Professional Documents
Culture Documents
3
Sumber Inspirasi
• Finlandia
• Singapura
• Malaysia
• Bangalore
4
Finlandia
• Kondisi alam yang dingin dan keras
• Industri perkayuan yang berkembang
• Berani netral pada masa perang dingin
• Cetak biru: sistem jaringan pengaman sosial dan
perpajakan yang tinggi agar rakyat mereka
mendapatkan tingkat pendidikan yang tinggi dan
bekualitas
• Apa yang terjadi?
– Munculnya perusahaan-perusahaan inovatif: Nokia, Sonera, dan
Linux.
– Forum ekonomi dunia (2003) menobatkan Finlandia sebagai
negara paling kompetitif di dunia.
• Kunci sukses: tidak terjebak dalam kesuksesan masa
lalu dan maju ke depan menangkap kesempatan dengan
mengembangkan kemampuan sumberdaya manusianya
5
Singapura
• Gagal mengembangkan negaranya sebagai
pusat manufaktur di Asia Tenggara
• Cetak biru: Lee Kuan Yew menetapkan visi
negaranya sebagai pusat layanan korporasi
pada perusahaan-perusahaan multinasional
yang bergerak di Asia Tenggara
• Apa hasilnya? Mensejajarkan dirinya dengan
negara-negara maju lainnya
• Kunci sukses: berani belajar dari kesalahan
masa lalu dan belajar bergerak ke depan
mengambil risiko dalam mencapai visi yang
telah ditetapkan.
6
Malaysia
• Tergantung pada sektor pertanian
• Cetak biru:
– Misinya adalah meningkatkan kualitas kehidupan dan
mendorong kesatuan bangsa.
– Rukun negara: patuh hukum, iman kepada Tuhan, dan
kesetiaan pada kerajaan dan moralitas
– Mengembangkan produk ekspor bersumber dari industri budaya
lokal: batik, songket, dan kain tenun
– Pemotongan pajak bagi perusahaan yang mengembangkan
budaya bangsa
• Apa hasilnya? Pertumbuhan ekonomi yang stabil,
investasi asing yang meningkat, dan kualitas kehidupan
yang mantap
• Kunci sukses: kerja keras, identitas nasional, dan
menempatkan manusia sebagai sumberdaya utama
7
Bangalore - India
• Kota yang sibuk dengan diri sendiri
• Cetak biru: mencapai kekayaan bukan hanya
untuk laba tetapi memberikan kembali ke
masyarakat India
• Apa hasilnya?
– Infosys dan Wipro adalah dua perusahaan pioner
– Menjadi pemimpin di dunia teknologi informasi dan
merek
• Kunci sukses: fokus pada visi yang dikandung
para pimpinan kota dan komitmen bersama
dalam mewujudkannya
8
Industri Kreatif
9
Jenis Industri Kreatif
INDUSTRI KREATIF
Produk Kreatif
Langsung Ke Pelanggan:
• Film
• Musik
Pelanggan
• Permainan
• Media
• Pertunjukan/pagelaran
10
CREATIVE
ECONOMY DEFINISI
Koreografer
Periodicals Festival Nasional
Seni Visual
Artisan Artisans and Crafts
Foundries Penjual Antara
Desainer Interior
Seni Kulinari
Arsitek Taman Food Processing
Restaurants • Caterers
Desainer Grafis Ritel
Desain
Arsitek Graphic Design Internasional
Advertising • Printing
Komposer Perpustakaan dan
Warisan Museum
Pengarang Lagu Construction Trades
Millwork
Musikus Ornamental mfg.
