Professional Documents
Culture Documents
DISC BRAKE
Oleh :
i
HALAMAN PENGESAHAN
Proyek akhir dengan judul “ Cara Kerja Dan Perbaikan Rem Disc Brake”
telah dipertahankan di hadapan sidang panitia Ujian Proyek Akhir Fakultas Teknik
Hari : Kamis
Tanggal : 3 Mei 2007
Pembimbing
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang
ii
ABSTRAK
Arif Sugiharto, 2007. Cara Kerja Dan Perbaikan Rem Disc Brake Laporan Proyek
Akhir. Teknik Mesin D III. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Memasuki era global yang serba praktis, perkembangan ilmu sangat pesat
terutama di bidang IPTEK. Perkembangan ini berdampak juga pada perkembangan
teknologi tranportasi. Inovasi di bidang otomotif saat ini semakin memanjakan
pemakai, dan terobosan teknologi terbaru harus memenuhi tuntunan konsumen yang
lebih mudah, aman dan nyaman. Kepuasan konsumen akan tercapai dari segi artistik
kendaraan baik eksteterior maupun interor yang bagus dan beberapa peralatan
tambahan yang memudahkan pemakai. Selain itu juga mesin memiliki performance
yang tinggi, serta perangkat keamananan dan kenyamanan lengkap yang berfungsi
optimal.
Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila bisa memberikan rasa aman
dan nyaman bagi pengendara. Semua jenis kendaraan baik roda dua maupun roda
empat dilengkapi dengan berbagai sistem, salah satu dari sistem itu adalah sistem
pengereman.
Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan laju
kendaraan. Sistem ini sangat penting karena memiliki fungsi sebagai alat
keselamatan dan menjamin untuk pengendara yang aman. Kendaraan tidak dapat
berhenti apabila pengereman hanya dilakukan dengan pengereman mesin, kelemahan
ini harus di kurangi agar dapat menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga
berhenti. Kerja rem di sebabkan adanya gaya gesek pad rem melawan sistem gerak
putar piringan (disc).
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal sholeh.
Carilah kejujuran walaupun mengira akan celaka tetapi sebenarnya
selamat. Dan hindarilah kebohongan itu walaupun kamu mengira
selamat, namun sebenarnya celaka.
Kesabaran dan kesadaran adalah milik orang yang tidak pernah berbuat,
memperbaiki kesalahan adalah milik orang yang banyak berbuat.
Persembahan :
Bapak ibu tercinta
Kakakku tersayang
Yang terkasih
Teman-temanku yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
Almamaterku
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan proyek akhir berjudul
“Cara Kerja Dan Perbaikan Rem Disc Brake”
Penulis menyadari dengan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki
tentunya proyek akhir ini tidak akan terwujud tanpa ada bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis sangat berterima kasih kepada yang terhormat
:
1. Dr. Sujono Sastroatmodjo, M.Si selaku Rektor UNNES
2. Prof. Dr. Soesanto selaku Dekan Fakultas Teknik UNNES.
3. Drs. Pramono, Ketua Jurusan Teknik Mesin UNNES.
4. Drs. Widi Widayat, selaku pembimbing lapangan.
5. Drs. Soedartono, MPd selaku Dosen Penguji Tugas Akhir.
6. Bapak ibu serta kakak-kakakku yang telah memberikan dorongan dan
semangat.
Akhirnya penulis berharap semoga proyek akhir ini bermanfaat Amin.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
BAB III. PENUTUP
A. Simpulan ......................................................................................... 30
B. Saran ................................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 31
Lampiran-Lampiran ............................................................................................. 32
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 10. Cara kerja Disc Brake Saat tekanan dibebaskan ............................. 15
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
Memasuki era global yang serba praktis, perkembangan ilmu sangat pesat
konsumen yang lebih mudah, aman dan nyaman. Kepuasan konsumen akan
tercapai dari segi artistik kendaraan baik eksteterior maupun interor yang bagus
dan beberapa peralatan tambahan yang memudahkan pemakai. Selain itu juga
Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila bisa memberikan rasa aman
dan nyaman bagi pengendara. Semua jenis kendaraan baik roda dua maupun roda
empat dilengkapi dengan berbagai sistem, salah satu dari sistem itu adalah sistem
pengereman.
