang tertinggi. Hasil penelitian IUI dengan siklus istri borderline bisa dilakukan langsung ICSI, terutama bila ada
melakukan teknik pengambilan sperma epididymis/testis distimulasi memberikan angka kehamilan 11,1 % per siklus riwayat gagal fertilisasi sebelumnya, atau sebagian oosit
Apabila pada anamnesis diketahui penggunaan obat-obatan dengan keberhasilan lebih tinggi bila dilakukan TRB pada (Hinting, 2001). Hasil meta analisis menunjukkan lebih me- dilakukan cIVF dan sebagian ICSI (split IVF/ICSI), atau tetap
yang dapat mengganggu spermatogenesis atau paparan pria azoospermia tersebut. nguntungkan melakukan IUI dibandingkan sanggama te- melakukan cIVF dengan preparasi sperma seoptimal mung-
terhadap bahan-bahan toksik, maka eliminasi faktor-faktor rencana pada infertilitas pria (Cohlen et al., 1999) Namun kin, terutama apabila tidak ada fasilitas ICSI.
toksik dan lingkungan seringkali dapat memperbaiki sperma. PENGOBATAN EMPIRIK perlu diingat bahwa keberhasilan IUI tergantung banyak
faktor. Konsentrasi sperma awal sebaiknya >10 juta/ml, INJEKSI SPERMA INTRA SITOPLASMIK (ICSI)
Infertilitas pria idiopatik, yang mungkin mempunyai latar
Infeksi kelenjar seks asesoris atau penyakit menular seksual motilitas > 25% dan morfologi normal > 5%. Atau dengan Injeksi sperma intra-sitoplasmik (intracytoplasmic sperm
belakang penyebab tidak terdiagnosis, seringkali diberikan
dalam keadaan akut harus diobati dengan antibiotika untuk kata lain, sperma suami tidak boleh terlalu ≈jelek∆. Persiapan injection = ICSI) merupakan teknik mikromanipulasi yang
pengobatan empirik. Pengobatan empirik juga sering di-
mencegah obstruksi saluran eferen sperma. Demikian pula sperma sebaiknya dilakukan dengan sentrifugasi kolom menyuntikkan satu spermatozoon ke dalam sitoplasma
berikan pada keadaan-keadaan yang untreatable atau
orkitis viral dapat menyebabkan gangguan spermatogenesis bertingkat seperti Percoll atau koloidal Silica, dan spermatozoa oosit mature telah digunakan untuk penanganan infertilitas
failed treatment.
dan infertilitas pria. Dalam hal ini pengobatan hanya bersifat motil setelah preparasi > 1 juta/ml. Selain itu, kondisi pihak istri pria sejak lebih dari satu dekade ini (Palermo et al, 1992).
simtomatis atau preventif seperti vaksinasi mumps. Yang dan stimulasi ovarium juga menentukan keberhasilan IUI. Segera setelah itu diikuti dengan keberhasilan teknik ini
Pada dasarnya pendekatan hipotetik untuk pengobatan ini
menjadi masalah adalah pria infertil sudah datang dengan pada pria azoospermia dengan menyuntikkan spermatozoa
adalah stimulasi spermatogenesis, perbaikan fungsi eipididy-
keadaan oligo-astheno-teratozoospermia disertai lekosito- FERTILISASI IN VITRO (cIVF) dari testis dan epididymis. Teknik ini memberikan harapan
mis, perbaikan transport sperma dan stimulasi metabolisme
spermia. Telah diketahui bahwa sel-sel inflamasi tersebut dapat Fertilisasi in vitro konvensional (conventional in-vitro fertiliza- yang nyata pada pria infertil dengan oligo-astheno-terato-
sperma. Berbagai preparat obat baik hormonal maupun non- zoospermia berat maupun azoospermia, dengan penyebab
mengeluarkan radikal bebas yang menyebabkan gangguan tion = cIVF) yang pada awalnya dipakai untuk penanganan
hormonal telah dilaporkan memperbaiki sperma. apapun. Dengan berkembangnya teknologi dimana ICSI
fungsi sperma. Pengobatan antibiotika untuk lekositospermia masalah infertilitas wanita, telah diaplikasikan juga pada
saat ini masih kontroversial. Hasil meta-analisis menunjukkan infertilitas pria. Walaupun didapatkan keberhasilan cIVF dapat dilaksanakan dengan tidak terlalu rumit, maka keter-
Pengobatan dengan hCG/hMG dari 39 penelitian meng- sediaan sarana yang melaksanakan ICSI berkembang dengan
bahwa tidak ada pengaruh bermakna dari pengobatan anti- pada infertilitas pria, masih banyak keterbatasan teknik ini
hasilkan angka kehamilan 8-14% (Schill, 1986). Hasil peneli- sangat pesat. Klinik-klinik diberbagai tempat didunia ber-
biotika pada infeksi asimtomatik (lekositospermia) terhadap terutama pada kasus-kasus oligo-astheno-teratozoospermia
tian menunjukkan bahwa pemberian hCG/hMG pada kembang terus melaksanakan ICSI dengan angka keber-
angka kehamilan (Kamischke & Nieschlag, 1999). Karena pem- berat. Angka fertilisasi dan kehamilan lebih rendah dan ke-
normo- gonadotropik oligo-astheno-teratozoospermia tidak hasilan yang memuaskan. Kurang dari 10% oocytes rusak
berian antibiotika jangka panjang mempunyai efek samping, gagalan fertilisasi banyak terjadi pada sperma oligo-astheno-
memberikan hasil yang efektif. Demikian pula meta-analisis dengan prosedur ini dan angka fertilisasi berkisar antara
maka tidak dianjurkan pada lekositospermia. Dalam hal ini teratozoospermia, terutama bila setelah preparasi didapat-
menunjukkan tidak ada pengaruh bermakna dari pengo- 50-75%. Embryo transfer dapat dilaksanakan pada lebih
pengobatan yang diberikan hanya bersifat empirik dan bila kan spermatozoa motil kurang dari 1 juta/ml (Hinting et al,
perlu dilakukan TRB. batan purified atau recombinant FSH pada angka kehamilan dari 90% pasangan dan menghasilkan angka kehamilan
1989). Beberapa teknik alternatif telah dicoba seperti GIFT
(Kamischke & Nieschlag, 1999). Hal yang sama juga ditun- dan ZIFT. Namun, hasil meta analisis menunjukkan bahwa berkisar antara 25-45%. Hasil-hasil ini tidak berbeda antara
Pengobatan bedah pada varikokel sering dilakukan dan hasilnya jukkan oleh hasil pengobatan dengan sediaan anti-estrogen tidak ada keuntungan dari teknik-teknik ini dibandingkan sperma ejakulat, epididymis maupun testis (Tarlatzis & Bili,
masih sangat kontroversial. Meta-analisis pengobatan invasif seperti klomifen dan tamoxifen. cIVF, sehingga tidak digunakan lagi (Tournaye, 1997). 2000; Palermo et al, 2001; Hinting et al, 2001)
varikokel tidak menunjukkan perbedaan bermakna angka
kehamilan kumulatif dibandingkan dengan tanpa pengo- Saat ini WHO lebih menganjurkan pemberian tamoksifen Batas terendah untuk menghasilkan fertilisasi pada cIVF Pada awal aplikasi klinis ICSI, dinyatakan bahwa parameter
batan atau konseling saja (Kamischke & Nieschlag, 1999). dibanding klomifen, karena adanya efek estrogenik pada merupakan hal penting dalam melakukan IVF pada infertili- sperma konvensional tidak mempunyai pengaruh terhadap
Studi lanjut pria infertil dengan varikokel menunjukkan tidak klomifen (WHO, 2000) Pengobatan empirik yang mempu- tas pria, terutama setelah tersedia teknik yang lebih efektif keberhasilan ICSI (Nagy et al., 1995). Fertilisasi normal dapat
ada perbedaan bermakna angka kehamilan kumulatif nyai dasar biokimiawi adalah pemberian antioksidan seperti seperti injeksi sperma intra-sitoplasmik (ICSI). Telah dianjur- dihasilkan dengan sperma hidup seminimal mungkin baik
antara yang mendapat pengobatan bedah dan pengobatan vitamin E, vitamin C, gluthathion, coenzyme-Q dan lain-lain. kan untuk melakukan IVF apabila konsentrasi > 10 juta/ml, dari ejakulat maupun epididymis atau testis. Dalam perkem-
empirik dengan pentoxifylline dan antioksidan (Hinting et Meta-analisis menunjukkan efek yang bermakna dari pem- motilitas (a+b) > 25% dan morfologi normal > 5% (Hinting, bangannya, setelah diteliti diketahui bahwa hasil ICSI masih
al., 2001). Demikian pula dampak varikokel eksperimental berian antioksidan terhadap angka kehamilan (Kamischke & 1997). Terlepas dari parameter lain, morfologi sperma dengan tergantung dari keadaan subseluler sperma, integritas
terhadap sperma hewan coba dapat dicegah dengan pem- Nieschlag, 1999). Secara molekuler pengobatan antioksidan kriteria ketat termasuk evaluasi akrosom merupakan parameter nukleus sperma serta stabilitas kromosom. Demikian juga,
berian antioksidan. Dalam hal ini setiap klinik harus mempunyai menurunkan fragmentasi DNA sperma (Greco et al, 2005). penting yang menentukan keberhasilan fertilisasi (Hinting et injeksi spermatozoa immotile menurunkan hasil fertilisasi.
indikasi lebih khusus untuk melakukan terapi operatif dengan al, 1989). Dianjurkan pula untuk meningkatkan jumlah Keberhasilan ICSI dari kasus sindroma silia imotil telah
mempertimbangkan misalnya usia, derajat varikokelnya, Karena pengobatan empirik dengan hormonal mahal dan spermatozoa motil yang diinseminasikan ke dalam oosit pada dilaporkan, tetapi hasil ICSI pada kasus-kasus ini menunjuk-
adanya atrofi testis unilateral, hasil sperma analisanya, kadar mempunyai efek samping, saat ini yang bisa diberikan kasus-kasus dengan kualitas sperma abnormal (Tournaye, 2002). kan fertilisasi lebih rendah atau kelainan pertumbuhan
FSH dan fertilitas pihak istri. Berdasarkan pertimbangan dalam jangka panjang adalah antioksidan. Karena hasil Meta-analisis membandingkan hasil cIVF dan ICSI menun- embrio yang masih belum jelas penyebabnya. Demikian
faktor-faktor tersebut, maka pilihan pengobatan varikokel pengobatan empirik seringkali tidak membawa hasil, maka jukkan bahwa pada konsentrasi sperma > 20 jt/ml, motilitas juga ICSI dengan seluruh spermatozoa kepala bulat atau
bisa dengan operatif, empirik atau TRB. infertilitas idiopatik seringkali memerlukan TRB. > 50% dan morfologi normal > 14% angka kehamilan cIVF globozoospermia memberikan hasil lebih rendah, walaupun

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
267 268
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

muncul, sehingga perlu dipertimbangkan untuk melakukan Pengobatan bedah lain pada infertilitas pria adalah vasova- TEKNOLOGI REPRODUKSI BERBANTU dan ICSI sama. Apabila konsentrasi sperma < 10 jt/ml, motilitas
TRB atau kriopreservasi sperma. Demikian juga hiperprolak- sostomy pada azoospermia pasca vasectomy, vasoepididy- < 30% dan morfologi normal < 4% angka fertilisasi maupun
tinemi dapat diobati dengan bromokriptin. mostomy pada obstruksi kauda epididymis dan reseksi INSEMINASI INTRA UTERIN (IUI) kehamilan cIVF lebih rendah dari ICSI. Disini jelas pada sperma
transuretra dari kista pada prostat yang membuntu duktus Inseminasi intra uterin (intra uterine insemination = IUI) adalah normal tidak perlu dilakukan ICSI dan pada sperma abnormal
Infertilitas imunologik karena otoimunitas sperma dapat diobati ejakulatorius. tindakan untuk memasukkan spermatozoa yang telah di- perlu dilakukan ICSI. Sedangkan pada sperma borderline,
dengan pemberian kortikosteroid. Namun pengobatan jangka preparasi langsung kedalam kavum uteri. Dibandingkan konsentrasi 10-20 jt/ml, motilitas 30-50% dan morfologi
panjang tidak dianjurkan karena dapat timbul efek samping Banyak faktor yang menentukan keberhasilan pembedahan eknik inseminasi lain seperti inseminasi intra-servikal, intra- normal 4-14% angka fertilisasi maupun kehamilan cIVF
yang serius. Sehingga seringkali kasus-kasus infertilitas imuno- tersebut dan dibutuhkan peralatan dan ketrampilan khusus tubal atau intra-peritoneal, IUI memberikan angka keber- lebih rendah dari ICSI. Sehingga saat ini pada sperma
logik membutuhkan TRB. untuk melaksanakannya. Pada saat ini lebih mudah untuk hasilan yang tertinggi. Hasil penelitian IUI dengan siklus istri borderline bisa dilakukan langsung ICSI, terutama bila ada
melakukan teknik pengambilan sperma epididymis/testis distimulasi memberikan angka kehamilan 11,1 % per siklus riwayat gagal fertilisasi sebelumnya, atau sebagian oosit
Apabila pada anamnesis diketahui penggunaan obat-obatan dengan keberhasilan lebih tinggi bila dilakukan TRB pada (Hinting, 2001). Hasil meta analisis menunjukkan lebih me- dilakukan cIVF dan sebagian ICSI (split IVF/ICSI), atau tetap
yang dapat mengganggu spermatogenesis atau paparan pria azoospermia tersebut. nguntungkan melakukan IUI dibandingkan sanggama te- melakukan cIVF dengan preparasi sperma seoptimal mung-
terhadap bahan-bahan toksik, maka eliminasi faktor-faktor rencana pada infertilitas pria (Cohlen et al., 1999) Namun kin, terutama apabila tidak ada fasilitas ICSI.
toksik dan lingkungan seringkali dapat memperbaiki sperma. PENGOBATAN EMPIRIK perlu diingat bahwa keberhasilan IUI tergantung banyak
faktor. Konsentrasi sperma awal sebaiknya >10 juta/ml, INJEKSI SPERMA INTRA SITOPLASMIK (ICSI)
Infertilitas pria idiopatik, yang mungkin mempunyai latar
Infeksi kelenjar seks asesoris atau penyakit menular seksual motilitas > 25% dan morfologi normal > 5%. Atau dengan Injeksi sperma intra-sitoplasmik (intracytoplasmic sperm
belakang penyebab tidak terdiagnosis, seringkali diberikan
dalam keadaan akut harus diobati dengan antibiotika untuk kata lain, sperma suami tidak boleh terlalu ≈jelek∆. Persiapan injection = ICSI) merupakan teknik mikromanipulasi yang
pengobatan empirik. Pengobatan empirik juga sering di-
mencegah obstruksi saluran eferen sperma. Demikian pula sperma sebaiknya dilakukan dengan sentrifugasi kolom menyuntikkan satu spermatozoon ke dalam sitoplasma
berikan pada keadaan-keadaan yang untreatable atau
orkitis viral dapat menyebabkan gangguan spermatogenesis bertingkat seperti Percoll atau koloidal Silica, dan spermatozoa oosit mature telah digunakan untuk penanganan infertilitas
failed treatment.
dan infertilitas pria. Dalam hal ini pengobatan hanya bersifat motil setelah preparasi > 1 juta/ml. Selain itu, kondisi pihak istri pria sejak lebih dari satu dekade ini (Palermo et al, 1992).
simtomatis atau preventif seperti vaksinasi mumps. Yang dan stimulasi ovarium juga menentukan keberhasilan IUI. Segera setelah itu diikuti dengan keberhasilan teknik ini
Pada dasarnya pendekatan hipotetik untuk pengobatan ini
menjadi masalah adalah pria infertil sudah datang dengan pada pria azoospermia dengan menyuntikkan spermatozoa
adalah stimulasi spermatogenesis, perbaikan fungsi eipididy-
keadaan oligo-astheno-teratozoospermia disertai lekosito- FERTILISASI IN VITRO (cIVF) dari testis dan epididymis. Teknik ini memberikan harapan
mis, perbaikan transport sperma dan stimulasi metabolisme
spermia. Telah diketahui bahwa sel-sel inflamasi tersebut dapat Fertilisasi in vitro konvensional (conventional in-vitro fertiliza- yang nyata pada pria infertil dengan oligo-astheno-terato-
sperma. Berbagai preparat obat baik hormonal maupun non- zoospermia berat maupun azoospermia, dengan penyebab
mengeluarkan radikal bebas yang menyebabkan gangguan tion = cIVF) yang pada awalnya dipakai untuk penanganan
hormonal telah dilaporkan memperbaiki sperma. apapun. Dengan berkembangnya teknologi dimana ICSI
fungsi sperma. Pengobatan antibiotika untuk lekositospermia masalah infertilitas wanita, telah diaplikasikan juga pada
saat ini masih kontroversial. Hasil meta-analisis menunjukkan infertilitas pria. Walaupun didapatkan keberhasilan cIVF dapat dilaksanakan dengan tidak terlalu rumit, maka keter-
Pengobatan dengan hCG/hMG dari 39 penelitian meng- sediaan sarana yang melaksanakan ICSI berkembang dengan
bahwa tidak ada pengaruh bermakna dari pengobatan anti- pada infertilitas pria, masih banyak keterbatasan teknik ini
hasilkan angka kehamilan 8-14% (Schill, 1986). Hasil peneli- sangat pesat. Klinik-klinik diberbagai tempat didunia ber-
biotika pada infeksi asimtomatik (lekositospermia) terhadap terutama pada kasus-kasus oligo-astheno-teratozoospermia
tian menunjukkan bahwa pemberian hCG/hMG pada kembang terus melaksanakan ICSI dengan angka keber-
angka kehamilan (Kamischke & Nieschlag, 1999). Karena pem- berat. Angka fertilisasi dan kehamilan lebih rendah dan ke-
normo- gonadotropik oligo-astheno-teratozoospermia tidak hasilan yang memuaskan. Kurang dari 10% oocytes rusak
berian antibiotika jangka panjang mempunyai efek samping, gagalan fertilisasi banyak terjadi pada sperma oligo-astheno-
memberikan hasil yang efektif. Demikian pula meta-analisis dengan prosedur ini dan angka fertilisasi berkisar antara
maka tidak dianjurkan pada lekositospermia. Dalam hal ini teratozoospermia, terutama bila setelah preparasi didapat-
menunjukkan tidak ada pengaruh bermakna dari pengo- 50-75%. Embryo transfer dapat dilaksanakan pada lebih
pengobatan yang diberikan hanya bersifat empirik dan bila kan spermatozoa motil kurang dari 1 juta/ml (Hinting et al,
perlu dilakukan TRB. batan purified atau recombinant FSH pada angka kehamilan dari 90% pasangan dan menghasilkan angka kehamilan
1989). Beberapa teknik alternatif telah dicoba seperti GIFT
(Kamischke & Nieschlag, 1999). Hal yang sama juga ditun- dan ZIFT. Namun, hasil meta analisis menunjukkan bahwa berkisar antara 25-45%. Hasil-hasil ini tidak berbeda antara
Pengobatan bedah pada varikokel sering dilakukan dan hasilnya jukkan oleh hasil pengobatan dengan sediaan anti-estrogen tidak ada keuntungan dari teknik-teknik ini dibandingkan sperma ejakulat, epididymis maupun testis (Tarlatzis & Bili,
masih sangat kontroversial. Meta-analisis pengobatan invasif seperti klomifen dan tamoxifen. cIVF, sehingga tidak digunakan lagi (Tournaye, 1997). 2000; Palermo et al, 2001; Hinting et al, 2001)
varikokel tidak menunjukkan perbedaan bermakna angka
kehamilan kumulatif dibandingkan dengan tanpa pengo- Saat ini WHO lebih menganjurkan pemberian tamoksifen Batas terendah untuk menghasilkan fertilisasi pada cIVF Pada awal aplikasi klinis ICSI, dinyatakan bahwa parameter
batan atau konseling saja (Kamischke & Nieschlag, 1999). dibanding klomifen, karena adanya efek estrogenik pada merupakan hal penting dalam melakukan IVF pada infertili- sperma konvensional tidak mempunyai pengaruh terhadap
Studi lanjut pria infertil dengan varikokel menunjukkan tidak klomifen (WHO, 2000) Pengobatan empirik yang mempu- tas pria, terutama setelah tersedia teknik yang lebih efektif keberhasilan ICSI (Nagy et al., 1995). Fertilisasi normal dapat
ada perbedaan bermakna angka kehamilan kumulatif nyai dasar biokimiawi adalah pemberian antioksidan seperti seperti injeksi sperma intra-sitoplasmik (ICSI). Telah dianjur- dihasilkan dengan sperma hidup seminimal mungkin baik
antara yang mendapat pengobatan bedah dan pengobatan vitamin E, vitamin C, gluthathion, coenzyme-Q dan lain-lain. kan untuk melakukan IVF apabila konsentrasi > 10 juta/ml, dari ejakulat maupun epididymis atau testis. Dalam perkem-
empirik dengan pentoxifylline dan antioksidan (Hinting et Meta-analisis menunjukkan efek yang bermakna dari pem- motilitas (a+b) > 25% dan morfologi normal > 5% (Hinting, bangannya, setelah diteliti diketahui bahwa hasil ICSI masih
al., 2001). Demikian pula dampak varikokel eksperimental berian antioksidan terhadap angka kehamilan (Kamischke & 1997). Terlepas dari parameter lain, morfologi sperma dengan tergantung dari keadaan subseluler sperma, integritas
terhadap sperma hewan coba dapat dicegah dengan pem- Nieschlag, 1999). Secara molekuler pengobatan antioksidan kriteria ketat termasuk evaluasi akrosom merupakan parameter nukleus sperma serta stabilitas kromosom. Demikian juga,
berian antioksidan. Dalam hal ini setiap klinik harus mempunyai menurunkan fragmentasi DNA sperma (Greco et al, 2005). penting yang menentukan keberhasilan fertilisasi (Hinting et injeksi spermatozoa immotile menurunkan hasil fertilisasi.
indikasi lebih khusus untuk melakukan terapi operatif dengan al, 1989). Dianjurkan pula untuk meningkatkan jumlah Keberhasilan ICSI dari kasus sindroma silia imotil telah
mempertimbangkan misalnya usia, derajat varikokelnya, Karena pengobatan empirik dengan hormonal mahal dan spermatozoa motil yang diinseminasikan ke dalam oosit pada dilaporkan, tetapi hasil ICSI pada kasus-kasus ini menunjuk-
adanya atrofi testis unilateral, hasil sperma analisanya, kadar mempunyai efek samping, saat ini yang bisa diberikan kasus-kasus dengan kualitas sperma abnormal (Tournaye, 2002). kan fertilisasi lebih rendah atau kelainan pertumbuhan
FSH dan fertilitas pihak istri. Berdasarkan pertimbangan dalam jangka panjang adalah antioksidan. Karena hasil Meta-analisis membandingkan hasil cIVF dan ICSI menun- embrio yang masih belum jelas penyebabnya. Demikian
faktor-faktor tersebut, maka pilihan pengobatan varikokel pengobatan empirik seringkali tidak membawa hasil, maka jukkan bahwa pada konsentrasi sperma > 20 jt/ml, motilitas juga ICSI dengan seluruh spermatozoa kepala bulat atau
bisa dengan operatif, empirik atau TRB. infertilitas idiopatik seringkali memerlukan TRB. > 50% dan morfologi normal > 14% angka kehamilan cIVF globozoospermia memberikan hasil lebih rendah, walaupun

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
267 268
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

dilaporkan keberhasilannya. Sehingga walaupun untuk ICSI DISKUSI konvensional, angka kehamilan menurun secara bermakna Hinting, A., Djatioetomo, H., Pramono, H., and Soebadi, D.M. (2001) Pregnancy rates
after assisted reproductive technology vs conventional treatment in male infertility.
hanya diperlukan 1 spermatozoon, tetapi perbaikan kualitas Penatalaksanaan infertilitas pria saat ini kurang mendapat pada usia pasangan di atas 35 tahun. Sedangkan riwayat Reprotech, 1, 7-13.
sperma masih diperlukan dengan pengobatan yang perhatian bagi para klinisi. Seringkali pengobatan telah fertilitas lain seperti primer/sekunder, lama infertilitas dan Hinting A (2002) The results of intracytoplasmic sperm injection. Asian J Androl 4
adekwat untuk mengoptimalkan hasil TRB ini. Dilain pihak, diberikan tanpa membuat diagnosis terlebih dahulu. Perlu riwayat pengobatan sebelumnya tidak mempengaruhi angka (suppl 3), 41.

faktor-faktor klinis seperti usia pria, riwayat infertilitas, diingat bahwa infertilitas adalah suatu simtom dan hasil kehamilan TRB, tetapi berpengaruh pada angka kehamilan Kamischke A. and Nieschlag (1999) Analysis of medical treatment of male infertility.
kategori diagnostik pria tidak berpengaruh terhadap keber- analisis semen adalah tanda klinis. Tanpa diagnosis, kita pengobatan konvensional. Hum. Reprod., 14 (Suppl 1), 1-23

hasilan ICSI (Hinting et.al., 2001). tidak bisa memberikan pengobatan yang rasional dan Nagy Z, Liu J, Joris H, Verheyen G, Tournaye H, Camus M. The result of intracytoplas-
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa TRB, khususnya ICSI mic sperm injection is not related to any of the three basic semen parameters. Hum.
melakukan pencegahan. Reprod. 1995;10:1123-1129.
ICSI DENGAN SPERMA EPIDIDYMIS/TESTIS memegang peranan sangat penting dalam penatalaksanaan
Palermo G, Joris H, Devroey P and Van Steirteghem A. Pregnancies after intracytoplas-
Hanya berselang setahun setelah publikasi ICSI, dilaporkan Pengobatan konvensional dalam beberapa keadaan seperti infertilitas pria pada masa kini. Dengan memberikan pelayanan mic injection of single spermatozoon into an oocyte. Lancet 1992; 340: 17-18.
keberhasilan ICSI dengan spermatozoa testis pada pria disfungsi seksual, kelainan endokrin, faktor imunologis dan yang lengkap mulai dari pengobatan konvensional sampai
Palermo, G., Queenie, V., Harishprasad, J., Davis, O., Veek, L., and Rosenwaks, Z.
azoospermia. Sejak itu, pria azoospermia dapat menghasil- infeksi akut dapat memberikan hasil pengobatan yang ICSI, pada masa kini maka hampir semua masalah infertilitas (2001) ICSI and its outcome. Semin. Reprod. Med., 18, 161-169.
kan keturunan dari gametnya sendiri dengan teknik yang efektif. Namun proporsi kelainan tersebut pada infertilitas pria dapat ditangani dengan hasil yang efektif.
Schill, WB (1986) Medical treatment of male infertility. In: Insler V and Lunenfeld B
minimal invasif. Maka berkembanglah teknik-teknik pe- pria kecil. Lekositospermia asimtomatik dan varikokel tidak (eds), Infertility: Male and Female. Churchill Livingstone, Edinburgs, pp. 533-573
ngambilan spermatozoa (sperm retrieval techniques = SRT) memberikan hasil yang efektif bila dibandingkan pengo- Sousa M (1999) Clinical efficacy of spermatid conception: analysis using a new
seperti microsurgical epididymal sperm aspiration (MESA), batan empirik. Sedangkan sebagian besar infertilitas pria KEPUSTAKAAN spermatid classification scheme. Hum Reprod, 14, 1279-1286
Tarlatzis, B., and Bili, H. (2000) Intracytoplasmic sperm injection. Survey of world
percutaneous epididymal sperm aspiration (PESA), testicular bersifat idiopatik yang hanya bisa diobati secara empirik. Bhasin S, De Kretser DM, and Baker, HWG (1994) Clinical review 64: Pathophysiology
results. Ann. N.Y. Acad. Sci., 900, 336-344.
and natural history of male infertility. J Clin Endocrinol Metab., 79, 1525-1529
sperm extraction (TESE), testicular sperm aspiration (TESA), Karena besarnya proporsi keadaan idiopatik dan untreatable, Tesarik, J., and Greco, E.( 2001) In vitro maturation of human spermatogenic cells. In:
Cohlen BJ, te Velde ER, and Vandekerckhove P (1999) Timed intercourse or intrauter-
testicular fine needle aspiration (TEFNA), microscopic testicu- maka perlu dilakukan TRB seperti IUI, cIVF atau ICSI. ine insemination with or without ovarian hyperstimulation as a treatment for male
Andrology in the 21st century., Medimond: Engelwood NJ. p. 27-35.
lar sperm extraction (Micro-TESE). Pilihan teknik ini pada infertility. The Cochrane Library. Oxford: Update Software. The Cochrane Collaboration. Tournaye H (1997) Tubal embryo transfer improves pregnancy rate? Hum Reprod, 12,
Greco E, Romano S, Ferrero S, Baroni E, Minasi MG, Ubaldi F, Rienzi L and Tesarik J
dasarnya adalah yang seminimal mungkin invasif: dicoba Penatalaksanaan infertilitas pria mengalami lompatan (2005) ICSI in cases of sperm DNE damage: beneficial effect of oral antioxidant
626-627

terlebih dahulu teknik aspirasi epididymis, dan nyaman sangat jauh dengan adanya TRB, khususnya ICSI. Apabila treatment. Hum Reprod 20, 2590-2594. Tournaye H (2002) Gamete source and manipulation. In: Vayena E, Rowe PJ, Griffin
PD (eds), Current practices and controversies in assisted reproduction. World Health
untuk pasien: tidak sakit √ anestesi lokal, tidak ada rawat dilihat efektivitas pengobatan dari angka kehamilan per Hinting A, Comhaire F, Vermeulen L, Dhont M, Vermeulen A, and Vandekerckhove D. Organization, Geneva, pp. 83-101
inap, tidak ada efek samping dan tidak mahal. Pengalaman siklus, maka tampak bahwa ICSI paling efektif. Angka (1989) Possibilities and limitations of techniques of assisted reproduction for the
treatment of male infertility. Hum Reprod. 5, 544-548. WHO manual for the standardized investigation and diagnosis of the infertile couple.
kami dari sekitar 300 kasus menunjukkan bahwa SRT kehamilan ICSI 1 siklus sama dengan angka kehamilan 1st ed. (1993) New York: Cambridge University Press.
dengan kombinasi PESA dan TESE memberikan hasil cukup kumulatif pengobatan konvensional selama 36 bulan Hinting A. ART in male infertility (1997). In: Proceeding Workshop on Stadardization
of Management of Male and Female infertility. Surabaya. WHO manual for the standardized investigation, diagnosis and management of the
optimal (39% per SRT). SRT dimulai dengan pengambilan (Hinting et al, 2001). Tetapi masalahnya, tidak semua klinik infertile male. 1st ed. (2000) Cambridge: Cambridge University Press.
sperma epididymis melalui aspirasi perkutan menggunakan memiliki fasilitas ICSI dan tidak semua pasien mampu dan
semperit tuberkulin (PESA). Apabila sperma tidak ditemukan, mau mengikuti program ICSI. Pada sperma dengan kelainan
maka dilanjutkan dengan biopsi testis dan spermatozoa ringan, bilamana pihak pasangan normal, maka masih ada
dicari dengan menggerus atau mencacah tubulus seminiferus tempat untuk mencoba IUI. Bahkan pengobatan konven-
(TESE). Selanjutnya spermatozoa motil dituai dengan teknik sional pun tetap harus dicoba, dalam beberapa keadaan
migrasi kesamping (side migration technique = SMT) untuk dapat memberikan hasil. Dalam hal ini yang terpenting adalah
digunakan pada ICSI (Hinting & Lunardhi, 1999). bagaimana kita melakukan seleksi pasien dan menerapkan
pilihan pengobatan dengan tepat.
Angka fertilisasi dan angka kehamilan ICSI dengan sperma-
tozoa hasil SRT pada pria azoospermia tidak berbeda dengan Angka kehamilan pengobatan konvensional sangat tergantung
sperma ejakulat. Juga tidak terdapat perbedaan bermakna pada parameter sperma. Sperma dengan oligo-astheno-
pada angka fertilisasi antara sperma yang berasal dari teratozoospermia berat mempunyai angka kehamilan sangat
epididymis (PESA) dan testis (TESE) (Hinting, 2002). Pada rendah walaupun ditangani selama 36 bulan. Hal ini lebih
azoospermia obstruktif, hampir 100% dapat ditemukan menguatkan indikasi TRB, khususnya ICSI untuk kasus-kasus
sperma setelah SRT. Keterbatasan keberhasilan ICSI saat ini tersebut tanpa menunggu lebih lama. Telah terbukti bahwa
hanya pada kasus-kasus azoospermia non-obstruktif dimana angka kehamilan ICSI tidak tergantung oleh parameter sperma
tidak ditemukan spermatozoa pada 50% SRT. konvensional. Kini diketahui bahwa hasil ICSI masih tergan-
tung dari keadaan subseluler sperma, integritas nukleus sperma
Jika tidak ditemukan spermatozoa pada SRT, maka dapat serta stabilitas kromosom. Keterbatasan ICSI juga pada
dicoba ICSI dengan sperma immature seperti spermatid. azoospermia non-obstruktif, sindrom silia imotil dan kelainan
Kehamilan telah dilaporkan hasil ICSI dari elongated sper- morfologi berat seperti globozoospermia, dimana angka fer-
matid maupun round spermatid (Sousa, 1999). Namun hasil- tilisasinya lebih rendah dan sering terjadi kegagalan fertilisasi.
hasil ini hanya dilaporkan oleh beberapa kelompok dan Sehingga walaupun untuk ICSI hanya diperlukan 1 spermato-
bersifat experimental serta menghasilkan angka fertilisasi zoon, tetapi penanganan klinis untuk perbaikan kualitas sperma
maupun kehamilan yang sangat rendah. Harapan di masa masih diperlukan untuk mengoptimalkan keberhasilannya.
mendatang untuk kasus-kasus seperti ini mungkin dengan
ICSI dari maturasi in vitro (in vitro matured = IVM) sel-sel Faktor penting yang mempengaruhi angka kehamilan TRB
spermatogenesis (Tesarik and Greco, 2001). adalah usia pasangan. Baik pada TRB maupun pengobatan