Sistem Pendukung 11
Jasa • Pendidikan • Pemerintah • Jejaring
Kegiatan Budaya di Kota (1)
Pencerahan:
• Produksi Seni
Seni Amatir • Cagar Warisan Budaya Seni dan Bisnis
• Permintaan dan Akses
• Pendidikan Seni
Pemberdayaan:
• Komunitas Kreatif Dampak Ekonomi:
• Seni Sosial/Etnik • Peristiwa dan Festival
• Sub-budaya • Proyek Identitas
• Buatan Lokal • Pemasaran Kota
14
Perbandingan Industri Kreatif di
Beberapa Negara
15
Industri Kreatif di Indonesia
• Menteri Perdagangan Mari Pangestu menilai sektor ekonomi kreatif di dunia
saat ini tumbuh dengan pesat seperti tercermin dari nilai ekonomi kreatif
global yang diperkirakan dengan tingkat pertumbuhan lima persen per
tahun akan berkembang dari 2,2 triliun dolar AS pada Januari 2000 menjadi
6,1 triliun dolar AS tahun 2020.
• Depdag mencatat 15 cakupan bidang ekonomi kreatif: (1) Jasa periklanan;
(2) Arsitektur; (3) Seni rupa; (4) Kerajinan; (5) Desain; (6) Mode (fashion);
(7) Film; (8) Musik; (9) Seni pertunjukan; (10) Penerbitan; (11) Riset dan
pengembangan; (12) Software; (13) TV dan Radio; (14) Mainan; (15) Video
game
• Industri Kreatif merupakan pilar utama dalam mengembangkan sektor
ekonomi kreatif yang memberikan dampak yang positif bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Sumber: Jati, Yusuf Waluyo (2007), “Pemerintah siapkan
insentif untuk pacu industri kreatif”, Bisnis Indonesia, 16 Juli.
16
Sektor Industri Kreatif menurut Mari Elka Pangestu
(Bisnis Indonesia, 24/10/2007)
1. Periklanan
2. Arsitektur
3. Pasar Seni dan Antik
4. Kerajinan
5. Desain
6. Desain Fesyen
7. Film, Video, dan Fotografi
8. Permainan Interaktif
9. Musik
10. Seni Pertunjukan
11. Penerbitan dan Percetakan
12. Jasa Komputer dan Piranti Lunak
13. Televisi dan Radio
14. Riset dan Pengembangan
17
Kelompok Industri Kreatif (1)
1. Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan produksi iklan,
antara lain: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi
material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak dan
elektronik.
2. Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan cetak biru bangunan dan
informasi produksi antara lain: arsitektur taman, perencanaan kota, perencanaan
biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, dokumentasi lelang, dll.
3. Pasar seni dan barang antik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan
perdagangan, pekerjaan, produk antik dan hiasan melalui lelang, galeri, toko,
pasar swalayan, dan internet.
4. Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan distribusi produk
kerajinan antara lain barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga, aksesoris,
pandai emas, perak, kayu, kaca, porselin, kain, marmer, kapur, dan besi.
5. Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, interior, produk,
industri, pengemasan, dan konsultasi identitas perusahaan.
18
Kelompok Industri Kreatif (2)
6. Desain Fesyen: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian,
desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan
aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.
7. Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi
Video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video,film. Termasuk
didalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.
8. Permainan interaktif: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi,
dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan,
dan edukasi.
9. Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, distribusi, dan ritel
rekaman suara, hak cipta rekaman, promosi musik, penulis lirik, pencipta lagu
atau musik, pertunjukan musik, penyanyi, dan komposisi musik.
10. Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha yang berkaitan
dengan pengembangan konten, produksi pertunjukan, pertunjukan balet, tarian
tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera,
termasuk tur musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata
panggung, dan tata pencahayaan.
19
Kelompok Industri Kreatif (3)
11. Penerbitan & Percetakan : kegiatan kreatif yang terkait dengan dengan
penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten
digital serta kegiatan kantor berita.
12. Layanan Komputer & piranti lunak: kegiatan kreatif yang terkait dengan
pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer,
pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain
arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak & piranti keras, serta desain
portal.
13. Televisi & radio: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi
dan pengemasan, penyiaran, dan transmisi televisi dan radio.