kendaraan. Sistem ini sangat penting karena memiliki fungsi sebagai alat
keselamatan dan menjamin untuk pengendara yang aman. Kendaraan tidak dapat
kendaraan hingga berhenti. Kerja rem di sebabkan adanya gaya gesek pad rem
1
2
Dari uraian di atas penulis tertarik untuk memilih judul “ Cara kerja dan
perbaikan rem Disc Brake ” dengan harapan penulis dapat mempelajari dan
2. Untuk mengetahui lebih banyak tentang komponen dan cara kerja dari
sistem pengereman.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
C. Pemecahan Masalah
1. Cara kerja rem Disc Brake adalah tekanan hidrolik dari master silinder,
kemudian mendorong piston dan selanjutnya menekan pada rotor Disc. Pada
saat yang sama tekanan hidrolik menekan sisi pad sehingga menjepit Disc
2. Komponen yang terdapat pada rem Disc Brake diantaranya adalah : Boster,
3. Indikasi kerusakan dan cara mengatasi kerusakan pada rem Disc Brake
diantaranya adalah :
Indikasi Kerusakan
Cara Mengatasinya
D. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan proyek akhir tentang cara kerja
E. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pembahasan cara kerja dan perbaikan rem
1. Metode Observasi
2. Metode Interview
3. Studi Pustaka
G. Sistematika Penulisan
Dari data di atas maka penulis akan menulis laporan proyek akhir ini
BAB I : PENDAHULUAN
a). Latar belakang pemilihan judul, b). Rumusan masalah, c). Tujuan, d).
BAB II : ISI
a). Dasar teori sistem rem depan Disc Brake, b). Komponen-komponen
rem Disc Brake, c). Gangguan rem Disc Brake serta, d). Cara mengatasinya.
a). Simpulan, b). Penutup, dan yang terakhir daftar pustaka serta lampiran-
lampiran.
6
BAB II
DISC BRAKE
A. Landasan Teori
1. Pengertian Rem
Peralatan ini sangat penting, karena memiliki fungsi sebagai alat keselamatan dan
b) Apabila beban pada semua roda sama, maka daya pengereman harus sama
atau gaya pengereman harus sebanding dengan beban yang diterima oleh
masing-masing roda.
disebabkan oleh adanya gaya gesek pad rem melawan sistem gerak putar piringan
(disc).
6
7
Prinsip kerja rem hidrolik adalah menggunakan hukum pascal yaitu gaya
penampang dari fluida akan menghasilkan tekanan yang akan diteruskan ke segala
arah dengan sama besar. Untuk melipat gandakan daya penekanan pedal digunakan
perbedaan antara tekanan dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam intake
manifold mesin. Prinsip kerja boster rem menggunakan hukum bernoulli yaitu fluida
Gaya penekan pedal rem akan dibuat menjadi tekanan fluida oleh piston dari
master silinder. Cara kerja master silinder adalah apabila pedal ditekan , maka piston
akan bergerak maju, akibatnya minyak rem akan mengalir ke tangki melalui saluran
di depan master silinder. Dorongan piston akan menyebabkan tekanan minyak naik,
sehingga mendorong katub inlet sampai menutup saluran ke tangki. Tekanan minyak
rem yang ada dalam master silinder akan semakin besar dan akhirnya minyak
menuju ke silinder roda melewati katup pengecek. Piston akan kembali ke posisi
Tekanan ini dipindahkan melalui pipa rem dan bekerja pada sepatu atau pad
silinder yang besar. Pada umumnya kendaraan menggunakan rem yang mempunyai
daya pengereman yang berbeda antara rem belakang dan rem depan, dengan daya
9
pengereman untuk roda depan harus lebih besar dari gaya pengereman roda
belakang, maka untuk memperkuat daya pengereman roda depan silinder roda dibuat
lebih besar. Besarnya gaya pengereman dapat diatur sesuai dengan perbandingan
Rem hidrolik lebih terespon lebih cepat dibanding tipe lainnya, dan
konstruksinya lebih sederhana. Dengan kelebihan tersebut rem hidrolik lebih banyak
B. Disc Brake
Disc brake digunakan sebagai pengganti rem tromol, dimana pada dasarnya
piringan cakram, terdiri dari cakram yang berputar dengan rotor dan bahan gesek
yang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya
1. Pads
2. Ring
3. Piston
4. Cylinder
5. Mounting
Gambar 3. Konstruksi Rem Piringan
10
penambahan tenaga rem. Oleh karena itu perbedaan efek pengereman antara
roda kiri dan kanan dapat dieliminir dan kemungkinan kecil terjadi roda
b. Karena konstruksi yang sederhana maka pada kanvas rem (brake pad) mudah
diganti.
c. Bila piringan terkena air, maka efek pengereman akan konstan karena air
yang menempel pada piringan akan terlempar keluar akibat gaya sentrifugal.