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
269 270
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

dilaporkan keberhasilannya. Sehingga walaupun untuk ICSI DISKUSI konvensional, angka kehamilan menurun secara bermakna Hinting, A., Djatioetomo, H., Pramono, H., and Soebadi, D.M. (2001) Pregnancy rates
after assisted reproductive technology vs conventional treatment in male infertility.
hanya diperlukan 1 spermatozoon, tetapi perbaikan kualitas Penatalaksanaan infertilitas pria saat ini kurang mendapat pada usia pasangan di atas 35 tahun. Sedangkan riwayat Reprotech, 1, 7-13.
sperma masih diperlukan dengan pengobatan yang perhatian bagi para klinisi. Seringkali pengobatan telah fertilitas lain seperti primer/sekunder, lama infertilitas dan Hinting A (2002) The results of intracytoplasmic sperm injection. Asian J Androl 4
adekwat untuk mengoptimalkan hasil TRB ini. Dilain pihak, diberikan tanpa membuat diagnosis terlebih dahulu. Perlu riwayat pengobatan sebelumnya tidak mempengaruhi angka (suppl 3), 41.

faktor-faktor klinis seperti usia pria, riwayat infertilitas, diingat bahwa infertilitas adalah suatu simtom dan hasil kehamilan TRB, tetapi berpengaruh pada angka kehamilan Kamischke A. and Nieschlag (1999) Analysis of medical treatment of male infertility.
kategori diagnostik pria tidak berpengaruh terhadap keber- analisis semen adalah tanda klinis. Tanpa diagnosis, kita pengobatan konvensional. Hum. Reprod., 14 (Suppl 1), 1-23

hasilan ICSI (Hinting et.al., 2001). tidak bisa memberikan pengobatan yang rasional dan Nagy Z, Liu J, Joris H, Verheyen G, Tournaye H, Camus M. The result of intracytoplas-
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa TRB, khususnya ICSI mic sperm injection is not related to any of the three basic semen parameters. Hum.
melakukan pencegahan. Reprod. 1995;10:1123-1129.
ICSI DENGAN SPERMA EPIDIDYMIS/TESTIS memegang peranan sangat penting dalam penatalaksanaan
Palermo G, Joris H, Devroey P and Van Steirteghem A. Pregnancies after intracytoplas-
Hanya berselang setahun setelah publikasi ICSI, dilaporkan Pengobatan konvensional dalam beberapa keadaan seperti infertilitas pria pada masa kini. Dengan memberikan pelayanan mic injection of single spermatozoon into an oocyte. Lancet 1992; 340: 17-18.
keberhasilan ICSI dengan spermatozoa testis pada pria disfungsi seksual, kelainan endokrin, faktor imunologis dan yang lengkap mulai dari pengobatan konvensional sampai
Palermo, G., Queenie, V., Harishprasad, J., Davis, O., Veek, L., and Rosenwaks, Z.
azoospermia. Sejak itu, pria azoospermia dapat menghasil- infeksi akut dapat memberikan hasil pengobatan yang ICSI, pada masa kini maka hampir semua masalah infertilitas (2001) ICSI and its outcome. Semin. Reprod. Med., 18, 161-169.
kan keturunan dari gametnya sendiri dengan teknik yang efektif. Namun proporsi kelainan tersebut pada infertilitas pria dapat ditangani dengan hasil yang efektif.
Schill, WB (1986) Medical treatment of male infertility. In: Insler V and Lunenfeld B
minimal invasif. Maka berkembanglah teknik-teknik pe- pria kecil. Lekositospermia asimtomatik dan varikokel tidak (eds), Infertility: Male and Female. Churchill Livingstone, Edinburgs, pp. 533-573
ngambilan spermatozoa (sperm retrieval techniques = SRT) memberikan hasil yang efektif bila dibandingkan pengo- Sousa M (1999) Clinical efficacy of spermatid conception: analysis using a new
seperti microsurgical epididymal sperm aspiration (MESA), batan empirik. Sedangkan sebagian besar infertilitas pria KEPUSTAKAAN spermatid classification scheme. Hum Reprod, 14, 1279-1286
Tarlatzis, B., and Bili, H. (2000) Intracytoplasmic sperm injection. Survey of world
percutaneous epididymal sperm aspiration (PESA), testicular bersifat idiopatik yang hanya bisa diobati secara empirik. Bhasin S, De Kretser DM, and Baker, HWG (1994) Clinical review 64: Pathophysiology
results. Ann. N.Y. Acad. Sci., 900, 336-344.
and natural history of male infertility. J Clin Endocrinol Metab., 79, 1525-1529
sperm extraction (TESE), testicular sperm aspiration (TESA), Karena besarnya proporsi keadaan idiopatik dan untreatable, Tesarik, J., and Greco, E.( 2001) In vitro maturation of human spermatogenic cells. In:
Cohlen BJ, te Velde ER, and Vandekerckhove P (1999) Timed intercourse or intrauter-
testicular fine needle aspiration (TEFNA), microscopic testicu- maka perlu dilakukan TRB seperti IUI, cIVF atau ICSI. ine insemination with or without ovarian hyperstimulation as a treatment for male
Andrology in the 21st century., Medimond: Engelwood NJ. p. 27-35.
lar sperm extraction (Micro-TESE). Pilihan teknik ini pada infertility. The Cochrane Library. Oxford: Update Software. The Cochrane Collaboration. Tournaye H (1997) Tubal embryo transfer improves pregnancy rate? Hum Reprod, 12,
Greco E, Romano S, Ferrero S, Baroni E, Minasi MG, Ubaldi F, Rienzi L and Tesarik J
dasarnya adalah yang seminimal mungkin invasif: dicoba Penatalaksanaan infertilitas pria mengalami lompatan (2005) ICSI in cases of sperm DNE damage: beneficial effect of oral antioxidant
626-627

terlebih dahulu teknik aspirasi epididymis, dan nyaman sangat jauh dengan adanya TRB, khususnya ICSI. Apabila treatment. Hum Reprod 20, 2590-2594. Tournaye H (2002) Gamete source and manipulation. In: Vayena E, Rowe PJ, Griffin
PD (eds), Current practices and controversies in assisted reproduction. World Health
untuk pasien: tidak sakit √ anestesi lokal, tidak ada rawat dilihat efektivitas pengobatan dari angka kehamilan per Hinting A, Comhaire F, Vermeulen L, Dhont M, Vermeulen A, and Vandekerckhove D. Organization, Geneva, pp. 83-101
inap, tidak ada efek samping dan tidak mahal. Pengalaman siklus, maka tampak bahwa ICSI paling efektif. Angka (1989) Possibilities and limitations of techniques of assisted reproduction for the
treatment of male infertility. Hum Reprod. 5, 544-548. WHO manual for the standardized investigation and diagnosis of the infertile couple.
kami dari sekitar 300 kasus menunjukkan bahwa SRT kehamilan ICSI 1 siklus sama dengan angka kehamilan 1st ed. (1993) New York: Cambridge University Press.
dengan kombinasi PESA dan TESE memberikan hasil cukup kumulatif pengobatan konvensional selama 36 bulan Hinting A. ART in male infertility (1997). In: Proceeding Workshop on Stadardization
of Management of Male and Female infertility. Surabaya. WHO manual for the standardized investigation, diagnosis and management of the
optimal (39% per SRT). SRT dimulai dengan pengambilan (Hinting et al, 2001). Tetapi masalahnya, tidak semua klinik infertile male. 1st ed. (2000) Cambridge: Cambridge University Press.
sperma epididymis melalui aspirasi perkutan menggunakan memiliki fasilitas ICSI dan tidak semua pasien mampu dan
semperit tuberkulin (PESA). Apabila sperma tidak ditemukan, mau mengikuti program ICSI. Pada sperma dengan kelainan
maka dilanjutkan dengan biopsi testis dan spermatozoa ringan, bilamana pihak pasangan normal, maka masih ada
dicari dengan menggerus atau mencacah tubulus seminiferus tempat untuk mencoba IUI. Bahkan pengobatan konven-
(TESE). Selanjutnya spermatozoa motil dituai dengan teknik sional pun tetap harus dicoba, dalam beberapa keadaan
migrasi kesamping (side migration technique = SMT) untuk dapat memberikan hasil. Dalam hal ini yang terpenting adalah
digunakan pada ICSI (Hinting & Lunardhi, 1999). bagaimana kita melakukan seleksi pasien dan menerapkan
pilihan pengobatan dengan tepat.
Angka fertilisasi dan angka kehamilan ICSI dengan sperma-
tozoa hasil SRT pada pria azoospermia tidak berbeda dengan Angka kehamilan pengobatan konvensional sangat tergantung
sperma ejakulat. Juga tidak terdapat perbedaan bermakna pada parameter sperma. Sperma dengan oligo-astheno-
pada angka fertilisasi antara sperma yang berasal dari teratozoospermia berat mempunyai angka kehamilan sangat
epididymis (PESA) dan testis (TESE) (Hinting, 2002). Pada rendah walaupun ditangani selama 36 bulan. Hal ini lebih
azoospermia obstruktif, hampir 100% dapat ditemukan menguatkan indikasi TRB, khususnya ICSI untuk kasus-kasus
sperma setelah SRT. Keterbatasan keberhasilan ICSI saat ini tersebut tanpa menunggu lebih lama. Telah terbukti bahwa
hanya pada kasus-kasus azoospermia non-obstruktif dimana angka kehamilan ICSI tidak tergantung oleh parameter sperma
tidak ditemukan spermatozoa pada 50% SRT. konvensional. Kini diketahui bahwa hasil ICSI masih tergan-
tung dari keadaan subseluler sperma, integritas nukleus sperma
Jika tidak ditemukan spermatozoa pada SRT, maka dapat serta stabilitas kromosom. Keterbatasan ICSI juga pada
dicoba ICSI dengan sperma immature seperti spermatid. azoospermia non-obstruktif, sindrom silia imotil dan kelainan
Kehamilan telah dilaporkan hasil ICSI dari elongated sper- morfologi berat seperti globozoospermia, dimana angka fer-
matid maupun round spermatid (Sousa, 1999). Namun hasil- tilisasinya lebih rendah dan sering terjadi kegagalan fertilisasi.
hasil ini hanya dilaporkan oleh beberapa kelompok dan Sehingga walaupun untuk ICSI hanya diperlukan 1 spermato-
bersifat experimental serta menghasilkan angka fertilisasi zoon, tetapi penanganan klinis untuk perbaikan kualitas sperma
maupun kehamilan yang sangat rendah. Harapan di masa masih diperlukan untuk mengoptimalkan keberhasilannya.
mendatang untuk kasus-kasus seperti ini mungkin dengan
ICSI dari maturasi in vitro (in vitro matured = IVM) sel-sel Faktor penting yang mempengaruhi angka kehamilan TRB
spermatogenesis (Tesarik and Greco, 2001). adalah usia pasangan. Baik pada TRB maupun pengobatan

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
269 270
BERITA TERKINI BERITA TERKINI

Irbesartan Memperbaiki Fungsi Ereksi


Patogenesis terjadinya disfungsi ereksi berhubungan dengan disfungsi endotel pembuluh
darah Pasien dengan faktor-faktor risiko kejadian kardiovaskular seperti sindroma metabolik
mengalami peningkatan risiko disfungsi ereksi.
Irbesartan merupakan obat antihipertensi golongan angiotensin
II receptor antagonist, yang dalam penelitian terbukti memperbaiki
fungsi endotel pembuluh darah pada pasien-pasien dengan risiko
tinggi kardiovaskular. Penelitian IRMA 2 (Irbesartan in Patients
with Type 2 Diabetes and Microalbuminuria) memperlihatkan
Gambar 1. Pengaruh pemberian irbesartan atau irbesartan + HCTZ selama 6
bahwa pemberian irbesartan pada pasien diabetes tipe 2 dengan bulan terhadap angka kejadian atau beratnya disfungsi ereksi. IIEF, merupakan
mikroalbuminura, mengurangi parameter inflamasi seperti high- singkatan untuk International Index of Erectile Function. Peningkatan skor IIEF
mengindikasikan perbaikan fungsi ereksi.
sensitivity C-reactive protein (hs-CRP), interleukin (IL)-6, dan fibrinogen
secara bermakna. Di dalam penelitian ISLANDS (the Irbesartan and
Lipoic Acid in Endothelial Dysfunction Study), pemberian irbesartan
pada pasien-pasien dengan sindroma metabolik memperbaiki fungsi
endotel dan penanda pro-inflamasi. Karena manfaatnya mem-
perbaiki fungsi endotel, maka diperkirakan bahwa irbesartan juga
memiliki manfaat memperbaiki fungsi ereksi pada pasien-pasien Flunarizine untuk Skizofrenia
dengan disfungsi ereksi.
Gambar 2. Perubahan pada skor IIEF memperlihatkan tidak adanya perbedaan
Flunarizine adalah obat calcium channel blocker non-spesifik yang sejak lama telah
yang bermakna antara kelompok irbesartan maupun dengan kelompok irbesartan digunakan sebagai terapi migren, vertigo dan gangguan kognitif yang berhubungan
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh irbesartan + HCTZ. Perubahan skor juga tidak dibergantung pada dosis irbesartan.
terhadap disfungsi ereksi pada pasien-pasien hipertensi dengan
dengan gangguan serebrovaskular. Flunarizine juga dapat memblokade reseptor dopamine
sindroma metabolik. Penelitian ini melibatkan 1069 pasien, ter-
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa terapi dengan irbesartan (D2) dan efektif dalam penelitian hewan sebagai antipsikosis.
maupun irbesartan plus HCTZ sebagai kombinasi memperbaiki fungsi
masuk pasien-pasien yang terlibat dalam survei DO-IT (the Docu-
mentation of hypertension and metabolic syndrome in patients
ereksi pada pasien hipertensi dengan sindroma metabolik. Perbaikan S ebuah penelitian di Brazil menemukan bahwa flunarizine Pada penilaian efek samping, akatisia yang berhubungan
fungsi ereksi ini diperkirakan terjadi karena penurunan tekanan darah bermanfaat sebagai terapi skizofrenia. Penelitian ini bertujuan dengan terapi lebih besar pada kelompok haloperidol (p=0.04)
with Irbesartan Treatment). yang terjadi dan efek perbaikan fungsi endotel oleh irbesartan. mengevaluasi efekasi terapeutik dan tolerabilitas flunarizine dan peningkatan berat badan lebih banyak pada kelompok
Penelitian lanjutan diperlukkan untuk mendapatkan konfirmasi dibandingkan dengan haloperidol pada pasien skizofrenia flunarizine (p<0.05). Gejala ekstrapiramidal dan kadar prolaktin
Pasien yang terlibat dalam penelitian ini dibagi menjadi 4 kelompok mengenai hal ini. (DSM-IV) stabil kronik dan gangguan skizoafektif. tidak berbeda antara kedua kelompok. Ini adalah penelitian
penelitian yang mendapatkan terapi irbesartan 150 mg (n=162), pertama yang mengevaluasi manfaat flunarizine sebagai anti-
irbesartan 300 mg (n=219), irbesartan/hydrochlorothiazide (HCTZ) Kesimpulan: Penelitian melibatkan 70 pasien yang secara acak menerima psikotik; dalam penelitian ini flunarizine efektif dan ditoleransi
150/12,5 mg (n=245) dan irbesartan/hydrochlorothiazide (HCTZ) • Terapi dengan irbesartan maupun irbesartan plus HCTZ sebagai terapi flunarizine (n=34, 10-50 mg/hari) atau haloperidol dengan baik oleh pasien.
300/12,5 mg (n=419). Terapi diberikan selama 6 bulan. Disfungsi kombinasi memperbaiki fungsi ereksi pada pasien hipertensi (n=36, 2.5-12.5 mg/hari) selama 12 minggu. 25 pasien dari
dengan sindroma metabolik. kelompok flunarizine dan 27 dari kelompok haloperidol Penelitian lanjutan diperlukan untuk konfirmasi manfaat fluna-
ereksi diperiksa menggunakan indeks internasional untuk fungsi rizine ini. Bila memang bermanfaat bagi skizofrenia, maka
ereksi. The Cologne Evaluation Questionnaire of Erectile Dysfunction • Perbaikan disfungsi ereksi ini tidak bergantung pada dosis irbesartan menyelesaikan penelitian.
serta tidak berhubungan dengan penambahan HCTZ. (YYA) flunarazine akan menjadi salah satu alternatif terapi skizofrenia
digunakan sebagai kontrol. yang baik, dengan profil waktu paruh yang panjang (2-7
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada kelompok
Referensi : flunarizine terjadi penurunan nilai rata-rata total the Positive minggu) dan biaya relatif rendah. (YYA)
Hasil pemeriksaan memperlihatkan bahwa fungsi ereksi membaik 1. Baumhakel M, Schlimmer N, Bohm M, on behalf of the DO-IT Investigators. Effect of and Negative Syndrome Scale (PANSS) sebesar 21% dari
secara bermakna (p<0,0001) pada semua kelompok penelitian irbesartan on erectile function in patients with hypertension and metabolic syndrome.
International Journal of Impotence Research 2008: 1√8 baseline dan pada kelompok haloperidol berkurang 19%. Referensi :
setelah terapi selama 6 bulan. Perbaikan disfungsi ereksi ini tidak 2. Persson F, Rossing P, Hovind P, Stehouwer CDA, Schalkwijk C, Tarnow L. et al. Irbesartan 1. Bisol LW, Brunstein MG, Ottoni GL, Ramos FL, Borba DL, Daltio CS, et al. Is flunarizine
Treatment Reduces Biomarkers of Inflammatory Activity in Patients With Type 2 Diabetes and Penurunan ini bermakna secara statistik pada kedua kelompok a long-acting oral atypical antipsychotic? A randomized clinical trial versus haloperidol
bergantung pada dosis irbesartan serta tidak berhubungan dengan Microalbuminuria: An IRMA 2 Substudy. Diabetes, 2006; 55: 3550 - 5. (p<0,05). Selain itu tidak ada perbedaan bermakna perihal for the treatment of schizophrenia. . J Clin Psychiatry 2008; 69 (10): 1572-9.
3. Sola S, Mir MQS, Cheema FA, Khan-Merchant N, Menon RG, Parthasarathy S, et al. Irbesartan 2. Yan J. Journal Digest. Psychiatr News 2008; 43 (24):19. [cited 2009 Feb 04].
penambahan HCTZ. Kejadian disfungsi ereksi menurun dari 78,5% and Lipoic Acid Improve Endothelial Function and Reduce Markers of Inflammation in the subscale scores dan the Clinical Global Impression-Improve- Available from: http://pn.psychiatryonline.org/cgi/content/full/43/24/19-a?maxtoshow=
Metabolic Syndrome Results of the Irbesartan and Lipoic Acid in Endothelial Dysfunction &HITS=&hits=&RESULTFORMAT=&fulltext=flunarizine&andorexactfulltext=
pada baseline, menjadi 63,7% pada bulan ke-6. (ISLAND) Study. ment scores antara kedua kelompok penelitian. and&searchid=1&FIRSTINDEX=0&fdate=1/1/2008&resourcetype=HWCIT

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


271 272 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
BERITA TERKINI BERITA TERKINI

Irbesartan Memperbaiki Fungsi Ereksi


Patogenesis terjadinya disfungsi ereksi berhubungan dengan disfungsi endotel pembuluh
darah Pasien dengan faktor-faktor risiko kejadian kardiovaskular seperti sindroma metabolik
mengalami peningkatan risiko disfungsi ereksi.
Irbesartan merupakan obat antihipertensi golongan angiotensin
II receptor antagonist, yang dalam penelitian terbukti memperbaiki
fungsi endotel pembuluh darah pada pasien-pasien dengan risiko
tinggi kardiovaskular. Penelitian IRMA 2 (Irbesartan in Patients
with Type 2 Diabetes and Microalbuminuria) memperlihatkan
Gambar 1. Pengaruh pemberian irbesartan atau irbesartan + HCTZ selama 6
bahwa pemberian irbesartan pada pasien diabetes tipe 2 dengan bulan terhadap angka kejadian atau beratnya disfungsi ereksi. IIEF, merupakan
mikroalbuminura, mengurangi parameter inflamasi seperti high- singkatan untuk International Index of Erectile Function. Peningkatan skor IIEF
mengindikasikan perbaikan fungsi ereksi.
sensitivity C-reactive protein (hs-CRP), interleukin (IL)-6, dan fibrinogen
secara bermakna. Di dalam penelitian ISLANDS (the Irbesartan and
Lipoic Acid in Endothelial Dysfunction Study), pemberian irbesartan
pada pasien-pasien dengan sindroma metabolik memperbaiki fungsi
endotel dan penanda pro-inflamasi. Karena manfaatnya mem-
perbaiki fungsi endotel, maka diperkirakan bahwa irbesartan juga
memiliki manfaat memperbaiki fungsi ereksi pada pasien-pasien Flunarizine untuk Skizofrenia
dengan disfungsi ereksi.
Gambar 2. Perubahan pada skor IIEF memperlihatkan tidak adanya perbedaan
Flunarizine adalah obat calcium channel blocker non-spesifik yang sejak lama telah
yang bermakna antara kelompok irbesartan maupun dengan kelompok irbesartan digunakan sebagai terapi migren, vertigo dan gangguan kognitif yang berhubungan
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh irbesartan + HCTZ. Perubahan skor juga tidak dibergantung pada dosis irbesartan.
terhadap disfungsi ereksi pada pasien-pasien hipertensi dengan
dengan gangguan serebrovaskular. Flunarizine juga dapat memblokade reseptor dopamine
sindroma metabolik. Penelitian ini melibatkan 1069 pasien, ter-
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa terapi dengan irbesartan (D2) dan efektif dalam penelitian hewan sebagai antipsikosis.
maupun irbesartan plus HCTZ sebagai kombinasi memperbaiki fungsi
masuk pasien-pasien yang terlibat dalam survei DO-IT (the Docu-
mentation of hypertension and metabolic syndrome in patients
ereksi pada pasien hipertensi dengan sindroma metabolik. Perbaikan S ebuah penelitian di Brazil menemukan bahwa flunarizine Pada penilaian efek samping, akatisia yang berhubungan
fungsi ereksi ini diperkirakan terjadi karena penurunan tekanan darah bermanfaat sebagai terapi skizofrenia. Penelitian ini bertujuan dengan terapi lebih besar pada kelompok haloperidol (p=0.04)
with Irbesartan Treatment). yang terjadi dan efek perbaikan fungsi endotel oleh irbesartan. mengevaluasi efekasi terapeutik dan tolerabilitas flunarizine dan peningkatan berat badan lebih banyak pada kelompok
Penelitian lanjutan diperlukkan untuk mendapatkan konfirmasi dibandingkan dengan haloperidol pada pasien skizofrenia flunarizine (p<0.05). Gejala ekstrapiramidal dan kadar prolaktin
Pasien yang terlibat dalam penelitian ini dibagi menjadi 4 kelompok mengenai hal ini. (DSM-IV) stabil kronik dan gangguan skizoafektif. tidak berbeda antara kedua kelompok. Ini adalah penelitian
penelitian yang mendapatkan terapi irbesartan 150 mg (n=162), pertama yang mengevaluasi manfaat flunarizine sebagai anti-
irbesartan 300 mg (n=219), irbesartan/hydrochlorothiazide (HCTZ) Kesimpulan: Penelitian melibatkan 70 pasien yang secara acak menerima psikotik; dalam penelitian ini flunarizine efektif dan ditoleransi
150/12,5 mg (n=245) dan irbesartan/hydrochlorothiazide (HCTZ) • Terapi dengan irbesartan maupun irbesartan plus HCTZ sebagai terapi flunarizine (n=34, 10-50 mg/hari) atau haloperidol dengan baik oleh pasien.
300/12,5 mg (n=419). Terapi diberikan selama 6 bulan. Disfungsi kombinasi memperbaiki fungsi ereksi pada pasien hipertensi (n=36, 2.5-12.5 mg/hari) selama 12 minggu. 25 pasien dari
dengan sindroma metabolik. kelompok flunarizine dan 27 dari kelompok haloperidol Penelitian lanjutan diperlukan untuk konfirmasi manfaat fluna-
ereksi diperiksa menggunakan indeks internasional untuk fungsi rizine ini. Bila memang bermanfaat bagi skizofrenia, maka
ereksi. The Cologne Evaluation Questionnaire of Erectile Dysfunction • Perbaikan disfungsi ereksi ini tidak bergantung pada dosis irbesartan menyelesaikan penelitian.
serta tidak berhubungan dengan penambahan HCTZ. (YYA) flunarazine akan menjadi salah satu alternatif terapi skizofrenia
digunakan sebagai kontrol. yang baik, dengan profil waktu paruh yang panjang (2-7
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada kelompok
Referensi : flunarizine terjadi penurunan nilai rata-rata total the Positive minggu) dan biaya relatif rendah. (YYA)
Hasil pemeriksaan memperlihatkan bahwa fungsi ereksi membaik 1. Baumhakel M, Schlimmer N, Bohm M, on behalf of the DO-IT Investigators. Effect of and Negative Syndrome Scale (PANSS) sebesar 21% dari
secara bermakna (p<0,0001) pada semua kelompok penelitian irbesartan on erectile function in patients with hypertension and metabolic syndrome.
International Journal of Impotence Research 2008: 1√8 baseline dan pada kelompok haloperidol berkurang 19%. Referensi :
setelah terapi selama 6 bulan. Perbaikan disfungsi ereksi ini tidak 2. Persson F, Rossing P, Hovind P, Stehouwer CDA, Schalkwijk C, Tarnow L. et al. Irbesartan 1. Bisol LW, Brunstein MG, Ottoni GL, Ramos FL, Borba DL, Daltio CS, et al. Is flunarizine
Treatment Reduces Biomarkers of Inflammatory Activity in Patients With Type 2 Diabetes and Penurunan ini bermakna secara statistik pada kedua kelompok a long-acting oral atypical antipsychotic? A randomized clinical trial versus haloperidol
bergantung pada dosis irbesartan serta tidak berhubungan dengan Microalbuminuria: An IRMA 2 Substudy. Diabetes, 2006; 55: 3550 - 5. (p<0,05). Selain itu tidak ada perbedaan bermakna perihal for the treatment of schizophrenia. . J Clin Psychiatry 2008; 69 (10): 1572-9.
3. Sola S, Mir MQS, Cheema FA, Khan-Merchant N, Menon RG, Parthasarathy S, et al. Irbesartan 2. Yan J. Journal Digest. Psychiatr News 2008; 43 (24):19. [cited 2009 Feb 04].
penambahan HCTZ. Kejadian disfungsi ereksi menurun dari 78,5% and Lipoic Acid Improve Endothelial Function and Reduce Markers of Inflammation in the subscale scores dan the Clinical Global Impression-Improve- Available from: http://pn.psychiatryonline.org/cgi/content/full/43/24/19-a?maxtoshow=
Metabolic Syndrome Results of the Irbesartan and Lipoic Acid in Endothelial Dysfunction &HITS=&hits=&RESULTFORMAT=&fulltext=flunarizine&andorexactfulltext=
pada baseline, menjadi 63,7% pada bulan ke-6. (ISLAND) Study. ment scores antara kedua kelompok penelitian. and&searchid=1&FIRSTINDEX=0&fdate=1/1/2008&resourcetype=HWCIT

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


271 272 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
BERITA TERKINI

Kadar Testosteron yang


Rendah Berhubungan dengan
Peningkatan Risiko LAF
Sebuah penelitian memperlihatkan bahwa kadar testosteron yang rendah pada
pria berhubungan dengan peningkatan risiko LAF (lone atrial fibrillation). LAF
didefinisikan sebagai fibrilasi atrial yang terjadi tanpa gangguan struktur jantung
atau tanpa adanya penyebab lain.
D r. Jiangtao Lai dari School of Medicine Zhejiang Univer-
sity, Hangzhou, China mengatakan bahwa AF (atrial fibrila-
tion) berhubungan bermakna dengan kejadian kesakitan
dan kematian; karena itu sangat penting untuk mendeteksi
dini pasien berisiko AF dengan menggunakan petanda-
petanda seperti C-reactive protein (CRP), brain natriuretic
Kadar testoteron rata-rata lebih rendah pada pasien dengan
peptide, endothelin-1, dan mungkin juga testosteron.
LAF dibandingkan dengan orang sehat.
Dr. Lai dan rekan melakukan penelitian untuk mengetahui Dr. Lai mengatakan bahwa sampai saat ini belum pasti apakah
apakah kadar testosteron dan estradiol berhubungan dengan kadar testosteron dapat memprediksi LAF, karena sedikitnya
LAF. Penelitian ini melibatkan 58 pasien yang pada pemeriksaan pasien pada penelitian ini. Penelitian lanjutan perlu dilakukan
elektrokardiografi rentan mengalami AF paroksismal atau dengan metoda penelitian yang lebih ketat, jika mungkin
kronik dan memiliki struktur jantung normal pada pemerik- penelitian prospektif.
saan ekokardiografi.
Kesimpulan:
Pasien dieksklusi dari penelitian ini bila sedang diterapi dengan • Kadar testosteron yang rendah diperkirakan berhubungan
penghambat ACEi (angiotensin converting enzyme inhibitor), dengan peningkatan risiko LAF
ARB (angiotensin receptor blockers), atau statin dalam waktu 3 • Perlu penelitian lanjutan untuk memastikan hal ini. (YYA)
bulan atau memiliki riwayat penyakit jantung koroner,
penyakit jantung rematik, kardiomiopati, penyakit katup Referensi:
1. Arriagada G, Berruezo A, Mont L, Tamborero D, Molina I, Coll-Vinent B, et al. Predictors
jantung, hipertiroidisme atau hipertensi. Kadar testosteron of arrhythmia recurrence in patients with lone atrial fibrillation. Europace 2008; 10: 9√14
serum dan estradiol ditentukan dengan radioimmunoassay. 2. Lai J, Zhou D, Xia S, Shang Y, Want L, Zheng L, et al. Reduced testosterone levels in
males with lone atrial fibrillation. [citied 2009 March 04]. Available from: http://www.
ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19143004?ordinalpos=1&itool=EntrezSystem2
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kadar rata-rata testos- PEntrez.Pubmed.Pubmed_ResultsPanel.Pubmed_DefaultReportPanel.Pubmed_RVDocSum.
3. Medscape Cardiology. Low Testosterone Levels Associated With Lone Atrial Fibrillation
teron lebih rendah pada pasien dengan LAF bila dibanding- in Men. [citied 2009 March 01]. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/
588531?src=mpnews&spon=2&uac=117092CG
kan dengan kontrol. Tidak ada perbedaan kadar estradiol 4. Mont L, Sambola A, Brugada J, Vacca M, Marrugat J, Elosua R, et al. Long-lasting
secara bermakna antara pasien dengan LAF dengan kontrol. sport practice and lone atrial fibrillation. European Heart Journal 2002; 23: 477√82.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


274
BERITA TERKINI

Benarkah
Prasugrel Dr. Duane Pinto dari Beth Israel Deaconess Medical Centre di

Lebih Baik Boston, Amerika Serikat memberikan komentar bahwa walau-


pun prasugrel dalam prespecified analysis ini lebih baik di-
bandingkan clopidogrel tanpa peningkatan risiko perdarahan,
Dibandingkan namun prasugrel belum tentu yang paling cocok untuk semua
keadaan. Banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan,
seperti lokasi infark, risiko perdarahan, waktu pemberian
Clopidogrel obat dan saat dilakukannya PCI; semua ini tidak bisa dijawab
hanya dengan hasil prespecified analysis ini. Selain itu apakah

?
efek menguntungkan prasugrel ini terjadi pada semua sub-
kelompok dan di antara semua jenis pasien, belum jelas benar.

