You are on page 1of 2

VARIABEL PENELITIAN DAN PARADIGMA HUBUNGAN

http://teorionline.wordpress.com

VARIABEL PENELITIAN

Variabel adalah simbol atau abstrak yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-
nilai. Dalam penelitian dikenal dengan beberapa istilah variabel antara lain :
1. Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi
variabel lain, biasanya dinotasikan dengan symbol X. Variabel ini juga sering disebut
independen variabel (IV) atau variabel penyebab. Dalam penelitian keprilakuan
organisas, variabel bebas ini terbagi menjadi 3 kelompok yaitu variabel tingkat
individu, variabel tingkat kelompok dan variabel tingkat organisasi. Karakteristik
yang paling jelas dari variabel tingkat individual adalah karakteristik pribadi atau
yang berkaitan dengan demografi seperti usia, gender, status pernikahan, karakteristik
pribadi, kerangka emosional bawaan, nilai dan sikap kerja serta level kemampuan
dasar. Motivasi juga termasuk ke dalam variabel tingkat individual.Sedangkan
karakteristik variabel tingkat kelompok meliputi kepemimpinan, konflik, komunikasi,
dan lainnya. Variabel tingkat sistem organisasi meliputi desain organisasi, budaya
organisasi, pelatihan, metode evaluasi kinerja dan lainnya.
2. Variabel terikat (dependen variable) adalah variabel yang memberikan
reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas, biasa dinotasikan dengan
Y. Dalam perilaku organisasi, variabel-variabel dependen ini antara lain terdiri dari
produktivitas / kinerja, mangkir / tingkat absensi, turnover, perilaku menyimpang di
tempat kerja, organizational citizenship behavior (OCB), dan kepuasan kerja.
Sedangkan dalam bidang pendidikan, disiplin siswa, prestasi belajar, tingkat
kelulusan, dan sebagainya bisa ditetapkan sebagai variabel dependen.
3. Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh memperkuat
atau memperlemah hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, biasa
dinotasikan dengan X atau Z. Karakteristik dasar dari variabel moderator adalah lebih
sulit berubah dalam jangka waktu tertentu. Misalnya budaya, personality, jenis
kelamin, dan lainnya. Contoh : Pengaruh Kemampuan terhadap Kinerja. Variabel
moderatornya adalah kepribadian dan usia. Artinya, pengaruh kemampuan terhadap
kinerja akan semakin kuat jika kepribadian adalah tipe A, dan usia yang relatif muda.
4. Variabel intervening / mediator adalah variabel yang secara konkrit tidak
kelihatan, tetapi secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan
terikat, sehingga menyebabkan hubungan antara X dengan Y menjadi hubungan yang
tidak langsung, biasa dinotasikan dengan X atau Z. Karakteristik dasar dari variabel
intervening / mediator / perantara / variabel proses adalah relative lebih mudah
berubah. Contohnya : Mood, Kepuasan, atau variabel sikap lainnya.
5. Variabel control adalah variabel yang dikontrol (dikendalikan atau dibuat
konstan) oleh peneliti untuk mengurangi pengaruhnya terhadap gejala yang sedang
dikaji, biasa dinotasikan dengan X atau Z. Contoh : Pengaruh metode pembelajaran
terhadap prestasi siswa. Variabel kontrolnya yang dibuat konstan adalah guru yang
sama, kondisi kelas yang sama, usia siswa yang relative sama, dan lainnya.
PARADIGMA HUBUNGAN
Dalam penelitian asosiatif/korelasional dikenal dengan istilah hubungan simetris,
kausal/sebab akibat, dan hubungan reciprocal/timbal balik.
1. Hubungan simetris adalah suatu hubungan karena munculnya bersama-
sama, atau bila X ada maka Y ada. Misalnya ada hubungan dengan datangnya
kupu-kupu dengan tamu. Kalau ada kupu-kupu masuk rumah diramalkan akan
ada tamu, namun yang menyebabkan datangnya tamu bukan kupu-kupu.
Model hubungan ini adalah tanpa arah, atau tidak menyelidiki siapa yang
mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi. Yang diselidiki biasanya adalah pola
hubungannya yang negatif atau positif atau hubungannya lemah, sedang, atau
tinggi. Jika pola hubungan positif, maka semakin tinggi X maka semakin tinggi
Y. Dan sebaliknya jika hubungannya negatif maka semakin tinggi X maka
semakin rendah Y.
Atau juga akan diketahui kekuatan hubungan, misalnya nilai korelasinya adalah
0,70, maka dapat dikatakan bahwa hubungan yang terjadi adalah kuat.

2. Hubungan Kausal atau hubungan sebab akibat, bila X maka Y. Artinya


jelas bahwa ada yang mempengaruhi dan ada yang dipengaruhi.
Contohnya adalah Pengaruh Promosi terhadap Penjualan. Pada hubungan kausal
ini akan dengan jelas memperlihatkan besaran pengaruh yang ditimbulkan oleh
promosi terhadap penjualan. Artinya jika promosi sekian, maka penjualan dapat
diprediksi sekian juga.

3. Hubungan resiprocal atau hubungan timbal balik yaitu X dan Y saling


mempengaruhi. Misalnya hubungan antara kepuasan dan kinerja. Di satu sisi,
dengan tingginya kepuasan kerja akan meningkatkan kinerja, namun disisi lain,
prestasi kerja justru yang menyebabkan kepuasan kerja (lihat teori harapan Vroom
yang memasukkan variabel ketiga dari pola hubungan kinerja – reward –
kepuasan kerja – kinerja lagi)

You might also like