panas dengan baik dan juga jarang terjadi gejala fiding, karena itu efek
e. Berbeda dengan rem tromol maka ekspansi panas tidak dapat menyebabkan
a. Pad Rem
Pad tersebut dari campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi. Pada pad
diberi garis celah untuk menunjukkan tebal pad. Dengan demikian dapat
metalic plate dipasangkan pada sisi piston dari pad yang fungsinya untuk
B rake pad
Slit
b. Disc (Piringan)
Pada umumnya cakram atau piringan terbuat dari besi tuang dan beri lubang-
lubang yang fungsinya untuk ventilasi serta pendingin, dengan adanya ventilasi
c. Kaliper
dilengkapi saluran saat minyak rem yang disalurkan ke silinder. Pada disc brake
1. Tipe Fixed Caliper (Duoble Piston), pada tipe ini piston ditempatkan pada
dua sisi kaliper. Radiasi panas Fixed Caliper terbatas karena silinder rem
2. Floating Caliper (Single Piston) pada tipe ini piston ditempatkan pada satu
sisi kaliper, sistem kerjanya adalah tekanan hidrolis dari master silinder,
(cakram). Pada saat yang sama tekanan hidrolis menekan sisi pad sehingga
menjepit cakram dan terjadilah usaha tenaga pengereman. Dalam tipe ini
Hydraulic
pressure
Floating
l
Pad Piston
Steering knuckle
Brake disc
Piston
Karet
pelindung
Ring piston
Torque
plate
a. Piston
b. Ring piston
14
c. Karet pelindung
d. Torque plate
Sistem rem piringan bekerja dengan adanya suatu gerak gaya gesek antara
pad rem yang diam dengan piringan yang berputar. Pada kendaraan berjalan mesin
berfungsi mengubah energi panas menjadi energi kinetik maka sebaliknya dari
prinsip kerja rem yaitu mengubah energi kinetik menjadi energi panas dimana pada
saat pengereman akan terjadi gesekan antar pad rem dengan piringan yang akan
akan timbul panas karena adanya gesekan antara pad rem dan cakram. Selama proses
pengereman berlangsung, temperatur pad dan cakram akan naik sehingga akan
pengereman.
Karena berkaitan dengan aksi self enegizing limited. Sehingga perlu tambahan
tekanan hidrolik yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efesien.
Komponen tersebut dinamakan boster rem. Boster rem mampu melipat gandakan
daya penekanan pedal, waktu penekanan pedal lemah mampu diteruskan menjadi
Caliper
Amount
Pad Piston
Piston seal (rubber) Of deformetion
Disc rotor
Clearance
Amount
Of return
Pad Piston
Piston seal
Disc rotor
Saat tekanan dibebaskan
Tebal : 20 mm
Tebal minimum : 10 mm
Ganti pad bila tebal adalah minimum atau kurang, atau bila pad rem sudah
mikrometer
Bagian yang di
ukur
Tebal : 22 mm
Ganti disc bila tebal minimum atau kurang, bila piringan tidak rata atau aus,
Gunakan dial indikator, ukur run out disc pada posisi 10 mm dari ujung luar.
Bila run out lebih besar dari maksimum, ganti disc atau bubut disc. Perlu
diperhatikan sebelum mengukur run out, konfirmasikan bahwa gerak bebas bearing
Center Gauge
Disc Brake
Pada perawatan berkala pada kilo meter tertentu minyak rem dapat diganti,
minyak rem memiliki masa pakai tertentu yang harus diganti dengan yang baru,
penggantian minyak rem kurang lebih untuk pemakaian 20.000 KM dan apabila
18
masih cukup bagus tetapi dalam reservoir (pada master silinder) menunjukkan batas
minimal atau kurang dari tanda F maka perlu untuk ditambah. Minyak rem yang
digunakan tipe DOT 3. Minyak rem ada dua macam netral dan biasa. Untuk mobil-
mobil saat ini biasanya menggunakan jenis netral karena dapat menghasilkan daya
Pemeriksa sistem rem dari kebocoran dan masuknya udara. Jika sistem rem
diperbaiki atau ada udara di sistem rem, buanglah udara tersebut. Jika saluran rem
kemasukan udara, keluarkan udara dengan jalan tekan pedal rem berulangkali
kemudian kendorkan nepel buang udara dengan cara pedal rem masih ditekan.