Sebuah analisis post hoc memperlihatkan bahwa angka


kejadian iskemik setelah 15 bulan lebih rendah secara ber-
makna dengan terapi prasugrel hanya pada pasien STEMI
dengan infark anterior. Sedangkan pasien STEMI dengan
TRITON TIMI 38 (Trial to Assess Improvement infark non-anterior, endpoint primer tidak berbeda bermakna
in Therapeutic Outcomes by Optimizing antara terapi prasugrel maupun clopidogrel.

Platelet Inhibition with Prasugrel) adalah Dr. Duane juga menambahkan bahwa efek menguntungkan
penelitian yang melibatkan 13608 pasien ini terutama terjadi pada pasien risiko tinggi, berarti manfaat
paling dirasakan oleh pasien infark anterior dan diabetes.
sindroma koroner akut yang akan menjalani Pada pasien infark non-anterior, belum jelas apakah prasu-
PCI (Percutaneus Coronary Intervention). grel lebih baik dibandingkan dengan clopidogrel.

P asien dalam penelitian ini diacak untuk mendapat terapi Peneliti lainnya, dr. Paul Gruber dari Sinai Hospital, Baltimore,
prasugrel (60 mg loading dose dan 20 mg prasugrel dosis rumat) mengatakan bahwa penelitian TRITON ini tidak dirancang
atau clopidogrel (300 mg loading dose dan 75 mg dosis rumat) secara prospektif atau secara baik untuk membandingkan
selama 15 bulan. Hasil penelitian yang dilaporkan pada sesi efektifitas prasugrel dengan clopidogrel pada pasien dengan
ilmiah AHA (American Heart Association) 2007 memperlihatkan STEMI dan menambahkan bahwa data yang ada harus di-
bahwa pemberian prasugrel disertai penurunan bermakna interpretasi lebih hati-hati sebelum mengambil kesimpulan.
endpoint primer (kematian kardiovaskular, infark miokard
dan stroke), namun disertai peningkatan risiko perdarahan Dr. Gregg Stone dari Columbia University, New York, Amerika
mayor, perdarahan mengancam jiwa dan perdarahan fatal. Serikat mengatakan bahwa penelitian ini memiliki beberapa
kelemahan, di antaranya adalah dosis yang digunakan dalam
Baru-baru ini dilaporkan prespecified analysis penelitian TRITON membandingkan prasugrel dengan clopidogrel. Dalam peneli-
TIMI 38, yang melibatkan 3534 pasien dengan STEMI. Pres- tian ini loading dose prasugrel 60 mg dibandingkan dengan
pecified analysis ini memperlihatkan bahwa pada pasien STEMI clopidogrel 300 mg. Seharusnya loading dose prasugrel ini
(ST-segment elevation MI) yang menjalani PCI, prasugrel dibandingkan dengan dosis clopidogrel yang lebih poten,
secara bermakna mengurangi kejadian iskemik lebih baik di- yaitu 600 mg. Pasien yang mengikuti penelitian ini tidak
bandingkan clopidogrel tanpa peningkatan risiko perdarahan. menerima manfaat maksimal preloading clopidogrel karena
loading dose tidak adekuat.
Dr. Gilles Montalescot (Centre Hospitalier Universitaire Pitie
Salpetrie, Paris Perancis) yang memimpin penelitian ini me- Walau belum jelas apakah prasugrel lebih baik dibandingkan
ngatakan bahwa prasugrel secara bermakna mengurangi clopidogrel, komisi Eropa telah memberikan persetujuan
kejadian kematian karena kardiovaskular, MI (myocardial untuk pemasaran prasugrel sebagai obat pencegahan kejadian
infarction) tidak fatal, atau stroke tidak fatal. Manfaat ini artherotrombotik pada pasien sindrom koroner akut yang
bertahan selama 15 bulan. Selain itu prasugrel mengurangi akan menjalani PCI. FDA (Food and Drug Administration)
endpoint sekunder seperti penurunan trombosis karena belum mengambil keputusan mengenai prasugrel ini, walau
pemasangan stent. panel penasihat sudah sepakat obat ini dipasarkan.

276 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


BERITA TERKINI BERITA TERKINI

Albumin pada
Trauma Kepala
Kesimpulan: Kadar albumin serum telah dihubungkan dengan
• Dalam prespecified analysis penelitian TRITON TIMI 38,
prasugrel dinyatakan lebih baik dalam mengurangi angka
kejadian iskemik dibandingkan clopidogrel, tanpa peningkatan
outcome berbagai situasi klinis. Albumin mempunyai
sifat fisiologis ganda yang dapat bermanfaat pada cedera
otak. Terapi Lund untuk peningkatan tekanan inrakranial
Kanker - Penyebab Kematian
kejadian perdarahan.
• Beberapa peneliti masih meragukan hasil prespecified
analysis ini dengan beberapa alasan:
menggunakan albumin sebagai bagian dari protokolnya
dan menunjukkan hasil yang baik. Pasien AIDS yang Kian Penting
- Penelitian ini tidak dirancang dengan baik untuk mem-
Suatu studi retrospektif dilakukan untuk melihat kaitan Lebih dari sepertiga kematian pasien HIV-positif di Perancis pada 2005 disebabkan
bandingkan efektifitas prasugrel dengan clopidogrel.
albumin dengan outcome setelah trauma kepala/ oleh kanker. Hal itu dilaporkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases edisi 1 Maret
traumatic brain injury (TBI). Dari 138 pasien, kebanyakan
- Loading dose clopidogrel tidak maksimal, sehingga
(65%) mengalami cedera otak berat (GCS < 9); 70%
2009. Jumlah itu menunjukkan peningkatan bermakna proporsi kematian terkait
efektifitasnya tidak maksimal. Bila loading dose 600 mg pasien mempunyai outcome baik. Kadar albumin turun kanker di antara pasien HIV-positif di Perancis sejak 2000.
mungkin hasilnya berbeda. pada beberapa hari pertama setelah cedera tanpa
- Belum jelas apakah efek menguntungkan prasugrel ini memperhatikan outcome. Kadar albumin masih < 25 Para peneliti berpendapat bahwa pencegahan, pemantauan Secara umum 344 (34%) kematian terkait kanker. Jumlah
terjadi pada semua sub-kelompok dan semua jenis pasien. g/L pada periode yang lama pada pasien dengan dan perawatan kanker yang lebih baik dapat membantu itu meningkat bermakna (p = 0,02) dari 2000 dengan 29%
- Untuk pasien STEMI dengan iskemia anterior penelitian outcome yang kurang baik (6 hari vs 3 hari, p=0,012). mengurangi jumlah kematian akibat kanker pada pasien dengan kematian adalah terkait kanker.
ini prasugrel memang lebih baik dibanding clopidogrel. Kadar albumin serum tampaknya merupakan prediktor HIV, dan juga menekankan pentingnya mempertahankan
Namun pada iskemia non anterior manfaatnya tidak independen outcome buruk. jumlah CD4 ODHA (orang dengan HIV/AIDS) di atas 250. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa 17% kematian
berbeda bermakna. disebabkan oleh kanker yang tidak terkait dengan HIV atau
- Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti lokasi Panduan berbasis evidence untuk TBI berat saat ini belum Berkat pengobatan HIV, di negara maju telah terjadi penurunan hepatitis. Pasien yang meninggal oleh kanker jenis itu memiliki
infark, risiko perdarahan, waktu pemberian obat dan mencakup strategi pemberian cairan. Telah dilakukan bermakna penyakit dan kematian terkait HIV pada ODHA. median usia 49 tahun, sudah didiagnosis HIV selama median
waktu dilakukannya PCI; semuanya tidak bisa diatasi studi menggunakan protokol yang meliputi pemberian Tingkat kanker terdefinisi AIDS, limfoma non-Hodgkin dan 12 tahun, memiliki median jumlah CD4 sebanyak 200, dan
hanya dengan satu pernyataan; prasugrel pada keadaan- albumin untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid sarkoma Kaposi juga sudah menurun. Namun, karena pasien 55% memiliki viral load di bawah 500 pada saat kematian.
keadaan tersebut belum tentu lebih baik dibanding- normal dan memberikan keseimbangan cairan yang netral HIV bisa hidup lebih lama, keadaan misalnya penyakit jantung,
kan dengan clopidogrel. hingga sedikit negatif. Tujuan studi tersebut adalah untuk
masalah hati dan kanker tidak terkait HIV akan menjadi Seluruhnya ada 64 kematian yang disebabkan oleh kanker
- Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa prasugrel menganalisis kejadian kegagalan organ dan mortalitas
penyebab kematian yang kian penting. pernapasan, termasuk 53 yang disebabkan oleh kanker paru
lebih baik dibandingkan clopidogrel. Banyak penelitian pada pasien TBI berat yang diterapi dengan suatu protokol
yang meliputi strategi terapi cairan termasuk albumin. dan 12 oleh kanker hidung dan tenggorokan. Tidak ada peruba-
yang sudah membuktikan manfaat clopidogrel dalam Pada 2000, sebuah survei di rumah sakit di Prancis (penelitian han proporsi kematian yang disebabkan kanker pernapasan
mengatasi STEMI maupun non-STEMI.
Studi tersebut melibatkan 93 pasien dengan TBI berat Mortalite) mengungkapkan bahwa 12% seluruh kematian pada 2005 (5%) dibandingkan pada 2000 (6%). Faktor
- Hasil penelitian yang dilaporkan pada sesi ilmiah AHA ODHA akibat kanker yang tidak terkait HV dan bahwa gaya hidup tampak menjadi faktor penting pada kematian
(American Heart Association) 2007 yang memperlihatkan dan Glasgow Coma Score = 8. Disfungsi organ dinilai
dengan skor Sequential Organ Failure Assessment kanker menyokong 29% seluruh kematian pada pasien tersebut karena 90% dari yang meninggal akibat kanker
peningkatan risiko perdarahan mayor, perdarahan me-
(SOFA). Mortalitas dinilai setelah 10 dan 28 hari, 6 dan dengan HIV. Pada survei ulangan tahun 2005, seluruhnya pernapasan adalah perokok dan 34% mengonsumsi alkohol
ngancam jiwa dan perdarahan fatal pada penggunaan
18 bulan. Hasilnya menunjukkan bahwa keseimbangan ada 1.042 kematian yang dilaporkan di antara 78.000 secara berlebihan. Ada peningkatan bermakna pada proporsi
prasugrel perlu menjadi pertimbangan dalam menilai
cairan total positif pada hari ke-1 s/d 3 dan negatif pada orang yang menerima layanan HIV di rumah sakit yang kematian yang disebabkan oleh kanker lambung pada 2005
prespecified analysis penelitian TRITON TIMI 38 ini. (YYA)
hari ke-4 s/d 10. Keseimbangan kristaloid negatif dari terlibat dalam penelitian tersebut; dibandingkan dengan dibandingkan 2000. Juga sepuluh kasus kanker pankreas
hari ke-2. Albumin serum rata-rata 38Ø6 g/L. Cairan 964 kematian pada 2000. dibandingkan hanya tiga kasus pada 2000.
Referensi:
1. Medscape Cardiology. STEMI Patients in TRITON TIMI 38: Prasugrel Bests Clopidogrel
koloid merupakan 40-60% cairan total yang diberikan per
Without Bleeding Risk. http://www.medscape.com/viewarticle/588869. hari. Furosemid diberikan kepada 94% dari semua Rincian 1.013 kematian tersedia untuk dianalisis. Secara Para peneliti mencatat bahwa ada tujuh kasus kanker payu-
2. Medscape Cardiology. Prasugrel Approved in Europe. http://www.medscape.com/
viewarticle/588602.
pasien. Gagal organ berat yang didefinisikan sebagai keseluruhan, 76% kematian terjadi pada laki-laki, median dara pada 2005 dibandingkan dengan nol pada 2000, dan
SOFA=3 merupakan satu-satunya bukti kegagalan usia adalah 46 tahun, dan median jangka waktu sejak di- juga terjadi peningkatan pada jumlah kematian akibat kanker
pernapasan, yang ditemukan pada 29% pasien. Tidak
diagnosis HIV adalah 12 tahun. Sebagian besar pasien (87%) kulit (sepuluh pada 2005 dibandingkan dua pada 2000). Tidak
ada yang mengalami gagal ginjal. Setelah 28 hari,
pernah menerima pengobatan HIV dan 47% memiliki viral ada perubahan pada jumlah kematian akibat kanker anus.
mortalitas 11% dan setelah 18 bulan, mortalitas 14%.
load di bawah 500 waktu meninggal. Median jumlah CD4
Dari studi tersebut disimpulkan bahwa protokol yang adalah 161, mengindikasikan penekanan kekebalan sedang Kematian akibat kanker hati terutama dikaitkan dengan
mencakup pemberian albumin dengan keseimbangan hingga berat, namun angka itu lebih tinggi dibandingkan infeksi virus hepatitis C. Hal itu berbeda dengan 2000 ketika
cairan netral hingga sedikit negatif dikaitkan dengan median jumlah CD4 yang hanya 90 yang tercatat pada virus hepatitis B juga merupakan penyebab penting pada
mortalitas yang rendah pada pasien TBI berat yang pasien yang meninggal pada 2000. Penyebab kematian kematian terkait kanker hati. Tidak ada perubahan proporsi
dikaitkan dengan tingginya frekuensi gagal pernapasan paling sering adalah penyakit terdefinisi AIDS (jumlah kematian oleh limfoma non-Hodgkin antara 2005 (11%)
(29%) yang dinilai dengan skor SOFA. (EKM) seluruhnya, 37, 36%, penurunan dari 47% pada 2000). dan 2000 (10%). Jumlah CD4 orang yang meninggal akibat

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
277 278
BERITA TERKINI BERITA TERKINI

Albumin pada
Trauma Kepala
Kesimpulan: Kadar albumin serum telah dihubungkan dengan
• Dalam prespecified analysis penelitian TRITON TIMI 38,
prasugrel dinyatakan lebih baik dalam mengurangi angka
kejadian iskemik dibandingkan clopidogrel, tanpa peningkatan
outcome berbagai situasi klinis. Albumin mempunyai
sifat fisiologis ganda yang dapat bermanfaat pada cedera
otak. Terapi Lund untuk peningkatan tekanan inrakranial
Kanker - Penyebab Kematian
kejadian perdarahan.
• Beberapa peneliti masih meragukan hasil prespecified
analysis ini dengan beberapa alasan:
menggunakan albumin sebagai bagian dari protokolnya
dan menunjukkan hasil yang baik. Pasien AIDS yang Kian Penting
- Penelitian ini tidak dirancang dengan baik untuk mem-
Suatu studi retrospektif dilakukan untuk melihat kaitan Lebih dari sepertiga kematian pasien HIV-positif di Perancis pada 2005 disebabkan
bandingkan efektifitas prasugrel dengan clopidogrel.
albumin dengan outcome setelah trauma kepala/ oleh kanker. Hal itu dilaporkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases edisi 1 Maret
traumatic brain injury (TBI). Dari 138 pasien, kebanyakan
- Loading dose clopidogrel tidak maksimal, sehingga
(65%) mengalami cedera otak berat (GCS < 9); 70%
2009. Jumlah itu menunjukkan peningkatan bermakna proporsi kematian terkait
efektifitasnya tidak maksimal. Bila loading dose 600 mg pasien mempunyai outcome baik. Kadar albumin turun kanker di antara pasien HIV-positif di Perancis sejak 2000.
mungkin hasilnya berbeda. pada beberapa hari pertama setelah cedera tanpa
- Belum jelas apakah efek menguntungkan prasugrel ini memperhatikan outcome. Kadar albumin masih < 25 Para peneliti berpendapat bahwa pencegahan, pemantauan Secara umum 344 (34%) kematian terkait kanker. Jumlah
terjadi pada semua sub-kelompok dan semua jenis pasien. g/L pada periode yang lama pada pasien dengan dan perawatan kanker yang lebih baik dapat membantu itu meningkat bermakna (p = 0,02) dari 2000 dengan 29%
- Untuk pasien STEMI dengan iskemia anterior penelitian outcome yang kurang baik (6 hari vs 3 hari, p=0,012). mengurangi jumlah kematian akibat kanker pada pasien dengan kematian adalah terkait kanker.
ini prasugrel memang lebih baik dibanding clopidogrel. Kadar albumin serum tampaknya merupakan prediktor HIV, dan juga menekankan pentingnya mempertahankan
Namun pada iskemia non anterior manfaatnya tidak independen outcome buruk. jumlah CD4 ODHA (orang dengan HIV/AIDS) di atas 250. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa 17% kematian
berbeda bermakna. disebabkan oleh kanker yang tidak terkait dengan HIV atau
- Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti lokasi Panduan berbasis evidence untuk TBI berat saat ini belum Berkat pengobatan HIV, di negara maju telah terjadi penurunan hepatitis. Pasien yang meninggal oleh kanker jenis itu memiliki
infark, risiko perdarahan, waktu pemberian obat dan mencakup strategi pemberian cairan. Telah dilakukan bermakna penyakit dan kematian terkait HIV pada ODHA. median usia 49 tahun, sudah didiagnosis HIV selama median
waktu dilakukannya PCI; semuanya tidak bisa diatasi studi menggunakan protokol yang meliputi pemberian Tingkat kanker terdefinisi AIDS, limfoma non-Hodgkin dan 12 tahun, memiliki median jumlah CD4 sebanyak 200, dan
hanya dengan satu pernyataan; prasugrel pada keadaan- albumin untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid sarkoma Kaposi juga sudah menurun. Namun, karena pasien 55% memiliki viral load di bawah 500 pada saat kematian.
keadaan tersebut belum tentu lebih baik dibanding- normal dan memberikan keseimbangan cairan yang netral HIV bisa hidup lebih lama, keadaan misalnya penyakit jantung,
kan dengan clopidogrel. hingga sedikit negatif. Tujuan studi tersebut adalah untuk
masalah hati dan kanker tidak terkait HIV akan menjadi Seluruhnya ada 64 kematian yang disebabkan oleh kanker
- Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa prasugrel menganalisis kejadian kegagalan organ dan mortalitas
penyebab kematian yang kian penting. pernapasan, termasuk 53 yang disebabkan oleh kanker paru
lebih baik dibandingkan clopidogrel. Banyak penelitian pada pasien TBI berat yang diterapi dengan suatu protokol
yang meliputi strategi terapi cairan termasuk albumin. dan 12 oleh kanker hidung dan tenggorokan. Tidak ada peruba-
yang sudah membuktikan manfaat clopidogrel dalam Pada 2000, sebuah survei di rumah sakit di Prancis (penelitian han proporsi kematian yang disebabkan kanker pernapasan
mengatasi STEMI maupun non-STEMI.
Studi tersebut melibatkan 93 pasien dengan TBI berat Mortalite) mengungkapkan bahwa 12% seluruh kematian pada 2005 (5%) dibandingkan pada 2000 (6%). Faktor
- Hasil penelitian yang dilaporkan pada sesi ilmiah AHA ODHA akibat kanker yang tidak terkait HV dan bahwa gaya hidup tampak menjadi faktor penting pada kematian
(American Heart Association) 2007 yang memperlihatkan dan Glasgow Coma Score = 8. Disfungsi organ dinilai
dengan skor Sequential Organ Failure Assessment kanker menyokong 29% seluruh kematian pada pasien tersebut karena 90% dari yang meninggal akibat kanker
peningkatan risiko perdarahan mayor, perdarahan me-
(SOFA). Mortalitas dinilai setelah 10 dan 28 hari, 6 dan dengan HIV. Pada survei ulangan tahun 2005, seluruhnya pernapasan adalah perokok dan 34% mengonsumsi alkohol
ngancam jiwa dan perdarahan fatal pada penggunaan
18 bulan. Hasilnya menunjukkan bahwa keseimbangan ada 1.042 kematian yang dilaporkan di antara 78.000 secara berlebihan. Ada peningkatan bermakna pada proporsi
prasugrel perlu menjadi pertimbangan dalam menilai
cairan total positif pada hari ke-1 s/d 3 dan negatif pada orang yang menerima layanan HIV di rumah sakit yang kematian yang disebabkan oleh kanker lambung pada 2005
prespecified analysis penelitian TRITON TIMI 38 ini. (YYA)
hari ke-4 s/d 10. Keseimbangan kristaloid negatif dari terlibat dalam penelitian tersebut; dibandingkan dengan dibandingkan 2000. Juga sepuluh kasus kanker pankreas
hari ke-2. Albumin serum rata-rata 38Ø6 g/L. Cairan 964 kematian pada 2000. dibandingkan hanya tiga kasus pada 2000.
Referensi:
1. Medscape Cardiology. STEMI Patients in TRITON TIMI 38: Prasugrel Bests Clopidogrel
koloid merupakan 40-60% cairan total yang diberikan per
Without Bleeding Risk. http://www.medscape.com/viewarticle/588869. hari. Furosemid diberikan kepada 94% dari semua Rincian 1.013 kematian tersedia untuk dianalisis. Secara Para peneliti mencatat bahwa ada tujuh kasus kanker payu-
2. Medscape Cardiology. Prasugrel Approved in Europe. http://www.medscape.com/
viewarticle/588602.
pasien. Gagal organ berat yang didefinisikan sebagai keseluruhan, 76% kematian terjadi pada laki-laki, median dara pada 2005 dibandingkan dengan nol pada 2000, dan
SOFA=3 merupakan satu-satunya bukti kegagalan usia adalah 46 tahun, dan median jangka waktu sejak di- juga terjadi peningkatan pada jumlah kematian akibat kanker
pernapasan, yang ditemukan pada 29% pasien. Tidak
diagnosis HIV adalah 12 tahun. Sebagian besar pasien (87%) kulit (sepuluh pada 2005 dibandingkan dua pada 2000). Tidak
ada yang mengalami gagal ginjal. Setelah 28 hari,
pernah menerima pengobatan HIV dan 47% memiliki viral ada perubahan pada jumlah kematian akibat kanker anus.
mortalitas 11% dan setelah 18 bulan, mortalitas 14%.
load di bawah 500 waktu meninggal. Median jumlah CD4
Dari studi tersebut disimpulkan bahwa protokol yang adalah 161, mengindikasikan penekanan kekebalan sedang Kematian akibat kanker hati terutama dikaitkan dengan
mencakup pemberian albumin dengan keseimbangan hingga berat, namun angka itu lebih tinggi dibandingkan infeksi virus hepatitis C. Hal itu berbeda dengan 2000 ketika
cairan netral hingga sedikit negatif dikaitkan dengan median jumlah CD4 yang hanya 90 yang tercatat pada virus hepatitis B juga merupakan penyebab penting pada
mortalitas yang rendah pada pasien TBI berat yang pasien yang meninggal pada 2000. Penyebab kematian kematian terkait kanker hati. Tidak ada perubahan proporsi
dikaitkan dengan tingginya frekuensi gagal pernapasan paling sering adalah penyakit terdefinisi AIDS (jumlah kematian oleh limfoma non-Hodgkin antara 2005 (11%)
(29%) yang dinilai dengan skor SOFA. (EKM) seluruhnya, 37, 36%, penurunan dari 47% pada 2000). dan 2000 (10%). Jumlah CD4 orang yang meninggal akibat

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
277 278
BERITA TERKINI BERITA TERKINI

kanker tersebut pada 2005 dan 2000 juga dapat dibandingkan


(86 banding 76). Hampir sepertiga pasien meninggal akibat
jenis kanker tersebut memiliki jumlah CD4 di atas 200 saat
S tudi yang ada menunjukkan adanya perbedaan komposisi
mikroflora antara anak-anak yang alergi dibandingkan dengan
kematian. Sarkoma Kaposi menyokong 4% kematian akibat yang non-alergi. Anak-anak alergi mempunyai koloni bakteri
kanker pada 2005 dibandingkan 3% pada 2000, perubahan probiotik yang lebih rendah, juga menunjukkan penurunan
yang tidak bermakna. Kurang dari 1% kematian akibat rasio Bifidobacteria terhadap Clostridia.
kanker pada 2005 dan 2000 disebabkan oleh kanker rahim.
Lactobacillus reuteri merupakan probiotik berpotensi anti-
≈Kami menunjukkan bahwa kanker menyokong lebih dari inflamasi, baik pada manusia maupun pada studi binatang.
sepertiga penyebab kematian pada sekelompok pasien tersebut. L. reuteri mencegah TNF alfa yang diinduksi oleh IL-8,
mengurangi proses peradangan usus pada studi binatang,
Kami juga menunjukkan bahwa proporsi kematian yang
dan menginduksi IL-10 untuk merangsang produksi sel T
diakibatkan oleh kanker meningkat secara bermakna sejak
reg, dengan cara menginduksi fungsi sel dendrit.
2000,∆ para peneliti menulis. Mereka juga menekankan
bahwa ≈proporsi kanker tidak terkait AIDS juga meningkat Bagaimana studi L. reuteri untuk kasus alergi pada manusia ?
secara bermakna mulai 2000 hingga 2005.∆ Studi melibatkan 188 wanita hamil dengan riwayat keluarga satu
atau lebih alergi (eksema, asma, rinokonjungtivitis, urtikaria,
Penelitian lain, misalnya penelitian D:A:D, juga menemukan dsb); selanjutnya dikelompokkan menjadi kelompok yang
bahwa kanker tidak terkait AIDS merupakan penyebab
kematian yang kian penting pada pasien dengan HIV. Para
peneliti mencatat kemiripan antara temuan penelitian mereka
mendapat L. reuteri 108 CFU per hari dan kelompok plasebo.
Suplementasi dimulai dari usia kehamilan 36 minggu sampai
proses persalinan dan pemberian suplementasi untuk bayinya
dilanjutkan selama 12 bulan. Parameter penilaian adalah
Senyawa Baru yang
dan temuan penelitian D:A:D, khususnya bahwa median
jumlah CD4 pasien yang meninggal akibat kanker tidak
terkait AIDS adalah pada kisaran 200.
adanya alergi yang timbul pada bayi dengan atau tanpa
skin prick test dan kadar IgE serum. Menghancurkan Bakteri TB
Hasil dari studi tersebut seperti dalam tabel berikut : Sebuah senyawa baru yang menghancurkan bakteri tuberkulosis (TB) dengan
Para peneliti menyimpulkan bahwa ≈pencegahan, skrining,
diagnosis dini dan penatalaksanaan kanker serta penga-
menyerang empat jalur metabolik secara bersamaan dapat mengarah pada
wasan yang membaik harus termasuk dalam tindak lanjut pengembangan obat tunggal untuk mengobati TB. Hal itu berdasarkan sebuah
pasien terinfeksi HIV dan harus memiliki dampak segera penelitian yang diterbitkan dalam Nature Chemical Biology edisi 1 Februari 2009.
terhadap mortalitas dalam jangka panjang.∆ Mereka juga
menekankan pentingnya mempertahankan jumlah CD4 M enurut Rajesh Gokhale √ seorang sarjana penelitian
ODHA di atas 250. (NFA) Howard Hughes Medical Institute dari National Institute of
Immunology di New Delhi, India, sebagian besar pasien TB
Sumber:
Bonnet, F. et al. Changes in cancer mortality among HIV-infected patients: the memakai empat obat yang menyasar enzim tertentu pada
Mortalite 2005 survey. Clin Infect Dis 48 (online edition), 2009.
bakteri TB. Namun, rejimen tersebut dapat menimbulkan
masalah karena ketidakpatuhan atau masa penggunaan
obat dapat mengakibatkan pengembangan TB yang resisten.

Untuk penelitian itu, Gokhale dan rekan menciptakan senyawa


Efek Suplementasi L. yang menyasar ke empat jalur metabolik TB secara bersamaan,
Reuteri terhadap Ig E Bayi yang melemahkan dan pada akhirnya menghancurkan
Dia menambahkan bahwa timnya ≈berupaya mengembang-
Peningkatan insidensi penyakit alergi saat bakteri TB. Menurut Gokhale, senyawa tersebut dapat me-
kan satu senyawa obat yang dapat menyasar keluarga enzim
ini diperkirakan salah satunya disebabkan ngarah pada pengembangan obat tunggal TB, yang dapat
TB secara bersamaan.∆
oleh berkurangnya pemaparan mikroba ter- Data tersebut menunjukkan bahwa kelompok yang men-
menghemat waktu dan uang dengan mengurangi kebutuhan
hadap tubuh kita. Pola hidup yang sangat dapat L. reuteri secara bermakna mempunyai Ig E yang ber- pengobatan yang lama dan pengawasan. Gokhale mengatakan
Walaupun senyawa tersebut belum cocok untuk manusia,
higienis diperkirakan merupakan salah satu hubungan dengan alergi lebih rendah dibandingkan dengan bahwa temuan penelitian menyediakan ≈kesempatan besar
Gokhale mengatakan dia telah meminta dukungan kepada
penyebabnya. kelompok plasebo (8% vs 20%, p=0,02). Skin prick test juga untuk mengembangkan obat TB baru yang berpotensi meng- perusahaan farmasi untuk dapat mengembangkan obat yang
lebih rendah pada kelompok L. reuteri (14% vs 31%, hancurkan replikasi bakteri TB untuk mencegah infeksi di kurang toksik dari senyawa tersebut. Memerlukan beberapa
p=0,02). (KTW) berbagai tingkatan.∆ tahun bagi para ilmuwan untuk mengembangkan obat ber-
dasarkan temuan Gokhale, tetapi penelitian itu ≈menawarkan
Referensi:
1. Abrahamsson TR, Jakobsson T, Bottcher M. et al. Probiotics in Prevention of Ig E √
Gokhale mengatakan pengembangan senyawa tunggal harapan∆ tentang pengembangan obat TB tunggal. (NFA)
associated eczema: A double-blind, randomized, placebo-controlled trial. J Allergy yang mengikat pada beberapa sasaran menantang paradigma
Clin Immunol 2007:101(10):1-7.
Referensi: New Compound That Destroys TB Bacteria Could Lead to Development
2. Samuli Rautava S, Kalliomäki M, Isolauri E. Probiotics during pregnancy and «satu penyakit-satu obat-satu sasaran» yang mendominasi of Single TB Drug, Study Says http://kaisernetwork.org/daily_reports/rep_
breastfeed ing might confer immunomodulatory protection against atopic
disease in the infant. J Allergy Clin Immunol 2002;109:119-21 pemikiran di dunia farmasi dalam beberapa dasawarsa ini. index.cfm?DR_ID=56762

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
279 280
BERITA TERKINI BERITA TERKINI

kanker tersebut pada 2005 dan 2000 juga dapat dibandingkan


(86 banding 76). Hampir sepertiga pasien meninggal akibat
jenis kanker tersebut memiliki jumlah CD4 di atas 200 saat
S tudi yang ada menunjukkan adanya perbedaan komposisi
mikroflora antara anak-anak yang alergi dibandingkan dengan
kematian. Sarkoma Kaposi menyokong 4% kematian akibat yang non-alergi. Anak-anak alergi mempunyai koloni bakteri
kanker pada 2005 dibandingkan 3% pada 2000, perubahan probiotik yang lebih rendah, juga menunjukkan penurunan
yang tidak bermakna. Kurang dari 1% kematian akibat rasio Bifidobacteria terhadap Clostridia.
kanker pada 2005 dan 2000 disebabkan oleh kanker rahim.
Lactobacillus reuteri merupakan probiotik berpotensi anti-
≈Kami menunjukkan bahwa kanker menyokong lebih dari inflamasi, baik pada manusia maupun pada studi binatang.
sepertiga penyebab kematian pada sekelompok pasien tersebut. L. reuteri mencegah TNF alfa yang diinduksi oleh IL-8,
mengurangi proses peradangan usus pada studi binatang,
Kami juga menunjukkan bahwa proporsi kematian yang
dan menginduksi IL-10 untuk merangsang produksi sel T
diakibatkan oleh kanker meningkat secara bermakna sejak
reg, dengan cara menginduksi fungsi sel dendrit.
2000,∆ para peneliti menulis. Mereka juga menekankan
bahwa ≈proporsi kanker tidak terkait AIDS juga meningkat Bagaimana studi L. reuteri untuk kasus alergi pada manusia ?
secara bermakna mulai 2000 hingga 2005.∆ Studi melibatkan 188 wanita hamil dengan riwayat keluarga satu
atau lebih alergi (eksema, asma, rinokonjungtivitis, urtikaria,
Penelitian lain, misalnya penelitian D:A:D, juga menemukan dsb); selanjutnya dikelompokkan menjadi kelompok yang
bahwa kanker tidak terkait AIDS merupakan penyebab
kematian yang kian penting pada pasien dengan HIV. Para
peneliti mencatat kemiripan antara temuan penelitian mereka
mendapat L. reuteri 108 CFU per hari dan kelompok plasebo.
Suplementasi dimulai dari usia kehamilan 36 minggu sampai
proses persalinan dan pemberian suplementasi untuk bayinya
dilanjutkan selama 12 bulan. Parameter penilaian adalah
Senyawa Baru yang
dan temuan penelitian D:A:D, khususnya bahwa median
jumlah CD4 pasien yang meninggal akibat kanker tidak
terkait AIDS adalah pada kisaran 200.
adanya alergi yang timbul pada bayi dengan atau tanpa
skin prick test dan kadar IgE serum. Menghancurkan Bakteri TB
Hasil dari studi tersebut seperti dalam tabel berikut : Sebuah senyawa baru yang menghancurkan bakteri tuberkulosis (TB) dengan
Para peneliti menyimpulkan bahwa ≈pencegahan, skrining,
diagnosis dini dan penatalaksanaan kanker serta penga-
menyerang empat jalur metabolik secara bersamaan dapat mengarah pada
wasan yang membaik harus termasuk dalam tindak lanjut pengembangan obat tunggal untuk mengobati TB. Hal itu berdasarkan sebuah
pasien terinfeksi HIV dan harus memiliki dampak segera penelitian yang diterbitkan dalam Nature Chemical Biology edisi 1 Februari 2009.
terhadap mortalitas dalam jangka panjang.∆ Mereka juga
menekankan pentingnya mempertahankan jumlah CD4 M enurut Rajesh Gokhale √ seorang sarjana penelitian
ODHA di atas 250. (NFA) Howard Hughes Medical Institute dari National Institute of
Immunology di New Delhi, India, sebagian besar pasien TB
Sumber:
Bonnet, F. et al. Changes in cancer mortality among HIV-infected patients: the memakai empat obat yang menyasar enzim tertentu pada
Mortalite 2005 survey. Clin Infect Dis 48 (online edition), 2009.
bakteri TB. Namun, rejimen tersebut dapat menimbulkan
masalah karena ketidakpatuhan atau masa penggunaan
obat dapat mengakibatkan pengembangan TB yang resisten.

