You are on page 1of 24

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN

RUMAH TANGGA KOPERASI

LAPENKOPWIL DKI JAKARTA


JL. DARMAWANGSA RAYA NO.18,
KEBAYORAN BARU – JAKARTA SELATAN
TELP/FAX. 72788852
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pelatihan ini
diharapkan peserta mampu :

 Memahami apa yang dimaksud AD /


ART Koperasi
 Mengetahui hal mendasar yang
harus ada dalam Anggaran Dasar
Koperasi
ANGGARAN DASAR &
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KOPERASI
ALASAN MENGAPA BERKOPERASI ??

• MENOLONG DIRI SENDIRI


• MEMBANGUN SKALA EKONOMI
• MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
DENGAN BEKERJASAMA
• EFISIENSI BIAYA

KEBUTUHAN
 Mengurangi biaya,
 Menentukan kebijakan harga,
 Meningkatkan pendapatan

MEMPEROLEH KEUNTUNGAN
KOPERASI
BADAN USAHA YANG BERANGGOTAKAN
ORANG PERORANG ATAU BADAN HUKUM
KOPERASI YANG MELANDASKAN
KEGIATANNYA PADA PRINSIP KOPERASI
SEKALIGUS SEBAGAI GERAKAN EKONOMI
RAKYAT YANG BERASASKAN
KEKELUARGAAN.
(UU No.25/1992)
APAKAH ANGGARAN DASAR
KOPERASI ?
ANGGARAN DASAR (AD) MERUPAKAN
DASAR BAGI TATA KEHIDUPAN ORGANISASI
DAN USAHA KOPERASI, YANG MEMUAT
KETENTUAN – KETENTUAN POKOK SERTA
DISUSUN DARI, OLEH DAN UNTUK
ANGGOTA
PIHAK – PIHAK EKSTERNAL MANA
SAJA YANG BERKEPENTINGAN
DENGAN KOPERASI ??
BANK
DEKOPIN PERUSAHAA
N/ PABRIK
KOPERASI
PESAING
PEMERINTA
H
INVESTOR AKADEMISI
PENTINGNYA AD/ART
KOPERASI ??
MEMBERI KEKUATAN HUKUM BAGI KOPERASI
SEBAGAI PEDOMAN DALAM PENGELOLAAN USAHA
& ORGANISASI KOPERASI
MENGATUR HUBUNGAN ANTARA ANGGOTA
DENGAN ANGGOTA
MENGATUR HUBUNGAN ANTARA ANGGOTA
DENGAN BISNIS KOPERASI
MENGATUR HUBUNGAN ANTARA ANGGOTA
DENGAN PENGURUS, PENGAWAS, MANAJER
MENGATUR HUBUNGAN ANTARA KOPERASI
DENGAN PIHAK KETIGA
5 HAL MENDASAR YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM MENYUSUN
ANGGARAN DASAR
1. MAKSUD & TUJUAN
- Sesuatu yg akan dicapai oleh Koperasi melalui
usaha-usaha yang dijalankan
- Tujuan harus dirumuskan secara operasional
sehingga mudah diukur tingkat pencapaiannya.
2. STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
- Struktur Organisasi, tugas wewenang
Pengurus, Pengawas, Anggota Koperasi
- Menjelas persyaratan sahnya keanggotaan
(Siapa dan dari mana)
- Mengatur kewajiban dan hak Anggota
5 HAL MENDASAR YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM MENYUSUN
ANGGARAN DASAR
3. HAK & KEWAJIBAN, PENGAMBILAN KEPUTUSAN
- Mengatur orang / forum pengambilan keputusan
- Mengatur kewajiban dan hak Anggota
4. KEGIATAN USAHA, MODAL & KEUANGAN
- Mengatur secara jelas bila Koperasi memperoleh
keuntungan atau menderita kerugian, Permodalan
5. MANAJEMEN & PEMBUBARAN KOPERASI
- Bagaimana pengelolaan usaha
- Mengatur apa yang harus ditaati bila Koperasi Bubar.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN
ANGGARAN DASAR
1. Membentuk panitia kecil. Wakil-wakil
Anggota yg memiliki pengetahuan dan
pengalaman perkoperasian lebih.
2. Curah pendapat tentang isi AD/ART.
Pimpinan Rapat memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada Anggota untuk
memberikan masukan tentang isi AD.
Pendapat hanya sebagai masukan tdk perlu
ditanggapi
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN
ANGGARAN DASAR
3. Sistematika AD. Sistematika pada umumnya sudah
strandar.
4. Rancangan naskah AD. Berdasarkan sistematika yg
sudah ditetapkan, panitia kecil menyusun rancangan
naskah lengkap AD. Isi AD merujuk pd pendapat
Anggota yg berkembang pd curah pendapat.
5. Diskusi panitia kecil. Panitia kecil mendiskusikan hasil
rancangan naskah AD, hingga mencapai tingkat
kesempurnaan.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN
ANGGARAN DASAR
6. Rancangan akhir naskah AD. Rancangan
akhir AD ini disampaikan saat Rapat
Anggota meminta masukan sehingga
menjadi rancangan akhir yang disepakati
oleh Rapat Anggota.
7. Pengesahan AD. Bila sepakat, maka Rapat
Anggota mengesahkan rancangan akhir AD.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN
ANGGARAN DASAR
8. Badan Hukum. Pengurus koperasi
mengajukan Badan Hukum kepada pihak yang
berwenang dengan melampirkan AD yang
telah disahkan oleh Rapat Anggota
Sistematika AD terdiri dari Pembukaan
dan Batang Tubuh.
1. Pembukaan. Berisi tentang latar
belakang, maksud, tujuan dan cita-cita
didirikannya koperasi.
2. Batang Tubuh. Terdiri dari bab, pasal
dan ayat.
Batang Tubuh. Berisi paling sedikit tentang :
a. Nama dan tempat kedudukan. Nama
koperasi ditetapkan berdasarkan jenis
koperasi. Tempat kedudukan adalah alamat
kantor pusat berikut wilayah pelayanannya.
b. Maksud dan tujuan.
c. Usaha
 Keanggotaan. Mengatur tentang persyaratan
keanggotaan, kewajiban dan hak anggota,
sanksi dan berakhirnya keanggotaan.
 Rapat Anggota. Rapat Anggota merupakan