Setiap kelipatan 10. 000 km pada kendaraan perlu ada pembersihan dan
penyetelan rem (clean and adjusting) perlakuan pada disc brake adalah dengan
membersihkan pad rem dan disc dengan jalan mengendorkan baut kaliper kemudian
melepas pad rem dan diamplas, pada disc juga dilakukan pengamplasan apabila perlu
rem supaya diberi gemuk (fat) di bagian yang bergesekan dengan dudukan pad rem
pada kaliper agar gerakan pad rem lancar. Kencangkan baut kaliper sesuai torsinya.
cukup banyak dibandingkan dengan rem tromol, rem cakram masih sering
kerusakan.
b. Pengereman tidak stabil disebabkan disc brake yang digunakan sudah cukup
c. Rem berbunyi pada saat melakukan pengereman ataupun pada saat kendaraan
a. Gejala yang timbul akibat terjadi kemacetan pada rem cakram adalah
bekerja. Selain itu apabila kemacetan hanya pada salah satu roda depan pada
waktu melakukan pengereman, kemudi akan berbelok pada sisi roda yang
macet.
b. Gejala lain yang sering timbul akibat piringan atau cakram rem mengalami
keausan atau tidak rata, saat mobil kecepatan tinggi dan melakukan
karena gesekan.
3. Analisis gangguan
Setelah mengetahui gejala yang timbul akibat gangguan pada Disc brake
disc brake. Hasil analisis pada permasalahan pada rem cakram diatas adalah sebagai
berikut:
21
A. Rem macet
1) Piston di dalam silinder tidak dapat meluncur ketika pedal rem ditekan, hal
silinder.
2) Kemacetan rem juga disebabkan macetnya piston pada master silinder karena
karat
B. Rem terasa bergetar saat terjadi pengereman atau saat pedal rem diinjak.
1) Kondisi permukaan piringan yang sudah aus dan tidak rata dikerenakan
pemakaian yang sudah terlalu lama dan perawatan yang kurang baik.
2) Rem bergetar juga dapat disebabkan karena pad rem yang sudah mulai
C. Keluarnya bunyi pada saat kendaraan berjalan atau pada saat melakukan
pengereman.
Pad rem telah habis sehingga terjadi gesekan antara pad dengan piringan.
Hal ini disebabkan karena piringan telah cacat dan berkarat ( telah berumur )
22
4. Penanganan gangguan
A. Rem macet
bahwa penyebab kemacetan rem adalah tidak berfungsinya kaliper dengan baik.
Kerusakan pada komponen-komponen kaliper yang terdapat pada silinder yang kotor
atau piston silinder sudah mulai berkarat sehingga perlu dibersihkan. Pekerjaan atau
langkah-langkah untuk memperbaiki rem yang macet perlu dilakukan antara lain:
1) Membongkar kaliper
a) Menguras minyak rem hingga habis dan siapkan bak air serta air bersih,
dalam pengurasan minyak rem jangan sampai mengenai cat body karena akan
melunturkan cat, namun apabila mengenai cat body segera disiram dengan air
b) Melepas roda pada bagian rem yang macet atau kedua roda.
d) Melepas selang dari master silinder dan lepaskan kaliper dari dudukannya
e) Pembongkaran piston rem dilakukan sebaiknya dalam bak air yang dicuci
detergen.
f) Melepas karet penutup dan klip ring (ring pengunci karet tersebut)
23
hingga bersih dan juga bersihkan silinder, pada saat pengamplasan dilakukan dengan
menggunakan amplas halus (no : 1) dan dengan air agar tidak terjadi kecacatan atau
goresan pada piston maupun silinder, setelah bersih keringkan dengan kompresor.
Proses selanjutnya setelah kaliper dan piston kering adalah melakukan pemeriksaan
komponen-komponen mana yang masih baik sehingga bisa digunakan kembali. Hal-
hal penting yang perlu dilakukan pada waktu melakukan pemeriksaan adalah sebagai
berikut:
b) Memeriksa keadaan karet seal apabila telah mengeras atau rusak maka perlu
diganti.
c) Memeriksa keadaan karet penutup, apabila sobek atau rusak maka harus
diganti agar kotoran dan air dari luar tidak masuk ke dalam silinder sehingga
b) Memasang seal pada piston, kemudian lumasi piston dan silinder dengan
minyak rem.
rata sehingga piston dapat masuk dengan mudah, apabila dapat terpasang
d) Memasang karet penutup dan klip ring, kemudian pasang kaliper dan
rem masih mengalami kemacetan, dengan terlebih dahulu minyak remnya, lepaskan
bersihkan dengan air bersih. Jika tidak ada cacat maka master silinder dapat dipasang
kembali dan jika ada yang cacat atau rusak maka master silinder harus diganti.