14. Riset & Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkati dengan usaha inovatif yang
menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan
tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material
baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan
pasar.
20
Temuan Tentatif studi kontribusi
Ekonomi Kreatif Indonesia
• Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka
Pangestu (Bisnis Indonesia, 24 Oktober 2007).
• Industri kreatif Indonesia menyumbangkan
sekitar 4,75% dari PDB Indonesia pada tahun
2006. Sudah berada di atas sektor listrik, gas,
dan air bersih.
• Laju pertumbuhan industri kreatif Indonesia
tahun 2006 sebesar 7,3% per tahun. Angka ini
lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang sebesar 5,6%.
21
Nilai Tambah Ekonomi Industri
Kreatif Indonesia Tahun 2006
Nilai Tambah
SUBSEKTOR INDUSTRI KREATIF (Ribu Rupiah)
PERIKLANAN 30,000,000,000
DESAIN FESYEN 21,429,510,785
KERAJINAN 14,753,542,049
TELEVISI DAN RADIO 7,818,000,000
ARSITEKTUR 7,473,834,000
MUSIK 6,659,527,393
PERCETAKAN DAN PENERBITAN 6,357,157,272
DESAIN 2,411,822,987
PASAR SENI DAN BARANG ANTIK 2,000,000,000
JASA KOMPUTER DAN PIRANTI LUNAK 1,379,000,000
FILM & VIDEO 1,363,623,188
RISET DAN PENGEMBANGAN 1,335,278,280
HIBURAN INTERAKTIF 900,000,000
SENI PERTUNJUKAN 500,000,000 22
Kontribusi Industri Kreatif Terhadap
PDB Tahun 2002-2006
Persentasi Kontribusi PDB Industri Kreatif Tahun 2002-2006
120,000,000,000
3.13%
100,000,000,000
3.26%
3.45%
80,000,000,000 3.65%
104,381,295,954
3.46%
90,745,999,648
60,000,000,000
79,175,025,296
73,399,565,679
63,017,271,430
40,000,000,000
20,000,000,000
0
2002 2003 2004 2005 2006
23
Kontribusi Industri Kreatif Terhadap
PDB Indonesia
PDB atas dasar Harga Berlaku menurut lapangan usaha tahun 2002-2006 (Indikator Ekonomi Januari 2007 BPS-Statistik
Indonesia)
No Lapangan Usaha PDB 2002 PDB 2003 PDB 2004 PDB 2005 PDB 2006
1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan 281.590.800.000 305.783.500.000 329.124.600.000 363.928.800.000 430.493.900.000
Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian 160.921.400.000 167.572.300.000 205.252.000.000 308.339.100.000 354.626.900.000
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 15.392.000.000 19.144.200.000 23.730.300.000 26.693.500.000 30.398.500.000
8 Keuangan, Real Estat dan Jasa 154.442.300.000 174.074.500.000 194.410.900.000 230.587.200.000 271.543.100.000
Perusahaan
9 Jasa-jasa/Services 141.537.052.465 168.612.437.519 202.033.143.622 236.133.713.987,2 290.678.075.544,8
230,921,600,000.0
6.9%
496,336,200,000.0
14.9% 887,162,162,501.5
26.6%
241,653,966,000.0
30,398,500,000.0
7.2%
0.9%
26
Tujuan Cetak Biru
• Visi dan rencana ekonomi: tercapainya
kesejahteraan sosial bagi seluruh penduduk
Jawa Barat.
• Perencanaan Komunitas: terwujudnya pemimpin
pemerintahan, pendidik, pewirausaha, dan
warga yang kreatif, inovatif, dan produktif.
• Peta jalan: tergambarnya peta jalan industri
kreatif dalam proses perubahan menuju
kesejahteraan bersama.
27
Potensi Jabar Kreatif
• Jabar sebagai mitra ibukota Jakarta.
• Jabar kaya dengan budaya parahyangan.