Untuk penelitian itu, Gokhale dan rekan menciptakan senyawa


Efek Suplementasi L. yang menyasar ke empat jalur metabolik TB secara bersamaan,
Reuteri terhadap Ig E Bayi yang melemahkan dan pada akhirnya menghancurkan
Dia menambahkan bahwa timnya ≈berupaya mengembang-
Peningkatan insidensi penyakit alergi saat bakteri TB. Menurut Gokhale, senyawa tersebut dapat me-
kan satu senyawa obat yang dapat menyasar keluarga enzim
ini diperkirakan salah satunya disebabkan ngarah pada pengembangan obat tunggal TB, yang dapat
TB secara bersamaan.∆
oleh berkurangnya pemaparan mikroba ter- Data tersebut menunjukkan bahwa kelompok yang men-
menghemat waktu dan uang dengan mengurangi kebutuhan
hadap tubuh kita. Pola hidup yang sangat dapat L. reuteri secara bermakna mempunyai Ig E yang ber- pengobatan yang lama dan pengawasan. Gokhale mengatakan
Walaupun senyawa tersebut belum cocok untuk manusia,
higienis diperkirakan merupakan salah satu hubungan dengan alergi lebih rendah dibandingkan dengan bahwa temuan penelitian menyediakan ≈kesempatan besar
Gokhale mengatakan dia telah meminta dukungan kepada
penyebabnya. kelompok plasebo (8% vs 20%, p=0,02). Skin prick test juga untuk mengembangkan obat TB baru yang berpotensi meng- perusahaan farmasi untuk dapat mengembangkan obat yang
lebih rendah pada kelompok L. reuteri (14% vs 31%, hancurkan replikasi bakteri TB untuk mencegah infeksi di kurang toksik dari senyawa tersebut. Memerlukan beberapa
p=0,02). (KTW) berbagai tingkatan.∆ tahun bagi para ilmuwan untuk mengembangkan obat ber-
dasarkan temuan Gokhale, tetapi penelitian itu ≈menawarkan
Referensi:
1. Abrahamsson TR, Jakobsson T, Bottcher M. et al. Probiotics in Prevention of Ig E √
Gokhale mengatakan pengembangan senyawa tunggal harapan∆ tentang pengembangan obat TB tunggal. (NFA)
associated eczema: A double-blind, randomized, placebo-controlled trial. J Allergy yang mengikat pada beberapa sasaran menantang paradigma
Clin Immunol 2007:101(10):1-7.
Referensi: New Compound That Destroys TB Bacteria Could Lead to Development
2. Samuli Rautava S, Kalliomäki M, Isolauri E. Probiotics during pregnancy and «satu penyakit-satu obat-satu sasaran» yang mendominasi of Single TB Drug, Study Says http://kaisernetwork.org/daily_reports/rep_
breastfeed ing might confer immunomodulatory protection against atopic
disease in the infant. J Allergy Clin Immunol 2002;109:119-21 pemikiran di dunia farmasi dalam beberapa dasawarsa ini. index.cfm?DR_ID=56762

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
279 280
BERITA TERKINI

Probiotik pada Pembedahan


Tindakan pembedahan rongga perut termasuk pembedahan caput pankreas,
sering dihubungkan dengan infeksi pasca bedah. Pada teknik pembedahan PPPD
(pylorus-preserving pancreaticoduodenectomy) pada sekitar 10% terjadi abses
intrabdominal dan sekitar 10% terjadi infeksi pada penyembuhan luka.
P robiotik seperti diketahui mempunyai manfaat yang cukup
Kelompok A Kelompok B
luas, termasuk mencegah infeksi pascabedah. Probiotik
mampu menghambat translokasi bakteri patogen dengan Jumlah pasien
cara antara lain: meningkatkan motilitas, meningkatkan sekresi 5/40 16/40*
dengan infeksi
mukus, serta efek metabolit bakteri seperti asam lemak Lama rawat inap
rantai pendek. Potensi lain yaitu mampu meningkatkan sistem (hari) 17 Ø 8 22 Ø 16
imunitas tubuh - menginduksi IL-10, menghambat Th-1 Lama di ICU
yang distimuli oleh sel dendrit, aktivasi makrofag, stimulasi (hari) 2 Ø 3 6 Ø 12
sekresi IgA dan neutrofil dengan menurunkan produksi Penggunaan
sitokin proinflamasi. antibiotik (hari) 2 Ø 5 10 Ø 14*

Dilakukan studi suplementasi probiotik dari Lactobacillus, Hasil studi menunjukkan bahwa kombinasi nutrisi enteral
Pediococcus, Leuconostoc, yang dikombinasikan dengan fiber dengan synbiotik mampu menurunkan kejadian infeksi
pada 80 pasien tindakan bedah PPPD; dikelompokkan menjadi bakterial pasca operasi PPPD. Pemberian probiotik biayanya
kelompok A yang diberi nutrisi enteral, probiotik dan prebiotik, lebih murah, tidak menimbulkan resistensi maupun efek
sedangkan kelompok B tanpa probiotik. samping serius. (KTW)

Semua pasien mendapat antibiotik profilkasis cefuroxime


(1,5 g) dan metronidazole (300 mg), selanjutnya antibiotik
hanya diberikan pada pasien infeksi. PPI diberikan secara rutin Referensi:
Rayes, N, Seehofer D, Theruvath T. et al. Effect of Enteral Nutrition and Synbiotics on
sekali sehari. Parameter yang dievaluasi adalah kejadian infeksi Bacterial Infection Rates After Pylorus-preserving Pancreatoduodenectomy A Rando-
pada 30 hari setelah operasi (tabel). mized, Double-blind Trial. Ann Surg 2007;246: 36√41.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


282
BERITA TERKINI BERITA TERKINI

Probiotik, Echinasea
Echinacea
Meningkatkan Imunitas
Melawan Infeksi Flu Babi
Kasus swine influenza A/H1N1 atau virus flu babi yang pertama berkembang di
Para Ilmuwan Menemukan
Meksiko, AS, Selandia Baru kini telah menyebar ke Asia, dengan jumlah kasus ribuan
dan beberapa dilaporkan meninggal.
Bahwa Otot Jantung Dapat
Diperbaharui
Ada beberapa tip yang disarankan mencegah penye-
F lu babi sendiri awalnya merupakan penyakit virus yang
baran virus flu babi ini yaitu :
• Jika mengalami gejala flu, sebaiknya cukup beristirahat
mengenai saluran pernapasan babi. Jenis virus ini secara
paling tidak hingga 2 hari setelah gejala-gejala flu tersebut
rutin muncul pada babi tetapi biasanya tidak menimbulkan
hilang.
Penelitian yang dipimpin oleh ilmuwan Swedia menemukan bahwa sel-sel otot jantung
banyak kematian pada babi itu sendiri, flu babi biasanya dapat diperbaharui selama hidup, tidak dibatasi hanya pada saat lahir saja. Mereka
• Sering-seringlah cuci tangan dan tutuplah hidung serta
tidak menginfeksi manusia. Hanya ada beberapa kasus yang
ditemukan pada orang-orang yang melakukan kontak langsung
mulut ketika Anda batuk atau bersin. percaya penemuan ini membuka pintu penanganan yang dapat mengganti kerusakan
dengan babi.
• Segeralah periksa ke rumah sakit jika Anda mengalami jaringan jantung dengan sel-sel baru. Studi oleh Profesor Jonas Frisen dkk dari
gejala seperti kesulitan bernapas. Tapi, jika gejala Anda Karolinka Institute di Swedia ini dipublikasikan dalam jurnal Science edisi 3 April 2009.
ringan, tetaplah di rumah untuk menghindari penyebaran
Saat ini flu babi telah ditemukan beberapa kasus yang
menyebar dari manusia ke manusia. Penyebaran ini mungkin
virus kepada orang lain di rumah sakit. P ara peneliti mengamati fakta bahwa karbon-14 hasil uji Dr Charles Murry dari University of Washington di Seattle,
• Pemakaian masker direkomendasikan bagi petugas kesehatan, bom nuklir saat perang dingin bisa masuk ke dalam DNA, yang menulis hal serupa, berkomentar bahwa temuan ini
terjadi dengan cara yang sama seperti flu biasa, melalui batuk
anggota keluarga dan orang lain yang mengadakan kontak termasuk ke dalam sel-sel otot jantung (kardiomiosit). Hal ini merupakan salah satu studi paling penting dalam bidang
dan bersin dari orang-orang yang terinfeksi. The Centers for
langsung dengan pasien flu babi. dapat digunakan untuk mengukur umur sel-sel otot jantung kardiovaskular. Menurutnya, ada dogma bahwa orang mati
Disease Control and Prevention AS menyatakan kalau sampel • Bagi Anda yang mengkonsumsi daging babi, masaklah dengan manusia. dengan sel-sel yang sama dengan saat dilahirkan dan hal ini
virus yang di Meksiko cocok dengan virus yang ditemukan cara yang aman. Masak paling tidak dengan suhu 160F.
di Amerika, virus ini merupakan campuran dari virus pada masih diajarkan di sekolah-sekolah kedokteran. Namun,
• Tingkatkan daya tahan tubuh, beberapa suplemen Isotop radioaktif secara bertahap melepaskan radioaktivitasnya studi ini membantu menghilangkan kontroversi yang sudah
manusia, virus burung dari Amerika Utara dan virus babi dari telah disarankan dapat digunakan untuk proteksi secara dan meluruh seiring waktu menjadi bentuk normal senyawanya. lama berlangsung. Mengggunakan radioaktivitas untuk
Amerika Utara, Eropa dan Asia. Minggu tanggal 26 April individu diantaranya adalah Probiotik, yang mampu Karbon-14 secara bertahap melepaskan neutron di dalam mengukur seberapa cepat sel-sel menggantikan bukan ide
2009 lalu A U.S. Centers for Disease Control and Prevention, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan mening- inti dan menjadi bentuk stabilnya, karbon 12. Ketika sel-sel baru. Para ilmuwan menggunakan metode ini menggunakan
menyatakan bahwa tes vaksin flu biasa pada virus flu babi tidak katkan fungsi dinding saluran cerna, dengan dosis yang membelah mereka membentuk DNA baru mengandung
menunjukkan adanya hubungan menyilang, artinya, orang yang hewan dengan menempatkan sel-sel radioaktif sehingga
diharapkan cukup adalah 5 x 109 CFU setiap harinya, karbon 14. Jika teori lama menyebutkan kita mati dengan
menggunakan vaksin tersebut tidak akan mendapatkan per- mereka dapat mengukur kecepatan penggantian sel.
suplemen probiotik yang dapat digunakan adalah dari sel-sel jantung sama dengan saat kita lahir itu benar, maka
lindungan tambahan dari serangan virus tersebut. spesies Lactobacillus acidophillus, L.plantarum, L.casei, orang-orang yang lahir sebelum karbon 14 diperoleh dari Penggunaan hal ini pada manusia merupakan tindakan tidak
Bifidobacterium longum dan B.bifidum. rantai makanan (uji nuklir belum dimulai sampai tahun 1955)
Keluhan pasien dengan flu babi ini sama seperti halnya infeksi etis. Namun, Frisen dan koleganya mendapatkan ide bahwa
• Echinacea, beberapa ahli telah menyetujui herbal ini akan tidak akan memiliki karbon 14 di dalam jantungnya.Tapi
virus influensa lainnya, berupa demam, batuk, nyeri teng- uji senjata nuklir sampai dengan tahun 1963 secara efektif
menstimulasi sistem kekebalan tubuh, penelitian di Canada ternyata, tidak demikian hasilnya.
gorokan, menggigil dan rasa lemah, dapat dikatakan keluhan melepaskan isotop radioaktif ke atmosfir, kemudian masuk
menunjukkan Echinasea meningkatkan sistem kekebalan
ke dalam rantai makanan manusia. Sehingga manusia di
yang tidak spesifik dan dapat disebabkan oleh berbagai hal tubuh terutama dengan mengaktifkan sel makropag, Menggunakan pendekatan ini, Frisen dan koleganya menemu-
preiode tersebut akan terpapar dengan isotop radioaktif
yang menyulitkan membedakan dengan infeksi influensa dianjurkan setidaknya 300 mg echinacea diberikan 3 kali kan bahwa sel-sel otot jantung memperbaharui dirinya secara
tersebut. (NFA)
lainnya, kondisi yang lebih berat secara klinis dapat ditemukan perhari hingga keluhan influensa menghilang. bertahap seumur hidup dan kecepatannya menurun saat
pasien sulit bernafas, demam tinggi, pusing, muntah hebat • Zinc, Mineral ini akan membantu meningkatkan produksi kita menjadi tua : 1% sel-sel jantung digantikan per tahun
disertai nyeri dada dan perut. sel darah putih dan membantu pula terbentuknya antibodi, pada umur 25 tahun dan turun menjadi 0,45 pada umur 75
dengan dosis yang direkomendasikan 15-25 mg. (ARI) tahun. Mereka juga menemukan bahwa sepanjang umur
Terapi yang ada saat ini adalah melibatkan pemberian antivirus kehidupan normal, kurang dari 50% dari sel-sel otot jantung
sesegera mungkin setelah onset infeksi didapatkan. Obat Referensi: diganti. Frisen dan koleganya menjelaskan bahwa hal ini
1. Emerging Disease. Countries consider ways to cease spread of swine flu as numbers
antivirus saat ini yang digunakan adalah Tamiflu (Roche) dan rise; Infectious Disease News. IDN-SysAdmin@SLACKINC.COM 28 April 2009 dapat membuka pintu penanganan penyakit jantung dengan
Relenza (GSK), sedangkan vaksin yang saat ini sedang 2. Fight swine flu with alternative remedies. www.examiner.com. 28 April 2009 menggantikan kerusakan sel-sel melalui stimulasi proses
3. M.Stoppler. How does a person cacth swine flu. www.medicinenet.com. 28 April 2009
dikembangkan oleh Novartis yaitu Novatax. 4. WHO Concerned at New Swine Flu in U.S. www.medscape.medicalnews.com. 28 April 2009 pembaruan sel-sel jantung.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
285 286
BERITA TERKINI BERITA TERKINI

Probiotik, Echinasea
Echinacea
Meningkatkan Imunitas
Melawan Infeksi Flu Babi
Kasus swine influenza A/H1N1 atau virus flu babi yang pertama berkembang di
Para Ilmuwan Menemukan
Meksiko, AS, Selandia Baru kini telah menyebar ke Asia, dengan jumlah kasus ribuan
dan beberapa dilaporkan meninggal.
Bahwa Otot Jantung Dapat
Diperbaharui
Ada beberapa tip yang disarankan mencegah penye-
F lu babi sendiri awalnya merupakan penyakit virus yang
baran virus flu babi ini yaitu :
• Jika mengalami gejala flu, sebaiknya cukup beristirahat
mengenai saluran pernapasan babi. Jenis virus ini secara
paling tidak hingga 2 hari setelah gejala-gejala flu tersebut
rutin muncul pada babi tetapi biasanya tidak menimbulkan
hilang.
Penelitian yang dipimpin oleh ilmuwan Swedia menemukan bahwa sel-sel otot jantung
banyak kematian pada babi itu sendiri, flu babi biasanya dapat diperbaharui selama hidup, tidak dibatasi hanya pada saat lahir saja. Mereka
• Sering-seringlah cuci tangan dan tutuplah hidung serta
tidak menginfeksi manusia. Hanya ada beberapa kasus yang
ditemukan pada orang-orang yang melakukan kontak langsung
mulut ketika Anda batuk atau bersin. percaya penemuan ini membuka pintu penanganan yang dapat mengganti kerusakan
dengan babi.
• Segeralah periksa ke rumah sakit jika Anda mengalami jaringan jantung dengan sel-sel baru. Studi oleh Profesor Jonas Frisen dkk dari
gejala seperti kesulitan bernapas. Tapi, jika gejala Anda Karolinka Institute di Swedia ini dipublikasikan dalam jurnal Science edisi 3 April 2009.
ringan, tetaplah di rumah untuk menghindari penyebaran
Saat ini flu babi telah ditemukan beberapa kasus yang
menyebar dari manusia ke manusia. Penyebaran ini mungkin
virus kepada orang lain di rumah sakit. P ara peneliti mengamati fakta bahwa karbon-14 hasil uji Dr Charles Murry dari University of Washington di Seattle,
• Pemakaian masker direkomendasikan bagi petugas kesehatan, bom nuklir saat perang dingin bisa masuk ke dalam DNA, yang menulis hal serupa, berkomentar bahwa temuan ini
terjadi dengan cara yang sama seperti flu biasa, melalui batuk
anggota keluarga dan orang lain yang mengadakan kontak termasuk ke dalam sel-sel otot jantung (kardiomiosit). Hal ini merupakan salah satu studi paling penting dalam bidang
dan bersin dari orang-orang yang terinfeksi. The Centers for
langsung dengan pasien flu babi. dapat digunakan untuk mengukur umur sel-sel otot jantung kardiovaskular. Menurutnya, ada dogma bahwa orang mati
Disease Control and Prevention AS menyatakan kalau sampel • Bagi Anda yang mengkonsumsi daging babi, masaklah dengan manusia. dengan sel-sel yang sama dengan saat dilahirkan dan hal ini
virus yang di Meksiko cocok dengan virus yang ditemukan cara yang aman. Masak paling tidak dengan suhu 160F.
di Amerika, virus ini merupakan campuran dari virus pada masih diajarkan di sekolah-sekolah kedokteran. Namun,
• Tingkatkan daya tahan tubuh, beberapa suplemen Isotop radioaktif secara bertahap melepaskan radioaktivitasnya studi ini membantu menghilangkan kontroversi yang sudah
manusia, virus burung dari Amerika Utara dan virus babi dari telah disarankan dapat digunakan untuk proteksi secara dan meluruh seiring waktu menjadi bentuk normal senyawanya. lama berlangsung. Mengggunakan radioaktivitas untuk
Amerika Utara, Eropa dan Asia. Minggu tanggal 26 April individu diantaranya adalah Probiotik, yang mampu Karbon-14 secara bertahap melepaskan neutron di dalam mengukur seberapa cepat sel-sel menggantikan bukan ide
2009 lalu A U.S. Centers for Disease Control and Prevention, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan mening- inti dan menjadi bentuk stabilnya, karbon 12. Ketika sel-sel baru. Para ilmuwan menggunakan metode ini menggunakan
menyatakan bahwa tes vaksin flu biasa pada virus flu babi tidak katkan fungsi dinding saluran cerna, dengan dosis yang membelah mereka membentuk DNA baru mengandung
menunjukkan adanya hubungan menyilang, artinya, orang yang hewan dengan menempatkan sel-sel radioaktif sehingga
diharapkan cukup adalah 5 x 109 CFU setiap harinya, karbon 14. Jika teori lama menyebutkan kita mati dengan
menggunakan vaksin tersebut tidak akan mendapatkan per- mereka dapat mengukur kecepatan penggantian sel.
suplemen probiotik yang dapat digunakan adalah dari sel-sel jantung sama dengan saat kita lahir itu benar, maka
lindungan tambahan dari serangan virus tersebut. spesies Lactobacillus acidophillus, L.plantarum, L.casei, orang-orang yang lahir sebelum karbon 14 diperoleh dari Penggunaan hal ini pada manusia merupakan tindakan tidak
Bifidobacterium longum dan B.bifidum. rantai makanan (uji nuklir belum dimulai sampai tahun 1955)
Keluhan pasien dengan flu babi ini sama seperti halnya infeksi etis. Namun, Frisen dan koleganya mendapatkan ide bahwa
• Echinacea, beberapa ahli telah menyetujui herbal ini akan tidak akan memiliki karbon 14 di dalam jantungnya.Tapi
virus influensa lainnya, berupa demam, batuk, nyeri teng- uji senjata nuklir sampai dengan tahun 1963 secara efektif
menstimulasi sistem kekebalan tubuh, penelitian di Canada ternyata, tidak demikian hasilnya.
gorokan, menggigil dan rasa lemah, dapat dikatakan keluhan melepaskan isotop radioaktif ke atmosfir, kemudian masuk
menunjukkan Echinasea meningkatkan sistem kekebalan
ke dalam rantai makanan manusia. Sehingga manusia di
yang tidak spesifik dan dapat disebabkan oleh berbagai hal tubuh terutama dengan mengaktifkan sel makropag, Menggunakan pendekatan ini, Frisen dan koleganya menemu-
preiode tersebut akan terpapar dengan isotop radioaktif
yang menyulitkan membedakan dengan infeksi influensa dianjurkan setidaknya 300 mg echinacea diberikan 3 kali kan bahwa sel-sel otot jantung memperbaharui dirinya secara
tersebut. (NFA)
lainnya, kondisi yang lebih berat secara klinis dapat ditemukan perhari hingga keluhan influensa menghilang. bertahap seumur hidup dan kecepatannya menurun saat
pasien sulit bernafas, demam tinggi, pusing, muntah hebat • Zinc, Mineral ini akan membantu meningkatkan produksi kita menjadi tua : 1% sel-sel jantung digantikan per tahun
disertai nyeri dada dan perut. sel darah putih dan membantu pula terbentuknya antibodi, pada umur 25 tahun dan turun menjadi 0,45 pada umur 75
dengan dosis yang direkomendasikan 15-25 mg. (ARI) tahun. Mereka juga menemukan bahwa sepanjang umur
Terapi yang ada saat ini adalah melibatkan pemberian antivirus kehidupan normal, kurang dari 50% dari sel-sel otot jantung
sesegera mungkin setelah onset infeksi didapatkan. Obat Referensi: diganti. Frisen dan koleganya menjelaskan bahwa hal ini
1. Emerging Disease. Countries consider ways to cease spread of swine flu as numbers
antivirus saat ini yang digunakan adalah Tamiflu (Roche) dan rise; Infectious Disease News. IDN-SysAdmin@SLACKINC.COM 28 April 2009 dapat membuka pintu penanganan penyakit jantung dengan
Relenza (GSK), sedangkan vaksin yang saat ini sedang 2. Fight swine flu with alternative remedies. www.examiner.com. 28 April 2009 menggantikan kerusakan sel-sel melalui stimulasi proses
3. M.Stoppler. How does a person cacth swine flu. www.medicinenet.com. 28 April 2009
dikembangkan oleh Novartis yaitu Novatax. 4. WHO Concerned at New Swine Flu in U.S. www.medscape.medicalnews.com. 28 April 2009 pembaruan sel-sel jantung.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
285 286
PRAKTIS

Tatalaksana
Pemeriksaan Dasar Infertilitas
Andon Hestiantoro
Divisi Imunoendokrinologi Reproduksi Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Pendahuluan
Infertilitas adalah kondisi yang dialami oleh pasangan suami 2. Faktor suami (40%)
istri yang telah menikah minimal 1 tahun, melakukan hu- a. Kelainan organ genitalia pria
bungan sanggama teratur tanpa kontrasepsi, namun tidak b. Faal dan morfologi sel spermatozoa
berhasil memperoleh kehamilan. Kondisi ini makin lama makin 3. Faktor gabungan istri dan suami ( 10%)
banyak ditemukan di Indonesia. Diperkirakan perempuan a. Frekuensi sanggama
Indonesia yang mengalami kesulitan untuk hamil adalah b. Antibodi anti sperma
15% di usia 30-34 tahun, 30 % di usia 35-39 tahun dan 64 4. Faktor idiopatik (10%)
% ketika mereka mencapai usia 40-44 tahun.
Tatalaksana infertilitas di pusat pelayanan kesehatan primer
Banyak faktor yang terkait dengan kesulitan untuk hamil Tatalaksana infertilitas pada pusat pelayanan kesehatan primer
tersebut, faktor tersebut 40% terkait dengan faktor istri,
sangat penting. Jika dokter umum dapat melakukan tata-
40% terkait dengan faktor suami, 10% terkait dengan faktor
laksana infertilitas secara efesien dan efektif, akan banyak
gabungan suami istri, dan sisanya terkait dengan faktor-
pasangan suami isri dengan masalah infertilitas dapat cepat
faktor lain yang sering kali sulit untuk ditemukan penyebabnya
ditolong.
atau disebut dengan istilah infertilitas idiopatik.

Penanganan infertilitas harus dilakukan dengan cepat dan Tatalaksana pemeriksaan infertilitas yang terkait dengan
tepat sebab keterlambatan penanganan dapat semakin faktor istri:
memperburuk prognosis infertilitas pasangan suami istri. 1. Anamnesis:
Dokter umum sebagai petugas kesehatan lini pertama tentu a. Usia istri : prognosis perempuan akan lebih baik jika
memiliki tanggung jawab yang sangat besar di dalam me- masih berusia kurang dari 35 tahun. Jika usia istri
nangani masalah yang sangat penting ini, terutama untuk telah lebih dari 35 tahun, maka disebut risiko tinggi
mencegah keterlambatan penanganan pasangan suami istri pada wanita; sebaiknya tidak ditangani oleh seorang
dengan masalah infertilitas. Banyak hal yang dapat dilaku- dokter umum, dianjurkan dirujuk ke dokter spesialis
kan oleh dokter umum terkait dengan penanganan infertili- yang berwenang.
tas pada lini pertama, antara lain melakukan anamnesis yang b. Siklus haid: siklus haid yang teratur, yaitu antara
benar dan efektif, melakukan pemeriksaan fisik dengan benar 21-28 hari merupakan indikator yang menunjukkan
dan memberikan terapi sederhana. sebagian besar kondisi ovulasi yang baik. Jika siklus
haid datang lebih cepat dari 21 hari atau lebih lambat
Pada tulisan ini akan dibahas mengenai langkah-langkah dari 28 hari, kemungkinan besar terkait dengan siklus
pemeriksaan infertilitas yang dapat dilakukan oleh dokter umum haid yang tidak berovulasi. Siklus haid yang tidak
dalam menangani pasangan suami istri dengan infertilitas. teratur dapat juga terkait dengan kondisi hipotiroid
dan hiperprolaktinemia.
Definisi Infertilitas
c.. Nyeri haid: haid yang sangat nyeri sehingga memerlukan
Berdasarkan kesepakatan para ahli reproduksi manusia, maka
pengobatan analgetik atau bahkan sampai meng-
pasangan suami istri dinyatakan menderita infertilitas jika
ganggu aktifitas sehari-hari seringkali terkait dengan
tidak hamil setelah:
beberapa kelainan seperti endometriosis, mioma
1. Melakukan sanggama secara teratur (2-3 kali per minggu)
2. Tanpa kontrasepsi uteri atau adenomiosis
3. Menikah minimal satu tahun d. Frekuensi sanggama: Frekuensi sanggama yang
terbaik adalah setiap 2-3 hari dalam 1 minggu. Upaya
Penyebab Infertilitas untuk mengatur saat bersanggama dikaitkan dengan
Secara garis besar penyebab infertilitas dapat dibagi menjadi : perkiraan masa subur istri seringkali justru meningkat-
1. Faktor istri (40%) kan stres psikis bagi pasangan suami istri.
a. Kondisi vagina, mulut rahim dan rahim e. Riwayat keguguran atau riwayat operasi sebelumnya
b. Kondisi ovarium dan rongga peritoneum terkadang terkait dengan perlekatan pada saluran
c. Kondisi saluran telur atau tuba Fallopii telur yang dapat menjadi penyebab infertilitas.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