Rem yang bergetar pada disc brake dimungkinkan terjadi karena permukaan
disc atau piringan yang tidak rata. Penanganan yang harus dilakukan sama dengan
penanganan kondisi rem yang terlalu mengkilap yaitu dengan cara pembubutan,
sedangkan untuk kondisi pad rem yang mengeras atau telah habis bentuk
b) Mengendorkan baut pengunci disc dengan cara menginjak rem sehingga pada
c) Melepas baut pengunci, selang rem, dan kemudian angkat kaliper untuk
kemudian dibersihkan.
piringan sudah tidak rata. Untuk itu maka permukaan piringan harus diratakan.
yang tidak rata disebabkan oleh kondisi pad yang sudah habis sehingga piringan
akan bergesekan terus dengan besi pad. Gesekan tersebut akan mengakibatkan panas
pada piringan dan besi pad sehingga menurunkan kualitas dari piringan. Selain
menjadikan permukaan piringan tidak rata, gesekan pada piringan akan menjadikan
penguncinya.
baut penguncinya.
c) Pastikan seluruh baut sudah terkunci dengan kuat dan tidak ada komponen
C. Rem berbunyi
Munculnya suara atau bunyi dari rem dimungkinkan terjadi karena banyak
hal. Proses penanganan yang sesuai dengan analisa yang dilakukan akan mampu
untuk menghilangkan suara atau bunyi pada rem. Penanganan rem berbunyi dapat
a) Munculnya suara atau bunyi pada rem diakibatkan oleh pad yang sudah aus
roda yang tidak atau terlalu longgar, langkah penanganannya adalah harus
sesuai.
c) Munculnya suara yang diakibatkan oleh rusak atau ausnya shim anti bunyi,
baru.
27
G. Trouble Shooting
Pedal rem 1. Pad rem tipis 1. Bongkar kaliper 1. Ganti pad rem
rendah atau dan lihat pad rem
ringan 2. Kebocoran 2. Lihat sambungan 2. Perbaiki
pipa rem pipa rem kebocoran
3. Silinder 3. Bongkar silinder 3. Bubut atau ganti
master rusak master dan lihat master silinder
piston apakah ada
luka
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
berikut :
1. Pada rangkaian rem depan Disc Brake terdapat 4 komponen utama, diantaranya
2. Kerusakan yang sering terjadi pada sistem rem Disc Brake dengan penggerak
hidrolik tidak akan terjadi jika dilakukan perawatan secara teratur dan berkala,
mengambang. Pada jenis rem ini menggunakan satu buah piston sebagai
B. SARAN
Dari laporan di atas maka saran yang dapat diambil dan perlu diperhatikan
30
31
DAFTAR PUSTAKA
Moch, Kasim, Husni. 1997. Teori Chasis dan Body. Jakarta : Depdikbud
Toyota, 1995. “New Step 1 Training Manual” Jakarta : PT. Toyota Astra Motor
Toyota, 1995. “New Step 2 Training Manual” Jakarta : PT. Toyota Astra Motor
Chasis Stand tampak Depan
Boster Rem
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS TEKNIK
Gedung E-1 Kampus Sekaran Gunungpati Telp/Fax (024) 8508101-8058009
Email : ft_unnes@yahoo.com Semarang - 50229
KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Nomor : 338 /FT-UNNES/2006
TENTANG
Menimbang : Bahwa untuk memperlancar para mahasiswa Fakultas Teknik membuat TA maka
perlu menunjuk dan memberi tugas kepada Dosen Fakultas Teknik untuk menjadi
pembimbing.
Mengingat : 1. SK. Rektor Universitas Negeri Semarang, Semarang nomor 45/0/2001 tanggal
14 Juni 2001 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan di UNNES Semarang.
2. SK. Rektor nomor 73/1995 tanggal 17 Juli 1995 tentang Pedoman,
Penyusunan Skripsi / TA mahasiswa Strata Satu IKIP Semarang.
3. SK Rektor UNNES nomor 124/P/2003 tanggal 17 Oktober 2003 Tentang
Pengangkatan Dekan Fakultas Teknik UNNES.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menunjuk dan memberi tugas kepada :
Nama : Drs. Sudartono, M.Pd
NIP : 130354839
Pangkat / Golru : Pembina Utama Madia/IV d
Jabatan : Lektor Kepala
Tembusan : Yth.
Ketua Jurusan Teknik Mesin
Tembusan :
1. Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
2. Pembantu Dekan II Fakultas Teknik
3. Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik