Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal itulah salah satu sebab mengapa bangsa Indonesia sekarang dirundung
berbagai kekacauan lahir dan batin, karena menganggap bahwa demokrasi hanya
dan baru demokrasi yang benar kalau dilaksanakan sesuai dengan demokrasi
Barat. Tidak dihiraukan bahwa demokrasi dan sistem pemerintahan itu tepat kalau
dapat menggerakkan dinamika bangsa serta mengembangkan energi bangsa itu
secara maksimal untuk mencapai tujan hidupnya. Dan menghasilkan kehidupan
yang maju dan sejahtera. Bukan untuk membuang-buang dan memboroskan
energi bangsa seperti yang sekarang terjadi di Indonesia.
Maka untuk membawa bangsa Indonesia pada jalan dan kondisi yang
sesuai untuk mencapai Tujuannya, yaitu Masyarakat yang Adil dan Makmur
berdasarkan Pancasila, perlu kita kaji kembali bagaimana sebaiknya demokrasi di
Indonesia dilaksanakan.
B. RUMUSAN MASALAH
- Demokrasi
- Demokratisasi
- Demokrasi Pancasila
- Aspek demokrasi
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
c. Ensiklopedi Indonesia
demokrasi politik tetapi juga demokrasi ekonomi dan sosial (Lihat amandemen
UUD 1945 dan penyelesaiannya dalam pasal 27,28.29,30,31, 32, 33. dan 34).
b. Aspek Formal
c. Aspek Normatif
d. Aspek Optatif
e. Aspek Organisasi
f. Aspek Kejiwaan
Karena Pancasila telah kita akui dan terima sebagai Filsafah dan
Pandangan Hidup Bangsa serta Dasar Negara RI, maka Pancasila harus menjadi
landasan pelaksanaan demokrasi Indonesia. Kalau kita membandingkan dengan
demokrasi Barat yang sekarang menjadi acuan bagi kebanyakan orang, khususnya
kaum pakar politik Indonesia, ada perbedaan yang mencolok sebagai akibat
perbedaan pandangan hidup. Sebagaimana sudah diuraikan dalam makalah
Perbedaan Pikiran Barat dan Pancasila, perbedaan prinsipiil atau mendasar dalam
pandangan hidup Barat dan Indonesia adalah tempat Individu dalam pergaulan
hidup. Dalam pandangan Barat individu adalah mahluk otonom yang bebas
6
Demikian pula Indonesia adalah satu negara yang luas wilayahnya dan
terbagi dalam banyak Daerah yang semuanya termasuk dalam Keluarga Bangsa
Indonesia. Oleh sebab itu di samping peran partai politik dan golkar, harus
diperhatikan juga partisipasi Daerah dalam mengatur dan mengurus bangsa
8
Indonesia sebagai satu Keluarga. Karena itu ada Utusan Daerah yang mewakili
daerahnya masing-masing dalam menentukan jalannya Bahtera Indonesia.
Sebagaimana prinsip Perbedaan dalam Kesatuan, Kesatuan dalam Perbedaan
menjamin setiap bagian untuk mengejar yang terbaik, maka Daerah yang banyak
jumlahnya dan aneka ragam sifatnya perlu memperoleh kesempatan mengurus
dirinya sesuai pandangannya, tetapi tanpa mengabaikan kepentingan seluruh
bangsa dan NKRI. Otonomi Daerah harus menjadi bagian penting dari demokrasi
Indonesia dan mempunyai peran luas bagi pencapaian Tujuan Bangsa.
Kondisi UUD 1945 setelah amandemen serba tak keruan. UUD 1945 yang terdiri
dari Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasan setelah amandemen masih ada
Pembukaan yang tidak berbeda dari semula, Akan tetapi Penjelasan ditiadakan,
sedangkan dalam Batang Tubuh diadakan perubahan Pasal-Pasal yang isinya
bertentangan dengan Pembukaan. Pasal-Pasal baru itu banyak yang berjiwa
individualisme-liberalisme. untuk mengembalikan UUD 1945 ke aslinya ada 2
alternatif jalan. Yang pertama adalah mengembalikan UUD 1945 yang asli
sebagai UUD yang sah. Ini dapat dilakukan melalui berbagai kemungkinan,
9
seperti didekritkan oleh Presiden RI, melalui keputusan DPR minta MPR
bersidang atau melalui Referendum. Yang kedua adalah melalui proses
pengkajian kembali UUD 1945 sehingga pengkajian ini menghasilkan UUD yang
sesuai dengan UUD 1945 asli, tetapi mungkin dengan tambahan untuk
penyempurnaannya.
Jalan pertama, terutama melalui satu dekrit Presiden RI, adalah cara paling
cepat. Akan tetapi secara politik dipertanyakan apakah Presiden RI bersedia
melakukannya. Jalan DPR amat sukar berhasil karena akan ditentang banyak
anggota DPR yang diuntungkan oleh keadaan UUD 1945 setelah di-amandemen.