288
PRAKTIS INFORMATIKA KEDOKTERAN

2. Pemeriksaan fisik dan penunjang terhadap istri


a. Berat badan dan tinggi badan. Dengan menggu-
4. Anjuran khusus:
a. Sangat penting melakukan pemeriksaan kadar Otorisasi Pengelola/Penulis
nakan formula perbandingan antara berat badan
(kilogram) dan tinggi badan (meter) akan didapatkan
antibodi anti rubella. Diharapkan seorang istri telah
memiliki kadar IgM yang negatif dan kadar IgG yang Situs Kesehatan dan Kedokteran
positif sebelum hamil. Jika masih dijumpai kadar IgM
indeks masa tubuh (IMT). IMT < 19 (terlampau kurus)
atau > 25 (obesitas) sering terkait dengan infertilitas dan IgG yang negatif, maka perlu dilakukan imunisasi di Internet
karena mengngganggu proses ovulasi. MMR (morbili, mumps dan rubella). Kehamilan
sebaiknya ditunda jika dijumpai kadar IgM positif dan Dani Iswara
b. Pertumbuhan rambut/bulu atau jerawat. Pada istri
kadar IgG yang masih negatif. Mahasiswa Program Pascasarjana Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
dengan infertilitas perlu diperhatikan adanya pertum- Field Epidemiology Training Program (FETP)
buhan rambut yang abnormal seperti pertumbuhan b. Selalu menganjurkan istri untuk minum asam folat Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
jambang, kumis, jenggot, bulu dada, bulu di perut dengan dosis 0.4 mg per hari. Hal ini penting untuk
dan sebagainya. Di samping itu perlu diperhatikan mencegah kejadian cacat tabung saraf pada janin
adanya pertumbuhan jerawat yang berlebihan tidak
yang akan dikandung. M akin maraknya situs web dan blog kesehatan-kedokteran Informasi tentang penyaji informasi yang mungkin perlu
hanya di wajah tetapi dapat pula tumbuh di dada di Internet seperti pisau bermata dua. Di satu sisi memang ditampilkan di antaranya:
Tatalaksana pemeriksaan infertilitas yang terkait dengan dapat menguntungkan, di sisi lain justru dapat membingung- • Nama pengelola, editor, dan moderator, boleh memakai
atau di punggung. Pertumbuhan rambut atau
faktor suami adalah: kan penggunanya. Verifikasi terhadap informasi kesehatan nama alias (pseudonym)
jerawat abnormal memiliki kaitan erat dengan
1. Anamnesis. dan kedokteran yang disajikan via Internet sangat dibutuhkan. • Organisasi pengelola/terkait
hiperandrogenemia yang sering dijumpai pada
Hal yang perlu diperhatikan pada pria adalah: Di era banjir informasi yang sering disebut Web 2.0, Health • Profesional medis atau bukan
sindrom ovarium polikistik. a. Merokok. Kondisi merokok seringkali terkait dengan 2.0, Medicine 2.0, Research 2.0, dan sejenisnya, pengguna • Penjelasan singkatan/akronim gelar akademis pengelola
c. Kelenjar tiroid. Organ tiroid yang membesar sering penurunan kemampuan renang sel spermatozoa dapat sekaligus bertindak sebagai penyedia konten/informasi (misal gelar spesialis tertentu), dll.
terkait dengan gangguan fungsi hormon tiroid. b. Riwayat infeksi kelenjar parotis. Kondisi ini sering (user generated content).
Hal ini sering terkait dengan infertilitas. terkait dengan kejadian orchitis yang dapat menye- Di tengah maraknya pemanfaatan media blog sebagai
d. Payudara. Penting sekali memeriksa adanya galaktore babkan infertilitas Bagaimana menentukan informasi kesehatan dan ajang diskusi dan konsultasi kesehatan-kedokteran, HONcode
atau keluarnya cairan bening dari payudara. Kondisi c. Kesulitan ereksi. Kondisi ini terkait dengan stres psikis kedokteran di Internet yang berkualitas? menambahkan syarat berikut:
galaktore terkait dengan kondisi hiperprolaktinemia atau kelainan metabolik kronik seperti diabetes Salah satu acuan yang masih digunakan adalah Health on • semua pengguna diasumsikan bukan profesional medis,
yang dapat menjadi peyebab siklus tidak berovulasi. melitus atau hipertensi. the Net Code of Conduct (HONcode*). Acuan ini dikelola
e. Abdomen. Jika dijumpai benjolan di abdomen, kecuali menyatakan diri berbeda,
2. Pemeriksaan fisik oleh Yayasan HON (Health on the Net), organisasi non profit
mungkin ada hubungannya dengan kista ovarium, • jika menyampaikan informasi medis layaknya dokter,
a. Payudara. Payudara pria harus normal, jika terlihat dan non pemerintah yang diakui oleh Economic and Social
sebaiknya mengidentifikasi diri dengan jujur.
mioma uteri atau adenomiosis yang sering terkait membesar atau ginekomastia, mungkin ada pening- Council of the United Nations (ECOSOC). Mereka berusaha
dengan infertilitas. katan kadar hormon estrogen pada pria. mewujudkan informasi kesehatan dan kedokteran yang
Verifikasi otorisasi versi Indonesia
f. Penilaian organ genitalia. Keputihan, perdarahan b. Penis. Perlu diperhatikan letak uretra yang dapat berkualitas di Internet.
Sepengetahuan penulis, belum ada sistem otorisasi sejenis
pasca sanggama, polip endoserviks dapat menjadi terkait dengan abnormalitas seperti hipospadia. Konsep yang ditawarkan:
HONcode di Indonesia. HONcode saat ini belum mengako-
faktor penyebab infertilitas. Kelainan ini dapat c. Skrotum harus diraba untuk menilai kemungkinan 1. Authoritative
modasi bahasa Indonesia, tetapi bahasa Melayu sudah ada
mudah diketahui hanya dengan melakukan pemerik- skrotum terisi banyak cairan, terdapat hernia skrotalis 2. Complementary
dalam daftar mereka. Walau tanpa label HONcode, prinsip-
saan ke dalam vagina menggunakan spekulum. atau terdapat varikokel. Jumlah testis, volume testis 3. Privacy
prinsipnya dapat diadaptasi dan disesuaikan dengan konten
Hal lain yang mungkin dapat dijumpai pada pemerik- dan turunnya testis ke dalam skrotum juga perlu 4. Attribution
lokal. Menurut penulis, HONcode pun tidak dapat menentukan
saan organ genitalia adalah adanya himen imperfo- diperhatikan. 5. Justifiability
kebenaran identitas penyaji informasi. Apakah situs web/blog
rata (selaput dara yang masih utuh), agenesis vagina, 3. Pemeriksaan penunjang. 6. Transparency
Pemeriksaan dasar yang wajib dikerjakan pada pasangan yang diakreditasi oleh HONcode memang benar disajikan
septum vagina, dan sebagainya. 7. Financial disclosure
suami istri dengan masalah infertilitas adalah pemerik- oleh dokter, spesialis, dokter gigi, perawat, atau pasien?
8. Advertising policy
saan analisis sperma.
3. Pemeriksaan penunjang Lepas dari HONcode, penulis berpendapat otorisasi versi
Hasil analisis sperma yang normal antara lain sebagai Beberapa organisasi dan panduan lainnya tersedia di Internet.
Pemeriksaan penunjang penting yang dapat dilakukan Indonesia bisa saja dikaitkan dengan registrasi dokter yang
berikut : Salah satu hal yang mendasar dari beberapa konsep ter-
di beberapa pusat pelayanan kesehatan sekunder dikelola Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Misalnya, pada suatu
a. Volume 2-6 ml sebut, adalah tentang otorisasi; yaitu seputar kewenangan
adalah histero-salpingografi. Pemeriksaan ini dilakukan halaman web yang memuat otorisasi, terdapat pranala
b. Konsentrasi sperma >20 juta per mililiter dan kualifikasi pengelola, penulis, atau penyaji informasi.
untuk menilai patensi kedua saluran tuba. (taut; link; hyperlink) yang menuju ke halaman web di situs
c. Motilitas sperma:
i. Lurus dan cepat >25% Otoritas penyaji informasi idionline.org. Minimal, memanfaatkan hasil pencarian nama
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah menilai
ii. Lurus lambat ditambah dengan lurus cepat >50% Anjuran kesehatan dan kedokteran yang dimuat di Internet penulis di situs idionline.org.
kadar :
d. Morfologi normal >30% semestinya terkait dengan kapasitas penyaji; apakah diberi-
a. Progesteron pada fase luteal madya (siklus haid hari ke kan oleh orang medis atau non medis mengingat penyaji Keuntungannya, selain memudahkan verifikasi, jejaring ini
20-21). Jika dijumpai rendah, maka terdapat kemung- DAFTAR PUSTAKA informasi kesehatan dan kedokteran tidaklah harus orang dapat digunakan untuk mendata jumlah dokter yang mengelola
kinan siklus yang tidak berovulasi. 1. Fertility: assessment and treatment for people with fertility problems. NICE Clinical guideline 2004, medis. Identitas penyaji hendaknya mudah ditemukan di informasi kesehatan-kedokteran di Internet. Kerugiannya,
halaman About, About us, About author, ’Tentang’, ’Penulis’,
2. Whitman-Elia GF, Baxley EG. A primary care approach to infertile couple. J Am Board Fam Pract identifikasi hanya dapat digunakan bagi dokter. Bagaimana
b. Prolaktin, TSH dan free T4, terutama jika dijumpai siklus 2001;14:33-45
haid yang terganggu. 3. Jevitt CM. Weight management in gynecologic care. J Midwifery Womens Health 2005;50:427-430 dan sejenisnya. dengan mahasiswa kedokteran? *) HONcode (http://www.hon.ch/)

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
289 290
PRAKTIS INFORMATIKA KEDOKTERAN

2. Pemeriksaan fisik dan penunjang terhadap istri


a. Berat badan dan tinggi badan. Dengan menggu-
4. Anjuran khusus:
a. Sangat penting melakukan pemeriksaan kadar Otorisasi Pengelola/Penulis
nakan formula perbandingan antara berat badan
(kilogram) dan tinggi badan (meter) akan didapatkan
antibodi anti rubella. Diharapkan seorang istri telah
memiliki kadar IgM yang negatif dan kadar IgG yang Situs Kesehatan dan Kedokteran
positif sebelum hamil. Jika masih dijumpai kadar IgM
indeks masa tubuh (IMT). IMT < 19 (terlampau kurus)
atau > 25 (obesitas) sering terkait dengan infertilitas dan IgG yang negatif, maka perlu dilakukan imunisasi di Internet
karena mengngganggu proses ovulasi. MMR (morbili, mumps dan rubella). Kehamilan
sebaiknya ditunda jika dijumpai kadar IgM positif dan Dani Iswara
b. Pertumbuhan rambut/bulu atau jerawat. Pada istri
kadar IgG yang masih negatif. Mahasiswa Program Pascasarjana Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
dengan infertilitas perlu diperhatikan adanya pertum- Field Epidemiology Training Program (FETP)
buhan rambut yang abnormal seperti pertumbuhan b. Selalu menganjurkan istri untuk minum asam folat Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
jambang, kumis, jenggot, bulu dada, bulu di perut dengan dosis 0.4 mg per hari. Hal ini penting untuk
dan sebagainya. Di samping itu perlu diperhatikan mencegah kejadian cacat tabung saraf pada janin
adanya pertumbuhan jerawat yang berlebihan tidak
yang akan dikandung. M akin maraknya situs web dan blog kesehatan-kedokteran Informasi tentang penyaji informasi yang mungkin perlu
hanya di wajah tetapi dapat pula tumbuh di dada di Internet seperti pisau bermata dua. Di satu sisi memang ditampilkan di antaranya:
Tatalaksana pemeriksaan infertilitas yang terkait dengan dapat menguntungkan, di sisi lain justru dapat membingung- • Nama pengelola, editor, dan moderator, boleh memakai
atau di punggung. Pertumbuhan rambut atau
faktor suami adalah: kan penggunanya. Verifikasi terhadap informasi kesehatan nama alias (pseudonym)
jerawat abnormal memiliki kaitan erat dengan
1. Anamnesis. dan kedokteran yang disajikan via Internet sangat dibutuhkan. • Organisasi pengelola/terkait
hiperandrogenemia yang sering dijumpai pada
Hal yang perlu diperhatikan pada pria adalah: Di era banjir informasi yang sering disebut Web 2.0, Health • Profesional medis atau bukan
sindrom ovarium polikistik. a. Merokok. Kondisi merokok seringkali terkait dengan 2.0, Medicine 2.0, Research 2.0, dan sejenisnya, pengguna • Penjelasan singkatan/akronim gelar akademis pengelola
c. Kelenjar tiroid. Organ tiroid yang membesar sering penurunan kemampuan renang sel spermatozoa dapat sekaligus bertindak sebagai penyedia konten/informasi (misal gelar spesialis tertentu), dll.
terkait dengan gangguan fungsi hormon tiroid. b. Riwayat infeksi kelenjar parotis. Kondisi ini sering (user generated content).
Hal ini sering terkait dengan infertilitas. terkait dengan kejadian orchitis yang dapat menye- Di tengah maraknya pemanfaatan media blog sebagai
d. Payudara. Penting sekali memeriksa adanya galaktore babkan infertilitas Bagaimana menentukan informasi kesehatan dan ajang diskusi dan konsultasi kesehatan-kedokteran, HONcode
atau keluarnya cairan bening dari payudara. Kondisi c. Kesulitan ereksi. Kondisi ini terkait dengan stres psikis kedokteran di Internet yang berkualitas? menambahkan syarat berikut:
galaktore terkait dengan kondisi hiperprolaktinemia atau kelainan metabolik kronik seperti diabetes Salah satu acuan yang masih digunakan adalah Health on • semua pengguna diasumsikan bukan profesional medis,
yang dapat menjadi peyebab siklus tidak berovulasi. melitus atau hipertensi. the Net Code of Conduct (HONcode*). Acuan ini dikelola
e. Abdomen. Jika dijumpai benjolan di abdomen, kecuali menyatakan diri berbeda,
2. Pemeriksaan fisik oleh Yayasan HON (Health on the Net), organisasi non profit
mungkin ada hubungannya dengan kista ovarium, • jika menyampaikan informasi medis layaknya dokter,
a. Payudara. Payudara pria harus normal, jika terlihat dan non pemerintah yang diakui oleh Economic and Social
sebaiknya mengidentifikasi diri dengan jujur.
mioma uteri atau adenomiosis yang sering terkait membesar atau ginekomastia, mungkin ada pening- Council of the United Nations (ECOSOC). Mereka berusaha
dengan infertilitas. katan kadar hormon estrogen pada pria. mewujudkan informasi kesehatan dan kedokteran yang
Verifikasi otorisasi versi Indonesia
f. Penilaian organ genitalia. Keputihan, perdarahan b. Penis. Perlu diperhatikan letak uretra yang dapat berkualitas di Internet.
Sepengetahuan penulis, belum ada sistem otorisasi sejenis
pasca sanggama, polip endoserviks dapat menjadi terkait dengan abnormalitas seperti hipospadia. Konsep yang ditawarkan:
HONcode di Indonesia. HONcode saat ini belum mengako-
faktor penyebab infertilitas. Kelainan ini dapat c. Skrotum harus diraba untuk menilai kemungkinan 1. Authoritative
modasi bahasa Indonesia, tetapi bahasa Melayu sudah ada
mudah diketahui hanya dengan melakukan pemerik- skrotum terisi banyak cairan, terdapat hernia skrotalis 2. Complementary
dalam daftar mereka. Walau tanpa label HONcode, prinsip-
saan ke dalam vagina menggunakan spekulum. atau terdapat varikokel. Jumlah testis, volume testis 3. Privacy
prinsipnya dapat diadaptasi dan disesuaikan dengan konten
Hal lain yang mungkin dapat dijumpai pada pemerik- dan turunnya testis ke dalam skrotum juga perlu 4. Attribution
lokal. Menurut penulis, HONcode pun tidak dapat menentukan
saan organ genitalia adalah adanya himen imperfo- diperhatikan. 5. Justifiability
kebenaran identitas penyaji informasi. Apakah situs web/blog
rata (selaput dara yang masih utuh), agenesis vagina, 3. Pemeriksaan penunjang. 6. Transparency
Pemeriksaan dasar yang wajib dikerjakan pada pasangan yang diakreditasi oleh HONcode memang benar disajikan
septum vagina, dan sebagainya. 7. Financial disclosure
suami istri dengan masalah infertilitas adalah pemerik- oleh dokter, spesialis, dokter gigi, perawat, atau pasien?
8. Advertising policy
saan analisis sperma.
3. Pemeriksaan penunjang Lepas dari HONcode, penulis berpendapat otorisasi versi
Hasil analisis sperma yang normal antara lain sebagai Beberapa organisasi dan panduan lainnya tersedia di Internet.
Pemeriksaan penunjang penting yang dapat dilakukan Indonesia bisa saja dikaitkan dengan registrasi dokter yang
berikut : Salah satu hal yang mendasar dari beberapa konsep ter-
di beberapa pusat pelayanan kesehatan sekunder dikelola Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Misalnya, pada suatu
a. Volume 2-6 ml sebut, adalah tentang otorisasi; yaitu seputar kewenangan
adalah histero-salpingografi. Pemeriksaan ini dilakukan halaman web yang memuat otorisasi, terdapat pranala
b. Konsentrasi sperma >20 juta per mililiter dan kualifikasi pengelola, penulis, atau penyaji informasi.
untuk menilai patensi kedua saluran tuba. (taut; link; hyperlink) yang menuju ke halaman web di situs
c. Motilitas sperma:
i. Lurus dan cepat >25% Otoritas penyaji informasi idionline.org. Minimal, memanfaatkan hasil pencarian nama
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah menilai
ii. Lurus lambat ditambah dengan lurus cepat >50% Anjuran kesehatan dan kedokteran yang dimuat di Internet penulis di situs idionline.org.
kadar :
d. Morfologi normal >30% semestinya terkait dengan kapasitas penyaji; apakah diberi-
a. Progesteron pada fase luteal madya (siklus haid hari ke kan oleh orang medis atau non medis mengingat penyaji Keuntungannya, selain memudahkan verifikasi, jejaring ini
20-21). Jika dijumpai rendah, maka terdapat kemung- DAFTAR PUSTAKA informasi kesehatan dan kedokteran tidaklah harus orang dapat digunakan untuk mendata jumlah dokter yang mengelola
kinan siklus yang tidak berovulasi. 1. Fertility: assessment and treatment for people with fertility problems. NICE Clinical guideline 2004, medis. Identitas penyaji hendaknya mudah ditemukan di informasi kesehatan-kedokteran di Internet. Kerugiannya,
halaman About, About us, About author, ’Tentang’, ’Penulis’,
2. Whitman-Elia GF, Baxley EG. A primary care approach to infertile couple. J Am Board Fam Pract identifikasi hanya dapat digunakan bagi dokter. Bagaimana
b. Prolaktin, TSH dan free T4, terutama jika dijumpai siklus 2001;14:33-45
haid yang terganggu. 3. Jevitt CM. Weight management in gynecologic care. J Midwifery Womens Health 2005;50:427-430 dan sejenisnya. dengan mahasiswa kedokteran? *) HONcode (http://www.hon.ch/)

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
289 290
OPINI

ASI Eksklusif
Tantur Syahdrajat
Klinik Rumah Zakat Indonesia

Meskipun angka inisiasi menyusui meningkat sejak tahun ASI eksklusif telah terbukti meningkatkan proteksi terhadap
1990, angka inisiasi ASI eksklusif masih rendah bahkan tidak banyak penyakit dan meningkatkan kemungkinan melanjutkan
meningkat pada periode waktu yang sama. Proporsi bayi yang menyusui sedikitnya sampai usia 1 tahun.1 Rendahnya pemberian ASI
mendapat ASI eksklusif 6 bulan setelah melahirkan meningkat eksklusif menjadi pemicu rendahnya status gizi bayi dan balita.3
lebih lambat dibandingkan bayi yang mendapatkan makanan
tambahan. Studi pada populasi berpendapatan rendah, menunjukkan bahwa
cairan sebagai tambahan ASI tidak diperlukan untuk memper-
Hambatan memulai dan melanjutkan proses menyusui antara tahankan hidrasi.6 Kandungan air dalam ASI yang diminum bayi
lain karena kurangnya edukasi tentang menyusui sebelum me- selama pemberian ASI eksklusif sudah mencukupi kebutuhan
lahirkan, praktek dan kebijakan rumah sakit yang tidak mendu- bayi.5 Penambahan air, teh, atau cairan lain berpengaruh pada
kung, interupsi saat menyusui, pemulangan dari rumah sakit output ASI, pertumbuhan serta morbiditas dan mortalitas karena
yang lebih awal, kurangnya waktu untuk follow up rutin dan penyakit infeksi.6
kunjungan pasca persalinan, pekerjaan ibu (tidak adanya fasilitas
dan dukungan untuk menyusui di tempat kerja), kurangnya Memberi cairan sebelum bayi berusia 6 bulan meningkatkan
dukungan keluarga dan masyarakat, promosi komersial susu risiko kekurangan gizi. Konsumsi air putih atau cairan lain meski-
formula bayi, iklan di televisi dan majalah, kesalahan informasi pun sedikit, akan membuat bayi merasa kenyang sehingga tidak
serta kurangnya bimbingan dan dukungan dari petugas medis.1 mau menyusu. Penelitian menunjukkan bahwa memberi air
putih sebagai tambahan cairan sebelum bayi berusia 6 bulan
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2002-2003 dapat mengurangi asupan ASI hingga 11%.5
menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif pada bayi usia <2
bulan hanya 64%.2 Persentase turun seiring dengan bertam- Pemberian cairan tambahan juga meningkatkan risiko terkena
bahnya usia bayi yakni 46% pada bayi usia 2-3 bulan dan 14% penyakit. Pemberian cairan dan makanan dapat menjadi sarana
pada bayi usia 4-5 bulan. Yang lebih memprihatinkan, 13% bayi masuknya bakteri patogen. Bayi usia dini sangat rentan terhadap
<2 bulan telah diberi susu formula dan satu dari tiga bayi usia 2-3 bakteri penyebab diare, terutama di lingkungan yang kurang
bulan telah diberi makanan tambahan. Survei Nutrition & Health higienis dan sanitasi buruk. ASI menjamin bayi dapat memperoleh
Surveillance System, Balitbangkes dan HKI (2002) di 4 perkotaan air bersih yang tersedia setiap saat. Penelitian di Filipina menun-
(Jakarta, Surabaya, Semarang, Makasar) dan 8 pedesaan (Sumbar, jukkan bayi yang diberi air putih, teh, atau minuman herbal
Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Sulsel) menunjukkan lainnya berisiko terkena diare 2-3 kali lebih banyak dibanding
bahwa cakupan ASI eksklusif 4-5 bulan di perkotaan antara 4-12%, bayi yang diberi ASI eksklusif.5
sedangkan di pedesaan 4-25%.3 Pencapaian ASI eksklusif 5-6 bulan
di perkotaan berkisar antara 1-13% sedangkan di pedesaan 2-13%. Reanalisis studi di Brazil dan Bangladesh menunjukkan bahwa
bayi menyusui dalam 6 bulan pertama kehidupan yang diberi
ASI Eksklusif makanan tambahan memiliki risiko 2-3 kali lipat lebih tinggi
WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif bagi bayi sejak dalam hal kematian akibat diare dan pneumonia dibandingkan
lahir, sesegera mungkin (setengah-1 jam sejak lahir) sampai setidak- bayi yang menyusui eksklusif. Randomised controlled trial di
nya usia 4 bulan dan bila mungkin hingga usia 6 bulan.4 Yang Honduras menemukan, seperti studi observasional sebelumnya,
dimaksud dengan ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa bahwa mengenalkan cairan atau makanan pada diet bayi sebelum
disertai makanan atau minuman tambahan yang lain kecuali vitamin, 6 bulan tidak bermanfaat bagi pertumbuhan.6
mineral dan obat-obatan.1 ASI harus diberikan sebanyak dan se-
sering yang diinginkan bayi, siang maupun malam, setidaknya 8 kali.4 Manfaat ASI
Menyusui adalah suatu proses alamiah yang besar artinya bagi
Rekomendasi pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kesejahteraan bayi, ibu dan keluarga.4 ASI memberi segala kebutu-
didasarkan pada bukti ilmiah manfaat ASI bagi daya tahan hidup han bayi, baik dari segi gizi, imunologis, maupun psikologis. ASI
bayi, pertumbuhan dan perkembangannya.5 ASI memberi semua bersifat species-specific dan lebih unggul dibandingkan dengan
nutrisi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. makanan pengganti untuk bayi.1 ASI merupakan makanan alamiah
Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhan dan
disebabkan berbagai penyakit seperti diare dan pneumonia serta perkembangan bayi.7 ASI mudah dicerna dan diserap, jarang
mempercepat pemulihan bila sakit. menyebabkan konstipasi.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


292
OPINI INFO PRODUK

ASI mengandung substansi yang menunjang perkembangan sistem Selain manfaat individual, menyusui menghasilkan manfaat sosial
saraf dan pertumbuhan otak.8 ASI kaya akan antibodi untuk
melawan infeksi.7 ASI dapat membantu bayi untuk merespon
secara baik terhadap vaksin mengingat jumlah antibodi yang tinggi
ekonomi yang signifikan bagi negara, termasuk mengurangi biaya
perawatan kesehatan dan mengurangi orangtua absen dari
pekerjaan karena anak sakit. Insiden penyakit yang rendah pada
Testosterone Deficiency
pada bayi usia 7-12 bulan yang menyusui.8 Bayi yang menyusui
lebih sedikit mengalami alergi. Pada keluarga dengan riwayat alergi,
bayi menyusui mengalami lebih sedikit asma, alergi makanan
bayi menyusui membuat orangtua memiliki waktu yang lebih
untuk memperhatikan anak-anaknya yang lain serta tugas keluarga
yang lain dan mengurangi orangtua absen dari pekerjaan serta
Syndrome (TDS) in Aging Male
dan eksim. ASI eksklusif sampai 4 bulan akan menurunkan risiko
I N Fatau
Sindrom defisiensi Testosteron O Testosterone
P R O D Udeficiency
K Distribusi
menghindari berkurangnya pendapatan. Diperkirakan pada tahun
penyakit jantung anak ketika dewasa.7 Menyusui juga membina 1993 biaya untuk membeli formula bayi pada tahun pertama syndrome (TDS) pada aging male (pria lanjut usia) merupakan Sekitar 40% testosteron plasma terikat dengan SHBG (sex hormone
ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. setelah melahirkan adalah $855. Selama 6 bulan pertama laktasi, sindrom klinis berupa kumpulan tanda dan gejala pada pria ber- binding globulin), 2% dalam bentuk bebas dan sisanya terikat
masukan kalori pada ibu yang menyusui tidak besar. Setelah kaitan dengan bertambahnya usia akibat defisiensi hormon tes- dengan albumin dan protein lainnya. Ikatan albumin dan testos-
Penelitian di negara maju dan berkembang termasuk populasi periode tersebut, intake makanan dan minuman lebih besar, tosteron. Beberapa keluhan yang sering ditemukan pada sindrom ini: teron mudah dipisahkan dan merupakan ikatan yang secara biologis
kelas menengah di negara maju, menunjukkan bukti kuat bahwa tetapi harga peningkatan intake kalori tersebut sekitar setengah libido menurun, lemas/kurang tenaga, daya tahan dan kekuatan aktif. Namun, ikatan dengan SHBG merupakan ikatan yang kuat;
ASI menurunkan insiden dan atau keparahan sejumlah penyakit dari harga untuk membeli susu formula. Dengan demikian dapat fisik menurun serta penurunan prestasi kerja, tinggi badan ber- oleh karena itu, konsentrasi testosteron bioaktif serum meru-
infeksi termasuk meningitis bakterial, bakteremia, diare, infeksi menghemat >$400 per anak untuk pembelian makanan selama kurang, kenikmatan hidup menurun, emosi labil, ereksi kurang kuat, pakan fraksi yang tidak terikat dan yang terikat dengan albumin.
saluran napas, necrotizing enterocolitis, otitis media, infeksi saluran tahun pertama.9 dsb. Diagnosis TDS ditentukan berdasarkan adanya perubahan
kemih, dan late-onset sepsis pada bayi prematur. Selain itu, angka mental & fisik yang diukur dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan Metabolisme
kematian postneonatal di USA berkurang hingga 21% pada bayi Daftar Pustaka fungsi tubuh, adanya perubahan hormonal yang diukur dari Metabolit aktif utama testosteron yaitu estradiol dan DHT. Afinitas
menyusui. Sejumlah studi menunjukkan peran ASI pada penurunan 1. American Academy of Pediatrics. Breastfeeding and the use of human milk. Pediatrics 2005; pemeriksaan laboratorium serta keluhan penderita seperti di ikatan DHT lebih kuat terhadap SHBG dibandingkan testosteron.
kejadian sudden infant death syndrome pada tahun pertama 115: 496-506. Diakses dari: http://aap.policy.aappublications.org/. atas. Untuk mengatasi keadaan tersebut diperlukan tambahan DHT kemudian akan dimetabolisme menjadi 3-alpha dan 2-beta
kehidupan dan penurunan insiden DM tipe 1 dan 2, limfoma, 2. Media Indonesia. Program ASI eksklusif hingga bayi enam bulan. 3 Agustus 2005. Diakses
hormon Testosteron. androstanediol.
leukemia, penyakit Hodgkin, overweight dan obesitas, hiperkoles- dari: http://www.mkia-kr.ugm.ac.id/.
3. Pusat Kesehatan Kerja Depkes RI. Kebijakan Departemen Kesehatan tentang peningkatan
terolemia, dan asma pada anak yang lebih tua dan orang dewasa. FARMAKOLOGI : Ekskresi
pemberian Air Susu Ibu (ASI) pekerja wanita. Diakses dari: http://www.dinkeskota
Menyusui juga berhubungan dengan peningkatan hasil tes per- semarang.go.id/. Tostrex® tergolong kelompok terapi androgen. Androgen endo- Sekitar 90% dosis testosteron yang diberikan secara intramus-
kembangan kognitif. Menyusui pada saat prosedur seperti heel-stick 4. Nindya S. Dampak pemberian ASI eksklusif terhadap penurunan kesuburan seorang wanita. gen terutama testosteron dan metabolit utamanya √ dehidro- kuler akan dieksresikan di urin dalam bentuk asam glukoronat
untuk skrining bayi baru lahir akan membuat analgesia bagi bayi.1 Cermin Dunia Kedokteran 2001; 133: 44-47.
testosteron (DHT) disekresikan oleh testis. Hormon ini bertang-
5. LINKAGES. Pemberian ASI Eksklusif atau ASI saja: satu-satunya sumber cairan yang
dan konjugat sulfat dari testosteron dan metabolitnya. Sekitar
dibutuhkan bayi usia dini. 2002. Diakses dari: http://www.linkagesproject.org/. gung jawab terhadap perkembangan organ kelamin pria baik 6% dosis akan diekskresikan melalui feses, sebagian besar dalam
Manfaat menyusui bagi ibu antara lain menurunkan risiko perda-
6. Black RE, Victora CG. Optimal duration of exclusive breast feeding in low income internal maupun eksternal. Selain itu, hormon ini juga diperlukan bentuk unconjugate.
rahan pasca persalinan dan mempercepat involusi uterus karena countries. BMJ 2002; 325: 1252-1253. http://bmj.bmjjournals.com/. untuk memelihara karakteristik seks sekunder seperti stimulus
berhubungan dengan peningkatan konsentrasi oksitosin, menurun- 7. Suririnah. Air Susu Ibu (ASI) memberi keuntungan ganda untuk ibu dan bayi. 2004. Diakses
pertumbuhan rambut, suara pecah, dan perkembangan libido. PROFIL PRODUK TOSTREX®
kan kehilangan darah menstruasi dan meningkatkan jarak kelahiran dari: http://www.infoibu.com/
8. Department of Nursing: Children's and Women's Services/Ob-Gyn Patient Education Hormon ini juga memiliki sifat anabolisme protein, perkembangan Tostrex 2% gel merupakan Testosteron gel pertama di Indonesia
berhubungan dengan amenore pada masa laktasi, mempercepat
Committee University of Iowa Children's Hospital. Breast is best!. Diakses dari: otot tulang rangka dan distribusi lemak tubuh, menurunkan dengan teknologi transdermal untuk indikasi pada pria yang
kembalinya berat badan seperti sebelum hamil, menurunkan risiko http://www.uihealthcare.com/. ekskresi nitrogen urin, natrium, kalium, klorida, fosfat dan air. mengalami hipogonadisme dengan defisiensi testosteron yang
kanker payudara dan kanker ovarium serta kemungkinan menurun- 9. American Academy of Pediatrics. Breastfeeding and the use of human milk. Pediatrics 1997;
Testosteron tidak mempengaruhi perkembangan testis, namun telah dikonfirmasi melalui gejala klinis dan laboratorium
kan risiko fraktur tulang pinggul dan osteoporosis pasca menopause.1 100: 1035-9. Diakses dari: http://aap.policy.aappublications.org/.
menurunkan ekskresi gonadotropin pituitari. Efek testosteron
pada beberapa organ target terjadi setelah perubahan perifer INDIKASI
testosteron menjadi estradiol yang kemudian mengikat reseptor Terapi pengganti testosteron untuk pria yang mengalami hipo-
estradiol pada inti sel target seperti di kelenjar pituitari, jaringan gonadisme dengan defisiensi testosteron yang telah dikonfirmasi
lemak, otak, tulang, dan sel-sel leydig testis. melalui gejala klinis dan laboratorium.

Farmakokinetik DOSIS
Absorpsi Untuk pemberian per kutaneus.
Tostrex® memiliki formulasi hidroalkoholik yang akan mengering Pada Pria Dewasa
segera jika terpapar dengan kulit. Kulit bertindak sebagai reservoir Rekomendasi pemberian awal Tostrex® yaitu gel 3 g (60 mg testos-
untuk pelepasan testosteron secara lambat ke dalam sirkulasi sistemik. terone) sekali sehari pada waktu yang sama setiap pagi. Titrasi
Penyerapan testosteron ke dalam darah dilanjutkan selama 24 dosis berdasarkan kadar testosteron serum serta gejala dan tanda
jam dengan konsentrasi yang secara bermakna berada di atas klinis yang berkaitan dengan defisiensi androgen. Kadar testos-
kadar testosteron basal. Aplikasi antara 200 dan 800 m2 tidak teron fisiologis turun seiring dengan meningkatnya usia. Pemberian
menunjukkan efek klinis yang relevan terhadap konsentrasi testos- setiap harinya tidak boleh melebihi 4 g gel (80 mg testosteron).
teron serum. Aplikasi testosteron di paha bagian dalam dan perut Pemberian dapat dilakukan di perut (seluruh dosis diberikan paling
menghasilkan kadar testosteron yang sebanding. Bioavailabilitas sedikit 10 dari 30 cm) atau di paha bagian dalam ( setengah dosis
Tostrex® sekitar 12%. Pemberian gel 3 gram setiap hari selama diberikan paling sedikit 10 dari 15 cm untuk setiap paha bagian dalam).
lebih dari 6 bulan menghasilkan kadar testosteron serum 5,0 + Pemberian secara rotasi antara perut dan paha dianjurkan untuk
2,0 ug/L dan konsentrasi minimal individu yaitu 3,0 + 1,0 ug/L menghindari efek samping pada tempat pemberian. Setiap
dan konsentrasi maksimum yaitu 12,0 + 7,0 ug/L. penekanan piston mengeluarkan _ gram gel (10 mg testosteron).

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
293 294
OPINI INFO PRODUK

ASI mengandung substansi yang menunjang perkembangan sistem Selain manfaat individual, menyusui menghasilkan manfaat sosial
saraf dan pertumbuhan otak.8 ASI kaya akan antibodi untuk
melawan infeksi.7 ASI dapat membantu bayi untuk merespon
secara baik terhadap vaksin mengingat jumlah antibodi yang tinggi
ekonomi yang signifikan bagi negara, termasuk mengurangi biaya
perawatan kesehatan dan mengurangi orangtua absen dari
pekerjaan karena anak sakit. Insiden penyakit yang rendah pada
Testosterone Deficiency
pada bayi usia 7-12 bulan yang menyusui.8 Bayi yang menyusui
lebih sedikit mengalami alergi. Pada keluarga dengan riwayat alergi,
bayi menyusui mengalami lebih sedikit asma, alergi makanan
bayi menyusui membuat orangtua memiliki waktu yang lebih
untuk memperhatikan anak-anaknya yang lain serta tugas keluarga
yang lain dan mengurangi orangtua absen dari pekerjaan serta
Syndrome (TDS) in Aging Male
dan eksim. ASI eksklusif sampai 4 bulan akan menurunkan risiko
I N Fatau
Sindrom defisiensi Testosteron O Testosterone
P R O D Udeficiency
K Distribusi
menghindari berkurangnya pendapatan. Diperkirakan pada tahun
penyakit jantung anak ketika dewasa.7 Menyusui juga membina 1993 biaya untuk membeli formula bayi pada tahun pertama syndrome (TDS) pada aging male (pria lanjut usia) merupakan Sekitar 40% testosteron plasma terikat dengan SHBG (sex hormone
ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. setelah melahirkan adalah $855. Selama 6 bulan pertama laktasi, sindrom klinis berupa kumpulan tanda dan gejala pada pria ber- binding globulin), 2% dalam bentuk bebas dan sisanya terikat
masukan kalori pada ibu yang menyusui tidak besar. Setelah kaitan dengan bertambahnya usia akibat defisiensi hormon tes- dengan albumin dan protein lainnya. Ikatan albumin dan testos-
Penelitian di negara maju dan berkembang termasuk populasi periode tersebut, intake makanan dan minuman lebih besar, tosteron. Beberapa keluhan yang sering ditemukan pada sindrom ini: teron mudah dipisahkan dan merupakan ikatan yang secara biologis
kelas menengah di negara maju, menunjukkan bukti kuat bahwa tetapi harga peningkatan intake kalori tersebut sekitar setengah libido menurun, lemas/kurang tenaga, daya tahan dan kekuatan aktif. Namun, ikatan dengan SHBG merupakan ikatan yang kuat;
ASI menurunkan insiden dan atau keparahan sejumlah penyakit dari harga untuk membeli susu formula. Dengan demikian dapat fisik menurun serta penurunan prestasi kerja, tinggi badan ber- oleh karena itu, konsentrasi testosteron bioaktif serum meru-
infeksi termasuk meningitis bakterial, bakteremia, diare, infeksi menghemat >$400 per anak untuk pembelian makanan selama kurang, kenikmatan hidup menurun, emosi labil, ereksi kurang kuat, pakan fraksi yang tidak terikat dan yang terikat dengan albumin.
saluran napas, necrotizing enterocolitis, otitis media, infeksi saluran tahun pertama.9 dsb. Diagnosis TDS ditentukan berdasarkan adanya perubahan
kemih, dan late-onset sepsis pada bayi prematur. Selain itu, angka mental & fisik yang diukur dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan Metabolisme
kematian postneonatal di USA berkurang hingga 21% pada bayi Daftar Pustaka fungsi tubuh, adanya perubahan hormonal yang diukur dari Metabolit aktif utama testosteron yaitu estradiol dan DHT. Afinitas
menyusui. Sejumlah studi menunjukkan peran ASI pada penurunan 1. American Academy of Pediatrics. Breastfeeding and the use of human milk. Pediatrics 2005; pemeriksaan laboratorium serta keluhan penderita seperti di ikatan DHT lebih kuat terhadap SHBG dibandingkan testosteron.
kejadian sudden infant death syndrome pada tahun pertama 115: 496-506. Diakses dari: http://aap.policy.aappublications.org/. atas. Untuk mengatasi keadaan tersebut diperlukan tambahan DHT kemudian akan dimetabolisme menjadi 3-alpha dan 2-beta
kehidupan dan penurunan insiden DM tipe 1 dan 2, limfoma, 2. Media Indonesia. Program ASI eksklusif hingga bayi enam bulan. 3 Agustus 2005. Diakses
hormon Testosteron. androstanediol.
leukemia, penyakit Hodgkin, overweight dan obesitas, hiperkoles- dari: http://www.mkia-kr.ugm.ac.id/.
3. Pusat Kesehatan Kerja Depkes RI. Kebijakan Departemen Kesehatan tentang peningkatan
terolemia, dan asma pada anak yang lebih tua dan orang dewasa. FARMAKOLOGI : Ekskresi
pemberian Air Susu Ibu (ASI) pekerja wanita. Diakses dari: http://www.dinkeskota
Menyusui juga berhubungan dengan peningkatan hasil tes per- semarang.go.id/. Tostrex® tergolong kelompok terapi androgen. Androgen endo- Sekitar 90% dosis testosteron yang diberikan secara intramus-
kembangan kognitif. Menyusui pada saat prosedur seperti heel-stick 4. Nindya S. Dampak pemberian ASI eksklusif terhadap penurunan kesuburan seorang wanita. gen terutama testosteron dan metabolit utamanya √ dehidro- kuler akan dieksresikan di urin dalam bentuk asam glukoronat
untuk skrining bayi baru lahir akan membuat analgesia bagi bayi.1 Cermin Dunia Kedokteran 2001; 133: 44-47.
testosteron (DHT) disekresikan oleh testis. Hormon ini bertang-
5. LINKAGES. Pemberian ASI Eksklusif atau ASI saja: satu-satunya sumber cairan yang
dan konjugat sulfat dari testosteron dan metabolitnya. Sekitar
dibutuhkan bayi usia dini. 2002. Diakses dari: http://www.linkagesproject.org/. gung jawab terhadap perkembangan organ kelamin pria baik 6% dosis akan diekskresikan melalui feses, sebagian besar dalam
Manfaat menyusui bagi ibu antara lain menurunkan risiko perda-
6. Black RE, Victora CG. Optimal duration of exclusive breast feeding in low income internal maupun eksternal. Selain itu, hormon ini juga diperlukan bentuk unconjugate.
rahan pasca persalinan dan mempercepat involusi uterus karena countries. BMJ 2002; 325: 1252-1253. http://bmj.bmjjournals.com/. untuk memelihara karakteristik seks sekunder seperti stimulus
berhubungan dengan peningkatan konsentrasi oksitosin, menurun- 7. Suririnah. Air Susu Ibu (ASI) memberi keuntungan ganda untuk ibu dan bayi. 2004. Diakses
pertumbuhan rambut, suara pecah, dan perkembangan libido. PROFIL PRODUK TOSTREX®
kan kehilangan darah menstruasi dan meningkatkan jarak kelahiran dari: http://www.infoibu.com/
8. Department of Nursing: Children's and Women's Services/Ob-Gyn Patient Education Hormon ini juga memiliki sifat anabolisme protein, perkembangan Tostrex 2% gel merupakan Testosteron gel pertama di Indonesia
berhubungan dengan amenore pada masa laktasi, mempercepat
Committee University of Iowa Children's Hospital. Breast is best!. Diakses dari: otot tulang rangka dan distribusi lemak tubuh, menurunkan dengan teknologi transdermal untuk indikasi pada pria yang
kembalinya berat badan seperti sebelum hamil, menurunkan risiko http://www.uihealthcare.com/. ekskresi nitrogen urin, natrium, kalium, klorida, fosfat dan air. mengalami hipogonadisme dengan defisiensi testosteron yang
kanker payudara dan kanker ovarium serta kemungkinan menurun- 9. American Academy of Pediatrics. Breastfeeding and the use of human milk. Pediatrics 1997;
Testosteron tidak mempengaruhi perkembangan testis, namun telah dikonfirmasi melalui gejala klinis dan laboratorium
kan risiko fraktur tulang pinggul dan osteoporosis pasca menopause.1 100: 1035-9. Diakses dari: http://aap.policy.aappublications.org/.
menurunkan ekskresi gonadotropin pituitari. Efek testosteron
pada beberapa organ target terjadi setelah perubahan perifer INDIKASI
testosteron menjadi estradiol yang kemudian mengikat reseptor Terapi pengganti testosteron untuk pria yang mengalami hipo-
estradiol pada inti sel target seperti di kelenjar pituitari, jaringan gonadisme dengan defisiensi testosteron yang telah dikonfirmasi
lemak, otak, tulang, dan sel-sel leydig testis. melalui gejala klinis dan laboratorium.

Farmakokinetik DOSIS
Absorpsi Untuk pemberian per kutaneus.
Tostrex® memiliki formulasi hidroalkoholik yang akan mengering Pada Pria Dewasa
segera jika terpapar dengan kulit. Kulit bertindak sebagai reservoir Rekomendasi pemberian awal Tostrex® yaitu gel 3 g (60 mg testos-
untuk pelepasan testosteron secara lambat ke dalam sirkulasi sistemik. terone) sekali sehari pada waktu yang sama setiap pagi. Titrasi
Penyerapan testosteron ke dalam darah dilanjutkan selama 24 dosis berdasarkan kadar testosteron serum serta gejala dan tanda
jam dengan konsentrasi yang secara bermakna berada di atas klinis yang berkaitan dengan defisiensi androgen. Kadar testos-
kadar testosteron basal. Aplikasi antara 200 dan 800 m2 tidak teron fisiologis turun seiring dengan meningkatnya usia. Pemberian
menunjukkan efek klinis yang relevan terhadap konsentrasi testos- setiap harinya tidak boleh melebihi 4 g gel (80 mg testosteron).
teron serum. Aplikasi testosteron di paha bagian dalam dan perut Pemberian dapat dilakukan di perut (seluruh dosis diberikan paling
menghasilkan kadar testosteron yang sebanding. Bioavailabilitas sedikit 10 dari 30 cm) atau di paha bagian dalam ( setengah dosis
Tostrex® sekitar 12%. Pemberian gel 3 gram setiap hari selama diberikan paling sedikit 10 dari 15 cm untuk setiap paha bagian dalam).
lebih dari 6 bulan menghasilkan kadar testosteron serum 5,0 + Pemberian secara rotasi antara perut dan paha dianjurkan untuk
2,0 ug/L dan konsentrasi minimal individu yaitu 3,0 + 1,0 ug/L menghindari efek samping pada tempat pemberian. Setiap
dan konsentrasi maksimum yaitu 12,0 + 7,0 ug/L. penekanan piston mengeluarkan _ gram gel (10 mg testosteron).

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
293 294
INFO PRODUK

Tabel Dosis pemakaian Testosteron gel (Tostrex®) Kehamilan dan Menyusui


Jumlah Testosteron
• Tostrex® hanya diberikan pada pria.
Jumlah
Penekanan Jumlah gel (gram) Yang Diaplikasi ke • Tostrex® tidak diindikasikan untuk wanita hamil dan menyusui.
Kulit (mg)

1 0,5 10 EFEK SAMPING


2 1 20
Efek samping yang paling umum terjadi akibat penggunaan
Tostrex® hingga 4 gram yaitu reaksi lokal pada tempat aplikasi
4 2 40
(26%) yang terdiri dari parestesia, xerosis, pruritus, ruam atau
6 3 60 eritema. Efek samping ini bersifat ringan hingga sedang dan
8 4 80 hilang atau bersih kembali kecuali pengobatan dilanjutkan.

INTERAKSI OBAT
Pasien yang mandi pada pagi harus menggunakan Tostrex® setelah • Kortikosteroid : pemberiaan testosteron bersamaan dengan ACTH
mandi. Tostrex® tidak boleh digunakan di organ genitalia. atau kortikosteroid dapat meningkatkan risiko edema. Oleh
karena itu, pemberian obat ini harus dengan kewaspadaan,
Kontrol Pengobatan terutama pada pasien dengan penyakit jantung dan hati.
Konsentrasi testosteron serum harus dievaluasi setelah 14 hari
• Jika androgen diberikan simultan dengan antikoagulan, efek
sejak pengobatan awal untuk meyakinkan dosis yang tepat. antikoagulan dapat meningkat. Pasien yang menerima anti-
Sampel darah untuk pengukuran kadar testosteron serum diambil 2 koagulan oral membutuhkan monitoring terutama ketika terapi
jam setelah pemberian Tostrex®. Jika konsentrasi testosteron androgen dimulai, dihentikan atau dosis Tostrex® diubah.
serum di antara 5,0 dan 15,0 ug/L, dosis tidah boleh diubah dari
• Androgen dapat menurunkan konsentrasi globulin pengikat
3 g setiap harinya.
tiroksin, yang menyebabkan penurunan konsentrasi serum T4
dan peningkatan pengambilan T3 dan T4. Konsentrasi hormon
Anak-anak tiroid bebas tidak berubah. Namun tidak terdapat bukti klinis
Tostrex® tidak diindikasikan untuk anak-anak dan belum di- terjadinya disfungsi tiroid.
evaluasi secara klinis pada laki-laki di bawah usia 18 tahun.
PENYIMPANAN & KEMASAN
KONTRAINDIKASI Simpan di bawah suhu 250. Jangan di refrigerator. Jauhkan dari
Androgen dikontraindikasikan pada : jangkauan anak-anak
Diketahui atau dicurigai kanker payudara atau prostat, Sindroma Tostrex® 2% gel : Dus berisi 1 kanister @ 60 gram. (IWA)
nefrotik, Hiperkalsemia dan Hipersensitivitas

PERINGATAN DAN PERHATIAN


• Tostrex® seharusnya tidak digunakan untuk mengobati gejala
hipogonadisme tidak spesifik jika tidak menunjukkan defisiensi
testosteron dan jika etiologi penyebab lain belum disingkirkan.
Defisiensi testosteron harus ditunjukkan dengan gejala klinis
dan dikonfirmasi dengan dua pengukuran kadar testosteron
yang terpisah sebelum mulai terapi testosteron, termasuk
Tostrex®. Untuk meyakinkan dosis yang tepat, harus dievaluasi
konsentrasi testosteron serum.
• Tostrex® tidak diindikasikan untuk pengobatan sterilitas pada
pria atau impotensi seksual.
• Pada saat hendak memulai pengobatan terapi penganti tes-
tosteron, semua pasien harus diperiksa lengkap untuk meny-
ingkirkan risiko kanker prostat. Monitoring kelenjar prostat
dan payudara yang teratur dan hati-hati harus dilakukan sesuai
rekomendasi (pemeriksaan rektal dengan jari dan estimasi
kadar prostate specific antigen √ PSA) pada pasien usia lanjut
dan pasien dengan faktor risiko (klinis atau faktor keturunan)
yang menggunakan testosteron setidak-tidaknya sekali atau 2
kali setiap tahunnya.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


295
LAPORAN KHUSUS LAPORAN KHUSUS

Dengan laparoskopi dapat dilakukan diagnosis dan pembe- • COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) merupakan
dahan melalui insisi selebar 1 cm dan melakukan pneumo- penyakit paru kronik progresif, disertai memburuknya fungsi
peritoneum. Keberhasilan tindakan laparoskopi sangat ter- paru seiring waktu. Terapi simtomatik dengan bronkodilator
gantung pada keahlian operator, ruang operasi dengan sangat penting untuk mengurangi gejala dan kekambuhan.
peralatan memadai dan tim bedah yang baik. Bronkodilator kerja panjang lebih efektif dan lebih nyaman
bagi pasien dibandingkan dengan bronkodilator kerja pendek.
• Obat antihipertensi perlu untuk mencapai target tekanan Penelitian UPLIFT (Understanding Potential Long-Term Impacts
darah. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah modifikasi on Function with Tiotropium) merupakan penelitian acak
gaya hidup, di antaranya adalah diet untuk hipertensi. Sebuah tersamar ganda, kontrol plasebo selama 4 tahun, yang meneliti

Kursus Penyegar dan Penambah program diet yang dinamai DASH diet (Dietary Approaches to
Stop Hypertension), terbukti dapat membantu menurunkan
efek pemberian tiotropium inhalasi pada pasien COPD.
Hasilnya: pemberian tiotropium memperbaiki fungsi paru
secara bermakna dibandingkan kontrol. Selain itu diketahui
Ilmu Kedokteran (KPPIK) FKUI 2009 tekanan darah. Termasuk dalam diet ini adalah konsumsi
buah, sayur, susu dan produk susu bebas atau rendah lemak.
Selain itu DASH diet kaya akan kalium, magnesium, kalsium
bahwa tiotropium secara bermakna mengurangi risiko ke-
kambuhan, dan menurunkan kekambuhan yang berhubungan
serta kaya protein dan serat. Diet DASH membatasi konsumsi dengan kejadian rawat inap dibandingkan kontrol. Tiotropium
Acara simposium KPPIK 2009 telah diselenggarakan oleh Untuk mencegah kematian, pasien rawat di rumah sakit daging merah, pemanis, dan makanan mengandung gula. secara bermakna menurunkan risiko kesakitan jantung dan
juga menurunkan kejadian kesakitan gangguan saluran per-
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Hotel Shangri La, harus diberi antibiotik yang efektif dan juga perawatan yang Penelitian terkini memperlihatkan bahwa diet DASH yang di-
Jakarta pada tanggal 18 - 19 April 2009. Acara ini diikuti oleh baik, nutrisi yang adekuat, menjaga keseimbangan elektrolit nafasan bawah. Penelitian UPLIFT ini membuktikan efektifitas
kombinasi dengan pembatasan asupan garam sangat ber-
kurang lebih 1800 dokter umum dari Jakarta dan sekitarnya. dan waspada terhadap komplikasi yang mungkin terjadi. dan keamanan terapi rumat tiotropium bagi pasien COPD.
Obat antibiotika golongan fluoroquinolon diperkirakan manfaat dalam menurunkan tekanan darah.
Sebelum simposium pada tanggal 14-17 April 2009 juga
dilaksanakan courses. merupakan golongan antibiotika yang paling efektif untuk • Trombosis vena dalam (DVT - Deep Vein Thrombosis) terjadi
terapi demam tifoid. Selain kerjanya yang cepat, pemberian • Keluhan klimakterik timbul pada tahap menopause, dengan akibat hipertensi kronik pada vena, yang disebabkan oleh
Simposium ini diadakan untuk meningkatkan mutu, kemam- fluoroquinolon disertai dengan rendahnya konsentrasi kadar estrogen yang makin menurun. Keluhan dapat berupa kerusakan katup pembuluh vena dan gangguan pengo-
puan dan pengetahuan dokter mengenai diagnosis dan terapi kuman pada feses dibandingkan dengan obat-obat demam keluhan jangka panjang seperti osteoporosis dan keluhan jangka songan vena karena obstruksi. Insufisiensi vena dalam terjadi
penyakit. Beberapa perusahaan farmasi yang mengambil bagian tifoid terdahulu seperti kloramfenikol dan trimethropim- pendek seperti flushing, vagina kering dan keluhan psikologik. karena kerusakan katup akibat DVT. Kerusakan katup ini
dalam acara ini, di antaranya adalah adalah Kalbe, Dexa, sulfametoxazole. Terapi hormonal dapat diberikan untuk mengurangi keluhan. menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik. Sedangkan
Abbott, Sanbe, Servier, Alcon, Pfizer dan beberapa perusahaan Pasien yang masih memiliki rahim dapat diberi kombinasi estro- pada insufisiensi vena superfisial, vena dalam tidak bermasalah,
farmasi lainnya. • Deteksi infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) dimulai gen dan progestin. Kontraindikasi pemberian terapi hormonal namun aliran darah yang melalui sistim vena dalam masuk
dengan screening. Bila hasil screening reaktif, maka dilakukan pada pasien menopause adalah kanker payudara, penyakit
tes konfirmasi untuk menegakkan diagnosis infeksi HIV. Metoda kembali ke vena superfisial yang mengalami kerusakan
Berikut bahasan beberapa acara pada KPPIK 2009: hati akut dan kanker endometrium. Terapi hormonal perlu
screening yang digunakan antara lain adalah enzyme immu- katup. Seiring berjalannya waktu, vena superfisial yang sudah
pemantauan fungsi hati, serta mammografi, pap smear dan rusak ini secara kasat mata melebar dan dikenal sebagai vena
• Inkretin (GLP-1, glucagon like peptide-1, dan GIP glucose noassay (EIA), aglutinisasi, imunokonsentrasi dan imunokro-
dependent insulinotropic peptide) berpengaruh terhadap pengukuran densitas mineral tulang. varikosa. (YYA)
matografi. WHO (World Health Organization) dan UNAIDS
70% sekresi insulin postprandial dan menekan glukagon. (United Nations Programme on AIDS) merekomendasi peng-
Inkretin dilepaskan dalam saluran pencernaan sebagai respon gunaan salah satu metoda screening untuk menegakkan
terhadap pencernaan makanan. Pada pasien diabetes tipe 2 diagnosis HIV. Tes konfirmasi dapat menggunakan western
kadar inkretin menurun karena dihancurkan oleh dipeptidyl blot technique, yang dapat mendeteksi antibodi spesifik
peptidase-4 (DPP-4), sehingga terjadi penurunan sekresi insulin. terhadap berbagai macam jenis antigen HIV. Di Indonesia,
Pemberian penghambat DPP-4 seperti vidagliptin mengham- kriteria diagnosis didasarkan pada kriteria CDC (Center for
bat inaktifasi GLP-1, sehingga kadarnya tetap tinggi. Selain Disease Control), yang memerlukan adanya antibodi anti-p24
itu penghambat DPP-4 dapat memperbaiki fungsi sel beta dan antibodi lain terhadap gp41 atau gp120/gp160.
dengan meningkatkan sekresi insulin. Dalam penelitian lainnya,
pemberian penghambat DPP-4 menurunkan HbA1c pada • Pada diabetes risiko komplikasi mikro dan makrovaskular ber-
pasien diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol kadar gula darah- kaitan dengan sitosol. Konsentrasi glukosa sitosol yang tinggi
nya dengan pemberian insulin dosis tinggi. menyebabkan akumulasi triosephosphates. Akumulasi trio-
sephosphates menyebabkan disfungsi mitokondria, stres oksi-
• Vaksin HPV dibuat untuk mencegah infeksi HPV dan direko- datif, aktifasi proteín C kinase, dan peningkatan síntesis diacyl-
mendasikan untuk perempuan usia 9-12 tahun, masa-masa glycerol. Penghambatan akumulasi triosephosphates dapat
sebelum melakukan aktifitas seksual. Kanker serviks 70% di- tercapai melalui aktivasi jalur pentosephosphate. Namun jalur
sebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18, dan dalam penelitian pentosephosphate juga rusak karena penurunan aktifitas
pemberian vaksin HPV efektif memberikan perlindungan selama enzim transketolase (TK), yang bergantung pada thiamine.
5 tahun. Namun para peneliti belum berani memastikan apakah Pemberian thiamine dosis tinggi dapat meningkatkan aktivitas
perlindungan dapat berlangsung seumur hidup. Pemberian TK dan menstimulasi konversi glyseraldehide-3 phosphate
vaksinasi secara dini diperkirakan dapat mengurangi kejadian (GA3P) dan fructose-6-phosphate (F6P) menjadi ribose-5-
kanker serviks dan kanker genital. Vaksin yang digunakan tidak phosphate (R5P). Thiamine juga dapat menghambat progresi-
mengandung DNA virus dan oleh karena itu tidak infeksius. fitas mikroalbuminuria, dan meningkatkan ambilan kembali
Perhimpunan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan imuni- glukosa sehingga menurunkan glukosuria.
sasi HPV saat mencapai usia 10 tahun. Masa pemberian
vaksinasi adalah 0-1-6 bulan untuk vaksin bivalen dan 0-2-6 • Laparoskopi hingga kini merupakan salah satu tindakan bedah
bulan untuk vaksin kuadrivalen. yang paling banyak dilakukan oleh para ahli ginekologi. Hal
ini karena banyak tindakan dapat dilakukan melalui laparos-
• Di daerah endemik, 60-90% penatalaksanaan demam tifoid di- kopi, seperti penanganan endometriosis, kehamilan ektopik,
lakukan di rumah, dengan bed rest dan pemberian antibiotika. pengangkatan mioma.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
297 298
LAPORAN KHUSUS LAPORAN KHUSUS

Dengan laparoskopi dapat dilakukan diagnosis dan pembe- • COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) merupakan
dahan melalui insisi selebar 1 cm dan melakukan pneumo- penyakit paru kronik progresif, disertai memburuknya fungsi
peritoneum. Keberhasilan tindakan laparoskopi sangat ter- paru seiring waktu. Terapi simtomatik dengan bronkodilator
gantung pada keahlian operator, ruang operasi dengan sangat penting untuk mengurangi gejala dan kekambuhan.
peralatan memadai dan tim bedah yang baik. Bronkodilator kerja panjang lebih efektif dan lebih nyaman
bagi pasien dibandingkan dengan bronkodilator kerja pendek.
• Obat antihipertensi perlu untuk mencapai target tekanan Penelitian UPLIFT (Understanding Potential Long-Term Impacts
darah. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah modifikasi on Function with Tiotropium) merupakan penelitian acak
gaya hidup, di antaranya adalah diet untuk hipertensi. Sebuah tersamar ganda, kontrol plasebo selama 4 tahun, yang meneliti

Kursus Penyegar dan Penambah program diet yang dinamai DASH diet (Dietary Approaches to
Stop Hypertension), terbukti dapat membantu menurunkan
efek pemberian tiotropium inhalasi pada pasien COPD.
Hasilnya: pemberian tiotropium memperbaiki fungsi paru
secara bermakna dibandingkan kontrol. Selain itu diketahui
Ilmu Kedokteran (KPPIK) FKUI 2009 tekanan darah. Termasuk dalam diet ini adalah konsumsi
buah, sayur, susu dan produk susu bebas atau rendah lemak.
Selain itu DASH diet kaya akan kalium, magnesium, kalsium
bahwa tiotropium secara bermakna mengurangi risiko ke-
kambuhan, dan menurunkan kekambuhan yang berhubungan
serta kaya protein dan serat. Diet DASH membatasi konsumsi dengan kejadian rawat inap dibandingkan kontrol. Tiotropium
Acara simposium KPPIK 2009 telah diselenggarakan oleh Untuk mencegah kematian, pasien rawat di rumah sakit daging merah, pemanis, dan makanan mengandung gula. secara bermakna menurunkan risiko kesakitan jantung dan
juga menurunkan kejadian kesakitan gangguan saluran per-
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Hotel Shangri La, harus diberi antibiotik yang efektif dan juga perawatan yang Penelitian terkini memperlihatkan bahwa diet DASH yang di-
Jakarta pada tanggal 18 - 19 April 2009. Acara ini diikuti oleh baik, nutrisi yang adekuat, menjaga keseimbangan elektrolit nafasan bawah. Penelitian UPLIFT ini membuktikan efektifitas
kombinasi dengan pembatasan asupan garam sangat ber-
kurang lebih 1800 dokter umum dari Jakarta dan sekitarnya. dan waspada terhadap komplikasi yang mungkin terjadi. dan keamanan terapi rumat tiotropium bagi pasien COPD.
Obat antibiotika golongan fluoroquinolon diperkirakan manfaat dalam menurunkan tekanan darah.
Sebelum simposium pada tanggal 14-17 April 2009 juga
dilaksanakan courses. merupakan golongan antibiotika yang paling efektif untuk • Trombosis vena dalam (DVT - Deep Vein Thrombosis) terjadi
terapi demam tifoid. Selain kerjanya yang cepat, pemberian • Keluhan klimakterik timbul pada tahap menopause, dengan akibat hipertensi kronik pada vena, yang disebabkan oleh
Simposium ini diadakan untuk meningkatkan mutu, kemam- fluoroquinolon disertai dengan rendahnya konsentrasi kadar estrogen yang makin menurun. Keluhan dapat berupa kerusakan katup pembuluh vena dan gangguan pengo-
puan dan pengetahuan dokter mengenai diagnosis dan terapi kuman pada feses dibandingkan dengan obat-obat demam keluhan jangka panjang seperti osteoporosis dan keluhan jangka songan vena karena obstruksi. Insufisiensi vena dalam terjadi
penyakit. Beberapa perusahaan farmasi yang mengambil bagian tifoid terdahulu seperti kloramfenikol dan trimethropim- pendek seperti flushing, vagina kering dan keluhan psikologik. karena kerusakan katup akibat DVT. Kerusakan katup ini
dalam acara ini, di antaranya adalah adalah Kalbe, Dexa, sulfametoxazole. Terapi hormonal dapat diberikan untuk mengurangi keluhan. menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik. Sedangkan
Abbott, Sanbe, Servier, Alcon, Pfizer dan beberapa perusahaan Pasien yang masih memiliki rahim dapat diberi kombinasi estro- pada insufisiensi vena superfisial, vena dalam tidak bermasalah,
farmasi lainnya. • Deteksi infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) dimulai gen dan progestin. Kontraindikasi pemberian terapi hormonal namun aliran darah yang melalui sistim vena dalam masuk
dengan screening. Bila hasil screening reaktif, maka dilakukan pada pasien menopause adalah kanker payudara, penyakit
tes konfirmasi untuk menegakkan diagnosis infeksi HIV. Metoda kembali ke vena superfisial yang mengalami kerusakan
Berikut bahasan beberapa acara pada KPPIK 2009: hati akut dan kanker endometrium. Terapi hormonal perlu
screening yang digunakan antara lain adalah enzyme immu- katup. Seiring berjalannya waktu, vena superfisial yang sudah
pemantauan fungsi hati, serta mammografi, pap smear dan rusak ini secara kasat mata melebar dan dikenal sebagai vena
• Inkretin (GLP-1, glucagon like peptide-1, dan GIP glucose noassay (EIA), aglutinisasi, imunokonsentrasi dan imunokro-
dependent insulinotropic peptide) berpengaruh terhadap pengukuran densitas mineral tulang. varikosa. (YYA)
matografi. WHO (World Health Organization) dan UNAIDS
70% sekresi insulin postprandial dan menekan glukagon. (United Nations Programme on AIDS) merekomendasi peng-
Inkretin dilepaskan dalam saluran pencernaan sebagai respon gunaan salah satu metoda screening untuk menegakkan
terhadap pencernaan makanan. Pada pasien diabetes tipe 2 diagnosis HIV. Tes konfirmasi dapat menggunakan western
kadar inkretin menurun karena dihancurkan oleh dipeptidyl blot technique, yang dapat mendeteksi antibodi spesifik
peptidase-4 (DPP-4), sehingga terjadi penurunan sekresi insulin. terhadap berbagai macam jenis antigen HIV. Di Indonesia,
Pemberian penghambat DPP-4 seperti vidagliptin mengham- kriteria diagnosis didasarkan pada kriteria CDC (Center for
bat inaktifasi GLP-1, sehingga kadarnya tetap tinggi. Selain Disease Control), yang memerlukan adanya antibodi anti-p24
itu penghambat DPP-4 dapat memperbaiki fungsi sel beta dan antibodi lain terhadap gp41 atau gp120/gp160.
dengan meningkatkan sekresi insulin. Dalam penelitian lainnya,
pemberian penghambat DPP-4 menurunkan HbA1c pada • Pada diabetes risiko komplikasi mikro dan makrovaskular ber-
pasien diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol kadar gula darah- kaitan dengan sitosol. Konsentrasi glukosa sitosol yang tinggi
nya dengan pemberian insulin dosis tinggi. menyebabkan akumulasi triosephosphates. Akumulasi trio-
sephosphates menyebabkan disfungsi mitokondria, stres oksi-
• Vaksin HPV dibuat untuk mencegah infeksi HPV dan direko- datif, aktifasi proteín C kinase, dan peningkatan síntesis diacyl-
mendasikan untuk perempuan usia 9-12 tahun, masa-masa glycerol. Penghambatan akumulasi triosephosphates dapat
sebelum melakukan aktifitas seksual. Kanker serviks 70% di- tercapai melalui aktivasi jalur pentosephosphate. Namun jalur
sebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18, dan dalam penelitian pentosephosphate juga rusak karena penurunan aktifitas
pemberian vaksin HPV efektif memberikan perlindungan selama enzim transketolase (TK), yang bergantung pada thiamine.
5 tahun. Namun para peneliti belum berani memastikan apakah Pemberian thiamine dosis tinggi dapat meningkatkan aktivitas
perlindungan dapat berlangsung seumur hidup. Pemberian TK dan menstimulasi konversi glyseraldehide-3 phosphate
vaksinasi secara dini diperkirakan dapat mengurangi kejadian (GA3P) dan fructose-6-phosphate (F6P) menjadi ribose-5-
kanker serviks dan kanker genital. Vaksin yang digunakan tidak phosphate (R5P). Thiamine juga dapat menghambat progresi-
mengandung DNA virus dan oleh karena itu tidak infeksius. fitas mikroalbuminuria, dan meningkatkan ambilan kembali
Perhimpunan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan imuni- glukosa sehingga menurunkan glukosuria.
sasi HPV saat mencapai usia 10 tahun. Masa pemberian
vaksinasi adalah 0-1-6 bulan untuk vaksin bivalen dan 0-2-6 • Laparoskopi hingga kini merupakan salah satu tindakan bedah
bulan untuk vaksin kuadrivalen. yang paling banyak dilakukan oleh para ahli ginekologi. Hal
ini karena banyak tindakan dapat dilakukan melalui laparos-
• Di daerah endemik, 60-90% penatalaksanaan demam tifoid di- kopi, seperti penanganan endometriosis, kehamilan ektopik,
lakukan di rumah, dengan bed rest dan pemberian antibiotika. pengangkatan mioma.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
297 298
LAPORAN KHUSUS LAPORAN KHUSUS