• Jabar sudah dikenal sejak dulu kala sebagai pusat tekstil, mode,
kriya, dan seni.
• Jabar sebagai daerah tujuan wisata penduduk dari Jakarta dan
kota-kota lainnya.
• Generasi mudanya yang kreatif dan berani bereksperimen dengan
gagasan-gagasan yang inovatif. Trend setter pakaian mode di
kalangan anak muda.
• Sumberdaya pendukung industri kreatif tersedia dengan baik.
• Pusat pendidikan tinggi teknologi, bisnis, desain, dan seni rupa.
• Kota Bandung sebagai pusat promosi karya budaya termasuk
perintis perfileman nasional (mis. Lutung Kasarung).
• Kota Bandung sebagai kota jasa yang menawarkan berbagai
produk distro, rumah produksi sinetron, kuliner, dan produk seni
rupa.
28
Tantangan Jabar Kreatif
• Industri kreatif relatif baru dan belum diakui sebagai penggerak roda
pembangunan
• Penduduk miskin sekitar 30% dari jumlah populasi (12 juta orang)
• Tidak ada data nilai ekonomi dan perkembangan industri kreatif
• Tidak ada kebijakan yang mendukung iklim kreatif: perijinan,
investasi, insentif, dan perlindungan hak cipta
• Tidak ada penanganan yang sistematik untuk meningkatkan
peluang bisnis kreatif di kota-kota besar Provinsi Jawa Barat:
Bandung, Bogor, Cirebon, Tasikmalaya, dan Garut.
• Kegiatan kreatif masih terkontak-kotak dan belum ada kajian rantai
nilai yang utuh mulai dari kegiatan kreasi, produksi, dan distribusi.
• Pengembangan sumberdaya manusia tidak memberdayakan
industri kreatif
• Kekayaan budaya Parahyangan belum menjadi sumber inspirasi
dalam berkreasi dan berinovasi
29
Kontribusi Ekonomi Industri Kreatif Jabar
Kelompok 2001 2002 2003 2004 2005
PERIKLANAN - - - - -
DESAIN FESYEN 5.427.550 6.983.440 7.352.725 6.485.676 6.952.571
MUSIK - - - - -
PENERBITAN 107.543 548.456 154.968 469.472 491.789
DESAIN - - - - -
PASAR SENI DAN - - - - -
BARANG ANTIK
JASA KOMPUTER DAN - - - - -
PIRANTI LUNAK
PERMAINAN INTERAKTIF - - - - -
SENI PERTUNJUKAN - - - - -
NILAI TAMBAH 13.020.294 19.743.907 21.342.576 20.004.094 20.150.755
Penerbitan, Percetakan,
5.127 8.059 5.331 6.340 5.536
Media Rekaman
% Terhadap Total
3,59% 3,57% 3,18% 2,74% 2,54%
Tenaga Kerja
31
Konsep Cetak Biru (1)
1. Apa “impian bersama” penduduk
Provinsi Jawa Barat?
2. Apa yang mesti dilakukan untuk
memastikan perubahan provinsi?
3. Apa yang diharapkan terjadi sebagai
keluaran dari perubahan?
4. Apa yang mesti dijaga agar hasil
perubahan menjadi milik bersama?
32
Konsep Cetak Biru (2)
1. Mengembangkan visi bersama dan menerima
pola pikir baru
2. Mengembangkan kesediaan untuk bertekad
dan bersemangat demi keberhasilan
perubahan provinsi
3. Berusaha keras menoreh prestasi atau
kontribusi atau mencapai target dalam segala
aspek perubahan provinsi
4. Meningkatkan kesejahteraan sosial dan
menjunjung keadian sosial di provinsi
33
Konsep Cetak Biru (3)
4. Kesejahteraan dan
Keadilan Sosial
Cetak Biru
3. Raih Prestasi 1. Visi Bersama
Industri Kreatif
2. Komitmen Bersama
34
1. Visi Bersama
• Menjadikan industri kreatif sebagai media
pembangunan sumberdaya manusia di
Provinsi Jawa Barat
• Sumberdaya manusia:
– Kreatif Æ melihat sesuatu yang baru
– Inovatif Æ mewujudkan produk/jasa
– Produktif Æ memanfaatkan kesempatan
35
Pola Pikir Baru
• Melupakan masa lalu:
¾ Ketidakberdayaan Æ Berdaya Saing
¾ Kemiskinan Æ Kecukupan/kesejahteraan
¾ Konsumerisme Æ Produktivitas
¾ Kerakusan/hedonisme Æ Penguasaan Diri
¾ Kesombongan Æ Kerendahan Hati
• Strategi baru: kesejahteraan sosial tetapi dengan cara
kerja yang profesional (perpaduan antara kapitalis dan
sosialis)
• Perubahan perilaku kerja:
– Melihat ke dalam Æ Melihat ke luar
– Kerja santai dan biasa Æ Kerja keras dan cerdas
– Rata-rata Æ Satu langkah di depan
36
2. Komitmen bersama
• Pembentukan Forum Industri Kreatif Provinsi Jabar
– Pemimpin Kreatif
– Pewirausaha Kreatif
– Komunitas Kreatif
– Pekerja Kreatif
• Peningkatan Komunitas Kreatif Jabar
• Pengembangan Prasarana Intelektual
• Pembangunan Ekonomi:
– Penataan Rantai Nilai Industri Kreatif: simpul dan klaster
– Peningkatan Daya Saing Industri Kreatif
– Peluang Investasi dan Sistem Permodalan
• Peningkatan Mutu Pendidikan Kreatif
• Penyediaan Ruang Kreatif Publik dan Arsitektur Kota
• Penyediaan Jejaring Kota-kota Kreatif Jabar
37
Semangat Kejuangan
• Rela berkorban demi kepentingan yang
lebih luas
• Kemampuan berkolaborasi
• Sistem pemantauan dan perbaikan
kontinu
• Kaji banding (benchmarking)
• Jaminan keberpihakan Pemerintah
38
Penentu Daya Saing Industri Kreatif
RANTAI PENAWARAN RANTAI PERMINTAAN
39
Industri Pendukung dan Terkait
Instrumen Pengembangan Ekonomi Kreatif
di Jawa Barat
Berbagi
Kepentingan:
Tujuan: Riset, Iklim
Produktivitas Informasi, dan bertumbuh:
dan Forum Kebijakan
Daya Saing Industri
Industri Kreatif
Kreatif
Sisi
Kompetensi:
permintaan:
Pengembangan
Komersialisasi,
Sisi SDM dan
Promosi,
penawaran: Komunitas
Distribusi,
Kreasi, Kreatif
Edukasi
Produksi, dan
Merek 40
Pemegang Kepentingan
• Misi: bagaimana mengembangkan, membina,
melanggengkan, dan mewujudkan industri
kreatif yang berdaya saing?