kekuasaan tertinggi.
 Asas dan Prinsip. Asas koperasi Indonesia

adalah kekeluargaan. Prinsip adalah nilai-nilai


yang mendasari gerakan koperasi dalam
menjalankan organisasi dan usahanya
 Pengurus. Pemegang kuasa Rapat Anggota
untuk mengelola koperasi, yang dipilih dari,
oleh dan untuk anggota dalam Rapat Anggota.
 Pengawas. Perangkat organisasi yang
mendapat kuasa dari Rapat Anggota untuk
mengawasi pelaksanaan keputusan Rapat
Anggota menyangkut organisasi, kelembagaan,
pendidikan serta penyuluhan.

.
 Modal. Terdiri dari modal sendiri dan modal
pinjaman.
 Pembukuan. Pembukuan koperasi

diselenggarakan sesuai dengan Standar


Akuntansi Koperasi Indonesia.
 Transaksi. Transaksi mengatur hubungan

dagang antara anggota dan koperasinya.


 Sisa Hasil Usaha (SHU). Pada bagian ini
diatur juga pembagian SHU:untuk siapa
saja, berapa besar dan bagaimana cara
menghitungnya.
 Jangka waktu pendirian. Lazimnya sebuah

koperasi didirkan dalam jangka waktu yang


tidak terbatas, selama masih seirama
dengan maksud dan tujuan didirikannya
koperasi.
 Sanksi. Pengaturan ini diperlukan untuk
menegakkan disiplin organisasi dan
menjamin kepastian pelaksanaan organisasi
dan usaha koperasi.
 Pembubaran koperasi. Pembubaran koperasi

dapat dilakukan atas keputusan Rapat


Anggota berdasarkan alasan yang kuat dan
sah. Sebelum dibubarkan dibentuk “Tim
Penyelesaian” yang ditetapkan oleh Rapat
Anggota.
 Perubahan Anggaran Dasar. Perubahan
Anggaran Dasar disesuaikan dengan
perkembangan dan kebutuhan koperasi
 Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan

khusus. Lazimnya, AD memuat hal-hal yang


pokok. Penjabarannya dalam ART atau
peraturan khusus.
Beberapa Hal Yang Perlu Dipertegas

1. Anggota keluar dari koperasi.


2. Kontrak pelayanan antara anggota dan koperasi.
3. Kuorum.
4. SHU yang transaksinya dari anggota dan bukan
anggota.
5. Akuntan publik.
6. Pembatasan masa jabatan pengurus dan pengawas.
Beberapa Hal Yang Perlu Dipertegas

7. Periode pengurus dan pengawas.


8. Pembagian wewenang pengurus dan manajer.
9. Hubungan kerja pengurus dengan manajer.
10. Imbalan bagi pengurus.
11. Bisnis pribadi pengurus dan manajer tidak
bersaing dengan bisnis koperasi.

You might also like