• Obat penurun berat badan yang baik adalah obat yang dapat • Obat golongan statin sudah sejak lama diberikan untuk menurun-
mengontrol berat badan dalam jangka waktu lama. Di Amerika kan kadar kolesterol total dan menurunkan kadar kolesterol LDL.
Serikat obat penurun berat badan yang paling banyak menguasai Pilihan terapi lain yang juga dapat menurunkan kadar LDL adalah
pasar adalah phentermine (58%), orlistat 20% dan sibutramine plant stanol dan serat. Dosis plant stanol yang direkomendasikan
sebesar 15%. Sampai saat ini masih banyak obat dikembangkan adalah 2 gram sehari, sedangkan konsumsi serat sebanyak
untuk meningkatkan kontrol berat badan. Dalam penelitian, 10-25 gram sehari. Pemberian plant stanol ester dapat mengu-
terapi kombinasi orlistat dengan sibutramine memberikan hasil rangi kolesterol total sebesar 10% dan mengurangi kadar LDL
penurunan berat badan lebih baik dibandingkan dengan pembe- dalam sebesar 14%. Plant stanol mengurangi absorpsi kolesterol
rian obat tunggal. Orlistat dan sibutramine obat antiobesitas di usus dengan menghambat aktivitas ACAT (acyl-coenzyme
yang diberikan untuk jangka panjang. Obat baru cetilistat bekerja A:cholesterol acyltransferase). Dalam penelitian, plant stanol
menghambat lipase gastrointestinal dengan efektifitas dan toleransi dalam yoghurt mengurangi kolesterol total, mengurangi kadar
yang cukup baik. Sedangkan rimobanant yang merupakan LDL dan LDL teroksidasi pada pasien hiperkolesterolemia, maupun
penyekat selektif CB1 dengan efek pleiotropik merupakan obat pada pasien dengan kadar kolesterol normal. Dalam sebuah
yang sangat baik, namun ditarik dari pasaran karena efek penelitian ternyata penambahan plant stanol pada pasien yang
samping keinginan bunuh diri dan depresi. diterapi dengan statin menghasilkan penurunan kadar LDL lebih

The 4th Seminar and Obesity Workshop


besar dibandingkan dengan terapi statin monoterapi.
• Peningkatan kadar kolesterol berhubungan dengan peningkatan
risiko stroke, penyakit jantung koroner, infark miokard dan • Olah raga sering bukan pilihan bagi pasien obesitas untuk
“Application of Obesity Therapy” penyakit kardiovaskular lainnya. Dalam penelitian Trials of Hyper-
tension Prevention II diketahui bahwa peningkatan berat badan
menurunkan berat badan, karena kurangnya waktu, hasil penu-
runan berat badan yang kurang memadai dan risiko cedera

25 - 26 April 2009 disertai dengan peningkatan tekanan darah. Oleh sebab itu
penurunan berat badan diharapkan akan menurunkan risiko
setelah olah raga. Cedera dapat terjadi karena pembebanan
berlebihan pada bagian-bagian tubuh tertentu seperti lutut,
A cara ini diselenggarakan di Hotel Borobudur, Jakarta, diikuti • Penurunan berat badan berhubungan dengan penurunan kejadian kejadian kardiovaskular. Clinical Guidelines on the Identification,
Evaluation, and Treatment of Overweight and Obesity in Adults,
pergelangan kaki dan tulang belakang. Penderita obesitas lebih
rentan terhadap cedera lutut, karena berat badan berlebih, fasia
oleh kurang lebih 1000 orang dokter-dokter dari Jakarta dan daerah kardiovaskular sehingga pada pasien risiko tinggi kejadian kardio-
lainnya di Indonesia. Selain seminar, juga dilaksanakan workshop yang vaskular dianjurkan menurunkan berat badan, baik melalui diet memberikan beberapa rekomendasi menurunkan berat badan, plantar yang lemah dan posisi subtalar yang lebih eversi. Olah
berlangsung pada 26 April 2009. Selain perusahaan-perusahaan ataupun olah raga. Namun apakah penurunan berat badan yang di antaranya adalah diet rendah kalori serta mengurangi asupan raga pada pasien obesitas sebaiknya disesuaikan dengan kebutu-
farmasi lainnya, PT Kalbe Farma juga ikut berpartisipasi dalam berlebihan baik untuk tubuh? Pada pasien yang mengalami lemak yang harus diikuti dengan mengurangi asupan kalori. han dan kemampuan pasien, mengenali kelainan sendi yang
acara ini. penurunan berat badan yang hebat, dapat terjadi lipolisis yang Pengurangan asupan kalori harian yang direkomendasikan adalah mungkin diderita, mengkoreksi kelainan dengan penggunaan
berhubungan dengan peningkatan organochlorine plasma. Orga- 500-1000 kalori sehari. Kombinasi diet rendah kalori dan peningka- support, penggunaan insole untuk mengurangi benturan, mem-
Beberapa bahasan menarik: nochlorine adalah produk kimia yang berakumulasi di dalam tan aktifitas fisik sangat dianjurkan karena akan menurunkan perbaiki pronasi sendi subtalar yang berlebihan serta perbaikan
• Para ahli memperkirakan ada hubungan kuat antara obesitas lemak karena sifatnya yang lipofilik. Akumulasi organochlorine lemak abdomen dan meningkatkan fitness kardiorespiratorik. teknik latihan yang salah. (YYA)
dengan psikis seseorang, walau belum dimengerti dengan jelas. dapat terjadi pada manusia melalui konsumsi makanan hewani
Yang perlu diteliti lebih lanjut adalah apakah obesitas menye- seperti ikan dan daging. Peningkatan organochlorine selama
babkan gangguan psikis, atau gangguan psikis yang menyebabkan penuruanan berat badan berhubungan dengan penurunan energy
obesitas. Penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan BMI expenditure. Keseimbangan energi dalam tubuh untuk mencegah
(Body Mass Index) pada wanita menyebabkan peningkatan risiko terjadinya obesitas bergantung pada energy expenditure ini.
Penurunan berat badan yang hebat dapat meningkatkan risiko sindrom
depresi mayor sebesar 37% dan peningkatan keinginan bunuh
metabolik karena disfungsi adiposit. Sistim imun juga terganggu
diri. Pada pria, depresi mayor, keinginan dan usaha bunuh diri lebih
pada pasien dengan penurunan berat badan berlebih, diperkirakan
sering terjadi pada pria dengan BMI rendah. Kejadian depresi
karena kurangnya nutrisi yang mengganggu sistim imun.
pada pria gemuk lebih rendah dibandingkan dengan pria kurus.
• Setiap golongan darah diperkirakan memiliki keperluan diet yang
• Salah satu efek dopamin adalah memberikan perasaan nyaman berbeda. Golongan darah O menurut para ahli merupakan golongan
dan nikmat pada seseorang. Dengan pemeriksaan PET scan
darah yang paling tua, dan oleh sebab itu diet paling baik bagi orang
(positron emission tomography) diketahui bahwa pasien depresi dengan golongan darah O sesuai dengan diet makanan zaman
memiliki lebih sedikit reseptor D2; sehingga untuk menimbulkan dahulu, saat manusia masih berburu. Makanannya terdiri dari makanan
perasaan enak dan nyaman, pasien-pasien depresi meningkat- kaya protein dan terutama daging. Golongan darah A muncul pada
kan konsumsi makanan (dengan tujuan meningkatkan dopamin). zaman manusia mulai mengenal pertanian. Berdasarkan hal ini pasien
Keadaan ini dinamakan Reward Deficiency Syndrome, dan karena dengan golongan darah A baik mengkonsumsi lebih banyak sayuran.
itu dapat terjadi peningkatan berat badan pada pasien-pasien depresi. Golongan darah B muncul pada zaman setelah golongan darah A,
dengan diet lebih fleksibel. Golongan darah AB muncul setelah
• Obesitas merupakan penyakit multifaktorial dan perlu dianggap golongan darah B dan diet yang dianjurkan adalah diet sayuran
sebagai penyakit poligenik kompleks yang melibatkan interaksi dan sekali-kali makan daging. Namun hingga kini belum ada penelitian
gen dan lingkungan. Ilmu nutrigenomik mengintegrasikan genomik dengan evidence based yang baik untuk mendukung teori ini.
dan nutrisi, dengan tujuan memperbaiki kesehatan, mencegah Secara umum diet berdasarkan golongan darah ini relatif aman,
penyakit serta mengatur diet secara individual untuk mencegah namun dapat mengurangi nutrisi penting yang mungkin diperlukan.
penyakit dan meningkatkan kesehatan. Namun aplikasi nutri- Aplikasi diet berdasarkan golongan darah hingga kini sulit dilakukan,
genomik ini masih terlampau mahal dan aplikasinya secara massal apalagi dalam keluarga yang anggotanya memiliki golongan darah
masih belum mungkin. yang berbeda-beda.


CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
299 300
LAPORAN KHUSUS LAPORAN KHUSUS

• Obat penurun berat badan yang baik adalah obat yang dapat • Obat golongan statin sudah sejak lama diberikan untuk menurun-
mengontrol berat badan dalam jangka waktu lama. Di Amerika kan kadar kolesterol total dan menurunkan kadar kolesterol LDL.
Serikat obat penurun berat badan yang paling banyak menguasai Pilihan terapi lain yang juga dapat menurunkan kadar LDL adalah
pasar adalah phentermine (58%), orlistat 20% dan sibutramine plant stanol dan serat. Dosis plant stanol yang direkomendasikan
sebesar 15%. Sampai saat ini masih banyak obat dikembangkan adalah 2 gram sehari, sedangkan konsumsi serat sebanyak
untuk meningkatkan kontrol berat badan. Dalam penelitian, 10-25 gram sehari. Pemberian plant stanol ester dapat mengu-
terapi kombinasi orlistat dengan sibutramine memberikan hasil rangi kolesterol total sebesar 10% dan mengurangi kadar LDL
penurunan berat badan lebih baik dibandingkan dengan pembe- dalam sebesar 14%. Plant stanol mengurangi absorpsi kolesterol
rian obat tunggal. Orlistat dan sibutramine obat antiobesitas di usus dengan menghambat aktivitas ACAT (acyl-coenzyme
yang diberikan untuk jangka panjang. Obat baru cetilistat bekerja A:cholesterol acyltransferase). Dalam penelitian, plant stanol
menghambat lipase gastrointestinal dengan efektifitas dan toleransi dalam yoghurt mengurangi kolesterol total, mengurangi kadar
yang cukup baik. Sedangkan rimobanant yang merupakan LDL dan LDL teroksidasi pada pasien hiperkolesterolemia, maupun
penyekat selektif CB1 dengan efek pleiotropik merupakan obat pada pasien dengan kadar kolesterol normal. Dalam sebuah
yang sangat baik, namun ditarik dari pasaran karena efek penelitian ternyata penambahan plant stanol pada pasien yang
samping keinginan bunuh diri dan depresi. diterapi dengan statin menghasilkan penurunan kadar LDL lebih

The 4th Seminar and Obesity Workshop


besar dibandingkan dengan terapi statin monoterapi.
• Peningkatan kadar kolesterol berhubungan dengan peningkatan
risiko stroke, penyakit jantung koroner, infark miokard dan • Olah raga sering bukan pilihan bagi pasien obesitas untuk
“Application of Obesity Therapy” penyakit kardiovaskular lainnya. Dalam penelitian Trials of Hyper-
tension Prevention II diketahui bahwa peningkatan berat badan
menurunkan berat badan, karena kurangnya waktu, hasil penu-
runan berat badan yang kurang memadai dan risiko cedera

25 - 26 April 2009 disertai dengan peningkatan tekanan darah. Oleh sebab itu
penurunan berat badan diharapkan akan menurunkan risiko
setelah olah raga. Cedera dapat terjadi karena pembebanan
berlebihan pada bagian-bagian tubuh tertentu seperti lutut,
A cara ini diselenggarakan di Hotel Borobudur, Jakarta, diikuti • Penurunan berat badan berhubungan dengan penurunan kejadian kejadian kardiovaskular. Clinical Guidelines on the Identification,
Evaluation, and Treatment of Overweight and Obesity in Adults,
pergelangan kaki dan tulang belakang. Penderita obesitas lebih
rentan terhadap cedera lutut, karena berat badan berlebih, fasia
oleh kurang lebih 1000 orang dokter-dokter dari Jakarta dan daerah kardiovaskular sehingga pada pasien risiko tinggi kejadian kardio-
lainnya di Indonesia. Selain seminar, juga dilaksanakan workshop yang vaskular dianjurkan menurunkan berat badan, baik melalui diet memberikan beberapa rekomendasi menurunkan berat badan, plantar yang lemah dan posisi subtalar yang lebih eversi. Olah
berlangsung pada 26 April 2009. Selain perusahaan-perusahaan ataupun olah raga. Namun apakah penurunan berat badan yang di antaranya adalah diet rendah kalori serta mengurangi asupan raga pada pasien obesitas sebaiknya disesuaikan dengan kebutu-
farmasi lainnya, PT Kalbe Farma juga ikut berpartisipasi dalam berlebihan baik untuk tubuh? Pada pasien yang mengalami lemak yang harus diikuti dengan mengurangi asupan kalori. han dan kemampuan pasien, mengenali kelainan sendi yang
acara ini. penurunan berat badan yang hebat, dapat terjadi lipolisis yang Pengurangan asupan kalori harian yang direkomendasikan adalah mungkin diderita, mengkoreksi kelainan dengan penggunaan
berhubungan dengan peningkatan organochlorine plasma. Orga- 500-1000 kalori sehari. Kombinasi diet rendah kalori dan peningka- support, penggunaan insole untuk mengurangi benturan, mem-
Beberapa bahasan menarik: nochlorine adalah produk kimia yang berakumulasi di dalam tan aktifitas fisik sangat dianjurkan karena akan menurunkan perbaiki pronasi sendi subtalar yang berlebihan serta perbaikan
• Para ahli memperkirakan ada hubungan kuat antara obesitas lemak karena sifatnya yang lipofilik. Akumulasi organochlorine lemak abdomen dan meningkatkan fitness kardiorespiratorik. teknik latihan yang salah. (YYA)
dengan psikis seseorang, walau belum dimengerti dengan jelas. dapat terjadi pada manusia melalui konsumsi makanan hewani
Yang perlu diteliti lebih lanjut adalah apakah obesitas menye- seperti ikan dan daging. Peningkatan organochlorine selama
babkan gangguan psikis, atau gangguan psikis yang menyebabkan penuruanan berat badan berhubungan dengan penurunan energy
obesitas. Penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan BMI expenditure. Keseimbangan energi dalam tubuh untuk mencegah
(Body Mass Index) pada wanita menyebabkan peningkatan risiko terjadinya obesitas bergantung pada energy expenditure ini.
Penurunan berat badan yang hebat dapat meningkatkan risiko sindrom
depresi mayor sebesar 37% dan peningkatan keinginan bunuh
metabolik karena disfungsi adiposit. Sistim imun juga terganggu
diri. Pada pria, depresi mayor, keinginan dan usaha bunuh diri lebih
pada pasien dengan penurunan berat badan berlebih, diperkirakan
sering terjadi pada pria dengan BMI rendah. Kejadian depresi
karena kurangnya nutrisi yang mengganggu sistim imun.
pada pria gemuk lebih rendah dibandingkan dengan pria kurus.
• Setiap golongan darah diperkirakan memiliki keperluan diet yang
• Salah satu efek dopamin adalah memberikan perasaan nyaman berbeda. Golongan darah O menurut para ahli merupakan golongan
dan nikmat pada seseorang. Dengan pemeriksaan PET scan
darah yang paling tua, dan oleh sebab itu diet paling baik bagi orang
(positron emission tomography) diketahui bahwa pasien depresi dengan golongan darah O sesuai dengan diet makanan zaman
memiliki lebih sedikit reseptor D2; sehingga untuk menimbulkan dahulu, saat manusia masih berburu. Makanannya terdiri dari makanan
perasaan enak dan nyaman, pasien-pasien depresi meningkat- kaya protein dan terutama daging. Golongan darah A muncul pada
kan konsumsi makanan (dengan tujuan meningkatkan dopamin). zaman manusia mulai mengenal pertanian. Berdasarkan hal ini pasien
Keadaan ini dinamakan Reward Deficiency Syndrome, dan karena dengan golongan darah A baik mengkonsumsi lebih banyak sayuran.
itu dapat terjadi peningkatan berat badan pada pasien-pasien depresi. Golongan darah B muncul pada zaman setelah golongan darah A,
dengan diet lebih fleksibel. Golongan darah AB muncul setelah
• Obesitas merupakan penyakit multifaktorial dan perlu dianggap golongan darah B dan diet yang dianjurkan adalah diet sayuran
sebagai penyakit poligenik kompleks yang melibatkan interaksi dan sekali-kali makan daging. Namun hingga kini belum ada penelitian
gen dan lingkungan. Ilmu nutrigenomik mengintegrasikan genomik dengan evidence based yang baik untuk mendukung teori ini.
dan nutrisi, dengan tujuan memperbaiki kesehatan, mencegah Secara umum diet berdasarkan golongan darah ini relatif aman,
penyakit serta mengatur diet secara individual untuk mencegah namun dapat mengurangi nutrisi penting yang mungkin diperlukan.
penyakit dan meningkatkan kesehatan. Namun aplikasi nutri- Aplikasi diet berdasarkan golongan darah hingga kini sulit dilakukan,
genomik ini masih terlampau mahal dan aplikasinya secara massal apalagi dalam keluarga yang anggotanya memiliki golongan darah
masih belum mungkin. yang berbeda-beda.


CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
299 300
LAPORAN KHUSUS LAPORAN KHUSUS

Kongres Nasional Perkumpulan Andrologi Indonesia (PANDI) ke X


dan Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi Indonesia (PERSANDI) Ke II,
Surabaya, 28-30 Mei 2009

B ertempat di hotel JW Marriott Surabaya, pada 28 √ 30 Beberapa suplemen Testosteron untuk pria lanjut usia antara
Mei 2009 diselenggarakan Kongres Nasional Perkumpulan lain Testosteron oral seperti Testosterone undecaonate (TU),
Andrologi Indonesia (PANDI) ke X serta Perhimpunan Dokter injeksi (parenteral) dengan Testosteron Enanthate; bentuk
Spesialis Andrologi Indonesia (PERSANDI) Ke II. lain adalah Transdermal / Gel yaitu Testosterone gel 2%
(setara dengan 20 mg testosteron per gram gel) yang mem-
Acara ini selain dihadiri oleh Kepala BKKBN Pusat Bp. Dr. berikan keuntungan dapat segera dihentikan apabila terjadi
Sugiri S, Gubernur Jawa Timur dan para undangan lain, juga efek samping serta lebih praktis dan nyaman untuk pasien.
oleh ketua Yayasan Damandiri, mantan Menko Kesra RI serta
mantan kepala BKKBN Pusat Prof. Dr. Haryono Suyono. Topik lain oleh Dr. Indra G Mansur, DHES, Sp.And, mengenai
Beliau memberikan kuliah umum mengenai Kontrasepsi pria. kontrasepsi pria. Saat ini para ilmuwan sedang mengembang-

Acara Konas ini didahului kegiatan workshop satu hari mengenai


Infertilitas dan Sex & Men»s Health yang diikuti kurang lebih
kan kontrasepsi hormonal pria untuk menekan sperma-
togenesis guna mengatur atau mencegah kehamilan. Seminar ASPI: Penelitian
170 peserta. Kegiatan kongres nasional ahli andrologi seluruh
Indonesia sendiri tercatat diikuti oleh 300 peserta seperti yang
Perkembangan kontrasepsi melalui pendekatan imunologi
sangat dibutuhkan karena tepat sasaran dan alami. Respon
Multisenter Sel Punca di Indonesia,
disebutkan oleh Ketua Panitia, Dr. Hudi Winarso, M.Kes, Sp.And. imun tubuh manusia ini bisa bereaksi melawan semua Jakarta 30 Mei 2009
komponen penting yang menyebabkan kehamilan.
Beberapa pakar ahli Andrologi dalam negeri seperti Prof. Industri sel punca adalah industri yang sangat menjanjikan. Di hadapan sekitar 250 peserta, beliau memaparkan sejarah
Arif Adimulya, Prof Wimpie Pangkahila, Prof. Alex Pangkahila, Antigen fungsional dari spermatozoa manusia terdiri dari Bukan tidak mungkin, perputaran uang di bisnis ini bisa stem cell / kloning, penemunya, riset yang telah dilakukan,
Prof. OS Tendean dll, hadir dalam kongres ini, demikian juga M42, PH-20, PH-30, MS207, fertilin, Sp-17, Sp-10, LDH-C4 mencapai milyaran bahkan trilyunan rupiah (per tahun di serta istilah-istilah di bidang ini. Selanjutnya, pendiri Stemcell
beberapa pembicara dari luar negeri seperti Prof Gordon dan FA-1. Pada saat ini, banyak penelitian sedang dilakukan Indonesia). Nilai yang terlihat cukup besar ini, tak lepas dari and Cancer Institute (SCI) tersebut menjelaskan penyakit,
Baker dari Australia serta Prof. Aw Tar Choon dari Singapura. untuk antisera antigen tersebut. Hasilnya beberapa labora- teknologi yang digunakan. Masyarakat Indonesia akan menyesal kondisi apa saja yang bisa diterapi menggunakan Sel Punca ini.
torium sudah menciptakan vaksin terhadap fungsi antigen dan hanya bisa menjadi konsumen jika - saat ini √ menyia-
Dalam kongres ini banyak topik serta simposium kesehatan tersebut. nyiakan kesempatan yang sangat besar untuk menjadi pemain Setelah rehat teh/kopi acara dilanjutkan dengan pemaparan
seksual pada pria yang menarik, seperti: Testosterone Deficiency mengingat metode pengobatan ini di dunia baru saja mulai. drh Yuda Heru Fibrianto dari Fakultas Kedokteran Hewan
Syndrome (TDS), Testosterone replacement therapy, Infertilitas, Prof. Dr. Tendean, Sp.And. mengemukakan berdasarkan UGM Yogyakarta. Riset dari FK UNPAD / RS Hasan Sadikin -
Kebugaran Seksual , Disfungsi Ereksi, Kontrasepsi Pria dsb. penelitian ternyata tidak semua latihan kebugaran seksual Salah satu kendala yang cukup signifikan untuk mewujudkan Bandung dipaparkan oleh dr Dicky Mulyadi FICS yang mem-
dapat meningkatkan kebugaran seksual, misalnya latihan cita-cita tersebut adalah keterbatasan sumber daya (manusia, bahas riset sel punca di bidang tulang (ortopedi).
Salah satu topik adalah Penuaan dan Testosteron pada dana, dll). Untuk itulah, Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI)
lompat katak untuk otot paha dan panggul dapat menye-
kesehatan pria, yang dikemukakan oleh Dr. Johannes Soedjono, mengadakan seminar dengan tema, "Penelitian Multisenter Setelah makan siang, acara dilanjutkan dengan informasi riset-
babkan varikokel sehingga kualitas sperma terganggu dan
Sp.And : Sebagian besar pria usia 50-60 tahun mengalami Sel Punca di Indonesia", pada hari Sabtu 30 Mei 2009 di Jakarta. riset yang telah dilakukan oleh Universitas Brawijaya Malang
dapat menyebabkan ketidaksuburan / infertilitas pada 8 -23
petanda klinis kekurangan hormon testosteron yang dikenal (Moch. Aris Widodo, dr. Prof. MS, Ph.D, SpFK) dan Universi-
% pria. Latihan ini tidak lagi dianjurkan.
sebagai Testosterone Deficiency Syndrome (TDS). Defisiensi Tujuan seminar ini untuk mendata sumber daya yang ada di tas Airlangga Surabaya (Fedik Ratam, drh., Prof. DR. M.Kes)
Testosteron yang berkepanjangan akan menyebabkan penu- setiap pusat penelitian sel punca di seluruh Indonesia, men-
Topik yang tidak kalah menarik adalah mengenai aspek
runan densitas tulang, peningkatan insiden fraktur, penurunan diskusikan arah penelitian di tiap-tiap pusat sehingga bisa Bertindak selaku moderator pada acara ini:
stem cell / sel punca oleh Prof. Aw Tar Choon dari Singapura,
massa otot, peningkatan lemak, peningkatan gangguan mencegah duplikasi; dengan demikian bisa meningkatkan 1. Prof Dr Sjamsuhidajat, dr Sp.B. anggota Komisi Nasional
beliau mengemukakan sel punca sudah memasuki area
depresi serta disfungsi seksual. Diagnosis TDS ditegakkan efisiensi sumber daya sesuai penelitian. Artinya bisa saja Etik Penelitian Kesehatan,
praktek klinik; saat ini Blood stem cell (BSC) digunakan dalam
menggunakan hasil pemeriksaan biokimia dan secara klinis. infrastruktur, informasi hingga sumber daya digunakan ber-
kelainan darah. Penelitian lain berkaitan dengan pilihan baru 2. Prof Dr Suhartono Taat Putra, dr. MS, anggota Dewan
Batas terendah plasma testosteron total adalah 11 nmol/l sama (penelitian multi senter). Diharapkan juga seminar ini
pengobatan seperti penyakit jantung, diabetes, penyakit Ilmiah ASPI
(315 ng/dl), testosteron bebas 0.225 nmol/l (0.65 ng/dl) dan bisa dijadikan ajang pertemuan para akademisi, bisnis dan
hati serta gangguan yang berkaitan dengan degenerasi saraf
untuk testosteron yang biologis aktif adalah 5 nmol/l (140 pemerintah yang sering dikenal dengan istilah ABG.
(neurodegenerative disorder). (IWA) Saat ini, ASPI sudah bisa diakses melalui Facebook dengan alamat:
ng/dl); sedangkan klinis dengan The St. Louis University
http://www.facebook.com/pages/ASPI/99377161666
Androgen Deficiency in Aging Males (ADAM) questionnaire, Acara dimulai dengan kata pengantar Dewan Penasehat
yaitu 10 pertanyaan terkait dengan libido yang berkurang, ASPI, dr Boenjamin Setiawan Ph.D yang memaparkan sekilas,
(ETN)
penurunan energi, tinggi badan yang berkurang, fungsi ereksi, riset-riset apa yang telah ada di dunia dan perbandingannya
kemunduran kualitas hidup, dsb. dengan di Indonesia.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
301 302
LAPORAN KHUSUS LAPORAN KHUSUS

Kongres Nasional Perkumpulan Andrologi Indonesia (PANDI) ke X


dan Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi Indonesia (PERSANDI) Ke II,
Surabaya, 28-30 Mei 2009

B ertempat di hotel JW Marriott Surabaya, pada 28 √ 30 Beberapa suplemen Testosteron untuk pria lanjut usia antara
Mei 2009 diselenggarakan Kongres Nasional Perkumpulan lain Testosteron oral seperti Testosterone undecaonate (TU),
Andrologi Indonesia (PANDI) ke X serta Perhimpunan Dokter injeksi (parenteral) dengan Testosteron Enanthate; bentuk
Spesialis Andrologi Indonesia (PERSANDI) Ke II. lain adalah Transdermal / Gel yaitu Testosterone gel 2%
(setara dengan 20 mg testosteron per gram gel) yang mem-
Acara ini selain dihadiri oleh Kepala BKKBN Pusat Bp. Dr. berikan keuntungan dapat segera dihentikan apabila terjadi
Sugiri S, Gubernur Jawa Timur dan para undangan lain, juga efek samping serta lebih praktis dan nyaman untuk pasien.
oleh ketua Yayasan Damandiri, mantan Menko Kesra RI serta
mantan kepala BKKBN Pusat Prof. Dr. Haryono Suyono. Topik lain oleh Dr. Indra G Mansur, DHES, Sp.And, mengenai
Beliau memberikan kuliah umum mengenai Kontrasepsi pria. kontrasepsi pria. Saat ini para ilmuwan sedang mengembang-

