Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri adalah barometer suatu Negara. Anggapan tentang keberhasilan
suatu Negara, salah satunya diakibatkan oleh faktor industri. Negara maju
mempunyai industri yang maju pula, demikian pula halnya dengan Negara
miskin, maka bisa dipastikan pendapatan dari industri sangat kecil. Indonesia
sebagai Negara berkembang sangat menyadari pentingnya industrialisasi. Ini
sejalan dengan peran penulis sebagai Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) yang
diharapkan dapat membantu pembangunan industri atau dengan kata lain
industrialisasi di berbagai bidang dan lapisan social. Untuk mewujudkan hal
tersebut banyak hal yang perlu diketahui oleh calon-calon Tenaga Penyuluh
Lapangan (TPL). Salah satunya adalah harus mengetahui jenis komudity
daerah masing-masing, karena pasca pendidikan nanti, mahasiswa TPL akan
kembali kedaerah masing-masing, untuk itu penulis merasa perlu untuk
menulis laporan ini. Salah satu hasil pengolahan pertanian dari daerah
Kabupaten Lombok Tengan adalah Jarak Pagar yang mulai di kembangkan
pada tahun 2005 silam yaitu dengan potensi lahan seluas 32.970 ha namun
yang di targetkan hanya 24.700 ha.
Tanaman jarak pagar menghasilkan biji yang memiliki kandungan minyak
cukup tinggi, yaitu sekitar 30-50 %. Minyak yang di hasilkan dari jarak pagar
sangat potensial untuk di manfaatkan sebagai bahan alternative. Sebagai
perbandingan bahan baku minyak diesel adalah hidrokarbon yang mengandung
8-10 atom karbon per molekul. Sementara yang terkandung pada minyak jarak
adalah 16-18 atom permolekul sehingga fiskositas minyak jarak lebih tinggi
dan daya pembakarannya sebagai bahan bakar masih rendah. Oleh sebab itu
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis akan menarik beberapa batasan masalah
yang akan penulis bahas pada pembahsan nantinya.
1. Bagaimana pentingnya pengembangan tanaman jarak bagi kehidupan
manusia?
2. Bagaimana proses pembuatan minyak jarak menjadi biodiesel?
3. Bagaimana solusi yang ditempuh untuk menyelesaikan masalah tersebut?
C. Tujuan
1. untuk mengetahui prospek minyak jarak sebagai sumber bahan baku
biodiesel.
2. untuk mengetahui proses pembuatan biodiesel dari minyak jarak.
3. Untuk mengetahui pentingnya tanaman jarak dalam kehidupan manusia
Praya.
Ketersediaan Lahan
Table 2: ketersediaan lahan untuk perkebunan
No Sektor/Komoditi Luas Lahan/Potensi
1 Perkebunan: Cengkeh Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 37
2 Perkebunan: Jambu Mete Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 4,431
3 Perkebunan: Kakao Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 411
4 Perkebunan: Kelapa Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 16,752
5 Perkebunan: Kopi Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 1,179
6 Perkebunan: Lada Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 33
7 Perkebunan: Tembakau Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 4,977
Profil Komoditi
Table 3 : profil komuditi kabupaten Lombok Tengah
Unggulan /
No Sektor / Komoditi Deskripsi
Tidak
1 Primer-Perikanan:Perikanan Unggulan Produksi Tahun Terakhir
Tangkap (2006) : 1,076.20 Ton
2 Primer-Perkebunan:Kakao Unggulan Produksi Tahun Terakhir
Sumber : Nusa Tenggara Barat Dalam Angka 2006/2007 (01-6-2007) BPS Provinsi NTB
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. MENGENAL JARAK PAGAR
1. Klasifikasi dan Morfologi
Tanaman jarak pagar termasuk family Euphorbiaceae, satu family
dengan karet dan ubi kayu.klasifikasi tanaman jarak pagar adalah sebagai
berikut:
Devisi : spermatophita
Subdivisi :Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Family : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
b. Bunga
Bunga tanaman jarak pagar adalah bunga majemuk berbentuk
malai, berwarna kuning kehijauan, berkelamin tunggal, dan berumah satu
(putik dan benang sari dalam satu tanaman). Bunga betina 4-5 kali lebih
banyak dari bunga jantan. Bunga jantan maupun betina, tersusu dalam
rangkaian berbentuk cawan yang tumbuh di ujung batang atau ketiak
daun. Bunganya mempunyai 5 kelopak berbentuk bulat telur dengan
panjang kurang lebih 4mm. benang sari mengumpul pada pangkal dan
berwarna kuning . tangkai putik pendek berwarna hijau dan kepala putik
melengkung keluar berwarna kuning. Bunganya mempunyai 5 mahkota
berwarna keunguan. Setiap tandan terdapat lebih dari 15 bunga.