• Peran pemerintah (regulator, fasilitator,
katalisator)
• Peran perusahaan (operators)
– Menyelaraskan tanggung jawab perusahaan dengan
akuntabilitas
• Biarkan lembaga mengelola urusannya
• Bertanggung-jawab atas tindakannya
• Peran masyarakat sebagai sumber inspirasi dan
pengguna 41
Pemegang Kepentingan Ekonomi Kreatif
PEMERINTAH:
Regulasi, Layanan,
Koordinasi
Mengarahkan perusahaan untuk Memberdayakan peran serta
mengutamakan kesejahteraan masyarakat untuk semakin kreatif
bersama bukan sistem kapitalis dan produktif serta melestarikan
yang individualistis Sinergi, Kemajuan, warisan budaya dan lingkungan
dan Keberlanjutan
PERUSAHAAN: MASYARAKAT:
Laba, SDM, Pewirausaha, Partisipasi,
Investasi, Pasar Pemberdayaan,
Kepemilikan
Keberlanjutan investasi melalui
keterlibatan masyarakat,
pendekatan kemitraan, pola
adaptasi terhadap masyarakat
lokal, dan mengembangkan
kepemilikan dan kemandirian
masyarakat lokal 42
Komponen Cetak Biru
(salah satu alternatif)
43
Sumber: Columbus’ Creative Economy
Arah Kebijakan
• Menciptakan iklim yang mendorong kreativitas
– Komisi Bandung atau Jabar Kreatif
– Pusat Informasi Industri Kreatif (survei teratur) untuk mendukung riset dan pengembangan
industri kreatif
– Cetak biru pengembangan industri kreatif di Jawa Barat
– Pengakuan kepeloporan dan prestasi dalam industri kreatif
– Perlindungan hasil karya kreatif (hal cipta)
– Kemudahan perijinan usaha industri kreatif
– Paket kebijakan keuangan
– Paket kebijakan investasi (layanan informasi investasi yang berkualitas internasional)
• Mengembangkan kemampuan penciptaan rantai nilai kreatif
– Integrasi kegiatan kreatif, bisnis, dan teknologi
– Relevansi lembaga pendidikan dengan bisnis kreatif
– Layanan investasi yang berkualitas internasional
– Akses modal kerja atau pembiayaan bisnis kreatif
– Perlindungan terhadap karir pekerja kreatif dan penyetaraan gender
• Meningkatkan peluang atau permintaan terhadap produk kreatif
– Expo Industri Kreatif
– Kawasan atau Pasar Kreatif
– Duta Bandung Kreatif di manca negara
– Cinta budaya bangsa
44
Konten Cetak Biru
1. Komunitas Kreatif: pewirausaha kreatif, pemimpin kreatif,
pewirausaha kreatif
2. Prasarana Intelektual: pekerja kreatif, pabrik gagasan,
perlindungan hak dan kekayaan intelektual
3. Pembangunan Ekonomi
1. Diversifikasi Ekonomi (4T): Perdagangan, Turisme, Teknologi, dan
Talenta
2. Insentif pajak
3. Kepemimpinan ekonomi: ukuran kinerja dan akuntabilitas
4. Investasi dan modal kerja
5. Pembenahan rantai nilai (mulai dari kreasi, produksi, distribusi, dan
pemasaran)
4. Pendidikan Kreatif
5. Tata Kota Kreatif
6. Jejaring Kota-Kota Kreatif dengan Bandung sebagai simpul Jabar
Kreatif 45
Format Pengembangan Industri Kreatif
PELAKU FAKTOR FAKTOR
KEBUTUHAN UPAYA
UTAMA PENENTU PENDUKUNG
KEARIFAN LOKAL,
PEKERJA KREATIF,
AKSES KE KOMUNITAS
INDUSTRI KREATIF KREATIF,
MASYARAKAT DAN PENINGKATAN PEWIRAUSAHA
KESEJAHTERAAN KREATIF,
WARISAN BUDAYA,
PARA DERMAWAN
KEBIJAKAN
PUBLIK: RISET DAN
KELESTARIAN IMPLEMENTASI
1. Komunitas Kreatif PENGEMBANGAN,
BUDAYA DAN CETAK BIRU
PEMERINTAH PENINGKATAN PEMBANGUNAN 2. Intelektual PROGRAM
3. Ekonomi PEMBANGUNAN
DAYA SAING INDUSTRI KREATIF
4. Pendidikan Kreatif MASYARAKAT
5. Tata Kota Kreatif
6. Jejaring Kota Kreatif
KEBERLANJUTAN
USAHA DAN KEPASTIAN
PERUSAHAAN PASOKAN KARYA PASAR
KREATIF
46
Prioritas dan Pentahapan
2015
Perbaikan Iklim
Ekonomi Kreatif 2008
47
Rasionalitas Cetak Biru
Pengembangan Industri Kreatif
3. Visi, Misi, dan
Kebijakan 2. Kondisi Masa
pengembangan? Depan
4. Syarat 6. Ukuran
Berkembang? Keberhasilan?