Acara Konas ini didahului kegiatan workshop satu hari mengenai


Infertilitas dan Sex & Men»s Health yang diikuti kurang lebih
kan kontrasepsi hormonal pria untuk menekan sperma-
togenesis guna mengatur atau mencegah kehamilan. Seminar ASPI: Penelitian
170 peserta. Kegiatan kongres nasional ahli andrologi seluruh
Indonesia sendiri tercatat diikuti oleh 300 peserta seperti yang
Perkembangan kontrasepsi melalui pendekatan imunologi
sangat dibutuhkan karena tepat sasaran dan alami. Respon
Multisenter Sel Punca di Indonesia,
disebutkan oleh Ketua Panitia, Dr. Hudi Winarso, M.Kes, Sp.And. imun tubuh manusia ini bisa bereaksi melawan semua Jakarta 30 Mei 2009
komponen penting yang menyebabkan kehamilan.
Beberapa pakar ahli Andrologi dalam negeri seperti Prof. Industri sel punca adalah industri yang sangat menjanjikan. Di hadapan sekitar 250 peserta, beliau memaparkan sejarah
Arif Adimulya, Prof Wimpie Pangkahila, Prof. Alex Pangkahila, Antigen fungsional dari spermatozoa manusia terdiri dari Bukan tidak mungkin, perputaran uang di bisnis ini bisa stem cell / kloning, penemunya, riset yang telah dilakukan,
Prof. OS Tendean dll, hadir dalam kongres ini, demikian juga M42, PH-20, PH-30, MS207, fertilin, Sp-17, Sp-10, LDH-C4 mencapai milyaran bahkan trilyunan rupiah (per tahun di serta istilah-istilah di bidang ini. Selanjutnya, pendiri Stemcell
beberapa pembicara dari luar negeri seperti Prof Gordon dan FA-1. Pada saat ini, banyak penelitian sedang dilakukan Indonesia). Nilai yang terlihat cukup besar ini, tak lepas dari and Cancer Institute (SCI) tersebut menjelaskan penyakit,
Baker dari Australia serta Prof. Aw Tar Choon dari Singapura. untuk antisera antigen tersebut. Hasilnya beberapa labora- teknologi yang digunakan. Masyarakat Indonesia akan menyesal kondisi apa saja yang bisa diterapi menggunakan Sel Punca ini.
torium sudah menciptakan vaksin terhadap fungsi antigen dan hanya bisa menjadi konsumen jika - saat ini √ menyia-
Dalam kongres ini banyak topik serta simposium kesehatan tersebut. nyiakan kesempatan yang sangat besar untuk menjadi pemain Setelah rehat teh/kopi acara dilanjutkan dengan pemaparan
seksual pada pria yang menarik, seperti: Testosterone Deficiency mengingat metode pengobatan ini di dunia baru saja mulai. drh Yuda Heru Fibrianto dari Fakultas Kedokteran Hewan
Syndrome (TDS), Testosterone replacement therapy, Infertilitas, Prof. Dr. Tendean, Sp.And. mengemukakan berdasarkan UGM Yogyakarta. Riset dari FK UNPAD / RS Hasan Sadikin -
Kebugaran Seksual , Disfungsi Ereksi, Kontrasepsi Pria dsb. penelitian ternyata tidak semua latihan kebugaran seksual Salah satu kendala yang cukup signifikan untuk mewujudkan Bandung dipaparkan oleh dr Dicky Mulyadi FICS yang mem-
dapat meningkatkan kebugaran seksual, misalnya latihan cita-cita tersebut adalah keterbatasan sumber daya (manusia, bahas riset sel punca di bidang tulang (ortopedi).
Salah satu topik adalah Penuaan dan Testosteron pada dana, dll). Untuk itulah, Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI)
lompat katak untuk otot paha dan panggul dapat menye-
kesehatan pria, yang dikemukakan oleh Dr. Johannes Soedjono, mengadakan seminar dengan tema, "Penelitian Multisenter Setelah makan siang, acara dilanjutkan dengan informasi riset-
babkan varikokel sehingga kualitas sperma terganggu dan
Sp.And : Sebagian besar pria usia 50-60 tahun mengalami Sel Punca di Indonesia", pada hari Sabtu 30 Mei 2009 di Jakarta. riset yang telah dilakukan oleh Universitas Brawijaya Malang
dapat menyebabkan ketidaksuburan / infertilitas pada 8 -23
petanda klinis kekurangan hormon testosteron yang dikenal (Moch. Aris Widodo, dr. Prof. MS, Ph.D, SpFK) dan Universi-
% pria. Latihan ini tidak lagi dianjurkan.
sebagai Testosterone Deficiency Syndrome (TDS). Defisiensi Tujuan seminar ini untuk mendata sumber daya yang ada di tas Airlangga Surabaya (Fedik Ratam, drh., Prof. DR. M.Kes)
Testosteron yang berkepanjangan akan menyebabkan penu- setiap pusat penelitian sel punca di seluruh Indonesia, men-
Topik yang tidak kalah menarik adalah mengenai aspek
runan densitas tulang, peningkatan insiden fraktur, penurunan diskusikan arah penelitian di tiap-tiap pusat sehingga bisa Bertindak selaku moderator pada acara ini:
stem cell / sel punca oleh Prof. Aw Tar Choon dari Singapura,
massa otot, peningkatan lemak, peningkatan gangguan mencegah duplikasi; dengan demikian bisa meningkatkan 1. Prof Dr Sjamsuhidajat, dr Sp.B. anggota Komisi Nasional
beliau mengemukakan sel punca sudah memasuki area
depresi serta disfungsi seksual. Diagnosis TDS ditegakkan efisiensi sumber daya sesuai penelitian. Artinya bisa saja Etik Penelitian Kesehatan,
praktek klinik; saat ini Blood stem cell (BSC) digunakan dalam
menggunakan hasil pemeriksaan biokimia dan secara klinis. infrastruktur, informasi hingga sumber daya digunakan ber-
kelainan darah. Penelitian lain berkaitan dengan pilihan baru 2. Prof Dr Suhartono Taat Putra, dr. MS, anggota Dewan
Batas terendah plasma testosteron total adalah 11 nmol/l sama (penelitian multi senter). Diharapkan juga seminar ini
pengobatan seperti penyakit jantung, diabetes, penyakit Ilmiah ASPI
(315 ng/dl), testosteron bebas 0.225 nmol/l (0.65 ng/dl) dan bisa dijadikan ajang pertemuan para akademisi, bisnis dan
hati serta gangguan yang berkaitan dengan degenerasi saraf
untuk testosteron yang biologis aktif adalah 5 nmol/l (140 pemerintah yang sering dikenal dengan istilah ABG.
(neurodegenerative disorder). (IWA) Saat ini, ASPI sudah bisa diakses melalui Facebook dengan alamat:
ng/dl); sedangkan klinis dengan The St. Louis University
http://www.facebook.com/pages/ASPI/99377161666
Androgen Deficiency in Aging Males (ADAM) questionnaire, Acara dimulai dengan kata pengantar Dewan Penasehat
yaitu 10 pertanyaan terkait dengan libido yang berkurang, ASPI, dr Boenjamin Setiawan Ph.D yang memaparkan sekilas,
(ETN)
penurunan energi, tinggi badan yang berkurang, fungsi ereksi, riset-riset apa yang telah ada di dunia dan perbandingannya
kemunduran kualitas hidup, dsb. dengan di Indonesia.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
301 302
GERAI KEGIATAN ILMIAH

Joint Meeting 3rd Congress Association of


Southeast Asian Pain Societies and Neuro-
pathic Pain Special Interest Group, BALI,
18-20 April 2009

Penyelenggaraan simposium se-Asia Tenggara ketiga


mengenai nyeri ini diadakan oleh Indonesian Pain
Societies dan Universitas Hasanuddin (Joint Meeting
3rd Congress Association of Southeast Asian Pain
Societies and Neuropathic Pain Special Interest Group). Simposium Jakarta Antimicrobial Update
Simposium ini diadakan pada tanggal 18-20 April 2009 2009, Shangri-La Jakarta, 25-26 April 2009
di Grand Bali Beach-Sanur, Bali. Jumlah peserta yang
hadir sekitar 500 dokter (sebagian besar dokter spesialis
anestesi dan saraf). Acara ini dibuka oleh Prof. dr Husni
Ilmu kedokteran merupakan cabang keilmuan yang
A. Tanra, Ph.D sebagai ketua panitia kegiatan ini. terus berkembang dari waktu ke waktu. Demikian
pula dengan bidang Penyakit Tropik dan Infeksi.
Acara yang berlangsung selama 3 hari ini cukup padat Data terakhir menunjukkan bahwa penyakit infeksi
dengan topik bahasan yang mencakup klasifikasi masih menjadi masalah dalam pelayanan kesehatan
nyeri, nyeri dalam bidang reumatologi, nyeri kanker, di negara kita. Angka kematian yang terjadi akibat
berbagai macam penanganan nyeri dan masih banyak penyakit infeksi pun dapat dikatakan yang paling
lagi. Pembicara yang menyajikan makalah adalah para tinggi dibandingkan dengan penyakit lainnya.
pakar yang ahli di bidangnya dari luar negeri dan
juga terdapat beberapa pakar dari dalam negeri. Salah satu penyakit infeksi yang terus menjadi sorotan
sejak kemunculannya pertama kali di abad 20 adalah
infeksi HIV. Walaupun saat ini telah terdapat per-
kembangan yang pesat dalam hal metode pencegahan
maupun pengobatan HIV/AIDS, ahli-ahli di dunia
memperkirakan bahwa pada tahun 2025 HIV/AIDS
tetap akan menjadi pendemi dengan pusatnya di
Afrika. Sekarang ini diperkirakan terdapat 33 juta
orang dengan status HIV positif. Di Indonesia sendiri,
data pada tahun 2007 menunjukkan adanya hampir
300.000 orang yang hidup dengan infeksi HIV dan
hampir 9.000 orang meninggal akibat AIDS.

Temu Ilmiah Reumatologi Indonesia (TIR)


2009, Jakarta, 1-3 Mei 2009 Acara yang berlangsung selama 3 hari ini cukup padat
dengan topik bahasan yang mencakup nyeri, artritis
Simposium nasional tahunan mengenai reumatologi rematoid, osteoartritis, osteoporosis, dan berbagai
yang diadakan oleh Perhimpunan Reumatologi Indonesia macam penanganannya. Pembicara yang menyajikan
(Temu Ilmiah Reumatologi) ini diadakan di Hotel Boro- makalah adalah para pakar yang ahli dibidangnya
budur, Jakarta. Simposium ini dihadiri peserta dari dari dalam negeri dan juga terdapat beberapa pakar
seluruh Indoensia dengan jumlah sekitar 500 dokter. undangan dari luar negeri.

Laporan lengkap dari pelbagai simposium di atas (dalam Bahasa Indonesia/English), bisa diakses pada http://www.kalbe.co.id/seminar.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


304
KEGIATAN ILMIAH

Graduate ABAARM Pre-Course Module-1, FK


Atmajaya, 15 - 17 Mei 2009

American Academy of Anti-Aging Medicine (A4M)


sebagai pioner & pelopor Anti Aging Medicine,
bekerjasama dengan Program S2/Master Anti Aging
Medicine FK Udayana Bali dan FK Atmajaya Jakarta
Simposium Swine flu : Latest Update on a menyelenggarakan kursus pendahuluan bagi para
New Influenza Viral H1N1 (Swine Flu/Flu Babi), dokter yang ingin mengambil gelar/diploma dari
Jakarta, 9 Mei 2009 badan Anti-Aging Medicine dunia tersebut.

Simposium Swine flu berlangsung tanggal 9 Mei 2009 Acara dimulai dengan kata-kata sambutan dari dr Ali
di hotel Grand Melia, diadakan oleh PDPI cabang Soegianto (wakil dari FK Atmajaya), Prof Wimpie
Jakarta, dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta yang Pangkahila (Center for Study of Anti-Aging Medicine,
sebagian besar merupakan dokter umum yang bertu- FK Udayana) dan Prof Robert Goldman (Founder and
gas di RS atau puskesmas. Presentasi disampaikan Chairman of the A4M & WAAM) yang kemudian
oleh 6 pembicara, 5 adalah dokter spesialis paru RS dilanjutkan dengan materi mengenai "Introduction
Persahabatan dan RSCM dan 1 adalah dokter spesialis to Preventif, Anti-Aging & Regenerative Medicine"
mikrobiologi klinik FKUI. yang dibawakan oleh Prof Wimpie Pangkahila.

Laporan lengkap dari pelbagai simposium di atas (dalam Bahasa Indonesia/English), bisa diakses pada http://www.kalbe.co.id/seminar.

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


305
GERAI ANTAR SEJAWAT

Sebagai sarana komunikasi antar pembaca Majalah CDK, Redaksi membuka halaman "Antar Sejawat". Kirimkan saran,
tanggapan, kritik dan keluhan atas suatu masalah kepada redaksi majalah CDK. Redaksi CDK akan memilah kiriman
sejawat untuk dimuat di halaman ini
Sejawat dapat mengirimkan materi melalui :
1. SMS nomor 085-580-KALBE (52523) dengan awalan "[CDK]" tanpa tanda kutip
2. Melalui email address: cdk.redaksi@yahoo.co.id
3. Bergabung di mailinglist CDK : http://groups.yahoo.com/group/milisCDK
4. Kirim surat via pos ke alamat redaksi: Majalah CDK : Jl. Letjen. Suprapto Kav. 4 ,
Cempaka Putih - Jakarta 10510

Inovasi merupakan salah satu pilar Kalbe agar dapat terus berkembang. Setelah setahun para karyawan/wati Kalbe
Group melakukan pelbagai aktifitas inovasi, maka tiba saatnya berlaga di arena tahunan, Konvensi Continuous Yth. Redaksi CD
Improvement (CONIM) Kalbe Group 2009. Tema yang diangkat tahun ini adalah "Participating Toward A Great CDK merupakan salah satu majalah jurnal favorit saya. Kalau bisa, majalah CDK dapat memiliki
Culture", yang diikuti para pemenang dari 16 perusahaan/bagian dalam Kalbe Group. Peserta selama 2 hari
(28-29 Mei 2009) mempresentasikan 28 SS (Sugestion System), 26 QCC (Quality Control Cyrcle), 10 QCP (Quality SKP IDI untuk pembacanya baik dari berlangganan atau dengan cara mengirim balik isian ruang
Control Project) dan men-display aktifitas mereka dalam 13 stand pameran yang menarik. penyegar dan penambah ilmu kedokteran pada halaman terakhir (dibuat seperti kuis). Terimakasih

Dr. Agung Widiharto


Kalipelus RT 2/ RW 4, Kec. Purwanegara - Banjarnegara – Jawa Tengah

Terima kasih atas perhatian Sejawat. Untuk hal itu, memang kami sudah merencanakannya.
Mohon doanya supaya hal ini cepat terlaksana.

Yth. Redaksi CDK


Bagaimana caranya supaya dikirim cetakan majalah CDK setiap edisi ? Mohon penjelasan.
Terima kasih.

Karyawan/wati Kalbe di kantor Cempaka Putih rutin mengadakan kegiatan Donor Darah 3 bulan sekali. Dr. Gusti
Terakhir dilaksanakan pada Selasa, 2 Juni 2009 Jl. Sultan Alauddin No. 5 - Makassar

Sejawat dapat mengunduh (download) artikel yang sejawat minati melalui website
www.kalbe.co.id/cdk. Majalah CDK cetak didistribusikan melalui Medical Representative
PT. Kalbe Farma Tbk. Untuk berlangganan, silahkan menghubungi salah satu Medical
Representative Kalbe.

Dear CDK
How can I subscribe for this CDK? Thanks

Sandy Victor - Jl. Garuda No. 30 - Medan

ksi
You can subscribe through Kalbe's Medical Representative in Medan

eda
Launching produk baru NOCID (keto acid) diselenggarakan pada tanggal 13 Juni 2009 di Jakarta. Acara dihadiri

R
oleh 250 medis dan para medis yang berkecimpung di bidang nefrologi. Pada kesempatan ini para peserta
mendengarkan presentasi ilmiah dari Prof. Dr. dr. Rulli MA Roesly, SpPD-KGH dengan moderator dr. Pranawa
Martosuwignjo, SpPD-KGH. Acara tersebut dihadiri pula oleh Prof. Dr. dr. Suhardjono, SpPD-KGH, KGer (Ketua
PERNEFRI), Bp. Herman Widjaja dan Bp. Michael Buyung (PT. Kalbe Farma Tbk.)

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
307 308
GERAI ANTAR SEJAWAT

Sebagai sarana komunikasi antar pembaca Majalah CDK, Redaksi membuka halaman "Antar Sejawat". Kirimkan saran,
tanggapan, kritik dan keluhan atas suatu masalah kepada redaksi majalah CDK. Redaksi CDK akan memilah kiriman
sejawat untuk dimuat di halaman ini
Sejawat dapat mengirimkan materi melalui :
1. SMS nomor 085-580-KALBE (52523) dengan awalan "[CDK]" tanpa tanda kutip
2. Melalui email address: cdk.redaksi@yahoo.co.id
3. Bergabung di mailinglist CDK : http://groups.yahoo.com/group/milisCDK
4. Kirim surat via pos ke alamat redaksi: Majalah CDK : Jl. Letjen. Suprapto Kav. 4 ,
Cempaka Putih - Jakarta 10510

Inovasi merupakan salah satu pilar Kalbe agar dapat terus berkembang. Setelah setahun para karyawan/wati Kalbe
Group melakukan pelbagai aktifitas inovasi, maka tiba saatnya berlaga di arena tahunan, Konvensi Continuous Yth. Redaksi CD
Improvement (CONIM) Kalbe Group 2009. Tema yang diangkat tahun ini adalah "Participating Toward A Great CDK merupakan salah satu majalah jurnal favorit saya. Kalau bisa, majalah CDK dapat memiliki
Culture", yang diikuti para pemenang dari 16 perusahaan/bagian dalam Kalbe Group. Peserta selama 2 hari
(28-29 Mei 2009) mempresentasikan 28 SS (Sugestion System), 26 QCC (Quality Control Cyrcle), 10 QCP (Quality SKP IDI untuk pembacanya baik dari berlangganan atau dengan cara mengirim balik isian ruang
Control Project) dan men-display aktifitas mereka dalam 13 stand pameran yang menarik. penyegar dan penambah ilmu kedokteran pada halaman terakhir (dibuat seperti kuis). Terimakasih

Dr. Agung Widiharto


Kalipelus RT 2/ RW 4, Kec. Purwanegara - Banjarnegara – Jawa Tengah

Terima kasih atas perhatian Sejawat. Untuk hal itu, memang kami sudah merencanakannya.
Mohon doanya supaya hal ini cepat terlaksana.

Yth. Redaksi CDK


Bagaimana caranya supaya dikirim cetakan majalah CDK setiap edisi ? Mohon penjelasan.
Terima kasih.

Karyawan/wati Kalbe di kantor Cempaka Putih rutin mengadakan kegiatan Donor Darah 3 bulan sekali. Dr. Gusti
Terakhir dilaksanakan pada Selasa, 2 Juni 2009 Jl. Sultan Alauddin No. 5 - Makassar

Sejawat dapat mengunduh (download) artikel yang sejawat minati melalui website
www.kalbe.co.id/cdk. Majalah CDK cetak didistribusikan melalui Medical Representative
PT. Kalbe Farma Tbk. Untuk berlangganan, silahkan menghubungi salah satu Medical
Representative Kalbe.

Dear CDK
How can I subscribe for this CDK? Thanks

Sandy Victor - Jl. Garuda No. 30 - Medan

ksi
You can subscribe through Kalbe's Medical Representative in Medan

eda
Launching produk baru NOCID (keto acid) diselenggarakan pada tanggal 13 Juni 2009 di Jakarta. Acara dihadiri

R
oleh 250 medis dan para medis yang berkecimpung di bidang nefrologi. Pada kesempatan ini para peserta
mendengarkan presentasi ilmiah dari Prof. Dr. dr. Rulli MA Roesly, SpPD-KGH dengan moderator dr. Pranawa
Martosuwignjo, SpPD-KGH. Acara tersebut dihadiri pula oleh Prof. Dr. dr. Suhardjono, SpPD-KGH, KGer (Ketua
PERNEFRI), Bp. Herman Widjaja dan Bp. Michael Buyung (PT. Kalbe Farma Tbk.)

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
307 308
AGENDA

Pertemuan Ilmiah Respirologi (PIR 2009)


Tanggal : 18 Jul 2009 - 19 Jul 2009
Tempat : The Sunan Solo, Solo
Kalangan : Spesialis Paru, internis, GP
Sekretariat : SMF Paru RSUD Dr. Moewardi/FK UNS, Jl. Kol. Sutarto 132 Surakarta
Email : paru_solo@yahoo.com

Kalender Phone
Fax
: 0271-639248; 634634 ps 509
: 0271-639248

acara Simposium & Pameran Ilmiah Nasional Kedokteran Anti Penuaan


dan Kedokteran Regeneratif 2009

Juli - September Tanggal


Tempat
: 18 Juli 2009 - 19 Juli 2009
: Hotel Sahid Jaya, Jakarta

2009
Kalangan : dokter umum, spesialis, seminat anti aging
Sekretariat : Panitia KONAS PERKAPI 2009 Gd. Menara Sudirman Lt. 19D
Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190
Phone : 021-5227759
Fax : 021-5227757

JULI
7th Asian Oceania Congress of NeuroRadiology (AOCNR) 2009 APHM-ASQua-ISQua 2009
Tanggal : 09 Jul 2009 - 11 Jul 2009 Tanggal : 21 Juli 2009 - 23 Juli 2009
Tempat : Kartika Plaza Discovery, Bali, Indonesia
Tempat : Kuala Lumpur Convention Centre, Kuala Lumpur, Malaysia
Kalangan : Radiologi
Kalangan : APHM/ASQua/ISQua member, Hospital Manager, Director
Sekretariat : Geoconvex Office & Mailing Address: Jl. Kebon Sirih Timur 4
Jakarta Pusat (10340) Indonesia Sekretariat : APHM No. 43, 2 nd Floor, Jalan Mamanda 9, Ampang Point, 68000
Email : irs2009@geoconvex.co.id Ampang Selangor Darul Ehsan, Malaysia
Phone : +62 +21 3149318 / 3149319 / 2305835 Email : majmin8@pd.jaring.my
Fax : +62 +21 +3153392
Phone : 603-4251 7032
Contact Person : Jery Londa
Fax : 603-4251 7031
URL : www.geoconvex.co.id
URL : http://www.aphmconferences.org/

More Inside in Medical Practise : From Research to Daily Practise 5th Malaysia Indonesia Brunei Medical Sciences Conference 2009

Tanggal : 10 Jul 2009 - 12 Jul 2009 Tanggal : 23 Juli - 25 Juli 2009

Tempat : Hotel Horizon, Bandung Tempat : Mercure Convention Center Ancol, Jakarta, Indonesia

Kalangan : Dokter Umum Kalangan : Dokter spesialis, dokter umum dan mahasiswa kedokteran

Sekretariat : PT Blesslink Rema Jl. Sunda No. 50A Bandung 40112 Jawa Barat - Sekretariat : Medical Research Unit (MRU), Faculty of Medicine Univarsitas
Indonesia, Jl. Salemba Raya No. 6, Jakarta 10430, Indonesia
Indonesia
Email : Malindobru_fkui@yahoo.com
Email : blesslinkrema@cbn.net.id
Phone : +62-21-3155696
Phone : +62 22 4262063
Fax : +62-21-3155696
Fax : +62 22 4262065
Contact Person : Lusiana, Wiwin, Indah
Catatan : Penyelenggara : FK Universitas Maranatha dan RS Immanuel Bandung
URL : www.fk.ui.ac.id

The First National Symposium & Expo Nutrition & Wellness


Update 2009 4th National Symposium on Vascular Medicine 2009

Tanggal : 10 Jul 2009 - 12 Jul 2009 Tanggal : 30 Jul 2009 - 01 Aug 2009
Tempat : Hotel Horizon, Bandung Tempat : Hotel Ritz Carlton, Jakarta
Kalangan : Dokter Gizi, ahli gizi, perawat Kalangan : spesialis Jantung, Penyakit Dalam, dokter umum residen
Sekretariat : Bagian Ilmu Gizi Medik FK Padjajaran Jl. Eijkman No. 38 Bandung 40161 Sekretariat : National Cardiovascular Center Harapan Kita
Email : globalmedica@cbn.net.id Phone : 021-5684170
Phone : 021-30041026/022-70761700 Fax : 021-5684130
Fax : 021-30041027 Contact Person : Renny

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009


310
AGENDA RPPIK

SEPTEMBER Ruang Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran


Dapatkah sejawat menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini?
The 13th Congress of the European Federation of Neurological
Societies (EFNS 2009) Jawablah B jika benar, S jika salah
AGUSTUS Tanggal : 12 Sep 2009 - 15 Sep 2009

Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia (KOGI) 2009


Tempat
Kalangan
: Fortezza da Basso Firenze Fiera S.p.A. Florence, Italy
: Neurologist, specialist, resident
Studi Cross-Sectional
Tanggal
Tempat
: 03 Agustus 2009 - 09 Agustus2009
: Shangri-La Hotel, Surabaya
Sekretariat : 13th EFNS Congress 1-3, rue de Chantepoulet PO Box 1726 SHBG dan Testosteron
Kalangan : Spesialis Obsgin, residen, GP
CH-1211 Geneva 1 Switzerland
Email : efns09@kenes.com
sebagai Penduga
Sekretariat : POGI CABANG SURABAYA Department/SMF Obstetri Ginekologi
FK.UNAIR/RSU Dr. SOETOMO Jl. Mayjend Prof dr Moestopo 6-8
Phone
Fax
: +41 22 9080488
: +41 22 7322850
Gangguan Fungsi Ereksi
Email
Surabaya 60286 Jawa Timur- Indonesia
: sekretariat@kogi2009.com
URL : http://www2.kenes.com/efns/ pada Pria Usia Lanjut
Phone : 62-31-5031304 Sutyarso
Fax : 62-31-5037732
1. Diet rendah lemak pada pria dapat menurunkan kadar
SHBG (sex hormone binding globulin) dan meningkatkan
kadar testosteron bebas.
PIN PAPDI ke-7 2009
Tanggal : 07 Agustus 2009 - 09 Agustus 2009 2. SHBG diduga berfungsi mengatur keseimbangan
Tempat : Hotel JW Marriott, Medan hormon pertumbuhan (growth hormone).
Kalangan : Spesialis Penyakit dalam, dokter umum, residen
Sekretariat : Panitia PIN VII PB PAPDI d/a Departemen Penyakit Dalam 3. Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh arteriosklerosis.
FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta 10430
Email : pb_papdi@indo.net.id
4. Kadar SHBG serum lebih rendah pada usia lanjut.
Phone : 021-3193 1384, 3193 0808 psw. 6703
Fax : 021-314 8163, 391 0294
5. Fungsi ereksi rendah jika skor IIEF < 15.
Aspek Ekonomi-Demografi
Contact Person
URL
: Husni (0815 112 18 113 )
: http://www.pinpapdi.com
6. Testosteron diproduksi terutama di medulla adrenal. Penduduk Lansia Indonesia
7. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SHBG dapat Evi Nurvidya Arifin
digunakan sebagai faktor penduga gangguan ereksi.
Simposium Penelitian Bahan Obat Alami XIV 1. Pada negara yang perekonomiannya mulai membaik,
8. Kemampuan ereksi malam hari tidak berhubungan
Tanggal : 11 Aug 2009 - 12 Aug 2009
dengan usia. piramida penduduk akan berbentuk seperti candi
Tempat : Gedung II BPPT Lantai 3, Jakarta Borobudur.
Kalangan : dokter, apoteker, peneliti, akademisi, mahasiswa
9. Hormon utama yang mengatur fungsi ereksi penis ialah 2. Bentuk candi Borobudur mencerminkan banyaknya
Sekretariat : Pusat Teknologi Farmasi dan Medika Deputi Bidang TAB, BPPT testosteron.
Gedung II BPPT, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta 10340
penduduk usia muda dengan angka kematian rendah.
Email : panitia_seminar_tfm@yahoo.com 10. Kadar SHBG rata-rata pria normospermia lebih rendah
Phone : 021-3169533 daripada kadar SHBG rata-rata pria azoospermia. 3. Bentuk candi Borobudur berarti beban tanggungan
penduduk usia kerja relatif tinggi.
Fax : 021-3169505

4. Di negara maju umumnya piramida penduduk


berbentuk seperti candi Mendut.
13th Annual Scientific Meeting : Comprehensive Approach in
Internal Medicine
5. Potensi menabung negara maksimal pada keadaan
peningkatan penduduk usia kerja.
Tanggal : 14 Aug 2009 - 16 Aug 2009
Tempat : Hotel Horison, Semarang 6. Di Indonesia kondisi demografi antar propinsi relatif
Kalangan : Internist, General Practitioner seragam.
Sekretariat : Department of Internal Medicine Schooll of Medicine Diponegoro
University, Kariadi Hospital dr. Sutomo No. 16 Semarang 7. Banyaknya penduduk usia muda di bawah 15 tahun
Email : pabdi_smg@yahoo.com menguntungkan/ meringankan beban pemerintah.
Phone : 024-8446757
1. Informasi ini sesuai pada saat dicetak. Apabila ingin mengetahui 8. Pada masa transisi, kesempatan menabung pemerintah
Fax : 024-8446758 lebih lanjut, silahkan akses http://www.kalbe.co.id/calendar
Contact Person : Yosanto Diah 2. Apabila Anda mempunyai kegiatan ilmiah, dapat dikirimkan ke:
akan maksimal.
cdk.redaksi@yahoo.co.id
10.S 9.B 8.S 7.S 6.S 5.B 4.S 3.B 2.S JAWABAN : 1.B 8.B 7.S 6.S 5.B 4.B 3.B 2.S JAWABAN : 1.B

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
311 312
AGENDA RPPIK

SEPTEMBER Ruang Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran


Dapatkah sejawat menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini?
The 13th Congress of the European Federation of Neurological
Societies (EFNS 2009) Jawablah B jika benar, S jika salah
AGUSTUS Tanggal : 12 Sep 2009 - 15 Sep 2009

Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia (KOGI) 2009


Tempat
Kalangan
: Fortezza da Basso Firenze Fiera S.p.A. Florence, Italy
: Neurologist, specialist, resident
Studi Cross-Sectional
Tanggal
Tempat
: 03 Agustus 2009 - 09 Agustus2009
: Shangri-La Hotel, Surabaya
Sekretariat : 13th EFNS Congress 1-3, rue de Chantepoulet PO Box 1726 SHBG dan Testosteron
Kalangan : Spesialis Obsgin, residen, GP
CH-1211 Geneva 1 Switzerland
Email : efns09@kenes.com
sebagai Penduga
Sekretariat : POGI CABANG SURABAYA Department/SMF Obstetri Ginekologi
FK.UNAIR/RSU Dr. SOETOMO Jl. Mayjend Prof dr Moestopo 6-8
Phone
Fax
: +41 22 9080488
: +41 22 7322850
Gangguan Fungsi Ereksi
Email
Surabaya 60286 Jawa Timur- Indonesia
: sekretariat@kogi2009.com
URL : http://www2.kenes.com/efns/ pada Pria Usia Lanjut
Phone : 62-31-5031304 Sutyarso
Fax : 62-31-5037732
1. Diet rendah lemak pada pria dapat menurunkan kadar
SHBG (sex hormone binding globulin) dan meningkatkan
kadar testosteron bebas.
PIN PAPDI ke-7 2009
Tanggal : 07 Agustus 2009 - 09 Agustus 2009 2. SHBG diduga berfungsi mengatur keseimbangan
Tempat : Hotel JW Marriott, Medan hormon pertumbuhan (growth hormone).
Kalangan : Spesialis Penyakit dalam, dokter umum, residen
Sekretariat : Panitia PIN VII PB PAPDI d/a Departemen Penyakit Dalam 3. Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh arteriosklerosis.
FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta 10430
Email : pb_papdi@indo.net.id
4. Kadar SHBG serum lebih rendah pada usia lanjut.
Phone : 021-3193 1384, 3193 0808 psw. 6703
Fax : 021-314 8163, 391 0294
5. Fungsi ereksi rendah jika skor IIEF < 15.
Aspek Ekonomi-Demografi
Contact Person
URL
: Husni (0815 112 18 113 )
: http://www.pinpapdi.com
6. Testosteron diproduksi terutama di medulla adrenal. Penduduk Lansia Indonesia
7. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SHBG dapat Evi Nurvidya Arifin
digunakan sebagai faktor penduga gangguan ereksi.
Simposium Penelitian Bahan Obat Alami XIV 1. Pada negara yang perekonomiannya mulai membaik,
8. Kemampuan ereksi malam hari tidak berhubungan
Tanggal : 11 Aug 2009 - 12 Aug 2009
dengan usia. piramida penduduk akan berbentuk seperti candi
Tempat : Gedung II BPPT Lantai 3, Jakarta Borobudur.
Kalangan : dokter, apoteker, peneliti, akademisi, mahasiswa
9. Hormon utama yang mengatur fungsi ereksi penis ialah 2. Bentuk candi Borobudur mencerminkan banyaknya
Sekretariat : Pusat Teknologi Farmasi dan Medika Deputi Bidang TAB, BPPT testosteron.
Gedung II BPPT, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta 10340
penduduk usia muda dengan angka kematian rendah.
Email : panitia_seminar_tfm@yahoo.com 10. Kadar SHBG rata-rata pria normospermia lebih rendah
Phone : 021-3169533 daripada kadar SHBG rata-rata pria azoospermia. 3. Bentuk candi Borobudur berarti beban tanggungan
penduduk usia kerja relatif tinggi.
Fax : 021-3169505

4. Di negara maju umumnya piramida penduduk


berbentuk seperti candi Mendut.
13th Annual Scientific Meeting : Comprehensive Approach in
Internal Medicine
5. Potensi menabung negara maksimal pada keadaan
peningkatan penduduk usia kerja.
Tanggal : 14 Aug 2009 - 16 Aug 2009
Tempat : Hotel Horison, Semarang 6. Di Indonesia kondisi demografi antar propinsi relatif
Kalangan : Internist, General Practitioner seragam.
Sekretariat : Department of Internal Medicine Schooll of Medicine Diponegoro
University, Kariadi Hospital dr. Sutomo No. 16 Semarang 7. Banyaknya penduduk usia muda di bawah 15 tahun
Email : pabdi_smg@yahoo.com menguntungkan/ meringankan beban pemerintah.
Phone : 024-8446757
1. Informasi ini sesuai pada saat dicetak. Apabila ingin mengetahui 8. Pada masa transisi, kesempatan menabung pemerintah
Fax : 024-8446758 lebih lanjut, silahkan akses http://www.kalbe.co.id/calendar
Contact Person : Yosanto Diah 2. Apabila Anda mempunyai kegiatan ilmiah, dapat dikirimkan ke:
akan maksimal.
cdk.redaksi@yahoo.co.id
10.S 9.B 8.S 7.S 6.S 5.B 4.S 3.B 2.S JAWABAN : 1.B 8.B 7.S 6.S 5.B 4.B 3.B 2.S JAWABAN : 1.B

CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009 CDK 170/vol.36 no.4/Juli - Agustus 2009
311 312

You might also like