Sedangkan melalui referendum juga memerlukan persetujuan DPR yang amat
besar kemungkinan menolak . Jadi harus ditempuh jalan kedua, yaitu melalui
pengkajian. Ini satu proses lama tapi dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Sebab melalui pengkajian kembali dapat dihilangkan semua akibat buruk dari
amandemen, yaitu yang membuat batang tubuh UUD bertentangan dengan
Pembukaannya sendiri. Dapat diperoleh penyempurnaan UUD 1945, kalau
dianggap perlu, dengan mengadakan penambahan. Akan tetapi tidak dalam bentuk
amandemen melainkan sebagai addendum UUD 1945. Juga Penjelasan UUD
dapat dikembalikan, karena UUD tanpa Penjelasan kurang menjamin adanya
pemahaman yang benar dari isi UUD itu. Dengan semangat yang kuat untuk
memounyai kembali UUD 1945 yang sesuai dengan Pancasila kita harapkan
pengkajian ini dapat dilakukan secepat dan setepat mungkin.
Pengkajian ini harus dilakukan satu Pantitya yang dibentuk secara khusus,
terdiri dari pakar hukum dan politik yang patriot Indonesia dan berjiwa serta
memahami Pancasila. Hasil pengkajian diserahkan kepada MPR yang
menyatakannya sebagai UUD yang berlaku di Indonesia. Hanya harus diwaspadai
bahwa Panitya Pengkajian terdiri dari orang-orang yang patriot Indonesia dan
bukan orang yang terpikat oleh ideologi dan paham lain atau yang mudah kena
pengaruh pihak luar yang menginginkan lenyapnya Pancasila.serta menggunakan
berbagai cara, termasuk uang, untuk mencapai tujuannya. Demikian pula MPR
10
harus mempunyai cukup banyak anggota yang setia kepada Pancasila dan
perwujudannya, khususnya yang duduk sebagai pimpinan MPR.
dari Daerah Tingkat II atau Kabupaten dan Kota yang juga dibentuk dengan
undang-undang.
Untuk memberikan otonomi yang luas kepada Daerah maka semua Daerah
Tingkat Dua adalah daerah otonom. Sedangkan Daerah Tingkat Satu memegang
kekuasaan pemerintahan yang mewakili Pusat dalam memimpin Daerah Tingkat
Dua sebagai bagian integral NKRI.
Atas dasar itu Kepala Daerah Tingkat Dua, yaitu Bupati dan Wali Kota,
dipilih langsung oleh Rakyat, kecuali pimpinan Kota yang berada di Daerah
Tingkat Satu Jakarta Raya. Setiap Daerah Tingkat Dua mempunyai Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Tk Dua yang anggotanya dipilih oleh Rakyat dan
ditetapkan oleh Sekber Golkar. DPRD II membantu Bupati / Wali Kota dalam
menjalankan pemerintahan di daerahnya. Dalam menjalankan pekerjaannya
Bupati / Wali Kota bertanggungjawab kepada Gubernur / Kepala Daerah Tingkat
Satu. Kepala Daerah Tingkat Satu, yaitu Gubernur, ditetapkan oleh Presiden RI
berdasarkan usul yang diajukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat Satu .
Gubernur merupakan perpanjangan Pemerintah Pusat untuk mengatur jalannya
pemerintahan di Daerah Tk I sesuai dengan ketentuan otonomi daerah. Dalam
pekerjaannya Gubernur bertanggungjawab kepada Presiden RI. Gubernur dibantu
Dewan Perwakilan Daerah Tingkat Satu yang anggotanya dipilih oleh Rakyat dan
ditetapkan oleh Sekber Golkar. Gubernur bersama DPRD I menetapkan Utusan
Daerah untuk duduk dalam MPR.
yang lain. Akan tetapi Golongan Kaya ini tidak akan lebih dari 5% jumlah
penduduk dan menguasai 15-20% kekayaan nasional. Demikian pula pasti ada
saja rakyat yang tergolong miskin, tetapi itu tidak lebih dari 5% jumlah penduduk
dengan sekitar 5% kekayaan nasional. Untuk mencapai susunan masyarakat itu
diusahakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, bukan untuk golongan tertentu
yang sedikit jumlahnya. Produksi dikerjakan oleh semua untuk semua, hal mana
mengandung makna bahwa semua orang yang termasuk angkatan kerja
memperoleh pekerjaan sehingga juga memperoleh penghasilan.
kedudukannya dan asal golongannya. Semua warga berhak atas kehidupan yang
layak sebagai manusia yang berharga. Kemerdekaan tiap-tiap penduduk dalam
memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing harus dijamin, termasuk
peribadatannya. Demikian pula semua warga negara berhak mendapat Pendidikan
Sekolah yang ditanggung sepenuhnya oleh Negara, paling sedikit sampai tingkat
Pendidikan Menengah. Kalau ada rakyat yang termasuk fakir miskin dan anak
terlantar, maka itu menjadi tanggungjawab Negara untuk mengurusnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Pamakalah menyadari mungkin dalam penulisan makalah ini bayak
kekurangan dan kesilapan karena makalah mengharapkan kritik dan saran dari
dosen pembimbing dan teman-teman demi kesempurnaan makalah ini
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.e-dukasi.net/modul_online/MO_21/ppkn203_07.htm
http://www.wikipedia.org