1. Kondisi 5. Target,
Industri Kreatif Strategi, dan
Saat Ini Rencana Tindak?
Waktu
• Pemantapan lebih
• Peletakan Dasar Industri • Peningkatan Permintaan Produk Kreatif
lanjut
kreatif
Tujuan
• Peningkatan
• Identifikasi Potensi Industri • Peningkatan Investasi Dalam dan Luar Negeri
kemitraan strategis
Kreatif Jawa Barat
• Pencitraan Ikon
• Penyusunan kebijakan Industri • Pemantapan Pendidikan dan Pelatihan
Nasional Industri
Kreatif (blueprint) Pekerja untuk Industri Kreatif
Kreatif
50
Mental Pemenang
• Berorientasi target
• Mengikuti aturan main yang etis dan tidak
tergoda mencari jalan pintas
• Membantu pelaku dalam mencapai potensi
maksimum mereka sehingga mereka dapat
berkreasi dalam semua programnya:
– Pemimpin
– Komunitas
– Pewirausaha
– Pekerja
51
Spiral Ekonomi Kreatif
1. Periklanan Kesejahteraan
2. Arsitektur
3. Pasar Seni dan Antik Kualitas Hidup
Komunitas 4. Kerajinan
5. Desain
Penyerapan
Kreatif Tenaga Kerja
6. Desain Fesyen
7. Film
Pembangunan
8. Musik
9. Seni Pertunjukan Manusia
10. Penerbitan Pengembangan
Kepemimpinan 11. Riset dan
Kota
Kreatif Pengembangan
12. Jasa Komputer dan
Piranti Lunak
13. TV dan Radio
14. Permainan Interaktif
52
Indikator Keberhasilan
Daya Saing
Kreatif
Kinerja Ekonomi
Kesejahteraan Komunitas
Sosial Produktif
Sumberdaya Prasarana
Manusia Fisik
Fondasi
Kualitas Lingkungan Pajak Akses
Kehidupan dan Peraturan Permodalan
Program
Kapasitas Industri Insentif dan
Pemasaran
Kepemimpinan Penghela Sumberdaya
53
Pemantauan Daya Saing
PENENTU DAYA SAING: INDIKATOR DAYA SAING:
55
Apa yang diharapkan akan terjadi?
Peningkatan
Pendapatan investasi publik,
Peningkatan Perluasan pasar
dan kemakmuran swasta, dan
kemitraan baru dan produk
meningkat internasional
langsung
56
Catatan Penutup
• Industri kreatif adalah industri masa depan yang bertumpu pada daya kreasi
manusia
• Jawa Barat terutama Kota Bandung secara historis dan de fakto telah banyak
melakukan kegiatan ekonomi yang termasuk dalam Industri Kreatif
• Belum semua kelompok industri kreatif Jabar dapat dipetakan karena ketiadaan data
• Arah kebijakan bertumpu pada: iklim yang kondusif, kemampuan penciptaan nilai
kreatif, dan peningkatan permintaan
• Empat langkah peta jalan pengembangan industri kreatif Jabar:
1. Visi Bersama
2. Komitmen Bersama
3. Raih Prestasi
4. Kesejahteraan dan Keadilan Sosial
• Konten Cetak Biru:
– Pembangunan Ekonomi
– Prasarana Intelektual
– Pendidikan Kreatif
– Komunitas Kreatif: pewirausaha kreatif, pemimpin kreatif
– Jejaring Kota-Kota Kreatif dengan Bandung sebagai simpul (hub) Jabar Kreatif
• Penentu daya saing dan indikator daya saing memerlukan pemantapan dan studi
lebih lanjut
57
TERIMA KASIH
58