2. Syarat tumbuh
Jarak pagar tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian sekitar
500 m dpl. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman jarak pagar adalah
625 mm/tahun. Namun, tanaman ini dapat tumbuh pada daerah dengan
curah hujan antara 300-2380 mm/tahun.
Kisaran suhu yang sesuai untuk bertanam jarak adalah 20-26C.
pada daerah dengan suhu terlalu tinggi (di atas 35 C) atau terlalu rendah
(di bawah 15 C) akan menghambat pertumbuhan serta menggurangi
kadar minyak dalam biji dan mengubah komposisinya.
Tanaman jarak pagar mempunyai system perakaran yang mampu
menahan air dan tanah sehingga tahan terhadap kekeringan serta
berfungsi sebagai tanaman penahan erosi. Jarak pagar ddapat tumbuh
pada berbagai ragam tekstur dan jnis tanah., baik tanah berbatu, tanah
berpasirr, maupun tanah berlempeng atau tanah liat. Di samping itu,
jarak pagar juga dapat beradaptasi pada tanah yang kurang subur atau
tanah beragam, meiliki drainage baik, tidak tergenang dan pH tanah 5,0 –
6,5.
10 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
Pada teknik pengepresan hidrolik sebelum di lakukan pengepresan, biji
jarak di beri perlakuan pendahuluan berupa pemberian suhu panas atau
pemasakan. Pemasakn dapat dilakukan dengan cara pemanasan di oven
atupun pengukusan dengan menggunakan uap air (steam). Pemasakan
biji jarak bertujuan untuk mengumpalkan protein dalam biji jarak.
Penggumpalan protein di perlukan untuk efisiensi ekstraksi.
Umunya pada pengepresan hidrolik jumlah minyak yang dapat di
peroleh mencapai 80 % darri kadar minyak yang terdapat pada daging
biji.
Kulit biji
11 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
Daging biji di hancurkan dengan
alat mincer hingga lumat.biji
yang telah hancur siap diperas
b. Pengepresan Berulir
Teknik pengepresan biji jarak dengan menggunakan ulir
(screw) merupakan teknologi yang lebih maju dan banyak di gunakan
di industry pengolahan minyak jarak saat ini. Dengan cara ini biji jarak
di press dengan pengepresan berulir (screw) yang berjalan secara
kontinu. Pada teknik ini, biji jarak yang akan di ekstaksi tidak perlu di
beri perlakukaan pendahuluan. Biji jarak kering yang akan di ekstraksi
dapat langsung di masukkan ke dalam screw press. Tipe alat
pengepresan berulir yang di gunakan dapat berupa pengepresan berulir
tunggal (single screw press). Atau pengepresan bergulir ganda (tuin
screw press).
Rendemen minyak jarak yang dihasilakn dengan tteknik
pengepresan berulir tunggal sekitar 21- 24 % sementara rendemen
minyak jarak yang dihasilkan dnegan teknik pengepresan berulir ganda
sekitar 24-27 %.
12 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
Salah satu kelebihan pengepresan dnegan menggunakan ulir
adalah proses dapat dilakukan secara kontinu, sehingga terekstrak
keluar dari biji akaibat pengepresan oleh ulir. Kemudian , minyak dapt
keluar dan langsung terpisah dari ampas bungkil yang keluar pada
ujung ulir.
Biji jarak
kering
Minyak Pengepresan
jarak (21- berulir
24 %)
Ampas/
bungkil
Destilasi solvent
13 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
Minyak jarak
(6- 9%)
2. Pemurnian minyak
Tujuan utama pross permurnian minyak adalah untuk
menghilangkan rasa dan bau yang tidak enak, mencegah timbuknya
warna yang tidak menarik, serta memperpanjang masa simpan minyak
sebelum digunakan. Pada poses pembuatan biodiesel dari minyak jarak,
minyak dapat di murnikan terlebih dahulu untuk menghilangkan
senyawa pengotor yang terkandung di dalam minyak jarak dapat
rendahnya kualitas biodiesel yang dihasilkan sehingga mesin disel tidak
dapat berjalan dengan baik atau bahkan merusak bagian alat pada mesin
disel.
Senyawa pengotoran yang biasa terkandung di dalam minyak
jarak diantaranya adalah gum (getah atau lender yang terdiri dari
fospatida, protein, residu, karbohidrat, air dan resin), asam lemakbebas
dan senyawa pengotor lainnya.
a. Proses Pemisahan Gum(Degumming)
14 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
Pemisahan gum merupakan suatu proses pemisahan getah atau
lender yang terdiri dari fospatida, protein, residu, karbohidrat, air dan
resin, tanpa mengurangi jumlah asam lemak bebas dalam minyak.
Biasanya proses ini di lakukan dengan cara penambahan asam posfat ke
dalam minyak, lalu di panaskan sehingga akan membentuk senyawa
fosfolipid yang lebih mudah terpisah darri minyak. Kemudian di susul
dengan proses pemusingan (sentrifusi)
b. Proses Pemisahan Asam Lemak Bebas (Netralisasi)
Netralisai adalah suatu proses pemisahan asam lemak bebas
dari minyak atau lemak dengan cara mereaksikan asam lemak bebas
dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun.
Pemisahan asam lemak bebas dapat juga dilakukan dengan cara
penyulingan yang di kenal dengan istilah deasidifikasi.
15 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
C. PROSES PRODUKSI BIODIESEL
1. Skala Laboratorium
Pada proses produksi biodiesel skala laboratorium , reaktan yang di
perlukan dapat berupa methanol atau etanol. Jenis katalis yang di gunakan
adalah katalis KOH dan NaOH. Apabila reaktannya methanol maka
perbandingan antara trigdiiserida dan methanol yang di pakai adalah 10 :
1. Katalis yang di gunakan adalah KOH dengan konsentrasi 1 %
berdasarkan bobot minyak yang akan diproses. Sementara itu, apabila di
gunakan pelarut etanol dengan menerapkan 70% akses (kemurnian 100%)
maka perbandingan antara trigliserida dan etanol adalah 5,1 : 1.
Berdasarkan bobot trigleserida yang dip roses maka di gunakan 1,3 %
KOH.
Pada proses produksi skala kecil (laboratorium) reaksi
transesterifikasi dapat di lakukan dalam labu leher 3 (three-neckedflask)
atau bejana lain yang terbuat dari kaca atau plastic berkapasitas 1-2 leter
yang dilengkapi dengan kondensor refluks, thermometer dan saluran
pengambilan sampel. Bejana tersebut di tempatkan pada water bath (bak
air) dengan suhu konstan (55-60 °C) pengaduan dilakukan dengan
menggunakan magnetic stirrer atau motor pengaduk yang telah di atur
pada laju pengadukan 150-200rpm.
16 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
Roduksi biodiesel skala pilot palant merupakan pengembangan
dari proses produksi skala laoratorium yang telah oftimal. Proses produksi
biodiesel meliputi tiga tahap, yaitu tanssesterifikasi, terigteserida dengan
alcohol, seperasi hasil ester dan gliserin, serta pencucian dan pengeringan.
Berikut ini di sajikan diagram alir produksi biodiesel skala pilot palant.
4. Skala Industri
Prose biodiesel skala industry dapat di gambarkan pada diagram
proses di bawah ini. Walaupun pelarut yang di gunakan adalah etanol,
tetapi secara keseluruhan alur prosesnya sama bila menggunakan jenis
pelarut alcohol lainnya.
Untuk proses pembuatan biodiesel secara umum dapat di lihat pada bagan di
bawah ini :
Pemanasan percampuan
Transesterifikasi
Separasi
17 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
Purifikasi Recovery
metanol
Biodiesel
18 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
Tembaga (3 JAM. 3
50°C)
Residu karbon (%-b) Maks 0,05 ASTM D 4530 -
7 -Dalam contoh asli Maks 0,05 - ISO 10370
-Dalam 10% ampas Maks 0.05
distilasi
8 Air dan sedimen, % v Maks 0,05 ASTM D 2709
9 Temperatur distilasi Maks. 360 ASTM D 1160
90% °c
10 Abu tersulvaktan % b Maks. ASTM D 874 ISO 3987
0,02
11 Belerang, ppm-b Maks 100 ASTM D 5453 PrEN ISO
(mg/kg) 20844
12 Posfor ppm-b Maks. 10 AOCS Ca 12- FBI-A02-03
(mg/kg) 55
13 Angka asam (mg- Maks. 0.8 AOCS Cd 3-63 FBIA01-03
koh/g
14 Gliserol bebas, %b Maks.0,02 AOCS CA 14- FBI-A02-03
56
15 Gliserol total, %b Maks. AOCS Ca 14- FBI-A03-03
0,24 56
16 Kadar ester alkil, %b Min. 96,5 Dihitung FBI-A03-03
17 Angka iiodium, %b Maks 115 AOCS Cd 1-25 FBI-A04-03
(g-12/100g)
18 Uji halphen Negatif AOCS Cb 1-25 FBI-A06-03
19 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
dapat di manfaatkan sebagai bahan bakar untuk memasak dan arang
aktif .
2. Kompos
Limbah tanaman jarak pagar yang belum termanfaatkan berupa
daun, dahan, ranting, kulit buah jarak, dan bungkil dapat di olah
menjadi kompos. Kompos adalah pupuk organic yang di buat melalui
proses pengoomposan. Pengomposan di definisikan sebagai
penguraian dan pemantapan baha-bahan organic secara biologis. Hasil
akhirnya berupa produk yang stabil sehingga baik di gunakan untuk
menggempurkan tanah, baik sebagai pupuk maupun conditioner tanah
tanpa merugikan lingkungan.
3. Sabun
Kandungan minyak pada biji jarak pagar sekitar 30 %. Usaha
pemanfaatn minyak jarak akan memberikan nilai tambah lebih besar
dengan cara pengolahannya menjadi produk sabun.
Pemanfaatan minyak jarak menjadi produk sabun merupakan
upaya yang paling menarik dan ekonomis. Hal ini di karenakan sabun
di butuhkan oleh masyarakat untuk mandi, mencuci muka, dan
aktivitas lainnya. Sebagaimana minyak nabati lainnya, minyak jarak
dapat di manfaatkan sebagai bahan baku pembuatan sabun karena
mampu memberikan efek pembusaan yang sangat baik dan
memberikan efek positif terhadap kulit.
20 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PENDEKATAN MASALAH
21 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
perkembangan perekonomian Negara kita. Salah satunya adalah
pengolahan minyak jarak menjadi biodiesel yang bisa di gunakan
sebagai alternative BBM. Selain itu juga, bahwa limbah minyak jarak
ini tidak akan di buang begitu saja, namun limbah ini masih bisa di olah
lagi menjadi sabun jarak yang sangat baik. Dan yang dapat memberikan
semangat untuk mengembagkan potensi tanaman jarak ini adalah
metode penanamannya tidak terlalu rumit dan sangat sederhana,
sehingga semua petani bisa membudidayakannya secara tradisional di
perkebunan rakyat.
Setelah kita melihat semua potensi dan manfaat dari tanaman jarak
di atas, maka yang menjadi masalh terbesar di sini adalah, masih
kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya semua itu, selain
itu juga masyarakat masih belum tahu bagaimana pengolahan biji jarak
tersebut, sehingga biasanya di derah perkampungan, banyak di
antaranya menggunakan tenaman jarak ini sebgai pagar halam rumah
mereka, sehingga seharusnyalah kita sebagai seorang calon Tenaga
Penyuluh Lapangan (TPL) bias memperkenalkan manfaat biji jarak ini
kepada masyarakat nanti.
22 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
unit, dan masing-masing dua unit di Kabupaten Lombok Tengah dan
Kabupaten Lombok Barat.”
Selain masalah di atas, masih terdapat satu masalah yang penulis rasa
perlu di bahas. Ketika nantinya, semua program pengembangan minyak jarak
ini terlaksana, maka semua tenaga ahli yang akan di gunakan bisa di katakana
akan berasal dari luar daerh, bahkan dari luar negeri. Hal ini di karenakan oleh,
kurangnya pengetahuan kita dalam mengolah tanaman jarak. Untuk itulah,
seharusnya kita mempelajari semuanya,agar kita bisa untuk memanfaatkan
semua potensi ini.
23 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
B. PEMECAHAN MASALAH
24 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
1. Strength (kekuatan)
2. Weakness (kelemahan)
3. Opportunities (kesempatan)
4. Threats (Ancaman)
25 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
26 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i
DAFTAR PUSTAKA
Swadaya.Jakarta
http//www.lomboknews.com
27 | T u g a s K i m i a B a h a n O z i